TUGAS MAKALAH
PENDIDIKAN MIRO (MICRO TEACHING)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
OVILIA TRIANA SARI
RIA EDWIN ANGGRAINI
SISKA SAGITA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA
JURUSAN D-IV BIDAN PENDIDIK PALEMBANG
TAHUN 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ………………………………………..……………... ii
DAFTAR ISI ………....……………………………………………………… iii
Pengertian Pembelajaran Mikro.........................................................................
Sasaran Micro Teaching.....................................................................................
Manfaat Micro Teaching....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA…………………..……………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Tolak ukur keberhasilan seorang guru adalah tercapainya Tujuan dan Hasil pembelajaran, untuk mencapai tujuan dan Hasil pembelajaran tersebut dibutuhkan seorang guru yang benar-benar memiliki kapasitas sebagai tenaga pendidik professional. 4 Kompetensi Guru harus dipahami untuk kemudian dikuasai melalui sebuah latihan yang sistematis dan terkontrol, 4 kompetensi tersebut adalah (1) Pedagogi, (2) Kepribadian, (3) Profesional dan (4) Sosial. Upaya kearah tersebut bisa ditempuh salah satunya dengan cara mengoptimalkan kegiatanmicro teaching(Pengajaran Mikro).
Microteaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.
1.2 Perumusan Masalah
A. Apa pengertian dari Pembelajaran Mikro (Micro Teaching)?
B. Sasaran Micro Teaching?
C. Manfaat Micro Teaching?
1.3 Tujuan
Secara umum, pembelajaran mikro bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional mahasiswa calon guru dalam berbagai keterampilan yang spesifik. Melalui pembelajaran mikro, mahasiswa calon guru dapat berlatih berbagai keterampilan mengajar dalam keadaan terkontrol untuk meningkatkan kompetensinya.
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian Pembelajaran Mikro (Micro Teaching)
Microteaching berasal dari dua kata yaitu micro yang berarti kecil, terbatas, sempit dan teaching berarti mengajar. Jadi, Microteaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.
Microteaching atau pembelajaran mikro, dijelaskan oleh para ahli dengan berbagai pengertian berikut :
Mc. Laughlin dan Moulton (1975) yang menjelaskan bahwa"microteaching is as performance training method to isolate the component parts of the teaching process, so that the trainee can master each component one by one in a simplified teaching situation" (pembelajaran mikro pada inti
nya adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran untuk melatih penampilan/ keterampilan mengajar guru melalui bagian demi bagian dari setiap keterampilan dasar
mengajar tersebut, yang dilakukan secara terkontrol dan berkelanjutan dalam situasi pembelajaran).
A. Perlberg (1984) menjelaskan bahwa "micro teaching is a laboratory training procedure aimed at simplifyng the complexities of regular teaching - learning processing" (pembelajaran mikro pada dasarnya adalah sebuah laboratorium untuk lebih menyederhanakan proses latihan kegiatan belajar mengajar/pembelajaran). Sementara itu Sugeng Paranto (1980) menjelaskan bahwa pembelajaran mikro merupakan salah satu cara latihan praktek mengajar yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang di "mikro" kan untuk membentuk, mengembangkan keterampilan mengajar.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil inti dari pembelajaran mikro, kurang lebih sebagai berikut :
1. Micro teaching pada intinya merupakan suatu pendekatan atau cara untuk melatih calon guru dan guru dalam rangka mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan (kompetensi) penampilan mengajarnya.
2. Sesuai namanya micro teaching, maka proses pelatihan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran mikro dapat dilakukan untuk seluruh aspek pembelajaran. Adapun dalam teknis pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan hanya memfokuskan pada bagian demi bagian secara terisolasi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh yang akan berlatih atau sesuai dengan arahan dari supervisor.
3. Pada saat peserta berlatih melalui pendekatan pembelajaran mikro, untuk mencermati penampilan peserta, dilakukan pengamatan atau observasi oleh supervisor atau oleh yang telah berpengalaman. Terhadap setiap penampilan peserta dilakukan pencatatan, direkam dan kemudian dilakukan diskusi umpan balik untuk mengkaji kelebihan dan kekurangan, kemudian menyampaikan saran dan solusi pemecahan untuk memperbaiki terhadap kekurangan yang masih ada dalam proses latihan berikutnya.
Tujuan Pembelajaran Mikro
Secara umum, pembelajaran mikro bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional mahasiswa calon guru dalam berbagai keterampilan yang spesifik. Melalui pembelajaran mikro, mahasiswa calon guru dapat berlatih berbagai keterampilan mengajar dalam keadaan terkontrol untuk meningkatkan kompetensinya.
Secara khusus, setelah mengikuti pembelajaran mikro mahasiswa calon guru diharapkan :
1. Dapat menganalisis tingkah laku mengajar kawan-kawannya dan dirinya sendiri.
2. Dapat melaksanakan keterampilan khusus dalam mengajar.
3. Dapat mempraktekkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat.
4. Dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, produktif dan efesien.
5. Dapat bersikap profesional keguruan.
Karakteristik Pembelajaran Mikro
Pembelajaran mikro pada intinya adalah penyederhanaan pembejaran. Karena penyederhanaan maka tentu tidak semua keterampilan mengajar dipraktikkan dalam satu waktu, akan tetapi keterampilan mengajar dipraktikkan sendiri-sendiri. Seperti keterampilan membuka pelajaran berdiri sendiri, demikian juga pada latihan berikutnya difokuskan pada keterampilan menjelaskan dan sebagainya. Berikut ini beberapa hal fundamental berkaitan dengan karakteristik pembelajaran mikro. Di antara karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
Microteaching is a real teaching
Pembelajaran mikro adalah kegiatan mengajar yang sebenarnya (real teaching), akan tetapi dilaksanakan bukan pada kelas yang sebenarnya, melainkan dalam suatu kelas, laoratorium atau tempat khusus yang dirancang untuk pembelajaran mikro.
Micro teaching lessons the complexities of normal classroom teaching
Sesuai dengan namanya micro, latihan mengajar dilakukan secara mikro atau disederhanakan. Penyederhanaan ini dilakukan dalam setiap unsur atau komponen pembelajaran.
Microteaching focuses on training for the accomplishment of specific tasks
Latihan yang dikembangkan dalam pendekatan pembelajaran mikro hanya difokuskan pada jenis-jenis keterampilan tertentu secara spesifik, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh setiap yang berlatih atau atas dasar saran yang diberikan oleh pihak supervisor. Fokus keterampilan tersebut bisa berupa keterampilan membuka pelajaran saja, maka keterampilan lainnya tidak menjadi fokus latihan, dan sebagainya.
Micro teaching allows for the increased control of practice
Pembelajaran mikro diarahkan untuk meningkatkan kontrol pada setiap jenis keterampilan yang dilatihkan. Kontrol yang ketat, cermat dan komprehensif relatif lebih mudah dilakukan dalam pembelajaran mikro, karena setiap peserta yang berlatih hanya memfokuskan diri pada keterampilan tertentu saja.
Micro teaching greatly expands teh normal knowledge of results or feedback dimension in teaching Pembelajaran mikro diharapkan dapat memperluas wawasan dan pemahaman yang terkait dengan pembelajaran, karena pihak-pihak yang berkepentingan dan juga terlibat di dalamnya mendapatkan masukan dari pihak lainnya.
Sasaran Micro Teaching
Sasaran Micro Teaching Sasaran Micro Teaching adalah:
1. Pendidikan pre service, yaitu bagi calon guru:
Sebagai persiapan calon guru sebelum benar-benar mengajar di depan kelas.
Sebagai usaha perbaikan penampilan calon guru.
2. Pendidikan in service, yaitu bagi guru atau penilik.
Menemukan kelemahan sendiri untuk diperbaiki
Meningaktkan kemampuan supervisor
Mencoba metode baru
Fungsi dan Manfaat Micro Teaching
Berfungsi ntuk memperkuat program Pengalaman Lapangan. Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam melaksanakan PPL. Hal ini didukung oleh beberapa hal di bawah ini :
Mahasiswa yang baik dalam micro teaching, baik juga dalam PPL.
Mahasiswa yang lulus micro teaching lebih trampil dalam PPL daripada yang tidak mengikuti micro teaching.
Mahasiswa yang telah mengikuti program micro teaching memperoleh nilai tinggi dalam PPL.
Micro teaching sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang berprestasi sedang, sedangkan bagi yang kemampuannya lambat atau sangat pandai kurang bermanfaat.
Interaksi antara guru-siswa menjadi lebih baik pada calon guru yang telah mengikuti program micro teaching.
Manfaat micro teaching sebagai sumber belajar Pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran. Bagi calon tenaga pendidik metode ini akan memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah. sedangkan bagi calon tenaga pendidik dapat mengembangkan keterampilan dasar mengajarnya sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. Memberikan kemungkinan calon tenaga pendidik untuk mendapatkan bermacam keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran. sehingga pada akhir masa kuliah mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan nilai–nilai dasar atau sikap yang direfleksikan dalam berfikir dan bertindak) sebagai calon guru sehingga memiliki pengalaman melakukan pembelajaran dan kesiapan untuk melakukan praktek pendidikan di sekolah. Sementara itu manfaat dari micro teaching adalah sebagai berikut :
Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru dalam mengajar.
Keterampilan mengajar terkontrol dan terlatih.
Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera dicermati.
Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik.
Saat latihan berlangsung, calon guru dapat memusatkan perhatian secara objektif.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam praktek mengajar yang relatif singkat
BAB 3
PENUTUP
Pembelajaran micro dapat diartikan sebagai cara dalam melatih keterampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas. Jumlah pesertanya sekitar 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaanya berkisar antara 10 dan 15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasannya disederhanakan. Fungsi micro teaching ialah untuk memperkuat program Pengalaman Lapangan. Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam melaksanakan PPL. Adapun pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran serta memahami kapan dan bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran. Dalam pelaksanaan micro teaching, Asril menjelaskan beberapa siklus secara sistematis antara lain: memahami teori, mendiskusikan prinsip, mempraktekkan, direkam dengan video, dan diputar untuk intropeksi. Adapun kendala yang terjadi dalam pelaksanaan micro teaching sebagai berikut : keterbatasan fasilitas, siswa kurang interaktif, kurangnya kerjasama, dan kurangnya pendanaan.
3.1 Kesimpulan
Pembelajaran micro dapat diartikan sebagai cara dalam melatih keterampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas. Jumlah pesertanya sekitar 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaanya berkisar antara 10 dan 15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasannya disederhanakan. Fungsi micro teaching ialah untuk memperkuat program Pengalaman Lapangan. Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam melaksanakan PPL. Adapun pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran serta memahami kapan dan bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran. Dalam pelaksanaan micro teaching, Asril menjelaskan beberapa siklus secara sistematis antara lain: memahami teori, mendiskusikan prinsip, mempraktekkan, direkam dengan video, dan diputar untuk intropeksi. Adapun kendala yang terjadi dalam pelaksanaan micro teaching sebagai berikut : keterbatasan fasilitas, siswa kurang interaktif, kurangnya kerjasama, dan kurangnya pendanaan.
Demikian makalah yang kami sampaikan. Dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. oleh karena itu kritik dan saran sangat ddiperlukan demi kemaslahatan kita semua. Dan semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA Asmani, Jamal Ma'ruf. Micro Teaching dan Team Teaching. Jogjakarta: PT. DIVA Press. 2011 Sastrawijaya, A. Tresna. Pengembangan Program Pengajaran. Jakarta: PT. Rineke Cipta. 1991 Hasibuan, J.J dan Mudiono , Proses Belajar Mengaja. Bandung: Remaja Rosda Karya.
1955 http://teachingrus.blogspot.com/2011/04/manfaat-pembelajaran-micro-teaching.html
Sasaran Micro Teaching
Sasaran Micro Teaching adalah :
1. Pendidikan pre service, yaitu bagi calon guru:
Sebagai persiapan calon guru sebelum benar-benar mengajar di depan kelas.
Sebagai usaha perbaikan penampilan calon guru.
2. Pendidikan in service, yaitu bagi guru atau penilik.
Menemukan kelemahan sendiri untuk diperbaiki
Meningaktkan kemampuan supervisor
Mencoba metode baru
Tujuan Micro Teaching
1. Meningkatkan kemampuan menilai diri sendiri dan menilai orang lain
2. Meningkatkan Rasa Percaya diri
3. Meningkatkan kemampuan pemilihan metode pengajaran
4. Perbaikan terhadap keterampilan-keterampilan mengajar
5. Menciptakan metode baru dalam mengajar
6. Memiliki kesempatan belajar bersama (Peer group)
Materi Kegiatan
Ada sepuluh ketrampilan khusus yang dapat dilatih dalam micro teaching yang kesemuanya itu merupakan dalam sebuah proses belajar mengajar.
Keteampilan khusus itu meliputi:
Ketrampilan membuka pelajaran
Keteampilan memberi motivasi
Ketrampilan bertanya
Ketrampilan menerangkan
Ketrampilan mendayagunakan media
Ketrampilan menggunakan metode yang tepat
Ketrampilan mengadakan interaksi
Ketrampilan penampilan verbal dan non verbal
Ketrampilan penjajagan/assesment.
Ketrampilan menutup pelajaran.
Dikirim dari iPhone saya