BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indone Indonesia sia adalah adalah negara negara agrari agrariss yang yang sebagi sebagian an besar besar masya masyaraka rakatny tnyaa bekerja di bidang pertanian dan perkebunan. Dan pola bekerja dibidang pertanian dan perkebunan perkebunan membuat masyarakat Indonesia Indonesia sering sering bergerak bergerak dan secara secara tidak langsung dapat melatih tubuh agar lebih sehat. Namun seiring bertambah pesatnya kemajua kemajuan n di bidang bidang ekonom ekonomii dan teknol teknologi ogi yang yang ada di Indone Indonesia sia,, semaki semakin n bermunculan lapangan pekerjaan di bidang perkantoran yang menyebabkan sebagian masyarakat Indonesia bekerja di bidang perkantoran. Oleh karena itu pola hidup masyarakat pun berubah, yang dahulu banyak bergerak sekarang lebih banyak menghabiskan waktu bekerja dengan duduk. Dan jika dahulu masyarakat kita banyak yang terjangkit penyakit infeksi dan menular sekarang penyakit akibat perubahan pola hidup pun dapat terjadi yaitu penyakit low back pain yang salah satu penyebabnya adalah pola bekerja yang cenderung kurang bergerak selama bekerja. Ergonomi merupakan istilah yang berasal dari bahasa unani. Ergonomi terdiri dari dua suku kata, yaitu! "ergon " ergon"" yang berarti "kerja" dan "nomos "nomos"" yang berarti "hukum" atau "aturan#. Dari kedua suku kata tersebut ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Ergonomi juga merupakan upaya untuk menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dime dimens nsii tubu tubuh h agar agar tidak tidak mele melela lahk hkan an dan dan sesu sesuai ai denga dengan n kebu kebutu tuha han n tubu tubuh h
1
2
manusia.$ %edangkan pengertian ergonomi yang disepakati di Indonesia adalah ilmu yang penerapanny penerapannyaa berusaha berusaha untuk menyerasikan menyerasikan pekerjaan dan lingkungan lingkungan terhada terhadap p orang orang atau atau sebali sebalikny knyaa dengan dengan tujuan tujuan tercap tercapain ainya ya produkt produkti&i i&itas tas dan efisiensi kerja yang optimal.' %asara %asaran n penelit penelitian ian ergonom ergonomii ialah ialah manusi manusiaa pada saat saat bekerja bekerja dalam dalam lingkungan. %ikap dan posisi kerja merupakan aspek dari ergonomi. %ikap dan posisi kerja yaitu duduk, berdiri, mengangkat, dan mendorong. %ikap dan posisi kerj kerjaa
yang ang
tida tidak k
meng mengik ikut utii
ergo ergono nomi mi yang yang
bena benarr
dapa dapatt
meni menimb mbul ulka kan n
berkurangnya produkti&itas kerja dan masalah kesehatan.( %ikap dan posisi kerja pada saat duduk yang lama dan tidak mengikuti ergonomi yang benar dapat mengakibatka mengakibatkan n masalah masalah kesehatan kesehatan yaitu low back pain. pain. )enelitian menunjukkan pekerja yang duduk dengan ergonomi yang tidak benar sekitar *(+ mengalami low back pain. pain. Low back pain adalah pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat dapat berupa berupa nyeri nyeri lokal lokal ataupun ataupun disertai disertai nyeri radicular atau atau keduany keduanyaa yang yang diseba disebabkan bkan oleh oleh iritas iritasii atau atau kompre kompresi si radiks radiks pada satu satu atau atau bebera beberapa pa radiks radiks lumbosacral yang dapat disertai dengan kelemahan motorik, gangguan sensoris dan refleks fisiologis. Low back pain dapat dipengaruhi beberapa faktor risiko antara lain umur, umur, indeks masa masa tubuh, sikap bekerja duduk, duduk, berdiri, berdiri, mendorong, mendorong, mengangkat/ dan masa kerja. 0ebiasaan sehari1hari juga dapat merupakan faktor risiko terjadinya
2
manusia.$ %edangkan pengertian ergonomi yang disepakati di Indonesia adalah ilmu yang penerapanny penerapannyaa berusaha berusaha untuk menyerasikan menyerasikan pekerjaan dan lingkungan lingkungan terhada terhadap p orang orang atau atau sebali sebalikny knyaa dengan dengan tujuan tujuan tercap tercapain ainya ya produkt produkti&i i&itas tas dan efisiensi kerja yang optimal.' %asara %asaran n penelit penelitian ian ergonom ergonomii ialah ialah manusi manusiaa pada saat saat bekerja bekerja dalam dalam lingkungan. %ikap dan posisi kerja merupakan aspek dari ergonomi. %ikap dan posisi kerja yaitu duduk, berdiri, mengangkat, dan mendorong. %ikap dan posisi kerj kerjaa
yang ang
tida tidak k
meng mengik ikut utii
ergo ergono nomi mi yang yang
bena benarr
dapa dapatt
meni menimb mbul ulka kan n
berkurangnya produkti&itas kerja dan masalah kesehatan.( %ikap dan posisi kerja pada saat duduk yang lama dan tidak mengikuti ergonomi yang benar dapat mengakibatka mengakibatkan n masalah masalah kesehatan kesehatan yaitu low back pain. pain. )enelitian menunjukkan pekerja yang duduk dengan ergonomi yang tidak benar sekitar *(+ mengalami low back pain. pain. Low back pain adalah pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat dapat berupa berupa nyeri nyeri lokal lokal ataupun ataupun disertai disertai nyeri radicular atau atau keduany keduanyaa yang yang diseba disebabkan bkan oleh oleh iritas iritasii atau atau kompre kompresi si radiks radiks pada satu satu atau atau bebera beberapa pa radiks radiks lumbosacral yang dapat disertai dengan kelemahan motorik, gangguan sensoris dan refleks fisiologis. Low back pain dapat dipengaruhi beberapa faktor risiko antara lain umur, umur, indeks masa masa tubuh, sikap bekerja duduk, duduk, berdiri, berdiri, mendorong, mendorong, mengangkat/ dan masa kerja. 0ebiasaan sehari1hari juga dapat merupakan faktor risiko terjadinya
3
low back pain antara pain antara lain kebiasaan merokok, konsumsi alkohol. )aritas dan stres psikososial turut berperan terjadinya terjadinya low back pain. pain.2 )enelitian menunjukkan sekitar 34+ penyebab nyeri punggung karena ketegangan otot dan ligamen tulang belakang yang disebabkan oleh duduk lama. 5ama duduk selama empat jam per hari dapat menyebabkan nyeri punggung. Nyeri punggung yang terjadi karena duduk lama mengakibatkan kontraksi otot dan penyempitan pembuluh darah. 0ontraksi otot akan menyebabkan penumpukan asam asam lakt laktat at dan dan penye penyemp mpit itan an pembul pembuluh uh darah darah akan akan meny menyeba ebabka bkan n jari jaring ngan an kekurangan nutrisi dan oksigen, kedua hal tersebut menyebabkan nyeri.* 0ira1kira 46+ penduduk seumur hidup pernah sekali merasakan low back pain. pain. Insidensi nyeri pinggang di beberapa negara berkembang lebih kurang $-+1 '6+ dari total populasi, yang sebagian besar merupakan nyeri pinggang akut maupun maupun kronik . )ende )enderi rita ta low back pain usia usia (61-(61-- tahun tahun sekita sekitarr (3+126 (3+126+. +. )eneli )enelitia tian n kelomp kelompok ok studi studi nyeri nyeri )E7DO% )E7DO%%I %I 8ei '66' '66' menunj menunjukka ukkan n jumlah jumlah penderita nyeri pinggang sebesar $4,(*+ $ 4,(*+ dari seluruh pasien nyeri. nyeri. )re&alensi low back back pain pain kare karena na posi posisi si dudu duduk k besa besarn rny ya (3,* (3,*+, +, di mana mana $',2 $',2+ + seri sering ng menim menimbul bulkan kan keluhan keluhan $,'+ $,'+ kadang1 kadang1kad kadang ang menim menimbulk bulkan an keluhan keluhan dan '-,3+ '-,3+ jarang menimbulkan keluhan.4 9erdas 9erdasark arkan an hal di atas atas maka maka penelit penelitii tertar tertarik ik untuk untuk melakuk melakukan an penelitian tentang pengaruh ergonomi terhadap pekerja yang lebih banyak duduk dan hasil hasil peneli penelitia tian n ini dihara diharapka pkan n dapat dapat memberi memberikan kan tambaha tambahan n penget pengetahua ahuan n
4
kepada masyarakat tentang ergonomi kerja yang baik dan benar sehingga angka kejadian low back pain dapat menurun. B. Rumusan Masalah
9erdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :Apakah ada pengaruh ergonomi terhadap terjadinya low back pain pada pekerja yang lebih banyak duduk di %ekretariat )emda 0abupaten ;anggamus<=. C. Tujuan Penelitian
$. ;ujuan >mum ;ujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ergonomi terhadap terjadinya low back pain pada pekerja yang lebih banyak duduk. '. ;ujuan 0husus a. >ntuk mengetahui pengaruh sikap duduk terhadap terjadinya low back pain. b. >ntuk mengetahui pengaruh posisi duduk terhadap terjadinya low back pain. c. >ntuk mengetahui pengaruh lama duduk terhadap terjadinya low back pain. D. Manfaat Penelitian
$. 9agi )eneliti )enelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh ergonomi terhadap terjadinya low back pain pada pekerja yang lebih banyak duduk.
5
'. 9agi 8asyarakat ?asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi masyarakat mengenai pengaruh ergonomi terhadap pekerja yang lebih banyak duduk sehingga dengan demikian diharapkan masyarakat dapat memperbaiki ergonomi kerjanya yang akan berpengaruh terhadap menurunnya angka kejadian low back pain. (. 9agi bidang keilmuan Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengaruh ergonomi terhadap terjadinya low back pain pada pekerja yang lebih banyak duduk sehingga dapat menjadi referensi yang berguna untuk penelitian selanjutnya E. Ruang Lingku
7uang lingkup penelitian ini! $. %ifat )enelitian! %ur&ei Analitik '. %ubjek )enelitian! )N% di %ekretariat )emda 0abupaten ;anggamus (. Objek )enelitian! %ikap duduk, posisi duduk, lama duduk dan low back pain pada )N% di %ekretariat )emda 0abupaten ;anggamus . @aktu penelitian ! )enelitian dilakukan pada bulan februari '6$(
6
BAB II TIN!AUAN PU"TA#A A. Erg$n$mi %. Definisi Erg$n$mi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa 5atin, yaitu Ergon kerja/ dan Nomos hukum alam/ dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek1aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering , manajemen dan desainperancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Didalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama, yaitu menyesuaikan desain peralatan dan pekerjaan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia.3 ;ujuan utama dari ergonomi adalah upaya memperbaiki performa kerja manusia seperti keselamatan kerja disamping untuk mengurangi en ergi kerja yang berlebihan
serta
mengurangi
datangnya
kelelahan
yang
terlalu
cepat
dan
menghasilkan suatu produk yang nyaman, enak di pakai oleh pemakainya. Disamping itu diharapkan juga mampu memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia dan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia.$6 Disamping itu, ergonomi juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya ! desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia,
7
desain stasiun kerja untuk alat peraga &isual.$$ ?al itu adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan &isual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optimasi dalam proses transfer informasi dengan dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resiko kesalahan, serta supaya didapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat. Dapat disimpulkan bahwa ergonomi adalah ilmu, teknologi, dan seni yang dapat digunakan oleh manusia untuk menyerasikan alat1alat kerja, cara kerja pada kemampuan, kebolehan dan batasan manusia, sehingga diperoleh kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman, dan efisien sehingga tercapai produkti&itas yang maksimal. &. Erg$n$mi Du'uk
%ikap duduk paling baik yang tidak berpengaruh buruk terhadap sikap badan dan tulang belakang adalah sikap duduk dengan sedikit lordosa pada pinggang dan sedikit mungkin kifosa pada punggung. 0arena bertahan pada posisi duduk dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa mengubah1ngubah posisinya, dibawah kondisi tekanan kompresi yang terjadi, dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah pada bagian tubuh, gangguan pada sirkulasi darah dan menyebabkan rasa nyeri.$' 9erikut ini adalah sikap duduk yang benar! a. Duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu ke belakang. b. ;ekuk lutut pada posisi yang benar. c. 5etakkan kaki pada pijakan kaki. Baga posisi sejajar dengan lantai.
8
d. 5etakkan kursi tidak terlalu jauh dari meja sehingga nyaman saat anda bekerja. e. Istirahatkan sesekali lengan dan siku anda diatas meja atau pegangan kursi, dan buatlah bahu tetap rileks. f. 9ergeraklah kedepan saat hendak berdiri, dengan kaki lurus. Bangan memutar pinggang. >ntuk menghindari sikap dan posisi kerja yang kurang nyaman, diperlukan beberapa pertimbangan, yaitu ! $/ 8engurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap dan posisi membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang sering atau jangka waktu lama. '/ Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauan maksimum yang bisa dilakukan. (/ Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk waktu lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada dalam sikap atau dalam posisi miring. / Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam periode yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam posisi di atas tingkat siku yang normal.
9
Cambar $. )osisi duduk yang benar (. Desain Erg$n$mi Meja 'an #ursi
0etentuan1ketentuan dan ukuran1ukuran baku tentang meja dan kursi kerja yang berpedoman pada ukuran1ukuran antropometri orang indonesia adalah sebagai berikut. a. ;inggi ;empat Duduk %alah satu pertimbangan dasar dalam perancangan tempat duduk adalah tinggi permukaan bagian atas dari landasan tempat duduk diukur dari permukaan lantai. Bika suatu landasan tempat duduk terlalu tinggi letaknya, bagian bawah paha akan tertekan. ?al ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan gangguan peredaran darah. Bika letak landasan tempat duduk tidak memungkinkan telapak kaki untuk menapak pada permukaan lantai, stabilitas tubuh akan melemah. %ebaliknya jika letak suatu landasan tempat duduk terlalu rendah, kaki akan memanjang dan pada
10
posisi maju kedepan. )ada posisi demikian kaki akan meniadakan stabilitas tubuh.$(
Cambar '. )edoman dimensi1dimensi antropometrik yang dibutuhkan untuk rancangan kursi ;abel $. )edoman dimensi1dimensi antropometrik untuk rancangan kursi
)engukuran A. ;inggi lipatan dalam lutut 9. Barak pantat1lipatan dalam lutut . ;inggi siku posisi istirahat D. ;inggi bahu E. ;inggi duduk normal . 7entang antar siku C. 7entang panggul ?. 7entang bahu
)ria m 3,6 -,3 '3,2(,3(,6 -6,$-,3 $3,6
@anita m ,-(,'*,3 -3,44,$ 3,6 (, 4,(
Dalam merancang sebuah tempat duduk, kita harus memperhatikan antropometri pemakai tempat duduk tersebut. 0etika salah satu dari bagian tempat duduk tersebut kurang nyaman, misalnya landasan tempat duduk yang terlalu tinggi, dapat menyebabkan paha tertekan dan peredaran darah terhambat, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
11
Cambar (. 5andasan tempat duduk yang letaknya terlalu tinggi dapat menyebabkan paha tertekan dan peredaran darah terhambat. ;elapak kaki tidak dapat menapak dengan baik diatas permukaan lantai yang mengakibatkan melemahnya stabilitas tubuh. b. 0edalaman ;empat Duduk )ertimbangan dasar lainnya dari perancangan sebuah kursi adalah kedalaman landasan tempat duduk jarak yang diukur dari bagian depan sampai bagian belakang sebuah tempat duduk/. c. %andaran )unggung ungsi utama dari sandaran punggung adalah untuk mengadakan penopangan bagi daerah lumbal sampai pertengahan punggung. 0onfigurasi dari sandaran punggung harus dapat menyokong sesuai profil dari tulang belakang, terutama pada daerah lumbal. 0eseluruhan tinggi sandaran punggung dapat ber&ariasi sesuai dengan jenis dan maksud pemakaian suatu kursi.$
12
Cambar . ungsi dari sandaran punggung adalah sebagai penopang lumbal. d. Alas duduk ;ujuan dari pemberian bantalan pada dasarnya adalah sebagai upaya penyebaran
tekanan,
sehubungan
dengan
berat
badan
pada
titik
persinggungan antar permukaan dengan daerah yang lebih luas.
e. ;inggi alas duduk )anjang alas duduk harus sedikit lebih pendek dari panjang lipat lutut bagian belakang telapak kaki. >kuran yang diusulkan adalah 614 cm. f. )anjang alas duduk )anjang alas duduk harus lebih pendek dari pada jarak lipat lutut bagian belakangFgaris punggung. >kuran yang diusulkan adalah 6 cm.$g. 5ebar tempat duduk ?arus lebih besar dari lebar panggul. >kuran yang diusulkan adalah 61 cm.
13
h. %andaran tangan Barak antara tepi dalam kedua sandaran tangan lebih lebar dari lebar pinggul dan tidak melebihi lebar bahu. ;inggi sandaran tangan adalah tinggi siku duduk. )anjang sandaran tangan adalah sepanjang lengan bawah. >kuran yang diperkenankan! $/. Barak antara tepi dalam kedua sandaran tangan adalah '12 cm. '/. ;inggi sandaran tangan adalah '6 cm dari alas d uduk. (/. )anjang sandaran tangan adalah '$ cm. i. %udut alas duduk Alas duduk harus sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan pada pekerja untuk melaksanakan pemilihan1pemiihan gerakan. >kuran yang diusulkan alas duduk adalah horiGontal.$2
j. 8eja kerja $/. ;inggi meja 0riteria ! ;inggi permukaan atas meja dibuat setinggi siku dan disesuaikan dengan sikap tubuh pada waktu kerja. >kuran ! ;inggi meja 261* cm diukur dari permukaan daun meja sampai ke lantai. '/. ;ebal daun meja 0riteria ! ;ebal daun meja dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kebebasan bergerak pada kaki.
14
(/. 5ebar meja 0riteria ! ;idak melebihi jarak jangkauan tangan$* B. Anat$mi )erte*ra %. Columna Vertebralis
Columna vertebralis terdiri dari (( &ertebra yang teratur dalam lima daerah, tetapi hanya ' dari jumlah tersebut $* &ertebra cervicalis, $' &ertebra thoracica, dan lima &ertebra lumbal. )ada orang dewasa kelima &ertebra sacralis melebur untuk membentuk os sacrum, dan keempat &ertebre coccygea melebur untuk membentuk os coccygis. Corpus &ertebra berangsur menjadi lebih besar ke ujung caudal columna vertebralis, dan kemudian berturut1turut menjadi makin kecil ke ujung os coccygis. )erbedaan struktural ini berhubungan dengan keadaan bahwa daerah lumbal dan sacral menanggung beban yang lebih besar daripada daerah ser&ikal dan torakal. Hertebra cervicalis, &ertebra thoracica, dan &ertebra lumbal.$4
15
Cam bar -. Columna Vertebralis
&. Lengkung+lengkung Columna Vertebralis
)ada columna vertebralis orang dewasa terdapat empat lengkung. 5engkung torakal dan lengkung sacrocogsygeal
mencekung ke ventral ,
sedangkan lengkung servical dan lengkung lumbal mencekung ke dorsal . 5engkung toracal dan lengkung sacral adalah lengkung primer yang
16
berkembang pada masa fetal . 5engkung servical adalah lengkung sekunder yang mulai terjadi di daerah servical dan daerah lumbal sebelum kelahiran. ;etapi tidak menjadi nyata sampai masa kanak1kanak. 5engkung sekunder terutama terjadi karena perbedaan ketebalan antara bagian ventral dan bagian dorsal discus intervertebralis. 5engkung servical menjadi lebih nyata sewaktu bayi mulai mengangkat kepalanya. 5engkung toracal terjadi karena corpus &ertebra yang agak berbentuk seperti baji. (. "truktur 'an ,ungsi -erte*ra
Hertebra dari beberapa daerah berbeda dalam ukuran dan sifat khas lainnya, dan &ertebra dalam suatu daerah pun satu dengan yang lain memperlihatkan perbedaan yang lebih kecil. Hertebra yang khas terdiri dari corpus &ertebra dan arcus &ertebra. Corpus &ertebra adalah bagian dari ventral yang memberi kekuatan pada columna vertebralis dan menangung berat tubuh. Corpus &ertebra, terutama dari &ertebra thoracica IH ke caudal , berangsur bertambah besar supaya dapat memikul beban yang makin berat. $/. Processus spinosus menonjol dari tempat persatuan kedua lamina dan bertumpang di seblah dorsal pada prosessus spinosus &ertebra di bawahnya. '/. Dua prosessus transversus menonjol ke arah dorso-lateral dari tempat persatuan pediculus arcus &ertebra dan lamina arcus &ertebra.
17
(/. Prosessus articularis superior da dan prosessus prosessus articularis inferior juga berpangkal pada tempat persatuan pediculus persatuan pediculus arcus vertebra vertebra dan lamina arcus &ertebra. arcus &ertebra.$3 . "en'i+sen'i Columna Vertebralis
%endi1sendi columna vertebralis terdiri vertebralis terdiri dari sendi1sendi corpus &ertebra, corpus &ertebra, send sendi1 i1se send ndii arcus arcus &ert &erteb ebra ra,, articulationes craniovertebrales, craniovertebrales, articulationes costoverterbrales dan articulationes sacro-iliacae sacro-iliacae.. %endi1sendi %endi1sendi corpus &ertebra ter termasuk asuk jeni enis send sendii condral seku sekunde nderr simfisis/ simfisis/ yang yang dira diranc ncan ang g untu untuk k menangg menanggung ung beban beban berat berat dan kekuata kekuatan. n. %etiap %etiap discus intervertebralis intervertebralis terdiri dari dari sebu sebuah ah annulus fibrosus fibrosus yang terbentu terbentuk k dari lamel-lamel fibrokartilago yang teratur konsentris dan mengelilingi nukleus pulposus nukleus pulposus yang yang berkonsistensi jeli. nnulus jeli. nnulus fibrosus ini fibrosus ini berinsersi berinsersi pada tepi facies tepi facies articularis corpus &ertebra corpus &ertebra yang licin dan membulat cincin epifiser /. /. Antara &ertebra cervicalis I atlas/ dan &ertebra cervicalis II a!is, a!is,epistrofeus/ epistrofeu s/ tidak terdapat discus intervertebralis. intervertebralis. "iscus intervertebralis fung fungsi siona onall pali paling ng caudal terlet terletak ak antara antara &erteb &ertebra ra lumbalis H dan &erteb &ertebra ra sacralis I. Ventral terhadap foramen terhadap foramen magnum. Ligamentum longitudinale anterius memantapkan memantapkan kedudukan sendi1sendi sendi1sendi antara antara corpus &ertebra &ertebra dan membantu membantu mencegah hiperekstensi columna vertebralis. vertebralis.
18
/. 0erak a'a Columna Vertebralis
Cerak columna vertebralis berbeda1beda vertebralis berbeda1beda sesuai daerah dengan columna vertebralis dan sifat indi&idual. 0ebebasan gerak columna vertebralis terutama vertebralis terutama diha dihasi silk lkan an oleh oleh penem penempat patan an dan dan kelen kelentu tura ran n discus intervert intervertebral ebralis is.. )ada )ada columna vertebralis dapat vertebralis dapat dilakukan gerak berikut! fleksi berikut! fleksi,, ekstensi, ekstensi, laterofleksi meng mengge gera rakka kkan n ke samp sampin ing/ g/ dan dan rota rotasi si.. 5uas 5uas gera gerak k columna columna vertebrali vertebraliss dibatasi oleh! a. tebalnya discus intervertebralis b. bentuk dan arah articulatio #ygapophysealis c. tahanan otot dan ligamentum punggung ligamentum punggung d. tahanan otot dan ligamentum punggung ligamentum punggung e. tegangan capsula articularis #ygapophysealis Cera Cerak k columna vertebralis vertebralis terjadi lebih bebas di daerah ser&ikal dan daer daerah ah lumba umball dar daripada pada di daer daerah ah yang ang lain. ain. 9agi 9agian an toracal columna vertebralis relatif vertebralis relatif stabil karena hubungannya dengan sternum dengan sternum melalui melalui costa dan costa dan cartilago costalis. costalis. $leksi dapat $leksi dapat dilakukan paling baik di daerah servical daerah servical dan hampir tidak mungkin terjadi di daerah toracal . Laterofleksi paling Laterofleksi paling baik diadakan di daerah servical atau atau lumbal dan dihambat di daerah toracal oleh oleh costa. costa. Ekstensi paling nyata di daerah lumbal dan biasanya lebih leluasa daripada fleksi daripada fleksi.. 1. -askularisasi Columna Vertebralis
Arteri spinalis Arteri spinalis yang yang mengantar darah kepada &ertebra adalah cabang dari!
19
a. Arteri vertebralis dan vertebralis dan arteri cervicalis ascendens di ascendens di leher b. Arteri Arteri intercostalis posterior intercostalis posterior di di daerah toracal c. Arteri subcostalis Arteri subcostalis dan arteri lumbalis di lumbalis di abdomen d. Arteri iliolumbalis dan iliolumbalis dan arteri sacralis arteri sacralis di di lateralis Arteri spinalis spinalis mem memasuki foramen intervertebrale dan bercabang bercabang menjadi menjadi cabang akhir dan cabang radicular . 9eberapa dari cabang1cabang ini beranastomosis dengan arteri1arteri medulla spinalis. spinalis. Hena spinalis Hena spinalis membentuk membentuk pleksus &ena yang meluas sepanjang columna vertebralis, vertebralis, baik di sebelah dalam ple!us venosi vertebrales profundi/ profundi/ dan juga di sebelah luar ple!us venosi vertebrales superficiales/ superficiales/ canalis vertebrales. vertebrales.'6
20
Cambar 2. Haskularisasi Columna Vertebralis 2. "usunan "araf "inal
;iga puluh satu saraf spinal nervus spinalis/ dilepaskan dari medulla spinalis. 9eberapa anak akar keluar dari permukaan dorsal dan permukaan ventral medulla spinalis, dan bertaut untuk membentuk akar ventral radiks
21
anterior / dan akar dorsal radiks posterior / . Dalam radiks posterior terdapat serabut aferen atau sensoris di kulit, jaringan subkutan dan profunda, dan sering kali dari &isera. %adiks anterior terdiri dari serabut eferen atau motoris untuk otot kerangka, dan dalam banyak radiks anterior terdapat serabut otonom praganglion. 9anyak sel akson yang membentuk radiks anterior berada dalam cornu anterius subtantia grisea medulla spinalis, sedangkan badan sel akson yang membentuk radiks posterior terletak di luar medulla spinalis, di dalam ganglion spinal ganglion radiks posterior/. 7adiks posterior dan radiks anterior nervus spinalis bersatu pada tempat keluarnya dari canalis vertebralis untuk membentuk sebuah nervus spinalis. )embagian nervus spinalis adalah sebagai berikut! a. HII pasang nervus cervicalis b. II pasang nervus thoracicus c. H pasang nervus lumbalis d. H pasang nervus sacralis e. $ pasang nervus coccygeus 8asing1masing nervus spinalis hampir langsung terpecah menjadi sebuah ramus anterior dan sebuah ramus posterior . %amus posterior mempersarafi kulit dan otot1otot punggung, dan ramus anterior mempersarafi ekstremitas dan bagian batang tubuh lainnya.
22
0arena jarak antara segmen medulla spinalis dan &ertebra yang sesuai makin bertambah, panjang akar1akar saraf pun bertambah secara progresif ke arah ujung caudal columna vertebralis. Akar1akar saraf lumbal dan sakral adalah yang terpanjang. Akar1akar
ini
melintas
ke
caudal sampai
mencapai foramen
intervertebrale di daerah lumbal dan sacral untuk keluar dari canalis vertebralis. 9erkas akar1akar saraf spinal di spatium subarachnoideum caudal dari ujung medulla spinalis adalah cauda e&uina.'$
23
Cambar *. Nervus 'pinalis C. Low Back Pain %. Definisi Low Back Pain
Low back pain adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah costae tulang rusuk/ sampai lumbosacral sekitar tulang ekor/. Nyeri juga bisa
24
menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha. Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan musculosceletal yang disebabkan oleh akti&itas tubuh yang kurang baik.' &. Eti$l$gi Low Back Pain
9eberapa faktor yang menyebabkan low back pain! a/. Osteoartritis Dengan bertambahnya usia seseorang maka kelenturan otot1ototnya juga menjadi berkurang sehingga sangat memudahkan terjadinya kekakuan pada otot atau sendi. %elain itu juga terjadi penyempitan dari ruang antar tulang &ertebra yang menyebabkan tulang belakang menjadi tidak fleksibel seperti saat usia muda. b/. Osteoporosis Adalah kelainan kerangka, ditandai dengan kekuatan tulang yang mengalami penurunan dan meningkatkan risiko patah tulang. c(. $ibromyalgia Adalah sindrom yang ditandai dengan nyeri kaku pada otot pada daerah ujung tendon, khususnya pada daerah punggung dan leher. Nyeri lebih berat dirasakan apabila penderita tidak melakukan akti&itas. Nyeri berkurang ketika penderita melakukan akti&itas.'' d(. 'coliosis 8erupakan kelainan bentuk tulang belakang yang menyebabkan tekanan lebih besar pada saat duduk sehingga menimbulkan low back pain. 'coliosis terjadi pada anak1anak dan penyebabnya tidak diketahui. 'coliosis pada orang dewasa didapat dari riwayat scoliosis saat kecil yang tidak diobati.
25
e/. %eumatoid artrits %eumatoid artritis merupakan gangguan akut dan kronik karena adanya inflamasi dan kekakuan pada sendi. Bika kekakuan terjadi pada daerah punggung maka nyeri akan menyebar dan penderita mengalami low back pain.'( f. ;rauma ;rauma di daerah &ertebrae seperti lumbal, sacral atau torakal dapat menyebabkan terjadinya low back pain. (. ,akt$r Risik$ Terja'in3a Low Back Pain
a/. %ikap ;ubuh yang %alah 9anyak orang yang menderita sakit punggung ternyata berawal dari kebiasaan salah yang mereka lakukan. Akibatnya, posisi dan fungsi organ &ital, khusus nya di daerah perut ikut terpengaruh. ang tidak kalah penting postur tubuh yang baik juga membuat penampilan menjadi memikat sehingga meningkatkan rasa percaya diri. Duduk dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan low back pain. Duduk dengan posisi yang baik adalah postur tubuh dengan kepala tegak, lengan dan tungkai rileks serta dapat memberikan stabilitas yang baik. )osisi duduk sangat dipengaruhi oleh desain kursi. Idealnya kursi yang baik adalah mendukung postur tubuh saat duduk. )osisi duduk baik tegak maupun membungkuk dalam jangka waktu lebih dari (6 menit mengakibatkan low back pain.' b/. Obesitas
26
9erat badan yang berlebihan menyebabkan tumpukan lemak lebih banyak sehingga tekanan pada tulang belakang menjadi lebih besar dan dapat menimbulkan risiko terjadinya low back pain. c/. 0ehamilan Low back pain saat hamil disebabkan beberapa faktor seperti kelemahan otot1otot abdomen karena kehamilan. %elain itu pada masa pertengahan kehamilan massa uterus menjadi lebih berat sehingga pusat gra&itasi ibu hamil berubah dan mengakibatkan postur ibu berubah sehingga dapat mengakibatkan low back pain.'( . 0ejala #linis Low Back Pain
Nyeri
merupakan
perasaan
subjektif
dan
tingkat
keparahannya
dipengaruhi oleh pendapat pribadi dan keadaan saat nyeri tersebut terjadi. 0eluhan nyeri dapat beragam pada pasien dengan low back pain dan nyeri diklasifikasikan sebagai nyeri yang bersifat lokal, radicular , dan menjalar referred pain/ atau spasmodis, yaitu! a. Nyeri yang bersifat lokal Nyeri lokal berasal dari proses patologis yang merangsang ujung saraf sensoris, umumnya menetap, namun dapat pula intermiten, nyeri dipengaruhi perubahan posisi, bersifat nyeri tajam dan atau tumpul. b. Nyeri radicular Nyeri radicular berkaitan erat dengan distribusi radiks saraf spinal spinal nerve root / dan keluhan ini lebih berat dirasakan pada posisi yang mengakibatkan tarikan seperti membungkuk dan berkurang dengan istirahat.
27
c. Nyeri menjalar referred pain/ Nyeri alih atau menjalar dari pel&is &isera umum mengenai dermatom tertentu, bersifat tumpul dan terasa lebih dalam.$4 /. Pat$fisi$l$gi Low Back Pain
Nyeri pinggang bawah terjadi karena biomekanik &ertebra lumbal akibat perubahan titik berat badan dengan kompensasi perubahan posisi tubuh dan akan menimbulkan nyeri. 0etegangan strain/ otot dan keregangan sprain/ ligamen tulang belakang merupakan salah satu penyebab utama low back pain.
9ila seseorang duduk dengan tungkai atas berada pada posisi 36 , maka daerah lumbal belakang akan menjadi mendatar keluar yang dapat menimbulkan keadaan kifosis. 0ifosis lumbal ini selain menyebabkan peregangan ligamen longitudinal posterior, juga menyebabkan peningkatan tekanan pada diskus intervertebralis sehingga mengakibatkan peningkatan tegangan pada bagian dari annulus posterior dan penekanan pada nukleus pulposus.
1. #lasifikasi Low back Pain
9erdasarkan perjalanan kliniknya low back pain terbagi menjadi dua jenis, yaitu! a(. cute Low )ack Pain
28
cute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba1tiba dan rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. 7asa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. cute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatis seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. 0ejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. )ada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. %ampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang akut terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik. b(. Chronic low back pain 7asa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari tiga bulan. 7asa nyeri ini dapat berulang1ulang atau kambuh kembali. ase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.'(
2. Pemeriksaan fisik a4. Inseksi
Cerakan aktif pasien harus dinilai, diperhatikan gerakan mana yang membuat nyeri dan juga bentuk columna vertebralis, berkurangnya lordosis serta adanya
29
scoliosis. 9erkurang sampai hilangnya lordosis lumbal dapat disebabkan oleh spasme otot paravertebral . Cerakan1gerakan yang perlu diperhatikan pada penderita! $/. 0eterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah '/. Ekstensi ke belakang back e!tension/ seringkali menyebabkan nyeri pada tungkai bila ada stenosis foramen intervertebralis di lumbal dan artritis lumbal, karena gerakan ini akan menyebabkan penyempitan foramen sehingga menyebabkan suatu kompresi pada saraf spinal. (/. $leksi ke depan forward fle!ion/ secara khas akan menyebabkan nyeri pada tungkai bila ada hernia nucleus pulposus, karena adanya ketegangan pada saraf yang terinflamasi diatas suatu discus protusio sehingga meninggikan tekanan pada saraf spinal tersebut dengan jalan meningkatkan tekanan pada fragmen yang tertekan di sebelahnya *ackhammer effect /. /. Lokasi dari hernia nucleus pulposus biasanya dapat ditentukan bila pasien disuruh membungkuk ke depan ke lateral kanan dan kiri. $leksi ke depan, ke suatu sisi atau ke lateral yang meyebabkan nyeri pada tungkai yang ipsilateral menandakan adanya hernia nucleus pulposus pada sisi yang sama. -/. Nyeri low back pain pada ekstensi ke belakang pada seorang dewasa muda menunjukkan kemungkinan adanya suatu spondilolisis atau spondilolistesis, namun ini tidak patognomonik.'' *4. Palasi
30
Adanya nyeri tenderness/ pada kulit bisa menunjukkan adanya kemungkinan suatu keadaan psikologis di bawahnya psychological overlay/. 0adang1kadang bisa ditentukan letak segmen yang menyebabkan nyeri dengan
menekan
pada
ruangan
intervertebralis
atau
dengan
jalan
menggerakkan ke kanan ke kiri prosesus spinosus sambil melihat respons pasien. )ada spondilolistesis yang berat dapat diraba adanya ketidak1rataan step-off / pada palpasi di tempatle&el yang terkena. )enekanan dengan jari jempol pada prosesus spinalis dilakukan untuk mencari
adanya fraktur pada &ertebra.
memfokuskan
)emeriksaan
fisik
yang
lain
pada kelainan neurologis. 7efleks yang menurun atau
menghilang secara simetris tidak begitu berguna pada diagnosis low back pain dan juga tidak dapat dipakai untuk melokalisasi le&el kelainan, kecuali pada sindroma cauda e&uina atau adanya neuropati yang bersamaan. 7efleks patella terutama menunjukkan adanya gangguan dari radiks 5 dan kurang dari 5' dan 5(. 7efleks tumit predominan dari %$. ?arus dicari pula refleks patologis seperti babinski, terutama bila ada hiperefleksia yang menunjukkan adanya suatu gangguan upper motor neuron >8N/. Dari pemeriksaan refleks ini dapat membedakan akan kelainan yang berupa upper motor neuron atau low motor neuron.'( c/. )emeriksaan motoris
31
?arus dilakukan dengan seksama dan harus dibandingkan kedua sisi untuk menemukan abnormalitas motoris yang seringan mungkin dengan memperhatikan miotom yang mempersarafinya d/. )emeriksaan sensoris )emeriksaan sensorik akan sangat subjektif karena membutuhkan perhatian dari penderita dan tak jarang keliru, tapi tetap penting arti diagnostiknya dalam membantu menentukan lokalisasi lesi hernia nucleus pulposus sesuai dermatom yang terkena. Cangguan sensorik lebih bermakna dalam menunjukkan informasi lokalisasi dibanding motoris e/. ;anda1tanda perangsangan meningeal ;anda Lase&ue menunjukkan adanya ketegangan pada saraf spinal khususnya lumbal H atau sacral I. %ecara klinis tanda Lase&ue dilakukan dengan fleksi pada lutut terlebih dahulu, lalu di panggul sampai 366 lalu dengan perlahan1lahan dan gradual
dilakukan ekstensi lutut dan gerakan ini akan
menghasilkan nyeri pada tungkai pasien terutama di betis tes yang positif/ dan nyeri akan berkurang bila lutut dalam keadaan fleksi. ;erdapat modifikasi tes ini dengan mengangkat tungkai dengan lutut dalam keadaan ekstensi stright leg rising /. 8odifikasi1modifikasi tanda lase&ue yang lain semua dianggap positif bila menyebabkan suatu nyeri radikuler. ara lase&ue yang menimbulkan nyeri pada tungkai kontra lateral merupakan tanda kemungkinan herniasi discus.
32
)ada tanda lase&ue, makin kecil sudut yang dibuat untuk menimbulkan nyeri makin besar kemungkinan kompresi radiks sebagai penyebabnya. Demikian juga dengan tanda lase&ue kontralateral. ;anda Lase&ue adalah tanda pre1operatif yang terbaik untuk suatu hernia nucleus pulposus, yang terlihat pada 32,4+ dari '$-* pasien yang secara operatif terbukti menderita hernia nucleus pulposus dan pada hernia yang besar dan lengkap tanda ini malahan positif pada 32,4+ pasien. ?arus diketahui bahwa tanda Lase&ue berhubungan dengan usia dan tidak begitu sering dijumpai pada penderita yang tua dibandingkan dengan yang muda J(6 tahun/.' 5. Tes Diagn$stik a4. La*$rat$rium !
)ada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihatK laju endap darah 5ED/, kadar ?b, jumlah leukosit dengan hitung jenis, dan fungsi ginjal. *4. Pemeriksaan Ra'i$l$gis
$/. oto rontgen %ering terlihat normal atau kadang1kadang dijumpai penyempitan ruangan intervertebral+ spondilolistesis, perubahan degeneratif, dan tumor spinal. )enyempitan ruangan intervertebral kadang1kadang terlihat bersamaan dengan suatu posisi yang tegang dan melurus dan suatu scoliosis akibat spasme otot paravertebral . '/. 87I
33
9iasanya sangat sensitif pada hernia nucleus pulposus dan akan menunjukkan berbagai prolaps. Namun para ahli bedah saraf dan ahli bedah ortopedi tetap memerlukan suatu E8C untuk menentukan diskus mana yang paling terkena. 87I sangat berguna bila! a/. Hertebra dan le&el neurologis belum jelas b/. 0ecurigaan kelainan patologis pada medulla spinalis atau jaringan lunak c/.>ntuk menentukan kemungkinan herniasi discus post operasi d/ 0ecurigaan karena infeksi atau neoplasma ,ielografi atau C mielografi dan atau 87I adalah alat diagnostik yang sangat berharga pada diagnosis low back pain dan diperlukan oleh ahli bedah saraf atau ortopedi untuk menentukan lokalisasi lesi pre-operatif yang lepas dan mengeksklusi adanya suatu tumor .'6. Penatalaksanaan Low Back Pain a4. Terai k$nser)atif
;ujuan terapi konser&atif adalah mengurangi iritasi saraf, memperbaiki kondisi fisik pasien dan melindungi dan meningkatkan fungsi tulang punggung secara keseluruhan
;erapi konser&atif untuk low back pain meliputi !
34
$/. ;irah baring ;ujuan tirah baring untuk mengurangi nyeri mekanik dan tekanan intradiskal, lama yang dianjurkan adalah '1 hari. ;irah baring terlalu lama akan menyebabkan otot melemah. )asien dilatih secara bertahap untuk kembali ke akti&itas biasa. )osisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan menyandarkan punggung, lutut dan punggung bawah pada posisi sedikit fleksi. leksi ringan dari &ertebra lumbosakral akan memisahkan permukaan sendi dan memisahkan aproksimasi jaringan yang meradang. '/. 8edikamentosa Analgetik dan Non sterorid anti inflamasi disease a. )elemas otot! >ntuk mengatasi spasme otot b. Opioid! ;idak terbukti lebih efektif dari analgetik biasa. )emakaian jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan c. 0ortikosteroid oral! )emakaian masih menjadi kontro&ersi namun dapat dipertimbangkan pada kasus ?N) berat untuk mengurangi inflamasi. *4. Terai ,isik
$/. ;raksi pel&is 8enurut panel penelitian di Amerika dan Inggris traksi pel&is tidak terbukti bermanfaat. )enelitian yang membandingkan tirah baring, korset dan traksi dengan tirah baring dan korset saja tidak menunjukkan perbedaan dalam kecepatan penyembuhan.
35
'/. Diatermikompres panasdingin ;ujuannya adalah mengatasi nyeri dengan mengatasi inflamasi dan spasme otot. )ada keadaan akut biasanya dapat digunakan kompres dingin, termasuk bila terdapat edema. >ntuk nyeri kronik dapat digunakan kompres panas maupun dingin. (/. 0orset lumbal 0orset lumbal tidak bermanfaat pada N)9 akut namun dapat digunakan untuk mencegah timbulnya eksaserbasi akut atau nyeri pada N)9 kronis. %ebagai penyangga korset dapat mengurangi beban pada diskus serta dapat mengurangi spasme. /. 5atihan Direkomendasikan melakukan latihan dengan stres minimal pada punggung seperti jalan kaki, naik sepeda atau berenang. 5atihan lain berupa kelenturan dan penguatan. 5atihan bertujuan untuk memelihara fleksibilitas fisiologik, kekuatan otot, mobilitas sendi dan jaringan lunak. Dengan latihan dapat terjadi pemanjangan otot, ligamen dan tendon sehingga aliran darah semakin meningkat.
aktor penyakit
D. #erangka Te$ri a. osteoartritis
aktor 7isiko b. osteoporosis c. fibromyalgia d. scoliosis e. reumatoid artritis
36
Ergonomi
%ikap duduk
)osisi duduk
Obesitas
0ehamilan
I8; L'-,6
0ehamilan L bulan
5ama duduk
Low back pain
0eterangan ! ! diteliti
! tidak diteliti
E. #erangka #$nse
Hariabel Independen Ergonomi! a. %ikap Duduk b. )osisi Duduk c. 5ama Duduk
Hariabel Dependen
37
Low back pain
,. Hi$tesis
Ada pengaruh ergonomi terhadap terjadinya low back pain pada pekerja yang lebih banyak duduk di %ekretariat )emda 0abupaten ;anggamus tahun '6$(.
BAB III MET7D7L70I PENELITIAN A. !enis Penelitian
38
Benis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sur&ei analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk mengetahui pengaruh ergonomi terhadap terjadi nya low back pain pada pekerja yang lebih banyak diam duduk/. Dimana peneliti mempelajari korelasi antara faktor1faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, obser&asi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat point time approach/. B. 8aktu 'an Temat Penelitian
$. @aktu )enelitian )enelitian akan di laksanakan pada bulan ebruari '6$(. '. ;empat )enelitian )enelitian ini akan dilakukan di %ekretariat )emda 0abupaten ;anggamus. C. "u*jek Penelitian
$. )opulasi )opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh )N% di %ekretariat )emda 0abupaten ;anggamus yang berjumlah $2- orang. '. %ampel %ampel dalam penelitian ini harus telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
(. %ampel )enelitian
39
%ampel dalam penelitian ini menggunakan metode total sampling yaitu semua responden sebanyak 4 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dapat dijadikan sampel penelitian. (. 0riteria Inklusi a. 5aki1laki dan perempuan, usia (61-- tahun. b. 9ekerja sebagai )N% di %ekretariat )emda 0abupaten ;anggamus dengan masa kerja lebih L$ tahun. c. ;idak ada akti&itas lain yang menyebabkan kerja p unggung terlalu berat. d.
;idak
menderita
penyakit
yang
menyebabkan
nyeri
punggung
osteoarthritis, osteoporosis, fibromyalgia, scoliosis, reumatoid artritis/. e. Indeks masa tubuh I8;/ M '-,6. f. 9ersedia menjadi sampel penelitian. . 0riteria Eksklusi a. 5aki1laki dan perempuan, usia J(6 tahun dan -- tahun b. 9ekerja sebagai )N% di sekretariat pemda kabupaten ;anggamus M$ tahun. c. 8enderita penyakit yang menyebabkan nyeri punggung osteoartritis+ osteoporosis+ fibromyalgia+ scoliosis+ rematoid artritis/. d. Ada akti&itas lain yang menyebabkan kerja punggung terlalu berat. e. Indeks massa tubuh I8;/ L'-,6 f. ;idak bersedia menjadi sampel penelitian. -. ara )engambilan %ampel
40
;eknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat1sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. D. -aria*el enelitian
$. Hariabel 9ebas a. Ergonomi 0erja $. )osisi Duduk '. %ikap Duduk (. 5ama Duduk '. Hariabel terikat a. Low back pain
E. Definisi 7erasi$nal -aria*el
41
;abel $. Definisi Operasional N
Hariabel
Definisi
o $
Alat
ara >kur
?asil >kur
%kala >kur
@awancara terstruktur dan pengamatan.
6 tidak baik, apabila J nilai median dalam menjawab kuesioner yang diajukan
>kur %ikap duduk
)osisi tubuh yang berkaitan dengan fasilitas yang digunakan
0uesi oner
Nominal
$ baik, apabila nilai median dalam menjawab kuesioner yang diajukan. '
)osisi duduk
)osisi tubuh saat memakai fasilitas yang digunakan
kuesi oner
@awancara terstruktur dan pengamatan
6 tidak baik, apabila J nilai median dalam menjawab kuesioner yang diajukan
Nominal
$ baik, apabila nilai median dalam menjawab kuesioner yang diajukan (
'
5ama duduk
Low back pain
,. Alat Ukur
5ama duduk kuesi selama bekerja L oner jam per hari
Nyeri di daerah punggung antara sudut bawah costae sampai lumbosacral
0uesi oner
@awancara terstruktur dan pengamatan
6 apabila L jam per hari
@awancara terstruktur
6 nyeri punggung
Nominal
$ apabila M jam per hari
$ tidak punggung
nyeri
Nominal
42
Alat ukur penelitian ini dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengaruh ergonomi terhadap terjadinya low back pain pada pekerja yang lebih banyak duduk, yang berbentuk formulir yang berisikan daftar pertanyaan. $. Benis pertanyaan yang digunakan berupa kuesioner tertutup dengan jumlah pertanyaan sebanya $6 item pertanyaan. '. %kor kuesioner sikap duduk, posisi duduk, lama duduk dan low back pain dengan pilihan jawaban tidak 6 dan ya $ (. >ji &aliditas dan realibilitas diketahui ketepatan dari setiap item pertanyaan harus 6,$3 maka diperoleh data yang &alid berjumlah * dan ( tidak &alid yaitu pertanyaan nomor (, dan * dimana hasil yang diperoleh J 6,$3. Nilai cronbach alfa sebesar 6,232 nilai alfa yaitu 6,2-( jadi data yang diperoleh telah reliabel. 0. Pengumulan Data
)engumpulan data dilakukan dengan cara mencari lokasi penelitian yaitu %ekretariat )emda 0abupaten ;anggamus. %etelah itu meminta periGinan untuk melakukan penelitian di %ekretariat 0abupaten ;anggamus. %etelah mendapatkan periGinan untuk melakukan penelitian maka langkah selanjutnya adalah mencari sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. %etelah itu mencari data penelitian dengan melakukan wawancara, setelah semua data penelitian terkumpul maka selanjutnya adalah pengolahan data.
H. Peng$lahan Data
43
)engolahan data dilakukan dengan cara berikut! $. Editing , dilakukan dengan mengumpulkan data yang telah dikoreksi sebelumnya. '. 0oding, dilakukan dengan pemberian kode pada data sehingga mempermudah pengelompokan data. (. Entri, merupakan suatu kegiatan memasukkan data kedalam komputer. .;abulasi, kegiatan yang menyajikan data dalam bentuk tabel. I. Analisis Data
Dengan melihat analisis data yang diperoleh dari hasil kuesioner, data akan diolah dengan alat bantu perangkat komputer %)%% for windows &ersi $2. >ntuk analisis data digunakan analisis data uni&ariat dan analisis bi&ariat. $. Analisis data uni&ariat Analisa data untuk mengetahui gambaran masing1masing &ariabel yaitu pengaruh ergonomi dan low back pain. '. Analisis data bi&ariat Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara &ariabel bebas dan terikat yaitu pengaruh ergonomi dan low back pain. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi '&uare. Namun apabila syarat1syarat uji chi s&uare tidak terpenuhi maka dilakukan uji fisher. >ntuk menguji kemaknaan, digunakan batas kemaknaan sebesar -+
P 6,6-/. ?asil uji
dikatakan ada hubungan yang bermakna bila nilai p M P p J 6,6-/. ?asil uji dikatakan tidak ada hubungan yang bermakna apabila nilai p P p 6,6-/.
44
>ntuk mengetahui kekuatan korelasi atau hubungan antara &ariabel terikat terhadap &ariabel bebas maka digunakan rumus koefesien kontingensi Contingency Coefficient /.
45
BAB IHA"IL DAN PEMBAHA"AN A. Hasil
)enelitian mengenai )engaruh Ergonomi ;erhadap ;erjadinya Low )ack Pain )ada )ekerja ang 5ebih 9anyak Duduk di %ekretariat )emerintah Daerah 0abupaten ;anggmus ;ahun '6$( telah dilakukan pada bulan februari '6$(. Dari jumlah populasi sebanyak $2- orang, yang memenuhi kriteria inklusi untuk diambil sebagai sampel sebanyak 4 responden. )enelitian ini dilakukan dengan pengisian kuesioner terhadap sampel penelitian. Dari hasil penelitian kuesioner diperoleh data mengenai ergonomi kerja yaitu sikap duduk, posisi duduk, dan lama duduk serta kejadian low back pain dari sampel penelitian. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisis uni&ariat dan analisis bi&ariat.
46
%. #arakteristik Res$n'en a. Usia
0arakteristik responden menurut usia dapat dilihat pada tabel berikut. ;abel $. Distribusi >sia )ada )egawai Negeri %ipil Inter)al Usia (61((216 $121-6 -$1-!umlah
!umlah $' $* ($ $2 4 5
Persentase $+ '6+ (*+ $3+ $6+ %99 :
>sia responden dikategorikan menjadi - kelompok dan didapatkan data responden yang berusia (61(- tahun sebanyak $' responden $+/, (216 tahun sebanyak $* responden '6+/, $1- tahun sebanyak ($ responden (*+/, 21-6 tahun sebanyak $2 responden $3+/, dan -$1-- tahun sebanyak 4 responden $6+/. *. !enis #elamin
0arakteristik responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut. ;abel '. Distribusi Benis 0elamin )ada )egawai Negeri %ipil !enis #elamin 5aki1laki )erempuan !umlah
!umlah -( ($ 5
Persentase 2(+ (*+ %99:
%etelah dikelompokkan didapatkan data responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak -( responden 2(+/, dan jenis kelamin laki1laki sebanyak ($ responden (*+/.
47
;. Berat Ba'an
0arakteristik responden menurut berat badan dapat dilihat pada tabel berikut. ;abel (. Distribusi 9erat 9adan )ada )egawai Negeri %ipil Inter)al Berat Ba'an -61- --1-3 2612 2-123 *61* *-1*3 !umlah
!umlah ' ( $( '4 '( $5
Persentase '+ + $-+ (+ '*+ $4+ %99:
9erat badan responden dikategorikan menjadi 2 kelompok dan didapatkan data responden yang berat badan -61- kg sebanyak ' responden '+/, --1-3 kg sebanyak ( responden +/, 2612 kg sebanyak $( responden $-+/, 2-123 kg sebanyak '4 responden (+/, *61* kg sebanyak '( responden '*+/, dan *-1 *3 kg sebanyak $- responden $4+/. '. Tinggi Ba'an
0arakteristik responden menurut tinggi badan dapat dilihat pada tabel berikut. ;abel . Distribusi ;inggi 9adan )ada )egawai Negeri %ipil Inter)al Tinggi Ba'an $261$2 $2-1$23 $*61$* $*-1$*3 $*31$4 !umlah
!umlah * $* '$ '( $2 5
Persentase 4+ '$+ '-+ '*+ $3+ %99:
Data tinggi badan responden dikelompokkan ke dalam - kelompok dan didapatkan data $261$2 cm sebanyak * responden 4+/, $2-1$23 cm sebanyak
48
$* responden '$+/, $*61$* cm sebanyak '$ responden '-+/, $*-1$*3 cm sebanyak '( responden '*+/, dan $*31$4 cm sebanyak $2 responden $3+/. e. Lama Bekerja
0arakteristik responden menurut lama tahun bekerja sebagai pegawai negeri sipil adalah sebagai berikut. ;abel -. Distribusi 5ama ;ahun 9ekerja %ebagai )egawai Negeri %ipil. Lama Tahun #erja $121$6 $$1$$21'6 '$1'!umlah
!umlah '* (( $3 ( ' 5
Persentase (' (3 '( ' %99:
Data lama tahun bekerja responden dikelompokan menjadi - kelompok dan didapatkan data $1- tahun sebanyak '* responden ('+/, 21$6 tahun sebanyak (( responden (3+/, $$1$- tahun sebanyak $3 responden '(+/, $21'6 tahun sebanyak ( responden +/, '$1'- tahun sebanyak ' responden '+/. &. Hasil Data Uni)ariat a. "ika Du'uk Pa'a Pega
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh data mengenai sikap duduk pada pegawai negeri sipil sebagai berikut. ;abel 2. %ikap Duduk )ada )egawai Negeri %ipil "ika Du'uk ;idak 9aik 9aik T$tal
,rekuensi 4 (2 5
Persentase -- + -+ %99:
49
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 4 responden yang bekerja sikap duduk yang tidak baik sebanyak 4 responden --+/, sedangkan yang bekerja dengan sikap duduk yang baik sebanyak (2 responden -+/. *. P$sisi Du'uk Pa'a Pega
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh data mengenai posisi duduk pada pegawai negeri sipil sebagai berikut. ;abel *. )osisi Duduk )ada )egawai Negeri %ipil P$sisi Du'uk ;idak 9aik 9aik T$tal
,rekuensi -( ($ 5
Persentase 2( + (*+ %99:
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 4 responden yang bekerja dengan posisi duduk yang tidak baik sebanyak -( responden 2(+/, sedangkan yang bekerja dengan posisi duduk yang baik sebanyak ($ responden (*+/. ;. Lama Du'uk Pa'a Pega
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh data lama duduk pada pegawai negeri sipil sebagai berikut. ;abel 4. 5ama Duduk )ada )egawai Negeri %ipil Lama Du'uk jam J jam !umlah
!umlah 3 (5
Persentase -4 ' %99:
50
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 4 responden yang bekerja dengan lama duduk jam sehari sebanyak 3 responden -4+/, sedangkan yang bekerja dengan lama duduk J jam sehari sebanyak (- responden '+/. '. Low Back Pain Pa'a Pega
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh data low back pain pada pegawai negeri sipil sebagai berikut. ;abel 3. Low )ack Pain )ada )egawai Negeri %ipil Low Back Pain Low )ack Pain ;idak Low )ack Pain !umlah
!umlah 2' '' 5
Persentase * '2 %99:
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 4 responden yang mengalami low back pain sebanyak 2' responden *+/, sedangkan yang tidak mengalami low back pain sebanyak '' responden '2+/. (. Hasil Data Bi)ariat a. Pengaruh "ika Du'uk Terha'a Terja'in3a Low Back Pain
9erdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh data mengenai distribusi pengaruh sikap duduk terhadap terjadinya low back pain pada pegawai negeri sipil adalah sebagai berikut.
51
;abel $6. Distribusi )engaruh %ikap Duduk terhadap ;erjadinya Low )ack Pain )ada )egawai Negeri %ipil "ika Du'uk
L$< Ba;k Pain L$< Ba;k Pain Ti'ak L$< Ba;k Pain '4*6+/ $'(6+/ $3(+/ '--*+/ 2=/1:4 (2=:4
;idak 9aik 9aik T$tal
T$tal
64+/ -'+/ 5=%99:4
Dari tabel di atas pegawai negeri sipil yang mengalami low back pain dengan sikap duduk yang tidak baik sebanyak '4 responden *6+/, dan yang tidak mengalami low back pain dengan sikap duduk yang tidak baik sebanyak $' responden (6+/. %edangkan yang mengalami low back pain dengan sikap duduk yang baik sebanyak $3 responden (+/, dan yang tidak mengalami low back pain dengan sikap duduk yang baik sebanyak '- responden -*+/. %elain itu diperoleh data mengenai analisis pengaruh sikap duduk terhadap terjadinya low back pain pada pegawai negeri sipil sebagai berikut. ;abel $$. ?asil Analisis )engaruh %ikap Duduk ;erhadap ;erjadinya Low )ack Pain )ada )egawai Negeri %ipil -aria*el
p-value
%ikap Duduk 6,6$( ;erhadap Low )ack Pain
>
6,6-
#eterangan
p-value M P
Coefficient Contingency 6,'26
Dari hasil bi&ariat analitik dengan menggunakan uji korelasi Chi-s&uare pengaruh sikap duduk terhadap terjadinya low back pain diperoleh p-value sebesar 6,6$( dimana p-value M P 6,6$( J 6,6-/ artinya terdapat pengaruh
52
yang bermakna antara sikap duduk terhadap terjadinya low back pain pada pegawai negeri sipil di sekretariat pemerintah daerah kabupaten ;anggamus. >ntuk menilai kekuatan korelasi atau pengaruh sikap duduk terhadap terjadinya low back pain digunakan kooefisien kontingensi. 9esar nilai kooefisien kontingensi yang didapat yaitu 6,'26 artinya kekuatan pengaruh sikap duduk terhadap terjadinya low back pain lemah. *. Pengaruh P$sisi Du'uk Terha'a Terja'in3a Low Back Pain
9erdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh data mengenai distribusi pengaruh posisi duduk terhadap terjadinya low back pain pada pegawai negeri sipil adalah sebagai berikut. ;abel $6. Distribusi )engaruh )osisi Duduk terhadap ;erjadinya Low )ack Pain )ada )egawai Negeri %ipil P$sisi Du'uk
;idak 9aik 9aik T$tal
Low Back Pain Low Back Pain Ti'ak Low Back Pain '32*+/ $((+/ $4+/ '(-2+/ 2=/1:4 (2=:4
T$tal
(-$+/ $3+/ 5=%99:4
Dari tabel di atas pegawai negeri sipil yang mengalami low back pain dengan posisi duduk yang tidak baik sebanyak '3 responden 2*+/, dan yang tidak mengalami low back pain dengan posisi duduk yang tidak baik sebanyak $ responden ((+/. %edangkan yang mengalami low back pain dengan posisi duduk yang baik sebanyak $4 responden +/, dan yang tidak mengalami low back pain dengan posisi duduk yang baik sebanyak '( responden -2+/. %elain
53
itu diperoleh data mengenai analisis pengaruh posisi duduk terhadap terjadinya low back pain pada pegawai negeri sipil sebagai berikut. ;abel $$. ?asil Analisis )engaruh )osisi Duduk ;erhadap ;erjadinya Low )ack Pain )ada )egawai Negeri %ipil -aria*el
)osisi Duduk ;erhadap Low )ack Pain
p-value
6,6(6
>
6,6-
#eterangan
p-value M P
Coefficient Contingency 6,'($
Dari hasil bi&ariat analitik dengan menggunakan uji korelasi Chi-s&uare pengaruh posisi duduk terhadap terjadinya low back pain diperoleh p-value sebesar 6,6(6 dimana p-value M P 6,6(6 J 6,6-/ artinya terdapat pengaruh yang bermakna antara posisi duduk terhadap terjadinya low back pain pada pegawai negeri sipil di sekretariat pemerintah daerah kabupaten ;anggamus. >ntuk menilai kekuatan korelasi atau pengaruh posisi duduk terhadap terjadinya low back pain digunakan kooefisien kontingensi. 9esar nilai kooefisien kontingensi yang didapat yaitu 6,'($ artinya kekuatan pengaruh posisi duduk terhadap terjadinya low back pain lemah. ;. Pengaruh Lama Du'uk Terha'a Terja'in3a Low Back Pain
9erdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh data mengenai distribusi pengaruh lama duduk terhadap terjadinya low back pain pada pegawai negeri sipil adalah sebagai berikut.
54
;abel $6. Distribusi )engaruh 5ama Duduk terhadap ;erjadinya Low )ack Pain )ada )egawai Negeri %ipil Lama Du'uk
;idak 9aik 9aik T$tal
Low Back Pain Low Back Pain Ti'ak Low Back Pain ($*6+/ $((6+/ $26+/ '26+/ 2=/1:4 (2=:4
T$tal
-'+/ 64+/ 5=%99:4
Dari tabel di atas pegawai negeri sipil yang mengalami low back pain dengan lama duduk yang tidak baik sebanyak ($ responden *6+/, dan yang tidak mengalami low back pain dengan lama duduk yang tidak baik sebanyak $( responden (6+/. %edangkan yang mengalami low back pain dengan lama duduk yang baik sebanyak $2 responden 6+/, dan yang tidak mengalami low back pain dengan lama duduk yang baik sebanyak ' responden 26+/. %elain itu diperoleh data mengenai analisis pengaruh lama duduk terhadap terjadinya low back pain pada pegawai negeri sipil sebagai berikut. ;abel $$. ?asil Analisis )engaruh 5ama Duduk ;erhadap ;erjadinya Low )ack Pain )ada )egawai Negeri %ipil -aria*el
5ama Duduk ;erhadap Low )ack Pain
p-value
?
#eterangan
6,66-
6,6-
p-value M P
Coefficient Contingency 6,'3(
Dari hasil bi&ariat analitik dengan menggunakan uji korelasi Chi-s&uare pengaruh lama duduk terhadap terjadinya low back pain diperoleh p-value sebesar 6,66- dimana p-value M P 6,66- J 6,6-/ artinya terdapat pengaruh
55
yang bermakna antara lama duduk terhadap terjadinya low back pain pada pegawai negeri sipil di sekretariat pemerintah daerah kabupaten ;anggamus. >ntuk menilai kekuatan korelasi atau pengaruh lama duduk terhadap terjadinya low back pain digunakan kooefisien kontingensi. 9esar nilai kooefisien kontingensi yang didapat yaitu 6,'3( artinya kekuatan pengaruh lama duduk terhadap terjadinya low back pain lemah. B. Pem*ahasan
)enelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ergonomi terhadap terjadinya low back pain pada pegawai negeri sipil yang lebih banyak duduk di sekretariat pemda kabupaten ;anggamus. Dalam penelitian ini didapatkan responden sebanyak 4 pegawai negeri sipil yang dengan rentang usia (61-tahun. 9erdasarkan hasil penelitian menggunakan kuesioner mengenai pengaruh ergonomi yaitu sikap duduk diketahui bahwa dari 4 responden yang bekerja dengan sikap duduk yang baik sebanyak (2 responden -+/, sedangkan sikap duduk yang tidak baik sebanyak 4 responden --+/, posisi duduk yang tidak baik sebanyak -( responden 2(+/, sedangkan posisi duduk yang baik sebanyak ($ (*+/, lama duduk kurang dari jam sehari sebanyak (- responden '+/, sedangkan lama duduk lebih dari jam sehari sebanyak 3 responden -4+/. Dari 4 responden diperoleh data sebanyak 2' responden *+/ yang mengalami low back pain sedangkan responden yang tidak mengalami low back pain sebanyak '' responden '2+/. 5ow back pain pada responden
56
dipengaruhi oleh ergonomi kerja yaitu sikap duduk , posisi duduk yang salah selama bekerja. Dan lama duduk lebih dari jam sehari juga ikut mempengaruhi terjadinya low back pain. Dengan ergonomi yang salah dapat menyebabkan otot1otot pinggang menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak disekitarnya. Ada hubungan bermakna antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung.' )enelitian lain yang menyatakan adanya pengaruh posisi duduk seperti membungkuk pada saat duduk dapat menimbulkan nyeri pinggang.2 7ata1rata subjek penelitian yang mengalami keluhan low back pain sangat banyak. ?al ini disebabkan oleh sikap kerja yang statis dalam waktu yang lama dan tidak alamiah ketika bekerja. %ikap kerja yang demikian dapat sebagai akibat lama bekerja, desain peralatan yang tidak sesuai dengan pengguna, sikap kerja yang tidak alamiah yang menimbulkan kontraksi otot secara isometris pada otot1otot yang terlibat dalam pekerjaan. ?asil analisa bi&ariat analitik dengan uji korelasi chi-s&uare mengenai pengaruh sikap duduk tehadap terjadinya low back pain diperoleh p-value 6,6(6 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang bermakna. >ntuk mengetahui kekuatan korelasi antara sikap duduk terhadap terjadinya low back pain digunakan uji kooefisien kontingensi dan didapatkan hubungan yang kuat yaitu 6,'2(. )engaruh posisi duduk terhadap terjadinya low back pain diperoleh p-value 6,6(6 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang bermakna. >ntuk mengetahui kekuatan korelasi antara posisi duduk terhadap terjadinya low back pain digunakan uji kooefisien kontingensi dan
57
didapatkan hubungan yang kuat yaitu 6,'($. )engaruh lama duduk terhadap terjadinya low back pain diperoleh p-value 6,6(6 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang bermakna. >ntuk mengetahui kekuatan korelasi antara lama duduk terhadap terjadinya low back pain digunakan uji kooefisien kontingensi dan didapatkan hubungan yang kuat yaitu 6,'($. ?al ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan hubungan yang bermakna antara sikap kerja yang tidak ergonomis yaitu membungkuk, siku yang menjauh dari sumbu tubuh pada saat duduk dengan keluhan nyeri pinggang.$ )enelitian lain yang menyatakan hubungan bermakna antara posisi kerja pada saat duduk pada pekerja dengan timbulnya keluhan nyeri punggung.$6 ?asil uji kooefisien kontingensi yang menunjukkan hubungan yang lemah antara pengaruh ergonomi terhadap terjadinya low back pain dikarenakan ada &ariabel lain yang tidak ikut diteliti seperti frekuensi &ariasi perubahan sikap tubuh yang dilakukan ketika bekerja, frekuensi gerakan berulang yang dilakukan oleh responden saat melakukan pekerjaan, periodesitas waktu kerja yang tidak sama antara responden yang bekerja, serta &ariabel lainnya yang juga memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung. ?al ini sesuai dengan penelitian pengaruh posisi kerja terhadap timbulnya nyeri punggung bawah menyatakan hubungan yang lemah karena ada &ariabel lain yang tidak ikut diteliti sehingga mempengaruhi hasil uji kooefisien kontingensi.$2
58
Dari penelitian yang dilakukan diketahui pekerja sering bekerja dengan posisi duduk yang salah sehingga otot1otot punggung akan bekerja keras menahan beban anggota gerak atas. 9eban kerja paling dialami daerah pinggang. Akibatnya otot1otot pinggang sebagai penahan beban utama akan mudah mengalami kelelahan dan selanjutnya akan mudah terjadinya nyeri pada otot sekitar pinggang atau punggung bawah. 9ekerja dalam posisi statis dalam waktu yang lama beresiko menimbulkan keluhan nyeri punggung bawah. %eorang pegawai negeri sipil dengan lama kerja di atas $ tahun dan dengan durasi lebih dari jam sehari berarti pekerjaan tersebut telah lama dilakukan dan kemungkinan besar posisi kerja statis terhadap pekerjaan sudah sangat tinggi. Dan ada hubungan anatara sikap kerja yang statis dalam jangka waktu lama lebih cepat menimbulkan keluhan pada sistem muskuloskeletal.$$ )enelitian lain yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kursi kerja yang tidak ergonomis dengan keluhan nyeri punggung. 0etidaksesuaian antara dimensi alat dengan ukuran tubuh pekerja sangat mempengaruhi sikap atau posisi kerja. 0etidaksesuaian alat ini lebih disebabkan karena kursi yang tidak ergonomis yaitu kursi yang tidak dapat disetel tinggi sandarannya, tidak mampu menopang tubuh dengan baik, tidak memiliki penyangga siku. ?al ini dapat mengakibatkan postur tubuh yang tidak baik dan akhirnya menimbulkan keluhan nyeri punggung.$6
59
BAB "IMPULAN DAN "ARAN A. "imulan
9erdasarkan hasil penelitian dan pembahasan d apat disimpulkan sebagai berikut. $. Dari 4 responden, sebanyak 4 responden --+/ bekerja dengan sikap tubuh yang tidak baik, yaitu sikap duduk yang tidak leluasa dikarenakan kursi yang tidak dapat diatur ketinggiannya, sandaran kursi yang tidak terbuat dari bahan lembut, dan kenyamanan kaki dan lutut saat duduk selama bekerja. '. Dari 4 responden, sebanyak -( responden 2(+/ bekerja dengan posisi tubuh yang yang tidak baik yaitu, posisi kepala dan leher yang tidak sejajar saat duduk dan posisi punggung yang terlalu tegak atau membungkuk selama duduk. (. Dari 4 responden, sebanyak 3 responden -4+/ bekerja dalam keadaan duduk selama L jam sehari. . Dari 4 responden, sebanyak 2' responden *+/ mengalami low back pain. -. ;erdapat pengaruh sikap duduk terhadap terjadinya low back pain dan korelasinya lemah yaitu p6,6(6 2.;erdapat pengaruh posisi duduk terhadap terjadinya low back pain dan korelasinya lemah yaitu p6,'($ *. ;erdapat pengaruh sikap duduk terhadap terjadinya low back pain dan korelasinya lemah yaitu p6,'3(
B. "aran