Mahfuz Idafi
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN PERCOBAAN IV BESI
Oleh: NAMA
: MAHFUZ IDAFI
NIM
: H1E107017
ASISTEN
: NURHIKMAH
KELO KE LOMP MPOK OK : 6 (Ena (Enam) m)
PROGRAM STUDI LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
2009
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN IV BESI
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan Tujuan percobaan percobaan praktikum praktikum ini adalah untuk mengukur mengukur kandungan kandungan besi pada air.
II . TINJAUAN PUSTAKA
Air Air kons konsum umsi si adal adalah ah air air yang yang meme memenu nuhi hi pers persya yara ratan tan seba sebaga gaim iman anaa ditetapkan Kepmenkes RI No.907/MENKES/SK/VII/2002 tanggal 29 Juli 2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum yaitu kadar Fe sebesar 0,3 mg/l. Secara kualitas, ditemukan beberapa penyimpangan terhadap parameter kual kualit itas as air air bers bersih ih,, baik baik kual kualit itas as fisi fisik, k, kimi kimia, a, biol biolog ogi, i, atau ataupu pun n radio radioak akti tif. f. Penurunan kualitas air diantaranya diakibatkan oleh adanya kandungan besi yang sudah ada pada tanah karena lapisan-lapisan tanah yang dilewati air mengandung unsur-unsur kimia tertentu, salah satunya adalah persenyawaan besi (Poerwadio, 2004). Besi Besi merupa merupakan kan salah salah satu satu unsur unsur pokok pokok alamia alamiah h dalam dalam kerak kerak bumi. bumi. Keberadaan besi dalam air tanah biasanya berhubungan dengan pelarutan batuan dan minera minerall teruta terutama ma oksid oksida, a, sulfid sulfidaa karbon karbonat, at, dan silika silikatt yang yang mengan mengandun dung g logam-logam logam-logam tersebut. Besi adalah unsur dalam jadual berkala yang mempunyai mempunyai simbol simbol Fe dan nombor nombor atom 26. Besi adalah adalah kumpul kumpulan an 8 dan kala ( period ) 4 logam (Poerwadio, 2004). Ting Tinggi giny nyaa kada kadarr Fe dapa dapatt dise diseba babk bkan an tipe tipe/j /jeni eniss tana tanah h dan dan pros proses es biogeokimia di dalamnya. Oleh karena itu, pada lingkungan mangrove, tingginya kadar Fe tidak selalu identik dengan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh prosesproses prosesproses antropogenik. antropogenik. Besi biasanya biasanya ditemukan ditemukan di air dalam bentuk bentuk tero teroks ksid idas asii dan dan ters terseb ebar ar luas luas (terl (terlaru arut) t).. Besi Besi juga juga terd terdap apat at dala dalam m pigm pigmen en perna pernafasa fasan n dan dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk perpin perpindah dahan an elektr elektron on pada pada hewan hewan maupun maupun
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
tumbuhan. Besi juga mengaktifkan beberapa proses oksidasi dan penting dalam sintesis klorofil (Setyawan, 2004) Besi (Fe) terdapat pada pigmen pernafasan dan dibutuhkan dalam proses perpindahan elektron, baik dalam tubuh hewan maupun tanaman. Namun bila Fe berikatan denganH2S pada kondisi anaerob di sedimen akan menghasilkan pirit yang diperkirakan menurunkan pH dan potensial redoks sehingga dapat bersifat toksik industri. Kegunaan besi yang paling penting adalah pembuatan baja (alloy). Besi juga terkandung di dalam air. Meski jumlahnya sangat sedikit, tetapi apabila kadar besi dalam air melebihi 1 ppm maka dapat menyebabkan racun (Hasanah, 2006) Fe
berada berada dalam dalam
tanah tanah dan dan batuan batuan sebaga sebagaii ferio ferioksi ksida da (Fe (Fe2O3) dan
ferihidroksida (Fe(OH)3). Dalam air besi berbentuk ferobikarbonat (Fe(HCO 3)2), ferohidroksida(Fe(OH)2), ferosul ferosulfat fat (FeSO (FeSO4) dan dan orga organi nik k komp komple lek. k. Air Air tana tanah h megandung besi terlarut berbentuk ferro (Fe 2+). Jika air tanah dipompakan keluar dan kontak dengan udara (oksigen) maka besi (Fe 2+) akan teroksidasi menjadi ferihidroksida (Fe(OH)3). Ferihidrok Ferihidroksida sida dapat mengendap mengendap dan berwarna kuning kuning kecoklatan. Hal ini dapat menodai peralatan porselen dan cucian. Bakteri Besi (Crenothrix dan Gallionella ) mema memanf nfaat aatka kan n besi besi fero fero (Fe (Fe2+) sebagai sebagai sumber sumber energi untuk pertumbuhannya dan mengendapkan ferrihidroksida. Pertumbuhan bakteri besi yang terlalu cepat (karena adanya besi ferro) menyebabkan diameter pip pipaa berk berkur uran ang g dan dan lama lama kela kelama maan an pipa pipa akan akan ters tersum umba bat. t. Air Air tana tanah h yang yang mengandung CO 2 tinggi dan O 2 yag terlarut sedikit, dapat mempercepat proses pelarutan besi (dari bentuk tidak terlarut menjadi terlarut). Sedangkan air tanah yang alkalinitasnya tinggi, biasanya memiliki konsentrasi besi rendah, karena besi teroksidasi dan mengendap pada pH tinggi. Air tanah yang mengandung besi dan organik organik yang tinggi akan membentuk membentuk ikatan kompleks kompleks yang sulit mengendap mengendap deng dengan an
aera aerasi si..
Kand Kandun unga gan n
besi besi
yang yang ting tinggi gi
meru merugi gika kan, n,
kare karena na
dapa dapatt
menyeb menyebabk abkan an air teh menjadi menjadi hitam, hitam, sayura sayuran n yang yang direbu direbuss berwarn berwarnaa gelap, gelap, menimbulkan rasa besi/logam, astringent atau obat, dan merugikan jika dipakai dalam produksi (Syahreza, 2006). Besi Besi adalah adalah salah salah satu satu elemen elemen yang yang dapat dapat ditemu ditemuii hampir hampir pada pada setiap setiap temp tempat at di bumi bumi,, pada pada semu semuaa lapis lapisan an geol geolog ogis is dan dan semu semuaa bada badan n air. air. Pada Pada Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
umumnya besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe
2+
atau Fe3+.
Kandun Kandungan gan ion Fe (Fe2+,Fe3+) pada air sumur bor berkisar antara 5–7 mg/L. Tingginya kandungan Fe (Fe 2+,Fe3+) ini berhubungan dengan keadaan struktur tanah. Struktur tanah dibagian atas merupakan tanah gambut, selanjutnya berupa lempu lempung ng gambut gambut dan bagian bagian dalam dalam merupa merupakan kan campur campuran an lempun lempung g gambut gambut dengan dengan sediki sedikitt pasir. pasir. Besi Besi dalam dalam air berben berbentuk tuk ion bervalen bervalensi si dua (Fe 2+) dan bervalensi tiga (Fe3+). Dalam bentuk ikatan dapat berupa Fe 2O3, Fe(OH)2, Fe(OH)3 atau FeSO4 tergantung dari unsur lain yang mengikatnya. Dinyatakan pula bahwa besi dalam air adalah bersumber dari dalam tanah sendiri di sampng dapat pula berasal dari sumber lain, diantaranya dari larutnya pipa besi, reservoir air dari besi atau endapan – endapan buangan industri (Ronquillo, 2009). Adapun Adapun besi terlaru terlarutt yang yang berasa berasall dari dari pipa pipa atau atau tangk tangkii – tangki tangki besi adalah akibat dari beberapa kodisi, di antaranya: akibat pengaruh pH yang rendah (bersifat asam) dapat melarutkan logam besi, pengaruh akibat adanya CO 2 agresif yang menyebabkan larutnya logam besi, pengaruh banyaknya O 2 yang terlarut dalam air yang dapat pula, pengaruh tingginya temperature air akan melarutkan besi-besi dalam air, kuatnya daya hantar listrik akan melarutkan besi, dan adanya bakteri besi dalam air akan memakan besi (Ronquillo, 2009). Apabila kosentrasi besi terlarut dalam air melebihi batas tersebut akan menyebabkan berbagai masalah, diantaranya : 1. Gang Ganggu guan an tekn teknis is Enda Endapa pan n Fe (OH) (OH) bers bersif ifat at koro korosi siff terh terhad adap ap pipa pipa dan dan akan akan mengendap pada saluran pipa, sehingga mengakibatkan pembuntuan dan efek-efek yang dapat merugikan seperti Mengotori bak yang terbuat dari seng. Mengotori wastafel dan kloset. 2. Gan Ganggua gguan n fis fisik ik Gangguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air adalah timbulnya warna, bau, rasa. Air akan terasa tidak enak bila konsentrasi besi terlarutnya > 1,0 mg/l. 3. Gang Ganggu guan an kes keseh ehat atan an Seny Senyaw awaa besi besi dala dalam m juml jumlah ah keci kecill di dala dalam m tubu tubuh h manu manusi siaa ber berfu fung ngsi si seba sebaga gaii pemb pemben entu tuk k selsel-se sell dara darah h mera merah, h, dima dimana na tubu tubuh h Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
memerlukan 7-35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari dari air. Tetapi zat Fe yang yang melebi melebihi hi dosis dosis yang yang diperlu diperlukan kan oleh oleh tubuh tubuh dapat dapat menimb menimbulk ulkan an masa masalah lah kese keseha hatan tan.. Hal Hal ini ini dika dikare rena naka kan n tubu tubuh h manu manusi siaa tida tidak k dapa dapatt mengse mengsekre kresi si Fe, sehing sehingga ga bagi bagi mereka mereka yang yang sering sering mendap mendapat at tranfus tranfusii darah warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe. Air minum yang mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk (Ronquillo, 2009). Pada Pada Hemokr Hemokroma omates tesis is primer primer besi besi yang yang disera diserap p dan disimp disimpan an dalam dalam jumlah yang berlebihan di dalam tubuh. Feritin berada dalam keadaan jenuh akan besi besi sehing sehingga ga kelebi kelebihan han mineral mineral ini akan akan disimp disimpan an dalam dalam bentuk bentuk komple kompleks ks dengan dengan mineral mineral lain lain yaitu yaitu hemosi hemosider derin. in. Akibat Akibatnya nya terjadi terjadilah lah sirosi sirosiss hati hati dan kerusakan kerusakan pankreas pankreas sehingga sehingga menimbulka menimbulkan n diabetes. diabetes. Hemokromati Hemokromatiss sekunder sekunder terjadi karena transfusi yang berulang-ulang. Dalam keadaan ini besi masuk ke dalam tubuh sebagai hemoglobin dari darah yang ditransfusikan dan kelebihan besi ini tidek disekresikan (Ronquillo, 2009). Hal-Hal yang Mempengaruhi Kelarutan Fe dalam Air: 1. Kedalaman Air hujan hujan yang yang turun turun jatuh jatuh ke tanah tanah dan mengalam mengalamii infilt infiltras rasii masuk ke dalam tanah yang mengandung FeO akan bereaksi dengan H 2O dan CO2 dalam tanah dan membentuk Fe (HCO 3)2 dimana semakin dalam air yang yang meresa meresap p ke dalam dalam tanah tanah semaki semakin n tinggi tinggi juga kelaru kelarutan tan besi besi karbonat dalam air tersebut. 2. pH pH air akan terpengaruh terpengaruh terhadap kesadahan kesadahan kadar besi dalam air, apabila pH air rendah akan berakibat terjadinya proses korosif sehingga menyebabkan larutnya besi dan logam lainnya dalam air, pH yang rendah kurang dari 7 dapat melarutkan logam. Dalam keadaan pH rendah, besi yang ada dalam air berbentuk ferro dan ferri, dimana bentuk.ferri akan Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
mengendap dan tidak larut dalam air serta tidak dapat dilihat dengan mata sehingga mengakibatkan air menjadi berwarna,berbau dan berasa. 3. Suhu Suhu Suhu
adal adalah ah
tem tempera peratu turr
udara dara..
Temp emperat eratu ur
yang yang
ting tinggi gi
menyebabkan menurunnya kadar O 2 dalam air, kenaikan temperatur air juga dapat mengguraikan mengguraikan derajat kelarutan kelarutan mineral mineral sehingga sehingga kelarutan Fe pada air tinggi. 4. Bakteri besi Bakteri besi (Crenothrix, Lepothrix, Galleanella, Sinderocapsa dan Sphoer Sphoeroth othylu yluss ) adalah adalah bakteri bakteri yang yang dapat dapat mengam mengambil bil unsur unsur ber dari dari seke sekeli lili ling ng
ling lingku kung ngan an
hidu hidupn pnya ya
sehi sehing ngga ga
meng mengak akib ibatk atkan an
turu turunn nnya ya
kandungan besi dalam air, dalam aktifitasnya bakteri besi memerlukan oksigen dan besi sehingga bahan makanan dari bakteri besi tersebut. Hasil aktifitas bakteri besi tersebut menghasilkan presipitat (oksida besi) yang akan akan menyeb menyebabk abkan an warna warna pada pada pakaia pakaian n dan bangun bangunan. an. Bakter Bakterii besi besi meru merupa paka kan n bakt bakter erii yang yang hidu hidup p dala dalam m kead keadaa aan n anae anaero rob b dan dan bany banyak ak terdapat dalam air yang mengandung mineral. Pertumbuhan bakteri akan menjad menjadii lebih lebih sempur sempurna na apabil apabilaa air banyak banyak mengan mengandun dung g CO2 dengan kadar yang cukup tinggi. 5. CO2 agresif Karbondiok Karbondioksida sida (CO2) merupa merupakan kan salah salah satu satu gas yang yang terdap terdapat at dalam air. Berdasarkan bentuk dari gas Karbondioksida (CO 2) di dalam air, CO2 dibedakan menjadi: CO2 bebas yaitu CO2 yang larut dalam air, CO2
dala dalam m
kese keseti timb mban anga gan, n,
CO2
agre agresi sif. f.
Dari Dari
keti ketig ga
bent bentu uk
Karbondioksida (CO 2) yang terdapat dalam air, CO2 agresiflah yang paling berbahaya karena kadar CO2 agresif agresif lebih tinggi dan dapat menyebabkan menyebabkan terjadinya terjadinya korosi korosi sehingga sehingga berakibat berakibat kerusakan kerusakan pada logam-logam logam-logam dan beton. CO2 bebas yang asam akan merusak logam apabila CO 2 tersebut berea bereaksi ksi dengan dengan air.ka air.karen renaa akan akan merusa merusak k logam. logam. Reaksi Reaksi ini dikena dikenall sebagai
teori
asam,
2Fe
+
H2CO3
2FeCO3 + 5H2O +1/2 O2 Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
dengan
reaksi
sebagai
berikut:
+
2H+
FeCO3 2Fe(OH)2
+
2H2CO3
Mahfuz Idafi
Dalam reaksi di atas dapat dilihat bahwa asam karbonat tersebut secara terusterus-men meneru eruss akan akan merusa merusak k logam, logam, karena karena selain selain memben membentuk tuk FeCO FeCO3 sebagai hasii reaksi antara Fe dan H2CO3, selanjutnya FeCO 3 bereaksi dengan air dan gas oksigen (O 2) menghasilkan zat 2FeOH dan 2H 2CO3 dimana H2CO3 tersebut akan menyerang logam kembali sehingga proses pengrusak pengrusakan an logam akan berjalan berjalan secara terus-meneru terus-meneruss mengakibat mengakibatkan kan keru kerusa saka kan n yang yang sema semaki kin n lama lama sema semaki kin n besa besarr pada pada loga logam m terse tersebu butt (Ronquillo, 2009). Penyebab utama Tingginya Kadar besi dalam Air 1. Rendahnya pH air Nilai pH air normal yang tidak menyebabkan masalah adalah 7. Air yang mempunyai pH 7 dapat melarutkan logam termasuk besi. 2. Adanya gas-gas terlarut dalam air. Yang dimaksud gas-gas tersebut adalah CO 2 dan H2S. Beberapa gas terlarut dalam air terlarut tersebut akan bersifat korosif. 3. Bakteri Secara Secara biolog biologis is tinggi tingginya nya kadar kadar besi besi terlaru terlarutt dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh bakteri besi yaitu bakteri yang dalam hidupnya membutuhkan makanan deng dengan an meng mengok oksi sida dasi si besi besi sehi sehing ngga ga laru larut. t. Jeni Jeniss ini ini adal adalah ah bakt bakter erii
Crenotrik, Leptotrik, Callitonella, Siderocapsa dan Iain-Iain. Bakteri ini mempertahan mempertahankan kan hidupnya hidupnya membutuhk membutuhkan an oksigen oksigen dan besi (Ronquillo (Ronquillo,, 2009).
III.
ALAT DAN BAHAN A.
ALAT
Alat – alat yang digunakan meliputi pipet volumetri, pro pipet, gelas beaker, botol kecil, dan AAS.
B.
BAHAN
Bahan yang digunakan digunakan meliputi sampel air sumur sumur Intansari, Intansari, sampel air sumur Sei. Ulin, sampel air sumur Cempaka, sampel air sumur Loktabat, aquadest, dan larutan induk Fe 1000 ppm. Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
IV.
CARA KERJA A.
Pengenceran La Larutan
Meng Mengen ence cerk rkan an laru laruta tan n indu induk k Fe 1000 1000 ppm ppm deng dengan an
1.
aquadest di dalam labu la bu ukur 50 ml hingga konsentrasinya 100 ppm. Mengencerkan lagi menjadi 10 ppm dalam labu ukur 100
2.
ml. Membuat larutan standar dengan konsentrasi 1, 2, 3, 4,
3.
dan 5 ppm sebanyak 20 ml dengan aquadest. B.
Peng Penguk ukur uran an Abso Absorb rban anss Lar Larut utan an Stán Stánda darr Fe Fe
Mengukur masing – masing absorbans larutan standar Fe
1.
1, 2, 3, 4, dan 5 ppm dengan menggunakan AAS. C.
Pengu Pengukur kuran an Abs Absorb orbans ans Laruta Larutan n Sampe Sampel/C l/Cupl uplika ikan n Air denga dengan n
AAS
Menyed Menyediak iakan an empat empat macam macam laruta larutan n sampel sampel (air sumur sumur
1.
Intansari, air sumur Sei. Ulin, air sumur Cempaka, dan air sumur Loktabat). 2.
Mengambil 20 ml sampel.
3.
Memasukkannya ke dalam botol kecil.
4.
Men Menguku gukurr
mas masing ing-mas -masin ing g
abso absorb rban ansn sny ya
menggunakan AAS.
V.
HASIL DA DAN PE PEMBAHASAN
A.
Hasil 1.
Pengukuran Absorbans Larutan Standar Fe
No. 1.
Konsentrasi Fe 1 ppm
Absorbansi 0,047
2.
2 ppm
0,089
3.
3 ppm
0,134
4.
4 ppm
0,177
5.
5 ppm
0,212
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
deng engan
Mahfuz Idafi
Grafik Hubungan antara antara Absorbansi vs Konsentrasi Larutan Fe
0.25 y = 0.0418x + 0.0064 0.2
i s n a 0.15 b r o 0.1 s b A
Grafik Grafik Kalibrasi Linear (Grafik Kalibrasi)
0.05 0 0
1
2
3
4
5
Konsentrasi Fe
2.
Pengukuran Absorbans Larutan Sampel/Cuplikan Air
No. 1.
Jenis Sampel Air sumur Intansari
Absorbansi 0,010
2.
Air sumur Sei. Ulin
0,005
3.
Air sumur Loktabat
0,004
4.
Air sumur Cempaka
0,007
Sampel Air Sumur Intansari y = 0,0418x + 0,0064 0,010 = 0,0418x + 0,0064 0,010 – 0,0064 = 0,0418x 0,0036 = 0,0418x
x
= 0,0036 / 0,0418 0,0418
x = 0,086 Jadi, konsentrasi Fe di air sumur Intansari adalah sebesar 0,086 mg/l
Sampel Air Sumur Sei. Ulin y = 0,0418x + 0,0064 0,005 = 0,0418x + 0,0064 0,005 – 0,0064 = 0,0418x - 0,0014 = 0,0418x
x
= - 0,0014 0,0014 / 0,0418
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
x = - 0,033 Jadi, konsentrasi Fe di air sumur Sei. Ulin adalah sebesar - 0,033 mg/l Sampel Air Sumur Loktabat y = 0,0418x + 0,0064 0,004 = 0,0418x + 0,0064 0,004 – 0,0064 = 0,0418x - 0,0024 = 0,0418x
x
= - 0,0024 0,0024 / 0,0418
x = - 0,057 Jadi, konsentrasi Fe di air sumur Loktabat adalah sebesar - 0,057 mg/l Sampel Air Sumur Cempaka y = 0,0418x + 0,0064 0,007 = 0,0418x + 0,0064 0,007 – 0,0064 = 0,0418x 0,0006 = 0,0418x
x
= 0,0006 / 0,0418 0,0418
x = 0,014 Jadi, konsentrasi Fe di air sumur Cempaka adalah sebesar 0,014 mg/l B.
Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan untuk mengukur kadar besi yang terdapat pada air sumur yang berada di daerah berbeda, sampel air yuang dugunakan adalah dari air sumur Intan Sari, air sumur Sei Ulin, air sumur Loktabat dan air sumur Cempaka. Praktikum kali ini dimulai dengean pembuatan larutan induk Fe 1000 ppm yang kemudian diencerkan hingga menjadi larutan Fe 10 ppm yang telah dilakukan oleh asisten praktikum. Dari larutan Fe 10 ppm tersebut kemudian diencerkan lagi hingga konsentrasinya menjadi 1; 2; 3; 4; dan 5 ppm, yang masing-masing jumlahnya 20 ml. Kemudian dari larutan standar Fe yang yang konsen konsentras trasiny inyaa berbed berbedaa ini diukur diukur nilai nilai absorb absorbans ansiny inyaa dengan dengan menggunakan AAS ( Atomic Absorption Spectrophotometer ). ). Di dalam AAS pengukuran dilakukan melalui pengukuran besarnya intensitas dari lampu katoda yang diserap oleh atom-atom logam di dalam nyala yang berongga berada dalam tingkat dasar dasar (tereksitasi). Pada metode ini ini laru laruta tan n samp sampel el diub diubah ah ke dala dalam m bent bentuk uk aeras aerasol ol di dalam dalam bagi bagian an pengkabutan (nebulazer) pada alat AAS selanjutnya diubah ke dalam bentuk Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
atom-atomnya berupa garis di dalam nyala. Prinsip kerja dari AAS adalah nyala api gas yang megandung megandung atom-atom netral unsur yang dianalisis dan yang dalam keadaan dasarnya dilewati cahaya dari sumber cahaya yang memancarkan spektrum pancaran garis. Dari hasil pengukura pengukuran n didapatkan didapatkan nilai absorbansi absorbansi larutan standar Fe berturut – turut adalah sebesar 0,047; 0,089; 0,134; 0,177; dan 0,212. Dari kons konsen entr tras asii Fe dan dan abso absorb rban ansi siny nyaa ini ini dibu dibuat at grafi grafik k kali kalibr bras asii untu untuk k mendapatkan persamaan umum y = ax + b. Dari grafik kalibrasi yang telah dibu dibuat at dida didapa patt pers persam amaa aan n umum umum y = 0,04 0,0418 18x x + 0,00 0,0064 64.. Yang Yang mana mana persamaan umum ini digunakan untuk menghitung konsentrasi besi yang terdapat pada masing-masing sampel air sumur yang diamati. Pada Pada penguk pengukura uran n absorb absorbans ansii pada pada 4 sampel sampel air yang yang akan akan diukur diukur kandungan besinya, yaitu air sumur Intan Sari, air sumur Sei. Ulin, air sumur Loktabat, dan air sumur Cempaka, didapat nilai absorbansi keempat sampel tersebut adalah untuk air sumur intan sari 0,010, untuk air sumur sei. Ulin Ulin 0,005, 0,005, sedangka sedangkan n air sumur sumur loktab loktabat at 0,004 0,004 sebesa sebesar, r, dan air sumur sumur cempaka sebesar 0,007. Setelah dilakukan pengukuran absorbansi terhadap keempat sampel tersebut maka dapat dilakukan perhitung kandungan besi yang yang terd terdap apat at dida didala lam m masi masing ng-m -mas asin ing g samp sampel el deng dengan an meng menggu guna naka kan n persamaan umum y = 0,0418x + 0,0064. Hasil perhitungan kandungan besi dari keempat sampel tersebut adalah 0,086 mg/l untuk untuk sampel sampel air sumur sumur Intan Sari, air sumur Sei. Ulin sebesar - 0,033 mg/l. Sedangkan air sumur Loktabat Loktabat sebesar - 0,057 mg/l dan air sumur sumur Cempaka Cempaka sebesar 0,014 mg/l. Dari keempat sampel tersebut, kandungan besi yang paling besar terdapat dala dalam m samp sampel el air air sumu sumurr Inta Intan n Sari Sari yakn yaknii 0,08 0,086 6 mg/l mg/l kare karena na daer daerah ah ini ini kepadatan kepadatan pendudukn penduduknya ya cukup tinggi dibanding dibanding ketiga daerah lainnya. Sedangkan yang paling kecil terdapat dalam sampel air sumur Sei. Ulin sebesar sebesar - 0,033 0,033 mg/l dikarenakan dikarenakan daerah Sei Ulin kepadatan kepadatan cukup cukup rendah rendah dibanding dibandingkan kan tiga daerah yang lain. Kepadatan Kepadatan penduduk penduduk pempengaruh pempengaruhii kadar besi dalam air tanah secara tidak langsung, yakni dari korosi alat-alat rumah tangga dan alat-alat lainnya yang terbuat dari besi.
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan terhadap semua sampel air sumur dari empat daerah yang berbeda, dapat diktehi bahwa kadar besi yang terdapat didalam masing-masing air sumur masih di bawah standar Kepmenkes RI No.907/MENKES/SK/VII/2002 tanggal 29 Juli 2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum yaitu kadar Fe sebesar 0,3 mg/l. Sehinga air sumur tersebut masih bisa digunakan untuk kebutu kebutuhan han seharisehari-har hari, i, dan tidak tidak harus harus kuatir kuatir terhad terhadap ap ganggu gangguan an yang yang mungkin ditimbulkan akibat kadar Fe yang berlebihan. Pada hasil hasil perhitungan perhitungan terdapat terdapat nilai konsentrasi konsentrasi Fe yang negatif negatif (-) hal ini dikarenakan ada kesalahan pada saat pembuatan larutan standar Fe, kesalahan ini berpengaruh pada pengukuran nilai absorbansi, sehinga grafik kalibr kalibrasi asi perban perbandin dingan gan absorb absorbans ansii dengan dengan konse konsentr ntrasi asi laruta larutan n Fe tidak tidak konstantan.
VI.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari hasil percobaan adalah sebagai berikut : 1. Besi Besi adal adalah ah seje sejeni niss loga logam m yang yang hadir hadir dala dalam m kons konsen entr tras asii yang yang rendah rendah dalam sebagian besar persediaan air. 2. Kadar Kadar besi yang yang paling paling besar terdapa terdapatt dalam sampel sampel air sumur sumur Loktaba Loktabatt yaitu 0,086 mg/l. Sedangkan Sedangkan yang paling paling kecil terdapat pada sampel sampel air sumur Sei. Ulin yaitu sebesar - 0,033 mg/l. 3. Air Air wilay wilayah ah Banjarb Banjarbaru aru (air (air sumu sumurr Inta Intan n Sari Sari,, air sumur sumur Sei. Ulin, Ulin, air sumur sumur Loktabat Loktabat dan air sumur sumur Cempaka) Cempaka) masih aman untuk digunakan digunakan pada kegiatan sehari-hari.
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, Y. U. 2006. Ekstraksi Ion Fe(III) dengan Ekstraktan Ammonium Pirolidin Dithiokarbamat (APDC) dalam Pelarut Metil Iso Butil Keton (MIBK) http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/wrdpdf-e/import/4350401003.pdf Setyawan. A. D. dkk. 2004. Pencemaran Logam Berat Fe, Cd, Cr, dan Pb pada Lingkungan Mangrove di Propinsi Jawa Tengah 2004 http://www.scribd.com/doc/12813924/e040201 Poerwadio A. dan Ali Masduqi. 2004. Penurunan Kadar Besi oleh Media Zeolit Alam Ponorogo secara Kontinyu http://www.its.ac.id/personal/files/pub/2091-ali-masduqizeolit_ponorogo.pdf Syahreza, M. 2006. Kandungan Fe dalam air bersih http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages Ronquillo, U. 2009. Mengatasi Zat Besi (Fe) Tinggi dalam Air http://advancebpp.wordpress.com/2009/04/16/mengatasi-zat-besi-fetinggi-dalam-air/
Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat