A. Imajinasi Sosiologi
Apa itu imajinasi sosiologis? imajinasi sosiologis merupakan kemampuan untuk menempatkan masalah pribadi dalam kerangka informasi tentang isu-isu sosial. Mills mengatakan bahwa apa yang orang butuhkan manusia adalah kualitas pikiran yang akan membantu mereka untuk menggunakan informasi dan mengembangkan alasan untuk mencapai penjumlahan jelas tentang apa yang terjadi di dunia dan apa yang mungkin terjadi dalam diri mereka. Imajinasi sosiologis memungkinkan pemiliknya untuk memahami adegan sejarah besar dalam hal maknanya bagi kehidupan batin dan karir eksternal dari berbagai individu. Mills melihatnya sebagai, imajinasi sosiologis dapat membantu individu mengatasi dengan dunia sosial dengan membantu mereka untuk melangkah keluar dari pandangan dunia pribadi mereka dan dengan demikian melihat peristiwa dan struktur sosial yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan budaya. Dengan imajinasi sosiologis seseorang dapat memahami pandangan historis yang lebih luas, dari segi pengertiannya terhadap hakikat kahidupan (inner life) dan kebutuhan kehidupan (external career) berbagai individu. Dengan menggunakan itu dia dapat melihat bagaimana individu-individu, dalam keruwetan pengalaman sehari-harinya sering mengisruhkan posisi sosial mereka. Dalam keruwetan itu dicari kerangka masyarakat modern dan dalam kerangka demikian psikologi berbagai manusia dirumuskan. Dengan sarana-sarana itu kegelisahan pribadi para individu dipusatkan pada kesulitan-kesulitan eksplisit dan kesamaan-kesamaan publik diubah menjadi keterlibatan dengan isu publik (Mills,1959:5). B. Konsep Siapa Imajinasi Sosiologi ?
Konsep sosiologi berasal dari pemikiran seorang ilmuan yang bernama Charles Wright Mills, C. Wright Mills dilahirkan pada 28 Agustus 1916 di Waco, Texas. Dia berasal dari latar belakang kelas menengah konvensional ayahnya adalah broker asuransi, dan ibunya adalah ibu rumah tangga. Mills kuliah di Universitas Texas dan menjelang 1939 dia mendapat gelar sarjana dan master. Dia adalah mahasiswa yang luar biasa, dimana sampai dia meningalkan Texas dia telah mempublikasikan artikel-artikel di dua jurnal sosiologi utama. Mills mendapat gelar Ph.D. dari Universitas Wisconsin (Scimecca, 1977). Dia pertama mengajar di Universitas Maryland,
tetapi kemudian menghabiskan sebagian besar karirnya, dari 1945 sampai meninggal, di Universitas Columbia. C. Kesadaran Sosiologi oleh Pater I Berger
D. Pengaruh Masyarakat Terhadap Individu
Masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik fisik maupun sosio-psikologis, termasuk didalamnya adalah belajar. Terhadap faktor lingkungan masyarakat ini ada pula yang menyebutnya sebagai empirik yang berarti pengalaman, karena dengan lingkungan masyarakat itu individu mulai mengalami dan mengecap alam sekitarnya. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan
masyarakat itu, karena lingkungan itu senantiasa tersedia di
sekitarnya. 1. masyarakat membuat individu sebagai makhluk sosial Yang dimaksud dengan masyarakat pada uraian ini hanya meliputi orang-orang atau manusia-manusia lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi, sehingga kenyataannya akan menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan yang lainnya. Terputusnya hubungan manusia dengan masyarakat manusia pada tahun-tahun permulaan perkembangannya,
akan
mengakibatkan
berubahnya
tabiat
manusia
sebagai
manusia.
Berubahnya tabiat manusia sebagai manusia dalam arti bahwa ia tidak akan mampu bergaul dan bertingkah laku dengan sesamanya. Dapat kita bayangkan andaikata seorang anak manusia yang sejak lahirnya dipisahkan dari pergaulan manusia sampai kira-kira berusia 10 tahun saja, walaupun diberinya cukup makanan dan minuman, akan tetapi serentak dia dihadapkan kepada pergaulan manusia, maka sudah dapat dipastikan bahwa dia tidak akan mampu berbicara dengan bahasa yang biasa, canggung pemalu dan lain-lain. Sehingga kalaupun dia kemudian dididik, maka penyesuaian dirinya itu akan berlangsung sangat lambat sekali.
2. masyarakat membuat wajah budaya bagi individu Lingkungan masyarakat dengan aneka ragam kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi dirinya. Lingkungan masyarakat dapat membentuk pribadi seseorang, karena manusia hidup adalah manusia yang berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala apa yang tersedia di alam sekitarnya.