Identifikasi Nyamuk, Pembedahan Ovarium dan Kelenjar Ludah Nyamuk Nyamuk termasuk dalam kelas insekta (hexapoda) dan ordo diphtera. diphtera. Kelas ini disebut kelas hexapoda karena mempunyai 6 kaki. Pada prinsipnya morfologi dan susunan tubuh kelas insekta ini sesuai dengan ciri-ciri umum dari filum arthropoda yaitu kepala, toraks, abdomen dengan bagian tubuhnya mempunyai batas-batas yang elas. !ontoh nyamuk Aedes aegypti, aegypti, anopheles, culex dan mansoni. Nyamuk memiliki sepasang antena berbentuk filiform berbentuk panang dan langsing serta terdiri atas "# segmen. $ntena dapat digunakan sebagai kunci untuk membedakan kelamin pada nyamuk de%asa. $ntena nyamuk antan lebih lebat daripada nyamuk betina. &ulu lebat pada nyamuk antan disebut plumose sedangkan pada nyamuk betina yang umlahnya lebih sedikit disebut pilose. Palpus dapat digunakan sebagai kunci identifikasi karena ukuran dan bentuk palpus masing-masing spesies berbeda. 'epasang palpus terletak diantara antenna dan proboscis. Palpus merupakan organ sensorik yang digunakan untuk mendeteksi karbon dioksida dan mendeteksi tingkat kelembaban. Proboscis merupakan bentuk mulut modifikasi untuk menusuk. Nyamuk betina mempunyai proboscis yang lebih panang dan taam, ta am, tubuh membungkuk serta memiliki bagian tepi sayap yang bersisik (estari, **+). enurut hielman hielman dan unter (**/) dalam dada terdiri atas protoraks, mesotoraks dan metatoraks. esotoraks merupakan bagian dada yang terbesar dan pada bagian atas disebut scutum yang digunakan untuk menyesuaikan saat terbang. 'epasang sayap terletak pada mesotoraks. Nyamuk memiliki sayap yang panang, transparan dan terdiri atas percabangan-percabangan (0ena) dan dilengkapi dengan sisik. Kaki terdapat pada setiap segmen dan dilengkapi dengan sisik. Perut nyamuk tediri atas sepuluh segmen, biasanya yang terlihat segmen pertama hingga segmen ke delapan, segmensegmen terakhir biasanya termodifikasi menadi alat reproduksi. Nyamuk betina memiliki 1 segmen yang lengkap, akan tetapi segmen + dan "* biasanya tidak terlihat dan memiliki cerci yang melekat pada segmen ke "*. &eberapa enis nyamuk, seperti !ulex dan ansonia memiliki uung perut yang tumpul (estari, **+).
1
A. Identifikasi Nyamuk 2. uuan engetahui genus dan morfologi suatu enis nyamuk berdasarkan ciri-ciri yang
22. 222.
2.
.
-
-
2.
terlihat pada mikroskop. 3aktu dan tempat Kamis, " ei *"6 dan di 2nstalasi 4ntomologi, &alai itbang P& &anarnegara. $lat dan &ahan ". $lat - 'terofoam. - 5arum pentul. - ikroskop. - ikroskop compound. - 5arum kecil. . &ahan - Nyamuk yang sudah dikeringkan. !ara Kera ". 'iapkan alat dan bahan. . eletakkan nyamuk yang sudah dia%etkan pada arum di atas sterofoam. 7. eletakkan nyamuk di sterofoam di mikroskop dan atur posisinya sampai terlihat elas. 8. ancatat hasil pengamatan. asil Pengamatan ". !iri yang terlihat9 'cutellum melengkung Proboscis tidak runcing dan lurus. 5enis nyamuk9 $nopheles antan . !iri yang terlihat9 'cutellum tiga lobi Palpus kurang dari setengah panang proboscis. 'isik-sisik pada sayap ramping dan lebar simetris. :ambut-rambut post spiracular ada. 5enis nyamuk9 $edes betina 7. !iri yang terlihat9 - 'cutellum tiga lobi. - Palpus kurang dari setengah panang proboscis. - 'isik-sisik pada sayap ramping dan lebar simetris. - :ambut-rambut spiracular tidak ada. 5enis nyamuk9 !ulex betina Kesimpulan &erdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan menggunakan mikroskop, enis nyamuk yang terlihat antara lain dari spesies Anopheles, Aedes dan Culex . 'emua enis nyamuk berenis kelamin betina kecuali pada nyamuk Anopheles sp. yang
berenis kelamin antan. B. Pembedahan Ovarium 2. uuan engetahui status o0arium nyamuk. 2
22.
3aktu dan tempat Kamis, " ei *"6 dan di 2nstalasi 4ntomologi, &alai itbang P& &anarnegara. 222. $lat dan &ahan ". $lat9 - ikroskop compound - ikroskop - Kaca preparat - 5arum besar buah . &ahan9 - Nyamuk - arutan Na!l - !hloroform 2. !ara Kera ". 'iapkan alat dan bahan. . embius nyamuk menggunakan chloroform sebelum dilakukan pembedahan. 7. emberi " tetes larutan Na!l di tengah kaca preparat. 8. eletakkan nyamuk di pinggir larutan Na!l pada kaca preparat. #. enusuk nyamuk menggunakan arum pada bagian toraks dan bagian belakang abdomen dengan melihat mmenggunakan mikroskop . 6. enarik arum secara perlahan sampai o0arium keluar dan meletakkannya ke dalam
.
laritan Na!l. /. engamati o0arium menggunakan mikroskop compound. 1. encatat hasil pengamatan. asil Pengamatan &erdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop compound, status o0arium
2.
dari nyamuk tersebut sudah pernah bertelur (parous) dan sedang bertelur. Kesimpulan &erdasarkan hasil, nyamuk tersebut sudah pernah bertelur (parous) dan sedang
22.
bertelur, sehingga nyamuk tersebut dapat berperan sebagai 0ector penyakit.. 'aran 'ebaiknya dalam pembedahan, setelah o0arium dikeluarkan akan terdapat pasang telur yang bergandengan dan harus di potong menadi dua bagian untuk melihat
kondisi telur dengan lebih elas. C. Kelenjar Ludah Nyamuk 2. uuan9 engetahui status kelenar ludah nyamuk apakah terdapat plasmodium atau tidak. 22. 3aktu dan tempat Kamis, " ei *"6 dan di 2nstalasi 4ntomologi, &alai itbang P& &anarnegara. 222. $lat dan &ahan9 ". $lat9 - 5arum bedah buah - Kaca preparat - !a%an petri - Pipet - ;elas - ikroskop compound . &ahan9 3
- Nyamuk - arutan chloroform - arutan Na!l *,*# <
2.
!ara Kera ". 'iapkan alat dan bahan yang sudah disterilkan. . !elupkan kapas ke dalam larutan chloroform dan memasukkannya ke dalam gelas berisi nyamuk lalu menunggu sampai nyamuk pingsan. 7. emindahkan nyamuk ke dalam ca%an petri lalu meletakkannya pada preparat yang sudah diberi larutan Na!l sebanyak " tetes. 8. eletakkan kaca preparat di mikroskop. #. elakukan pembedahan dengan melihat melalui mikroskop. 6. enusukkan arum pada toraks nyamuk dan kepala sampai putus sehingga
.
2.
kelenar ludah dapat ditarik keluar lalu menariknya sampai ke dalam larutan Na!l. /. elihat hasil lebih elas kelenar ludah di mikroskop compound. 1. encatat hasil pengamatan. asil Pengamatan Pada nyamuk tidak ditemukan adanya plasmodium pada kelenar ludah nyamuk. 'ali0a ber%arna kuning transparan dan kondisi tersebut dikatakan normal. Kesimpulan &erdasarkan hasil pengamatan tidak ditemukan adanya plasmodium pada kelenar ludah nyamuk sehingga nyamuk dikatakan tidak berperan s ebagai 0ector.
Rearin Nyamuk, Pinnin dan Identifikasi Pinjal A. Rearin Nyamuk Rearing yaitu memelihara mulai dari menetaskan telur, memberi makan lar0a sampai
tumbuh menadi imago (de%asa) atau memelihara mulai dari sepasang nyamuk de%asa 4
yang akan bertelur, telur tersebut dipelihara hingga tahap imago dan dapat menghasilkan keturunan selanutnya. Nyamuk termasuk serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, yaitu mulai dari telur, berkembang menadi lar0a kemudian pupa hingga imago (nyamuk de%asa) (;ambar "). Rearing nyamuk sebaiknya dilakukan di laboratorium atau ruangan yang secara khusus dikondisikan sebagai tempat pemeliharaan karena seperti yang telah disebutkan di atas, nyamuk termasuk serangga yang berperan sebagai 0ektor penyakit. entu akan berbahaya bila memelihara nyamuk tanpa pengetahuan dan kemampuan yang
memadai.
'elain tempat,
hal
lain yang
perlu
diperhatikan
dalam rearing nyamuk adalah fase hidup nyamuk yang mulai di rearing , telur atau imago= asal nyamuk, dari alam atau laboratorium.
;ambar ". 'iklus hidup nyamuk secara umum >ntuk
cara rearing nya,
telur
nyamuk (misalnya dalam
hal ini menggunakan enis
nyamuk Aedes, untuk Cul
ex dan Anopheles serta enis
nyamuk
menggunakan teknik sedikit
lain
berbeda, (di kertas) di rendam dalam air bersih, sekitar "- hari kemudian, telur sudah menetas menadi lar0a atau kita kenal dengan sebutan entik. Nah tahap lar0a ini ada beberapa fase yang biasanya disebut instar. 'etiap instar dibedakan karena ukuran tubuhnya dan perubahan %arna ataupun bertambahnya organ tubuh tertentu. isalnya, lar0a instar " sulit terlihat, %arna masih transparan dan ukuran tubuhnya sangat kecil. ahap selanutnya yaitu pupa yang uga bisa bergerak-gerak, kemudian nyamuk de%asa atau 2mago. empat rearing dan makanan nyamuk pada tahap lar0a-pupa dan imago berbeda. >ntuk lar0a diberi makan dogfood , dan ditempatkan pada %adah?nampan berisi air. 'edangkan pupa sudah tidak makan karena alat mulutnya mengalami reduksi. Kalau
5
nyamuk imago, makanannya adalah darah. Namun darah hanya pakan untuk nyamuk betina, nyamuk antan diberi makan air gula konsentrasi #-"*<. @arah yang digunakan untuk pakan bukan darah manusia. etapi darah kelinci atau marmut (untuk enis nyamuk Aedes, berbeda halnya dengan enis Culex maupun Anopheles). Nyamuk antan di alam memakan polen sehingga saat direaring diberi pakan gula sebagai pengganti polen. Nyamuk de%asa atau imago ditempatkan pada kandang nyamuk yang diberi kain kelambu. 'ebagai tempat penetasan telur Nyamuk Aedes, disediakan misalnya gelas plastic berisi air dan bertutupkan kertas saring pada dinding bagian dalam, nantinya telurtelur yang dikeluarkan nyamuk betina akan menempel pada kertas saring tersebut sehingga telur dapat kita pindahkan ke nampan lar0a (sekali lagi, teknik yang digunakan sedikit berbeda untuk enis nyamuk lain, Nyamuk Culex misalnya yang tidak perlu menggunakan kertas saring).
B. Pinnin 2. uuan9 engetahui cara penga%etan nyamuk menggunakan metode pinning 22. 3aktu dan tempat Kamis, " ei *"6 dan di 2nstalasi 4ntomologi, &alai itbang P& &anarnegara. 222. $lat dan &ahan9 - 5arum serangka - Kertas segitiga - Perekat 2. !ara kera ". 'iapkan alat dan bahan. . enusuk arum serangka ke kertas segitiga. 7. emberi perekat pada uung kertas segitiga. 8. erekatkan nyamuk pada uung kertas segitiga. 6
#. engatur tinggi kertas segitiga pada arum
Pengawetan nyamuk menggunakan metode pinning
C. Identifikasi Pinjal 2. uuan engetahui morfologi dan perbedaan antara pinal antan dan pinal betina. 22. 3aktu dan tempat Kamis, " ei *"6 dan di 2nstalasi 4ntomologi, &alai itbang P& &anarnegara. 222. $lat dan &ahan ". $lat9 - ikroskop compound - Kaca preparat - $lat tulis . &ahan9 - Pinal yang sudah dia%etkan 2. !ara Kera ". 'iapkan alat dan bahan. . eletakkan specimen yang sudah dia%etkan di kaca preparat di mikroskop. 7. engamati morfologi antara pinal antan dan pinal betina. 8. encatat hasil pengamatan. . asil Pengamatan &erdasarkan hasil pengamatan morfologi pinal betina terdiri dari9 $. Kepala ". ata (ika tanpa mata berarti pinal nocturnal) . $ntenna 7
2.
7. 'isir gonal 8. acinia (alat tusuk pada pinal) &. oraks ". 'isir pronotal . 'isir abdominal 7. Protoraks 8. esotoraks #. etatoraks !. $bdomen ". rachea . 'permateka (alat kelamin betina) &erdasarkan hasil pengamatan morfologi pinal antan terdiri dari9 $. Kepala ". ata (ika tanpa mata berarti pinal nocturnal) . $ntenna 7. 'isir gonal 8. acinia (alat tusuk pada pinal) &. oraks ". 'isir pronotal . 'isir abdominal 7. Protoraks 8. esotoraks #. etatoraks !. $bdomen ". rachea . 'ternit (alat kelamin antan) Keimpulan &erdasarkan hasil pengamatan, perbedaan antara ektoparasit (pinal) antan dan betina terletak pada alat kelaminnya dimana pada antan terdapat sternit sedangkan pada betina terdapat spermateka yang terdiri dari hila dan bulga.
Penambilan !am"el, Pembuatan !ediaan #arah $%alaria& dan Identifikasi Ca'in (ilaria dan Plasm)dium A. Penambilan !am"el 8
I. uuan engetahui cara pengambilan sampel sediaan darah.
22. 3aktu dan tempat Kamis, " ei *"6 dan di 2nstalasi Parasitologi, &alai itbang P& &anarnegara. 222. $lat dan &ahan ". $lat9 - 5arum Aranke. - Kapas. . &ahan9 - 'ampel darah manusia. - $lkohol /*<. 2. !ara Kera ". erlebih dahulu lakukan pembuatan sediaan tipis dan sediaan tebal . Perhatikan kebersihan dari alat B alat dan bahan pada pembuatan sediaan. 7. Pemeriksaan malaria ini di perlukan darah tepi yang diambil dari uung ari yang telah dibersihkan dengan kapas berlakohol /*< sbg desinfektan dan pembersih Cat lemak pada permukaan kulit. 8. ;unakan lencet atau arum Aranke secara cepat dan cukup dalam. #. :asional9 agar aliran darahnya lancar, karena kalau tusukan tidak cukup dalam, maka darah dapat keluar hanya dengan pemiitan ari. 6. Pembuatan harus dilakukan dengan cepat dan tepat, karena darah yang keluar akan cepat membeku.
B. Pembuatan !ediaan #arah $%alaria& 2. uuan engetahui cara pembuataan sediaan darah (malaria).
22. 3aktu dan tempat Kamis, " ei *"6 dan di 2nstalasi Parasitologi, &alai itbang P& &anarnegara. 222. $lat dan &ahan ". $lat9 - 5arum Aranke. - Kapas. 9
-
Kaca sediaan. . &ahan9 - 'ampel darah manusia. - $lkohol /*<. 2. !ara Kera ". !ara membuat sediaan darah tipis - 'ediaan darah harus benar B benar tipis, dengan satu lapis sel B sel darah yang
-
tersebar merata dan tidak saling menumpuk. Pada sediaan darah tipis plasmodium dapat di lihat, sedangkan pada sediaan tebal tidak dapat dilihat dengan detail.
!aranya9
-
'atu tetes darah ditempatkan pada uung sebelah kanan dari kaca sediaan darah @engan segera sediaan darah kaca yang lain (spreader) letakkan uungnya di
-
sebelah kiri dari tetesan darah tadi. ;eserkan ke kanan spreader sampai menyentuh tetesan darah sehingga tetesan
-
darah akan menempati pertemuan kedua kaca sediaan darah tersebut. alu kedua kaca sediaan darah ini dibuat sudut 7*-8# * serta dengan kecepatan tetap kaca spreader di geser ke kiri, sehingga didapatkan sediaan darah yang
-
cukup tipis merata. 'etelah itu sediaan darah di keringkan pada temperatur kamar, dan lakukan
pe%arnaan. - !atatan 9 sediaan darah yg baik berbentuk seperti ekor komet. . !ara membuat sediaan darah tebal - atau 7 tetes darah ditempatkan pada sediaan darah yang bersih, - :atakan menadi sebuah bulatan dengan diameter " cm. - @i keringkan dalam temperatur kamar selama D " am - akukan pe%arnaan. 7. Pe%arnaan 'ediaan !ara pe%arnaan dengan cat giemsa. &ahan Bbahan yang di perlukan 9 - 'ediaan darah tipis?tebal yg sudah kering - arutan buffer (penyangga) untuk Cat hemolisis eritrosit - etil alkohol murni untuk memfiksasi - arutan ;iemsa9 dibuat dari cat giemsa induk diencerkan 7* B #* kali dengan
-
lautan pengencer ph /,. !ampurkan Cat ;iemsa induk satu bagian dalam 7* B #* bagian larutan
pengencer. - arutan pencuci. !ara pe%arnaan dengan cat ;iemsa untuk sediaan darah tipis 9
10
-
'ediaan darah tipis yang sudah kering difiksasi dengan metil-alkohol murni
-
selama " B # menit. !uci dengan air mengalir (air pipa), kemudian keringkan pada temperatur
-
kamar. etakkan sediaan darah pada rak yang datar untuk di genangi larutan ;iemsa
-
selama 7* B 6* menit. !uci sebentar dengan air mengalir. Keringkan pada temperatur kamar dan sediaan 2 sandarkan miring. @iperiksa di ba%ah miksroskop dengan lensa obyektif "**x dan memakai minyak immersi (annisol).
!ara pe%arnaan dengan cat ;iemsa untuk sediaan darah tebal 9
-
'ediaan darah tebal yang dibuat tidak boleh ter lalu tebal dan harus sudah kering. 'ediaan darah tidak difiksasi dahulu, langsung digenangi larutan penyangga selama # menit sampai sediaan darah menadi bening terhemolisis. Keringkan
-
pada temperatur kamar. ;enangi dengan larutan ;iemsa selama 7* B #* menit. 'etelah itu dicuci dengan air mengalir secara hati B hati. Keringkan dalam temperatur kamar. @iperiksa di ba%ah miksroskop dengan lensa obyektif "**x, dan memakai
immersi (annisol). . Kesimpulan 5ika pembuatan '@ dan pe%arnaanya cukup baik maka tampak dalam '@ tersebut9 - 4ritrosit be%arna merah muda. - eukosit ber%arna lembayung muda. - Protoplasma plasmodium menadi biru. - &utir B butir khromatin dalam inti Plasmodium ber%arna merah karmin. C. Identifikasi Ca'in (ilaria dan Plasm)dium (ilariasis Brugia Malayi Brugia malayi adalah nematoda (cacing gelang), salah satu dari tiga agen penyebab filariasis limfatik pada manusia. Ailariasis, uga dikenal sebagai kaki gaah, adalah kondisi yang ditandai dengan pembengkakan di tungkai ba%ah. @ua penyebab lainnya filaria filariasis limfatik adalah Wuchereria bancrofti dan Brugia timori, yang berbeda dari B. malayi morfologis, geala, dan dalam batas geografis. *abitat
Penyakit filariasis terutama ditemukan di daerah khatulisti%a dan merupakan masalah di daerah dataran rendah. etapi kadang-kadang uga ditemukan di daerah bukit yang tidak terlalu tinggi. @i 2ndonesia filariasis tersebar luas= daerah endemi terdapat di banyak pulau
11
di seluruh Nusantara, seperti di 'umatera dan sekitarnya, 5a%a, Kalimantan, 'ula%esi, N, aluku, dan 2rian 5aya. B. malayi yang hidup pada manusia dan he%an ditularkan oleh berbagai spesies ansonia seperti Mn.uniformis, Mn.bonneae, dan Mn.dives yang berkembang biak di daerah ra%a di 'umatera, Kalimantan, dan aluku. @i daerah 'ula%esi, B.malayi ditularkan oleh An.barbirostris yang menggunakan sa%ah sebagai tempat perindukannya. Kepadatan 0ektor, suhu, dan kelembaban sangat berpengaruh terhadap penularan filariasis. 'uhu dan kelembaban berpengaruh terhadap umur nyamuk, sehingga mikrofilaria yang telah ada dalam tubuh nyamuk tidak cukup %aktunya untuk tumbuh menadi lar0a infektif. Cara Penularan 'eseorang dapat tertular filariasis, apabila orang tersebut mendapat gigitan nyamuk infektif atau nyamuk yang memba%a lar0a filariasis yang dapat menginfeksi manusia. Pada saat nyamuk ini menggigit manusia, maka lar0a akan keluar dari probosis (alat hisap nyamuk) dan tinggal di kulit sekitar lubang gigitan nyamuk. Pada saat nyamuk menarik probosisnya, lar0a akan masuk melalui luka bekas gigitan nyamuk dan bergerak menuu ke sistem limfe. &erbeda dengan penularan pada malaria dan demam berdarah, cara penularan filariasis bergerak dari satu orang ke orang lain pada suatu %ilayah tertentu, sehingga dapat dikatakan bah%a seseorang dapat terinfeksi filariasis, apabila orang tersebut mendapat gigitan nyamuk ribuan kali. Penularan filariasis dapat teradi apabila terdapat tiga unsur, yaitu9 ". $danya sumber penularan, yakni manusia atau hospes reser0oir yang mengandung mikrofilaria dalam darahnya. . $danya 0ektor, yakni nyamuk yang dapat menularkan filariasis. 7. anusia yang rentan terhadap filariasis. 'eseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gaah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung lar0a stadium 222 . Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil (mikrofilaria) se%aktu menghisap darah penderita mengandung microfilaria atau binatang reser0oir (pemba%a) yang mengandung microfilaria. 'iklus Penularan penyakit kaiki gaah ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk (0ektor) dan tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reser0oair. %asalah Kesehatan
B. malayi adalah salah satu agen penyebab filariasis limfatik yang dikenal dalam masyarakat adalah kaki gaah, suatu kondisi yang ditandai oleh infeksi dan
12
pembengkakan dari sistem limfatik. Penyakit ini terutama disebabkan oleh adanya cacing dalam pembuluh limfatik dan respon host yang dihasilkan. ". imfademitis imfadenitis , pembengkakan kelenar getah bening, adalah diakui geala umum dari banyak penyakit. anifestasi a%al dari filariasis, limfadenitis lebih sering teradi di daerah inguinal selama &. infeksi malayi dan dapat teradi sebelum cacing de%asa
. imfangitis imfangitis adalah peradangan pada pembuluh limfatik sebagai respon terhadap infeksi. al ini teradi pada a%al peralanan infeksi dalam menanggapi pembangunan cacing, molting, kematian, atau infeksi bakteri dan amur. Kapal limfatik yang terkena menadi buncit dan lembut, dan kulit di atasnya menadi erythemous dan panas. 7. yhmpadema 'ebagian besar infeksi, kaki gaah, adalah pembesaran anggota badan. 'ebuah komplikasi infeksi terlambat, kaki gaah merupakan bentuk lymphedema dan disebabkan oleh peradangan berulang pada pembuluh limfatik. 8. 2nfeksi &akteri 'ekunder 2nfeksi bakteri sekunder adalah umum di antara pasien dengan filariasis. @ikompromikan fungsi kekebalan tubuh akibat kerusakan limfatik selain ulcerations kelenar getah bening dan paparan abses dan sirkulasi gangguan akibat gaah dapat menyebabkan infeksi bakteri atau amur sekunder. 'edangkan geala kronis dari penyakit kaki gaah yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah Cakar (elephantiasis skroti). Pen)batan
Ebat utama yang digunakan adalah dietilkarbamaCin sitrat (@4!). @4! bersifat membunuh mikrofilaria dan uga cacing de%asa pada pengobatan angka panang. ingga saat ini, @4! merupakan satu-satunya obat yang efektif, aman, dan relatif murah. @osis yang dianurkan adalah #mg?kg berat badan?hari selama "* hari. 4fek samping dari @4! ini adalah demam, menggigil, artralgia, sakit kepala, mual hingga muntah untuk ilariasis ban!rofti. Pada pengobatan ilariasis brugia, efek samping yang ditimbulkan lebih berat. 'ehingga, untuk pengobatannya dianurkan dalam dosis rendah, tetapi %aktu pengobatan dilakukan dalam %aktu yang lebih lama. Ebat lain yang uga dipakai adalah i0ermektin. 20ermektin adalah antibiotik semisintetik dari golongan makrolid yang mempunyai akti0itas luas terhadap nematode dan ektoparasit. Ebat ini hanya membunuh mikrofilaria. 4fek samping yang ditimbulkan lebih ringan dibanding @4!. 13
Pengobatan kombinasi dapat uga dengan dosis tunggal @4! dan $lbendaCol 8**mg, diberikan setiap tahun selama # tahun. Pengobatan kombinasi meningkatkan efek filarisida @4!. Fang dapat diobati adalah stadium mikrofilaremia, stadium akut, limfedema, kiluria, dan stadium dini elefantiasis. erapi suportif berupa pemiatan dan pembebatan uga dilakukan di samping pemberian antibiotika dan corticosteroid, khususnya pada kasus elefantiasis kronis. Pada kasus-kasus tertentu dapat uga dilakukan pembedahan. Pen'eahan Pemberantasan nyamuk di%ilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. enaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah teradinya perkembangan nyamuk di%ilayah terse but. &agi penderita penyakit gaah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan kedokter dan mendapatkan penanganan obat-obtan sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. >ntuk itulah perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan %arga sekitarnya. erdapat dua startegi pencegahan, yaitu9 ". aksin 'aat ini tidak ada 0aksin berlisensi untuk mencegah filariasis limfatik. Namun, penelitian terbaru telah menghasilkan kandidat 0aksin dengan hasil yang baik pada he%an percobaan. 'ebuah glutathione-'-transferase, enCim detoksifikasi dalam parasit terisolasi dari 'etaria cer0i, parasit filaria lembu, mengurangi beban orang de%asa &. malayi parasit lebih dari 1< pasca parasit hari +*. . Pengendalian ektor Pengendalian 0ektor telah efektif di hampir menghilangkan filariasis limfatik di beberapa daerah, tetapi pengendalian 0ektor dikombinasikan dengan kemoterapi menghasilkan hasil yang terbaik. @isarankan ""-" tahun kontrol 0ektor yang efektif dapat menghilangkan filariasis limfatik. etode 'ukses &. pengendalian 0ektor malayi termasuk rumah residu penyemprotan menggunakan kelambu insektisida @@ dan diobati. ar0a ansonia melampirkan mereka tabung pernapasan ke akar ba%ah air dan tanaman untuk bertahan hidup.
14