Biogas sebagai Energi Alternatif Terbarukan Septian Danni Prasetyo LT 1D / 20 Jurusan Teknik Elektro Elektro Polines Polines Jln. Prof. Prof. Sudarto Tembala Tembalang ng Semarang Semarang INDONESIA INDONESIA Intisari karbon karbon dioksida dioksida (CO2, (CO2, 20 – 45 %-vol). %-vol). Namun, komposisi komposisi Sepe Seperti rti yang yang kita kita ketah ketahui ui kris krisis is ener energi gi ten tengah gah biogas bervariasi bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik melanda negeri kita juga negara-negara lain. Krisis energi yang terjadi. Beberapa kandungan biogas : ini diperkirakan akan terus berlangsung beberapa tahun ke depan jika tidak segera diatasi. Peni Pening ngka kata tan n perm permin inta taan an kebu kebutu tuha han n energ nergy, y, terutama terutama energi lisrik, yang disebabkan disebabkan oleh pertumbuhan Komponen Persentase populas populasii pen pendudu duduk k dan menipis menipisnya nya sumber sumber ene energi rgi serta serta Metana (CH4) 55 – 75% permasalahan permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi Karbon dioksida(CO2) 25 – 45% energi terbarukan. terbarukan. Salah satu energi alernatifnya alernatifnya adalah Nitrogen Nitrogen (N2) 0 – 0,3% 0,3% peggunaan biogas yang ramah lingkungan dan terbarukan. Bioga Biogass dapat dapat digun digunak akan an seba sebagai gai baha bahan n baka bakarr Hidrogen (H2) 1 – 5% kendara ken daraan an maupun maupun untu untuk k menghas menghasilk ilkan an listrik listrik.. Ene Energi rgi Hidrogen sulfide (H2S) 0 – 3% biogas ini akan menjadi sumber energi alternatif yang baik Oksigen (O2) 0,1 – 0,5% dalam mengatasi krisis energi karena sifat energi biogas yang dapat diperbarui (renewable). Keywords — Krisis energi, energi terbarukan, energi alternatif, biogas
I.
PENDAHULUAN
Salah alah satu satu isu isu glob global al yang yang serin ering g dipe diperb rbin inca cang ngka kan n masyarakat masyarakat Indonesia dan dunia adalah mengenai krisis energi dan dan pema pemana nasa san n glob global al.. Kris Krisis is ener energi gi yang yang damp dampak akny nyaa langsung bisa dirasakan adalah tingginya harga bahan bakar. Hal ini ini dido didoro rong ng oleh oleh ken kenyata yataan an bahw bahwaa kebu kebutu tuha han n (konsumen) terhadap bahan bakar semakin meningkat dengan pesat, sementara sementara itu sumbernya makin berkurang. Sebagai konsenkue konsenkuensi nsi logis, logis, tanpa tanpa bahan bahan baku energi kehidupan kehidupan ini tidak ada. Oleh karenanya kita membutuhkan sumber energi alternatif serta serta rama ramah h lingkun lingkungan gan yang yang dapat dapat kita kita manf manfaat aatkan kan guna guna mencukupi energi yang semakain menipis, misalnya energi fosil yang diperkirakan beberapa puluh tahun kedepan akan habis. Salah Salah satu alternat alternatif if yang yang perlu perlu dima dimanfa nfaatk atkan an adalah adalah biogas, yang pemanfaatannya pemanfaatannya masih belum maksimal. maksimal. Padahal biogas memilki potensi energi yang cukup besar untuk kehidupan, jika kita tahu bagaimana mengelolanya. II.
ISI
Biogas adalah gas produk akhir pencernaan atau degradasi anaerobik anaerobik bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerobik dalam dalam lingkungan lingkungan bebas, bebas, termasu termasuk k diantaranya diantaranya : kotoran kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam dalam kondis kondisii anaer anaerob obik ik .Komp Kompon onen en terbes terbesar ar (peny (penyusu usun n utama utama)) biogas biogas adala adalah h metan metanaa (CH4, (CH4, 54 – 80 %-vol) %-vol) dan
Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin semakin kecil kandungan metana metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter yaitu : Menghilangkan hidrogen sulphur, kandungan air dan karbon dioksida (CO2). Hidrogen sulphur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila biogas mengandung senyawa ini maka akan menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang di ijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya karena akan membentuk senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulphur dioksida /sulphur trioksida (SO2 / SO3). senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang sama akan membentuk Sulphur acid (H2SO3) (H2SO3) suatu senyawa yang lebih korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbon dioksida yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan biogas serta dapat menimbukan menimbukan korosif A. Sejarah Penemuan Penemuan Biogas
Gas methan ini sudah lama digunakan oleh warga Mesir, China, dan Roma kuno untuk dibakar dan digunakan sebagai penghasil panas. Sedangkan, proses fermentasi fermentasi lebih lanjut untuk menghasilkan gas methan ini pertama kali ditemukan oleh Alessand Alessandro ro Volta Volta (1776). (1776). Hasil Hasil identifika identifikasi si gas yang dapat terbakar ini dilakukan oleh Willam Henry pada tahun 1806 1806.. Dan Dan Bech Becham am (1868 1868), ), murid urid Loui Louiss Paste asteur ur dan dan
Tappeiner (1882), adalah orang pertama yang memperlihatkan asal mikrobiologis dari pembentukan methan. Adapun alat penghasil biogas secara anaerobik pertama dibangun pada tahun 1900. Pada akhir abad ke-19, riset untuk menjadikan gas methan sebagai biogas dilakukan oleh Jerman dan Perancis pada masa antara dua Perang Dunia. Selama Perang Dunia II, banyak petani di Inggris dan Benua Eropa yang membuat alat penghasil biogas kecil yang digunakan untuk menggerakkan traktor. Akibat kemudahan dalam memperoleh BBM dan harganya yang murah pada tahun 1950-an, proses pemakaian biogas ini mulai ditinggalkan. Tetapi, di negara-negara berkembang kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu tersedia selalu ada. Oleh karena itu, di India kegiatan produksi biogas terus dilakukan semenjak abad ke-19. Saat ini, negara berkembang lainnya, seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Nugini, telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat penghasil biogas. Selain di negara berkembang, teknologi biogas juga telah dikembangkan di negara maju seperti Jerman. B. Proses Pembentukan Biogas
Gas metana diperoleh melalui dekomposisi yang berjalan tanpa kehadiran udara (anaerob). Tingkat keberhasilan pembuatan biogas sangat tergantung pada proses yang terjadi dalam dekomposisi tersebut.
Gbr 1. Bakteri Pencerna Biogas
Salah satu kunci dalam proses dekomposisi secara anaerob pada pembuatan biogas adalah kehadiran mikroorganisme. Biogas dapat diperoleh dari bahan organik melalui proses “kerja sama” dari tiga kelompok mikroorganisme anaerob. Pertama, kelompok mikroorganisme yang dapat menghidrolisis polimer-polimer organik dan sejumlah lipid menjadi monosakarida, asam-asam lemak, asam-asam amino, dan senyawa kimia sejenisnya. Kedua, kelompok mikroorganisme yang mampu memfermentasi produk yang dihasilkan kelompok mikroorganisme pertama menjadi asam-asam organik
sederhana seperti asam asetat, dikenal sebagai mikroorganisme penghasil asam (acidogen).Ketiga, kelompok mikroorganisme yang mengubah hidrogen dan asam asetat hasil pembentukan acidogen menjadi gas metan dan karbondioksida dikenal dengan nama metanogen. Metanogen terdapat dalam kotoran sapi. Lambung (rumen) sapi merupakan tempat yang cocok bagi perkembangan metanogen. Gas metana alami dihasilkan di dalam lambung sapi tersebut. Proses pembuatan biogas tidak jauh berbeda dengan proses pembentukan gas metan dalam lambung sapi. Pada prinsipnya, pembuatan biogas adalah menciptakan gas metan melalui manipulasi lingkungan yang mendukung bagi proses perkembangan metanogen seperti yang terjadi dalam lambung sapi. Metanogen membutuhkan kondisi lingkungan yang optimal untuk dapat memproduksi gas metana : 1. Proses pembuatan biogas dari kotoran sapi harus dilakukan dalam sebuah reaktor atau digester yang tertutup rapat untuk menghindari masuknya oksigen (anaerob). 2. Reaktor harus bebas dari kandungan logam berat dan sulfida (sulfides) yang dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme. 3. Gas metana diperoleh melalui komposisi metanogen yang seimbang. Jika jumlah metanogen dalam kotoran sapi masih dinilai kurang, maka perlu dilakukan penambahan metanogen tambahan berbentuk strater atau substrat ke dalam reaktor. 4. Metanogen dapat berkembang dengan baik dalam lingkungan cair (aqueous) dengan pH 6,5 sampai 7,5 dan temperatur 35oC. 4. Metanogen cukup sensitif dengan temperatur. Temperatur 35oC diyakini sebagai temperatur optimum untuk perkembangbiakan bakteri methane Awalnya bahan-bahan organik ditampung terlebih dahulu dalam suatu kotak beton/bata/besi. Dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai satu bulan sebelum dihasilkan gas awal. Campuran tersebut selalu ditambah setiap hari dan sesekali diaduk. Di dalam kotak ini, terjadi proses perombakan kotoran ternak menjadi bahan organik oleh mikroba dalam kondisi tanpa oksigen (anaerob). Mikroba yang bekerja memperoleh makanan dari bahan organik berupa karbohidrat, lemak, protein, fosfor dan unsur-unsur mikro. Tahap-tahap proses pencernaan material organik: 1. Hidrolisis. Pada tahap ini, molekul organik yang komplek diuraikan menjadi bentuk yang lebih sederhana, seperti karbohidrat (simple sugars), asam amino, dan asam lemak. 2. Asidogenesis. Pada tahap ini terjadi proses penguraian yang menghasilkan amonia, karbon dioksida, dan hidrogen sulfida. 3. Asetagenesis. Pada tahap ini dilakukan proses penguraian produk acidogenesis; menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, dan asetat.
4. Methanogenesis. Ini adalah tahapan terakhir dan terjadi secara alamiah sebagaimana peristiwa ledakan gas sekaligus yang paling menentukan, yakni dilakukan penguraian dan sintesis produk tahap sebelumnya untuk menghasilkan gas methana (CH4). Hasil lain dari proses ini berupa karbon dioksida, air, dan sejumlah kecil senyawa gas lainnya. C. Bahan Baku Pembentuk Biogas
1. Biogas dari eceng gondok Eceng gondok adalah tanaman yang mengandung selulosa dalam jumlah banyak dan selulosa inilah yang bisa digunakan sebagai bahan baker alternatif. Eceng gondok dirajang / ditumbuk halus kemudian ditambah air bersih. Eceng gondok kemudian dimasukkan ke dalam tabung fermentasi 20 kg eceng gondok dicampur dengan 20 kiloliter air, lantas diaduk merata dapat menghasilkan gas yang dapat dipakai selama 7 hari, dan setiap harinya dapat dipakai selama 30 menit. Eceng gondok seberat 30 kg yang telah dirajang tanpa ditumbuk dapat menghasilkan gas yang dapat dipakai selama 7 hari, dan setiap harinya dapat dipakai selama 90 menit. 2. Biogas kotoran organik kotoran organik tersebut dicmapur dengan air. Biasanya campuran antara kotoran dan air menggunakan perbandingan 1:1 atau bisa juga menggunakan perbandingan 1:1,5. Suhu selama proses berlangsung, karena ini menyangkut keoptimalan hidup bakteri pemroses biogas antara 27–28 derajat celcius. 3. Biogas dari briket sampah
yang terbentuk di bawah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Leuwigajah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Prinsip pembangkit biogas, yaitu menciptakan alat yang kedap udara dengan bagian-bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan bahan baku dan pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slurry), dan pipa penyaluran biogas yang terbentuk. Di dalam digester ini terdapat bakteri methan yang mengolah limbah bio atau biomassa dan menghasilkan biogas. Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-lain. Alat biogas ini terbagi atas dua tipe, tipe terapung (floating type) yang dikembangkan di India dan tipe kubah tetap (fixed dome type ) yang dikembangkan di China. Tipe terapung terdiri atas sumur pencerna dan di atasnya diletakkan drum terapung dari besi terbalik yang berfungsi untuk menampung gas yang dihasilkan oleh digester. Bagian sumur dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat fondasi rumah seperti pasir, batu bata, dan semen. Berbeda halnya dengan tipe terapung, tipe kubah berupa digester yang dibangun dengan menggali tanah, kemudian dibuat bangunan dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan berstruktur seperti kubah (bulatan setengah bola). Untuk permulaan pembangunan pembangkit biogas memang diperlukan biaya yang relatif besar bagi penduduk pedesaan tetapi alat tersebut dapat dipergunakan untuk menghasilkan biogas selama bertahun-tahun. Keuntungan pembangkit biogas selain sebagai sumber energi adalah untuk mengatasai masalah sampah organik terutama di pedesaan seperti feses, urine, sisa makanan, embrio, kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku, tulang, t anduk, isi rumen, dan sebagainya. Sampah ini akan semakin menjadi masalah ketika adanya pengembangan usaha di pedesaan karena semakin berkembang usaha peternakan, maka semakin meningkat limbah yang dihasilkan.
Daun-daunan itu dapat diambil dari sisa sampah pasar atau sayuran seperti bayam, kangkung, atau sawi yang sudah terbuang. Persentase komposisi bahan pembuatan briket organik adalah 80% arang sampah organik kering dan campuran daun segar. Jadi, bila di campurkan 800 g sampah organik membutuhkan 200 g daun segar. Setelah tercampur rata, adonan dicetak dengan ukuran dan bentuk sebagai briket. Briket itu dijemur di bawah sinar matahari sampai kering E. Reaktor Biogas dengan cara meletakkan dan menganngkatnya di telapak 1. Reaktor kubah tetap (Fixed-dome) tangan. Briket kering terasa ringan dan jelaga di permukaan tidak terlalu mengotori telapak tangan D. Prinsip Penggunaan Teknologi Biogas
Pada prinsipnya, teknologi biogas adalah teknologi yang memanfaatkan proses fermentasi (pembusukan) dari sampah organik secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri methan sehingga dihasilkan gas methan. Gas methan adalah gas yang mengandung satu atom C dan 4 atom H yang memiliki sifat mudah terbakar. Gas methan yang dihasilkan kemudian dapat dibakar sehingga dihasilkan energi panas. Bahan organik yang bisa digunakan sebagai bahan baku industri ini adalah sampah organik, limbah yang sebagian besar terdiri dari kotoran, dan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, serta air yang cukup banyak Proses ini sebetulnya
Gbr.3 Reaktor floating drum Gbr.2 Reaktor kubah tetap (Fixed-dome)
Reaktor ini disebut juga reaktor China. Dinamakan demikian karena reaktor ini dibuat pertama kali di China sekitar tahun 1930 an, kemudian sejak saat itu reaktor ini berkembang dengan berbagai model. Pada reaktor ini memiliki dua bagian yaitu digester sebagai tempat pencerna material biogas dan sebagai rumah bagi bakteri,baik bakteri pembentuk asam ataupun bakteri pembentuk gas metana. Bagian ini dapat dibuat dengan kedalaman tertentu menggunakan batu, batu bata atau beton. Strukturnya harus kuat karna menahan gas agar tidak terjadi kebocoran. Bagian yang kedua adalah kubah tetap (fixed-dome). Dinamakan kubah tetap karena bentuknya menyerupai kubah dan bagian ini merupakan pengumpul gas yang tidak bergerak (fixed). Gas yang dihasilkan dari material organik pada digester akan mengalir dan disimpan di bagian kubah. Keuntungan dari reaktor ini adalah biaya konstruksi lebih murah daripada menggunakan reaktor terapung, karena tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi yang tentunya harganya relatif lebih mahal dan perawatannya lebih mudah. Kerugian dari reaktor ini adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah karena konstruksi tetapnya.
Reaktor jenis terapung pertama kali dikembangkan di India pada tahun 1937 sehingga dinamakan dengan reaktor India. Memiliki bagian digester yang sama dengan reaktor kubah, perbedaannya terletak pada bagian penampung gas menggunakan peralatan bergerak menggunakan drum. Drum ini dapat bergerak naik turun yang berfungsi untuk menyimpan gas hasil fermentasi dalam digester. Pergerakan drum mengapung pada cairan dan tergantung dari jumlah gas yang dihasilkan. Keuntungan dari reaktor ini adalah dapat melihat secara langsung volume gas yang tersimpan pada drum karena pergerakannya. Akibat tempat penyimpanan yang terapung menyebabkan tekanan gasnya konstan. Kerugiannya adalah biaya material konstruksi dari drum lebih mahal. Faktor korosi pada drum juga menjadi masalah sehingga bagian pengumpul gas pada reaktor ini memiliki umur yang lebih pendek dibandinPgkan menggunakan tipe kubah tetap. 3.
Reaktor balon
2. Reaktor floating drum
Gbr.4 Reaktor Balon
Reaktor balon merupakan jenis reaktor yang banyak digunakan pada skala rumah tangga yang menggunakan bahan plastik sehingga lebih efisien dalam penanganan dan perubahan tempat biogas. Reaktor ini terdiri dari satu bagian yang berfungsi sebagai digester dan penyimpan gas masing masing bercampur dalam satu ruangan tanpa sekat. Material
organik terletak dibagian bawah karena memiliki berat yang Konversi melalui proses anaerobik digestion dengan lebih besar dibandingkan gas yang akan mengisi pada rongga menghasilkan biogas memiliki beberapa keuntungan, yaitu: atas. 1 .biogas merupakan energi tanpa menggunakan F. Perhitungan Peluang Pemanfaatan Biogas dalam material yang masih memiliki manfaat termasuk biomassa Mengatasi Masalah Krisis Energi sehingga biogas tidak merusak keseimbangan karbondioksida yang diakibatkan oleh penggundulan hutan (deforestation) dan perusakan tanah. Hal ini bisa dihitung dengan adanya jumlah bahan baku Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti biogas yang melimpah dan rasio antara energi biogas dan bahan bakar fosil sehingga akan menurunkan gas rumah energi minyak bumi yang menjanjikan (8900 kkal/m3 gas kaca di atmosfer dan emisi lainnya. methan mmurni). 2. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang Hal yang pertama harus diperhitungkan dalam menghitung keberadaannya duatmosfer akan meningkatkan temperatur, jumlah energi yang dihasilkan adalah berapa banyak jumlah dengan menggunakan biogas sebagai bahan bakar maka bahan baku yang dihasilkan. Jumlah bahan baku gas ini akan mengurangi gas metana di udara. didapatkan dengan menjumlahkan jumlah feses dan sampah 3. Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia organik yang dihasilkan setiap hari. Jumlah bahan baku ini merupakan material yang tidak bermanfaaat, bahkan bisa akan menentukan berapa jumlah energi dan volume alat menngakibatkan racun yang sangat berbahaya. Aplikasi pembentuk biogas. anaerobik digestion akan meminimalkan efek tersebut dan Sebagai pertimbangan, telah diketahui di China dan India, meningkatkan nilai manfaat dari limbah. dalam 1 hari jumlah feses yang dihasilkan 1 ekor sapi adalah 5 4. Selain keuntungan energy yang didapat dari proses kg [7] dan 80 kilogram kotoran sapi yang dicampur 80 liter air anaerobik digestion dengan menghasilkan gas bio, produk dan potongan limbah lainnya dapat menghasilkan 1 meter samping seperti sludge. Meterial ini diperoleh dari sisa kubik biogas [1]. Jika diasumsikan bahwa jumlah feses proses anaerobik digestion yang berupa padat dan cair. manusia yang dihasilkan sebanyak 0.5 kg/hari/orang, 1 Masing-masing dapat digunakan sebagai pupuk berupa keluarga terdiri dari 5 orang, dan setiap keluarga memelihara pupuk cair dan pupuk padat. 1 ekor sapi, serta 1 desa terdiri dari 40 orang, maka akan didapatkan hasil perhitungan jumlah feses yang dihasilkan sebanyak 140 kg feses/ hari. Dengan jumlah ini, maka biogas III. SIMPULAN yang dihasilkan setiap hari sebanyak 1,75 m3/hari atau sebesar 15.575kkal/hari. Kebutuhan energii, terutama listrik yang semkin meningkat Hal ini akan semakin mengejutkan dengan adanya dan ketersediaann bahan baku yang makin menipis serta perhitungan bahwa jumlah penduduk indonesia berdasarkan permasalahan emisi gas rumah kaca merupakan masalah yang data statistik pada tahun 2000 sebanyak lebih dari 200 juta dihadapi oleh masyarakat global. Upaya pencarian akan bahan jiwa [9]. Dengan hanya mengandalkan asumsi perhitungan bakar yang lebih ramah terhadap lingkungan dan dapat jumlah kotoran manusia tanpa memperhitungan sampah diperbaharui merupakan solusi dari permasalahan energi organik dan feses hewan ternak, akan didapatkan hasil feses tersebut. sebanyak 100 juta kg feses/hari atau 1,25 juta m3/hari atau 11.125 juta kkal/hari. Apabila dengan asumsi konversi 1 J = Untuk itu indonesia yang memiliki potensi luas wilayah yang 4.2 kal maka akan didapatkan hasil total energi yang begitu besar, diharapkan untuk segera mengaplikasi bahan dihasilkan hanya dari jumlah penduduk adalah sebesar 30.66 bakar nabati. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari MW. proses anaerobik digestion dan memiliki prosepek sebagai Harga bahan bakar minyak yang makin meningkat dan energi pengganti bahan bakar fosil yang keberadaaanya makin ketersediaannya yang makin menipis serta permasalahan emisi memprihatinkan. gas rumah kaca merupakan masalah yang dihadapi oleh R EFERENSI masyarakat global. Upaya pencarian akan bahan bakar yang lebih ramah terhadap lingkungan dan dapat diperbaharui [1] http://www.alpensteel.com/article/67-107-energi-bio-gas/2354--nilaiekonomis-energi-biogas.html merupakan solusi dari permasalahan energi tersebut. http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1123717100&2 [2] Untuk itu indonesia yang memiliki potensi luas wilayah yang ilmupengetahuan.info/ilmu/biogas+sumber+energi+alternatif [3] begitu besar, diharapkan untuk segera mengaplikasi bahan [4] http://yayasansumberilmu.wordpress.com/2011/08/07/listrik-20-000 bakar nabati. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari watt-dari-kotoran-kerbau-limbah-pertanian/. proses anaerobik digestion dan memiliki prosepek sebagai energi pengganti bahan bakar fosil yang keberadaaanya makin G. Konsevasi Energi