DESAIN merupakan seluruh proses pemikirian dan perasaan yang akan menciptakan sesuatu, dengan gabungan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan demikian DESAIN adalah konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik biaya, kegunaan dan pemakaian yang diungkapkan dalam bentuk dan gambar. DESAIN yang berhasil tergantung pada keahlian disainer, jenis tinta, material dan pencetak.
Mampu Menarik Calon Pembeli Dalam sistem penjualan, hanya diperlukan waktu singkat (satu seperlima detik) bagi pembeli untuk mengambil keputusan terhadap barang yang akan diambil, sehingga WARNA dan BENTUK kemasan sangat berpengaruh. Desain kemasan yang unik dapat berpengaruh pada rasa keingintahuan konsumen terhadap produk dan akan tertarik untuk membelinya. Pertimbangan MUTU, baik kualitas kemasan atau produk didalamnya. Sebuah perusahaan harus memberikan perhatian terhadap desain kemasan dan kualitas produk, sebuah produk yang tidak menarik akan menyebabkan keraguan pembeli terhadap produk.
Desain Kemasan Jus Buah Desain Kemasan Kantong Teh
Desain Kemasan Minuman Kopi
Desain Kemasan Jus Buah
Menampilkan Produk yang Siap Jual Gambaran-gambaran yang terbaik dari produk perlu ditonjolkan. Perlu ditunjukkan sasaran dari produk yang dijual, seperti: kelompok usia (makanan bayi, susu formula), jenis kelamin, atau kelompok etnis. Menurut RAPHAEL, hampir 70% pembelian di swalayan adalah hasil pengambilan keputusan sejenak dan 50% karena dorongan hati. Kemasan harus mampu mengubah rencana pembeli untuk mengambil suatu produk dari merk lain. Produk harus diperagakan dalam bentuk yang menarik dengan dukungan latar belakang yang baik. Contoh: kemasan biskuit ttt, biskuit digambarkan secara realistis, dan digambarkan bersama dengan makanan kecil lain yang mengandung selera. Kemasan untuk kosmetik dan alat rias harus menimbulkan kesan GLAMOUR WANITA. Menarik perhatian untuk berbagai jenis kelamin, kesehatan, prestise, ekonomi, dll, harus dipadukan dalam desain kemasan.
Kemasan Kosmetik yang Memberi Kesan Glamour Wanita
Kemasan Produk sesuai Kelompok Usia
Informatif dan Komunikatif Kemasan harus cepat dapat menyampaikan pesan dengan jelas, semua informasi harus disampaikan bahwa produk tersebut akan memuaskan kebutuhan dan dapat lebih baik dari merk lain yang sejenis. Identifikasi produk harus menarik: merk, rasa, jenis, tipe, ukuran dan warna. Penempatan yang menonjol dari merk dagang atau logo membantu identifikasi produk yang dikemas. Pada produk makanan perlu ada informasi petunjuk menyiapkan makanan dan komposisi bahan. Pada produk yang berbahaya perlu berhati-hati. Informasi cara penggunaan, netto, nilai gizi, dll. Menciptakan Rasa Butuh terhadap Produk Menurut RAPHAEL, bahwa 62.2% pembeli di swalayan tidak punya daftar belanja, sehingga kondisi sesaat untuk menarik hati calon pembeli sangat diperlukan. Salah satu cara menimbulkan minat calon pembeli yaitu mengingatkannya dengan iklan yang pernah dibuat. Kemasan harus dapat menerangkan dengan jelas iklan tersebut. Contoh kemasan yang menyenangkan yaitu konsep boil in bag, untuk sayuran beku ada saus di dalamnya. Kemasan harus menjanjikan manfaat kesehatan, prestise, kemewahan sehingga dapat menunjang pemenuhan kebutuhan psikologis dan memudahkan pembelian produk tersebut.
Bahasa DESAIN GRAFIS yaitu bahasa visual atau bahasa simbol yg diungkapkan melalui bentuk, ilustrasi, warna dan huruf. Bentuk Kemasan UKURAN dan BENTUK kemasan merupakan bahan pertimbangan yang sangat penting. Keduanya berhubungan dengan karakteristik produk, penampilan, transportasi dan penyimpanan, faktor produksi dan pertimbangan ekonomi.
Bentuk kemasan harus berhubungan dengan produk, contoh: produk minuman diet dikemas dalam botol yang ramping. Pabrik kosmetik membuat kesan kewanitaan melalui bentuk kemasan khusus untuk krim, lipstik, bedak, pembersih dll.
Kontur botol yang ergonomis agar mudah dipegang dan dituang produknya.
Ilustrasi dan Dekorasi
Gambar atau ilustrasi dapat diungkapkan melalui gambar tangan, fotografi atau keduanya.
Fungsi utama ilustrasi adalah sebagai informasi visual tentang produk yang dikemas, pendukung teks, dan penekanan kesan tertentu.
Ilustrasi akan lebih efektif dan lebih cepat dari pada pesan tertulis. Sebuah gambar mengandung beribu makna.
Warna
Warna dapat mempengaruhi perasaan calon pembeli. Dikenal ada 2 warna: Warna panas (extroved colour ): merah, jingga, kuning yang berhubungan dengan sifat spontan, meriah, terbuka, bergerak dan menggelisahkan. Warna dingin (introved colour ): hijau, biru, dan ungu yang berhubungan dengan sikap tertutup, sejuk, santai, penuh pertimbangan. Rata-rata tiap orang mengenal 18 – 20 warna. Warna yang sederhana lebih mudah diingat dari pada warna yang aneh-aneh. Anak dibawah usia 3 tahun suka merah, 3-4 tahun suka kuning, anak muda suka warna lembut, dan yang lebih tua suka warna meriah, tapi sebagian besar lebih suka warna yang lebih konservatif. Wanita suka merah, pria suka biru. Makna warna ditinjau dari aspek psikologis: Merah terang artinya kegembiraan dan kesehatan yang baik, lambang kejantanan; merah tua artinya depresi atau bahaya; merah jambu sebagai warna khas wanita. Hitam diartikan pahit, kematian atau kedukaan, tetapi warna limousine diartikan mahal dan pakaian malam orang sukses. Kuning artinya gairah, ceria dan terang. Putih, lambang kemurnian dan kebaikan untuk pengantin & perawat. Juga diartikan sebagai ketakutan seperti warna bulu ayam dan warna kematian di China. Warna teduh seperti biru adalah lambang kemenangan, rasa tenang, sunyi. Warna teduh lainnya menggambarkan depresi. Hijau warna harapan atau sesuatu yang tumbuh.
Warna Hubungan warna dengan rasa makanan: Merah artinya pedas atau mungkin manis. Kuning menunjukkan rasa asam. Biru dan putih rasa asin. Hitam diartikan rasa pahit. Hubungan warna dengan selera suatu negara: Merah disukai Italia, Singapura, China, Mexico. Kurang disukai Chili, Inggris dan Guatemala. Biru, warna maskulin di Inggris dan Swedia, feminin di Belanda. Kuning, disukai di Asia (China, Jepang, Korea) Hijau, warna sejuk (Amerika, Iran, Irak, India, Pakistan. Warna suci di negara-negara Arab) Hitam warna berkabung, disukai di Spanyol.
Huruf Harus jelas, kalimat yang singkat dan mudah dipahami. Bentuk huruf dan tipografi berfungsi juga sebagai media komunikasi dan dekorasi.
Kesalahan letak atau keseimbangan disain.
Ada 3 konsep dalam kesimbangan: Nama
pabrik biasanya berbentuk logo atau bentuk tertentu. Pemberian ilustrasi atau gambar produk. Memperhatikan
target pasaran: ibu rumah tangga, anak-anak, seluruh keluarga, pria maupun wanita.
Kelangkaan koordinasi antar desainer
Koordinasi antar desain untuk berbagai produk yang akan dikeluarkan oleh suatu perusahaan kurang baik sehingga sulit diingat konsumen.
Mutu disain rendah dikarenakan : Manajemen tidak memperdulikan mutu desain dan mutu cetakan. Perancang kurang ahli dalam memilih material seni grafis dan teknik reproduksi.
Masalah dalam Tipografi Pemilihan huruf yang kuno atau tidak up todate untuk label kemasan.
Masalah dalam perlindungan hukum: Perlindungan kesehatan konsumen. Perlindungan terhadap produsen (merk dagang, kelangsungan hidup) Perlindungan terhadap standar desain.
Masalah biaya sekitar 35 – 40%, ongkos biaya tersebut untuk: Biaya disainer Harga printing cetakan Jenis atau macam cetakan Jumlah yang akan dicetak, jenis dan jumlah tinta yang dibutuhkan Waktu pencetakan Biaya operasi
Agar penggunaan biaya dapat efisien maka diperlukan pengetahuan tentang teknologi pengemasan, dan kesanggupan pasar (buying power ).
Faktor-faktor yang dilibatkan (di dalam perusahaan) Penelitian dan pengambangan produk Pelaksana riset pasar Periklanan Penjualan Perancang desain Bagian hokum Pengelola produksi Tim pengemasan Transportasi Yang dilibatkan dari luar perusahaan Biro iklan Percetakan atau pembuat kemasan Konsultan pengemasan Perusahaan riset, dan lain-lain.
Waktu pelaksanaan Waktu akan efisien apabila semua aspek dapat melakukan masing-masing tugasnya dengan baik, bila waktu penyelesaian proyek melebihi waktu yang ditentukan maka akan tidak akan ada manfaat yang didapatkan. tahap harus mempunyai perkiraan biaya awal Tiap-tiap sehingga jumlah waktu dan uang yang digunakan dapat memperoleh suatu hasil yang baik. Biaya Pengembangan Mendefinisikan kebutuhan Pencarian atau penelitian awal Desain, fungsi dan grafis Bentuk dan contoh-contoh Uji coba pasar Persiapan spesifikasi pembelian Persiapan pengukuran kwalitas Peralatan Masalah-malah yang timbul pada awal pelaksana
Meneliti produk dan mengumpulkan sifat-sifat dari produk tersebut. Meneliti gangguan-gangguan pada jalur distribusi dan akibat yang bisa timbul baik pada produk dan kemasannya, termasuk hal-hal yang diperlukan dalam pemasaran dan cara penjualan produk tersebut. Faktor-faktor dan pemikiran tersebut adalah : Product Assessment Bentuk Fisik : Gas Padat atau cair Cairan kental atau encer Pasta Bubuk Granul Tablet atau kapsul Blok padat
Alamiah
: Mudah berkarat Beracun Mudah terbakar Berbau Mudah basi Lengket Mudah pecah/getas Kasar Mudah tergores Bagaimana Kerusakan Bisa Terjadi Bantingan mekanis Getaran Gesekan Perubahan suhu Perubahan kelembaban Oksigen Bau Cahaya Kerusakan Ketidakcocokan material Hama tikus, serangga
Bagaimana
Kemasan yang Tak Memenuhi
Syarat Mudah terkena kotoran Terjadi kebocoran pada kemasan Aroma atau bau kemasan berpindah ke produk Merusak atau menimbulkan karat pada produk Terjadi reaksi kimiawi antara kemasan dengan produk Kehilangan keunggulan setelah kontak dengan produk Mudah dicuri Mudah terkena noda
Kerawanan dalam Jalur Distribusi Kerawanan Mekanis : Jatuh : posisi, ketinggian, jenis lantai Benturan : antar kemasan, dengan dinding kendaraan, ataupun dok, dsb. Getaran : dengan atau tanpa beban tumpuk Tekanan : pada penumpukan barang, ikat jarring, dsb. Kerawanan Cuaca Basah : akibat air hujan, uap air laut, kondensasi Lembab Karat Perubahan fisik Suhu Pemisahan emulsi Menjadi getas Kerusakan fisik
Pemasaran
dan Penjualan
Produk : Bagaimana dengan pesaing : kemasan yang dipakai, jumlah yang terjual, harga jual yang dianjurkan Pelayanan Eceran Swalayan Toko serba ada Pesan melalui pos Pelayanan antar ke rumah Bagaimana pesaing mengecerkan barangnya Pelanggan / Langganan Umur Jenis kelamin Kelompok pendapatan Tingkat social Lokasi (rumah, lokal, regional, nasional, ekspor)
Kemasan Kemasan Utama/Primer Ukuran, bentuk, berat Standar, hadiah, musim Kantong, amplop, sachet Kotak keras, karton lipat, kemas kartu Wadah logam/kaleng Wadah gelas Tube (logam atau plastik) Wadah plastik (blow, injection, thermoform) Wadah dan pulp pracetak Tube kompsit Kemasan Transpor Ukuran, berat, bentuk, jumlah unit dalam tiap kemasan. Peti atau krat kayu Kotak atau drum dari karton Karung (kertas, kain atau plastik) Drum logam Plastik
Kemudahan dan Cara Pakai Kemasan Utama / Primer Periksa sebelum membeli? Mudah dibuka? Tutup kembali? Dosis takar? Alat takar? Disimpan ditempat yang tidak mudah dilihat? Dipakai bilamana menarik itu penting Mudah dipegang/digenggam Fungsi khusus- spray, masak dengan kemasan Mudah dibuang/sekali pakai buang/single use
Kemasan Traspor Berat? Bentuk? Bisa untuk display Sekali pakai buang? Bisa dikembalikan setelah pakai? Bagaimana setelah dipakai? Pergerakan palet? Transpor dengan container? Bisa dipegang dengan tangan? Harus dengan forklift? Harus diikat? Desain dan Graphis Nama/merk Logo Nama produsen Nama produk Isi Kode warna
Teks sesuai peraturan
Cara pemakaian
Panel harga/bar code
Warna dan hubungannya dengan produk
Mudah dibaca/terbaca
Mudah dilihat/terlihat
“
Impak ” dan “Kepribadian”
Pertimbangan ekonomis pada pengembangan kemasan tertera pada tabel di bawah ini:
Biaya pengembangan
Biaya bahan
Biaya mesin dan peralatan
Biaya pengerjaan dan proses pengemasan
Biaya distribusi
Dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan kemasan yang harus dilakukan adalah menentukan sasaran. Kemudian memikirkan karakter dari produk dan hal-hal yang lain yang telah ada. Missal : dimana produk yang dikemas akan dibuat, jenis mesin pengemasan apa yang ada dan sebagainya.
Faktor-faktor yang meningkatkan pentingnya peranan desain kemasan dalam pemasaran:
Berkembangnya jumlah produk di pasar membuat pasar menjadi arena persaingan antar produk. Banyaknya pasar swalayan ( self service) menuntut sebuah produk menjadi wiraniaga tan wicara ( silent sales person), dimana produk tersebut hasus mampu menjual.
Menurut Hermawan Kertajaya, kita tidak boleh menganggap remeh desain. Dahulu ketika jumlah produk di pasar masih sedikit, estetika tidak punya arti apa-apa di mata konsumen. Tetapi dengan semakin berkembangnya zaman, informasi sangat mudah didapat dan diakses dari berbagai sumber seperti koran, majalah, televisi, hingga internet, maka mau tidak mau estetika memegang peranan penting dan menjadi nilai tambah disamping kualitas produk dan layanan pasca jual.
Tiga alasan penting mengapa estetika penting dalam pemasaran :
Estetika dapat mencptakan loyalitas konsumen dengan memberikan pengaruh psikologis dan emosional.
Estetika dapat menjadi standar perusahaan untuk menetapkan harga.
Estetika dapat membuat sebuah produk menjadi berbeda (point of differentiation) di tengah persaingan merek yang semakin ketat.
Selain memperhatikan estetika, sebuah desain kemasan yang ditujukan untuk penjualan swalayan harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu : Menonjol (Stands Out) Sebuah produk harus bersaing dengan berbagai macam produk lainnya dalam kategori yang sama di tempat penjualan. Penggunaan warna yang cermat dapat memberi kesan menonjol pada sebuah produk, karena konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa. Warna yang terang memiliki daya tarik dan akan lebih terlihat dari jarak jauh. Isi (Contents) Kemasan harus dapat memberikan informasi tentang isi kemasn dan apa yang terkandung dalam produk. Misalnya, pada kemasan produk makanan biasanya dicantumkan kandungan gizi produk tersebut. Unik (Distinctive) Secara keseluruhan desain kemasan harus unik dan berbeda dari produk pesaing. Sesuai (Suitable) Desain kemasan harus sesuai dengan produk yang dikemas.