BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Sirtu Sirtu merupa merupakan kan singkatan singkatan dari pasir pasir diambi diambill
sir
dan dan batu batu diamb diambil il
tu
sehingga singkatannya menjadi sirtu. Istilah sirtu telah dikenal oleh orang teknik terutam terutamaa yang yang berkec berkecimp impung ung dan bidang bidang fisik fisik jalan jalan maupun maupun pemban pembangun gunan an gedung. Sirtu biasanya diambil dari endapan sungai atau yang terdapat digunung tetapi materialnya sudah berkomposisi seperti sirtu dari sungai. Sirtu Sirtu terjadi terjadi karena karena akumul akumulasi asi pasir pasir dan batuan batuan yang yang terenda terendapka pkan n di daerah-daerah daerah-daerah relatif rendah rendah atau lembah. Sirtu biasanya merupakan bahan yang belum terpadukan dan biasanya tersebar di daerah aliran sungai. Sirtu juga bisa diambi diambill dari dari satuan satuan konglo konglomer merat at atau breksi breksi yang yang terseba tersebarr di daerah daerah darata daratan n (daerah yang tinggi). Sirtu Sirtu berasal berasal dari dari dua bagian bagian yang yang yang yang beruku berukuran ran besar besar merupa merupakan kan material dari batuan beku, metamorf dan sedimen. Sedangkan berukuran halus terdiri pasir dan lempung. Seluruh material tersebut tererosi dari batuan induknya bercampur menjadi satu dengan material halus. Kuatnya proses ubahan atau pelapukan batuan dan jauhnya transportasi sehingga material batuan berbentuk elip atau bulat dengan ukuran mulai kerikil sampai bongkah. Peng Penggu guna naan an sirtu sirtu terb terbata atass seba sebaga gaii baha bahan n bang bangun unan an terut terutam amaa untu untuk k campuran beton, sedang penggalian sering dilakukan dengan secara tradisional tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Sirtu yang lepas sangat baik untuk bahan pengeras jalan biasa maupun jalan tol, dan airport. Selain itu dapat pula dipergunakan dalam campuran beton, aspalhotmi!, plester, bahan bangunan dan tanah urug. 2.2 Gen Genesa esa
Sirtu adalah singkatan dari pasir batu, karena komposisi ukuran butir yang tidak seragam. Sirtu terjadi karena akumulasi akumulasi pasir dan batuan yang terendapkan
3
4
di daerah-daerah relatif rendah atau lembah. Sirtu yang terdapat di beberapa "ilayah umumnya berasal dari pasir dan batuan gunungapi. Sirtu biasanya merupakan bahan yang belum terpadukan dan biasanya tersebar di daerah aliran sungai. Sirtu juga bisa diambil dari satuan konglomerat atau breksi yang tersebar di daerah daratan (daerah yang tinggi). Sirtu berasal dari dua bagian yang yang berukuran besar merupakan material dari batuan beku, metamorf dan sedimen. Sedangkan berukuran halus terdiri pasir dan lempung. Seluruh material tersebut tererosi dari batuan induknya bercampur menjadi satu dengan material halus. Kuatnya proses ubahan atau pelapukan batuan dan jauhnya transportasi sehingga material batuan berbentuk elip atau bulat dengan ukuran mulai kerikil sampai bongkah. #iasanya sirtu diendapkan pada lingkungan air seperti sungai, danau maupun laut dikenal dengan sebutan alu$ium. Kenampakan sirtu saat ini adalah sesuatu yang tidak padu antara meterial batuan dengan halusnya. #ila endapan alu$ium ini sudah terbentuk dengan ketebalan dan penyebaran yang sangat luas, bersamaan dengan berjalannya "aktu dan proses geologi yang berkerja sehingga kenampakan batuan ini sudah berada pada daerah ketinggian atau bukit. %ama sirtu pun beralih menjadi konglomerat karena batuan tersebut sudah padu menjadi satu antara material batuan dengan material halusnya. &umus kimia Si' e, '* +a' g'. Sifat isik a. gregat pasir memenuhi persyaratan di ba"ah ini gregat pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras dengan • indikasi kekerasan ≤ ,. #utir-butir agregat halus harus bersifat kekal. gregat pasir tidak boleh mengandung /at-/at yang dapat merusak beton, • seperti /at-/at yang reaktif alkali. b. gregat lempung memenuhi persyaratan di ba"ah ini gregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu • •
banyak. gregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 0 1 (ditentukan terhadap berat kering). Paduan antara material yang besar-besar seperti material batuan dan
material pasir serta material lempung. aterial batuan beku sangat baik untuk
5
bahan pondasi bangunan ringan - sedang, sedangkan material halus sangat baik untuk pengisi celah dan batuan bangunan. 2.3 Eksplorasi Sirtu 2ksplorasi sirtu tidak seperti eksplorasi mineral lainnya dikarenakan
biasanya sirtu tampak dipermukaan, jadi hanya diperlukan perhitungan cadangan bahan galian tersebut untuk mengetahui seberaba banyak cadangan dan luasaanya untuk mengethaui keekonomisan dari cadangan tersebut. 2.4 Penambangan Sirtu #ahan galian pasir dan batu ini keterdapatannya namapak dipermukaan oleh sebab itu sistem penambangan yang dilakukan adalah sistem tambang terbuka yang sangat mudah dilakukan denhgan menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Perusahaan tambang sirtu biasanya melakukan pemisahan antara batu dan pasir tersebut, karena biaanya menyesuaikan permintaan dari konsumen
tersebut.
3ahapan
penambangannya
yaitu,
pertama
dalam
penambangan sirtu adalah mengambl atau memisahkan bsirtu dari tanah penutup, biasanya menggunakan alat berat seperti backhoe. Setelah itu akan diangkut oleh dump truk untuk diba"a ketempat crrassing untuk membuat batu yang berukuran besar menjadi ukuran sama seperti yang lain. Setelah 2. Pengola!an Sirtu Pengolahan sirtu sangat sederhana, yaitu dengan metode crasshing bongkahan batuan yang masih besar dan hasil yang akan keluar adalah batuan batuan berdiameter lebih kecil dan beragam dan juga ada yang menjadi pasir setelah itu kita pisahkan pasir dan batuan berdiameter sama sesuai dengan kebutuhan sendiri. 4ntuk pasirnya dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan bangunan, yaitu dengan cara mencampurkan pasir tersebut dengan material lainnya seperti semen. #atu juga bisa dimanfaatkan untuk campuran pembuatan bangunan, selain itu sirtu juga dapat dijadikan sebagai urug. Perusahaan tambang sirtu membuat sirtu sendiri sesuai dengan permintaan konsumen. gregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras dengan indikasi kekerasan ≤ ,. #utir-butir agregat halus harus bersifat kekal. rtinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
6
Sifat kekal apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berkut a) 5ika di pakai %atrium sulfat, bagian yang hancur maksimum 6 1, b) 5ika di pakai magnesium sulfat, bagian yang hancur maksimum 67 1. c) gregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 0 1 (ditentukan terhadap berat kering). 8umpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 7,797 mm . pabila kadar lumpur melampaui 0 1, maka agregat harus di cuci: d) gregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak yang harus dibuktikan dengan percobaan "arna dari brams;erder. 4ntuk itu bila direndam dalam larutan * 1 %a';, cairan di atas endapan tidak boleh lebih gelap dari "arna larutan pembanding. gregat halus yang tidak memenuhi percobaan "arna ini dapat juga dipakai, asal kekuatan tekan adukan agrerat tersebut pada umur < dan = hari tidak kurang dari >0 1 dari kekuatan adukan agrerat yang sama tetapi di cuci dalam larutan * 1 %a'; yang kemudian dicuci hingga bersih dengan air, pada umur yang sama: Susunan besar butir agrerat halus mempunyai modulus kehalusan antara 6,0 - *,= dan harus terdiri atas dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya. pabila diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan, harus masuk salah satu dalam daerah susunan butir menurut /one 6, ,* atau ? ( a) b) c) a)
SK#I#S.==) dan harus memenuhi syarat - syarat sebagai berikut Sisa di atas ayakan ?,= mm, harus maksimum 1 berat: Sisa di atas ayakan 6, mm, harus minimum 67 1 berat: Sisa di atas ayakan 7,*7 mm, harus minimum 60 1. gregat kasar memenuhi persyaratan diba"ah ini gregat kasar harus terdiri atas dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Kadar bagian yang lemah bila diuji dengan goresan batang tembaga, maksimum 0 1. Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari &udeloff dengan beban penguji 7
ton b) gregat kasar yang mengandung butir-butir pipih yang panjang hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir pipih dan panjang tersebut tidak melampaui 7 1 dari berat agregat seluruhnya: c) #utir-butir agregat kasar harus bersifat kekal artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan:
7
d) Sifat kekal, apabila diuji dengan larutan garam sulfat, sebagai berikut 6. 5ika dipakai natrium sulfat, bagian yang hancur, maksimum 6 1: . 5ika dipakai magnesium sulfat, bagian yang hancur, maksimum 67 1: *. gregat kasar tidak boleh mengandung /at-/at yang dapat merusak beton, seperti /at-/at yang reaktif alkali: e) gregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 6 1 (ditentukan terhadap berat kering).pabila kadar lumpur melampaui 6 1 maka agregat kasar harus dicuci: f) gregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan, susunan besar butir mempunyai modulus kehalusan antara 9-<,67 dan harus memenuhi syarat-syarat berikut: 6. Sisa di atas ayakan *= mm, harus 7 1: berat . Sisa di atas ayakan ?,= mm, harus berkisar antara >7 1 dan >= 1 berat: *. Selisih antara sisa-sisa kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 97 1 dan minimum 67 1 berat. ?. #esar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari pada seperlima jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal pelat atau tiga per empat dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau berkas-berkas tulangan. Penyimpangan dari pembatasan ini diijinkan apabila menurut penilaian penga"as ahli cara-cara pengecoran beton adalah sedemikian rupa hingga menjamin tidak terjadi sarang-sarang kerikil. 2." Peman#aatan Sirtu Sampai saat ini penggunaan sirtu terbatas sebagai bahan bangunan
terutama untuk campuran beton, sedang penggalian sering dilakukan dengan secara tradisional tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Sirtu yang lepas sangat baik untuk bahan pengeras jalan biasa maupun jalan tol, dan airport. Selain itu dapat pula dipergunakan dalam campuran beton, aspalhotmi!, plester, bahan bangunan dan tanah urug. 2.$ Pen%ebaran Sirtu Sirtu tersebar luas di "ilayah Indonesia, terutama di sekitar daerah aliran sungai dan pedataran.
8
8okasi keterdapatan sirtu di Indonesia -
Sumatera 4tara @I. ceh
S. lasa. S. #ogali, S. oi, S. 'yo, S. 8oou. Samadua, Sa"ang, 8abuhan ;aji #arat, Kluet
4tara, Pasie &aja, Kluet Selatan, Kluet 3engah, Kluet 3imur@esa Kampung #aru, @esa Sikoran, @esa #iskang, @esa Sianjo-anjo, @esa 8ae Sipola, @esa 8ae &aso, @esa Kuala akmur, @esa 8uan #alu, @esa 8asingalu, @esa Simpang bail, -
@esa Suak #ulu, @esa 2nao, @esa 8ataling, @esa 8abuan #akti. 8ampung Aay Seputih, Aay Saru #alah, Aay #ambang, S. Semaka, Aay #andung, Aay 8aayenterang, Aaigalih, erbau, ataram Aay 3enumbang, Aay Pedada, Aay 8aay, @usun 3embaka, Aay Bedau, Aay #aturaja, Aay elesom, Aay Kenda "ay, @esa #ambang, Aay alaya, Aay ;alami, Sungai anula, Aay incang, @esa Putih @oh, Aay +angkanan, Aay Semaka, Aay Semuong, @esa Siring #etah, Aay #elu, @esa #elu, Aay aja II, Aay
-
8alaan, @esa Piabung, Aay 3ebu, @esa Pur"odadi. &iau &antau Kasai, #angun Purba 3imur 5aya, Sungai
-
%apal, enaming, 4jungbatu, &okan, #atulangkah. #anten S. +isimeut, S. +iujung, S. +idikit, +imandur, +ihara, +ileles, S. +ilembar, S. +ibubgur, S. +iliman, +ikapar, 3eluk %aga, +urug, +ikupa, Pasir Keris, 5atiu"ung, #alaraja, Sepatan, 8egok, Serpong, +iputat, S. +iujung, S. +isadane, B. Karang, B. Bede, +imarga, &ajeg, #enda,
-
+urug, +ipondoh. 5a"a #arat
8embang,
%anjung,
#anjaran,
+ililin,
Barut,
3arogong, +ileungsi, +icurug, +ibatu, +imalaka, +ibulu, +ipeles, 3omo, Sinar Balih, +ikondang, +imarta, Airareja, Pur"akarta, Pacing, Kalimanti, S. +isanggarung, S. +ilutung, S. +isadane, +ibarusah, 3oklet, +isereh, Sekitar ka"asan sayap Bn. Balunggung, +ipatujah, +ianjur, Sukabumi, #ogor, -
Pur"akarta, Kara"ang, Subang, 3asikmalaya. 5a"a 3engah #antar Ka"ung, Kaligung, Sendang, #antir, K. Pemali, K. Serayu, K. Patebon, K. Progo, 3egarejo, K. Pabean, ojosari, K.
-
5ebol, Sungai 3ajum, 8oga"a, Krukut, #anjaran. 5a"a 3imur K. Perang, K. #angkok, K. 8esti, Pronoji"o, Petajun, Penanggal, 5aglo, K. ujur, Padang Sari, K. Porong, K. #enga"an Solo, K. usir, K. #rantas, K. Bumbalo, K. Porong, K. #aru.
9
-
Kalimantan 3engah S. Kahayang, 3e"ah. Kalimantan Selatan #eroyong, Pagar, Padang #atung, S. Kentep,
-
#inuang, S. #atang lai. Kalimantan #arat
Sungai Kele"ai, Sungai Pinoh bagian hulu, @esa
mbayo Selatan, @esa Keranji Panjang, @esa nik, @esa uara #ehe, Sungai
-
3ayan, Sei Ilai. #ali %usa 3enggara 3imur
-
;ambautang. Sula"esi 3enggara &anomuto, S. Kone"eha, 4naaha. Sula"esi Selatan S. inahasa, #abru, angassa, 3ompobulu,
Sungai
Bumaksa. Kadengar, @esa
Kananggar,
@esa
8ogora, #ikeru, 8abettang, 8embang 8ohe #iroro, #onto, Kanrung, #ongki #atumimbalo, #iringere, Sungai #one-#one, Sungai Kanjiro, Sungai
4raso,
ata air panas Pincara, Sungai #aliase, Sungai &adda, Sungai &ongkong, Sungai
-
3omoni, Sungai Kalaena, Sungai Singgeni, Sungai #ambalu. Sula"esi 4tara &atatotok, @ono"udu, arisa, 8amilo, #ulantio. Sula"esi #arat 3allu #anua, Pu "ang, Bentungan. Borontalo 8eatu 4tara, Sungai Paguyaman, Sungai #one,
-
Sungai #ilonga, Sungai #one, uara Sungai #ilungala, Patilanggio. aluku S. 3akoma, Susupu, S. Sidangol, S. 8oko, P. Seram. aluku 4tara #atunuhan, Aae Poti, Aae %ibe, Aae Sepait, Aae
-
3abi, Aamlana, Aae ana, Aae Puda 8iku ;oson, Aae angi ena Kute, Aae Ili Aaha Aahi, Aae 8anga Aalnetata, Aae #ebek, Aae @uma, Aae pu, Aae 8ata, Aae Kajeli, Aae Ka"a, Aae ana, Aae ;anua, Aae Sapale"a, Aae ala, Aae Kaputih, Aae 4li, Aae ;au, Aae arina, Aae 2la, Aae Sarisa, Aae Samu,
-
Aae ;atu, Aae ital, Aae Ira, Aae ma, Aae 3ala. Papua &emu, ;olmaffin, S. Aoske, Se"an Papua #arat P. Aaigeo, P. #atanta, P. Sala"ati, @esa man, @istrik 3imbuni, @istrik askona, @istrik 5agiro, @istrik #intuni, @is trik #intuni.