LAPORAN PRAKTIKUM INTERPRETASI RUANG ( Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi) Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang (TKP 256)
Disusun oleh Muhammad Pradytio 21040112130105
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
1. Tuju Tujua an Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk melakukan interpretasi citra suatu kawasan dengan menggunakan unsur interpretasi citra, sehingga dapat mengidentifikasi mengidentifikasi objek pada sebuah citra.
2. Kajian Kajian Litera Literatur tur 2.1
Penginderaan Ja Jauh Penginde Penginderaan raan jauh adalah adalah ilmu, ilmu, teknik teknik dan seni untuk untuk mendapat mendapatkan kan
informasi tentang objek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh diperoleh dari suatu alat alat tanpa tanpa berhubun berhubungan gan langsung langsung dengan objek, objek, wilayah atau gejala yang sedang dikaji (Lilesand and Keifer).
2.2
Interpretasi Citra
Interpret Interpretasi asi citra adalah adalah kegiatan kegiatan menafsir, menafsir, mengkaji mengkaji,, mengiden mengidentifik tifikasi, asi, dan mengenali mengenali objek pada citra, selanjutya menilai arti penting dari objek tersebut. Langkah-langkah umum yang dilakukan untuk memperoleh data penginderaan jauh agar dapat dapat dimanfaatkan dimanfaatkan oleh berbagai berbagai bidang adalah adalah : 1. Deteksi Pada tahap ini dilakukan kegiatan mendeteksi objek yang terekam pada foto udara maupun foto satelit. 2. Identifikasi Mengidentifikai Mengidentifikai objek berdasarkan ciri-ciri spektral, spasial dan temporal. 3.
Pengenalan
Pengenal Pengenalan an objek objek yang dilakuka dilakukan n dengan dengan tujuan tujuan untuk untuk mengklas mengklasifika ifikasika sikan n objek yang tampak pada citra berdasarkan pengetahuan tertentu. 4. Analisis Analisis bertujuan untuk mengelompokkan objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. 5. Deduksi Merupakan kegiatan pemrosesan citra berdasarkan objek yang terdapat pada citra ke arah yang lebih khusus. 6. Klasifikasi Meliputi deskripsi dan pembatasan (deliniasi) dari objek yang terdapat pada citra.
7. Idealisasi Penyajian data hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap pakai.
2.3
Unsur-Unsur Interpretasi Citra
Dalam melakukan kegiatan interpretasi citra, ada beberapa unsur yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan deteksi, identifikasi untuk mengenali sebuah objek. Interpretasi citra merupakan kegiatan menaksir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali objek pada citra, selanjutnya menilai arti penting dari objek tersebut. Dalam interpretasi citra terdapat dua kegiatan utama yaitu pengenalan objek dan pemanfaatan informasi. Langkah-langkah yang biasanya dilakukan untuk memperoleh data pengindraan jauh adalah menditeksi dan menganalisis objek pada citra sehingga dapat bermanfaat bagi berbagai citra. Pengenalan objek merupakan bagian penting dalam interpretasi citra. Prinsip pengenalan objek pada citra didasarkan pada penyelidikan karakteristik objek yang terdapat pada citra. Berbagai karakteristik untuk mengenali objek pada citra disebut unsur interpretasi citra, sebagai berikut :
a)
Rona/Warna
Rona ialah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan objek pada citra, sedangkan warna ialah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. Sebagai contoh, sungai mempunyai warna lebih gelap dari pada jalan dikarenakan air mempunyai sifat lebih banyak menerima tenaga dan sedikit memantulkan tenaga sedangkan jalan aspal lebih sedikit menyerap tenaga dan banyak memantulkan tenaga.
b)
Bentuk
Merupakan variabel kualitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu objek, sehingga bisa mencirikan suatu penampakan yang ada pada citra, dapat diidentifikasi dan dapat dibedakan antar objek. Dari penampakan pada citra maupun foto udara dapat diidentifikasi bentuk massa bangunan, seperti mengenal adanya objek stadion olahraga pada suatu citra pada bentuk persegi panjang yang terdapat didalam peta / citra, maupun bentuk dasar fisik alam lainnya seperti gunung berapi ( dari bentuknya yang kerucut).
lahan untuk kawasan industry/pergudangan yang dicirikan dengan bentuk bangunan yang seragam persegi dan massa bangunan yang cukup.
Sumber : google.co.id Gambar 3.2.1 Peta Citra Suatu Kawasan Pada gambar diatas kita bisa mengidentifikasi adanya jalan yang lurus teratur dan bangunan perkantoran sekolah dan stadion yang bisa diidentifikasi melalui bentuk fisik dan penampakan dari citra.
c)
Ukuran
Ukuran merupakan ciri objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi lereng dan volume. Ukuran objek pada citra berupa skala, karena itu dalam memanfaatkan ukuran sebagai interpretasi citra, harus selalu diingat skalanya. Contoh: Lapangan olah raga sepakbola dicirikan oleh bentuk (segi empat) dan ukuran yang tetap, yakni sekitar (80 m - 100 m).
d)
Tekstur
Tekstur merupakan perubahan rona warna pada citra/foto udara atau penggulanggan rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual. Tekstur ini bisa diklasifikasikan dari kasar sampai halus, dan belangbelang. Tekstur ini merupakan gabungan dari rona, ukuran, pola serta bentuk. Dengan melihat tekstur, kita dapat menggelompokkan penggunaan lahan dan fungsi dari suatu kawasan. Sebagai contoh, tekstur sawah yang halus akan berbeda
dengan
pemukiman,
tekstur
karena
perkebunan
jenis
tanaman
atau
pekarangan
yang
ada
dekat
berbeda,
dengan sehingga
memperlihatkan tekstur yang kasar.
Sumber : google.co.id Gambar 3.4.1 Peta Citra Tutupan Lahan e)
Pola
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang dapat menandai pada banyaknya objek buatan manusia dan objek alamiah. Dalam menginterpretasi citra atau foto udara, pola merupakan salah satu yang sangat diperhatikan, guna membedakan antara objek-objek yang hampir sama karakteristiknya. Sebagai contoh, permukaan transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu rumah yang ukuran dan jarak antar rumah yang seragam, dan mengarah ke jalan, kebun karet, kebun sawit dan sebagainya mudah dibedakan dengan polanya yang teratur serta jarak tanamnya.
Sumber : google.co.id Gambar 3.5.1 Citra Perkebunan Kelapa Sawit
f)
Situs
Situs adalah letak suatu objek terhadap objek yang lainnya pada hasil citra atau foto udara atau situs adalah letak objek terhadap bentang darat, seperti situs objek dirawa, di puncak bukit yang kering dan sebagainya. Situs dapat digunakan untuk menarik kesimpulan terhadap banyak tumbuhan yang secara karakteristik mengikat pada situs tersebut. Misalnya, hutan bakau yang ditandai dengan rona yang gelap dan lokasinya yang berada ditepi laut. Kebun kopi, yang dilihat dari jarak tanamannya dan lokasi tanamnya yang berada di tanah bergradien miring karena tanaman kopi menghendaki pengaturan air yang baik.
g)
Asosiasi
Asosiasi merupakan keterkaitan antar objek yang terdapat di dalam citra atau foto udara. Karena keterkaitan ini maka terlihatnya suatu objek ini sering merupakan petunjuk bagi objek lainnya. Sebagai contoh, disamping ditandai dengan bentuknya yang persegi panjang dan ukurannya yang sekitar 80m x 100m, lapangan sepak bola ditandai dengan adanya gawang . lapangan bola berasosiasi dengan gawang, kalau tidak ada gawang, mencirikan bahwa itu bukan lapangan bola. Contoh lain seperti, stasiun kereta api yang berasosiasi dengan jalur kereta api yang bercabang-cabang.
Dengan melakukan interpretasi menggunakan 8 (delapan) kunci interpretasi, kita bisa dengan mudah mengidentifikasi objek – objek yang terdapat didalam suatu citra, sehingga bisa digunakan dalam melakukan pengolahan citra lebih lanjut seperti pembuatan peta tata guna lahan dan sebagainya.
3. Alat dan Bahan 3.1
Alat dan Bahan
1.
Komputer atau laptop
2.
Software ArcGIS
3.
Peta Citra Google Earth
4. Langkah Kerja 4.1
Persiapan
Salah satu kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah diberikannya pembekalan mengenai praktikum deliniasi citra, namun terlebih dahulu setiap mahasiswa dibagikan peta citra yang sama yang diambil dari google earth yaitu kawasan Undip, Tembalang. Pada kegiatan ini, mahasiswa dikenalkan dengan unsur interpretasi citra. 4.2
Pelaksanaan
Berdasarkan pembekalan yang didapat maka, dilanjutkan dengan deliniasi citra. Langkah-langkah pada tahapan ini yaitu :
Buka aplikasi mapping, arcGIS.
Masukan
file
dengan cara add data
batas_wilayah.shp →
dan
citra_kampus_tembalang.tif
_batas wilayah.shp + citra_kampus_tembalang.tif →
add.
Maka akan muncul tampilan petanya seperti dibawah ini
Lalu, kita mulai melakukan deliniasi citra sesuai dengan objek-objek
yang ada seperti gedung, kebun, jalan, sungai, yaitu dengan memilih editor
→
start editing.
Pada kolom task, pilih “cut polygon feature”. Sebelum mulai
mendeliniasi, pilih keselruhan gambar dengan “edit tool”
Edit Tool
Maka tampilannya akan menjadi seperti ini.
Lakukan deleniasi dengan menggunakan sketch tool. Deliniasi sesuai
dengan penutupan lahannya, seperti kebun, permukiman dan sebagainya. Jika telah selesai, klik 2 (dua) kali pada titik terakhirnya.
Sketch Tool
Setelah
mendeliniasi, akhirnya
selesai tampilan
akan
seperti ini.
Setelah selesai melakukan deliniasi, dilanjutkan dengan pengisian table
berdasarkan 8 (delapan) kunci interpretasi citra, klik Kanan Batas_Wilayah Open Attribute Table (dalam kondisi “stop editing”).
→
Untuk menambah kolom rona/warna, ukuran, lereng dan sebagainya (8 kunci interpretasi), klik options
→
add field.
Nama Kolom (8 kunci interpretasi) Isikan nama dan type kolom dengan sesuai. Maka attribute tabelnya
akan menjadi seperti dibawah ini. Lalu isikan table tersebut sesuai dengan 8 Type Isian Kolom, (pilih kunci interpretasi tersebut (dalam kondisi “start editing”), text) bagaimana rona/warna objek, ukurannya, teksturnya (kasar/halus), bentuknya, pola objek, bayangan (untuk
memperjelas
objek),
situs,
dan
asosiasinya.
Setelah
selesai
mengisikannya, klik lagi editor → stop editing. (Untuk menampilkan label pada peta, klik kanan pada batas_wilayah, pilih label Feature. Maka label akan muncul secara otomatis).
5. FI D
65
67
0
2
4
8 9
17
18
19
24
26 28
Shape
Polygon
Polygon
Polygon
Polygon
Polygon
Polygon Polygon
Polygon
Polygon
Polygon
Polygon
Polygon Polygon
I D
0
0
0
0
0
0 0
0
0
0
0
0 0
Hasil dan Analisis COUNT
Rona/Warna
2
Biru/Abuabu
2
Biru/Abuabu
2
2
2
2 2
2
2
2
2
2 2
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau Hijau
Objek
Bentuk
Sungai
Garis Berkelok
Sungai
RTH
RTH
RTH
RTH RTH
RTH
RTH
RTH
RTH
RTH RTH
Garis Berkelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak
Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan Berkelok-
Tekstur
Situs
Halus
Bersebelahan dengan jalan atau lahan
Halus
Bersebelahan dengan jalan atau lahan
Asosiasi Berasosiasi dengan lahan kosong dan jalan Berasosiasi dengan lahan kosong dan jalan
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
Agak Kasar Agak
Sekitar pemukiman dan jalan Sekitar
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain Terdapat
Tidak Teratur Tidak
Kasar
pemukiman dan jalan
pepohonan dan penghijauan lain
Teratur
Terbuka Hijau
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
1255.613
Ruang Terbuka Hijau
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
27472.93
Ruang Terbuka Hijau
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
34486.78
Ruang Terbuka Hijau
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
5476.351
Ruang Terbuka Hijau
Sekitar pemukiman dan jalan Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Agak Kasar Agak Kasar
Pola
Kode
Ukuran
Keterangan
Tidak Teratur
S
1187.762
Sungai
Tidak Teratur
S
5716.528
Sungai
66963.23
Ruang Terbuka Hijau
48553.6
Ruang Terbuka Hijau
4364.542
Ruang Terbuka Hijau
853.8287 18614.95
Ruang Terbuka Hijau Ruang
Tidak Teratur Tidak Teratur
R
R
R
R R
R
R
R
R
R R
35282.84 17499.15
Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka Hijau
17
18
19
24
26 28
33
34
35
37
39
40 43
Polygon
Polygon
Polygon
Polygon
Polygon Polygon
Polygon
Polygon
Polygon
Polygon
Polygon
Polygon Polygon
0
0
0
0
0 0
0
0
0
0
0
0 0
2
2
2
2
2 2
2
2
2
2
2
2 2
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau Hijau
RTH
RTH
RTH
RTH
RTH RTH
RTH
RTH
RTH
RTH
RTH
RTH RTH
Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan Berkelok-
Kelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan dan BerkelokKelok Tidak Beraturan
Kasar
pemukiman dan jalan
pepohonan dan penghijauan lain
Teratur
Terbuka Hijau
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
1255.613
Ruang Terbuka Hijau
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
27472.93
Ruang Terbuka Hijau
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
34486.78
Ruang Terbuka Hijau
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
5476.351
Ruang Terbuka Hijau
Sekitar pemukiman dan jalan Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain
Tidak Teratur
Agak Kasar Agak Kasar
Sekitar pemukiman dan jalan Sekitar pemukiman
Terdapat pepohonan dan penghijauan lain Terdapat pepohonan dan
Tidak Teratur Tidak Teratur
Agak Kasar Agak Kasar
Tidak Teratur Tidak Teratur
R
R
R
R
R R
R
R
R
R
R
R R
35282.84 17499.15
Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka Hijau
13394.54
Ruang Terbuka Hijau
3692.934
Ruang Terbuka Hijau
50128.25
Ruang Terbuka Hijau
13868.92
Ruang Terbuka Hijau
14523.91
Ruang Terbuka Hijau
1159.664 10054.28
Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka