PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP
DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KECAMATAN PRAGAAN
Jl. Raya Pragaan No 88 Sumenep Kode Pos 69465
KERANGKA ACUAN KERJA KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA LABORATORIUM PUSKESMAS PRAGAAN TAHUN 2017
I. PENDAHULUAN
Laboratorium melakukan berbagai tindakan dan kegiatan yang terutama berhubungan dengan specimen yang berasal dari manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak dengan specimen , maka berpotensi terinfeksi kuman pathogen dan bahaya dari bahan berbahaya berbahaya dan beracun. Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas yang satu ke petugas yang lainnya, lainnya, atau ke keluarga dan masyarakat. Untuk mengurangi bahaya perlu adanya kebijakan yang yang ketat. Petugas harus memahami keamanan laboratorium dan mempunyai sikap serta sert a kemampuan melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaann yang sesuai SOP serta mengontrol bahan ataupun specimen menurut praktik praktik laboratorium yang yang benar. Pengamanan kerja di laboratorium pada dasarnya menjadi tanggung jawab setiap petugas terutama yang berhubungan langsung dengan proses pengambilan specimen, bahan, reagen pemeriksaan. Untuk mengkoordinasikan, menginformasikan, memonotor dan mengevaluasi pelaksanaan keamanan laboratorium, terutama untuk laboratorium yang melakukan berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pada satu sarana, maka diperlukan suatu tim untuk keamanan laboratorium di Puskesmas
II. LATAR BELAKANG
Laboratorium merupakan bagian unit kegiatan dari Puskesmas. Laboratorium Puskesmas Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat Keselamatan Kerja di Laboratorium merupakan kunci dalam mengurangi bahkan menghilangkan cedera dan penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan. Banyak eksposur/paparan di laboratorium yang membahayakan kesehatan dan mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumya. Adalah sangat penting bagi staf laboratorium mendapatkan pengetahuan dan pelatihan yang sesuai untuk menyadari dan mengetahui seluruh potensi bahaya yang dapat mengancam kesehatan bahkan nyawa mereka
III.
TUJUAN
1.
Tujuan Umum
: untuk mengurangi bahkan menghilangkan cedera dan
penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan.di Laboratorium 2.
Tujuan Khusus a)
:
Agar petugas Laboratorium memahami program K3 khususnya program K3 Laboratorium
b)
Agar petugas Laboratorium mampu mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat mengancam kesehatan khususnya selama bekerja di Laboratorium
c)
untuk pencegahan infeksi petugas laboratorium dari bahaya pekerjaan yang ada di laboratorium
IV.
SASARAN
1.
Pelaksana Laboratorium
2. Petugas Puskesmas Lainnya 3. Pasien / keluarga pasien / pengunjung Laboratorium
V.
PROSEDUR YANG ADA
1.
SOP Pengambilan dan Penyimpanan pesimen
2. SOP Penggunaan APD 3. SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Laboratorium 4. SOP Pengelolaan Reagen 5. SOP Pengelolaan Limbah 6. SOP penanganan dan pembuangan bahan berbahaya 7. SOP pemeriksaan laboratorium yang beresiko tinggi
VI.
IDENTIFIKASI RESIKO
Ancaman bahaya yang mengakibatkan resiko gangguan kesehatan dan keselamatan bagi petugas laboratorium, antara lain : 1.
Bahan Kimia : beracun, mudah terbakar, mudah meledak, karsinogenik, korosif, iritan dll
2.
Biologik : mikroorganisme virus, bakteri, parasit dll
3. Fisik : Penerangan yang kurang, panas, getaran/vibrasi, radiasi, tersandung, terpeleset, sengatan listrik dll 4. Psikososial : stress, beban kerja berlebihan, tekanan waktu
VII.
1.
PENANNGANAN RESIKO
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bersifat Umum : a. Setiap petugas diwajibkan memakai jas laboratorium, sarung tangan, dan masker di ruangan laboratorium. b. Tidak diperbolehkan makan dan minum serta merokok di dalam ruang laboratorium c. Tidak boleh menyimpan makanan dan minuman di dalam lemari es bersama reagen d. Dan anggap semua specimen mengandung bahan infeksius
2.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bersifat khusus : a.
Yang berkaitan dengan mikroorganisme : 1) Jangan memipet dengan mulut, gunakan alat bantu pipet 2) Jangan meniup pipet yang berisi bahan infeksius 3) Jangan menuangkan cairan yang telah terkontaminasi langsung ke dalam pipa saluran.
b.
Yang berkaitan dengan bahan kimia 1) Beri label pada semua bahan kimia meliputi nama, konsentrasi, tanggal penerimaan,
tanggal
pembuatan
dan
tanggal
kadaluarsa,
keterangan/peringatan tentang bahaya bahan 2) Bahan kimia di simpan pada ruang yang terang tidak terkena sinar matahari langsung, dalam lemari/rak secara rapi dan teratur, yang bersifat korosive harus diletakkan di tempat rendah
3) Pembuangan bahan kimia yang mudah terbakar dan mudah menguap dikumpulkan dalam kaleng yang aman dan jangan dibuang ke dalam pipa saluran umum c.
Yang berkaitan dengan peralatan listrik 1) Jangan menggunakan cairan atau gas yang mudah terbakar di sekitar peralatan listrik 2) Peralatan listrik harus dirawat dan dipelihara
d.
Yang berkaitan dengan limbah 1) Pengumpulan dan pembuangan limbah infeksius (sisa sampel dan barang/alat bekas pakai) dan tidak infeksius (cair dan padat) sesuai ketentuan yang berlaku 2) Lakukan desinfektan sisa sampel, tampung dalam wadah berisi larutan klorin, diamkan minimal 1 jam, buang ke saluran pembuangan 3) Naturalisasi sisa reagen dengan pengenceran yaitu penambahan air sampai netral (tidak bersifat asam/basa kuat) 4) Rendam alat habis pakai selama minimal 10 menit dengan larutan desinfektan (larutan klorin 0,5%), cuci bersih dengan air sabun, keringkan
e.
Yang berkaitan dengan ruang laboratorium 1) Bila ruangan laboratorium menggunakan AC, maka bak pencuci harus terpisah atau mempunyai penyedot udara, terutama untuk ruangan laboratorium
mikrobiologi
dengan
menggunakan
bahan
mudah
menguap. 2) Ruangan laboratorium tidak diperkenankan menggunakan kipas angin
VIII.
PENGELOLAAN KESEHATAN PERORANGAN DI LABORATORIUM
1. Persyaratan Kesehatan a) Pemeriksaan Fisik b) Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan darah lengkap (DL), test fungsi hati (SGOT, SGPT, Bilirubin, HbsAg, HBsAb) 2. Pencegahan Tuberkulosis : pemeriksaan Foto Thorax setiap tahun 3. Imunisasi Petugas Laboratorium : Semua petugas dianjurkan vaksinasi Hepatitis B
4. Perlindungan Petugas yang bekerja di bawah sinar UV : petugas diwajibkan memakai pakaian pelindung, dan tidak berada di sekitar alat ketika lampu UV sedang aktif bekerja. 5. Pemantauan Kesehatan a)
Petugas Lab secara berkala melakukan pemeriksaan serologis (Widal Test) secara berkala.
b)
Bila petugas Lab sakit lebih dari hari tanpa keterangan yang jelas tentang penyakitnya, maka Penanggung Jawab Laboratorium lapor kepada Kepala Puskesmas tentang kemungkinan infeksi Laboratorium.
IX.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Jika terjadi kecelakaan kerja selama bekerja di Laboratorium, maka dilakukan pencatatan pada register khusus dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas. Petugas Laboratorium yang melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, maka hasi l pemeriksaan dicatat di register Laboratorium
X.
PENUTUP
Kerangka Acuan Program Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) di Laboratorium Puskesmas Gayungan ini disusun dengan harapan dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan Kegiatan K3 khususnya di unit kerja Laboratorium Puskesmas Gayungan. Kepatuhan dari pelaksana Laboratorium terhadap kerangka acuan ini akan sangat membantu dalam rangka meminimalisir terhadap potensi bahaya yang ada di Laboratorium sesuai tujuan yang sudah ditetapkan.
Ditetapkan di
: PRAGAAN
Pada tanggal
: ........ 2017
Kepala Puskesmas Pragaan
Hudi Kuswoyo.S Kep,Ns NIP . 1967 0609 1988 031011
LAPORAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Nama Kegiatan
: Pelaksanaan Kegiatan Keselamatan Dan Keamanan
Kerja 2. Tanggal Pelaksanaan
:
3. Pelaksana kegiatan
:
4. Hasil Kegiatan
: Check list pelaksanaan kegiatan.
5. Masalah
:
6. Rencana Tindak Lanjut
:
Mengetahui
Pragaan
Kepala Puskesmas Pragaan
Penanggung Jawab Laboratorium
Hudi Kuswoyo.S Kep,Ns NIP . 1967 0609 1988 031011
Eko budi santoso. Amd Ak Nip .19971601 199780301 001