CASE BASE DISCUSSION
GIGI TIRUAN CEKAT “BRIDGE”
Diajukan untuk memenuhi syarat dalam dalam melengkapi Kepaniteraan Klinik pada Modul Modul 4
Oleh SISCA YUDISTIRA 16100707360804054 Pem!m!"# $ %' (!%)* P+,-!.* S*&!/ DS
RUA2 SAKIT GIGI DAN UUT UNIERSITAS BAITURRA2A2 PADANG 017 ODU 4 KERUSAKAN DAN KE2IANGAN GIGI RUA2 SAKIT GIGI DAN UUT UNIERSITAS BAITURRA2A2 PADANG
2AAAN PENGESA2AN 1
Telah didiskusikan Case Based Discussion yang berjudul “BRIDGE” guna melengkapi persyaratan Kepaniteraan Klinik pada Modul 4.
P*%*"#/ Se-.eme& 017 D!,e.++! Oleh D9,e" Pem!m!"#
%'(!%)* P+,-!.* S*&!/ DS
KATA PENGANTAR
Pujisyukurpenulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-yapenulis dapat menyelesaikan Case Based Discussion!"ridge# ini sebagai salah satu syarat dalam melengkapi Kepaniteraan Klinik pada Modul 4.
2
Perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang tulus ikhlas serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada drg. Widya Puspita Sari$ M%Sc selaku pembimbing yang telah membantu dalam menyusun Case Based Discussion ini. Akhir kata penulis berharap semoga Case Based Discussion ini dapat berman&aat dan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang memerlukan.
Padang$ September '()*
BAB I PENDA2UUAN
A'
*.*& Bel*:*"#
Prostodontik diterjemahkan sebagai prostodonsi atau prostodonsia yaitu ilmu geligi tiruan atau ilmu gigi tiruan. Menurut A%A + American %ental
3
Association ,$ prostodonsi adalah ilmu dan seni pembuatan suatu penggantian yang padan +sesuai, bagi hilangnya bagian korona gigi$ satu atau lebih gigi asli yang hilang serta jaringan disekitarnya agar &ungsi$ penampilan$ rasa nyaman dan kesehatan yang terganggu karenanya dapat dipulihkan. lmu Prostodonsia meliputi / 0igi Tiruan Sebagian 1epasan +0TS1, yang merupakan gigi tiruan yang mengganti satu atau lebih gigi$ tetapi tidak seluruh gigi asli dan struktur pendukungnya$didukung oleh gigi atau mukosa yang dapat dilepas dari mulut dan dipasangkan kembali. 0igi Tiruan 2ekat +0T2, merupakan pembuatan 0igi Tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh pasiennya sendiri maupun dokter gigi karena dipasangkan secara permanen pada gigi asli yang merupakan pendukung utama dari restorasi. 0igi Tiruan 1engkap +0T1, merupakan pembuatan gigi tiruan lepasan yang menggantikan seluruh gigi geligi asli dan struktur pendukungnya baik maksila maupun mandibula. Makalah ini membahas sebuah kasus yang berisikan masalah mengenai pemakaian gigi tiruan jembatan. %isini tim penulis berusaha menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai re&erensi agar dapat menyempurnakan topik yang akan diperbincangkan. B' T++*"
Adapun tujuan penyusunan bahan ini adalah untuk membuka jendela pengetahuan tentang bagaimana penggunaan gigi tiruan jembatan yang sebaiknya dipergunakan berdasarkan masalah pada kasus. 3arapan tim penulis adalah agar makalah ini tidak hanya berman&aat bagi tim yang menyusun saja$akan tetapi berman&aat juga bagi mereka yang membutuhkan untuk re&erensi ataupun bahan bacaan semata. BAB II TIN;AUAN PUSTAKA
0igi tiruan jembatan atau bridge$ merupakan gigi tiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang$ yang terbatas dan tertentu$ dilekatkan secara permanen pada gigi asli atau akar gigi asli yang merupakan pendukung utama dengan semen serta didukung sepenuhnya oleh satu atau lebih gigi penyangga.
4
I"%!:*,! %*&! em*.*" $
a. mum
53 baik. Pera6atan ortho. Penyakit tetrasiklin. Psikologis pasien. Perbaikan &ungsi 7 &onetik$ estetik$ mastikasi. Kondisi periodontal sebagai penyangga. Kondusi oklusi$ yaitu tidak adanya kontak prematur.
b. 1okal
Perbandingan M / A +) / )$8,. Penyangga gigi 9ital ato pera6atan saluran akar. Akar pipih atau sedapatnya lebih dari satu. 3ukum AT: / luas jaringan periodontal minimal sama atau lebih luas dari luas jaringan periodontal yang diganti. 0igi penyangga terdapat dalam satu lengkung rahang Saling sejajar atau dibuat sejajar.
K9".&* !"%!:*,! %*&! em*.*" $
a. mum
Pasien yang tidak ko;operati&. mur pasien sama atau tidak kurang dari )' tahun$ karena saluran akar masih lebar.
b. 1okal
0igi penyangga goyang lebih dari ' derajat. 0igi penyangga yang memiliki karies yang luas. Tulang bal9eolar banyak yang hilang atau bonelose. Mahkota / akar kurang dari ) / ). 0igi penyangga diluar lengkung dan tidak sejaja r. Kemiringan gigi lebih dari '8=.
(Buku Penentuan Praktikum Gigi Tiruan Cekat. akultas Kedokteran Gigi !ni"ersitas #ndonesia$ %akarta&'))* A' K9m-9"*"
5
0ambar 8 / komponen bridge 1'
Re.*!"e&
"agian dari +ridge yang menghubungkan gigi tiruan +pontik, dengan gigi penyangga. "er&ungsi memegang atau menahan supaya gigi tiruan tetap stabil ditempatnya. Selain itu juga menyalurkan beban kunyah +dari gigi yang diganti, ke gigi penyangga. **m
>etainer ekstra corona /
>etainer yang dibuat pada permukaan luar
b.
>etainer intra corona /
retainer
yang
dibuat
didalam
mahkota
sepcrti inlay$ M5%
6
c. >etainer intra radikuler/ retainer yang dibuat dalam saluran akar dan sudah dilakukan pera6atan akar.
'
P9".!:
"agian dari +ridge yang menggantikan gigi asli yang hilang. "er&ungsi untuk mengembalikan &iingsi kunyah$ bicara$ estetis$ dan mempertahankan hubungan antar gigi +la6an?tetangga,$ sehingga mencegah terjadinya migrasi atau ekstrusi. Pontik terdiri dari/ ).
,addle pontic Adalah pontic yang dapat menjamin estetis karena seluruh bentuk pontic tersebut mengganti dari seluruh bentuk gigi yang hilang. Kerugian dari bentuk ini sering menyebabkan in&lamasi jaringan lunak di ba6ah pontic tersebut$ karena pontic tersebut menutup seluruh edentulous ridge.
'.
-idge ap pontic Pontic ini tidak menempel pada permukaan palatinal?lingual$ sedangkan permukaan bukal?labialnya menempel. Keadaan ini untuk memperkecil
7
terjadinya impaksi dan akumulasi makanan$ tetapi tidak mengabaikan &aktor estetis$ biasanya untuk gigi anterior. /. 0ygiene 1 sanitary pontic Pontic ini sama sekali tidak menempel pada edentulous ridge +menggantung, sehingga sel2 clensing sangat terjamin. "iasanya untuk gigi posterior ba6ah. 4. Conical pontic Pontic ini hampir sama dengan hygienic pontic tetapi pada jenis ini ada bagian yang menempel pada edentulous ridge. Sering juga disebut +ullet atau spheroid pontic mahkota sementara. 3'
K9"e:.9&
"agian dari bridge yang menghubungk in pontik dengan retainer$ pontik dengan pontik atau retainer dengan retainer sehingga menyatukan bagian-bagian tersebut untuk dapat ber&ungsi splinting dan dapat menyalurkan beban kunyah. Alat yang mencekatkan pontik ke retainer. %apat bersi&at kaku +rigid, yaitu disolder atau yang tidak kaku +non-rigid, seperti kunci @ kunci atau stressbreaker +alat penyerap, daya untuk mengurangi beban yang harus dipukul oleh penyangga. 4.
G!#! -e")*"##* *.*+ *+.me".
0igi atau akar gigi asli yang ber&ungsi sebagai penyangga bridge$ dimana gigi tiruan tersebut dilekatkan secara permanent dengan semen. Pendukung retainer$ dapat ber9ariasi tergantung &aktor seperti membran periodontal$ panjang jumlah akar. Penyangga yang berada di antara ' penyangga lainnya disebut intermediate abutment B.
Kl*,!=!:*,! B&!%#e
Tipe-tipe +ridge3 ), "erdasarkan bahan yang digunakan a, All porsellen bridge Bembatan porselen diciptakan untuk lebih datang semua masalah di atas. Karena bebas logam properti$ jembatan porselen dapat terlihat seperti CnyataC gigi dan cukup kuat untuk menahan gaya menggigit. Persiapan pada gigi sebelum penempatan porselen jembatan adalah sama dengan jembatan kon9ensional. Saat ini$ untuk satu gigi yang hilang$ kami menyediakan jenis kaca dari porselen +misalnya PS e.maD E, sedangkan untuk
8
beberapa gigi yang hilang$ Firkonia jembatan +misalnya Procera E, akan digunakan. b, All akrilik bridge "ahan akrilik yang digunakan bahan
sebagai
dasar
pembuatan
dari
mahkota
berbahan akrilik ini. c, All metal bridge Adalah suatu jembatan yang berbahan metal untuk pembuatan mahkota jembatannya. d, Kombinasi Adalah seluruh bahan yang
digunakan
dalam
pembuatan
mahkota$
seperti
porselen$ akrilik$ dan metal. ', "erdasarkan desaign a, Simple bridge i,
semi
&iDed bridge ni adalah jembatan yang salah satu ujungnya dilekatkan secara tegar pada pemautnya$ sedang pada ujung yang lain penghubung bergerak terhadap pemautnya.
9
iii, 2antile9 er
?
s6ing on ?
&ree
end bridge Bembatan yang hanya pada salah satu ujungnya dilekatkan secara tegar pada pemautnya$ sedang pada ujung lainnya penyulih hanya mampunyai titik kontak saja dengan gigi tetangganya atau sama sekali bebas.
b, 2ompaund bridge +jembatan campuran, i, Kombinasi simpel brige / ) macam jembatan sementara$ dapat dilakukan pada abudment yang tidak sejajar. c, 2ompleD bridge Bembatan bilateral +meliputi dua sisi rahang,$ yang menggantikan sejumlah gigi dengan kegiatan &ungsi yang berbeda. (Buku Penentuan Praktikum Gigi Tiruan Cekat. akultas Kedokteran Gigi !ni"ersitas #ndonesia$ %akarta&'))* 10
"erdasarkan letak &iDed bridge dapat dibagi menjadi/ 1.
Anterior bridge
2.
Posterior birdge
3.
Anteroposterior birdge-G misalnya kehilangan gigi premolar ) kemudian yang dijadikan abutment gigi kaninus dan premolar '.
"erdasarkan konektor 1. ied52ied +ridge-G ' konektor rigid
0ambar H / ied52ied +ridgedengan I unit$ > retainer$ P pontik 2. ied mo"a+le +ridge-G ) rigid dan ) bergerak
ied mo"a+le +ridge&dengan konektor berbentuk do9e tail dan slot 3.
Cantile"er +ridge-G hanya didukung oleh ) konektor dan yang satu tidak dihubungkan.
11
2antile9er bridge$ satu pontik menggantung dan sisi yang lainnya rigid 4.
Compound +ridge-G Konektor lebih dari satu
Compound +ridge$ kombinasi dari dua jenis bridge$ ied5 2ied +ridge$ cantile9er birdge 5.
,pring +ridge-G
konektor dengan bentuk bar?batangan pada palatum atau bagian lingual.
Spring bridge$ pontik dihubungkan dengan konektor berbentuk batangan.
+
12
BAB III PEBA2ASAN
KUN;UNGAN I A' I%e".!.*, -*,!e"
ama
/ JusniFar
Alamat
/ 0urun la6eh T> ((I?(() Kecamatan lubeg
mur
/ 8* tahun
Benis kelamin
/ Perempuan
B' Peme&!:,**"
a.
Anamnesa + Pemeriksaan Subjekti& , Anamnesis adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan le6at suatu
percakapan antara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien$untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya. Keluhan tama 0igi depan ompong kurang lebih I bulan yang lalu dan i ngin dibuatkan gigi tiruan dan pasien minta dibuatkan gigi permanen$serta memperbaiki estetis giginya. b.
Pemeriksaan objekti& ). :kstra 5ral 1ymph ode TMB '. ntra 5ral 0ingi9a 1idah Palatum
/ Tidak teraba / ormal / ormal / ormal / ormal / ormal / ormal / ormal / ormal
0igi
) 1 7 1 6 1 5 1 4 1 3 1 2 1 1
21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41
31 32 33 34 35 36 37 38 13
C' D!*#"9,* Missing gigi '' dan 'I D' Re"*"* Pe&*>*.*" >P A6al / scalling
>P Akhir
/ Pembuatan gigi tiruan jembatan dengan jenis
0ambaran %an %esain
') E.
''
'I
'4
Membuat cetakan study model : !endok "etak
#
perforaed sock ray $o. 2
Ba%an "etak
#
alginae
&etode men"etak
#
mucosatk
Kunjungan II !e"a!as# g#g# 21 dan 24 d#buat dengan !eta#ne! e$t!a co!onal a.
'nastesi (oka( pada gigi 21 dan 24
b. Pepaasi gigi 21 dan 24
c. Alat yang digunakan / ) ) ) ) ) ) ) d.
Alat diagnostik 2ontra angle handpiece ound end tapered &issure bur 1ong thin needle 2ham&er ? torpedo bur
Tahap kerja preparasi gigi '4/
Membuat outline pada gigi premolar
14
Menggambar outline pada pit dan &isure kemudian diteruskan sampai marginal ridge. Menggambar outline pada de9elopmental groo9e bukal dan palatal gigi. Menggambar outline untuk panduan be9el kurang lebih )-' mm diatas ser9ikal di sekeliling gigi
Pembuatan groo9e oklusal "uat alur dengan kedalaman )-)$8 mm dengan menggunakan round
end tapered diamond bur membentuk saluran disepanjang alur bagian tengah oklusal yang meluas ke mesial dan distal marginal ridge. "uatlah alur dengan kedalaman )-)$8 dengan menggunakan round tapered pada de9elopmental groo9e bukal dan palatal$ serta pada triangular ridge dia6ali pada puncak cups hingga kedasar cup. Pada area permukaan oklusalnya kontak dengan permukaan gigi antagonis buatlah alur dengan kedalaman )$8 mm menggunakan round end tapered dengan memposisikan mata bur pada angulasi 48=terhadap sumbu gigi sehingga membentuk be9el pada &ungsional cup tujuannya untuk menyediakan ruang untuk logam sehingga didapatkan ketebalan logam kurang sehingga terjadi o9ercountur restorasi
Preparasi permukaan oklusal Struktur gigi yang tersisa diantara groo9e dikurangi menggunakan
round end tapered. 1akukan pengurangan bidang olkusal secara bertahap. "idang oklusal pada bagian mesial dikurangi terlebih dahulu$ sisi distalnya sebagai panduan ataupun sebaliknya. Maka dilanjutkan pembuangan pada sisi distal. Badi bentuk permukaan oklusal setelah preparasi kira-kira sama dengan permukaan oklusal sebelum dipreparasi. Periksa hasil preparasi permukaan oklusal dengan memperhatikan jarak oklusal gigi premolar yang dipreparasi dengan antagonisnya se6aktu dioklusikan preparasi dianggap cukup sonde dile6atkan pada bagian permukaan oklusal gigi yang dipreparasi tidak tersangkut.
Preparasi dinding aksial Membuat alur panduang untuk pengurangan bidang aksial. "uatlah
I panduan pada bidang bukal dan palatal yang sejajar dengan sumbu gigi menggunakan round end tapered. Kedalaman gro9e pada ser9ikal tidak
15
boleh melebihi dari ketebalan mata bur. Struktur gigi yang tersisa diantara alur panduan dikurangi menggunakan round end tapered. Pengurangan bidang aksial dilakukan secara bertahap sama dengan pengurangan permukaan oklusal. "uatlah cham&er bersamaan dengan pengurangan bidang aksial mengelilingi seluruh permukaan bidang aksil. 2ham&er dengan lebar ($8-) mm agar ketebalan logam pada area tersebut cukup. Preparasi cham&er dengan round end tapered dan shoulder pada bagian bukal dengan &lat end tapered. Pengurangan permukaan proksimal
Perhatikan sisi proksimal gigi. Pengurangan bagian proksimal harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengenai gigi sebelahny. Preparasi menggunakan long thin needle edge tapered. Preparasi dilakukan dari arah bukal kepalatal$ hingga tersisa sedikit struktur gigi yang kemudian dikurangi dengan round end tapered Pembuatan akhiran preparasi cer9ikal dan penumpulan sudut-sudut
preparasi Penting untuk dibuatkan bahu +shoulder, sebagai pijakan mahkota agar tidak mudah lepas pada bagian bukal gigi karena mmemerlukan estetis dan cham&er pada bagian palatal. %an dilakukan pemasangan cro6n sementara. KUN;UNGAN III 1. %et!aks# g#ng#&a dengan menggunakan benang !et!aks# selama 5 ' 1( men#t. *etaksi ginggi+a di(akukan guna menaikkan su(kus gingi+a( aga batas gusipepaasi tampak dengan je(as sebe(um di (akukan "etak ,sio(ogis.
)a*an yang d# gunakan : i.
%emostat
+lat yang d# gunakan : i.
Benang etaksi -eta"on "od
ii.
P(ass instument
,a!a !et!aks# g#ng#&a : 'p(ikasikan %emostat menggunakan mikobus% ke pemukaan su(kus gingi+a( kemudian benang etaksi dimasukkan ke da(am su(kus gingi+a di seke(i(ing 16
gigi /ang akan di"etak benang dipeta%ankan da(am su(kus gingi+a( se(ama 10 menit kemudian dipeiksa apaka% etaksi suda% "ukup jika be(um "ukup u(angi etaksi se(ama 5 menit. 2. embuatan cetakan g#g# yang tela* d# "!e"a!as# untuk menda"atkan work model. )a*an cetak double #m"!ess#on tekn#k t-o stage #nd#!ect/ 1.
Pasang bridge sementaa
2.
Pu/ di aduk
3. Buat gu(ungan pada sendok "etak dan "etakkan ke da(am mu(ut pasien dengan tekanan Buka "etakan 4.
Buka bridge sementaa
5. !iapkan pasta ligh body sepanjang 10 "m 'duk sampai%omogen. 6. !epega ba%an "etak dimasukkan ke da(am a(at sunk (a(u injeksikan ke gigi dan sisa ba%an "etak dimasukkan ke da(am "etakan pu/ a(u "etakkan ke mu(ut pasien ta%an 6 menit. 3. Menentukan -a!na g#g# !esuai dengan ana gigi tetangga dengan bantuan pedoman ana - shade guide 3D. Penentuan ana di(akukan da(am uangan dengan pen"a%a/aan /ang
teang atau di (ua uangan dengan "a%a/a mata%ai seta gigi tetangga dan shade guide da(am keadaan basa%. 'da ga pinsip penentuan ana dengan shade guide
/aitu value, chroma, dan hue. Value /aitu ngkatan ana dai ge(ap ke teang chroma /aitu kepekatan ana sedangkan hue /aitu mea% atau kuning.
4. emasangan Bridge sementa!a. !e(anjutn/a di(akukan wax up pada work mode( untuk pemposesanBridge.
K00+ I 1. Try in Bridge aus dipe%akan ada(a% keadaan estes -ana dan bentuk kontak poksima( antaa tepi ma%kota jaket dengan gigi sebe(a%n/a dan dak bo(e% menekan ginggi+a seta pemeiksaan kontak ok(usa(. 2. enyemenan )!#dge : a.
ahkoa bridge dibesi%kan dan distei(kan (a(u dikeingkan gigi /ang akan
dipasangi ma%kota bidge juga dikeingkan. b. !lass "onomer #emen tpe " diaduk sesuai konsistensin/a dan dio(eskan pada
17
gigi /ang dipepaasi dan bagian da(am ma%kota bidge. ".
ahkoa bridge dipasang dengan tekanan maksima( gu(ungan kapas di(etakkan
diatas ma%kota jaket dan pasien disuu% menggigit bebeapa menit. d. Pemeiksaan ok(usi dan estes. e. nstuksi pada pasien untuk menjaga kebesi%an mu(utn/a dan diminta untuk dak makan atau menggigit makanan /ang keas du(u. Bi(a ada ke(u%an asa sakit segea konto(. Kunjungan onto( di(akukan untuk mempebaiki kesa(a%an /ang mungkin tejadi ndakan /ang pe(u di(akukan. 1.
Pemeiksaan subjek 'da atau dakn/a ke(u%an pasien tentang gigi uann/a
2.
Pemeiksaan objek &emeiksa keadaan jaingan mu(ut seta keadaan ok(usi etensi dan stabi(isasi Bridge.
. KEIM0+
asus dimana pasien dengan gigi 22 dan 23 /ang missing akan dibuatkan gigi uan "ekat dengan $xed%$xed bridge dengan pegangan gigi 21 dan 24. Ba%an /ang digunakan ada(a% porselen fused o meal kaena (ebi% memenu%i ungsi estes. ebe%asi(an peaatan dapat di"apai dengan diagnosa en"ana peaatan /ang tepat keteampi(an dan penga(aman opeato seta komunikasi dan koopeasi /ang baik antaa pasien dan dokte gigi. Pognosa untuk kasus ini sedang kaena pasien "ukup komunika dan koopea tetapi masi% ada sisa aka dan kaies pada gigi /ang dapat mempebuuk oa( %/giene pasien /ang dapat meusak gigi uan jembatan pasien.
18
+9+% 09+K+
'(an $ :oeman P; &eun'uk Bergambar ahkoa dan (embaan, ipokates
B. !aundes P%i(ade(p%ia &atanto P. 1981 )eori dan &rakek"lmuahkoadanBridge, '(umni Bandung Pajitno .*. 1994 "lmu !eligi )iruan 'embaan, Pengeta%uan asa dan *an"angan Pembuatan ?G; 1991.
19