BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masy masyara araka katt dan dan memb memberi erika kan n kemu kemuda daha han n kepa kepada da masy masyara araka katt dalam dalam memp memper erol oleh eh pelayanan kesehatan dasar. Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu bukan sematamata tanggungjaab pemerintah saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader. Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebag sebagai ai pemb pember erii info inform rmasi asi keseh kesehat atan an kepa kepada da masy masyara araka katt juga juga sebag sebagai ai peng pengge gera rak k masyarakat untuk datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. Keadaan masyarakat !ndonesia yang beragam sangat dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dari usia dini. Pemerintah telah memperhatikan kelangsungan perkembangan usia usia dini dini ini dengan dengan mengop mengoptim timalka alkan n berbag berbagai ai bentuk bentuk pengem pengemban bangan gan di usia usia muda, muda, seper seperti ti peni pening ngka kata tan n mutu mutu pend pendidi idika kan, n, peng pengem emba bang ngan an pola pola-p -pol olaa intel intelek ektu tual, al, pola pola pendidikan moral dan banyak aspek lainnya. "al ini tentu saja menggembirakan, meskipun tidak bisa menjadi jaminan baha upaya tersebut dapat meningkatkan kualitas generasi selanjutnya. #ansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi sesungguhnya lansia memiliki peran yang berarti bagi masyarakat. #ansia memiliki penalaran moral yang bagus untuk generasi dibaahnya. #ansia memiliki sema$am gairah yang tinggi karena se$ara alami, manusia akan $enderung memanfaatkan masa-masa akhirnya se$ara optimal untuk melakukan pearisan nilai dan norma. "al ini justru mempermudah kita untuk membina moral anak-anak. Masa lanjut usia adalah masa dimana dimana indi%idu indi%idu dapat merasakan kesatuan, integritas, integritas, dan refleks refleksii dari dari kehidu kehidupan panny nya. a. &ika tidak, tidak, ini akan akan menimb menimbulk ulkan an ketimp ketimpang angan an dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, sema$am penyakit kejiaan (#atifah, ( #atifah, '). &ika ini terjadi terjadi maka maka keadaa keadaan n masyarak masyarakat at juga juga tergan terganggu ggu,, dimana dimana lansia lansia sebaga sebagaii pengua penguatt transformator nilai dan norma berkurang, baik se$ara kualitas dan kuantitas. Banyak $ontoh yang terjadi dimasyarakat kita, dimana lansia berlaku yang kurang sopan atau bahkan kurang beradab sehingga se$ara tidak langsung akan mengganggu ketentraman kehidupan bermasyarakat. #ansia di !ndonesia, menurut *epkomindo ', pada tahun
1
'+ berjumlah ' juta orang, sedangkan lansia yang terlantar men$apai , juta sampai ' juta orang. ujud dari usaha pemerintah ini adalah di$anangkannya pelayanan bagi lansia melalui beberapa jenjang yaitu pelayanan kesehatan ditingkat masyarakat adalah Posyandu #ansia. Pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan tingkat lanjutan adalah /umah 0akit. *engan demikian, posyandu lansia sangat kita perlukan, dimana posyandu lansia ini dapat membantu lansia sesuai dengan kebutuhannya dan pada lingkungan yang tepat, sehingga para lansia tidak merasa lagi terabaikan didalam masyarakat. Posyandu lansia merupakan tempat pelayanan kesehatan untuk masyarakat usia lanjut (usila) di suatu ilayah tertentu. 1amun pemanfaatan posyandu lansia masih sangat jauh dari target yaitu sebesar 23. Beberapa penelitian menyatakan baha pemanfaatan posyandu lansia masih dibaah 453 dengan persentase terendah yaitu ,'3. Berbagai Kegiatan posyandu lansia yang ada banyak memberikan manfaat bagi para usila. Pemanfaatan Posyandu #ansia bertujuan agar kesehatan lansia dapat terpelihara dan terpantau se$ara optimal.Bagi lansia yang tidak aktif memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu lansia, maka kondisi kesehatan mereka tidak dapat terpantau dengan baik, sehingga apabila mengalami suatu resiko penyakit akibat penurunan kondisi tubuh dan proses penuaan dikhaatirkan dapat berakibat fatal dan mengan$am jia mereka. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia adalah pengetahuan usila akan posyandu tersebut, sikap usila terhadap pemanfaatan posyandu, dukungan keluarga, dan peran kader posyandu. Pengetahuan usila akan posyandu masih sangat kurang, 0ikap usila terhadap pemanfaatan posyandu lansia di indonesia juga masih belum positif, mereka menganggap baha menjadi tua6lansia merupakan hal biasa dan tidak perlu menjalani pemeriksaan apapun. *ukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam pemanfaatan posyandu usila sebab dengan moti%asi dan bantuan keluarga tentunya usila akan lebih mudah dalam memanfaatkan pelayanan lansia yang telah disediakan. Untuk men$iptakan posyandu lansia yang berkualitas tentunya dibutuhkan kader posyandu yang berkualitas juga yaitu yang mampu mengajak usila agar memanfaatkan posyandu lansia.
1.2. .'.. .'.'. .'.. .'.9. .'.5. .'.4.
Rumusan Masalah 7pa definisi posyandu 8 7pa tujuan posyandu 8 7pa manfaat posyandu 8 7pa saja kegiatan posyandu 8 7pa sasaran posyandu 8 7pa definisi posyandu lansia 8 2
.'.. 7pa tujuan posyandu lansia 8 .'.+. 7pa manfaat posyandu lansia 8 .'.2. 0iapa saja sasaran posyandu lansia 8 .'.. 7pa saja kegiatan posyandu lansia 8 .'.. Bagaimana mekanisme kegiatan posyandu lansia 8 .'.'. 7pa saja masalah yang terjadi pada lansia 8 .'.. 7pa saja permasalahan yang terjadi pada posyandu lansia 8 1.3. Tujuan ... Mengetahui definisi posyandu ..'. Mengetahui tujuan posyandu ... Mengetahui manfaat posyandu ..9. Mengetahui kegiatan utama posyandu ..5. Mengetahui sasaran posyandu ..4. Mengetahui definisi posyandu lansia ... Mengetahui tujuan posyandu lansia ..+. Mengetahui manfaat posyandu lansia ..2. Mengetahui sasaran posyandu lansia ... Mengetahui kegiatan posyandu lansia ... Mengetahui mekanisme kegiatan posyandu lansia ..'. Mengetahui masalah yang terjadi pada lansia ... Mengetahui pemasalahan yang terjadi pada posyandu lansia
BAB II TINAUAN PU!TA"A
2.1.
De#$n$s$ P%s&an'u Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar6sosial dasar untuk memper$epat penurunan 7ngka Kematian !bu dan 7ngka Kematian Bayi. Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar 3
keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. *alam pelaksanaannya dilakukan se$ara koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar program dan kegiatan untuk kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai dengan situasi6kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat. Posyandu merupakan adah pemberdayaan masyarakat yang dibentuk melalui musyaarah mufakat di desa6kelurahan dan dikelola oleh Pengelola Posyandu, yang dikukuhkan dengan keputusan kepala desa6lurah. Posyandu (Pos Pelayanan :erpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan Keluarga Beren$ana (KB) dan kesehatan antara lain ; gi
Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat
(UKBM)
yang
dikelola
dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk memper$epat penurunan 7ngka Kematian !bu dan Bayi. 2.2.
Tujuan P%s&an'u :ujuan penyelenggaraan posyandu adalah untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan bayi, balita, ibu dan pasangan usia subur. Posyandu diren$anakan dan dikembangkan oleh kader bersama Kepala *esa dan #embaga Ketahanan Masyarakat *esa (#KM*) serta penyelenggaraannya dilakukan oleh kader yang terlatih dibidang KB-Kes, berasal dari PKK, tokoh masyarakat, pemuda dengan bimbingan tim pembina #KM* tingkat ke$amatan. Kader adalah anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat setempat yang disetujui oleh #KM* dengan syarat= mau dan mampu bekerja se$ara sukarela, dapat memba$a dan menulis huruf latin dan mempunyai $ukup aktu untuk bekerja bagi masyarakat. Posyandu dapat melayani semua anggota masyarakat, terutama ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta Pasangan Usia 0ubur (PU0). Biasanya dilaksanakan satu kali sebulan ditempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan ditentukan masyarakat sendiri. 2.3.
Man#aat P%s&an'u 4
Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, di antaranya; . Mendukung perbaikan perilaku, keadaan giitamin 7 arna biru (. 0!). $. 7nak balita '-52 bulan memperoleh kapsul >itamin 7 arna merah ('. 0!) setiap 4 bulan (?ebruari dan 7gustus). d. Bayi umur - bulan memperoleh immunisasi "epatitis B 9 kali, B@A kali, e. f. g. h.
Polio 9 kali, *P: kali dan @ampak kali. Bayi diberi 7si saja sejak lahir sampai umur 4 bulan (70! ksklusif). Bayi mulai umur 4 bulan diberikan makanan pendamping 70!. Pemberian 70! dilanjutkan sampai umur ' tahun atau lebih. Bayi6anak yang diare segera diberikan; 70! lebih sering dari biasa, Makanan
i. j.
seperti biasa, #arutan oralit dan minum air lebih banyak !bu hamil minum tablet tambah darah setiap hari. !bu hamil mau memeriksakan diri se$ara teratur dan mau melahirkan ditolong
oleh tenaga kesehatan. k. !bu hamil dan anita Usia 0ubur (U0) mendapat immunisasi :etanus :oCoid (::) setelah melalui penapisan ::. l. 0etelah melahirkan !bu segera melaksanakan !nisiasi Menyusui *ini (!M*). m. !bu nifas minum ' kapsul >itamin 7 arna merah ('. 0!); (satu) kapsul segera setelah persalinan, (satu) kapsul '9 jam setelah pemberian kapsul pertama. n. !bu hamil, nifas dan menyusui makan hidangan bergi
immunisasi !bu hamil tidak menderita kurang darah Bayi lahir tidak menderita A7KE Balita dan bufas tidak menderita kurang >itamin 7 U0 tidak menderita kurang energi kronis Masyarakat semakin menyadari pentingnya gi
'. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga; a. Keluarga buang air ke$il6besar menggunakan jamban b. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari $. :idak merokok di dalam rumah6keluarga tidak ada yang merokok d. Keluarga men$u$i tangan pakai sabun 5
e. f. g. h. i. j.
/umah bebas jentik nyamuk Persalinan !bu ditolong oleh tenaga kesehatan Keluarga makan buah dan sayur setiap hari 70! ksklusif Menimbang Balita tiap bulan Keluarga Beren$ana
. Mendukung pen$egahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat di$egah dengan immunisasi, sehingga keluarga; a. :idak menderita *iare, !0P7, *B* dan Malaria b. :idak menderita "epatitis, :B@, Polio, *ifteri, Batuk /ejan, :etanus dan @ampak 9. Mendukung pelayanan Keluarga Beren$ana, sehingga Pasangan Usia 0ubur (PU0); a. Menjadi peserta KB b. *apat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang yang $o$ok dan tepat penggunaan. 5. Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam penganekaragaman pangan melalui pemanfaatan pekarangan untuk memoti%asi kelompok dasa isma berperan aktif, sehingga; a. Keluarga mengusahakan budidaya tanaman, sayuran, buah, ikan dan ternak (unggas, sapi, kambing) b. Keluarga mampu menyusun menu makanan bergi67!*0, dll. 2.(.
"eg$atan Utama P%s&an'u Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau
pilihan, yaitu ; 1. "eg$atan Utama a. Kesehatan !bu dan 7nak (K!7) . !bu hamil Pelayanan meliputi ; Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan
oleh kader kesehatan. Bila ada petugas Puskesmas ditambah dengan pengukuran tekanan darah, pemeriksaan hamil bila ada tempat atau ruang periksa dan
6
pemberian imunisasi :etanus :oCoid. Bila ditemukan kelainan maka
segera dirujuk ke Puskesmas. Bila dimungkinkan diselenggarakan kelompok ibu hamil pada hari buka Posyandu yang kegiatannya antara lain ; penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan, persiapan menyusui, KB dan gi
peraatan bayi baru lahir dan senam ibu hamil. '. !bu nifas dan menyusui Pelayanannya meliputi ; Penyuluhan kesehatan, KB, 70!, dan gi
*alam keadaan tertentu Posyandu dapat menambah kegiatan baru, misalnya; perbaikan kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya. Posyandu demikian disebut dengan Posyandu Plus. Penambahan kegiatan baru tersebut dapat dilakukan bila $akupan kegiatan utamanya di atas 53, serta tersedianya sumberdaya yang mendukung. Kegiatan bulanan di Posyandu mengikuti pola keterpaduan KB-Kesehatan dengan sistem lima meja ; Meja ! ; Pendaftaran. Meja !! ; Penimbangan bayi dan anak balita. Meja !!! ; Pengisian KM0. Meja !> ; Penyuluhan perorangan Meja > ; Pelayanan oleh tenaga profesional meliputi pelayanan K!7, KB, !munisasi dan pengobatan, serta pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan. 2.*.
!asaran P%s&an'u 0asaran Posyandu adalah seluruh masyarakat6keluarga, utamanya adalah bayi baru
lahir, bayi, anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PU0, remaja dan #anjut Usia (#ansia). 2.+.
De#$n$s$ P%s&an'u Lans$a Posyandu #ansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu
ilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka
bisa
mendapatkan
pelayanan
kesehatan.
Posyandu
lansia
merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (rfandi, '+). Posyandu juga merupakan adah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan dalam upaya peningkatan status gi
Tujuan P%s&an'u Lans$a Menurut rfandi ('+), :ujuan Posyandu #ansia se$ara garis besar adalah ;
8
. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia. '. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan sasta dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut 2.-.
Man#aat P%s&an'u Lans$a Manfaat dari posyandu lansia adalahpengetahuan lansia menjadi meningkat, yang
menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau moti%asi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih per$aya diri dihari tuanya. 2..
!asaran P%s&an'u Lans$a
0asaran posyandu lansia adalah ; . 0asaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (95-52 tahun), kelompok usia lanjut (4 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi ( tahun ke atas). '. 0asaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut, masyarakat luas (*epartemen Kesehatan /!, '4). 2.1/."eg$atan P%s&an'u Lans$a Bentuk pelayanan pada posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan
mental emosional, yang di$atat dan dipantau dengan Kartu Menuju 0ehat (KM0) untuk mengetahui lebih aal penyakit yang diderita atau an$aman masalah kesehatan yang dialami. Beberapa kegiatan pada posyandu lansia adalah ; . Pemeriksaan status gi
0elain itu banyak juga posyandu lansia yang mengadakan kegiatan tambahan seperti senam lansia, pengajian, membuat kerajinan ataupun kegiatan silahturahmi antar lansia. Kegiatan seperti ini tergantung dari kreasi kader posyandu yang bertujuan untuk membuat lansia berakti%itas kembali dan berdisiplin diri. 2.11. Mekan$sme "eg$atan P%s&an'u Lans$a
Mekanisme pelayanan Posyandu #ansia tentu saja berbeda dengan posyandu balita pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu ilayah penyelenggara. 7da yang menyelenggarakan posyandu lansia ini dengan sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada pula yang hanya meja. . Meja ! ; Pendaftaran Mendaftarkan lansia, kemudian kader men$atat lansia tersebut. #ansia
yang
sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya. '. Meja !! Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah . Meja !!! ; Pen$atatan (Pengisian Kartu Menuju 0ehat) Kader melakukan pen$atatan di KM0 lansia meliputi ; !ndeks Massa :ubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
9. Meja !> ; Penyuluhan Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KM0 dan pemberian makanan tambahan. 5. Meja > ; Pelayanan medis Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas6kesehatan meliputi kegiatan ; pemeriksaan dan pengobatan ringan. 2.12.Masalah 0ang Terja'$ Pa'a Lans$a
Masalah kesehatan pada lansia tentu saja berbeda dengan jenjang umur yang lain karena penyakit pada lansia merupakan gabungan dari kelainan-kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua yaitu proses menghilangnya se$ara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti sel serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. *r. Purma 0iburian 0p.P*, pemerhati masalah kesehatan pada lansia menyatakan baha ada 9 yang menjadi masalah kesehatan pada lansia, yaitu ;
10
. Immobility (kurang bergerak), dimana meliputi gangguan fisik, jia dan faktor lingkungan sehingga dapat menyebabkan lansia kurang bergerak. Keadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan tulang, sendi dan otot, gangguan saraf dan penyakit jantung. '. Instability (tidak stabil6 mudah jatuh), dapat disebabkan oleh faktor intrinsik (yang berkaitan dengan tubuh penderita), baik karena proses menua, penyakit maupun ekstrinsik (yang berasal dari luar tubuh) seperti obat-obatan tertentu dan faktor lingkungan. 7kibatnya akan timbul rasa sakit, $edera, patah tulang yang akan membatasi pergerakan. Keadaan ini akan menyebabkan gangguan psikologik berupa hilangnya harga diri dan perasaan takut akan terjadi. . Incontinence (buang air) yaitu keluarnya air seni tanpa disadari dan frekuensinya sering. Meskipun keadaan ini normal pada lansia tetapi sebenarnya tidak dikehendaki oleh lansia dan keluarganya. "al ini akan membuat lansia mengurangi minum untuk mengurangi keluhan tersebut, sehingga dapat menyebabkan kekurangan $airan. 9. Intellectual Impairment (gangguan intelektual6 dementia), merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan yang $ukup berat sehingga menyebabkan terganggunya akti%itas kehidupan sehari-hari. 5. Infection (infeksi), merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia, karena sering didapati juga dengan gejala tidak khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan. 4. Impairment of vision and hearing, taste, smell, communication, convalencence, skin integrity (gangguan pan$a indera, komunikasi, penyembuhan dan kulit), merupakan akibat dari proses menua dimana semua pan$a indera berkurang fungsinya, demikian juga pada otak, saraf dan otot-otot yang dipergunakan untuk berbi$ara, sedangkan kulit menjadi lebih kering, rapuh dan mudah rusak dengan trauma yang minimal. . Impaction (konstipasiGsulit buang air besar), sebagai akibat dari kurangnya gerakan, makanan yang kurang mengandung serat, kurang minum, dan lainnya. +. Isolation (depresi), akibat perubahan sosial, bertambahnya penyakit
dan
berkurangnya kemandirian sosial. Pada lansia, depresi yang mun$ul adalah depresi yang terselubung, dimana yang menonjol hanya gangguan fisik saja seperti sakit kepala, jantung berdebar-debar, nyeri pinggang, gangguan pe$ernaan, dan lain-lain. 2. Inanition (kurang gi
11
kemiskinan, gangguan pan$a indera= sedangkan faktor kesehatan berupa penyakit fisik, mental, gangguan tidur, obat-obatan, dan lainnya. . Impecunity (tidak punya uang), semakin bertambahnya usia, maka kemampuan tubuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan akan semaki berkurang, sehingga jika tidak dapat bekerja maka tidak akan mempunyai penghasilan. . Iatrogenesis (penyakit akibat obat-obatan), sering dijumpai pada lansia yang mempunyai riayat penyakit dan membutuhkan pengobatan dalam aktu yang lama, jika tanpa pengaasan dokter maka akan menyebabkan timbulnya penyakit akibat obat-obatan. '. Insomnia (gangguan tidur), sering dilaporkan oleh lansia, dimana mereka mengalami sulit untuk masuk dalam proses tidur, tidur tidak nyenyak dan mudah terbangun, tidur dengan banyak mimpi, jika terbangun susah tidur kembali, terbangun dini hari-lesu setelah bangun di pagi hari. . Immune deficiency (daya tahan tubuh menurun), merupakan salah satu akibat dari proses menua, meskipun terkadang dapat pula sebagai akibat dari penyakit menahun, kurang gi
Penyakit @ardio%as$ular Penyakit otot dan persendian Bron$hitis, asma dan penyakit respirasi lainnya Penyakit pada mulut, gigi dan saluran $erna Penyakit syaraf !nfeksi kulit Malaria #ain-lain (7nonim, '+)
2.13.Permasalahan 0ang Terja'$ Pa'a P%s&an'u Lans$a
Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan posyandu lansia, antara lain; . Umumnya lansia tidak mengetahui keberadaan dan manfaat dari posyandu lansia. '. &arak rumah dengan lokasi posyandu lansia jauh atau sulit dijangkau. &arak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa harus mengalami kelelahan atau ke$elakaan fisik karena penurunan daya tahan atau
12
kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. . Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu lansia. *ukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi moti%ator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia. Keluarga, bagi lansia merupakan sumber kepuasan. *ata yang diambil oleh "enniati ('+) terhadap lansia berusia 5, 4 dan tahun di Kelurahan &ambangan, menyatakan mereka ingin tinggal ditengah-tengah keluarga. Mereka tidak ingin tinggal di Panti erdha. Para lansia merasa baha kehidupan mereka sudah lengkap, yaitu sebagai orang tua dan juga sebagai kakek dan nenek, akan tetapi keluarga juga dapat menjadi frustasi bagi lansia. "al ini terjadi jika ada hambatan komunikasi antara lansia dengan anak atau $u$u, dimana perbedaan faktor generasi memegang peranan. 7da juga lansia yang mempunyai kemandirian yang tinggi untuk hidup sendiri karena keinginan untuk hidup tanpa merepotkan orang lain. 9. 0ikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu. Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. *engan sikap yang baik tersebut, lansia $enderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu lansia. "al ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu $ermin kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan ke$enderungan potensial untuk bereaksi dengan $ara-$ara tertentu apabila indi%idu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya suatu respons. 5. Kader Posyandu #ansia. ahyuna ('+) melakukan penelitian kader di Posyandu #ansia ilayah kerja Puskesmas 1gai. Kader-kader tersebut hanya bertugas men$atat dan mengurusi masalah konsumsi saja, selain itu kader juga bekerja tergantung perintah petugas kesehatan tanpa ada pelatihan lebih lanjut sehingga peran kader dalam kegiatan tersebut belum optimal.
Kader juga
harus
mampu
berkomunikasi dengan efektif, baik dengan indi%idu atau kelompok maupun masyarakat, kader juga harus dapat membina kerjasama dengan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan posyandu, serta untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan lansia pada hari buka posyandu yaitu pendaftaran, penimbangan, pen$atatn6
pengisian
K/0,
penyuluhan 13
dan
pelayanan
kesehatan
sesuai
keenangannya dan pemberian PM:, serta dapat melakukan rujukan jika diperlukan (*epartemen Kesehatan /!, '4). Untuk meningkatkan $itra diri kader, maka harus dipehatikan dalam hal sebagai berikut; a. Meningkatkan kualitas diri sebagai seorang yang dianggap masyarakat, yang dapat memberi informasi terkini tentang kesehatan b. Melengkapi diri dengan keterampilan yang memadai dalam pelayanan di Posyandu $. Membuat kesan pertama yang baik dan memperhatikan $itra yang positif d. Menetapkan dan memutuskan perhatian se$ara $ermat pada kebutuhan masyarakat e. Menampilkan diri sebagai bagian dari anggota masyarakat itu sendiri f. Mendorong keinginan masyarakat untuk datang ke Posyandu (*epartemen Kesehatan /!, '4).
14
BAB III "EIATAN P!0ANDU LAN!IA PU!"E!MA! M
3.1. aktu 'an Tem4at "eg$atan "ari ; 0elasa, /abu, Kamis, 0abtu, Minggu, aktu ; 0etiap Bulan :empat ; Kelurahan Mojo, 7irlangga, Aubeng 3.2. en$s "eg$atan &enis kegiatan yang dilakukan pada posyandu lansia di antaranya ; . Kesenian #ansia '. &alan 0ehat . Posyandu #ansia 9. 0enam #ansia 5. Pengajian 4. Paduan 0uara . *iskusi #ansia +. 7risan #ansia 2. 0antapan /ohani . 0enam Bugar #ansia . Penyuluhan '. Bina UKM 3.3.
umlah Lans$a ¨ah total lansia yang dibina oleh Puskesmas Mojo 0urabaya sebanyak '. :otal
posyandu yang aktif dibina terdapat '' posyandu. Pada Kelurahan Mojo terdapat posyandu dengan jumlah lansia sebanyak +, pada Kelurahan 7irlangga terdapat + posyandu dengan jumlah lansia sebanyak 42' orang dan pada Kelurahan Aubeng terdapat posyandu dengan jumlah lansia sebanyak 95 orang. 0etiap kegiatan posyandu lansia selalu dibarengi dengan pemberian PM: yang dananya didapatkan dari 7PB* Pemerintah Kota 0urabaya yang setiap bulan diberikan anggaran sebesar .,6orang.
15