Kasus 1.PPOK
Deskripsi
John montola, laki-laki 68 tahun, berat/tinggi: 70 kg, 175cm, telah merasa tidak sehat selama 5 hari terakhir, dan merasa 'kehabisan napas' dan sering mengi. Dia tidak bisa berjalan lebih jauh dari 5 meter, seperti dari kursinya ke toilet. Dia memiliki batuk produktif yang memburuk dan telah memproduksi sputum kuning / kehijauan. Sore ini ia dijadwalkan untuk bertemu dengan dokter yang selalu merawatnya. Istrinya ikut bersamanya dan mengatakan pada dokter jaga bahwa suaminya sangat terengah-engah bila bernapas, saat berbicara atau makan. pasien juga merasa cukup bingung dan disorientasi. Oleh dokter yang merawatnya Dr Kingston ia dirujuk ke rumah sakit, dan dia dirawat di Respiratory R espiratory Ward, st matthew UK.
Sejarah penyakit:
COPD, Diabetes Tipe 2 (dikontrol oleh diet saja), mengaku sebulan lalu mengalami infeksi paru. Alergi: tidak diketahui
Pengobatan saat ini:
• Salbutamol 100 mikrogram MDI, 2 puff ketika membutuhkan 2 - 4 kali sehari. • ClenilModulite (Beclometasonedipropionate) 100mcg (Beclometasonedipropionate) 100mcg MDI bebas CFC inhaler: 2 tiupan (puff) dua kali sehari dengan perangkat spacer.
Riwayat social
Perokok berat merokok 20 batang / hari sejak berusia 14 tahun (54 pack-tahun). Saat ini tinggal di rumah bersama istrinya. Telah pensiun 8 tahun yang lalu sebagai pemilik pabrik. Berhenti minum alkohol sekitar 5 tahun yang lalu.
Pemeriksaan
Ia menjalani spirometri, beberapa minggu yang lalu dan hasilnya menunjukkan: • FEV1: 1.56L (Prediksi FEV1: 3.07L) • FVC: 2.28L
• FEV1 / FVC: 0.68 (68%) • FEV1 :51% dari Prediksi yang normal
tingkat SpO2 nya yang antara 84 - 85%.
Pemeriksaan mengungkapkan berkurangnya bunyi nafas, mengi ekspirasi luas dan hiperresonansi umum. Dia juga mengalami sianosis sentral Hasil pemeriksaan Pemeriksaan TB/BB N T RR TD FeV1 SaO2 GDP Kol total Hb Kultur bakteri As urat Leukosit
Tanggal 20 (SMRS) 175 cm/ 70 kg 90 38,7˚C 35 x/mnt 155/ 100 mmHg 55 % 80% 225 156 11 g/dl + 8 18.500
des
Tanggal 23 des ( 175 cm/ 70 kg 85 37˚C 28 x/mnt 135/85 mm Hg 75% 92% 202 150 11,4 g/dl H influenza 7.5 15.500
Pengobatan Di rumah sakit,: Obat
Salbutamol nebules 5 mg setiap 4 jam melalui nebuliser Ipratropium bromide 500 mcg nebules setiap 6 jam melalui nebulizer Prednisolon 30 mg OD P.O Co-amoxiclav 1.2g IV setiap 8 jam O2 2L / min melalui hidung kanula Ambroksol 10 mg 1 x 1 Parasetamol 3 x 1 prn
Hari
Hari ke
Hari
Hari
ke 1
2
ke 3
ke 4
˅
˅
˅
˅
˅
˅
˅ ˅ ˅ ˅ ˅
˅ ˅ ˅ ˅ ˅
˅ ˅ ˅ ˅ ˅
pulang
Pada hari ke 3 ia merasa baik dan segar, meminta pulang dengan pengobatan di rumah
Pengujian Glukosa Darah Kapiler dilakukan, mengingat sejarah diabetes nya. SpO2 nya meningkat menjadi 92%. Setelah John diberi obat ini, kondisi pasien mulai membaik dengan sedikit (perbaikan) sesak napas dan mengi saat istirahat, dengan batuk minimal dan produksi sputum berkurang dan sianosis tidak ada. Namun, John mengalami tremor.
Obat yang diberikan pada saat pulang :
Tiotropium(Spiriva®) 18mcg OD via alat HandiHaler
Salbutamol 100mcg/dose MDI: 2 puffs PRN
Prednisolone 30 mg OD untuk 7 hari
Pertanyaan
1. Masalah Apa yang dapat Anda mengidentifikasi dengan terapi saat ini, terapi apa yang harus dimulai pada saat masuk, dan bagaimana Anda akan memonitor pasien ini? 2. Mengapa John mengalami tremor pada pemngobatan yang diberikan? 3. Apa pendapat Anda tentang obat yang dibawa pulang? 4. Apa layanan dukungan harus diberikan kepada pasien? Apa pandangan Anda?
Kasus 2. PPOK
Tobias fornel, seorang pria Kaukasia 50 tahun, datang ke instalasi gawat darurat dengan memburuknya dyspnea, demam, batuk, dan peningkatan produksi sputum yang purulen. Dia ditemani oleh adiknya, yang mengatakan tobias telah mengalami sesak napas, merasa lelah dan belum berpikir jernih. Adiknya menyatakan bahwa Tibias telah memiliki demam selama tiga hari terakhir, yang ia mencoba untuk mengelola demamnya dengan Tylenol.
Rriwayat medis
Tobias telah menjadi perokok selama 30 tahun dan telah berhenti satu tahun lalu ketika ia didiagnosis dengan stadium II penyakit obstruksi (moderat) kronis paru. Sejak didiagnosa, Tobias telah menggunakan salbutamol PRN dan tiotropium bromida (Spiriva) setiap hari. Dia tidak memiliki kondisi medis lainnya, dan tidak ada alergi diketahui. Tidak memiliki riwayat diabetes dan hipertensi
Riwayat Sosial
Ia seorang ayah dari anak kembarnya yang telah dewasa, istrinya telah meninggal sehingga ia tinggal bersama adiknya. Ia dulu bekerja pada sebuah pabrik silica terkenal, akibat batuk yang sering dideritanya maka ia pensiun dini.
Hasil pemeriksaan
Pasien menggunakan otot aksesori untuk bernafas, memiliki mengi, ekspirasi terdengar keras dan crackles inspirasi, dan napas berkurang terdengar rendah di lobus pada auskultasi. Pemeriksaan TB/BB N T RR TD FeV1 SaO2 GDP
Tanggal 17 (SMRS) 185 cm/ 80 kg 110 38,7˚C 30 x/mnt 155/ 100 mmHg 60 % 80% 185
jan
Tanggal 19 jan 185 cm/ 78 kg 95 37,8˚C 28 x/mnt 140/85 mm Hg 80% 90% 184
Kol total Hb Kultur bakteri
150 12 g/dl +
As urat Leukosit
6,5 20.000
150 12,4 g/dl
Streptococcus pneumonia Pseudomonas aeruginosae 6 17.500
Pengobatan Di rumah sakit,: Obat
Hari
Hari ke
Hari
Hari
ke 1
2
ke 3
ke 4
Salbutamol 5 mg setiap 4 jam
˅
˅
˅
˅
IVFD RL 20 tts/menit Prednisolon 30 mg OD P.O doksisiklin IV setiap 8 jam O2 2L / min melalui hidung kanula
˅
˅
˅
˅
˅ ˅ ˅ ˅
˅ ˅ ˅ ˅
˅ ˅ ˅ ˅
˅ ˅ ˅ ˅
˅
˅
˅
˅
Ambroksol 10 mg 3 x 1 Lisinopril 20 mg 2 X 1 Parasetamol 1 x 1 prn
pulang
1. Masalah Apa yang dapat Anda mengidentifikasi dengan terapi saat ini, terapi apa yang harus dimulai pada saat masuk? Apa sudah sesuai?, dan bagaimana Anda akan memonitor pasien ini? 2. Mengapa Tobias mengalami demam lama dan batuk tidak berkurang pada pengobatan yang diberikan? 3. Apa sajakah obat yang dapat dibawa pulang untuk pengobatan rawat jalan? 4. Jelaskan terapi non farmakologi yang dapat di berikan/ dijalani pada tobias?
Kasus 3. Asma
Deskripsi
Marcus nate adalah seorang anak kaukasia berumur 6 tahun (25 kg) datang kee gawat darurat karena terjadi eksaserbasi asma. Ibunya melaporkan dia telah memiliki infeksi saluran pernapasan atas selama dua hari terakhir,akibat serangan virus flu dan telah menggunakan inhaler albuterol nya lebih sering dari seharusnya. Hari ini, ia telah menerima perawatan terapi nebulizer albuterol setiap 3 jam, tapi masih mengeluh sesak napas dan sering batuk. obat controller-nya adalah Flovent® (fluticasone) 110 mcg 1 puff BID. Ibunya ke apotek untuk memverifikasi obat telah diisi ulang pada interval yang tepat.
Deskripsi penyakit
Markus datang ke rumah sakit dalam keadaan Cemas dan gelisah, ia duduk di tepi tempat tidur bersandar ke depan. Dia memiliki retraksi interkostal moderat Ketika Marcus diminta untuk memberitahu nama dan kegiatan favoritnya di sekolah, dia harus berhenti dan mengambil napas setelah 4 kata.
Riwayat penyakit
Ia telah mengidap asma semenjak bayi
Obat terdahulu
Flovent® (fluticasone) 110 mcg 1 puff BID
Data pengamatan
TB/BB : 100 cm / 25 kg Denyut jantung (N) : 144 Tingkat pernapasan (RR) : 44 SaO2: 93% pada FiO2 0.21 Tekanan darah: 90/60 mmHg Suhu: 37.0
Bunyi napas: samar, Hilang timbul dengan mengi ekspirasi sangat samar di seluruh bidang paru paru. Menurut pedoman EPR-3, Marcus mengalami eksaserbasi moderat
Pertanyaan 1. Berikan rekomendasi terapi yang sesuai untuk keadaan markus? Terapi awal dan terapi lanjutannya….. dan berikan alasan setiap pemilihan pengobatan 2. Apa saja yang harus dimonitor hingga markus boleh dinyatakan boleh pulang? 3. Jelaskan terapi non farmakologi untuk markus 4. Edukasi apa yang dapat disampaikan kepada orang tua markus agar tidak mengalami eksaserbasi berulang?
Kasus 4. PPOK Data Pasien Pasien Tn AD umur 56 tahun datang ke RS dengan keluhan 2 minggu mengeluh sesak saat beraktivitas ringan, berkurang dengan istirahat. Mual (+), muntah (-), Sering kambuh, BAB / BAK (+/+). Pasien bercerita bahwa dia juga merokok.
Tanggal MRS
: 31 Oktober 2011
Diagnosis
: PPOK
Riwayat pengobatan
: -
Riwayat keluarga
: Hipertensi
Riwayat alergi
: (-)
Riwayat lain
: merokok (+)
Pekerjaan
: Kontraktor -2011
3.
Data Klinik Tekanan darah (mmHg) Nadi (kali/menit) RR (kali/menit)
4.
Suhu (oC)
No
1. 2.
No.
31
Nilai
< 140/90
160/100
60-80
01-Nov
140/100 96
16-20
Data
03-Nov
140/100 90
Dyspnea
36,7-37,3
02-Nov
140/100 90
37
-
36,8
36,8
Tanggal
Laboratorium
Normal
31/10
1
Hb
13-16%
18,4
2
Leukosit
4000-10000 juta/mm3
7210
3.
Trombosit
200rbu-500rbu
4.
LED
5.
SGOT
< 37 u/l
36
6.
SGPT
< 37 u/l
17
7.
Ureum
10-115 mg/ dl
36,1
8.
Creatinin
0,6-1,1 mg/dl
1,43
9.
GDS
70-115 mg/dl
215
10.
HbSAG
1/11 -
2/11 -
131.000 Feb-20
15
(-)
-
36,8
Data
90
-
04-Nov
174
-
Tanggal pemberian obat (Bulan November2011)
RL
Regimen dosis 20 tts/mnt
Captopril
Jenis obat
31/11
01-Nov
02-Nov
03-Nov
(MRS)
04-Nov (KRS)
√
√
√
2x12,5mg / hr
√
√
√
Furosemid inj.
1x10 mg
√
√
√
KSR
1x1
√
√
√
Digoxin Tab
1x1
√
√
√
Metil Prednisolone inj
1x125mg
√
√
√
Ciprofloxacin
2x500 mg
√
√
√
√
1. Apakah terapi yang diberikan sudah tepat? 2. Apa parameter yang bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan terapi pada pasien diatas? apakah parameter tsb sudah muncul pada data di atas? 3. Pasien mendapat beberapa antibiotic, bagaimana pendapat anda? 4. Apakah penggunaan obat-obat diatas sudah sesuai dosisnya dan apa sajakah monitoring yang harus dilakukan? 5. Berikan PIO yang tepat kepada pasien