KUMPULAN SOAL UJIAN KOMPREHENSIF PROGRAM PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS UDAYANA No
1.
Soal
Apakah yang dimaksud dengan sediaan farmasi?
Apakah yang dimaksud dengan alat kesehatan?
Apa yang perlu diperhatikan dalam pengadaan perbekalan farmasi dan alat kesehatan?
Apa yang dilakukan dalam kegiatan administrasi dan pelaporan
Jawaban
Menurut PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarasmasian menyebutkan bahwa sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik Alat Kesehatan atau Alkes adalah instrument, apparatus, mesin dan/atau implant yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk pengobatan, pemulihan, perbaikan dan/atau membantu memperbaiki kondisi anatomi tubuh Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengadaan perbekalan farmasi dan alat kesehatan yaitu : 1. Jenis 2. Jumlah 3. Waktu 4. Anggaran 5. Pemasok dalam hal ini PBF Untuk dapat mengetahui jenis dan jumlah perb. Farmasi dan alkes yang diadakan harus merujuk data morbiditas yang terjadi didaerah tersebut dan data konsumsi sebelumnya. Anggaran menjadi hal penting untuk dapat melakukan evaluasi terhadap jenis dan jumlah yang akan diadakan serta menetapkan skala prioritas. Penentuan PBF yang akan dipilih juga harus diperhatikan karena terkait harga, diskon dan waktu pembayaran (jatuh tempo) Administrasi : Dimulai dari pengadaan dokumen administrasi yang harus disimpan adalah surat pemesanan, kemudian faktur pembelian dan tanda terima barang, kartu stok sebagai upaya pengendalian, buku defecta (sebagai buku pencatatan yang menunjukkan jumlah sediaan yang menipis), melakukan administrasi saat pelayanan farmasi klinik (pelayanan informasi obat, kegiatan home care/visite pasien). Kegiatan pelaporan yang dilakukan dapat dibagi menjadi 2 yaitu pelaporan pemenuhan intern dan ekstern.
Sumber
Jelaskan tata cara penyimpanan perbekalan farmasi dan alat kesehatan
Apa yang dimaksud dengan penyimpanan secara FIFO, LIPO dan FEFP, sebaiknya disimpan pakai sistem FIFO atau FEFO?
Apa yang dimaksud dengan Drug Management Cycle? Jelaskan
Intern tersebut meliputi laporan penjualan, laporan kas, laporan gaji pegawai, dll Ekstern tersebut meliputi laporan penggunaan Narkotika dan Psikotropika Dinkes dan BPOM, Tata cara penyimpanan perbekalan farmasi dan alat kesehatan, dapat dibedakan berdasarkan : 1. Jenis (sediaan farmasi/alkes/BMHP) 2. Sediaan farmasi diklasifikasikan berdasarkan bentuk sediaan (padat, cair, semisolid) 3. Sediaan farmasi golongan tertentu seperti Nasrkotika dan Psikotropika disimpan dilemari khusus yang dipersyaratkan dalam peraturan, prekursor disimpan ditempat yang aman. 4. Penyimpanan berdasarkan stabilitas sediaan ybs. Vaksin, suppo, insulin disimpan di kondisi penyimpanan suhu 2-8 C. 5. Cara penyimpanan dilakukan secara alfabetis dan rotasi berdasarkan prinsip FIFO atau FEFO. FIFO : First in First Out : obat yang baru lebih awal masuk diatur agar lebih pertama keluar atau diambil/digunakan oleh pasien. Dan obat yang baru datang dari PBF disimpan dibelakang obat sejenis yang sebelumnya sudah tersedia. FEFO : First Expired First Out : obat yang lebih awal masa exp agar diatur untuk pertama keluar atau diambil/dibeli oleh pasien, LIPO : Sistem yang digunakan sebaiknya adalah FEFO karena melalui FEFO obat yang exp lebih awal dapat dikeluarkan pertama dibandingkan obat sejenis yang masa exp lebih panjang, hal ini selain menjamin stabilitasnya juga dapat memberi keuntungan agar meminimalisir obat yang exp dan tidak dapat diretur. Drug Management Cycle adalah upaya pengelolaan sediaan farmasi, alkes dan BMHP yang dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi, pengendalian, pencatatan dan pelaporan, pemusnahan.
a. Pemilihan adalah upaya yang dilakukan untuk memilih jenis sediaan farmasi/alkes dan BMHP yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam melakukan pemilihan harus berdasarkan : Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN), Fornas, Formularium RS bila itu RS dan/atau Formularium asuransi tertentu yang diajak bekerja sama. b. Perencanaan adalah upaya untuk merencanakan, jenis dan jumlah sediaan farmasi, alkes dan BMHP serta berdasarkan pertimbangan waktu. Dalam melakukan perencanaan hal yang harus diperhatikan atau dapat digunakan sebagai acuan adalah : Data Morbiditas, Data Pengunaan Obat sebelumnya, Budaya dan Perilaku. Untuk dapat merencanakan jumlah hal yang harus diperhatikan adalah anggaran yang tersedia, menetapkan prioritas, sisa stok sebelumnya, waktu tunggu, jumlah penyangga dan perkiraan kenaikan kunjungan. c. Pengadaan adalah kegiatan mengadakan atau merealisasikan sediaan farmasi/alkes dan BMHP yang telah direncanakan sebelumnya. Metode pengadaan dapat dilakukan melalui : tender terbuka, tender tertutup, penunjukkan langsung, pembelian, dropping atau konsinyasi. Pemilihan metode pengadaan disesuaikan dengan kemampuan tiap fasilitas pelayanan farmasi. Apabila merujuk di era JKN, pengadaan dilakukan berdasarkan e-catalog melalui e-purchasing. Hal ini dilakukan untuk mendukung pemerintahan dalam meningkatkan, meratakan derajat kesehatan masyarakat tanpa pengesampingkan efektifitas dan efisiensi. d. Penerimaan adalah kegiatan penerimaan sediaan farmasi/alkes dan BMHP yang telah diadakan dengan memperhatikan hal-hal seperti : CoA, data MSDS (obat B3), kesesuaian pemesanan dengan faktur dan barang datang, kondisi fisik, no bets, exp, dan waktu jatuh tempo.
e. Penyimpanan dilakukan untuk menjaga agar obat yang disimpan dapat selalu stabil, mencegah kehilangan dan ketercampur bauran. Tata cara penyimpanan perbekalan farmasi dan alat kesehatan, dapat dibedakan berdasarkan : 1. Jenis (sediaan farmasi/alkes/BMHP) 2. Sediaan farmasi diklasifikasikan berdasarkan bentuk sediaan (padat, cair, semisolid) 3. Sediaan farmasi golongan tertentu seperti Nasrkotika dan Psikotropika disimpan dilemari khusus yang dipersyaratkan dalam peraturan, prekursor disimpan ditempat yang aman. 4. Penyimpanan berdasarkan stabilitas sediaan ybs. Vaksin, suppo, insulin disimpan di kondisi penyimpanan suhu 2-8 C. 5. Cara penyimpanan dilakukan secara alfabetis dan rotasi berdasarkan prinsip FIFO atau FEFO. 6. Pengelompokkan obat emergensi Hal yang harus diperhatikan di gudang penyimpanan adalah sanitasi, suhu kelembaban, intensitas cahaya yang masuk, kelembaban. f. Pendistribusian tergantung pada jenis pelayanannya. Apabila di RS kegiatan distribusi dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu distribusi dari gudang ke unit-unit (IFRS, Depo) kemudian distribusi dari unit ke pasien. Distribusi kepasien dapat dibagi menjadi : r/ individual, floor stok, UDD, OUDD atau kombinasi. g. Pengendalian upaya yang dilakukan agar tidak terjadi kekosongan stok, obat exp, kehilangan dll. Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan stok opname mak 6 bulan/sekali, mendata death stok, evaluasi slow dan fast moving. h. Penarikan dan pemusnahan, dilakukan bila produk : 1. tidak memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam pelayanan 2. obat kadaluwarsa 3. Obat ditarik oleh BPO/Pabrik 4. Obat tersangkut masalah legalitas 5. Izin edarnya dicabut.
Hal yang dilakukan dalam pemusnahan adalah: 1. membuat dafatr obat yang akan dimusnahkan 2. Menyiapkan beritas acara 3. Bila obat non narkotika, psiko dan prekursor pemusnahan dapat dilakukan dengan saksi TTK, PSA, Dinkes (bila itu dari uang daerah) 4. Menentapkan waktu, tempat dan metode pemusnahan Napza dan Prekursor 5. Menyiapkan tempat pemusnahan 6. Melakukan pemusanahan 7. Pelaporan h. Administrasi dan Pelaporan sama seperti diatas.
Jelaskan apa yang ingin anda pelajari di IFRS (tujuan dan manfaat untuk anda dan RS)
Kenapa tertarik bekerja di BRSU Tabanan?
Apa itu OGB?
1. Menajemen pengelolaan yang baik dimulai dari pengelolaan sediaan farmasi, manajemen SDM dan Administrasi Pelaporan. 2. Menefektifkan pelaksanaaan pelayanan farmasi klinik yang seutuhnya. Tujuan adalah untuk mengefektifkan dan efisiensi penggunaan anggaran tanpa mengenyampingkan kebutuhan RS dan pasien serta meningkatkan dan menjaga professionalitas profesi khusussnya Profesi Apoteker dalam melakukan pelayanan farmasi klinik yang optimal. Manfaat bagi RS tentunya dapat mengefektifkan dan efisiensi anggaran, RS dipandang baik oleh pasien karena dapat memberikan kepuasan pasien dan serta profesi apoteker dapat bersinergi dengan profesi kesehatan lainnya dalam upaya meningkatan derajat keselamatan dan kesehatan pasien. Karena BRSU sudah terakreditasi dan pelayanan kefarmasian disana sudah sesuai standar, sebagai tempat belajar BRSU Tabanan saya kira tempat yang tepat, karena prosedur operasional sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, OGB adalah kepanjangan dari Obat Generik Berlogo yang diberikan penandaan pada obat generik dan dulunya merupakan salah satu program
Apa kepanjangan dari singkatan : Dtd, Pc, DMP, Aa, HCT?
Tulis sinonim obat dari Phenobarbital, Piridoksin, Vit C, Tiamin, Sianokobalamin
Apa pengertian Visite bagi apoteker
Apa fungsi apoteker dalam pelaksanaan pharmaceutical care?
Apa yang dimaksud dengan DRP?
Apa definisi Pharmacist Care Plan?
Apa tujuan pemantauan terapi obat?
Apa yang dimaksud dengan pelayanan satu pintu di RS?
pemerintah untuk menunjukkan bahwa obat generik dibuat CPOB dan kualitas baik Dtd : da tales doses Pc : Post Coenam DMP : Dextrometrophan Aa : Asisten Apoteker HCT : Hematokrit Phenobarbital : Luminal Piridoksin : B6 Vit C : Asam Korbat Tiamin : B1 Sianokobalamin : B12 Visite merupakan kegiatan kunjungan rutin yang dilakukan oleh Apoteker kepada pasien rawat inap di ruang rawat dalam rangka mencapai hasil terapi yang lebih baik. 1. Mengidentifikasi masalah terkait obat dan potensi terjadinya masalah tersebut 2. Mengatasi dan menyelesaikan masalah terkait obat 3. Mencegah terjadinya permasalah terkait obat DRP atau Drug Related Problem adalah masalah yang terjadi terkait penggunaan obat atau asuhan kefarmasian. DRP menggambarkan suatu keadaan dimana terjadinya ketidaksedsesuain pengobatan dalam mencapai terapi yang sesungguhnya. Pharmacist Care Plan adalah rencana yang akan dibuat apoteker selama pemantauan kondisi pasien dan memberikan rekomendasi terkait permasalahan yang muncul serta rencana pengamatan yang dilakukan untuk menilai efektivitas terapi maupun efeksamping obat dengan parameter dan indikator yang sesuai. Pemantauan Terapi Obat adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan terapi obat yang diberikan aman, efektif dan rasional bagi pasien. Tujuan dilakukan PTO adalah untuk mengefektivifkan terapi obat pasien, meminimalkan resiko ROTD. Pelayanan satu pintu di RS maksud adalah pelayanan yang dilakukan bersumber dari satu pusat dan mengikuti alur yang telah ditentukan
Pedoman Visite 2011
Apa yang dimaksud dengan sistem distribusi obat desentralisasi dan sentralisasi?
Distribusi obat desentralisasi adalah sistem distribusi yang merupakan cabang di dekat unit perawatan/pelayanan. Cabang tersebut dengan depo. Dalam hal ini IFRS hanya bertugas memastikan dan bertanggungjawab bahwa pelayanan di Depo farmasi berjalan efektiv dan aman. Sedangkan Distribusi obat sentralisasi adalah sistem sistribusi obat yang terpusat pada satu tempat yaitu IFRS. Pada sentralisasi seluruh kebutuhan perbekalan farmasi tiap unit pemakai untuk kebutuhan indv atau barang dasar ruangan disuplai langsungd dari pusat pelayanan farmasi Jelaskan sebagai apoteker apabila apsien Indikasi : Osteonat OD merupakan obat mendapat R/ Osteonat OD, informasi apa untuk mencegah dan perawatan yang harus diberikan? osteoporosis. Obat diminium pada perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Obat ditelan utuh jangan dikunyah atau dihancurkan Obat disimpan pada kondisi ruang terhindar dari matahari langsung (kotak obat) Sebutkan dan jelaskan klasifikasi RSU 1. RSUP kelas A : mempunyai fasilitas Pemerintah? dan kemampuan pelayanan medis dasar minimal 4 (Peny. Dalam, Anak, Ginekologi, Obsteri, Bedah); 5 pelayanan specials penunjunjang medis (I. Radiologi, I. Patologi Klinis, I. Anastesi, Rehabilitasi Medik, Patologi Anatomi); 12 Pelayanan Medik Sp Lain (Mata, THT, Saraf, Jantung dan Pembuluh darah, Kulit, Jiwa, Paru, Orthopedi, Urolofgi, Bedah Saraf, Bedah Plastik,Sp.KK, Paru, Forensik); dan 13 (Gigi & Mulut, Sub Sp. Bedah, Jiwa) Pelayanan Medik Sub Spesialis. Bed 400. 2. RSUP kelas B : 4 pelayanan medis dasar; 4 pelayanan spesialis penunjang medic, 8 pelayanan spesialis lain, 2 pelayanan medis sub spesialis dasar. Bed 200 3. RSUP kelas C : 4 pelayanan medis dasar, 4 pelayanan sp penunjuang medic. Bed 100 4. RSUP kelas D : 2 pelayanan spesialis dasar. Bed min 50
Sebutkan minimal 3 perbedaan IFRS dan Farmasi Komunitas ?
Apa yang dimaksud dengan pelayanan RS Paripurna?
Sebutkan obat-obat Live Saving dan Fungsinya
Apa yang dimaksud dengan sistem formularium? kasus : laki-laki usia 45 th datang dengan keluhan kepala pusing, mata berkunangkunang, batuk berdahak lebih dari 5 hari susah buang air besar dengan tensi 145 / 90 menit. Mendapat resep sbb R/ Sohobion 5000 no XV S 1dd1 R/ Tanapres 10 no XV S 0-0-1 R/ Herbesser CD 100 no XV S 0-0-1 R/ Furosemid no XV S 0-1-0 R/ Codein no X S 3dd1 Analisa kasus diatas dan tentukan DRPnya dan informasi apa saja yang dapat disampaikan?
IFRS
Farmasi Komunitas
1. IFRS merupakan bagian dari RS 2. Lingkup pelayanan pasien lbh luas (RI, RJ, UGD, ICU dll) 3. Peluang untuk berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam meingkatkan kualitas hidup pasien sangat besar 4. Memiliki gudang yang besar
1. Farmasi komunitas seperti apotek 2. Lingkup lebih kecil
3. Hanya terbatas dengan dokter saja biasanya
4. Gudang kecil terbatas
Pelayanan Kesehatan Pasipurna adalah pelayanan kesehatan yang melputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitated. 1. Efineprin inj : Agonis adrenergik (hilang kesadaran) 2. Aminofilin inj : Asma dan Obstruksi Paru Kronis 3. Atrofin inj : Broncospasme 4. Ondancentron inj : Mual dan muntah hebat (kemoterapi) 5. Asam tranex inj : pendarahan 6. Dexa inj : Alergi akut berat 7. Fentanil inj : analgesik kuat 8. Ranitidin inj : Mual dan muntah
Indikasi Sohobion : Vit B1, B6, B12
Tanapres : Imidapril 10
Herbesar : Diltiazem
Furosemid Diuretik
Codein Batuk kronis
Dosis
Keseuaian
Coba jelaskan kepada pasien bagaimana cara penggunaan obat ini - tetes mata - tetes telinga - tetes hidung - aerosol - suppositoria - transdermal patch - semprot hidung
Cara Penggunaan : a. tetes mata : cuci tangan dengan air bersih dan sabun Pastikan kondisi ujung botol tidak rusak Condongkan kepala ke belakang, terik kelopak mata kebawah dengan menggunakan jari telunjuk sehingga membentuk kantung Pegang botol tetes dengan menggunakan tangan lainnya sedekat myngkin tanpa menyentuh. Tekan botol tetes secara perlahan sampai jumlah tetes yang dibutuhkan masuk ke dalam kantung bawah mata. Jangan mengedip Tutp mata selama 2-3 menit. Bersihkan cairan yang berlebihan pada wajah dengan tisu Jangan menyeka atau membilas ujung botol Pasang kembali tutup botol tetes mata dengan rapat Cuci tangan kembali, dengan air dan sabun b. tetes telinga Cucuilah tangan anda dengan air dan sabun Pastikan kondisi ujung botol atau pipet tetes tidak rusak Bersihkan telingan bagian luar dengan menghunakan air hangat atau kain lembab Hangatkan obat tetes telinga dengan memegang botolnya dengan tangan selama beberapa menit, kocol Miringkan kepala sehingga telinga yang akan diberi obat menghadap atas 1. Untuk dewasa tarik daun telinga ke atas dan kebelakag unuk meluruskan saluran telinganya 2. untuk anak < 3 tahun tarik daun telingan ke bawah dan belakang untuk meluruskan saluran telinga
Teteskan obat sesuai dengan dosis. Pertahankan posisi kepala 2-3 menit. Tekan secara lembut kulit penutup kecil telingan atau gunakakan kapas untuk menyumbat lubang telingan agar obat mencapai dasar Pasang kembali penutup btol, tanpa membilas ujung botol Cuci tangan dengan air dan sabun c. tetes hidung Berihkan hidung dengan cara mengeluarkan udara/bersin Cuci tangan anda dengan air dan sabung Pastikan alat tetes hidung anda tidak rusak Hindari ujung obat tetap bersih Duduk dan tengadahlah atau berbarang dengan mengunakan bantal dibawah punggung dengan posisis kepala tegak Teteskan obat sesuai dosis Setelah beberapa menut duduk agar obat masuk ke faring dan goyangkan kepala ke atas dan bawah kemudian kanan dan kiri Tahan posisis selama beberapa menit Bersihkan ujung alat dengan air hangat dan tutup kembali Bersihkan tangan dengan sabun dan air d. aerosol Cuci tangan Keringkan tangan Duduk tegak atau berdiri dengan dagu ternagkat Buka tutup inhaler dan kocok inhaler degan teratur Jika baru menggunakan pertama kali maka penggunaan pertama sebeluh digunakan semprotkan dahulu inhaler ke udara untuk mengecek bahwa fungsi inhaler baik Tarik nafas perlahan dalam dalam dan buang perlang. Lalu letakkan bagian mulut inhaler pada mulut
(diantara gigi atas dan bawah) kemudian tutup mulut dengan merapatkan bibir, jangan gigit Mulai dengan bernafas pelan, dan dalam melalui mulut inhaler, sambil bernapas secara berbarangan tekan bagian tombol inhaler untuk melepaskan obat. Satu kali tekan merupakan satu kali semprotan Lanjutkan untuk bernafas dalam untuk memastikan obat dapat mencapai paru Tahan napas selama kurang lebih 10 detik, lalu buang napas perlahan Jika dibutuhkan semprotan berikutnya tunggu samapai 30 detik dan kocok kembali inhaler, ulangi langkah 4 dan 7 Tutup kembali inhaler dan simpa di tempat kering Stelah selesai, berkurum e. suppositoria f. transdermal patch g. semprot hidung