Pemasangan
Alat/ Mesin Elektrokardiograf
Terdapat tiga macam sandapan , yaitu:
1.
Sandapan bi bipolar/st r/staandar
2.
San Sandap dapan unip unipo olar lar ex extrem tremit itas as
3.
San Sandap dapan unip unipo olar lar pre preko kord rdia iall
Sandapan Bipolar ( I, II, III )
Sandapan I "!.
: Elektroda positif yang dihubungkan dengan ! dan elektroda negatif dengan
Sandapan II "!.
: Elektroda positif yang dihubungkan dengan dan elektroda negatif dengan
Sandapan III : Elektroda positif yang dihubungkan dengan ! dan elektroda negatif dengan . Sandapan Unipolar Limb Load ( aVR, aVL, aVF )
Sandapan a#" : Sandapan unipolar lengan kanan yang diperkuat Sandapan a# : Sandapan unipolar lengan kiri yang diperkuat Sandapan a#$ : Sandapan unipolar tungkai kiri yang diperkuat Sandapan Unipolar Prekordial
%enempatan elektroda sebagai berikut : #1 ditempatkan di ruang inter&ostal I# di kanan sternum. #2 ditempatkan di ruang inter&ostal I# di kiri sternum. #3 ditempatkan di antara sadapan #2 dan #'. #' ditempatkan di ruang inter&ostal # di linea (sekalipun detak apeks berpindah). #* ditempatkan se&ara mendatar dengan #' di linea axillaris anterior. #+ ditempatkan se&ara mendatar dengan #' dan #* di linea midaxillaris. #: ditempatkan pada garis axilla belakang #- : ditempatkan pada garis s&apula belakang # : ditempatkan pada batas kiri &olumna ertebralis Dari penelasan diatas bisa diambil kesimp!lan "ait! :
0eadaan antung anteroseptal
: #1,#2,#3
0eadaan antung api&al
: I, II, III
0eadaan antung superior
: I, a#
0eadaan antung anterior
: II, III, a#"
0eadaan antung anterolateral
: I, a#,#*, dan #+
0eadaan antung posterior
: #, #-, #,
I#T$RPR$T%SI $&' #R%L
!. 0alibrasi: Standarisasi %astikan 1 mm 4 1 m# dan pastikan ke&epatan kertas 2* mm/detik 1 kotak ke&il tinggi 4 .1 m#, .' detik 5. Syarat sinus adalah gelombang % positif pada lead I,II,a#$ dan negatif pada a#".
Serta % diikuti 6"S 7. ihat apakah gelombang % positif pada lead I,II,a#$ dan negatif pada a#". !pabila gelombang % terbalik periksa sadapan prekordial (#), pada dekstrokardia ukuran " paling tinggi pada lead #1 dan menge&il hingga #+ apabila hanya sekedar kesalahan pemasangan maka sadapan prekordial terlihat normal. •
SUSUNAN PELAPORAN EKG
A. Identitas pasien nama! "sia! #enis kelamin! No MR$ %. Irama &. 'eart Rate (. A)is E. Gelom*ang P +. Inter,al PR G. -RS omple) '. Segmen S I. Gelom*ang 0. Inter,al - Kesimp"lan1 2ait" *erisi diagnosis EKG *erdasarkan 3asil *aaan di atas.
%* +$%RT R%T$
%enghitungan heart rate dapat dilakukan dengan: 1. 3/umlah kotak besar yang terdapat dalam arak "8" 2. 1*/umlah kotak ke&il yang terdapat dalam arak "8" Irama sinus
berasal dari S! node dengan ke&epatan + 81x/menit
9eart rate 1x/menit %ada bradikardia
sinus takikardia, heart rate ;+x/menit
sinus bradikardia
umlah Siklus dalam + detik (3 kotak besar) x 1, apabila terdapat
disosiasi !# maka hitung umlah 6"S dalam + detik (3 kotak besar) x 1 %ada ireguler
umlah 6"S dalam + detik (3 kotak besar) x 1
B* RIT$
Se&ara &epat ba&a apakah ada pause/ premature beats/ irregular atau gelombang abnormal < Irreg!ler 1. Sinus aritmia
irama irregular yang berubah sesuai inspirasi8ekspirasi, seluruh
gelombang % identi&. Seringkali fenomena normal.
2. =andering pa&emaker
5entuk % berubah (setidaknya 3 bentuk % berbeda) seiring
dengan perubahan posisi pa&emaker dengan heart rate ;1x/menit
3. >akikardi atrium multifo&al
sama seperti ?andering pa&emaker namun heart rate
1 82 x/menit
'. $ibrilasi atrium
gelombang % tidak terlihat, baseline berundulasi (fibrillation
?aes), irama entrikel irregular. ;+ slo? entri&ular response, +81 normal entri&ular response dan 1 rapid entri&ular response
<$scape Beat: $okus automatisitas menadi pa&emaker, kemudian S! node overdrive suppress fokus tersebut sehingga menadi balik menadi irama sebelumnya. %ada es&ape beat/rhythm atau premature beat terdapat fokus ektopik. $okus di atrium menghasilkan 6"S yang sempit, fokus pada un&tion menyebabkan 6"S yang sempit disertai p yang terbalik atau terbenam di kompleks 6"S sedangkan fokus pada entrikel menghasilkan 6"S yang lebar. <$scape R"tm: $okus automatisitas menadi pa&emaker pada umumnya karena terdapat gangguan konduksi 1. !trial 2. un&tional 3. #entri&ular
: +8-x/menit : '8+x/menit : 28'x/menit
2. %remature un&tional
3. %remature entri&ular &ontra&tion
%#7 yang sering %#7 yang berturut8turut (terutama 3 atau lebih) %#7 dengan berbagai bentuk 5anyak fokus $enomena "8on8> "esiko #> %#7 dengan &oupling time diba?ah 3+ ms
Belombang % apakah normal/abnormal 0ompleks 6"S !pakah sempit (diatas !# node) atau lebar (diba?ah !# node) 9ubungan %86"S apakah terdapat disosiasi !pakah regular/irregular
<%ccelerated idio.entric!lar r"tm
bentuk seperti entri&ular es&ape rhythm dengan
ke&epatan *811 bpm. %enyebab paling sering ialah fase reperpusi infark miokard akut <-ara membedakan escape beat dengan PV-
pada %#7 gelombang mun&ul terlalu
&epat sedangkan pada es&ape beat gelombang mun&ul karena eda yang terlalu lama (sehingga gelombang terlambat). %enting untuk dibedakan karena penekanan pada es&ape beat dapat berakibat fatal.
>erdapat %D, siklus %D86"S8>. %ada %!> dengan blok tidak setiap %D diikuti 6"S8> dan seringkali merupakan tanda dari digitalis toxi&ity 1* Paro0"smal 2!nctional Tac"cardia
>erdapat %D terbalik langsung sebelum atau sesudah setiap 6"S positif. apat uga %D terbenam dalam 6"S. %ada umumnya 6"S sempit, namun apabila terdapat abberant entri&ular &ondu&tion dapat menadi lebar. 3* Paro0"smal Ventric!lar Tac"cardia (VT)
#> terlihat seperti %#7 berulang dengan ke&epatan 1*82* bpm Fembedakan %S#> kompleks 6"S lebar dengan #> 7iri klinis: #> pada umumnya pada antung yang abnormal sedangkan %S#> sebaliknya. %iat karotis dapat menterminasi %S#> namun tidak pada #>. >erdapat &annon ! ?aes pada #> karena terdapat disosiasi !#.
7iri E0B: isosiasi !# pada #> (% dan 6"S independen satu dengan lainnya) sementara
pada %S#> apabila gelombang %D terlihat maka seringkali terbalik dan %D86"S memiliki hubungan 1:1
$usion beat (7apture beat) terlihat hanya pada #> yaitu ketika impuls dari
atrium terkadang mele?ati !# node sehingga depolarisasi entrikel teradi karena impuls dari atrium dan entrikel sehingga membentuk morfologi yang berbeda. Extreme right axis deiation Sekitar 3.*G pasien dengan infark miokard akut mengalami #> terutama dalam '- am pertama 4* %trial Fl!tter
Belombang % 2* C 3* bpm. $lutter ?aes. %ada lead II dan III sa?tooth pattern. "eentrant &ir&uit: mela?an arah arum am defleksi sa?8tooth negatif pada sadapan inferior sementara searah arum am menghasilkan defleksi positif pada sadapan inferior. 5* Ventric!lar Fl!tter
%ada umumnya berlanut menadi fibrilasi entrikel. #entri&ular rate 2* C 3* bpm 6* %trial Fibrillation
Belombang % tidak terlihat, baseline berundulasi (fibrillation ?aes), irama entrikel irregular. ;+ slo? entri&ular response, +81 normal entri&ular response dan 1 rapid entri&ular response 7* Ventric!lar Fibrillation
7urah antung tidak ada, perlu 7%" dan defibrillasi segera !bberant entri&ular &ondu&tion adalah keadaan dimana stimulus yang &epat teradi
ketika eft bundle bran&h sedang repolarisasi namun "ight bundle bran&h sedang refraktori, sehingga teradi keterlambatan dari depolarisasi entrikel kanan (atau sebaliknya) yang menghasilkan 6"S lebar $enomena !shman teradi ketika 6"S yang lebar teradi setelah pause yang lama dimana bundle bran&h menyesuaikan ?aktu repolarisasinya (menadi lambat) dan ketika salah satu bundle bran&h masih refrakter dan impulse dari supraentrikel dihantarkan maka akan menyerupai bundle bran&h blo&k sehingga teradi 6"S yang lebar. >eradi pada fibrilasi atrium dengan pause yang berariasi antara panang dan pendek. 8* Torsades De Pointes
>orsades e %ointes berasal dari bahasa %ran&is yang berarti H >?isting of SpikesH
atau kurang lebih seperti tali yang digelombangkan.
0arakteristik E0B >orsades e %ointes ( >d% ) :
o
=ide 6"S 7omplex >a&hy&ardia
o
Fempunyai morfologi, durasi, dan aksis gelombang 6"S yang berubah8ubah
o
0has >orsades e %ointes, yakni Selama periode #> terdapat H >?istH atau periode seperti isoelektrik line. >idak adanya >?ist tidak menghilangkan diagnosis >d%
o
!da %emanangan Interal 6> Sebelumnya dan biasanya diinisiasi oleh %#7 " on >
9Bradiaritmia
1. Sinoatrial Block
>erdapat sinus pause (1 Siklus), dapat disertai es&ape beat 2. %trio.entric!lar Block (%V Block) /st degree %V block
%" .2 detik
1nd degree %V block t"pe / (:enckebac)
Interal %" memanang disertai dropped beat
1nd degree %V block t"pe 1 (obit; tipe II)
Interal %" tidak memanang disertai dropped beat
3rd degree %V block
isosiasi !# 6"S sempit 6"S lebar
aktifitas listrik atrium dan entrikel beralan se&ara independen
Irama un&tional, pada umumnya ' C + bpm
Irama entrikular , pada umumnya 2 C ' bpm
-* %0is
6"S normal adalah J hingga J
ead I (K) dan a#$ (K)
Aormal !xis
ead I (K) dan a#$ (8)
ead I (8) dan a#$ (K)
ead I (8) dan a#$ (8)
eft !xis eiation "ight !xis eiation
Extreme "ight !xis eiation
Lntuk menentukan deraat se&ara pasti maka &ari lead yang bifasik, axis e&tor adalah perpendikular dari lead tersebut. Faka ada 2 kemungkinan yaitu axis pada lead bifasik K J dan axis pada lead bifasik 8J. Sesuaikan dengan lead I dan a#$ &ontohnya: bifasik pada axis 8+J, maka 8+J KJ dan C +J 8 8J adalah 3J dan 81*J apabila lead I dan a#$ positif, maka axisnya adalah 3J. <%ada pasien dengan deiasi axis singkirkan kemungkinan hipertrofi entrikel kanan/kiri dan hemiblok
D* 'elombang P
4 Aormalnya 4 >inggi ;2.* mm, lebar ;.12 detik 4 %embesaran atrium kanan (% pulmonale) tinggi 2.* mm 4 %embesaran atrium kiri (% mitrale lebar) .12 detik $* Inter.al PR
4 Aormalnya 4 .12 C .2 detik 4 5lok atrioentri&ular 4 interal %" .2 detik
4
Sindrom preeksitasi 4 interal %" ;.12 detik =olff8%arkinson =hite dengan elta ?aes o?n8Banong8eine tidak ada elta ?aes
F* &ompleks
4 4
6 patologis apabila dalamnya 1/3 tinggi " atau lebarnya .' detik ebar 6"S .- C .1 detik Intraentri&ular &ondu&tion delay inkomplit "555/555 lebar 6"S .1 C .11
detik 555 durasi 6"S .12 detik (ihat bagian 555) "555 durasi 6"S .12 detik (ihat bagian "555) '* Segmen ST
4 4
S> Eleasi (penyebab) S> epresi (penyebab)
+* 'elombang T 4 >all > >ented >, hypera&ute > 4 > flattening >anda hipokalemia 4 > inersion >anda iskemia
I* Inter.al
Interal 6> men&akup sekitar 'G dari setiap siklus antung (interal "8"). Semakin &epat antung berdetak, semakin pendek interal 6>. interal 6> pada gambar kedua lebih pendek karena detak antung pada gambar kedua lebih &epat.
4
5aMett $ormula
Interval QT QTc = √ RR 6>&
7orre&ted 6> Interal
6> Interal ""
Belombang 6 hingga akhir dari gelombang >
=aktu dari gelombang " ke gelombang " selanutnya
2* 'elombang U
4
Belombang L adalah gelombang yang mun&ul setelah gelombang > pada siklus antung. %enyebab gelombang L prominen paling sering adalah hipokalemia, namun dapat disebabkan oleh kelainan sistem saraf pusat dan obat antiaritmik lainnya.