LAPORAN LAPORAN AKHIR AKHIR PKM-K PKM-K PROGRAM KEWIRAUSAHAAN JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA ITIK PETELUR YANG KAYA AKAN PROTEIN DENGAN CARA INTENSIF DI DESA MARGA MULYA KEC. RAMBAH SAMO, KAB. ROKAN HULU
BIDANG KEGIATAN: PKM - PENGABDI PENGABDIAN AN KEPADA KEPADA MASYA MASYARAKA RAKAT T
Diusulkan Oleh: Joko Superianto M. Sale Saleh h Sima Simamo mora ra Tuhu Setyono Moh. Chamim
(1214003/2012) (121 (12140 4012 12/2 /201 012) 2) (1113082/2011) (1313005/2013)
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN KABUPATEN ROKAN HULU 2015
i
ii
ii
RINGKASAN
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Rokan Hulu adalah salah satu daera daerah h yang yang sang sangat at besar besar pote potens nsiny inyaa untu untuk k berc bercoc ocok ok tanam tanam dan juga juga berternak. Pada saat sekarang ini meman memang g masyara masyarakat kat Rokan Rokan Hulu Hulu banyak banyak yang memilih dan berlomba untuk menjadi petan i dan berkebun berkebun sangat sedikit oran orang g yang ang untu untuk k memi memili lih h prof profes esii seba sebaga gaii pete petern rnak ak pada padaha hall jika jika kita kita bandingkan hasil yang didapatkan antara berkebun dan berternak itu sendiri tidak sedik it it orang yang lebih sukses apabila serius mendalami profesi sebagai peternak. peternak . Salah satu jenis ternak yang sangat mendukung diwilayah Rokan Hulu adalah berternak itik. Itik ini sering juga dikatan dengan unggas air karena sebagian kehidupannya dilakukan di tempat yang berair. Dalam berternak itik ini ini pelu peluan ang g untuk untuk ber berha hasi sill dan suks sukses es lebi lebih h besa besar, r, seba sebab b itik itik itu itu bisa bisa dijadi dijadika kan n asset asset nasion nasional al sekali sekaligu guss komodi komoditas tas yang yang bisa dianda diandalka lkan n sebagai sebagai sumber sumber gizi gizi dan sumber sumber pendap pendapatan atan masyara masyarakat kat dengan dengan menjad menjadika ikan n itik itu seba sebaga gaii petel petelur ur yang yang bisa bisa meng mengha hasil silka kan n setia setiap p harin harinya ya dan dan juga juga bisa bisa dijadi dijadikan kan sebagai pedagi pedaging ng yang yang bisa bisa dipasa dipasarka rkan n dimasya dimasyarak rakat at banyak banyak dan khalayak ramai. Diba Diband ndin ingk gkan an deng dengan an itik itik peda pedagi ging ng,i ,iti tik k pete petelu lurr jauh jauh lebi lebih h memung memungkin kinkan kan untuk untuk berhas berhasil il karena karena kebutu kebutuhan han untuk untuk itik pedaging pedaging tidak tidak sela selalu lu ada ada meng mengin ing gat usia usia pane panen n itik ped pedag agin ing g yang yang rela relati tiff lebi lebih h lama lama diband dibanding ingkan kan itik petelur petelur yang yang bisa bisa mengha menghasilk silkan an setiap harinya harinya.. Mela Melalui lui pengembangan budi daya itik petelur di desa marga mulya nantinya dapa t mencip menciptaka takan n usaha usaha baru baru dan dan pereko perekonom nomian ian yang yang baru selain itu juga juga dapat dapat menambah kebutuhan gizi pada masyarakat. Tujuan dari PKM Kewirausahaan beternaik itik petelur secara intensif adalah melatih kemampuan berwirausaha pengusul dan turut serta mengembangkan kewirausahaan di universitas pasir pengaraian. Ada beberapa metode pelaksanan yang akan di lakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini, adapun metode yang akan dilaksanakan yakni (Identifikasi Kebutuhan Telur Itik, Penyiapan Kandang, Pemilihan Bibit Dan Calon Induk, Induk, Pemeliharaan Dan Pengawasan, Pengawasan, Pemasaran, Pemasaran, Pelaporan) Pelaporan) , melalu metode ini nantinya akan menghasilkan telur itik yang kaya akan protein.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. ii RINGKASAN ..........................................................................................................iii DAFTAR ISI............................................................................................................iv BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1 Latar belakang masalah.................................................................................2 1.2 Tujuan ..........................................................................................................3 1.3 Luaran yang di harapka .................................................................................3 1.4 Manfaat kegiatan program Pkm-K................................................................3 BAB II. TARGET LUARAN ...................................................................................4 BAB III. GAMBARAN UMUM USAHA ..............................................................4 3.1 Gambaran umum usaha .................................................................................4 3.2 Kondisi lingkungan .......................................................................................5 3.3 Potensi peluang pasar ....................................................................................5 BAB IV. METODE ..................................................................................................6 4.1 Identifikasi kebutuhan telur itik ....................................................................6 4.2 Penyiapan Perkandangan .................................................................................6 4.3 Pemilihan Bibit Dan Calon Induk ..................................................................... 6 4.4 Pemeliharaan Dan Pengawasan ........................................................................ 7 4.5 Pemasaran .......................................................................................................7 4.6 Pelaporan ......................................................................................................7 BAB V. HASIL YANG DICAPAI ...........................................................................8 BAB VI. POTENSI HASIL ......................................................................................8 BAB VII. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ...............................................9 7.1 Hasil penjualan ..............................................................................................9 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Penggunaan Dana Preode Pertama ..........................................11 Lampiran 2. Penggunaan Dana Preode Kedua.............................................12 Lampiran 2. Bukti- bukti Pendukung Kegiatan ...........................................13 Lampiran 3. Dokumentasi kegiatan .............................................................21
iv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan usaha peternakan unggas di Indonesia relatif lebih maju dibandingkan usaha ternak yang lain. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya yang cukup luas dalam memperluas lapangan pekerjaan. Peningkatan pendapatan masyarakat dan terutama dalam memenuhi kebutuhan makanan bernilai gizi tinggi. Salah satu usaha unggas yang cukup berkembang di Indonesia adalah usaha ternak itik petelur. Meskipun tidak sepopuler t ernak ayam, pertenakan itik petelur mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil daging dan telur yang kaya akan protein di bandingkan ternak unggas yang lain diatas, selain itu jika dibandingkan dengan ternak unggas yang lain, ternak itik mempunyai kelebihan diantaranya adalah, itik memiliki daya tahan terhadap penyakit lebih baik dibandingkan unggas lain. Oleh karena itu usaha ternak itik memiliki resiko yang relatif lebih kecil, sehingga sangat potensial untuk di budidayakan dan di kembangkan. Berdasarkan data dinas pertenakan kabupaten Rokan Hulu saat ini,dari 16 kecamatan dan 150 desa yang ada di kabupaten Rokan Hulu belum ada yang mengembangkan budidaya itik kebanyakan masyarakat peternak ayam. Usaha ternak itik petelur mempunyai potensi yang cukup besar di kembangkan di daerah dengan kondisi alam tropis seperti di Indonesia. Itik merupakan satu aset nasional sekaligus komunitas yang biasa di handa lkan sebagai sumber gizi dan dan sumber pendapatan masyarakat, beberapa daerah di pantai u tara jawa tengah jawa barat dan di Sumatra di medan serta daerah dataran tinggi Riau tepatnya di kabupaten rokan hulu memiliki potensi pertenakan itik. Dengan adanya potensi ini diharapkan dapat meningkatkan gizi dan tarap hidup masyarakat. Pemeliharan ternak itik petelur akan menghasilkan telur untuk konsumsi dan juga faeces (kotoran) yang berguna untuk pupuk. Telur untuk konsumsi diperdagangkan dalam bentuk segar dan olahan. Telur asin merupakan bentuk olahan dari telur itik yang di perdagangkan di Indonesia. Subtitusi telur itik adalah telur ayam ( ayam kampung dan ayam ras ), ternyata kandungan telur itik ditinjau dari kandungan lemak, protein, kalsium, besi dan Vitamin A perbutir lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan telur ayam. Hanya kandungan kalori telur itik lebih rendah dibandingkan dengan telur ayam. Dengan dem ikian kandungan nilai gizi telur itik secara umum lebih tinggi di bandingkan telur ayam. Perbandingan nilai gizi telur itik dan ayam dapat dilihat dalam table 1.
1
Jenis
Kalori
Lemak
Protein
Kalsium
Besi
VitA
Telur
( Kkal )
(g)
(g)
(Mg)
(Mg)
(Si)
Telur itik
163
14.3
13.1
56
2.8
1 230
Telur
189
11.5
12.8
54
2.7
900
ayam Table 1.nilai gizi telur itik dan telur ayam per 100 gram telur Desa marga mulya adalah desa yang terletak di kabupten rokan hulu,desa ini memilik i potensi untuk pertenakan unggas karena letaknya yang jauh dari perkotaan, selain itu sebagian lahan desa marga mulya di gunakan untuk persawahan melihat konidi desa marga mulya yang sangan berpotensi untuk ternak iti petelur melalu program PKM-K ini kami akan membangun peternakan itik petelur di desa tersebut. Apabila kita tinjau dari segi penyediaan pakannya tidak begitu rumit karena masih bisa didapatkan dilingkungan desa itu sendiri, seperti dedak, keong mas, keladi dan bisa dicampurkan juga dengan ampas tahu, beserta ampas ikan. Lahan untuk tempat bebek bermain-mainpun masih luas karena berada dilingkungan pedesaan yang memiliki kolam dan sungai-sungai kecil yang bisa dimanpaatkan untuk tempat itik bermain-main dan mand i. Adapun pertenakan yang akan kami terapkan adalah pertenakan dengan cara intensif , perternakan intensif dilakukan seperti perternakan ayam pedaging metode ini sangat baik karena itik akan dipelihara sepenuhnya dikandang dan akan mendapatkan perawatan dan asupan vitamin sehar i-harinya. 1.2 . Tujuan Program
Tujuan dari program PKM-K di Rokan Hulu adalah : a. Melatih dan meningkatkan kemampuan wirausaha mahasiswa b. Mengembangkan program kewirausahaan di Universitas Pasir Pengaraian. c. Melalui Pengembangan budidaya iti petelur nantinya dapat menambah kebutuhan gizi masyarakat kabupaten Rokan Hulu. d. Menciptakan usaha dan kegiatan perekonomian baru yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Rokan Hulu. e. Dengan adanya peternakan itik petelur nantinya dapat memenuhi permintaan pasar yang ada di Kabupaten Rokan Hulu. 2
f. Membentuk sebuah lembaga yang berupa koperasi yang nantinya akan mengelola peternakan itik yang akan dibuat. 1.3 . Luaran Yang Di Harapkan
Target luaran yang diharapkan sebagai berikut : Target luaran yang diharapkan dari usaha ini, yaitu dapat menghasilkan produk telur yang berkualitas dan dafat memenuhi kebutuhan telur iti di pasaran nantinya, sebagai upaya untuk meninkatkan kreativitas mahsiswa dalam berwirausaha yag nantinya bisa di aplikasikan setelah selesai kuliah. Pengembangan inovasi produk telur yg dihasilak seperti telur asin ditujukan pada konsumen yangkurang suka mengkonsumsi telur mentah, sehingga konsumsi telur bebek dikalangan masyarakat dapat meningkat. Telur asin sendiri merupakan suatu produk yang banyak diminati oleh masyarakat luas mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. 1.4 . Manfaat Kegiatan PKM – K
Ada pun manfaat kegiatan pkm-k sebagai berikut : 1 . Dapat membuka peluang usaha bagi mahasiswa tentang budidaya itik petelur 2. kegiatan ini kedepanya mahasiswa dapat belajar hidup mandiri dan bisa memenuhi kebutuhanya sendiri tanpa tergantung orang tua lag i. 3. Memberi makanan yang ekonomis dan memiliki kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh.. BAB II. TARGET LUARAN
Dengan melakukan kegiatan Program Pengabdian Kepada Mas yarakat (PKM-M) terdapat beberapa target luaran yaitu: 1. Mahasiswa mampu lebih kreatif dalam ide berwirausaha. 2. Dengan Kegiatan PKM-K
ini mahasiswa
mulai menyadari akan
pentingnya suatu wirausaha dalam memenuhi kebutuhan sendri tanpa harus meminta kepada orang tua (belajar secara mandiri dalam mencari uang) 3. Mahasiswa juga mulai meninjau bahwa telur itik kaya akan kandungan lemak, protein, kalsium dan vitamin A dari pada telur unggas lainnya. 4. Hasil peternakan telur itik ini bisa memenuhi permintaan pasar dalam kebetuhan telur itik 3
BAB III. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 3.1. Gambaran Umum Usaha
Usaha ternak itik petelur biasanya dilakukan secara tradisonal. Sebagai contoh di Provinsi Nusa Tenggara Barat,sebagian besar bahkan hampir 60 persen adalah peternak iti k tradisional. Ciri pertenak itik tradisional pada umumnya di gembala dengan makanan seluruhnya diperoleh waktu di gembala, kandang seadanya tanpa kolam dan tidak mengenal penanganan kesehatan sama sekali. Sedangkan bentuk pemeliharaan itik petelur lainya adalah semi intensif dan intensif. Perbedaan pemeliharaan itik petelur tradisional , semi intensif dan intensif dapat dilihat pada tabel 2.1. Tradisional digembala
Semi intensif Sekali – sekali digembala
100 % makan dari pengembalaan Kandang seadanya tanpa kolam
50 % makan buatan 50% di pengembalaan
Tanpa penggunaan obat dan vaksin
Kadan ada pengobatan dan vaksinasi
Intensif Tidak digembala 100 makan buatan
Kandang di lengkapi kolam Kandang system ker ing seperti ayam ras Penggunaan obat dan vaksin secara intensif
Tabel 2.1 Perbedaan pemeliharaan itik secara tradisional ,semi intensif dan intens if Dari tabel 2.1 tersebut dapat dilihat pemeliharaan itik petelur cara semi intensif merupakan peralihan dari tradisional menuju intensif. Tampak pula pemeliharaan itik petelur intensif memerlukan sarana dan prasarana yang relatip besar dibandingkan dengan berternak itik petelur tradisional. Sebagai contoh dalam pemeliharaan itik petelur intensif diperlukan makan buatan 100 persen,karena itik tidak pernah di gembala dan begitu pula dengan pembuatan kandang yang lebih baik serta pencegahan terhadap penyakit. Tabel 2.2 memperlihatkan kelebihan dan kekurangan petelur tradisional dan intensif.
4
Aspek kegiatan
Tradisional
Intensif
1.Biaya yang di
Rendah
Tinggi
2. Teknologi yang di
Muda
Sulit
3.Efisiensi yang di
Rendah
Tinggi
4.Produktivitas pekerja
Sangat rendah
Lebih tinggi
5.Efisiensi lahan
Rendah
Tinggi
6.Penanggulangan
Sulit
Mudah
7.Pengembangan usaha
Sulit
Mudah
Tabel 2.2 kelebihan dan kekurangan petelur tradisional dan in tensif.
3.2.Kondisi Lingkungan
Desa marga mulya adalah desa yang terletak di Kabupten Rokan Hulu,desa ini memiliki potensi untuk pertenakan unggas karena letaknya yang jauh dari perkotaan, selain itu sebagian lahan desa marga mulya di gunakan untuk persawahan. Ditinjau dari kondisi lingkungan ternak yang akan diadakan ini sangat baik,sebab lingkungannya berada dipedesaan yang lumayan sejuk dan damai juga memiliki serta sumber daya alam seperti air sangat bagus masih melimpah ruah. Apabila kita tinjau dari segi penyediaan pakannya tidak begitu rumit karena masih bisa didapatkan dilingkungan desa itu sendiri,seperti dedak,keong mas,dan bisa dicampurkan juga dengan ampas tahu,beserta ampas i kan. Lahan untuk tempat bebek bermain-mainpun masih luas karena berada dilingkungan pedesaan yang memiliki kolam dan sungai-sungai kecil yang bisa dimanpaatkan untuk tempat itik bermain-main dan mand i.
3.3. Potensi Peluang Pasar
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tidak sedikit masyarakat yang meminati untuk menkonsumsi telur ayam,karena mudah didapatkan,lain halnya dengan telur itik ini,tidak semudah mendapatkan telur ayam dan biasaya untuk mendapatkannya melalui sistim pesan langsung pada peternak yang sudah bekerja sama, namun karena keterbatasan jumlah produsen telur itik ini menyebabkan masyakat beralih membeli telur ayam ras yang lebih mudah didapatkan dari telur itik. Disamping harganya yang tidak begitu mahal dan juga ekonomis, telur itik juga mengandung banyak vitamin dan protein yang tinggi yang b isa membantu menjaga kesehatan dan daya
5
tahan tubuh manusia. Untuk penjualan dan pemasaran telur ini Bisa dipasarkan dirumah makan,minimarket,pasar dan juga lingkungan pedesaan. Telur itik ini tidak selalu bisa kita temukan dipasaran, kalaupun ada itu hanya sedikit saja sehingga peluang untuk dipasarkan masih begitu besar,dan dari segi peminatnya juga bukan hanya dari kalangan orang dewasa namun juga remaja dan anak-anak bahkan yang berusia lanjutpun bisa menikmatinya sehingga sangat berpeluang besar apabila dipasarkan. Selain untuk di konsumsi telur itik juga di gunakan oleh restoran, industri kosmetik dan farmasi. Bahkan telur itik mempunyai potensi besar untuk dijadikan tepung terigu. Dan untuk penjualannya sendiri kita tidak menjual atau memasarkan secara eceran namun melalui distributor karena langsung membeli telur dalam jumlah yang banyak serta memudahkan kita dalam memasarkan telur tersebut kepada masyarakat. BAB IV. METODE PELAKSANAAN Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program PKM-K di kabupaten rokan hulu in i adalah : 4.1. Identifikasi kebutuhan telur itik
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam prosesi identifikasi adalah : a. Mengidentifikasi ke pada masyarakat dan pasar akan kebutuhan telur itik. b. Mendata jumlah minimum dan maksimum kebutuhan telur itik yang dibutuhkan d i pasar. 4.2. Penyiapan Perkandangan
Model kandang ada 3 jenis yaitu : a. Kandang untuk anak itik ( DOD ) pada masa stress bisa juga di sebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m 2 mampu menampung 50 ekor DOD. b. Kandang brower ( untuk itik remaja ) disebut model kandang ren / kandang kelompok dengan ukuran 16 -100 ekor perkelompok. c. Kandang layar untuk itik masa bertelur ukuran 3 x 2 meter dengan jumlah itik sebanyak 30 ekor. 4.3. Pemilihan bibit dan calon induk
6
Membeli DOD ( day old duck ) dari yang sudah di kenal mutunya maupun yang sudah mendapat rekomendasi dari dinas pertenakan setempat. 4.4. Pemeliharan dan pengawasan
a.Sanitasi dan tindakan preventif Sanitasi kandang multak di perlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit ) b.Pengontrolan penyakit Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. c.Pemberian pakan Pemberian pakan itik tersebut ada tiga fase stater (umur 0 – 8 minggu),fase grower ( umur 8 – 18 minggu ) dan fase layer ( umur 18 27 minggu ). d.Pengambilan hasil produksi. Setiap hari melakukan pengawasan terhadap hasil produksi, telur per harinya. Setelah beberapa waktu yang telah ditentukan hasil produksi telah di pasarkan 4.5.Pemasaran
Dalam melakukan usaha pemasaran merupakan faktor yang penting dari pendirian suatu usaha yaitu pemasaran ditujukan kepada semua kalangan yaitu dari pasar tr disional,warung-warung dan rumah serta masyarakat sekitar lokasi. Pemasaran ini dilakukan di daerah kabupaten rokan hulu. a. Mendristibusikan hasil hasil panen yang dimiliki. b. Meningkatkan kualitas produksi. 4.6.Pelaporan
a. Pembuatan laporan awal, laporan perkembangan kegiatan dan laporan akhir pembuatan laporan awal di sesuaikan dengan hasil yang telah di capai selama di lakukan program pkm-k. memaparkan proses pembuatan budidaya itik petelur dar i awal hingga akhir serta perkembangan dari setiap program yang telah di susun. b. Laporan akhir, laporan akhir ini akan menjelaskan semua pekerjaan pembuatan pertenakan budidaya itik petelur sampai finising.
7
BAB V. HASIL YANG DICAPAI
NO
1
TARGET AWAL
Peningkatan pengetahuan
REALISASI
Mampu Berwirausaha dan pengembangan wirausaha di Universitas Pasir Pengaraian
PERSENTASI KEBERHASI LAN
100%
INDIKATOR
1. Terlaksananya Kegiatan PKM-K tingkat Universitas pasir Pengaraian 2. Antusiasme mahasiswa dalam kegiatan PKM-K yaitu dengan ikut berpatisipasi dalam kegiatan tersebut 1. Mengi dentifikasikan Kebutuhan Telur
Itik 2
Mampu melakukan Keterampilan beberapa metode pelaksanaan PKM-K
3
Pemasarna
Baru di lakukan di sekitar masyrakat setempat dan desa2 terdekat
100%
2. Penyiapan Kandang 3. Pemilihan Bibit Dan Calon Induk, 4. Pemeliharaan, 5. Pengawasan, 6. Pemberian pangan,dan pembuatan Kolam
80 %
BAB VI. POTENSI HASIL
Dengan adanya Kewirausahaan ini, maka manfaat yang diperoleh adalah mengetahui: a. Potensi Tujuan dari PKM Kewirausahaan beternak itik petelur secara intensif adalah melatih kemampuan berwirausaha pengusul dan turut serta mengembangkan kewirausahaan di universitas pasir pengaraian. b. Ada beberapa metode pelaksanan yang akan di lakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini, adapun metode yang akan dilaksanakan yakni ( Identifikasi Kebutuhan Telur Itik, Penyiapan Kandang, Pemilihan Bibit 8
Dan Calon Induk, Pemeliharaan Dan Pengawasan, Pemasaran, Pelaporan) , melalui metode ini nantinya akan menghasilkan telur itik yang kaya akan protein. c. Potensi untuk pertenakan unggas sangat bagus (tidak adanya itik yang mati) karena letaknya yang jauh dari perkotaan , yaitu jauh dari suara bising, mudah tranportasi dan mudah mendapatkan air bersih d. Ditinjau dari segi penyediaan pakannya potensi bisa didapatkan dilingkungan desa, seperti dedak, keong mas, dan dicampurkan juga dengan ampas tahu. BAB VII. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
1. Mendapatkan hasil secara maksimal 2. Menjadikan usaha beternak itik petelur menjadi usaha yang menguntungkan dan dapat memenuhi kebutuhan sehari hari. 3. Membuat usaha beternak itik petelur ini berbeda dengan pengusaha lain. 4. Ingin menjadikan usaha ini menjadi ternak yang di kenal oleh masyarakat. 7.1.Hasil Penjualan Penjualan Jumlah Yang Dipasarkan I 60 II 50 III 60 IV 45 V 65 VI 65 VII 64 VIII 64 IX 70 X 71 XI 60 XII 60 XIII 60 XIV 65 XV 65 XVI 65
Jumlah Yang Terjual 60 50 50 45 60 51 54 58 65 68 55 52 58 52 50 50
Total
819
Harga Per Satuan Produk 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
Hasil Penjualan 180000 150000 150000 135000 180000 153000 162000 174000 195000 204000 165000 156000 174000 156000 150000 150000 2.634,000
9
Biaya Sehari-hari
No 1 2 3 4 5
Jumlah harga Bahan Jumlah Harga satuan (Rp) (Rp) 720,000 Dedak 16 hari 120,000 x 1 karung Keong 16 hari 10000 x 1 ember kecil 300,000 Ampas Tahu 16 hari 10000 x 1 ember besar 240.000 100,000 Obat - Obatan 16 hari 100,000 300.000 Trnsportasi 16 hari 300,000 TOTAL DANA 1,720,000
Keuntungan = Total penjualan – Total Biaya Produksi
= 2.634,000 – 1,720,000 = 9.14,000
10
LAMPIRAN 1. PENGGUNAAN DANA PREODE PERTAMA No
WAKTU PEMBELIAN
PENGGUNAAN DANA
JUMLAH DANA YANGDI GUNAKAN
Dana yang di Keluarkan 1
14 Februari 2015
Belanja Bahan Membeli bambu
1. Rp. 300.000 Total Rp. 300.000 Dana yang di Keluarkan
2
3
4
5
18 Februari 2015
2015-03-06
2015-03-22
2015-03-26
Perjalanan Sewa truk
1. Rp. 300.000 Total Rp. 300.000
Belanja Bahan
Dana yang di Keluarkan
1. Geraji kayu 1 2. Parang 2 buah 3. Paku 4. Paku 5. Terpal biru 6. Tali 7. Pelastik hitam 8. Jarring 9. Palu 10. Kikir 11. Tsambang 12. Batu asah 13. Sarung tangan
1. Rp. 25.000 2. Rp. 100.000 3. Rp. 30.000 4. Rp. 8000 5. Rp. 240.000 6. Rp. 20.000 7. Rp. 70.000 8. Rp. 12.000 9. Rp. 30.000 10. Rp.12.000 11. Rp.18.000 12. Rp.20.000 13. Rp.5000 Total Rp. 698,000
Biaya Di Luar Oprasional
Dana yang di Keluarkan
Pemebelian senek dan air minum selama 4 hari untuk pembuatan kandang bebek,dan kolam.
1. Rp. 145.000 Total Rp. 145.000
Belanja Bahan
Dana yang di Keluarkan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
6 Buah bak 78 1 Buah kalo besar 1 Buahember cor 22 2 Buah lampu 2 Buah rumah lampu 2 bal kabel
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Rp. 60.000 Rp. 10.000 Rp. 15.000 Rp. 30.000 Rp. 8000 Rp. 60.000 Total Rp. 183.000 11
Belanja Bahan
6
7
2015-05-07
2015-05-30
1. Membeli bebek 2. Membeli dedak 3. Sewa mobil 1 hari
Dana yang di Keluarkan 1. Rp. 4.400.000 2. Rp. 480.000 Dana Perjalanan 3. Rp. 600.000 Total Rp. 1.165.000
Belanja Bahan
Dana yang di Keluarkan
1. membeli dedak 560 kg
1. Rp. 1.200.000 Dana Perjalanan 2. Rp. 300.000
2. sewa mobil 1 hari
Total Rp. 1.500.000 TOTAL BIAYA
Rp. 8.606.000
LAMPIRAN 2. PENGGUNAAN DANA PREODE KEDUA
Untuk dana preode keduan saat ini belum di gunakan oleh tim adapun target penggunan dana preode kedua nanti akan di gunakan untuk pembuatan mesin penetas telur dan perbaikan kandan itik. LAMPIRAN 3. HASIL TELUR BEBEK DIOLAH MENJADI TELUR REBUS OLEH IBU RUMAH TANGGA
12
13
LAMPIRAN 3. BUKTI LAPORAN PENGGUNAAN DA A PKM-M No
1
PENGGUNAAN DANA/ PEMBELI N
Belanja Bahan
WAKTU PEMBELIAN
BUKTI PE
BELIAN
14 Februari 2015
1. Membeli ba bu 1 trek
2
Perjalanan
18 Februari 2015
1. Sewa mobil
14
3
Belanja Bahan
2015-03-06
1. Geraji kayu 1 2. Parang 2 bua 3. Paku 4. Paku 5. Terpal biru 6. Tali 7. Pelastik hita 8. Jarring 9. Palu 10. Kikir 11. Tsambang 12. Batu asah 13. Sarung tangan
15
16
4
Biaya konsumsi selama 4 hari 1. Senek dan minuman
2015-03-22
17
18
5
Belanja Bahan
2015-03-26
7. 6 buah ba 78 8. 1 buah kalo besar 9. 1 buahemb er cor 10. 2 buah lam u 11. 2 buah rum ah lampu 12. 2 bal kabel
6
Belanja Bahan
2015-05-07
1. membeli be ek 2. membeli de ak Biaya perjalana 3. sewa mobil 1 hari
19
20
7
Belanja Bahan
2015-05-30
1. Membeli dedak 2. Sewa mobil
21
LAMPIRAN 4. BUKTI- BUKTI PENDUKUNG KEGIATAN
Gambar 1. Penebangan Bambu
22
Gambar 2.Pengangkatan bambu
Gambar 1. Rumah kandang bebek
Gambar 2. Membuat kolam bebek dan kolam ternak keong mas 23
Gambar 1. Lokasi pertenakan bebek di sidmpuan (Sumatrautara)
24
Gam ar 2 . Bebek sudah sampai ke lokasi PKM-
25