KONSERVASI KONSERVASI IN SITU FAUNA BURUNG BIDADARI ENDEMIK Semioptera wallacii ) MELALUI PENDEKATAN SOSIAL LANGKA ( Semioptera MASYARAKAT MASYARAKAT DI KABUPATEN KABUPATEN HALMAHERA HALMA HERA BARAT
Oleh : IIN SUSANTI
SINOPSIS RENCANA PENELITIAN DIAJUKAN KEPADA PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR GUNA MEMENUHI SYARAT DALAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN 2!"
SINOPSIS RENCANA PENELITIAN KONSERVASI IN SITU FAUNA BURUNG BIDADARI ENDEMIK LANGKA ( Semioptera wallacii ) MELALUI PENDEKATAN SOSIAL MASYARAKAT DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT
I#
PENDAHULUAN
L$%$& Bel$'$ Keberadaan satwa burung di Indonesia semakin hari semakin menurun. Hal ini terjadi karena adanya perburuan liar sehubungan dengan meningkatnya permintaan pasar. Selain itu, penurunan kualitas habitat sebagai akibat dari aktivitas manusia, lemahnya pengamanan, pengawasan, penerapan sanksi hukum, serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang konservasi, juga turut mengakibatkan penurunan populasi burung di alam. Walaupun telah berstatus dilindungi (termasuk oleh pemerintah daerah di mana habitat dan jenis burung berada), namun perburuan liar masih tetap berjalan hingga saat ini.anyak jenis burung di Indonesia (termasuk dari biogeogra!i Halmahera arat) yang memiliki nilai komersial yang "ukup tinggi. Sebagian di antaranya juga termasuk burung# burung endemik (hanya hidup di daerah setempat), atau dapat pula burung daerah sebaran terbatas, sehingga gangguan kelestariannya dapat menyebabkan kelangkaan. $otensi keindahan mor!ologis, keunikan tingkah laku dan kemerduan suara, merupakan daya tarik burung yang menyebabkan perburuannya sering dilakukan terutama untuk kesenangan (hobi). Selain itu, di beberapa daerah, satwa burung banyak pula yang diburu untuk dijadikan sebagai makanan (sumber protein hewani). %engan demikian, keberadaan satwa burung tersebut semakin hari semakin berkurang populasinya, bahkan dikhawatirkan berkurang pula ragam jenisnya. &leh karena itu, guna menjaga eksistensi sekaligus memulihkan populasi burung di Indonesia, perlu dilakukan kegiatan konservasi. 'enurut Hedri"k, Konservasi (iologi) adalah suatu usaha yang ber!okus pada kelangsungan hidup jangka pangjang dari suatu spesies,hewan,dan tumbuhan yang teran"am punah. Konservasi burung dapat dilakukan se"ara in#situ (di dalam habitat alaminya),Konservasi Insitu, meliputi metode dan alat untuk melindungi spesies, variasi genetik dan habitat dalam ekosistem aslinya. $endekatan insitu meliputi penetapan dan pengelolaan kawasan lindung seperti "agar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam, hutan lindung, sempadan sungai, kawasan plasma nut!ah dan kawasan bergambut. %alam prakteknya, pendekatan insitu juga termasuk pengelolaan satwa liar dan strategi perlindungan sumberdaya di luar kawasan lindung. urung idadari yang ditemukan oleh l!red *ussel Walla"e pada tahun +- merupakan burung endemik kepulauan 'aluku, sejenis "endrawasih berukuran sedang sekitar "m, berwarna "okelat /aitun. 0iri khas urung idadari adalah mempunyai dua pasang bulu putih yang panjang yang keluar menekuk dari sayapnya. urung yang dikenal oleh masyarakat lokal sebagai Weak Weka ini memakan serangga, antropoda dan buah#buahan untuk bertahan hidup. urung ini kemudian ditetapkan berada dalam keluarga $aradisaeidae, dengan genus dan nama spesies Semioptera wallacii. 1ama ini sebagai
penghargaan terhadap Walla"e, naturalis asal Inggris yang hidup pada tahun +2 3 +4+2 itu.'eski I501 menetapkan statusnya masih Least Concern (60), atau belum mengkhawatirkan, para ahli di Indonesia justru mengatakan burung ini teran"am punah. $opulasinya di alam bebas disebutkan hanya tinggal -7 3 +77 ekor. $emerintah pun memasukkan burung bidadari dalam da!tar jenis burung yang dilindungi berdasarkan $$ 1o 8 9ahun +444 tentang $engawetan :enis 9umbuhan dan Satwa.'enipisnya populasi burung bidadari bukan disebabkan penangkapan burung, melainkan akibat penebangan dan penjarahan hutan di Halmahera, terutama jenis kayu matowa. kibatnya, spesies ini bidadari kehilangan habitat dan banyak yang mati. Kabupaten Halmahera arat adalah salah satu kabupaten di provinsi 'aluku 5tara, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di :ailolo.Kabupaten ini memiliki luas wilayah .8-- km dan berpenduduk sebanyak 4;.<;; jiwa (77;). Salah satu tujuan wisata yang harus nda kunjungi selama kunjungan ke :ailolo adalah Kerajaan urung idadari (Semioptera Wallacii). 5paya menjaga kelestarian lingkungan dan konservasi penting dilakukan dengan pendekatan sosial dan budaya, agar menjangkau seluruh elemen masyarakat. Sebab, masyarakat mempunyai peranan besar dalam upaya konservasi. $endekatan kepada masyarakat perlu dilakukan karena mereka berhak untuk mendapatkan in!ormasi atas apa yang terjadi di wilayah mereka sebelum memutuskan untuk setuju terhadap suatu sistem baru. $endekatan dengan ilmu sosial merupakan salah satu "ara jitu untuk merangkum inspirasi dalam masyarakat dan melalui pendekatan ini, akan diketahui "ara#"ara e!ekti! untuk berkomunikasi melalui media yang tepat. Keseimbangan antara riset teknis dan sosial diharapkan akan men"iptakan suatu sistem pengelolaan hutan bersama masyarakat yang harmonis dan menghindarkan kon!lik antar pihak. 0ountry %ire"tor =auna and =lora International Indonesia %armawan 6iswanto menyebutkan, pendekatan ini diharapkan tidak hanya akan menggugah kesadaran tentang pentingnya kenakeragaman hayati tropika tapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut melakukan upaya#upaya konservasi yang sedang dilakukan. 'enurutnya, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga hutan dan melakukan konservasi. >:ika kita dapat mengajarkan upaya#upaya konservasi dengan "ara#"ara yang mudah dan sesuai dengan sosial budaya mereka, kami yakin bahwa mereka akan dapat memahami upaya konservasi yang dilakukan. Karena mereka dapat mengatur dan melakukannya sendiri. Selama ini, kebijakan pelestarian dikontrol kuat oleh negara yang pengelolaannya selalu didelegasikan kepada pengusaha besar, jarang kepada rakyat ke"il. $emerintah sepertinya kurang per"aya bahwa rakyat mampu mengelola sumberdaya alam yang ada di lingkungannya. R*+*,$ M$,$l$h erdasarkan latar belakang diatas maka di peroleh rumusan masalah adalah agaimana upaya konservasi in#situ melalui pendekatan sosial masyarakat ? T*-*$ Peel.%.$
dapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang "ara konservasi in#situ berdasarkan pendekatan masyarakat
M$/$$% Peel.%.$ $enelitian ini diharapkan memberi in!ormasi terkait dengan konservasi in# situ !auna burung bidadari endemik (Semioptera wallacii),melalui pendekatan sosial masyarakat dan berguna sebagai a"uan bagi masyarakat setempat dalam upaya menjaga kelestarian alam.
II#
METODOLOGI PENELITIAN
Te+0$% 1$ W$'%* $enelitian ini akan dilaksanakan di Kabupaten Halmahera arat, $rovinsi 'aluku 5tara.@ang akan berlangsung pada bulan 'ei 7+8 sampai selesai. Al$% 1$ B$h$ lat dan bahan yang digunakan dalam peneletian ini antara lain 9eropong bumi,buku panduan lapangan The Malay Archipelago urung idadari halmahera (Semioptera wallaci),Halmahera arat, kamera po"ket,senter, alat tulis, alat pemikat burung dan jam tangan. Je., 1$ S*+e& D$%$ :enis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder +. %ata $rimer %ata primer meliputi data#data spesies burung yang ditemui di area pengamatan burung dan kondisi vegetasinya . %ata Sekunder %ata sekunder meliputi studi literatur yang mendukung penelitian, seperti a. Karakteristik lokasi penelitian berupa keadaan umum lokasi b. %ata pendukung lainnya yang sesuai dengan topik penelitian. Te'.' 0e*+0*l$ 1$%$ !# B*&* B.1$1$&. 9eknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 'etode jelajah di wilayah Kali atu $utih, Kabupaten Halmahera arat, $rovinsi 'aluku 5tara. %ata $rimer mengenai populasi burung dapat diperoleh dengan menggunakan metode kombinasi antara metode titik hitung ( Point Count ) atau I$ ( n!ices Ponctuele !"A#un!ance $ n!eks %elimpahan pa!a Titik ) dan metode (Transect ) jalur (ibby, 777). $elaksanaan pengamatan dilakukan dengan diam pada titik tertentu kemudian men"atat perjumpaan terhadap burung. $engumpulan data sekunder dilakukan dengan studi pustaka. 'etode ini digunakan untuk men"ari, mengumpulkan dan menganalisis data penunjang yang terdapat dalam dokumen resmi yang dipakai sebagai bahan re!erensi. 2# Pe1e'$%$ M$,3$&$'$% $engumpulan data dilakukan se"ara survei. Kerlinger dan =red (77;) menyatakan bahwa penelitian survei mengkaji populasi (uni&erse) yang besar maupun ke"il dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi itu, untuk menemukan insidensi, distribusi, dan interelasi relati! dari variabel#
variabel. Sejalan dengan pendapat diatas, penelitian survei menurut Widodo (77) digunakan untuk meme"ahkan masalah#masalah isu skala besar yang aktual dengan populasi sangat besar, sehingga diperlukan sampel ukuran besar. %ata yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer melalui wawan"ara langsung dengan para responden dan sekunder yang diperoleh dari adan $usat Statistik dan instansi#instansi pemerintah atau lembaga terkait lainnya (Sugiyono 778). 6angkah#langkah dalam pengambilan "ontoh tergantung dari kelompok responden sebagai berikut +. $engambilan "ontoh yang pertama yaitu pemilihan daerah kabupaten Halmahera arat, dilakukan se"ara sengaja yang didasarkan atas pertimbangan desa#desa tersebut merupakan desa yang menjadi sentra oleh karena itu, purposi&e sampling dianggap tepat dalam pengambilan "ontoh untuk desa. . $engambilan "ontoh yang kedua yaitu pemilihan responden kun"i ( key person) dilakukan dengan metode snow#all yaitu responden kun"i merekomendasikan responden selanjutnya dan responden yang telah diwawan"arai merekomendasikan responden berikutnya sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Me%41e Pee%*$ S$+0el %alam pengambilan sampel dari populasi digunakan 'etode Pro#a#ility sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberi kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. 9eknik Pro#a#ility sampling terdiri atas simple ran!om, proportionate strati'ie! ran!om sampling , !isproportionate strati'ie! ran!om sampling , sertacluster sampling .
+.
Simple ran!om yaitu teknik pengambilan anggota sampel se"ara a"ak dari populasi tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. 9eknik ini dilakukan apabila anggotaAunsur populasi homogen.
.
Proportionate strati'ie! ran!om sampling yaitu teknik yang digunakan bila anggotaAunsur populasi tidak homogen dan berstrata se"ara proporsional.
2.
isproportionate strati'ie! ran!om sampling yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata namun kurang proporsional.
4.
Cluster sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan apabila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
P$&$+e%e& Peel.%.$ $arameter yang diukur yaitu populasi,jenis, jumlah, waktu, aktivitas burung dan pola penggunaan vegetasi. %alam pengamatan menggunakan enam titik hitung ( Point Count )AStasiun pengamatan. Seluruh stasiun pengamatan tersebut berada dalam jalur transect yang panjangnya B +.77 meter dengan radius pengamatan sejauh mata memandang serta jarak antar titik hitung ( Point Count ) B 277 meter. *entang waktu pengamatan dilakukan selama B - menit, +- menit untuk pengamatan disetiap titik dan B +7 menit adalah waktu untuk berjalan ke titik
pengamatan selanjutnya. Setiap jenis burung yang dijumpai pada setiap tit ik dalam jalur pengamatan di"atat dengan segala bentuk aktivitasnya.
$engamatan dilakukan pada pagi hari pukul 7-.27 C 7<.27 waktu setempat. $engamatan dilakukan se"ara berulang sebanyak 2 kali pengulangan untuk setiap lokasi pengamatan. $erhitungan populasi dengan menghitung langsung jumlah burung yang diamati dengan data populasi tertinggi yang digunakan untuk perhitungan indeks keanekaragaman. Te'.' A$l.,$ D$%$ +. Indeks Keanekaragaman :enis Keanekaragaman jenis dapat diketahui dengan Indeks Keanekaragaman :enis Shannon # Wienner yaitu dengan rumus (Krebs, +48D Sya!rudin, 7++) HE F #Gpi ln pi Keterangan HE F Indeks keanekaragaman jenis pi F :umlah proporsi kelimpahan satwa spesies i 6n F 6ogaritma natural
Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon 3 Wienner, apabila HE + keanekaragaman rendah + HE 2 keanekaragaman sedang HE J 2 keanekaragaman tinggi (&dum, +44;D Handari, 7+) . Indeks Kemerataan Indeks kemerataan digunakan untuk mengetahui kemerataan setiap spesies dalam setiap komunitas yang dijumpai, dengan mengunakan rumus * +" + ma- atau * /Pi ln (Pi) ln(S) Keterangan F Indeks kemerataan S F :umlah spesies *umus ini digunakan karena nilai H sudah diperoleh sebelumnya sehingga lebih mudah dalam perhitungannya. Kriteria indeks kemerataan (%aget, +48
%ihitung dengan menggunakan rumus (Indriyanto, 77<). Hal ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan komposisi spesies burung berdasarkan kedua tipe hutan produksi yang diteliti. IS F 0A(B) Keterangan 0 F jumlah spesies yang sama dan terdapat pada kedua komunitas F jumlah spesies yang dijumpai pada lokasi + F jumlah spesies yang dijumpai pada lokasi . ;. nalisis %eskripti! nalisis deskripti! digunakan dalam penggunaan habitat dan vegetasi oleh burung, ditabulasikan dan diuraikan se"ara deskripti! berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
ibby 0:, urges 1%, Hill %. +44. 0ir! Census Techni1ues. "ademi" $ress 6imited. 6ondon. %aget. +48<. %reteria %esamarataan. http DAA www .elib. pdii .lipi. go.id Akatalog AindeL.phpAsear"hkatalogA...A+A +.p. %iakses tanggal 7 %esember 7+Indriyanto. 77<. 2kologi +utan. :akarta $enerbit $9 umi ksara. Kerlinger, =red 1. 77;. sas#asas $enelitian ehavioral. @ogyakarta 5niversitas Madjahmada, Krebs,+48. 9he N"ology NLperimental nalysis o! %istribution and bundan"e. 9hird Ndition. Harper and *ow %istribution. 1ew @ork
Odum EP. 1994. Dasar- Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Terjemahan oleh Koesbiono, DG. engon, !. Eidmen dan ". "ukarjo. PT. Gramedia. #akarta. Solahudin '. 772. %eanekaragaman enis 0urung Air !i Le#ak Pampangn %ecamatan Pampangan %a#upaten 3gan %omering lir Sumatera Selatan. (Skripsi). :urusan 'anajemen Hutan =akultas $ertanian 5niversitas 6ampung. andar 6ampung. Sugiyono. 77<. 'etodologi $enelitian. andung 0O l!abeta .