LAPORAN PENDAHULUAN PASIEN PASIEN DENGAN HIPERTENSI HEART DISEASE ( HHD )
I.
KONSEP DASAR PE PENYAKIT
A. Definisi Hipertensi heart disease adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh hipertensi. Hipertensi yang tak terkontrol dalam waktu yang lama menimbulkan hypertrophy pada ventrikel kiri (LVH) (LVH) . Hipe Hipert rten ensi si
hear heartt
dise diseas asee
dite ditega gaka kan n
bila bila
dide didete teks ksii
adan adany ya
hypertroph hypertrophy y pada ventrikel ventrikel kiri sebagai sebagai akibat akibat peningkata peningkatan n bertahap bertahap tahanan pembuluh darah periver dan ventrikel kiri. ungsi ventrikel selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hypertrophy dan terjadinya terjadinya arteroskleros arterosklerosis is koroner. koroner. !ang mempengaru mempengaruhi hi hypertrop hypertrophy hy ventrikel kiri adalah lamanya peningkatan diastoli" dan adanya fa"tor genetik.
#. $pidemiol iologi %umlah pasti penderita dengan HHD belum diketahui dengan pasti& namun pada beberapa studi disebutkan pada penderita hipertensi akan berkembang menjadi penyakit jantung. 'e"ara umum resiko terjadinya LVH meningkat pada penderita obesitas dua kali lipat. 'ebanyak * +, +, pender penderita ita hipert hipertens ensii akan akan mengal mengalami ami resiko resiko gagal gagal jantun jantung g dan kondisi ini meningkat dua kali lipat pada pria dan wanita tiga kali lipat.
-. enyebab 'ebab utama dari hipertensi heart disease adalah hipertensi yang berlangsung kronis. Hipertensi pada orang dewasa sendiri disebabkan oleh beberapa hal diantaranya/ 0.
Hipe Hipert rten ensi si esens esensia iall yang ang terja terjadi di pada 1, kasus kasus hiper hiperten tensi si pada pada orang dewasa.
2.
Hipert Hipertens ensii sekunde sekunderr sebesar sebesar 0, 0, dari kasus kasus hipe hiperten rtensi si pada pada orang orang dewasa yang disebabkan oleh adanya kelainan pada ginjal& kelainan endokrin& peningkatan 345 dll.
D. ath athof ofis isio iolo logi gi ada ada stadiu stadium m permula permulaan an hipert hipertensi ensi&& hyper hypertro trophy phy yang yang terjadi terjadi konse konsentr ntrik ik (difus (difus). ). #elum #elum ada peruba perubahan han yang yang berart berartii pada pada fungsi fungsi pompa efektif ventrikel kiri. ada stadium selanjutnya& s elanjutnya& akibat hipertensi yang terus menerus& maka hipertropi menjadi tak teratur (eksentrik). ada ada kondis kondisii ini terjadi terjadi penuru penurunan nan fungsi fungsi pompa pompa ventri ventrikel kel se"ara se"ara menyeluruh yang berakibat pada penurunan fraksi injeksi& peningkatan tegangan dinding ventrikel pada saat sistolik& peningkatan konsumsi oksigen otot jantung& serta penurunan efek mekanik pompa jantung. 5ondisi ini akan lebih diperburuk bila terjadi penyakit jantung koroner. ada kondisi hypertrophy maka tekanan perfusi pada koroner akan meningkat dan diikuti dengan peningkatan tahanan pembuluh koroner. 'ebagai akibatnya "adangan aliran darah koroner akan berkurang. Ada dua fa"tor utama penyebab penurunan "adangan aliran darah koroner yaitu/ 0. eneba enebalan lan arteri arteri korone koroner& r& yaitu yaitu bagian bagian dari hiprtroph hiprtrophy y umum otot polos pembuluh darah seluruh tubuh. 5emudian terjadi retensi garam garam dan air yang yang mengak mengakiba ibatka tkan n berkur berkurang angny nyaa "ompli "omplian" an"ee pembuluh darah dan meningkatnya meningkatnya tahanan perifer. 2. eningkatan eningkatan hypertrop hypertrophy hy mengakib mengakibatkan atkan berkura berkurangny ngnyaa kepadatan kepadatan kapiler unit otot jantung terutama pada hypertrophy eksentrik.
%adi fa"tor koroner pada hipertensi berkembang menjadi akibat akibat penyakit& penyakit& meskipun meskipun tampak tampak sebagai sebagai penyebab penyebab patologis patologis yang yang utama dari gangguan aktivitas mekanik ventrikel kiri.
$.
5lasifikasi ronli"h membagi kelainan jantung akibat hipertensi menjadi empat tingkatan yaitu6 3ingkat 4
/ #esarnya jantung masih normal& belum terlihat kelainan jantung pada pemeriksaan $57 maupun radiology.
3ingkat 44
/ 3ampak kelainan atrium kiri pada pemeriksaan $57 dan adanya suara jantung ke*8 (atrial gallop) sebagai tanda adanya hypertrophy ventrikel kiri.
3ingkat
444/
3ampak
adanya
hypertrophy
ventrikel
kiri
pada
pemeriksaan $57 dan radiology. 3ingkat 4V / Adanya kegagalan jantung kiri.
.
7ejala 5linis ada stadium dini hipertensi& akan tampak tanda*tanda akibat adanya rangsangan simpatik yang kronik. %antung berdenyut lebih "epatdan kuat. 3erjadi hiper sirkulasi yang mungkin diakibatkan oleh peningkatan aktifitas dan system neurohumoral disertai dengan hipervolumia. ada stadium lanjut& akan timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hypertrophy ventrikel kiri dan peningkatan tahanan pembuluh darah perifer. Akan tampak sesaknafas pada pasien oleh karena adanya gangguan diastoli".
7. emeriksaan fisik ada palpasi& oleh karena hypertrophy& maka akan didapat penambahan iktus "ordis. #ila terjadi dilatasi ventrikel kiri& maka iktus "ordis akan bergeser kekiri bawah. ada auskultasi akan ditemukan '8 dan bila terjadi dilatasi jantung didapat tanda*tanda insufisiensi mitral relative.
H. emeriksaan enunjang ada foto thorak posisi posterioanterior pasien hiperthrophy konsentrik& besar jantung dalam batas normal. embesaran jantung kiri
terjadi bila sudah ada dilatasi ventrikel kiri. 3erdapat stenosis aorta pada hipertensi yang kronik dan tanda*tanda bendungan pembuluh paru pada stadium payah jantung hipertensi. emeriksaan laboratorium
darah rutin yang diperlukan adalah
pemeriksaan ureum dan kreatinin untuk menilai fungsi ginjal& dan pemeriksaan elektrolit. ada pemeriksaan $57 akan ditemukan tanda*tanda hypertrophy ventrikel
kiri.
emeriksaan
$kokardiografi
dapat
mendeteksi
hypertrophy ventrikel kiri se"ara dini yang men"akup kelainan anatomi" dan fungsional jantung. erubahan yang dapat dilihat adalah/ 0.
3anda*tanda hiper sirkulasi pada stadium dini
2.
Hipertrophy yang konsentrik maupun yang eksentrik
9.
Dilatasi venterikelyang dapat merupakan tanda*tanda payah jantung& serta tekanan akhir diastoli" ventrikel kiri yang meningkat.
8.
3anda*tanda iskemik pada stadium lanjut.
4. :edikasi engobatan ditujukan untuk menurunkan tekanan darah menjadi normal& mengobati payah jantung akibat hipertensi& menurunkan morbiditas
dan
mortalitas
akibat
penyakit
kardiovaskuler&
dan
menurunkan fa"tor resiko terhadap penyakit kardiovaskuler dengan maksimal.
%.
enatalaksanaan 0.
erubahan gaya hidup 4mplementasi gaya hidup yang mempengaruhi tekanan darah
memiliki
penatalaksanaan
pengaruh hipertensi.
baik
pada
:odifikasi
pen"egahan gaya
maupun
hidup
yang
meningkatkan kesehatan direkomendasikan bagi individu dengan prehipertensi dan sebagai tambahan untuk terapi obat pada individu hipertensif.
4ntervensi*intervensi
ini
harus
diarahkan
untuk
mengatasi risiko penyakit kardiovaskular se"ara keseluruhan.
;alaupun efek dari intervensi gaya hidup pada tekanan darah adalah jauh lebih nyata pada individu dengan hipertensi& pada uji jangka*pendek& penurunan berat badan dan reduksi
bahkan
menghasilkan
jika
reduksi
intervensi*intervensi
tekanan
darah
yang
ini
tidak
"ukup
untuk
menghindari terapi obat& namun jumlah pengobatan atau dosis yang diperlukan untuk kontrol tekanan darah dapat dikurangi. :odifikasi diet yang se"ara efektif mengurangi tekanan darah adalah penurunan berat badan& reduksi masukan
:emperoleh
dan
mempertahankan #:4 >2 kg?m 2 =eduksi garam Adaptasi
ren"ana
> + g
jenis*
DA'H
Diet
yang
kaya
buah*buahan&
sayur*sayuran& dan produk susu rendah*lemak dengan kandungan lemak tersaturasi dan total yang dikurangi
engurangan konsumsi alkohol
#agi mereka yang mengkonsumsi alkohol& minumlah 2 gelas?hari untuk laki*laki dan 0 gelas?hari untuk wanita
Aktivitas fisik
Aktivitas aerobik teratur& seperti jalan "epat selama 9 menit?hari
9. en"egahan
dan
penatalaksanaan
obesitas
adalah
penting
untuk
mengurangi tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular. ada uji jangka*pendek& bahkan penurunan berat badan yang moderat dapat mengarah pada reduksi tekanan darah dan peningkatan sensitivitas insulin. =eduksi tekanan darah rata*rata sebesar +.9?9?0 mmHg telah diamati terjadi dengan reduksi berat badan rata*rata sebesar 1.2 kg. Aktivitas fisik
teratur memudahkan penurunan berat badan& mengurangi tekanan darah& dan mengurangi risiko keseluruhan untuk penyakit kardiovaskular. 3ekanan darah dapat dikurangi oleh aktivitas fisik intensitas moderat selama 9 menit& seperti jalan "epat& +*@ hari per minggu& atau oleh latihan dengan intensitas lebih dan frekuensi kurang. 8. 3erdapat variasi individual dalam sensitivitas tekanan darah terhadap + g (0 m$) menambah efek diet ini pada tekanan darah. #uah*buahan dan sayur*sayuran merupakan sumber yang kaya akan kalium& magnesium& dan serat& dan produk susu merupakan sumber kalsium yang penting.
+. 3erapi farmakologis 3erapi obat direkomendasikan bagi individu dengan tekanan darah 08?1 mmHg. Derajat keuntungan yang diperoleh dari agen*agen antihipertensif berhubungan dengan besarnya reduksi tekanan darah. enurunan tekanan darah sistolik sebesar 0*02 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar * + mmHg bersama*sama memberikan reduksi risiko sebesar 9*8, untuk stroke dan 02*0+, untuk -HD dalam tahun dari mula penatalaksanaan. =isiko gagal jantung berkurang sebesar E,. 3erdapat variasi yang nyata dalam respon individual terhadap kelas*kelas agen antihipertensif yang berbeda& dan besarnya respon terhadap agen tunggal apapun dapat dibatasi oleh aktivasi mekanisme counter *regulasi yang melawan efek hipotensif dari agen tersebut. emilihan agen*agen antihipertensif& dan kombinasi agen*agen& harus dilakukan se"ara individual& dengan pertimbangan usia& tingkat keparahan hipertensi& faktor*faktor risiko penyakit kardiovaskular lain& kondisi komorbid& dan pertimbangan praktis yang berkenaan dengan biaya& efek samping& dan frekuensi pemberian obat. @. Diuretik Diuretik thiaFide dosis*rendah sering digunakan sebagai agen lini pertama& sendiri atau dalam kombinasi dengan obat antihipertensif lain. 3hiaFide menghambat pompa
digunakan dalam kombinasi dengan thiaFide untuk melindungi terhadap hipokalemia. 3arget farmakologis utama untuk diuretik loop adalah kotransporter
dan
angioedema
terjadi
pada
>0, pasien yang
mengkonsumsi A-$ inhibitor. Angioedema paling sering terjadi pada individu yang berasal dari Asia dan lebih laFim terjadi pada orang Afrika Amerika dibanding orang 5aukasia. Hiperkalemia yang disebabkan hipoaldosteronisme merupakan efek samping yang kadang terjadi baik pada penggunaan A-$ inhibitor maupun penyekat reseptor angiotensin. 1. Antagonis aldosteron 'pironolakton adalah antogonis aldosteron nonselektif yang dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan diuretik thiaFide. 4a adalah agen yang terutama efektif pada pasien dengan hipertensi esensial rendah*renin& hipertensi resistan& dan aldosteronisme primer. ada pasien
dengan -H& spironolakton dosis rendah mengurangi mortalitas dan perawatan di rumah sakit karena gagal jantung ketika diberikan sebagai tambahan terhadap terapi konvensional dengan A-$ inhibitor& digoJin& dan diuretik loop. 5arena spironolakton berikatan dengan reseptor progesteron dan androgen& efek samping dapat berupa ginekomastia& impotensi& dan abnormalitas menstruasi. $fek*efek samping ini dihindari oleh agen yang lebih baru& eplerenone& yang merupakan antagonis aldosteron selektif. $plerenone baru*baru ini disetujui di C' untuk penatalaksanaan hipertensi 0. #eta blo"ker enyekat
reseptor
adrenergik
mengurangi
tekanan
darah
melalui
penurunan "urah jantung& karena reduksi ke"epatan detak jantung dan kontraktilitas. :ekanisme lain yang diajukan mengenai bagaimana beta blo"ker mengurangi tekanan darah adalah efek pada sistem saraf pusat& dan inhibisi pelepasan renin. #eta blo"ker terutama efektif pada pasien hipertensif dengan takikardia& dan potensi hipotensif mereka dikuatkan oleh pemberian bersama diuretik. ada dosis yang lebih rendah& beberapa beta blo"ker se"ara selektif menghambat reseptor 0 jantung dan kurang memiliki pengaruh pada reseptor 2 pada sel*sel otot polos bronkus dan vaskular6
namun
tampak tidak
terdapat perbedaan
pada potensi
antihipertensif beta blo"ker kardio selektif dan non kardio selektif. #eta blo"ker tertentu memiliki aktivitas simpatomimetik intrinsik& dan tidaklah jelas apakah aktivitas ini memberikan keuntungan atau kerugian dalam terapi jantung. #eta blo"ker tanpa aktivitas simpatomimetik intrinsik mengurangi tingkat kejadian kematian mendadak (sudden death)& mortalitas keseluruhan& dan infark miokardium rekuren. ada pasien dengan -H& beta blo"ker telah dibuktikan mengurangi risiko perawatan di rumah sakit dan mortalitas. -arvedilol dan labetalol menyekat kedua reseptor 0 dan 2 serta reseptor adrenergik perider. 5euntungan potensial dari penyekatan kombinasi dan adrenergik dalam penatalaksanaan hipertensi masih perlu ditentukan. 00. enyekat adrenergik
Antagonis adrenoreseptor selektif postsinaptik mengurangi tekanan darah melalui penurunan resistansi vaskular perifer. :ereka adalah agen antihipertensif yang efektif& yang digunakan sebagai monoterapi maupun dalam kombinasi dengan agen*agen lain.
mortalitas
kardiovaskular
ataupun
menyediakan
perlindungan
terhadap -H sebesar kelas*kelas agen antihipertensif lain. Agen*agen ini juga efektif dalam menangani gejala tra"tus urinarius bawah pada pria dengan hipertropi prostat. Antagonis adrenoreseptor nonseletif berikatan dengan reseptor postsinaptik dan presinaptik dan terutama digunakan untuk penatalaksanaan pasien dengan pheokromositoma. 02. Agen*agen simpatolitik Agonis simpatetik yang bekerja se"ara sentral mengurangi resistansi perifer dengan menghambat aliran simpatis. :ereka terutama berguna pada pasien dengan neuropati otonom yang memiliki variasi tekanan darah yang luas karena denervasi baroreseptor. 5erugian agen ini antara lain somnolens& mulut kering& dan hipertensi rebound saat penghentian. 'impatolitik perifer mengurangi resistansi perifer dan konstriksi vena melalui pengosongan "adangan norepinefrin ujung saraf. ;alaupun merupakan agen antihipertensif yang potensial efektif& kegunaan mereka dibatasi oleh hipotensi orthostatik& disfungsi seksual& dan berbagai interaksi obat. 09. enyekat kanal kalsium Antagonis kalsium mengurangi resistansi vaskular melalui penyekatan L* "hannel& yang mengurangi kalsium intraselular dan vasokonstriksi. 5elompok ini terdiri dari berma"am agen yang termasuk dalam tiga kelas berikut/ phenylalkylamine (verapamil)& benFothiaFepine (diltiaFem)& dan 0&8*dihydropyridine (mirip*nifedipine). Digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan agen*agen lain (A-$ inhibitor& beta blo"ker&
0
*
adrenergi" blo"ker)& antagonis kalsium se"ara efektif mengurangi tekanan darah6 namun& apakah penambahan diuretik terhadap penyekat kalsium menghasilkan penurunan lebih lanjut pada tekanan darah adalah tidak
jelas. $fek samping seperti flushing & sakit kepala& dan edema dengan penggunaan dihydropyridine berhubungan dengan potensi mereka sebagai dilator
arteriol6
edema
disebabkan
peningkatan
gradien
tekanan
transkapiler& dan bukan karena retensi garam dan "airan. 08. Vasodilator Langsung Agen*agen ini mengurangi resistensi perifer& laFimnya mereka tidak dianggap sebagai agen lini pertama namun mereka paling efektif ketika ditambahkan dalam kombinasi yang menyertakan diuterik dan beta blo"ker. HydralaFine adalah vasodilator direk yang poten yang memiliki efek antioksidan dan penambah
II.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian .
engkajian difokuskan pada kelainan fisik maupun psikis yang ditimbulkan oleh HHD. Data dasar pengkajian/ 1.
Pengkajian !"#$
#iodata pasien yang meliputi / 4dentitas asien a. b. ". d. e. f. g. h. i. j.
%.
Ri&a'a ke$eaan
Adanya riwayat hipertensi yang lama dan adanya riwayat hipertensi dan penyakit jantung pada keluarga. *.
Daa bi! +$ik! $!$ial $+i,i#al
a.
#ernafas 7ejala/ dispnoe berkaitan dengan aktivitas& takipnoe& ortopnea& batuk tanpaatau dengan sputum& adanya riwayat
b.
merokok 3anda6 penggunaan otot aksesori pernafasaan& adanya bunyi
nafas tambahan& sianosis. Aktivitas?istirahat
7ejala/ Adanya kelemahan& letih& nafas pendek sampai sesak
3anda / rekuensi denyut jantung meningkat& erubahan irama jantung& takipneaan
".
d. e.
$liminasi 3idak mengalami perubahan atau kesulitan dalam miksi atau pun defekasi. 4stirahat dan 3idur Kesulitan tidur pada malam hari. 5ebersihan Diri
f.
g. h.
asien mandi berapa kali atau hanya diLap ditempat tidur
saja. engaturan Suhu Tubuh Demam pada malam hari, menggigil dan atau berkeringat. =asa Aman Perasaan tak berdaya / tak ada harapan. =asa
7ejala6 terjadi angina& nyeri hilang timbul pada tungkai sebagai indikasi adanya arterios"lerosis& sakit kepala oksipital berat& nyeri abdomen.
i.
j.
k. l.
:akan dan :inum Anoreksia. 3idak dapat men"erna makanan. enurunan ## . 'osialisasi dan 5omunikasi Perasaan isolasi / penolakan karena penyakit menular. Perubahan pola biasa dalam tangguang jaawab / perubahan kapasitas fisik untuk melaksankan peran =ekreasi Tidak dapat dikaji. #elajar Dengan adanya proses pengobatan yang lama maka akan
mengakibatkan
stress
pasa
penderita
yang
bisa
mengakibatkan penolakan terhadap pengobatan. m. #ekerja 5lien merasa sesak ketika bekerja. n. 'piritual Karena sesak napas, nyeri dada dan batuk menyebabkan terganggunya aktivitas ibadah klien. -.
Pee,ik$aan i$ik
a.
5eadaan Cmum 3ingkat 5esadaran / "ompos mentis. #angun tubuh kurus& gerak motorik aktif terkoordinasi& turgor kulit baik& kulit lembab.
b.
Ckuran*Ckuran ## sebelum dan sesudah sakit
".
3anda*3anda Vital 3D /
3emp/
== /
d.
5eadaan isik 0) 5epala dan Leher #entuk kepala simetris& nyeri tekan tidak ada& distribusi rambut merata& kebersihan kepala "ukup. Vena jugularis tampak menonjol. 2) Dada #entuk simetris& pergerakan dada simetris& retraksi otot dada ada& ron"hi (G)&suara jantung ' 0*'2 iregular. a) ayudara dan 5etiak
e) $kstremitas
Atas ergerakan tangan kiri kanan terkoordinasi& bengkak tidak ada& terpasang 4VD <' tts?menit pada tangan kiri& lembab.
#awah ergerakan normal terkoordinasi& lembab
f) emeriksaan neurologis
'tatus
mental
dan
emosi/
pasien
tidak
mengalami
disorientasi orang& tempat dan waktu. $mosi pasien stabil
ungsi psikomotorik/ pasien tidak mengalami kelemahan pada ekstrimitas atas dan bawah
siko sensori/ pengelihatan normal& reflek pupil positif isokhor.
/.
Pee,ik$aan +en#njang
a.
Data Laboratorium
b.
Data hasil thorak *A 5esan kardio megali Gedema paru.
".
Hasil $57 4rama A& respon 0J?mt& aJis normal& episode flutter di V0* V9 5esan susp. LVH
0. Diagn!$a ke+e,a&aan
Diagnosa keperawatan yang sering mun"ul pada pasien dengan hipertensi heart desease adalah6 0.
4ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan umum ditandai dengan adanya ungkapan verbal tentang kelemahan& respon tensi terhadap aktivitas abnormal& adanya perasaan tidak nyaman saat beraktivitas& dispnoe& adanya tanda*tanda iskemik yang dapat dilihat dari hasil pemeriksaan $57.
2.
9.
5erusakan pertukaran gas berhubungan dengan tidak adekuatnya ventilasi ditandai dengan dispnoe saat beraktivitas& takipnoe& ortopnea& adanya bunyi nafas tambahan dan terjadi sianosis
8.
=esiko tinggi perubahan perfusi jaringan yang berhubungan dengan penurunan supali darah keperifer.
.
enurunan
"urah
jantung
berhubungan
dengan
perubahan
kontraktilitas miokard& perubahan irama dan frekuensi jantung& peubahan struktur ventrikel kiri ditandai dengan takikardi& disritmia& perubahan tekanan darah& bunyi jantung ekstra ('9& '8)& nyeri dada& nadi perifer tak teraba& ekstremitas dingin.
+.
5urangnya
pengetahuan
tentang
penyakit
dan
pengobatan
sehubungan dengan kurangnya informasi& tidak mengenal sumber informasi ditandai dengan pasien banyak bertanya tentang informasi
penyakitnya&
tidak
tepat
dalam
menjalani
intruksi?therapy.
. Ren"ana Tin2akan
DM 5ep. 0
3ujuan
4ntervensi
'etelah
dilakukan
tindakan
perawatan
0. 5aji
=asionalisasi
respon 0. Dengan mengetahui
pasien terhadap
parameter
aktivitas&
akan
mampu berpartisipasi
perhatikan
mengkaji
respon
dalam aktivitas yang
adanya
fisiologis
terhadap
diinginkan&
perubahan tanda
stress aktivitas dan
melaporkan
vital&
dipsnoe&
bila mun"ul berarti
peningkatan toleransi
nyeri
dada&
terjadi
terhadap
kelelahan
yang
tingkat aktivitas
diharapkan
pasien
aktivitas
tersebut& membantu
kelebihan
yang dapat diukur.
berlebihan.
2. 3ehnik
menghemat
2. 4ntruksikan
energi
mengurangi
pasien
tentang
penggunaan
energi
"ara
dan
penghematan
keseimbangan antara
energi
dan
lakukan aktivitas
membantu
suplai dan kebutuhan oksigen.
se"ara perlahan. 9. Dorong
pasien 9.Aktivitas
bertahap
untuk
men"egah
melakukan
peningkatan
aktivitas
se"ara
jantung se"ara tiba*
bertahap
jika
tiba&
dapat
ditolerir&
bantuan
beri
bantuan
kebutuhan
dengan
mendorong
sesuai
kebutuhan.
kerja
memberi sesuai akan
memandirikan pasien dalam beraktivitas.
2
2.
'etelah
dilakukan 0. ertahankan
tindakan
perawatan
diharapkanpasien mampu adanya
tirah
0. :eminimalkan
baring
pada fase akut
melaporkan
nyeri?nyeri
tindakan
pasien
distraksi
terkontrol&
dan
meningkatkan relaksasi.
pengurangan 2. Lakukan
rasa
stimulasi
2. 3indakan
yang
menurunkan tekanan dan
vas"ular
dan
mampu
relaksasi&
memblok
respon
mengungkapkan
"iptakan
simpatis
efektif
metode
lingkungan
mengurangi
rasa
yang tenang
sakit
dan
pengurangan
nyeri& mengikuti farmakologi diberikan
pasien theraphy
komplikasinya.
yang 9. :inimalkan untuk
aktivitas
9. Aktivitas vasokonstriksi akan
mengurangi nyeri.
vasokonstriksi
meningkatkan
yang
tekanan
dapat
meningkatkan nyeri
vas"ular
jantung.
seperti
batuk panjang& membungkuk dll. 8. 5olaborasi
8. Cntuk menurunkan?
pemberian
mengontrol
nyeri
analgesi"
dengan mengontrol rangsangan
system
saraf simpatis.
9.
9.
'etelah
dilakukan 0. 5aji
tindakan
perawatan
kedalaman
pasien
pernafasan
diharapkan
menunjukan ventilasi yang oksigenasi
frekuensi& 0. rekuensi
nafas
biasanya meningkat& dan
ekspansi dada.
adekuat?
dispnea dan terjadi peningkatan nafas.
dengan
kerja
$kspansi
dada yang terbatas
7DA
menandakan adanya nyeri dada 2. posisi kepala lebih 2. 3inggikan posisi
tinggi
kepala dan #antu
memungkinkan
dalam mengubah
espansi
posisi.
memudahkan
paru
dan
pernafasan. engubahan
posisi
meningkatkan pengisian
segmen
paru yang berbeda sehingga
memperbaiki difusi gas 9. erasaan 9. #antu
pasien
takut
bernafas
mengatasi
meningkatkan
ketakutan dalam
terjadinya
bernafas
hipoksemia 8. :emaksimalkan
8. .5olaborasi
bernafas
dan
pemberian
menurunkan
oksigen
nafas.
kerja
tambahan 0. erfusi 8.
8.
serebral
'etelah
dilakukan 0. Awasi
langsung berkaitan
tindakan
perawatan
perubahan
dengan
mental "ontinue
jantung
diharapkan jaringan
perfusi adekuat
seperti
"emas&
seperti akral hangat&
bingung&
nadi
perifer
letargi& pingsan
tanda
vital
kuat&
normal& 2. Dorong latihan
orientasi pasien bagus&
"urah
aktif?pasif
rasanyeri berkurang.
2. Latihan aktif ?pasif menurunkan
statis
vena& meningkatkan aliran balik vena& menurunkan resiko tromboflebitis. 9. ompa
9. antau pernafasan
yang
jantung gagal dapat
men"etuskan distress pernafasan. Dispnea terjadi
yang tiba*tiba
menunjukan adanya tromboemboli paru. 8. Cntuk
mengetahui
8. kaji
fungsi
dampak
gastrointestinal
pada
dan perkemihan
fungsi
negative
perfusi
dan organ
tersebut. . Digunakan sebagai . 5olaborasi
indi"ator
pemeriksaan
perfusi?fungsi
lab
organ.
#C<&
-reatinin& elektrolit& 7DA
.
.
'etelah
dilakukan
tindakan
perawatan
diharapkan
pasien
menunjukan
tanda
0. 5aji
frekuensi
dan
irama
jantung
0. #iasanya
terjadi
takikardi
sebagai
kompensasi penurunan kontraktilitas
vital dalam batas yang
ventrikel.
dapat diterima& bebas dari
gejala
jantung&
gagal
2. 4rama gallop umum 2. -atat
bunyi
jantung
dihasilkan
dari
ventrikel
yang
distensi 9. u"at 9. 5aji
kulit
menunjukan
penurunan
perfusi
terhadap pu"at
akibat
penurunan
dan sianosis
"urah jantung 8. Cntuk mengetahui
8. 5aji perubahan
adekuatnya perfusi
pada
sensori
serebral
seperti
letargi&
penurunan
bingung& "emas& depresi. . #erikan
terhadap "urah
jantung. . stress menghasilkan vaso
konstriksi
istirahat dengan
yang meningkatkan
lingkungan
tekanan darah dan
yang
tenang&
meningkatkan
#antu
pasien
menghindari stress
frekuensi
kerja
jantung +. Cntuk
+. 5olaborasi
meningkatkan
pemberian
kesediaan
oksigen
oksigen dengan
untuk
kanul?masker
miokard
dan
sesuai indikasi.
jaringan
serta
melawan
efek
kebutuhan
hipoksia. @. vasodilator @. 5olaborasi
digunakan
untuk
pemberian
meningkatkan
vasodilator
"urah jantung 0. engetahuan
+.
+.
'etelah
dilakukan 0. %elaskan
tindakan
perawatan
diharapkan pengetahuan tentang
pasien
penyakitnya
bertambah&
tentang
tentang fungsi
danharapan
dan
kelainan
memudahkan
yang
dialami
:elaksanakan
berulang
ketaatan
dapat
pada
program pengibatan.
therapiuntuk menurunkan
penyakit
jantung normal
oleh pasien
proses
2. emahaman episode 2. 5uatkan dan
men"egah
program& obat dan
rasional
pembatasan
pengobatan
meningkatkan
dapat
komplikasi&melakukan
kerjasama
perubahan
mengontrol gejala.
pola
perilaku yang perlu.
9. emahaman
untuk
9. Diskusikan
kebutuhan
tentang
terapiutik
obat&
dan
tujuan dan efek
pentingnya
samping&
pelaporan
berikan
samping
instruksi se"ara
men"egah
verbal maupun
terjadinya
tertulis.
komplikasi obat.
efek dapat
8. :enambahkan 8. %elaskan
dan
pengetahuan
dan
diskusikan
memungkinkan
peran
pasien
pasien
untuk
dalam
membuat keputusan
mengontrol
berdasarkan
fa"tor
resiko
informasi
dan
fa"tor
sehubungan dengan
pemberat.
"ontrol kondisi dan men"egah berulang? komplikasi. . 5ondisi
kronis
sering melemahkan . #erikan
kemampuan koping
kesempatan
dan
pasien
dukungan
untuk
menanyakan& mendiskusikan masalah
dan
membuat perubahan pola hidup perlu.
yang
kapasitas pasien
dan orang terdekat.
DA3TAR PUSTAKA
#aim& Donald '. Hypertensive vas"ular disease in/ HarrisonNs rin"iples of 4nternal :edi"ine. @th $d. C'A. 3he :"graw*Hill -ompanies& 4n". 2. p. 280 Doegoes& L.:. (0111). Pe,en"anaan Ke+e,a&aan 2an D!k#ena$ian ke+e,a&aan. %akarta / $7-.
200.
3otal
5esehatan
.
Available
at
http/??www.3otalkesehatananda."om?indeJ.html Akses 22
%akarta/usat enerbitan Departemen 4lmu enyakit Dalam akultas 5edokteran Cniversitas 4ndonesia6 2+.p.0+8* :iller . Hypertensive heart disease*treatment. ('erial Knline/ Desember 2). Available from/ http/??www.umm.edu?en"y?arti"le?09.htm.
Akses 22
Hipertensi
athway / HHD
Hipertensi heart disease
4nformasi kurang
Hipertrophy ventrikel kiri jantung (LVH)
5urang engetahuan
Vol. sekun"up ↓ Vol. =esidu ↑
'uplai K2 dan nutrisi ke jaringan menurun
5erja myo"ard meningkat
:yo"ard iskemik enurunan "urah antun
erfusi jaringan ter an u
k infark myo"ard
emenutan K2 tertrisis terganggu
3ransudasi "airan interstitiil paru
embentukan A3 terganggu
-airan masuk alveoli
5elelahan Aktivitas terganggu
Kedema paru
'esak
ola nafas tidak efektif
4ntoleransi aktivitas
7angguan rasa nyaman nyeri (nyeri akut)