MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL II KAJIAN DI PT. WINGSFOOD DISUSUN OLEH : MICHAL ( 163304020548 ) MARKE WIJAYA ( 163304020537 ) TOMBOL JEKSON SIAHAAN ( 163304020547 ) EGON PURBA ( 1633040205 RIADI HUTAPEA ( 1633040205
) )
Dosen Pembimbing Demak Claudia Yosephine Simanjuntak,S.E., M.M. FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN F SORE T.A 2017/2018 UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. kami panjatkan, karena berkat rahmat serta bimbingan Nya kami berhasil menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas besar matakuliah Manajemen Operasi dan Kualitas. Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yangtelah membantu kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Kami yakinMakalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifatmembangun sangat diharapkan oleh kami demi menjadikan makalah ini bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Bandung, 22 september 2016
Penyusun,
BAB I. PROFIL PERUSAHAAN1.1
1.1. Sejarah Perusahaan Saat ini ‘Wings’ telah menjadi perusahaan besar yang mengekspor produk-produknya keseluruh dunia sejak berdiri 60 tahun yang lalu di Jawa Timur. Setelah bertahun-tahun,Wings telah tumbuh menjadi salah satu merk yang terkenal di Indonesia. Sabun dan detergen menjadi produk pertama yang diproduksi oleh ‘Wings’, dan yang terbukti dapat diterima oleh konsumen dengan baik. Setelah itu, produk-produk pembersihlainnya diperkenalkan dan saluran distribusi yang kuat terbentuk di seluruh Indonesia. Beberapa dekade berikutnya, ‘Wings’ terus menerus memperluas ragam produknya dan sekarang telah memproduksi serta menjual ratusan produk produk rumah tangga, perawatan pribadi dan juga produk makanan. ‘Wings’ saat ini telah diakui sebagai produsen lokal dan distributor untuk produk rumah tangga dan produk perawatan pribadi yang terkemuka. Kombinasi antara ilmu pengetahuandan teknologi manufaktur yang mutakhir akan tetap membuat ‘Wings’ berdedikasi untuk menyediakan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau sesuai dengan visi perusahaan 1.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi : Berusaha untuk dapat memenuhi KEPUASAN PELANGGAN Misi : Menerapkan policy dalam: (1) Kualitas Produk, (2) Effisiensi Produksi, dan (3) Disiplin Waktu dan Konsistensi dalam Quality 1.3. Struktur Organisasi1.4
LokasiJakarta Jl. Tipar Cakung Kav. F 5-7, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur 13910 Phone :021 4602696 Surabaya Jl. Embong Malang No.61-65 Gedung Ekonomi Lt.7 Surabaya 60261
1.5. Produk yang dihasilkan 1.5.1.
Home Care
1.5.2.
Fabric Care
1.5.3.
Personal Care
1.5.4.
Food & Beverages
BAB II. RINGKASAN TEORI PENDUKUNG 2.1.
Pengembangan Produk
Strategi produk yang efektif mengaitkan keputusan produk dengan fungsi bisnislainnya, seperti R&D, teknis, pemasaran, dan keuangan. Perusahaan membutuhkan danauntuk pengembangan produk, pemahaman pasar, dan keahlian tertentu. Sistem pengembangan produk akan menentukan tidak hanya kesuksesan produk saja, tetapi jugamasa depan perusahaan. Dalam sistem ini, pilihan produk mengalami serangkaiantahapan, masing-masing memiliki kriteria penyaringan dan evaluasinya, namunmenyediakan arus informasi yang terus menerus bagi langkah sebelumnya. Pengembangan produk yang optimal tidak hanya bergantung pada dukungan dari bagian lain dari perusahaan, tetapi juga bergantung pada integrasi yang sukses dari 10keputusan OM, dari desain hingga pemeliharaan produk. Mengidentifikasi produk-produkyang sepertinya akan memperoleh pangsa pasar, efektivitas biaya, dan meraihkeuntungan, namun sangat sulit untuk diproduksi akan cenderung lebih mengarahkan perusahaan pada kegagalan daripada kesuksesan. Penyebaran fungsi kualitas (quality function deployment-QFD) mengacu pada (1) penentuan apa yang akan memuaskan pelanggan dan (2) menerjemahkan keinginan pelanggan menjad i target desain. Idenya adalah menangkan pemahaman yang baik ataskeinginan pelanggan dan mengidentifikasi solusi proses alternatif. Informasi ini kemudiandigabungkan menjadi desain produk yang berkembang. QFD digunakan pada awal prosesdesain untuk membantu menentukan apa yang akan memuaskan pelanggan dan dimanaupaya penyebaran kualitas dibutuhkan. Salah satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality), sebuah teknik grafisuntuk mendefinisikan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk (atau jasa).Hanya dengan mendefinisikan hubungan ini dengan jelas manajer dapat merancang produk dan proses dengan fitur-fitur yang diinginkan oleh pelanggan. Upaya QFD dilakukan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Rangkaian rumah-rumah ini adalah sebuah cara yang efektif untuk mengindetifikasi, mengkomunikasikandan menyebarkan sumber daya produksi. Dengan cara ini kita memproduksi kualitas produk , memenuhi permintaan pelanggan, dan memenangkan order. 2.2.
Perancangan Layanan
Sebuah teknik analisi proses yang menitikberatkan pada pelanggan dan hubunganyang terjadi dengan pelanggan. Diagram alur memberikan suatu cara yang cepat untukmelihat gambar keseluruhan dan berusaha untuk memahami sistem secara keseluruhan.Pemetaan fungsi waktu menambahkan beberapa ketelitian dan elemen waktu terhadapanalisis makro. Pemetaan aliran nilai memperluas di luar organisasi langsung kepada parakonsumen dan para pemasok. Diagram proses dirancang untuk memberikan sudut pandang yang lebih terperinci mengenai proses, menambah barang, misalnya waktu nilaitambah, jarak, penyimpanan, dan lainnya. Perencanaan layanan dalam sisi lainnya,dirancang untuk membantu kita fokus pada bagian interaksi konsumen dalam prosestersebut. Karena interaksi konsumen sering kali merupakan variabel yang penting dalamdesain proses, kita sekarang akan meneliti beberapa aspek tambahan dari desain proseslayanan.
2.3
.Pengelolaan Kualitas
Pengelolaan kualitas adalah teknik yang sangat bagus untuk meningkatkanoperasional. Pengelolaan kualitas dapat membatu dalam membangun strategi yang berhasil dalam differensiasi, biaya rendah, dan respons. Perbaikan pada kualitasmembantu perusahaan meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya-biaya, dimanakeduanya dapat meningkatkan profitabilitas. Peningkatan pada penjualan biasanya terjadisebagai kecepatan perusahaan merespons, peningkatan atau penurunan harga jual, danmeningkatkan reputasi mereka untuk produk yang berkualitas. Sama halnya, peningkatankualitas dapat menurunkan biaya saat perusahaan meningkatkan produktivitas danmenurunkan pengerjaan kembali, scrap (barang sisa), dan biaya garansi. Suatu penelitian menemukan bahwa perusahaan dengan kualitas terbaik adalah limakali lebih produktif (diukur dengan unit yang diproduksi per jam kerja) dari perusahaandengan kualitas produk yang buruk. Memang, saat implikasi biaya jangka panjang dan potensi peningkatan penjualan perusahaan dipertimbangkan, total biaya mungkin jugaakan pada nilai minimum saat 100% barang atau jasa sempurna dan bebas cacat. Kualitas atau kurangnya kualitas memengaruhi keseluruhan organisasi mulai dari pemasok sampai ke pelanggan dan mulai dari desain produk sampai ke pemeliharaan.Strategi kualitas yang berhasil dimulai dari budaya organisasi yang menumbuhkankualitas, diikuti dengan pemahaman atasprinsip-prinsip kualitas, kemudian melibatkankaryawan dalam aktivitas-aktivitas tertentu untuk mengimplementasikan kualitas. Saatcara-cara ini dilakukan secara benar, organisasi biasanya memuaskan pelanggannya danmemperoleh keunggulan kompetitif. Tujuan adalah untuk mendapatkan pelanggan.Karena kualitas menyebabkan beberapa hal baik terjadi, merupakan tempat yang baikuntuk memulai. 2.4.
Perencanaan proses dan kapasitas
Sebuah strategi proses merupakan sebuah pendekatan dari organisasi untuk mengubahsumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah proses yang bisa menghasilkan produk yang memenuhi keinginan pelanggan yang sesuaidengan biaya dan batasan manajerial lainnya. Proses yang dipilih akan memiliki efek jangka panjang pada efisiensi dan fleksibilitas dari produksi selain juga biaya dan mutudari barang yang dihasilkan. Hampir setiap barang dan jasa dibuat dengan menggunakan beberapa variasi dari satudiantara empat strategi proses : (1) fokus proses, (2) fokus yang repetitif, (3) fokus pada produk, dan (4) kustomisasi massal. Kapasitas merupakan suatu terobasan atau sejumlah unit yang mana tempat fasilitasdapat menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam suatu periode waktu tertentu.Keputusan kapasitas sering menetapkan kebutuhan akan permodalan dan oleh karenanyaterdapat biaya tetap yang besar jumlahnya. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan telah terpenuhi atau tidak atau apakah tempat fasilitas akan menganggur atautidak.
2.5.
Penentuan lokasi dan rancangan tata letak
Perusahaan di seluruh dunia menggunakan konsep dan teknik ini untuk mengambilkeputusa n lokasi karena lokasi memiliki pengaruh yang sangat besar, baik biaya tetapmaupun biaya variabel. Lokasi memiliki dampak yang besar pada keseluruhan risiko danlaba perusahaan. Transportasi yang ekonomis sangat signifikan yang mana perusahaandan bahkan kota telah bergabung di sekeliling keuntungan transportasi. Selama berabada-abad, sungai dan pelabuhan, dan rel hub yang terbaru dan kemudian jalan bebas hambatanmerupakan faktor utama dalam pengambilan keputusan lokasi. Bandar udara sering kalimerupakan faktor yang menentukan, menyediakan kecepatan, sarana transportasi barangdan orang yang berbiaya rendah. Perusahaan mengambil keputusan lokasi relatif jarang, biasanya karena permintaantelah melampaui kapasitas pabrik yang sudah ada atau karena perubahan dalam produktivitas tenaga kerja, nilai tukar mata uang, biaya, atau perilaku setempat.Perusahaan mungkin juga merelokasi pabrikan mereka atau tempat fasilitas jasa karena pergeseran dalam demografi dan permintaan konsumen. Pilihan lokasi meliputi (1) memperluas tempat fasilitas yang sudah ada daripada pindah, (2) mempertahankan lokasi yang ada sekarang sementara itu tetap menambahkantempat fasilitas di lain tempat, atau (3) menutup tempat fasilitas yang ada dan pindah kelokasi lainnya. Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri,strategi biasanya adalah meminimalkan biaya, meskipun inovasi dan kreativitas jugasangat penting. Bagi organisasi retail dan jasa profesional, strategi dipusatkan dalammemaksimalkan pendapatan. Strategi lokasi gudang, bahkan didorong oleh kombinasidari biaya dan kecepatan pengiriman. Tujuan dari strategi lokasi adalah untukmemaksimalkan keuntungan dari lokasi bagi perusahaan. Tata ruang adalah salah satu dari keputusan utama yang menentukan efisiensi jangka panjang suatu operasi. Tata ruang memiliki implikasi strategis karena ia menciptakan prioritas ko mpetitif sehubungan dengan kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, dan begitu pula dengan kualitas ke hidupan kerja, kontak pelanggan, dan citra. Suatu tataruang yang efektif dapat membantu organisasi mencapai strategi yang menunjangdiferensiasi, biaya rendah, atau tanggapan. Dalam keseluruhan kasus desain tata ruangharus mempertimbangkan bagaimana mencapai hal-hal berikut ini :
Pemanfaat ruang yang lebih tinggi, peralatan, beserta sumber daya manusia. Meningkatkan aliran informasi, bahan, dan manusia. Meningkatkan moral pekerja dan kondisi keamanan kerja. Meningkatkan interaksi pelanggan/klien. Fleksibilitas
Suatu tata ruang yang efektif memungkinkan aliran material, orang, dan informasi didalam dan antar area. Guna mencapai tujuan-tujuan, serangkaian pendekatan telahdikembangkan. Jenis-jenis tata ruang :
Tata ruang kantor : memposisikan pekerja, perlengkapan mereka dan ruangantara atau kantor guna menyediakan pergerakan informasi. Tata ruang toko eceran : menyediakan ruang tampilan dan tanggapan terhadapkebiasaan pelanggan Tata ruang gudang : mempertimbangkan pertukaran antara ruang dan penanganan material. Tata ruang posisi tetap: mempertimbangkan persyaratan tata ruang bagi proyek – proyek besar dan bersifat bulky seperti kapan beserta bangunan.
Tata ruang berorientasi proses: menangani volume rendah, produksi dengankeragaman tinggi (disebut juga job shop) atau produksi dengan jeda. Tata ruang sel kerja : menata mesin dan perlengkapan guna memusatkan perhatian pada produksi suatu prodak tunggal atau kelompok produk – produkterkait. Tata ruang berorientasi prodak: mencari personel terbaik dan penggunaanmesin dalam produksi repetitiv dan berkesinambungan.
BAB III. KAJIAN KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN 3.1.
Pengembangan Prodak
3.1.1.Menentukan keinginan konsumen Table 1. keinginan konsumen Rasa yang lebih gurih
4
Harga yang murah
5
Tekstur mie yang kenyal
3
Warna kemasan mencolok
1
Tambahan topping
2
Langkah ini menggunakan proses mengumpulkan suara konsumen melalui penyebaran kuisioner dan kemudian disusun secara hierarki. Karena jawaban setiapkonsumen umumnya berbeda, maka pengembang harus mampu memilih danmengklasifikasi, sehingga diperoleh jawaban konsumen yang terstrukur dan dapat digunakandalam House of Quality. Klasifikasi kebutuhan konsumen ke dalam kategori yang bertujuanuntuk membantu tim pengembang dalam membuat keputusan. Pada bagian ini membahasmengenai “ suara konsumen” atau “voice of customer” , yaitu pengumpulan dananalisa kebutuhan konsumen. 3.1.2.
Menentukan karakteristik teknis
Table 2. karakteristik teknik Penambahan penguat rasa gurih Komposisi isi yang lebih banyak Penanbahan tapioca pada adonam mie Komposisi gambar dan warna yang penuh Topping kerupuk dan bawang goreng Mie sehat ( 7 vitamin + 1 protein ) Berdasarkan dari interpretasi data penelitian. Dapat diambil keputusan untukmenghasilkan suatu produk perlu factor pendukung dari keinginan konsumen. Dandidapatkan karakteristik teknis yang perlu ditambahkan pada suatu produk baru supaya dapatmenghasilkan produk seperti yang diinginkan konsumen.
3.1.3.
Menentukan matrik korelasi
Table 3. matrik korelasi Penambahan penguat rasa gurih Komposisi isi yang lebih banyak Penambahan tapioca pada adonan mie KOmposisi gambar dan warna yang penuh Topping kerupuk dan bawang goreng Mie sehat ( 7 vitamin + 1 protein )
Rasa yang lebih gurih
4
Harga yang nurah
5
Tekstur mie yang kenyal
3
Warna kemasan mencolok
1
Tambahan topping
2
Keterangn : High relationship = 5 Medium relationship = 3 Low relationship = 1
Memberikan bobot pada setiap korelasi, keinginan konsumen harus berhubungandengan karakteristik produk dan berikan nilai sesuai kebutuhan. Guna mempertimbangkan kebutuhan yang akan digunakan dalam membuat produk baru.
3.1.4
Menentukan korelasi karakteristik teknik
Table 4. korelasi karakteristik teknik
Mengetahui tentang keterkaitan kepentingan antara satu sama lainnya, di lihat darikepentingan yang berdekatan, lalu di satukan atau di kerucutkan dengan pemberian nilai,guna menandai hal satu dan hal lainnya mengenai keterkaitan tersebut. 3.1.5
Menentukan Rating
Table 5. Rating Rasa yang lebih gurih
4
Harga yang nurah
5
Tekstur mie yang kenyal
3
Warna kemasan mencolok
1
Tambahan topping
2
Our importance ratings
20
15
15
5
10
Cara menentukan rating adalah dengan cara melakukan perkalian. 1. 4 x 5 = 20 2. 5 x 3 = 15 3. 3 x 5 = 15 4. 1 x 5 = 5 5. 2 x 5 = 10 6. ( 4 x 3 ) + ( 5 x 1 ) + ( 3 x 1 ) + ( 2 x 3 ) = 26
26
3.1.6
Menentukan posisi pesaing
Table 6. Posisi pesaing G = good P = poor F = fail Rasa yang 4 lebih gurih Harga yang 5 nurah Tekstur mie 3 yang kenyal Warna 1 kemasan mencolok Tambahan 2 topping Our importance 20 ratings
Mie Sedap
15
15
5
10
Mie Indomie
G
G
P
G
P
G
G
P
G
P
26
Menentukan posisi pesaing dari kompetitor perusahaan lain, dalam hal inimembandingkan antara Mie Sedaap dan Indomie, dimana masing – masing prodak memilikikelemahan dan keunggulan masing – masing. Penilaian kami atas dua produk di atas di ambildari pendapat beberapa orang atau sampel dari kelas mengenai perbandingan antara MieSedaap dan Indomie yang meliputi Rasa, Harga, Teksture mie, Warna kemasan dan penambahan topping.
3.1.7
Menentukan target dan evaluasi teknis
Table 7. Target dan evaluasi teknis Target Values Penguat Rasa
90 Gr
Mie sedap
0,6
Mie Indomie Mie Supermi
Target Values
Kecerahan Warana 70 % G
Kerenyahan topping
Panel rangking
90 gr
Banyak Tapioca 50 % 50 %
G
95 %
0,7
85 gr
45 %
G
G
80 %
0,5
80 gr
50 %
F
F
75 %
Data di atas diambil dari data pada kemasan mie instan yang di teliti, pada bagiankomposisi mie instan itu sendiri. Sedangkan tingkat target values kami ambil dari hasil datasampel yang telah diisi, dan ketentuan dari penggunaan bahan – bahan pengawet padamakanan.