SEJARAH SENI RUPA BARAT ZAMAN AEGEA
(Mycenaean, Cyladic, Minoan) Oleh: Rezalian Vido Widiswara (16206241044)
[email protected] Muhammad Aditya Pratama (16206244002)
[email protected]
Pendahuluan
Aegea adalah sebuah wilayah yang memiliki lingkungan geografis, didominasi oleh laut, yang sekaligus berfungsi sebagai pertahanan alam terhadap serbuan musuh. memiliki jalur perdagangan yang terletak di antara kepulauan Kreta dan Aegean, keberadaann ya mempengaruhi kemakmuran Mediterrania kuno. Peradaban Aegea berlangsung selama sekitar 2000-1100SM, berpusat di Pulau Kreta yang terletak di selatan Laut Aegea. Keadaan alam pulau ini beriklim sejuk sehingga cocok untuk pertanian. Laut melindungi dari invasi dan penjajahan bangsa asing. Letak pulau Kreta sangat straategis, yaitu di tengah-tengah jalur pelayaran antara Mesir, Yunani, dan Mesopotamia. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Kreta untuk mengembangkan bidang pelayaran antara Mesir, Yunani, dan Mesopotamia. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Kreta untuk mengembangkan di bidang pelayaran dan memperkuat armada lautnya. Selain itu, Pulau Kreta sebagai cultural bridge bridge antara Asia, Afrika, dan Eropa.
Identifikasi Zaman Peradaban Aegea
Seni Aegea mengacu pada seni pada seni yang diciptakan di tanah Yunani tanah Yunani yang mengelilingi, dan pulau pulau di dalam, dalam, Laut Aegea sebelum dimulainya dimulainya seni Yunani Kuno , yang bertanggal sekitar abad ke-11 SM. Menurut area geografisnya, Aegea dapat dibagi menjadi 3 bagian peradaban dengan cirri seni yang berbeda yaitu: Mycenaean, Cyclades, dan Minoan. Seni Mycenaean merupakan merupakan salah satu cabang dari “Seni Aegea”, Aegea”, yang terkenal dengan topeng emasnya dan arsitektur kokoh yang terdiri dari benteng-benteng di perbukitan dengan dinding setinggi 20 kaki dan terowongan ke dasar batu. Seni batu. Seni Cyclades, terkenal Cyclades, terkenal dengan keindahan patung-patung "Venus" 1
yang diukir dengan marmer putih. Serta Seni Minoan yang terkenal dengan citra binatang, gambar panen, dan arsitektur ringan, tidak berangin, tidak berperang yang hampir menjadi antitesis dari seni Mycenaean. Dengan mempertimbangkan semua ini, istilah "Seni Aegean" dianggap dibuat oleh banyak sejarawan seni karena mencakup seni budaya yang sangat berbeda yang kebetulan berada di wilayah yang sama sekitar periode yang sama. Pada Zaman Perunggu, sekitar tahun 2800-1100 SM, meskipun pertukaran budaya dengan cara perdagangan dengan peradaban kontemporer Mesir dan Mesopotamia, budaya Aegean mengembangkan gaya khas mereka yang sangat khas. Deskripsi Karakteristik Peradaban Zaman Aegea
1. Peradaban Mycenaean Peradabam Mycenaean berlangsung pada akhir zaman Perunggu lebih tepatnya pada abad ke-15 SM sampai 13 SM. Pengaruh peradaban ini tidak hanya di seluruh Peloponnese di Yunani tetapi juga di seluruh Aegea, khususnya, di Pulau Kreta dan Pulau Cycladic. Pada sekitar tahun 1550 SM daerah ini dihuni oleh Suku Achaia yang di perkirakan berasal dari daerah Balkan. Dari berbagai bukti arkeologis yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa peradaban Mycenae sama tingginya dengan peradaban di Crete, meskipun mempunyai beberapa perbedaan. Kemungkinan besar peraadaban Mycenae merupakan kelanjutan dari peradaban Minoa di Crete. 1 Kemungkinan besar bangsa Achaia inilah yang melakukan penyerbuam ke Pulau Crete. Maka Mycenae mengalami zaman keemaasannya pada sekitar tahun 1200 SM. Sampai saat ini situssitus peninggalan dari peradaban Mycenae masih terawat dengan baik. 2. Peradaban Cyclades Cycladic , dinamakan demikian karena mereka membentuk sebuah lingkaran ( kuklos dalam bahasa Yunani ) ,adalah kelompok pulau di bagian selatan Laut Aegea . Seperti populasi pulau banyak , penduduk Cyclades telah dicapai pelaut , nelayan dan pedagang. Mereka juga diburu dan pemukiman desa tetap yang diperlukan bertani dan pertanian . Budaya Cycladic tidak memiliki sistem penulisan dan warisan artistik awal berasal dari zaman perunggu. Contoh yang paling mengesankan dari Zaman Perunggu seni Cycladic yaitu sosok manusia yang terbuat dari marmer Tinggi patung berkisar hampir 5 kaki ( 1,5 m ). Hari ini mereka disebut berhala karena dianggap sebaagai obyek penyembahan. Paatung ini kebanyakan ditemukan berbaring di kuburan. Tokoh perempuan jauh lebih banyak daripada laki-laki . Tujuan mereka tidak diketahui, tetapi diasumsikan bahwa mereka dibawa dalam prosesi keagamaan , karena mereka tidak dapat 2
berdiri sendiri . Besar sosok perempuan memiliki tinggi 1,5 m, proporsi kurus, dengan payudara dan kemaluan segitiga ditekankan. 3. Peradaban Minoa Peradaban Minoa adalah sebuah peradaban di Kreta, sebuah pulau dekat daratan Yunani. Peradaban ini dimulai pada Zaman Perunggu antara tahun 3000 dan 2700 SM, dan berlangsung sampai 1450 SM. Peradaban ini ditemukan kembali pada awal abad ke-20 oleh seorang arkeolog Inggris Sir Arthur Evans. Peradaban ini disebut sebagai awal mata rantai peradaban Eropa. Pulau Kreta relah dihuni manusia sejak 7000 SM, pada zaman neolitikum. Akan tetapi baru menjelang 5000 SM bukti awal pertanian mulai muncul, hal ini menandai bermulanya peradaban ini. Peradaban Minoa terkenal dengan perdagangan lautnya dan kota-kotanya yang teratur. Orang-orang Minoa memiliki sistem pertanian yang mengutamakan zaitun dan anggur. Agama mereka lebih banyak memuja dewi. Peradaban Minoa digantikan oleh Peradaban Mikenai. Bukti paling awal dari adanya permukiman manusia di pulau Kreta adalah masyarakat bertani prakeramik neolitik yang meninggalkan sisa-sia peradaban yang berasal dari kurun 7000 SM. Studi perbandingan antara DNA haplogroup dari penduduk pria Kreta modern menunjukkan bahwa kaum lelakinya berasal dari Anatolia atau dari Levant, yang merupakan leluhur yang sama dengan orang Yunani. Populasi neolitik ini menghuni desa-desa terbuka. Kawasan pesisir tepi pantai dihuni nelayan yang tinggal dalam gubuknya, sementara dataran Mesara yang subur dimanfaatkan untuk pertanian. Peradaban Minoa memiliki beberapa bahasa tertulis. Pada masa pra-Istana, aksara hieroglif primitif digunakan, naman hanya sampai 1700 SM. Setelah itu berkembanglah sistem tulisan Linear A pada periode Istana purba, dan terus digunakan pada masa Istana baru. Linear A memiliki banyak simbol, masing-masing melambangkan suku kata, kata, atau angka. Setelah penaklukan Mikenai, linear A digantikan oleh Linear B. Hingga kini Linear A belum dapat diterjemahkan.
3
Kondisi sosial, politik, agama, yang mempengaruhi corak seni pada setiap peradaban
Pusat utama kebudayaan Mycenaean adalah berada di Mycenae, Tiryns, Pylos, Thebes, Midea, Gla, Orkhomenos, Argos, Sparta, Nichoria dan mungkin Athena. Di luar hubungan perdagangan, juga terjalin hubungan politik diantara kota – kota tersebut. Antara kota – kota tersebut memiliki banyak kesamaan dalam budaya seperti arsitektur, lukisan dinding, tembikar, perhiasan, persenjataan, dan tentu saja, bahasa Yunani. Dalam bidang perdagangan peradaban Mycenaean telah melakukan kontak dengan budaya Aegean lainnya yang dibuktikan dengan kehadiran barang-barang asing di pemukiman Mycenaean seperti emas, gading, tembaga dan kaca dan dengan ditemukannya barang dari Mycenaean seperti tembikar di tempat - tempat yang jauh seperti Mesir, Mesopotamia , Levant, Anatolia, Sisilia dan Siprus. Barang yang mudah rusak seperti minyak dan anggur juga merupakan komoditas ekspor utama Mycenaean. Dalam bidang seni seperti tembikar dan perhiasan, para pengrajin dari Mycenaean juga mengadopsi dari budaya Minoan. Apabila seni bangsa Minoan bergaya alam, Mycenaean cenderung untuk lebih skematik dan representasi kurang hidup seperti. Gaya baru Mycenaean menjadi salah satu yang dominan di seluruh Mediterania. Desain geometris menjadi populer, motif dekoratif seperti spiral dan mawar. Guci besar, patung – patung terakota berbentuk hewan dan sosok perempuan menjadi populer juga patung kecil dari gading yang berukir dan perhiasan emas dengan ukiran yang rumit. Lukisan dinding yang populer adalah tanaman, griffin, singa, banteng-melompat, adegan pertempuran, prajurit, kereta, tokoh dari “delapan perisai” dan perburuan babi hutan.
Gambar Lukisan dinding singa Untuk urusan kepercayaan atau agama hanya sedikit yang diketahui tentang praktik praktik keagamaan Mycenaean. Tetapi mereka melakukan persembahan kurban hewan dan bahan makanan, serta pesta komunal. Kehadiran ukiran kapak ganda dan tanduk konsekrasi dalam seni dan arsitektur menyiratkan adanya hubungan yang kuat dengan agama Minoan,
4
meskipun simbol-simbol ini mungkin telah diadopsi karena resonansi politik mereka. Fitur arsitektur seperti cekungan cekung dan penggambaran lukisan altar mengisyaratkan bahwa Megaron mungkin memiliki fungsi agama. Banyak pusat kota Mycenaean memiliki situs kudus khusus untuk ibadah, biasanya dekat dengan kompleks istana. Sementara itu penguburan adalah ritual penting yang dibuktikan dengan dibangunnya makam monumental yang didalamnya tidak hanya terdapat jenasah tetapi juga benda berharga yang dikuburkan, seperti topeng emas, mahkota, perhiasan dan pedang seremonial serta belati.
Gambar tokoh dari “delapan perisai” Peninggalan masa periode awal Cyladic adalah Wanita (Berhala Cycladic). Patung ini sangat menarik karena menggunakan bentuk abstrak, yang sangat sederhana dan polos mengingatkan kita pada bentuk patung abad 20. Kebanyakan pemahat Cyladic, seperti pendahulunya dari Zaman Batu di Aegean, Timur Tengah, dan Eropa bagian barat menampilkan wanita telanjang yang melipat tangannya di atas perut, ukurannya bervariasi mulai dari beberapa inci hingga yang seukuran manusia. Patung ini memiliki tnggi + 1 ½ kaki , berasal dari kuburan di P. Syros. Patung ini hampir datar, tubuh manusianya digambarkan dengan cara yang sangat skematis. Segitiga besar yang sederhana mendominasi bentuk. Kakinya terlalu rapuh untuk menyangga patung. Jika patung ini digunakan untuk sesajen penguburan, maka dia akan diletakkan terlentang seperti mayatnya sendiri.
Namun sampai hari ini masih
diperdebatkan apakah patung ini merupakan perwujudan dari sang jenazah atau dewi kesuburan. Bentuk perut yang bengkak menunjukkan kehamilan.
5
Gambar Wanita (Berhala Cycladic)
Selain itu, peninggalan dari peradaban cyladic adalah Pemain Harpa. Wujud dari ppeninggalan ini adalah patung pria dalam bentuk pemusik yang sedang duduk memainkan harpa/lira. Patung ni dipahat di antara bentuk yang berulang-ulang antara kursi dan harpa (mungkin dia bermusik untuk orang yang mati di akhirat). Pemain harpa dibuat dalam bentuk geometris yang sederhana. Seniman menunjukkan perhatian pada bentuk harpa dengan hiasan paruh bebek atau kepala angsa. Patung pemain harpa ini juga ditempatkan di kuburan wanita. Patung ini merupakan perwujudan dari dewa (sebelum dewa Yunani Apollo yang instrumennya harpa dan hewan sucinya angsa).
Gambar Patung Pemain Harpa 6
Kebudayaan Minoa berbeda dari orang-orang Yunani kuno setelahnya. Bangsa Minoa merupakan pelopor dalam bidang eksplorasi kelautan, dan mereka mendirikan beberapa koloni di daratan utama Yunani dan pulau-pulau Aigea lainnya, misalnya Akrotiri di Thera. Budaya Minoa juga ikut mempengaruhi budaya Mikenai. Sebagian besar infomasi mengenai agama Minoa diketahui dari tradisi lisan yang baru ditulis setelah Mikenai menaklukan Minoa. Dari catatan ini, para sejarawan percaya bahwa agama Minoa didasarkan pada agama orang-orang Neolitikum yang digantikan oleh bangsa Minoa. Agama mereka berpusat pada dewi Potnia, namun mereka tetap memuja banyak dewi. Banteng adalah keramat untuk bangsa Minoa. Ada suatu ritual keagamaan yang unik, yaitu lompat banteng. Di Kuil Minoa di Knossos, ada labirin yang terkenal. Simbol kea gamaan lainnya adalah ular, labris (kapak bermata dua), matahari, dan pohon. Ada pula bukti bahwa bangsa Minoa melakukan pengorbanan manusia. Bangsa Minoa terkenal atas kemampuan seni mereka. Penggalian telah menunjukkan adanya lukisan dinding, patung, dan tembikar. Tembikar adalah bentuk seni yang dominan pada bangsa Minoa sejak kedatangan Mereka di Kreta hingga periode Istana Baru, ketika akhirnya ditemukan teknologi tembikar untuk standardisasi desain. Lukisan dinding kemudian bangkit sebagai seni utama, dan sangat berfokus pada tema-tema natural dan keagamaan. Banteng dan ular banyak muncul dalam karya seni orang Minoa. Namun, tidak ditemukan adanya lukisan dinding mengenai dewa.
7
Gambar Tembikar dari Knossos
Berbeda dengan Mesopotamia, Mesir, maka Minoan Kreta tak memiliki kuil atau patung monumental dari para dewa, raja, atau moster. Walaupun mungkin pernah ada patung kayu yang besar. Yang masih tersisa adalah patung berukuran kecil seperti patung Dewi Ular dari istana Knossos. Bentuk patung ini ciri-cirinya: Patung ini merepresentasikan manusia biasa bukannya dewi. Payudara terbuka dapat ditafsirkan sebagai patung kesuburan yang termasuk dewi. Patung ini selain memegang ular, juga menyangga kucing yang mirip dengan leopard/macan tutul di kepalanya. Kekuasaannya atas hewan juga menunjukkan sifat dewi. Figur menghadap ke depan (mirip dengan yang di Mesir dan Timur Tengah), memakai pakaian Minoan.
8
Gambar Snake Goddess (Dewi Ular atau pendeta wanita) Bangsa Minoa juga merupakan pionir untuk berbagai metode arsitektur. Kota-kota mereka diaspal dengan batu, dan dilengkapi selokan serta saluran air. Pembangunan istana-istana pertama menandai berakhirnya periode pra-istana. Istana adalah pusat pemerintahan. Di istana, lusinan komunitas dapat berkumpul di bawah satu otoritas politik yang terpusat. Istana juga digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil panen yang berlebih, dan tempat altar para dewi. Ekonomi Minoa sangat bervariasi. Beberapa bahan pangan didapat dari pertanian, contohnya gandum, anggur, zaitun, dan ara. Mereka juga berternak domba, kambing, dan babi. Selain itu, lebah juga diternakkan untuk menghasilkan madu, selain juga keledai dan lembu untuk membajak ladang. Bangsa Minoa juga melakukan perdangan dengan daerah-daerah di sekitarnya. Komoditas utama mereka adalah timah, yang sangat diperlukan karena perunggu dihasilkan dari campuran timah dan tembaga. Wilayah perdagangan Minoa mencapai Mespotamia, Mesir, dan Spayol. Seiring munculnya besi yang menggantikan perunggu, perdagangan Minoa pun runtuh. Apresiasi dan Pengaruh dari Zaman Aegea
Karya karya seni rupa zaman Aegea hadir sebagai saksi zamannya dan harus dipahami dalam konteks kehidupan yang lain. Khususnya dalam bidang religi atau kepercayaan. Pada mulanya, perkembangan seni lukis sangat terkait dengan perkembangan peradaban manusia. Dari sinilah kita tahu, bahwa setiap negara pasti akan mengalami masa prasejarah dengan rekam jejaknya yang berbeda- beda pula tentunya. Bukti - bukti menunjukkan bahwa fungsi lukisan pada zaman 9
tersebut bukan sekedar dekorasi ruang tinggal, karena gua tersebut tidak memiliki tanda - tanda sebagai tempat tinggal tetap. Ada teori yang menyatakan bahwa lukisan gua ini sebagai cara berkomunikasi dengan orang lain. Teori lain ada menganggapnya sebagai sarana pemujaan atau upacara tertentu. Seni Mycanean, seperti juga berbagai aspek peradaban mereka, dipengaruhi oleh bangsa Minoa. Seni Mycanean didominasi oleh tembikar, patung, dan lukisan. Bangsa Mycaneaan memiliki kemampuan yang tinggi dalam hal pembuatan barang-barang dari perunggu, misalnya pedang, perisai,
dan
baju
pelindung.
Dibandingkan Minoa, bangsa Mikenai lebih banyak membangun benteng untuk pertahanan. Dinding benteng mereka biasanya setinggi empat puluh atau lima puluh kaki, dan disusun dari batu-batu besar dengan berat berton-ton, yang disatukan tanpa perekat. Benteng di Tirins dan Mycenaean merupakan contoh terbaik dari benteng mereka. Tidak seperti Minoa, bangsa Mycenaean tidak membangung banyak altar pemujaan. Bangunan keagamaan mungkin merupakan bagian dari istana benteng, namun tidak secara spesifik disebut seperti itu. Bangsa Mycenaean mempergunakan aksara yang kita sebut Linear B. Aksara ini berhasil dipecahkan pada 1951, dan terbukti merupakan bentuk awal dari bahasa Yunani modern. Dalam Linear B, masing-masing karakter melambangkan suku kata, dan bukan huruf tunggal. Pada Zaman Kegelapan Yunani, sistem tulisan ini menghilang Kesimpulan
Seni rupa pada zaman Aegea sangat banyak menyipan cerita dimana kejadian kejadian pada massa itu dituangkan atau diekspresikan dalam bentuk patung maupun tembaga. Karya-karya seni rupa zaman aegea hadir sebagai saksi zamannya dan harus dipahami dalam konteks kehidupan. Khususnya dengan bidang religi/kepercayaan, seperti pada zaman Cycladic. Karya seni rupa yang penting pada zaman ini adalah patung. Kehadiran patung ini erat hubunganya dengan keagamaan, patung ini dijadikan sebgaaai sesembahan karena dianggap jelmaan dewa pada masanya.
10
Referensi
Easton, Stewart C., (1955), The Heritage of the Past: From the Earliest Times to the Close of the Middle Ages, New York: Holt, Rinehart and Winston., hlm. 180. Fred S. Kleiner. Gardner (2000.) Art Through The Ages. 2000. P. 2-39, 44-73 Nasution, DJ. Q., (tt.), Sedjarah Eropa Djilid I,Bandung: Kilat Madju, Sacks, David. 2005. Encyclopedy of the Ancient Greek World . New York: Facts On File Inc. Sumobroto, Sugihardjo & Budiawan, (1989), Sejarah Peradaban Barat Klasik: Dari Prasejarah Hingga Runtuhnya Romawi.,Yogyakarta: Liberty., hlm.53. Richard Hooker, “Bureaucrat & Barbarians: The Mycenaean”, Available: www.wsu.edu:8000/~dee/Mino a/Mycenae/htm Fitriyani (2017) Perbedaan Seni Rupa Minoan dan Mycenae serta karya-karya Seni Rupanya Available:
http://fitriyanisenirupa.blogspot.co.id/2017/12/perbedaan-seni-rupa-
minoan-dan-mycenae.html Wikipedia the free Encyclopedia Aegea Art Available: https://en.wikipedia.org/wiki/Aegean_art Zamzami, Najih (2014) Peradaban Minoa Available: http://najihvsshirohige.blogspot.co.id/2011/11/peradaban-minoa.html
11