BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Be Bela lakan kang g Dewasa ini terdapat berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari yang
sangat kompleks yang akibatnya akibatnya dapat mempengaruhi mempengaruhi psikis ataupun fisik. fisik. Dan hubungan atau interaksi individu dengan individu yang lain terkadang terjadi hubungan yang tidak harmonis serta menyebabkan perilaku yang berbeda atau lazimnya disebut kelainan. Manusia merupakan makhluk yang unik dan menarik untuk dipelajari seluk beluknya. Hal ini mencakup semua aspek yang membentuk pribadi individu, baik dari segi individunya sendiri, ataupun kehidupan sosialnya. Dalam menjalani kehidupannya manusia pasti mempunyai permasalahan dan dari permasalahan ini harus dicari penyelesaiannya. ermasalaha ahan yang akan
diangkat
dalam
makal kalah
ini
adala alah
permasalahannya tentang !"angguan #eksual$ khususnya eksibionisme. Dalam dunia dunia psikol psikologi ogi abnorma abnormal, l, ganggua gangguan n abnorma abnormalit litas as seksua seksuall merupa merupakan kan ruang ruang lingkup di dalamnya. %erdasar D#M &' () *dari +sosiasi sikiatrik +merika diklas diklasifi ifikas kasii menjadi menjadi tiga tiga garis garis besar besar yaitu yaitu Disfun Disfungsi gsi seksua seksual, l, arafi arafili liaa dan "angguan &dentitas "ender. B. Tujuan (ujua (ujuan n dari dari penu penuli lisa san n makal makalah ah ini ini yait yaitu u untu untuk k meng menget etahu ahuii gangg gangguan uan
abnormalitas seksual jenis eksibionisme di masyarakat. C. Manf anfaat aat enulisan enulisan makalah makalah ini bermanfaat menambah wawasan wawasan tentang tentang perilaku perilaku
menyimpang seksual eksibionisme sehingga dapat memberikan informasi kepada pembaca. BAB II PEMBAHASAN
A. Pengert Pengertian ian Eksibio Eksibionis nisee
1
ksibisionis berasal dari kata ehibition yang artinya pa meran, memamerkan atau mempertontonkan alat kelamin. ksibisionis adalah dorongan fantasi seual yang mendesak dan terus-menerus dengan memamerkan bagian genitalnya kepada orang lain. Dorongan tersebut bertujuan untuk menakuti, mengejutkan atau untuk dikagumi. ksibisionisme adalah prefensi tinggi dan berulang untuk mendapatkan kepuasan seksual kepada orang yang tidak dikenal yang tidak menginginkannya kadang kepada seorang anak. "angguan ini umumnya berawal di masa remaja dan berlanjut hingga dewasa. ksibisionis dapat terjadi pada pria maupun wanita. ada pria, penderita menemukan kepuasaan saat melihat perempuan terkejut melihat genitalnya. #edangkan pada wanita, penderita menemukan kepuasan melihat pria terangsang saat melihat alat kelamin, payudara atau pantatnya. %eberapa eksibisionis ditangkap atas kejahatan lain yang melibatkan kontak dengan korbannya. ksibionis melakukan masturbasi ketika berfantasi atau ketika benar-benar memamerkannya. ksibisionisme dapat dikategorikan sebagai paraphilia yang tergolong aneh tapi tidak langka. ksibionisme juga sering disebut kepuasan yang diperoleh dengan memperlihatkan bagian tubuh lain, pada lawan jenis atau anak-anak. Memperlihatkan alat kelamin sering dilakukan di tempat umum seperti kereta, taman, perpustakaan, halaman sekolah, bus, depan bioskop, di jalan raya. #etelah memamerkan alat genitalnya, penderita tidak bermaksud melakukan aktivitas seksual lebih lanjut terhadap korban misalnya memperkosa. /leh sebab itu, gangguan ini tidak berbahaya secara fisik bagi korban. Diantara orang-orang dewasa memperlihatkan alat kelamin yang patologik lebih sering dilakukan oleh laki-laki sedangkan memperlihatkan bagian tubuh dengan batas-batas tertentu sering dilakukan eksibinisme oleh perempuan. B. Etiologi !an Patofisiologi ksibionisme termasuk kedalam kelainan seksual parafilia. arafilia adalah gangguan seksual yang ditandai oleh khayalan seksual yang khusus dan desakan serta praktek seksual yang kuat, biasanya berulang kali dan menakutkan. arafilia mengacu pada sekelompok gangguan yang melibatkan ketertarikan seksual terhadap obyek yang tidak biasa atau aktifitas seksual yang tidak biasa
2
*0eray, 1223. +da beberapa etiologi dan factor yang mempengaruhi kelainan seksual parafilia4 ". 0aktor sikososial Dalam model psikoanalitik klasik, seseorang dengan parafilia adalah orang yang gagal untuk menyelesaikan proses perkembangan normal ke arah penyesuaian heteroseksual, tetapi model tersebut telah dimodifikasi oleh pendekatan psikoanalitik. +pa yang membedakan satu parafilia dengan parafilia lainnya adalah metode yang dipilih oleh seseorang *biasanya lakilaki untuk mengatasi kecemasan yang disebabkan oleh4 *1 kastrasi oleh ayah dan *5 perpisahan dengan ibu. %agaimanapun kacaunya manifestasi, perilaku yang dihasilkan memberikan jalan keluar untuk dorongan seksual dan agresif yang seharusnya telah disalurkan kedalam perilaku seksual yang tepat. %erdasarkan teori ini terdapat beberapa penyebab parafilia. 0reud dan koleganya mengajukan bahwa beberapa parafilia dapat disebabkan oleh penyimpangan dari fase courtship. 6ormalnya, fase ini akan berujung pada proses mating pada pria dan wanita. 0ase ini dimulai dari masa remaja dan dengan7 tanpa adanya sexual intercourse pada tahap awal perkembangan seksual. 0ase Definitif 8ourtship a. 9ocating partner potensial à fase inisial dari courtship. b. retactile interactionà berbicara, main mata dst. c. (actile interaction à memegang, memeluk, dst. *foreplay. d. ffecting genital unionà seual intercourse
5. 0aktor /rganik (es psikofisiologis telah dikembangkan untuk mengukur ukuran volumemetrik penis sebagai respon stimulasi parafilia dan nonparafilia. rosedur dapat digunakan dalam diagnosis dan pengobatan, tetapi memiliki keabsahan diagnostik yang diragukan karena beberapa laki-laki dapat menekan respon erektilnya. :. (eori Behavioural *;elakuan
3
%erdasarkan teori ini, parafilia disebabkan oleh proses conditioning .
dipengaruhi
oleh
lingkungan
dan
genetik.
8ontohnya
kebanyakan orang akan mendapatkan orgasme yang pertama pada prepubertas tetapi ada beberapa orang dapat terjadi sebelum periode prepubertas. +da sedikit orang yang tanpa adanya stimulus eksternal bias mengalami orgasme, orang ini biasanya memiliki dorongan seksual yang tinggi saat bayi *sonogram menunjukkan bayi memegang penisnya dalam uterus. +nak yang aktif secara seksual pada usia muda akan cenderung aktif secara seksual pada remaja. Hal ini dipengaruhi oleh D6+ dan akan diturunkan kepada anak- anaknya.
>. (eori Darwin 0aktor operatif dari teori Darwin ada 5, yaitu kuantitas dan kualitas. ;uantitas jika dari keturunan yang dihasilkan
yang besar dibandingkan
dengan yang survive. ;ualitas yaitu yang dapat beradaptasi terhadap lingkungan. ria yang secara fisik dapat menghasilkan banyak keturunan *kuantitas, dan wanita yang bertanggung jawab untuk kualitas. ?anita akan lebih berhati hati dalam memilih pasangannya sedangkan pria cenderung hanya untuk
4
melakukan hubungan seksual dengan banyak wanita *tidak memilih-milih. Hal tersebut menjelaskan mengapa parafilia sering terjadi pada pria. #tudy dari #harnor *12@A menyatakan bahwa pria usia 15-12 tahun memikirkan seks 53 kali dalam 1 jam atau sekali dalam : menit ria usia :3:2 tahun, memikirkan seks = kali per jam. Hal ini dapat menjelaskan alasan, mengapa parafilia biasanya terjadi pada usia 1>-5> tahun.
C. #riteria Diagnosis !an $ejala #linis Eksibionise
ksibisionisme adalah dorongan berulang untuk menunjukkan alat kelamin pada orang asing atau pada orang yang tidak menyangkanya. ;egairahan seksual terjadi pada saat antisipasi terhadap pertunjukan tersebut, dan orgasme didapatkan melalui masturbasi selama atau setelah peristiwa. Dinamika laki-laki dengan eksibisonisme adalah untuk menegaskan maskulinitas mereka dengan menunjukkan penis dan dengan melihat reaksi korban ketakutan, kaget, jijik.
;riteria diagnosis eksibisionisme menurut D#M-&'-() adalah4 a. Bntuk periode waktu sedikitnya C bulan, terdapat khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan atau perilaku seksual yang intens dan berulang yang melibatkan menunjukkan alat kelamin seseorang pada orang asing yang tidak menduganya. b. /rang tersebut telah melakukan dorongan seksual ini, atau dorongan atau khayalan seksual menimbulkan penderitaan yang nyata atau kesulitan interpersonal. #edangkan menurut D"<-&&&, pedoman diagnosis eksibisonisme adalah4 a. ;ecenderungan yang berulang atau menetap untuk memamerkan alat kelamin kepada asing *biasanya lawan jenis kelamin atau kepada orang banyak di tempat umum, tanpa ajakan atau niat utuk berhubungan lebih akrab.
5
b. ksibisionisme hampir sama sekali terbatas pada laki-laki heteroseksual yang memamerkan pada wanita, remaja atau dewasa, biasanya menghadap mereka dalam jarak yang aman di tempat umum. +pabila yang menyaksikan itu terkejut, takut, atau terpesona, kegairahan penderita menjadi meningkat. c. ada beberapa penderita, eksibisionisme merupakan satu-satunya penyaluran seksual, tetapi pada penderita lainnya kebiasaan ini dilanjutkan bersamaan *simultaneously dengan kehidupan seksual yang aktif dalam suatu jalinan hubungan yang berlangsung lama, walaupun demikian dorongan menjadi lebih kuat pada saat menghadapi konflik dalam hubungan tersebut. d. ;ebanyakan
penderita
eksibisionisme
mendapatkan
kesulitan
dalam
mengendalikan dorongan tersebut dan dorongan ini bersifat !ego-alien$ *suatu benda asing bagi dirinya.
D. Prognosis
rognosisnya berhubungan dengan onset usia yang awal, tingginya frekuensi tindakan, tidak adanya perasaan bersalah atau malu terhadap tindakan tersebut, dan penyalahgunaan zat. erjalanan penyakit dan prognosisnya baik jika pasien memiliki riwayat koitus disamping parafilia, jika pasien memiliki motivasi tinggi untuk berubah, dan jika pasien datang berobat sendiri, bukannya dikirim oleh badan hukum.
E. Diagnosis %erdasarkan pedoman diagnostik dari ekshibisionisme adalah4 1. ;ecenderungan yang berulang atau menetap untuk memamerkan alat kelamin
kepada orang asing *biasanya lawan jenis atau kepada orang banyak di tempat umum, tanpa ajakan atau niat untuk berhubungan lebih akrab. 5. kshibisionisme hampir sama sekali terbatas pada laki-laki heteroseksual yang memamerkan pada wanita, remaja atau dewasa, biasanya menghadap
6
mereka dalam jarak yang aman di tempat umum. +pabila yang menyaksikan itu terkejut, takut, atau terpesona, kegairahan p enderita menjadi meningkat. :. ada beberapa penderita, ekshibisionisme merupakan satu-satunya penyaluran seksual, tetapi pada penderita lainnya kebiasaan ini dilanjutkan bersamaan *simultaneously dengan kehidupan seksual yang aktif dalam suatu jalinan hubungan yang berlangsung lama, walaupun demikian dorongan menjadi lebih kuat pada saat menghadapi konflik dalam hubungan tersebut. =. ;ebanyakan penderita
ekshibisionisme
mendapatkan
kesulitan
dalam
mengendalikan dorongan tersebut dan dorongan ini bersifat !ego-alien$ *suatu benda asing bagi dirinya.
;riteria diagnostik untuk ekshibisionisme yaitu 4 1. +danya fantasi yang merangsang secara seual, dorongan seual yang kuat, berulang-ulang berupa memamerkan alat genital terhadap orang yang tidak dikenal. "ejala tersebut harus muncul dalam waktu sekurang-kurangnya C bulan. %. /rang dengan gejala tersebut diatas menimbulkan penderitaan yang bermakna secara klinis sehingga menyebabkan gangguan dalam bidang sosial, pekerjaan, dan bidang penting lainnya. &. Ma'a(Ma'a Penanganan Eksibionise 1. (erapi sikoanalisis andangan psikoanalisis adalah gangguan itu timbul karena adanya
gangguan karakter yang dahulu disebut gangguan kepribadian, sehingga sangat sulit untuk ditangani dengan keberhasilan yang cukup memadai. 5. (eknik %ehavioral ara terapis dari aliran behavioral mencoba untuk mengembangkan prosedur terapeutik untuk mengubah aspek seksual individu. (erapi aversif dilakukan dengan memberikan kejutan fisik saat seoseorang menunjukkan perilaku yang berkaitan dengan parafilia. Metode lain, disebut satiation yaitu seseorang diminta untuk bermasturbasi untuk waktu lama, sambil berfantasi
7
dengan lantang. ;edua terapi tersebut, apabila digabungkan dengan terapi lain seperti pelatihan kemampuan sosial, dapat bermanfaat terhadap paedofilia, transvestisme, eksibisionisme, dan transvestisme. 8ara lain yang dilakukan adalah orgasmic reorientation, yang bertujuan membuat pasien belajar untuk menjadi lebih terangsang pada stimulus seksual yang konvensional. Dalam prosedur ini pasien dihadapkan pada stimulus perangsang yang konvensional, sementara mereka memberi respon seksual terhadap rangsangan lain yang tidak konvensional. (erdapat pula teknik lain yang umum digunakan, seperti pelatihan social skills. :. enanganan ;ognitif rosedur kognitif sering digunakan untuk mengubah pandangan yang terdistorsi pada individu dengan parafilia. Diberikan pula pelatihan empati agar individu memahami pengaruh perilaku mereka terhadap orang lain. %anyak program penanganan yang memberikan program pencegahan relapse, yang dibuat berdasarkan program rehabilitasi ketergantungan obat-obatan terlarang. =. enanganan %iologis &ntervensi biologis yang sempat banyak diberikan dua generasi yang lalu adalah dengan melakukan kastrasi atau pengangkatan testis. %aru-baru ini, penanganan biologis yang dilakukan melibatkan obat-obatan. %eberapa obat yang digunakan adalah medroyprogesterone acetate *M+ dan cyptoterone acetate. ;edua obat tersebut menurunkan tingkat testosteron pada laki-laki, untuk menghambat rangsangan seksual. +da beberapa terapi lagi yang bisa dilakukan untuk mengobati perilaku menyimpang seksual eksibionisme 4 ". sikoterapi %erorintasi (ilikan Merupakan pendekatan yang paling sering digunakan untuk mengobati parafilia. asien memiliki kesempatan untuk mengerti dinamikanya
sendiri
dan
peristiwa-peristiwa
yang
menyebabkan
perkembangan parafilia. #ecara khusus, mereka menjadi menyadari peristiwa
sehari-hari
yang
menyebabkan
mereka
bertindak
atas
impulsnya *sebagai contohnya, penolakan yang nyata atau dikhayalkan. sikoterai juga memungkinkan pasien meraih kembali harga dirinya dan
8
memperbaiki kemampuan interpersonal dan menemukan metode yang dapat diterima untuk mendapatkan kepuasan seksual. (erapi kelompok juga berguna. 5. (erapi #eks (erapi seks dapat dijadikan pelengkap yang tepat untuk pengobatan pasien yang menderita disfungsi seksual tertentu dimana mereka mencoba melakukan aktivitas seksual yang tidak menyimpang dengan pasangannya. :. (erapi erilaku Digunakan untuk memutuskan pola parafilia yang dipelajari. #timuli yang menakutkan, seperti kejutan listrik atau bau yang menyengat, telah dipasangkan dengan impuls tersebut, yang selanjutnya menghilang. #timuli dapat diberikan oleh diri sendiri dan digunakan oleh pasien bilamana mereka merasa bahwa mereka akan bertindak atas dasar impulsnya. =. (erapi /bat (ermasuk
medikasi
antipsikotik
dan
antidepresan,
adalah
diindikasikan sebagai pengobatan skizofrenia atau gangguan depresif jika parafilia disertai dengan gangguan-gangguan tersebut. +ntiandrogen, seperti ciproterone
acetate di
ropa
danmedroxiprogesterone
acetate *Depo-rovera di +merika #erikat, telah digunakan secara eksperimental
pada
parafilia
hiperseksual. Medroxiprogesterone
acetate bermanfaat bagi pasien yang dorongan hiperseksualnya diluar kendali atau berbahaya *sebagai contoh masturbasi yang hampir terusmenerus, kontak seksual setiap kesempatan, seksualitas menyerang yang kompulsif. /bat serotonorgik seperti Fluoxetin *prozac telah digunakan pada beberapa kasus parafilia dengan keberhasilan yang terbatas.
>. (erapi +versi Aversion therapy yang dilakukan dengan cara kecemasan diberi pada saat pasien parafilia mengalami rangsangan seksual *rangsangan abnormal. #ehingga pasien akan merasa cemas
9
ketika terjadi
rangsangan seual yang tidak normal tersebut dan menyebabkan penurunan libido. 8ara yang digunakan biasanya pasien memakai seperangkat elektroda yang dapat menghantarkan listrik. Dan pasien diberikan barang, gambar, atau apapun yang menjadi rangsangan abnormal baginya. ;etika pasien mulai berfantasi dengan barang yang diberikan, pada saat itu juga pasien diberi kejutan listrik yang menyakitkan. Dengan begitu akan timbul rasa cemas ketika pasien berhadapan dengan barang, gambar, atau apapun yang dapat membuat rangsangan abnormal tadi, sehingga libido pasien terhadap barang-barang tadi dapat berkurang. Bntuk sebagian besar pasien yang telah diterapi mengalami perkembangan bagus dalam segi seksual normalnya. (etapi ada beberapa pasien yang tidak mengikuti latihan selama 5 minggu mengalami spontaneous
recovery atau
kambuh
mendadak
sehingga
pasien
memerlukan terapi kembali dan biasanya setelah itu pasien sembuh total. C. (erapi embedahan *;astrasi aitu melakukan operasi dengan menghilangkan testikel yang menjadi sumber testosteron. (etapi hanya digunakan pada orang-orang yang tingkah laku seksualnya membahayakan orang lain seperti para pemerkosa. #ebagaimana penelitian di
3E dilaporkan masih mampu melakukan hubungan seksual. $. Conto) #asus Eksibisionis Michael, 5C tahun, seorang lelaki tampan yang sudah menikah dan memiliki
anak perempuan berusia : tahun. Dia sudah menghabiskan seperempat kehidupannya di sekolah anak-anak nakal dan di dalam penjara. ;etika dia masih remaja dia adalah seorang pelaku pembakaran. ;etika dia mulai beranjak dewasa, dia mulai menunjukkan dirinya. Dia datang ke klinik tanpa sepengetahuan istrinya karena dia semakin sering menunjukan dirinya
10
sampai tiga kali sehari.dan dia takut tertangkap dan dimasukan kedalam penjara lagi. Michael berkata dia senang berhubungan seksual dengan istrinya, tetapi tidak semenyenangkan saat dia memamerkan dirinya. Dia tidak bisa menahan perilaku ekshibisonisnya, khususnya sekarang, ketika dia sering berpindah pekerjaan dan mengkhawatirkan uang sewa rumah. Dia menyayangi anak perempuannya lebih dari apapun dan dia tidak bisa jauh dari anaknya. Modus operandi yang dilakukan Michael adalah dengan mencari remaja perempuan yang langsing, biasanya di dekat #M dan #M+. Dia akan mengeluarkan penis dari celananya dan memainkannya sambil mengendarai mobilnya mendekati seorang anak perempuan atau sekelompok anak perempuan. Dia akan menurunkan kaca mobiknya, sambil tetap memainkan penisnya dan menanyakan arah kepada mereka. ;adang para perempuan itu tidak melihat penisnya, itu tidak apa-apa. ;adang mereka melihat penisnya dan tidak bereaksi, itu pun tidak apa-apa. ;etika mereka melihat penisnya dan merasa malu juga takut, itu adalah yang terbaik. Dia akan mulai masturbasi dengan lebih keras, dan kadang-kadang dia berhasil ejakulasi sebelum anak-anak itu pergi. #ejarah michael tidak menentu. +yahnya meninggalkan rumah sebelum ia lahir, dan ibunya pemabuk berat. Dia keluar masuk rumah asuh selama masa kecilnya. Disekitar kota 6ew ork. #ebelum dia berusia 13 tahun dia terlibat dalam aktivitas seksual dengan tetangga laki-lakinya. ;adang-kadang para lelaki itu memaksa tetangga perempuan untuk bercumbu, dan Michael kebingungan ketika perempuan itu sedih. Dia merasa kasihan pada mereka, tapi dia juga menikmatinya. %eberapa kali perempuan itu tampak takut saat melihat penisnya. Hal itu membuatnya Fmerasa jantanG untuk melihat ekspresi itu. H. Pen*ebab Eks)ibionise a. Psikologis enyebab eksibisionis diduga karena perkembangan psikologis yang
tak sempurna semasa anak-anak. Di mana saat itu si penderita mengalami perasaan rendah diri, tidak aman serta memiliki ibu yang dominan dan sangat protektif. ;arena itu, penderita tidak bisa berinteraksi dengan lawan
11
jenisnya. engalaman masa kecil tersebut dapat berkontribusi besar terhadap rendahnya tingkat keterampilan sosial dan harga diri, rasa kesepian dan terbatasnya
hubungan
intim.
erilaku
eksibisionis
masuk
kategori
penyimpangan kejiwaan dalam hal seksual bila memamerkan organ seks untuk kepentingan pribadi. Mereka yang suka pamer organ seks lebih pas dimasukkan dalam kategori narcism, yang istilah merupakan orang yang suka memuja diri sendiri. Mereka merasa dirinya menjadi pusat perhatian sehingga tampilannya selalu mengundang perhatian.Bmumnya pengidap eksibisionis rata-rata sudah menikah namun memiliki hubungan seksual yang tidak memuaskan dengan pasangannya. (erdapat pandangan bahwa parafilia muncul dari classical conditioning, yang secara kebetulan telah memasangkan rangsangan seksual dengan kelompok stimulus yang dianggang tidak pantas oleh masyarakat. 6amun teori yang terbaru mengenai parafilia bersifat multidimensional dan menyatakan bahwa parafilia muncul apabila terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang. #eringkali orang dengan parafilia mengalami penyiksaan fisik dan seksual pada masa kanak-kanak, dan tumbuh dalam keluarga yang hubungan antara orang tua dengan anak terganggu. engalaman-pengalaman awal ini dapat berkontribusi terhadap tingkat kemampuan sosial serta self-esteem yang rendah, kesepian dan kurangnya hubungan intim yang sering terlihat pada parafilia. ;epercayaan bahwa seual abuse pada masa kanak-kanak merupakan predisposisi untuk munculnya, ternyata masih perlu ditinjau ulang. %erdasarkan penelitian, kurang dari sepertiga pelaku kejahatan seks merupakan korban seual abuse sebelum mencapai usia 1A tahun. Distorsi kognitif juga memiliki peran dalam pembentukan parafilia. /rang
dengan parafilia
dapat membuat berbagai pembenaran atas
perbuatannya. embenaran dilakukan antara lain dengan mengatribusikan kesalahan kepada orang atau hal lain, menjelek-jelekkan korban, atau membenarkan alasan perbuatannya. #ementara itu, berdasarkan perspektif
12
operant conditioning, banyak parafilia yang muncul akibat kemampuan sosial yang tidak adekuat serta reinforcement yang tidak konvensional dari orang tua atau orang lain. b. Biologis #ebagian besar orang yang mengidap eksibisionisme adalah laki laki,
terdapat spekulasi bahwa androgen, hormon utama pada laki-laki berperan dalam gangguan ini. %erkaitan dengan perbedaan dalam otak, suatu disfungsi pada lobus temporalis dapat memiliki relevansi dengan sejumlah kecil
kasus
eksibisionisme.
kemungkinan besar hal itu hanya merupakan salah satu faktor dari rangkaian penyebab yang kompleks yang mencakup pengalaman sebagai salah satu faktor utama. Dalam teori biologis, hal ini dangat dipengaruhi oleh faktor genetik atau faktor hormonal.
'. Sosiokultural 9ingkungan dan budaya yang mendukung yang ada disekeliling
eksibisionisme dapat menjadi faktor penyebab. +pa yang dilihat di lingkungan dapat menjadi stimulus bagi individu. !. Pre+alensi ara perilaku penyimpangan seks berusia remaja juga menjadi fokus
penelitian karena sebagian besar penjahat tersebut memulai tindakannya dimasa remaja. Hasilnya seperti halnya hasil pada orang dewasa. ara pelaku kejahatan seks tersebut seringkali kurang memiliki motivasi untuk mengubah perilakunya. (erdapat beberapa metode yang dapat dilakukan terapis untuk meningkatkan motivasi mengikuti perawatan4 1. %erempati terhadap keengganan untuk mengakui bahwa ia adalah pelanggar hukum. 5. Memberitahukan jenis-jenis
perawatan
yang
dapat
membantu
mengontrol perilaku dengan baik dan menunjukkan efek negatif yang timbul apabila tidak dilakukan treatment. :. Memberikan intervensi paradoksikal, dengan mengekspresikan keraguan bahwa orang tersebut memiliki motivasi untuk menjalani perawatan.
13
=. Menjelaskan bahwa akan ada pemeriksaan psikofisiologis terhadap rangsangan seksual pasien dengan demikian kecenderungan seksual pasien dapat diketahui tanpa harus diucapkan atau diakui oleh pasien. I. #riteria Eks)ibisionise
1. #etidaknya terjadi selama C bulan berturut-turut, pasien memiliki hasrat seksual
yang
kuat,
fantasia
atau perilaku
yang berkenaan
dengan
memamerkan kelamin sendiri kepada orang lain yang tidak dicurigai. 5. 8iri berikutnya adalah orang yang bersangkutan bertindak berdasarkan dorongan tersebut atau dodorongan dan fantasi tersebut menyebabkan orang tersebut mengalami distress atau mengalami masalah interpersonal. :. #elanjutnya yang menjadi ciri dari eksibisionisme adalah gejalanya dimulai sebelum usia 1A tahun, tetapi itu akan berlangsung sampai berusia :3-an atau lebih.
,. Pan!angan Teori Psikologi Ter)a!a- $angguan ". Pan!angan Be)a+ioral (erdapat pandangan bahwa parafilia
muncul
dari
classical
conditioning, yang secara kebetulan telah memasangkan rangsangan seksual dengan kelompok stimulus yang dianggang tidak pantas oleh masyarakat. 6amun teori yang terbaru mengenai parafilia bersifat multidimensional dan menyatakan bahwa parafilia muncul apabila terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang. #eringkali orang dengan parafilia mengalami penyiksaan fisik dan seksual pada masa kanak-kanak, dan tumbuh dalam keluarga yang hubungan antara orang tua dengan anak terganggu. engalaman-pengalaman awal ini dapat berkontribusi terhadap tingkat kemampuan sosial serta self-esteem yang rendah, kesepian dan kurangnya hubungan intim yang sering terlihat pada parafilia. ;epercayaan bahwa seual abuse pada masa kanak-kanak merupakan predisposisi untuk munculnya, ternyata masih perlu ditinjau ulang. %erdasarkan penelitian, kurang dari sepertiga pelaku kejahatan seks merupakan korban seual abuse sebelum mencapai usia 1A tahun. %.
Pan!angan #ognitif
14
Distorsi kognitif juga memiliki peran dalam pembentukan parafilia. /rang
dengan parafilia
dapat membuat berbagai pembenaran atas
perbuatannya. embenaran dilakukan antara lain dengan mengatribusikan kesalahan kepada orang atau hal lain, menjelek-jelekkan korban, atau membenarkan alasan perbuatannya. #ementara itu, berdasarkan perspektif operant conditioning, banyak parafilia yang muncul akibat kemampuan sosial yang tidak adekuat serta reinforcement yang tidak konvensional dari orang tua atau orang lain. #. Tin!akan Pre+ensi *ang Harus Dilakukan ara perilaku penyimpangan seks berusia remaja juga menjadi fokus
penelitian karena sebagian besar penjahat tersebut memulai tindakannya dimasa remaja. Hasilnya seperti halnya hasil pada orang dewasa *%ecker I Hunter, 122@.ara pelaku kejahatan seks tersebut seringkali kurang memiliki motivasi untuk mengubah perilakunya. ksibisionisme ini memang cukup meresahkan. Mungkin untuk mencegah terjadinya gangguan ini, ada baiknya anda bisa lebih meluangkan waktu untuk keluarga, menjalin komunikasi yang baik dengan lingkungan keluarga dan sosial.
penderita eksibisionis4 1. %erhati-hatiJ
15
&ngat, sumber kepuasan penderita justru pada reaksi +nda. #emakin takut atau jijik +nda, bakal main puas si penderita nantinya. &ntinya, jangan membiarkan diri +nda terpancing perilaku penderita. =. (erakhir, berdoalah demi keselamatan supaya tidak bertemu dengan penderita eksibisionis.
16
BAB III PENUTUP A. #esi-ulan ksibionisme
adalah
kelainan
seksual
dengan
cirri
kesenangan
memperlihatkan alat kelamin atau bagian tubuh lain kepada lawan jenis atau anak-anak. ksibionisme juga termasuk dalam kategori gangguan seksual parafilia yaitu sekelompok gangguan yang melibatkan ketertarikan seksual terhadap obyek yang tidak biasa atau aktifitas seksual yang tidak biasa. B. Saran
berlaku di lingkungan masyarakat khususnya &ndonesia karena penyimpangan tersebut dapat merugikan diri sendiri dan kesehatann ya.
17
DA&TA PUSTA#A
0ausiah, 0. 533:. Bahan ajar mata kuliah psikologi abnormal (klinis dewasa. Depok 4 0akultas sikologi Bniversitas &ndonesia.
0eray, < .8., Herzer, M. 1223. !omosexual "tudies and #olitics in the $%th Century& ;arl Maria ;ertbeny.
;aplan, H. &., #adock, %. <., "rebb, <. +. 5335. "inopsis psikiatri ilmu pengetahuan psiatri klinis.
6evid, <. #., )athus, #. +., "reene, %. 5335. #sikologi abnormal jilid dua edisi kelima.
18