LAPORAN PENELITIAN PEMBUATAN CAT ALAMI
DISUSUN OLEH : 1.
Salma Nur F
(37343/ 85)
2.
Sari Wahyuni
(37429/ 87)
3.
Desy Candramaya
(37445/ 88)
4.
Eka Apriliawan
(37454/ 89)
5.
Erian Agit Novia S.
(37475/ 91)
KELOMPOK 18
JURUSAN
TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011/2012
ABSTRAK Kami melakukan penelitian mengenai pembuatan cat tembok dengan bahan alami. Penelitian ini telah dilakukan sebelumnya, namun warna yang dihasilkan masih terbatas. Untuk itu kami mencoba untuk mengeksplorasi warna warna yang belum pernah dihasilkan sebelumnya dengan warna yang lebih variatif dan bahan alami lain yang ramah ingkungan. Selain itu kami bertujuan untuk menganalisa dampak positif dan negatif dari penggunaan cat alami. Saat ini AKIN sudah dapat memroduksi cat tembok dengan merk S.A.E, walaupun dalam kapasitas dan pilihan warna yang terbatas. Beberapa warna yang sudah tersedia antara lain warna coklat dari daun jati, warna kuning dari kunyit, warna merah dari tumbukan batu bata dan warna hijau dari daun pandan. Berdasarkan penelitian di atas, kami mencoba mengeksplorasi beberapa warna dengan bahan bahan yang ramah lingkungan dan mudah dijangkau seperti warna ungu yang didapat dari kulit buah manggis, warna merah dari kayu merah, dan warna hitam dari arang. Pembuatan warna alami ini dilakukan dengan cara mengekstrak bahan bahan di atas dengan cara merebusnya sehingga mendidih dan menghasilkan warna. Setelah itu, ekstrak dipisah dari ampasnya dengan cara disaring. Ekstrak murni yang sudah jadi dicampurkan ke dalam air yang kemudian ditambahkan kapur. Perbandingan campuran air dan ekstrak dengan kapur adalah 1:5. Setelah bahan bahan tersebut dicampur, cat alami suda h dapat diaplikasikan pada tembok rumah. Setelah kami melakukan percobaan, ternyata hasil yang didapat tidak begitu sesuai dengan hipotesa kami. Namun masih dapat diaplikasikan dengan baik. Contohnya kulit manggis yang sebelumnya kami duga menghasilkan warna ungu, ternyata setelah dicampur mengalami reaksi kimia sehingga warnanya berubah menjadi hijau daun. Namun hasil tersebut masih dapat diaplikasikan sebagai cat alami berwarna hijau. Sedangkan untuk bahan lain yaitu arang dan kayu merah yang pada awalnya diharapkan menghasilkan warna merah dan hitam ternyata hasilnya justru menjadi merah muda dan abu ± abu. Kami sudah mencoba membedakan takaran tetapi hasilnya tetap sama, tidak bisa menghasilkan warna neon atau warna yang kontras. Jadi dari hasil percobaan kelompok kami yang telah dijabarkan di atas, dibuktikan bahwa hipotesa yang kami kemukakan kurang tepat. Tetapi hasil tersebut masih memiliki nilai fungsi yang sama, hanya saja warna yang dihasilkan agak berbeda ( lebih muda). Dengan demikian hasil akhir pembuatan cat alami yang diperoleh adalah warna hijau dari kulit manggis , merah muda dari kayu merah , dan abu ± abu tua dari arang. Kesimpulan yang kami dapat bahwa pembuatan warna alami sampai saat ini hanya sebatas pada warna ± warna alami, untuk kasus kami hanya menghasilkan warna pastel karena bahan yang digunakan masih sederhana dan mudah ditemui di pasaran. Cat yang dihasilkan memiliki keunggulan ramah lingkungan (eco friendly) , tidak berbahaya untuk kesehatan dan harganya terjangkau.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Cat tembok alami (natural coating) merupakan cat yang berbahan alami berdasarkan komposisi tanaman dan mineral sebagai pengganti cat sintetis. Dari segi ekologis, cat tembok alami (natural coating) sangat ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan kita, dari segi ekonomis, bahannya lebih murah karena mudah didapat. Selain itu, pembuatan cat alami mengkonsumsi energi lebih sedikit di manufaktur dan tidak bermasalah dalam pengelolaan limbah. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh mahasiswa AKIN St.Paulus Semarang dengan dibantu dan dibimbing oleh dosen Ir. Sari Purnavita, MT telah dapat menciptakan warna cat dengan bahan alami dan ramah lingkungan, seperti coklat dari daun jati, kuning dari kunyit, merah dari tumbukan batu bata dan hijau dari daun pandan. Warna-warna yang dihasilkan pada penelitian tersebut masih terbatas. Untuk itu, kami bermaksud untuk mengembangkan warna-warna cat alami agar lebih variatif, hal tersebut melatarbelakangi kami untuk melakukan penelitian yang b erjudul ³ Pembuatan Cat Alami ´ B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat beberapa sampel warna cat dari bahan alami yang ramah lingkungan, tidak berbahaya bagi kesehatan dan juga terjangkau karena bahan- bahan alami ini harganya terjangkau bahkan dapat memanfaatkan bahan-bahan yang sudah tida k digunakan (recycle). C. Hipotesa
Hipotesa dari penelitian kami ini adalah warna yang dihasilkan oleh bahan-bahan alami dapat digunakan untuk pewarna pada cat alami, seperti halnya pewarna tekstil alami atau p ewarna makanan alami. Bahan dasar pewarna tersebut antara lain : 1. Kulit manggis akan menghasilkan cat alami warna ungu 2. Kayu merah akan menghasilkan cat alami warna merah, dan 3. Arang akan menghasilkan cat alami warna hitam D. Langkah Kerja
1.
Alat / bahan -
Kulit manggis
- Kompor
- Panci
-
Kayu merah/Kayu secang
- Arang
- Alat Pengaduk
-
Kapur tembok 1kg : 5 L
- Saringan
- air + 3 wadah
2.
Proses Pembuatan Cat Alami
Warna ungu (kulit manggis)
Warna merah (kayu merah)
Warna hitam (kayu arang)
1
Langkah pertama adalah memisahkan buah dari kulit manggis. Kulit manggis selanjutnya dihaluskan.
Langkah pertama adalah Langkah pertama adalah menyiapkan kayu merah dalam menyiapkan kayu arang dalam wadah/panci. wadah/panci. Selanjutnya, kayu arang dihaluskan.
Kulit manggis yang sudah halus diberi air dan direbus hingga air berubah warna. Proses selanjutnya adalah penyaringan. Air rebusan kulit manggis disaring sehingga mendapatkan liquid (ekstrak kulit manggis dan air) terpisah dari ampasnya.
Kayu merah diberi air dan direbus hingga air rebusan berubah warna. Proses selanjutnya adalah penyaringan. Rebusan kayu merah disaring sehingga mendapatkan liquid (ekstrak kayu merah dan air).
Kayu arang diberi air dan direbus hingga air berubah warna. Proses selanjutnya adalah penyaringan. Pisahkan air rebusan kayu arang dengan ampasnya dengan cara disaring.
Selanjutnya, hasil liquid dicampur dengan kapur tembok 1kg : 5 L dengan perbandingan 1:5, aduk hingga merata.
Selanjutnya, hasil liquid dicampur dengan kapur tembok 1kg : 5 L dengan perbandingan 1:5, aduk hingga merata.
Campuran liquid dengan kapur Campuran liquid dengan kapur tembok dapat langsung tembok dapat langsung diaplikasikan pada tembok diaplikasikan pada tembok
Campuran liquid dengan kapur tembok dapat langsung diaplikasikan pada tembok
2
3
Selanjutnya, hasil liquid dicampur dengan kapur tembok 1kg : 5 L dengan perbandingan 1:5, aduk hingga merata. 4
E. Hasil Penelitian
Setelah melakukan percobaan pembuatan cat alami hasil yang kami dapatkan kurang sesuai dengan hipotesa. -
Kulit manggis menurut hipotesa kami menghasilkan warna ungu, pada awal p engekstrakan warna kulit manggis menghasilkan warna ungu, namun setelah hasil ekstrak dicampur dengan kapur tembok 1kg: 5L tidak menghasilkan warna ungu. Pada pencampuran ekstrak kulit manggis dengan kapur tembok (CaO), terjadi reaksi penetralan asam-basa. Kulit manggis, memiliki kadar pH rendah (tingkat keasaman tinggi), bereaksi dengan kapur tembok yang merupakan basa kuat sehingga menghasilkan warna netral/hijau (indikator pH alami).
-
Kayu merah yang menurut hipotesa menghasilkan warna merah, pada awal pengekstrakan warna kayu merah menghasilkan warna merah setelah dicampur dengan kapur tembok 1kg:5 L mengalami perubahan warna menjadi merah muda. Warna hasil ekstrak tidak sepekat warna putih pada kapur tembok sehingga warna terlihat lebih muda.
-
Kayu arang yang menurut hipotesa menghasilkan warna hitam, tidak menghasilkan 100% warna hitam, namun agak keabu-abuan setelah dicampur dengan kapur tembok 1kg : 5 L. Warna hasil ekstrak tidak sepekat warna putih pada kapur t embok sehingga warna terlihat lebih muda.
F. Kesimpulan
Hasil percobaan kelompok kami menghasilkan warna yang agak berbeda dari warna yang diharapkan, yaitu warna lebih muda. Hasil akhir pembuatan cat alami yang diperoleh adalah warna hijau dari kulit manggis, merah muda dari kayu merah, dan abu ± abu tua dari arang. Kesimpulan yang dapat kami tarik dari percobaan pembuatan warna alami sampai saat ini hanya sebatas pada warna ± warna alami, dalam kasus kami hanya menghasilkan warna pastel karena bahan yang digunakan masih sederhana dan mudah ditemui di pasaran. Cat yang dihasilkan memiliki keunggulan ramah lingkungan (eco friendly), tidak berbahaya untuk kesehatan, tidak bermasalah dalam pengelolaan limbah dan hargan ya terjangkau.