KELOMPOK: Melky Tikutondok
1104205053
Togu Jadia Pangihutan Haloho 1304205067 Broery Aris Munandar Henru
1304205083
Putu Inggita Karina Dewi
1304205085
I Wayan Gde Ekyu Siwantara
1304205098
Wayan Gede Wiswajaya
1304205112
Rusydi Lodaly Yusma
1404205007
Septian Aprilianto
1404205106
K ARANG BOMA UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK MEI 2015
A R S I T E K T U R
T R A D I S I O N A L
B A L I
1
FILOSOFI KARANG BOMA
Ragam
hias
dalam
bangunan-bangunan
Hiasan serba putih pada bade wadah yang
tradisional mengandung arti dan maksud-maksud
berbentuk padma, menunjukkan fungsinya
tertentu. Penyajian keindahan, ungkapan simbol-simbol
untuk Pedanda. Jumlah tumpang atap bade
dan penyampaian komunikasi merupakan maksud dan
wadah atau Meru juga menunjukkan
arti ragam hias pada bangunan-bangunan, peralatan
fungsinya.
dan perlengkapan.
perlengkapan upacara juga sebagai alat
1. Ragam Hias untuk Keindahan
Hiasan
peralatan
dan
komunikasi.
Umumnya ragam hias dimaksudkan
Ragam hias dalam berbagai macam dan
untuk memperindah penampilan suatu
bentuknya dibuat oleh Undagi atau Sangging sesuai
bangunan yang dihias. Ketepatan dan
dengan fungsi hiasan atau fungsi bangunan yang
keindahan hiasan dapat mempertinggi nilai
mengandung arti magic atau dikerjakan oleh Undagi
suatu bangunan. Dengan hiasan, penampilan
yang mampu menguasai mantra-mantra dalam proses
suatu bangunan lebih indah dan menyegarkan
pembuatannya. Dalam ragam hias ornamen Bali,
pandangan.
terdapat beberape jenis, antara lain flora, fauna, alam,
2. Ragam Hias untuk Ungkapan Simbolis
dan agama. Ragam hias dari jenis-jenis fauna
Dari berbagai macam bentuk dan penempatan
dapat
macam dengan namanya masing-masing. Bentuk-
yang
bentuk penampilannya pun dapa berupa patung,
terkandung padanya. Warna-warna juga
kekarangan atau relief-relief yang dilengkapi dengan
merupakan simbol arah orientasi, merah
pepatran dari berbagai jenis flora.
mengungkapkan
ragam
hias
ditampilkan sebagai materi hiasan dalam berbagai
simbol-simbol
untuk warna kelod, kuning untuk warna kauh
Kekarangan sendiri merupakan wujud dari
atau barat, putih untuk warna kangin atau
penampilan yang ekspresionis, meninggalkan bentuk
timur, warna hitam untuk kaja dan penyatuan
sebenarnyadari fauna yang di ekspresikan secara
dua bersisian untuk arah sudut.
abstrak. Kekarangan yang mengambil bentuk-bentuk
3. Ragam Hias sebagai Alat Komunikasi Dengan
bentuk
hiasan
bintang seperti gajah atau asti, burung atau goak dan yang
binatang-binatang khayal primitif lainnya dinamai
diletakkan pada upacara atau bangunan-
dengan nama-nama binatang yang dijadikan bentuknya
bangunan tertentu dapat diketahui apa yang
seperti karang boma, karang sae, karang tapel, dan
diinformasikan oleh hiasan yang dikaenakan.
karang bentulu.
1
A R S I T E K T U R
T R A D I S I O N A L
B A L I
1
Karang Boma merupakan simbol dari kepala Bhutakala atau yang artinya adalah ruang dan waktu. Setiap dari kita menatap karang boma diharapkan menyadari bahwa dirinya terbatas oleh ruang dan waktu. bahwa sangat terbatas waktu kita untuk meningkatkan kehidupan rohani, sehingga diharapkan jangan lagi menunda-nunda untuk berbuat baik. Di dalam kita Sarasamuscaya disebutkan: Iking tang janma wwang, ksanikabhawa ta ya, tan pahi lawan kedapning kilat, durlaba towi, matangyan pongakena ya
“
ri kagawayanning dharma sadhana, sakaranangin manasanang sangsara, swargaphala kunang.
”
Terjemahan: Kelahiran menjadi manusia pendek dan cepat keadaannya itu, tak ubahnya dengan gerlapan kilat, dan
amat sukar pula untuk diperoleh; oleh karenanya itu, gunakanlah sebaik-baiknya kesempatan menjadi manusia ini untuk melakukan penuanaian dharma, yang menyebabkan musnahnya proses lahir dan mati, sehingga berhasil mencapai sorga. Karang Boma juga mengingatkan kita kepada kisah Bomantaka, yang terlahir dari pertemuan Waraha Awatara (Wisnu) dan Dewi Pertiwi, atau dengan kata lain pertemuan antara tanah dan air yang menyebabkan terjadinya kehidupan. Karang Boma digunakan sebagai representasi untuk mencegah masuknya niat jahat dan menjaga penghuni rumah.
Gambar 1. Karang Boma. Sumber: Glebet, 378.
Gambar 2. Karang Boma yang dilengkapi dengan Patra Bun-bunan atau P atra Punggel Sumber: Polni, 2013
2
A R S I T E K T U R
T R A D I S I O N A L
B A L I
1
Karang Boma berbentuk kepala raksasa yang dilukiskan dari leher ke atas lengkap dengan hiasan mahkota. Karang Boma ada yang tanpa tangan, ada pula yang lengkap dengan tangan dari pergelangan ke arah jari dnegan jari jari mekar. Karang Boma umumnya dilengkapi dengan Patra Bun-bunan atau Patra Punggel. Karang Boma juga ditempatkan sebagai hiasan diatas lubang pintu dari Kori Agung.
1. Pura Botoh, Banjar Antap, Desa Panjer
Gambar 3. Kori Agung Pura Botoh, Desa Panjer Sumber: Observasi pada tanggal 27 April 2017
Gambar 4. Karang Boma pada Kori Agung Pura Botoh Sumber: Observasi pada tanggal 27 April 2017
2. Pura Dalem Desa Pakraman Sulahan
Gambar 5. Kori Agung Pura Dalem Desa Sulahan, Gianyar Sumber: Observasi pada tanggal 11 Februari 2017
Gambar 6. Karang Boma pada Pura Dalem Desa Sulahan Sumber: Observasi pada tanggal 11 Februari 2017
3
A R S I T E K T U R
T R A D I S I O N A L
B A L I
1
3. Kori Agung Art Center
Gambar 8. Karang Boma pada Pura di Art Centre Sumber: Observasi pada tanggal 01 Mei 2017 Gambar 7. Kori Agung Pura di Art Centre Sumber: Observasi pada tanggal 01 Mei 2017
4. Pura Luhur Bingin, Banjar Kedaton, Desa Adat Sumerta
Gambar 9. Kori Agung Pura Luhuran Bingin Desa Sumerta Sumber: Observasi pada tanggal 01 Mei 2017
Gambar 10. Karang Boma pada Pura Luhuran Bingin Desa Sumerta Sumber: Observasi pada tanggal 01 Mei 2017
4
A R S I T E K T U R
T R A D I S I O N A L
B A L I
1
Gambar 11. Sketsa Karang Boma pada Pura Luhuran Bingin Desa Sumerta Sumber: Sketsa pada tanggal 01 Mei 2017
Gelebet, I Nyoman, Dkk. 1986. Arsitektur Tradisional Daerah Bali . Bali : Dapertemen Pendidikan & Kebudayaan Hartanti, Grace, Dkk. 2014. Pendokumentasian Aplikasi Ragam Hias Budaya Bali, Sebagai Upaya Konservasi Budaya Bangsa Khususnya Pada Perancangan Interior. Jakarta : Jurnal HUMANIORA Interior Design Department, BINUS University Vol. 5 No. 1 Maharani, Ida Ayu Dyah, Dkk. 2014. Arsitektur Tradisional Bali Pada Desain Hybrid Bangunan Retail di Kuta Bali. Denpasar : Jurnal Segara Widya Volume 2 Nomor 1 Sutrianti, Ni Komang. 2011. Pelinggih PadmaTiga Penataran Agung Besakih . Denpasar : Jurnal Institut Hindu Darma Negeri Denpasar
5