Perang Asimetris prasetyo sunaryo
Dewan Riset Nasional 10 Juli 2008
Sistim Keamanan Nasional Komponen Sistim : 2. Sistim Hukum 3. Org rgan anis isas asii Mil Milit iter er (Pe (Perrta taha hana nan n Nega Negarra) 4. Lem em ag agaa Pen Peneg egak akan an Kea eama mana nan n ! Ket Keter ertti ian an ". Lemaga #nteli$en %. Lemag agaa Pen Peng gamanan Ke Keu u&a'aa aan n . Lem em ag agaa Pe Pena nang nggu gula lang ngan an Na Narrkot otik ikaa . Lem em ag agaa Pe Pena nang nggu gula lang ngan an *er ero oris isme me +. ,ee-an an Kea eama mana nan n Nas Nasio iona nall (l (lm m ter tere ent ntuk uk)) Dalam perang simetris, semua aktornya adalah negara. : SSuryohadiprojo, 2005 Sumber :
Penyebab Perubahan Bentuk Perang Pada Perang Simetri (PS) atau konvensional, umumnya adalah karena adanya pemaksaan kehendak yang tidak dapat diselesaikan dengan caracara damai!diplomatik. "ktornya adalah negara. Pada Perang "simetrik (P") penyebabnya berasal dari perebutan #ilayah kaya SD" atau aset strategis lainnya. "ktornya bisa negara dan non negara.
$aktor %ang &enyebabkan ' • Karena perubahan teknologi ? • Karena perubahan ideologi ? • Karena perubahan sasaran ? • Karena perubahan aktor ? • Karena terjadi rasa ketidak adilan ?
Bisa alternati, bisa kumulati
onggaktonggak Per*alanan Bangsa 100 tahun
90 tahun !" tahun esadaran
0 tahun
emerdekaan ebebasan
20
"
5!
edaulatan )
&
'
)
o o o o o o o
20-01-1908 kebangkitan Nasional
$asa %ransisi
28-10-1928 Sumpah Pemuda 17-08-1945 Proklamasi emerdekaan 10-08-1995 ebangkitan !eknologi Nasional 21-05-1998 Perioda "e#ormasi $ perubahan %%& 2004 Pemilihan Presiden se'ara langsung 2008 Saat ini dan 100 th (ad )))
*ra a+al emerdekaan ,1945-1949 *ra &emokrasi .iberal ,1950-1959 *ra &emokrasi !erpimpin ,19/0-19/5 *ra &emokrasi Pan'asila ,19//-1998#
Referensi - referensi ( %%& 45 Pasal 0 a(at 2 dan pasal ( %% 1732007 tentang "PJP : isi 2005 2025 direalisasi)an melalui delapan misi
pem*angunan, yaitu: +. &e#u*udkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan alsaah Pancasila -. &e#u*udkan bangsa yang berdayasaing . &e#u*udkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum /. &e#u*udkan 0ndonesia aman, damai, dan bersatu 1. &e#u*udkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan 23. &e#u*udkan 0ndonesia asri dan lestari 22. &e#u*udkan 0ndonesia men*adi negara kepulauan yang mandiri, ma*u, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional 24. &e#u*udkan 0ndonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.
How ?
"pa yang harus diamankan ' 55D 6+ pasal 73 ayat 4 mengamanatkan tentang usaha hankam dilaksanakan oleh N0, Polri sebagai kekuatan utama dan rakyat sbg kekuatan pendukung. 6agaimana penerapann(a dlm menghadapi perang asimetri )
55D 6+ pasal 77 mengamanatkan, bah#a aset SD" dikuasai negara u!sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Bagaimana mengamankan agar visi 8P9P 433+ : 434+ dapat dicapai '
Perang "simetris (P") ( Pada dasarn(a P adalah perang antara dua pihak
dengan kekuatan (ang tidak seimbang ,&aid $ oliath dengan pola (ang tidak beraturan dan bersi#at tidak konensional :asing-masing pihak berusaha untuk mengembangkan taktik dan strategi untuk mengeksploitasi kelemahan la+ann(a dalam men'apai kemenangan ( P adalah suatu model peperangan (ang dikembangkan dari 'ara-'ara ber#ikir (ang tidak la;im< dan diluar aturanaturan peperangan (ang berlaku< dengan spektrum perang (ang sangat luas< terbuka dan men'akup seluruh aspek-aspek kehidupan ( !erminologi P< digunakan untuk membedakan dengan perang konensional< dimana musuh (ang dihadapi =elas< aktorn(a negara< (ang didukung oleh pasukan dengan aturan (ang =elas dan peralatan militer (ang dibolehkan oleh konensi internasional
&"N< omtek >ankam< 2007
Perubahan Bentuk Perang
Perang dengan menggunakan sen*ata (hard power ), yang menggunakan ukuran penghancuran kekuatan militer la#an, sudah dianggap tidak eekti.
Digunakan cara baru yaitu menggunakan soft power , antara lain ; Cultural Warfare , Economic & Financial Warfare dan Information Warfare yang berungsi membangun suatu persepsi tertentu yang diinginkan oleh la#an. dapat merupakan bentuk tentara baru dalam perang asimetris (Kiki Syahnakri, 433), dengan ter*adinya perubahan prinsip tersebut, P" dimulai.
P?8B"ND0N="N "N=="8"N P?8"@"N"N B?B?8"P" N?="8" Negara
&P ,PPP
&P
/jutaan 4 AS#
Perkapita
nggaran Pertahanan
/3S 4#
/jutaan 3S 4#
%ahun
!erhadap &P
@ndonesia
"5100
!1200
10''
2002
,0&
:ala(sia
20"100
91000
!100
200
!,'&
!hailand
'""1500
"1'00
1&0
2002
,52
?ilipina
!901"00
'1&00
1!00
200
2,0
Singapura
091'00
2!1"00
'1'"0
200
',9
ietnam
20!1"00
21500
100
2002
5,"'
019901000
!"100
!"01"00
200'
!,!
!1521000
21200
'21'
200!
S Jepang
Sum*er : %he +orld a-) .oo) dari Sayidiman Suryohadiprojo /2005#
P?8B?D""N "N"8" P?ND?K""N 8"D0S0>N"A D"N N>N 8"D0S0>N"A D"A"& &?&"ND"N= K>NS?P K?"&"N"N
radisional
Non radisional
Negara Ri6al
Non7Negara : Domesti) dan transnasional
apasitas militer
Non7$iliter : )onomi, politi) domesti), ling)ungan hidup, terorisme, penya)it menular, nar)o*a
Pola "esponse
Response hanya dengan tinda)an $iliter
Pende)atan $iliter harus disertai tinda)an non7militer, seperti e)onomi, politi), hu)um dan *udaya
Pihak (ang bertanggung =a+ab untuk men(ediakan keamanan ,the responsibility for Providing security
Negara
Negara, organisasi internasional, indi6idu, lain7lain88
Nilai inti dari keamanan
emerde)aan nasional, integritas teritorial, )edaulatan
esejahteraan e)onomi, ha) asasi manusia, perlindungan terhadap ling)ungan hidup, )edaulatan )omoditas strategis
sal an'aman ,Origin of Threats Si#at an'aman ,nature of Threats
ipologi "ncaman terhadap Keamanan Nasional States
Non State 'tors
:ilitar(
=regat and regional power, arms ra-es, interstates war
Non :ilitar(
-onomi- se-tions, trading *lo-)s, et-
%ransnasional -rime, orporasi, de;orestation, et-
Konsep Strategi Pertahanan Nasional sebagai Solusi terhadap ipologi "ncaman States
Non State 'tors
:ilitar(
Deterren-e, ?ompellen-e, De;ense
Demo-ra-y,
Non :ilitar(
De6elopment, Diploma-y
n;or-ement, Ariti'al Poli'( *aluation
Sumber >uddy ?hrisnandi /200"#, diolah1
K?B?8"D""N D"N $5N=S0 P?&?80N"@ KEBERADAAN PEMERINTAH UTK : • stability and order • material welfare !eran "DM # I!te$ • %iti&ens'i! • demo%rati&ation PERAN : • re()latin( *aminan ')$)m • ser+i%es $e%e!atan • em!owerin( infrastr)$t)r
Iss)e "trate(is
&@:*NS@ PB.@!@:
0deologi Pengakuan !luralitas. Self"go#ernment . Produk Aegeslasi Aegitimasi (etis, teknis).
Pasar Politik
&@:*NS@ !*N@S
Resources Structures Technology Network eadership Pasar riil
"ktor Baru Selama satu setengah abad terakhir ini, korporasi telah berusaha dan mendapatkan hak untuk mengeksploitasi SD" yang ada di dunia dan hampir diseluruh ranah usaha manusia. Dari sisi pandang korporasi, masih ada satu hambatan besar yang masih menghalangi korporasi untuk megendalikan semuanya yaitu yang dikenal lingkungan!#ilayah publikC. Pada dua dekade ini, korporasi berusaha dengan gigih menghilangkan apa sa*a yang dianggap rintangan olehnya. &elalui proses yang dikenal sebagai privatisasi, maka sebagian #ilayah publikC telah berpindah tangan men*adi #ilayah korporat
Dengan ber*alannya #aktu, korporasi semakin mendikte keputusan yang seharusnya digariskan oleh pihak yang seharusnya menga#asi mereka di pemerintahan dan telah mulai mengendalikan bidangbidang masyarakat yang sebelumnya melekat pada #ilayah publik (res pu$lica) "rtinya pemegang kekuasan!kendali di masyarakat secara de acto tidak tunggal lagi, seperti pemerintah, tetapi sudah men*adi multi aktor. Sum*er : @oel .a)an, 200'
Perkembangan Relasi Kuasa di Era Global
Pemerintah Parlemen epentingan Pemilik :odal
.embaga2 Negara $ Cuasi Pemerintah
Media
epentingan @nternasional
Partai Politik
Masyarakat Umum
( 6erbasis agama D Ormas
( 6erbasis ,onderbouw partai ( 6erbasis pro#esi ( 6erbasis kekerabatan 6erbasis etnik
◊LSM
( &ukungan kepentingan internasional ( &omestik
D :as(arakat berbasis "E< "!< arang !aruna ke+arganegaraan
Pen*elasan relasirelasi kuasa riil dalam sistim demokrasi Pusat kekuasaan ormal inormal : 2. Kekuatan modal 4. Kepentingan internasional. 7. Pemerintah. 6. Parlemen. +. Parpol. -. &edia Aembaga polling%sur#ey (termasuk AS& tertentu) . Aembaga uasi Pemerintah (Berbagai bentuk Komisi4) ,ana asing (implikasi repatriasi) p& 2//% : &i SB0 : 2%.00 * &i S5N : + *1 &i pasar mo&al : 4"1 &apat &ipersepsikan seagai pen'an&eraan terha&ap ter-u$u&n'a stailitas rupiah. #nteraksi &inamis antara pusat kuasa terseut1 men$a&ikan kon&isi mas'arakat semakin lemah (outsider/excluded1 t&k pun'a bargaining position) terha&ap pusat pusat kekuasaan (garis tipisputus2)
Pertanyaan ; apakah ormas domestik akan mampu berperan dalam men*embatani kesen*angan tersebut '
Perkembangan 0ndonesia Pada tahun 21- : 3S4 s)tr Rp1 90,7 /
Pada tahun 433 : 3S4 s)tr Rp19000,7 /
Sumber : .am*ang
!he P.A*< !(pe $ Cualit(< 7 * Cuantities B? S . % 6 :!*"@. "*SB%"A*S
"*SB%"A*S ?B" *ABNB:@A $ Eel#are A!@@!G
SEAR B ?ASS A ! > " B % 9 > P % !
SEAR B ?ASS .
S " S * % * " B A
"*SB%"A*S ?B" ABN!"B.
?BN%RB
Security Condition: • Real • Perceived
R=NRA% ?BS>S%$
+AS% RSB3R?S
(.*rp1 per*andingan penggunaan antara resources untu) control dan untu) )esejahteraan 3.Output yang *erupa security condition yang
*erpengaruh pada resources pem*entu) )esejahteraan perlu ada u)urannya1 Gambar 1 : Generic Model of Comprehensie !esources Utili"ation
Pergeseran Konstelasi Perang "ktornya Periode 9' 7 920
Jenis Perang Perang Dunia < Perang Dunia << ,Eorld-Ears
9'9 7 9"'
Perang Dingin ,Aold-Ears
9"' G dst
Perang )onomi ,*'onomi'-Ears
99" 7 2000
2000 - no+ HH
Perang $odern
lat - Sen=ata ( $anusia ( Peralatan militer /amunisi# jara) de)at
( $enguasai sum*erdaya ( $erusa) sasaran ;isi) ( $em*unuh manusia
( Senjata militer /nu)lir# jara) jauh (
( Pere*utan )oalisi wilayah dunia oleh 3ni So6yet /Pa)ta +arsawa# dan Ameri)a /NA%B#
( Prote)si industri ( Serti;i)asi, standarisasi produ) ( +%B, A%A, 3, NA%Adll
( $elindungi pasar DN, mene)an laju masu)nya produ) N ( $emper)uat posisi produ) di pasar glo*al ( $em*atasi pertum*uhan e)onomi dan industri dunia )etiga
( $oneter /nilai tu)ar mata uang#
( Penghan-uran e)onomi ( Penguasaan /mem*eli# aset strategis *agi negara
( Information F Comm.
( Penghan-uran )e)uatan suatu *angsa, dengan merusa) nilai7nilai *udaya (values), merusa) moral /consumerism, hedonism, dll# ( Selanjutnya *angsa terse*ut dalam )ondisi “self-destruction”
Technoloy (ICT)! "iotech
, Mind-Wars ; Knowledge-Wars ; Values-Wars
Sasaran
( ( ( (
N, SARA Eutang uar Negeri Brganisasi2 yg destructive Nar)o*a
?valuasi Kesisteman Perlu ada evaluasi menyeluruh, apakah sebuah sistim nasional yang telah di desain, akan men*alankan ungsi generating ataukah e'ploiting ' @al ini diperlukan, karena untuk mendukung sebuah kehidupan, tetap diperlukan suatu resources (SD", #alue system) dengan *umlah minimal dan kualitas tertentu, sesuai keadaan suatu bangsa (re.; =ambar 2)1
Kesimpulan Perang asimetris, merupakan perkembangan dari perubahan aktor instrumen pelaku peperangan "ktor nonnegara men*adi semakin berperan dalam arena perang asimetris. idak adanya institusi dominan dalam proses pengambilan keputusan, maka perlu instrumen evaluati terhadap berbagai produk legeslasi dan kebi*akan yang dianggap kurang relevan dalam ungsinya sebagai suatu instrumen solusi dengan ru*ukan utama adalah 55D 6+ dan 55 8P9P.