MAKALAH PCC (Paracetamol Caffein Carisoprodol ) GANGGUAN MENTAL AKIBAT PENYALAHGUNAAN OBAT PCC
Oleh : Adinda Novita Silva SF17001
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO LESTARI PROGRAM STUDI S-1 FARMASI BANJARBARU 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini. Sungguh suatu kesyukuran yang memiliki makna tersendiri, karena walaupun dalam keadaan terdesak, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam “Gangguan
penulisan
makalah,
penulis
mencoba
Mental Akibat Penyalahgunaan Obat PCC ”.
membahas Dalam
tentang
makalah ini,
penulis juga menyediakan pembahasan tentang gangguan mental akibat penyalahgunaan obat PCC. Apa yang penulis lakukan dalam makalah ini, masih jauh yang diharapkan dan isinya masih terdapat kesalahan
–
kesalahan baik dalam penulisan kata
maupun dalam menggunakan ejaan yang benar. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang sifatnya membangun, penulis harapkan sehingga makalah ini menjadi sempurna.
Banjarbaru, September 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Halaman judul .............................................................................................
i
Kata pengantar ............................................................................................
ii
Daftar isi ......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang ................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
2
C. Tujuan .............................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................
3
A. Pengertian Obat PCC ......................................................................
3
B. Dampak Penyalahgunaan Obat PCC ...............................................
4
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................................................
10
B. Saran ................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
11
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak masa prasejarah umat manusia telah menggunakan berbagai zat dengan harapan akan mengurangi rasa sakit fisik atau mengubah kondisi kesadaran. Hampir seluruh manusia telah menemukan semacam zat beracun yang mempengaruhi sistem saraf pusat, menghilangkan penderitaan fisik dan mental atau menghasilkan euforia. Terlepas dari konsekuensi mengonsumsi zat-zat semacam itu yang sering kali sangat merusak, efek awalnya biasanya menyenangkan, suatu faktor yang mungkin menjadi akar penyalahgunaan zat. Orang-orang yang menyalahgunakan obat-obatan mengalami kerugian yang sangat besar karenanya hubungan pribadi yang dekat sering kali hancur, dan performa kerja sangat menurun. Kerugian karena penyalahgunaan obat termasuk kematian dini para penyalahguna, penanganan para penyalahguna, kriminalitas, dan penyakit medis yang sering kali ditimbulkan oleh penyalahgunaan obat. Pada tahun 1999, di Amerika Serikat hampir 15 juta orang rnenuturkan bahwa mereka menggunakan obat terlarang pada bulan sebelumnya. Selain itu, 105 juta orang Amerika yang berusia di atas 12 tahun menuturkan bahwa mereka mengkonsumsi alkohol dari berbagai jenis, dan 45 juta orang Amerika
menuturkan bahwa mereka melakukan minimal satu
episode minum berlebihan (minum 5 gelas atau lebih) dalam 30 hari terakhir (SAMHS, 2000)
1
Beberapa pekan terakhir ini, masyarakat dihebohkan dengan berita maraknya peredaran obat terlarang dengan sebutan Obat PCC (Paracetamol Caffein Carisoprodol). Diberbagai daerah ditemukan lebih dari 10.000 obat PCC dijual bebas. Obat PCC dijual bebas dikalangan masyarakat khususnya para remaja dan pelajar sekolah. Dampak yang ditimbulkan dari pemakaian atau penyalahgunaan obat PCC sangat meresahkan dan membahayakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa
yang
dimaksud
dengan
Obat
PCC
(Paracetamol
Caffein
Carisoprodol)? 2. Bagaimanakah dampak negatif dari penyalahgunaan Obat PCC ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Obat PCC (Paracetamol Caffein Carisoprodol). 2. Untuk mengetahui dampak negatif dari penyalahgunaan Obat PCC.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Obat PCC
Obat PCC merupakan singkatan dari tiga kandungan zat yaitu paracetamol, cafein, carisoprodol. Paracetamol bukanlah zat asing. Zat ini merupakan salah satu yang terkandung dalam obat pereda nyeri dan penurun demam. Paracetamol terkandung di beberapa jenama obat yang bebas ditemukan di pasaran. Antara lain di obat bermerek Biogesic, Panadol, Sanmol, dan Tempra. Cafein merupakan zat yang sama dengan kafein yang umum diketahui ada dalam kandungan kopi, teh, dan minuman berenergi. Keberadaannya memang umum ditemui di minuman atau makanan. Zat ini termasuk zat alami yang dihasilkan oleh tanaman. Tujuannya adalah untuk melawan penyakit atau predator yang menyerang bagian tubuh tanaman itu sendiri. Jadi dengan adanya zat kafein, maka tanaman bisa mengeluarkan racun bagi serangga atau penyakit yang menyerang tanaman. Namun jika manusia mengkonsumsi zat kafein dari buah atau bagian tanaman tertentu maka bisa meningkatkan efek pada sistem saraf. Dalam dunia medis zat ini juga bermanfaat membantu menghilangkan rasa sakit dan berikan perasaan nyaman untuk penderita. Kafein akan menjadi stimulan untuk sistem saraf pusat dan bekerja dengan merangsang otak.
3
Kafein umumnya terdapat dalam beberapa jenis obat termasuk obat sakit kepala. Sedangkan carisoprodol adalah obat dengan fungsi yang identik yakni untuk mengatasi nyeri dan ketegangan otot. Obat ini tergolong obat pelemas otot. Ia bekerja pada jaringan saraf dan otak yang mampu merilekskan otot. Obat ini umumnya digunakan saat melakukan terapi fisik, dan pengobatan lain. Meski dapat menjadi relaksan otot yang potensial dan efisien, tidak mahal, dan memiliki efek terapeutik yang cepat--bisa mengurangi gejala menyakitkan
dalam
30
menit,
ternyata
carisoprodol
berpotensi
disalahgunakan dan menyebabkan ketergantungan pada penggunanya. Pada tahun 2000, Drug Abuse Warning Network menempatkan carisoprodol pada urutan ke-20 obat yang paling banyak disalahgunakan. Carisoprodol juga disebutkan dapat mengganggu kemampuan mental dan fisik yang diperlukan untuk kinerja tugas yang berpotensi berbahaya seperti mengemudi. PCC sendiri memang sebuah obat yang dinyatakan aman dalam dunia medis. Obat PCC diedarkan dengan merek dagang bernama Somadril Compound. Tablet ini merupakan obat untuk mengatasi nyeri pada pinggang, sakit kepala, atau kejang otot. Meski begitu, obat PCC harus dikonsumsi dengan resep dokter.
B. Dampak Penyalahgunaan Obat PCC
Dikutip dari detikHealth (14/9), dr Frandy Susatia, SpS dari RS Siloam Kebon Jeruk, menjelaskan bahwa dengan mengkonsumsi obat PCC akan
4
membuat otot yang tadinya berkontraksi atau tegang menjadi lemas. Hal inilah yang membuat penggunanya merasa rileks. Jika diminum dalam dosis tinggi, penggunanya akan merasakan sensasi tubuh terasa ringan seperti terbang, atau yang disebut sebagai nge-fly. Sama seperti obat pereda nyeri lainnya, konsumsi obat PCC dalam jumlah besar akan menimbulkan efek samping yang cukup serius. Dikatakan, efek samping penggunaan obat PCC antara lain dapat menyebabkan kerusakan hati, saluran pencernaan, hingga munculnya ruam di kulit seperti Stephen Johnson. "Lalu penurunan kesadaran karena efek pelemas ototnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada ibu hamil karena bisa menyebabkan pendarahan," kata dr Frandy. Bahkan dalam kasus yang terjadi, pelaku mencampurkan PCC dengan dua obat lain yaitu Somadril, dan Tramadol. Staf Ahli Kimia Farmasi Badan Narkotika Nasional (BNN), Kombes Mufti Djusnir, menjelaskan PCC dan Somadril sama-sama mengandung zat aktif carisoprodol. Sedangkan Tramadol berfungsi sebagai pereda nyeri pasca-operasi. Jika disalahgunakan dan diminum bersamaan, ketiga obat tersebut akan menimbulkan efek berbahaya, mulai dari hilang kesadaran, kejang hingga overdosis yang berpotensi menyebabkan kematian. "Tablet PCC itu mengandung zat aktif carisoprodol yang fungsinya melemaskan otot sehingga menghambat rasa sakit ke syaraf dan otak," kata Mufti dikutip dari Antaranews.com
(14/9).
"Sedangkan
Somadril
kandungannya
adalah
carisoprodol dan paracetamol. Tramadol zat aktifnya hanya tramadol."
5
"Jika bersinergi bersama-sama ketiga obat itu, kalau dibiarkan disalahgunakan menjadi ketagihan," lanjutnya. "Hasil riset, obat-obat itu bisa menyebabkan addict, menjadi candu dan hasrat untuk mengulangi. Biasa pemakai tak cukup sesuai dosis, mereka akan menaikkan dosisnya, dari dua tablet, tiga, dan seterusnya."
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat PCC adalah dalam kalimat panjangnya adalah Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol, di mana ketiga zat tersebut melupakan obat keras yang berbahaya bagi kesehatan dan sangat diharamkan oleh agama termasuk oleh Badan Narkotika Nasional. Kenapa tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi, karena ada zat beracun pada PC selain bisa menimbulkan rusaknya otak namun juga bisa membuat seseorang mati.
B. Saran
Di era modern ini, obat-obat yang disalahgunakan bukan hal yang sulit lagi didapatkan. Bahkan obat-obat yang beredar dipasaran terkadang disalahgunakan oleh banyak remaja saat ini. Untuk itu, sebagai perawat, kita sebaiknya tahu tentang obat-obat apa saja yang sering disalahgunakan pada saat ini dan kita sebaiknya mampu memberikan penyuluhan kedepannya nanti tentang bahaya dari penyalahgunaan obat-obat tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://askepnurse14.blogspot.co.id/2014/05/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html https://lingkupberita.com/2017/09/15/fakta-terbaru-obat-pcc-bikin-remaja-stressdan-mati/ https://beritagar.id/artikel/sains-tekno/obat-pcc-yang-keras-dan-rentandisalahgunakan
8