DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(DPLH) PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN UPTD PUSKESMAS PANDAUKE DESA PANDAUKE KECAMATAN MAMOSALATO KABUPATEN MOROWALI UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN MOROWALI UTARA
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH Alamat : Jln. Poros Kolonodale – Ganda ganda Kec. Petasia Kab. Morowali Utara
L E M B A R P E
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
DPLH
PUSKESMAS
PANDAUKE
KATA PENGANTAR Kesehatan merupakan salah satu karunia Tuhan Yang Maha Esa yang wajib disyukuri, tanpa kesehatan kehidupan kita tidak berarti apa apa, kesehatan juga merupakan hak asasi setiap individu yang harus dihargai dan juga merupakan investasi dalam meningkatkan produktifitas kerja guna mencapai kesejahteraan di masyarakat pada umumnya. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Kemudian dalam rangka mendukung dan mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2020, maka Puskesmas Pandauke selaku pemrakarsa bermaksud untuk mengembangkan dan mengoperasikan lebih lanjut Puskesmas dan Sarana Penunjangnya di Desa Pandauke Kecamatan Mamosalato untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kecamatan Mamosalato.
DPLH
PUSKESMAS
PANDAUKE
Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan saran, masukan dan bantuannya dalam proses penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH), dengan harapan dapat kami gunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak terkait dalam pengambilan kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kolonodale,
November
2017
Pemrakarsa Kegiatan DINAS KESEHATAN DAERAH KABUPATEN MOROWALI UTARA KEPALA DINAS ama, t tangan, mater i, dicap DELNAN LAUENDE, M. Kes
NIP. 19681123 198802 2 001
DPLH
PUSKESMAS
PANDAUKE
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan Dokumen DPLH ....................................................................... i Kata Pengantar ............................................................................................................. ii Daftar Isi ...................................................................................................................... iv Daftar Tabel ................................................................................................................. v Daftar Peta ................................................................................................................... vi Daftar Gambar ............................................................................................................. vii
BAB I a. b.
Identitas Pemrakarsa dan Penyusun ...................................................... I-1 Pendahuluan ................................................................................................ I-1 Identitas Pemrakarsa ................................................................................... I-2
BAB II a. b.
Perizinan yang dimiliki ............................................................................. II-1 Izin Usaha dan/atau Kegiatan ..................................................................... II-1 Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ............................. II-1
BAB III Usaha dan/atau Kegiatan yang telah dan akan berjalan ...................... III-1 Nama Usaha dan/atau Kegiatan ..................... III-1
DPLH
PUSKESMAS
PANDAUKE
DAFTAR TABEL
Tabel-2.1
Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ............................ II-1
Tabel-3.1
Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan ............................................... III-1
Tabel-3.2
Data Curah Hujan Kabupaten Morowali dan Morowali Utara ................ III-4
Tabel-3.3
Hasil Pengukuran Kualitas Udara di sekitar Lokasi Usaha dan/atau kegiatan .................................................................................................... III-6
Tabel-3.4
Hasil Pengukuran Kualitas Air di sekitar lokasi Usaha dan/atau Kegiatan ................................................................................................... III-7
Tabel-3.5
Jenis-jenis Flora yang ada disekitar lokasi Proyek ................................... III-9
Tabel-3.6
Jenis-jenis Fauna yang ada disekitar lokasi Proyek ................................. III-9
Tabel-3.7
Jumlah Penduduk Desa Pandauke tahun 2016 ......................................... III-10
Tabel-3.8
Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi Desa Pandauke ............................... III-11
Tabel-3.9
Sarana dan Prasarana Penunjang di Desa Pandauke ................................ III-13
Tabel-3.10
Banyaknya Penderita Penyakit di Kecamatan Mamosalato ...................... III-21
DPLH
PUSKESMAS
PANDAUKE
DAFTAR PETA
Peta-3.1
Citra Satelit Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan ......................................... III-2
Peta-3.2
Peta Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan ..................................................... III-2
Peta-3.3
Peta DAS Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan ............................................. III-6
Peta-4.1
Peta Lokasi UKL-UPL ............................................................................. IV-1
DPLH
PUSKESMAS
PANDAUKE
DAFTAR GAMBAR
Gambar-3.1 Grafis Curah Hujan 10 Tahun Terakhir ................................................. III-4 Gambar-3.2 Gambar Contoh Puskesmas Rawat Inap ................................................ III-22 Gambar-3.3 Ilustrasi Kegiatan Pembersihan Lahan ................................................... III-24
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
DPLH
PUSKESMAS
PANDAUKE
BAB II IDENTITAS P PENANGGUNGJAWAB U USAHA DAN / ATAU K KEGIATAN
1.1. Pendahuluan
UPTD Puskesmas Pandauke merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Morowali Utara. Sebagai unit pelaksana teknis, Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan
perseorangan tingkat
pertama,
dengan kegiatan yang
lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Upaya pelayanan kesehatan oleh Puskesmas dilakukan di dalam maupun diluar gedung dan didalam gedung, Puskesmas memberikan pelayanan pada individu yang datang untuk mencari bantuan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya (UKP), baik yang dirawat jalan maupun rawat inap. Sedangkan diluar gedung, Puskesmas berperan dalam upaya menggerakan dan meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam
DPLH
PUSKESMAS
PANDAUKE
Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) yang berpedoman pada Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup
dan
Kehutanan
Republik
Indonesia
nomor
P.102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan tetapi belum Memiliki Izin Lingkungan. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) tersebut nantinya akan menjadi pedoman bagi UPTD Puskesmas Pandauke dalam pelaksanaan dan pengendalian dampak lingkungan yang timbul.
1.2. Identitas Pemrakarsa
1. Nama Usaha Kegiatan
2. Alamat /Kegiatan
Usaha
dan/atau :
Pembangunan, Pengembangan dan Pengoperasian Puskesmas Pandauke dan Sarana Penunjangnya di Desa Pandauke, Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara
dan :
Desa Pandauke, Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara
3. Nama Penanggung Jawab : Usaha dan/atau Kegiatan
DELNAN LAUENDE, M. Kes
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
DPLH
PUSKESMAS
PANDAUKE
BAB III PER IZINAN Y YANG D DIMILIKI 1.
Izin Usaha dan/atau Kegiatan Kegiatan pembangunan, pengembangan dan pengoperasian Puskesmas
Pandauke sejak masa pemerintahan Kabupaten Poso. 2.
Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Berdasarkan
program
Upaya
Pengelolaan
lingkungan
Hidup
yang
direncanakan, maka jenis Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang diperlukan secara rinci disajikan dalam Tabel-2.1. Tabel-2.1. Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
No 1. 2.
Nama Izin PPLH
Dasar Hukum
Izin Lingkungan Peraturan Pemerintah No. 27/2012 Izin Penyimpanan 1. Permen LH No. 18 tahun 2009, Sementara Limbah 2. Permen LH No. 30 Tahun 2009, B3 3. Kepka Bapedal No. 1 Tahun 1995
Waktu Pengurusan Sebelum Operasi Sebelum Operasi
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
BAB III USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG TELAH DAN AKAN BERJALAN 3.1.
Nama Usaha dan/atau Kegiatan Nama usaha dan/atau kegiatan adalah pembangunan, pengembangan dan
pengoperasian Puskesmas Pandauke oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Morowali Utara. 3.2.
Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Adapun lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan terletak di Desa Pandauke,
Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. seperti pada Tabel-3.1 dan Peta-3.1. Tabel-3.1. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan No 1.
Uraian Letak Geografis
Keterangan Lat. Long.
1°37'19.68" LS, 121°59'24.36" BT
Desa
Pandauke
(Datum WGS-84)
PUSKESMAS DPLH
Peta-3.1. Citra Satelit Lokasi Rencana Usaha dan/atau kegiatan
PANDAUKE
PUSKESMAS DPLH
3.3.
PANDAUKE
Mulai beroperasi Kegiatan pembangunan, pengembangan dan pengoperasian Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) Puskesmas Pandauke dimulai sebelum pemekaran Kabupaten Morowali dan Morowali Utara dari kabupaten induknya yakni Kabupaten Poso. 3.4.
Deskripsi usaha dan/atau kegiatan
a.
Kegiatan Utama dan kegiatan pendukung UPTD Puskesmas Pandauke merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan
daerah Kabupaten Morowali Utara yang menjalankan kegiatan jasa pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Mamosalato. Puskesmas Pandauke berdiri di atas lahan seluas 8.056 M2, melayani jasa pelayanan rawat jalan dan rawat inap dengan kapasitas 10 (Sepuluh) Tempat tidur. Sebagai unit layanan kesehatan yang telah beroperasi sejak pemerintahan Kabupaten Poso maka di lokasi usaha dan/atau kegiatan telah berlangsung kegiatan pembangunan dan pengoperasian gedung administrasi, ruang pelayanan medis dan non medis, rumah dinas tenaga medis dan para medis, pengoperasian generating set, pengambilan dan penggunaan air bersih serta kegiatan penunjang puskesmas lainnya.
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
Tabel 3.2. Curah Hujan Kab. Morowali dan Morowali Utara Tahun 2016 Bulan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan (hari)
Januari
192
8
Februari
304
15
Maret
122
11
April
308
12
Mei
329
15
Juni
489
21
Juli
239
11
Agustus
51
3
September
99
5
Oktober
13
2
November
42
8
Desember
106
6
Jumlah
2,294
117
Sumber: PT. Tamaco Graha Krida 2016
Gambar-3.1. Grafis Curah Hujan Kabupaten Morowali dan Morowali Utara 500
489
Januari Februari
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
Secara umum kuantitas air terutama air permukaan di wilayah studi cukup baik, hal ini didukung oleh adanya kondisi jenis flora dan pepohonan yang cukup rapat. Pada wilayah studi tidak terdapat sungai yang mengalir sepanjang tahun namun terdapat beberapa sungai kecil yang berair pada saat hujan ( intermiten). Daerah studi terletak pada wilayah tangkapan air (catchment area) yaitu DAS Soka dengan luas area secara keseluruhan 8.769,49 Hektar. Sungai-sungai intermiten yang mengalir secara temporer mempunyai pola aliran menjari/mendaun (dendritik ) yaitu sungai yang arah alirannya memotong lurus pelapisan dan searah dengan kemiringan perlapisan, sehingga termasuk tipe konsekuen. Sungai di lokasi studi pada umumnya mengalir dari arah selatan menuju utara dan bermuara bermuara di perairan Tanjung Lasoni. DAS Lokasi rencana kegiatan disajikan pada Peta-3.3.
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
b. Komponen Fisik Kimia - Kualitas Udara dan Kebisingan Berdasarkan hasil pengukuran secara langsung pada 2 titik pengamatan diperoleh data tingkat kebisingan, konsentrasi gas Sulfur Dioksida/Oksida Belerang (SOx), Nitrogen dioksida/Oksida Nitrogen (NOx), Karbon Monoksida (CO), partikel debu dan kebisingan sebagaimana disajikan pada Tabel 3.3 berikut: Tabel-3.3. Hasil pengukuran kualitas udara dan Kebisingan di sekitar lokasi rencana Kegiatan Stasiun Parameter
Satuan
Sulfur Dioksida (Sox) Nitrogen Dioksida (NOx) Karbon Monoksida (CO) Debu Kebisingan
U-01
U-02
µg/mm3 µg/mm3 µg/mm3 µg/mm3
10,2 85 680 22
15,6 130 510 20
dB
57,9
56,8
35,6
37,5
o Suhu C Sumber : Hasil Pengukuran, November 2 017
Baku Mutu 900 400 30.000 90 Pemukiman = 55 db -
Keterangan : Stasiun I (U-01)/Lokasi Puskesmas Pandauke : S = 01° 37’ 19,60” , E = 121° 59’ 21,90” Stasiun II (U-02)/Pemukiman Pandauke : S = 01° 37’ 22,12” , E = 121° 59’ 23,97”
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
Tabel-3.4. Hasil Pengukuran Kualitas Air Sekitar Rencana Kegiatan Parameter Fisika 1. Bau 2. Rasa 3. Warna 4. Total Padatan Terlarut (TDS) 5. Kekeruhan 6. Suhu Kimia 7. Fluorida 8. Klorida 9. Air Raksa 10. Arsen 11. Besi 12. Cadmium 13. Kesadahan 14. Timbal 15. Kromium Valensi 6 16. Mangan 17. Selenium 18. Seng 19. Nitrat 20. Nitrit 21. pH (Derajat Keasaman) 22. Detergen MBAS 23. Sianida 24. Sulfat
Satuan
Lokasi Pengamatan ASM-01-PD ASM-02-PD
Baku Mutu*
Skala TCU Mg/L NTU o C
Tidak Berbau Tidak Berasa 10 188 0,36 27,1
Tidak Berbau Tidak berasa 10 156 0,42 27,4
Tidak Berbau Tidak Berasa 50 1.500 25 Suhu Udara ± 3oC
F Cl Hg As Fe Cd (CaCO3) Pb Cr +6 Mg Se Zn NO3 NO2
0,1554 71,6 0,0001 0,0266 0,0321 0,0017 82,1 0,0001 0,0012 0,0287 0,003 0,1337 0,86 0,01 7,8 0,016 0,001 56,8
0,1236 52,98 0,0001 0,0286 0,0413 0,0023 142,8 0,0001 0,0019 0,0527 0,0027 0,1298 1,02 0,012 7,5 0,012 0,001 62,9
1,5 500 0,001 0,05 1,0 0,005 500 0,05 0,05 0,5 0,01 15 10 1 6,58,5 0,5 0,1 400
CN SO
PUSKESMAS DPLH
c.
PANDAUKE
Komponen Biologi - Flora Inventarisasi flora yang dilakukan di sekitar lokasi pembangunan dan pengoperasian puskesmas dilakukan dengan metode pengamatan langsung mengingat lokasi rencana kegiatan merupakan eks kebun serta kebun milik masyarakat sehingga flora yang tumbuh di sekitar lokasi cenderung seragam. Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan di sekitar lokasi rencana kegiatan yang kemudian dikomparasi dengan melakukan studi literatur maka disekitar lokasi rencana kegiatan terdapat dua kelompok jenis flora yang tumbuh yaitu vegetasi non budidaya dan vegetasi budidaya. Vegetasi non budidaya di areal studi didominasi tumbuhan perdu dan jenis rumput-rumputan. Daftar lengkap hasil inventarisasi komponen vegetasi/flora di lokasi rencana kegiatan disajikan dalam Tabel 3.5. berikut: Tabel 3.5. Jenis Vegetasi/Flora yang ditemukan di sekitar lokasi. No
Nama Jenis
Bahasa Latin
PUSKESMAS DPLH
Tabel-3.6. Fauna yang teridentifikasi di sekitar lokasi rencana kegiatan No A 1 B 1 2 3 C 1 2 D 1 2 E 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Fauna Mamalia Kucing Burung Tekukur Ayam Burung Pipit Reptil Kadal Cicak Amphibia Katak pohon Katak Invertebrata Kupu-kupu Capung Semut merah Semut hitam Semut raja Semut hitam besar/Kolimondi Semut merah hitam besar Laba-laba janda hitam
Nama Latin Felis Catus Aecipter rhodogaster Gallus gallus domesticus
Mabuya multifastiaca Cosymbotus platyurus Polypedates leucomystax Rana sp Ordo. Lepidoptera Ordo. Odonata Monomorium pharaonis Componotus pennsylvnicus Polyrhachis hauxwelli Iridomyrmex anceps Lobopelta ocillifera Lactrodectus mactans
PANDAUKE
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
sebanyak 1.285 jiwa yang terdiri dari 652 orang laki-laki dan 633 orang perempuan dengan sex ratio sebesar 103
Tabel-3.7. Jumlah Penduduk Desa Pandauke No 1 2 3 Sumber
Parameter Satuan Jumlah penduduk Jiwa Jumlah Kep. Keluarga KK Penduduk per keluarga Jiwa/KK : Kecamatan Mamosalato dalam Angka 2017
Jumlah 1.285 281 4
- Tekanan penduduk terhadap lahan Dibandingkan jumlah penduduk saat ini yang berjumlah 1.285 jiwa dengan luas wilayah Desa Pandauke sebesar 125,03 KM 2 maka tinggat kepadatan penduduk Desa Pandauke adalah 10 jiwa/KM 2 maka untuk keadaan saat ini, tekanan penduduk saat ini terhadap lahan untuk ukuran desa masih cukup longgar. - Pola kepemilikan lahan Pola kepemilikan lahan di Desa Pandauke sebagian besar telah memiliki sertifikat, dan yang belum memiliki sertifikat kepemilikan tersebut telah diatur oleh pemerintah kelurahan terutama pada lahan permukiman penduduk. Sedangkan lahan
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
Tabel 3.8. Jenis usaha/kegiatan ekonomi masyarakat Desa Pandauke No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jenis Usaha/pekerjaan
Jumlah
Industri sedang Aparatur Sipil Negara/TNI-Polri Petani Karyawan Swasta Pedagang/Warung Tukang Kayu/Batu Pengusaha Penggilingan Padi Tukang Jahit Bengkel Motor Lainnya
3 19 189 47 24 9 2 7 1 132
Sumber: Kecamatan Mamosalato dalam Angka tahun 2017
Tingkat pendapatan masyarakat Pada
awalnya
sebagian
besar
penduduk
Desa
Pandauke
bermata
pencaharian sebagai petani. Hal ini terkait dengan kondisi daerah yang mempunyai ketersediaan lahan pertanian yang relatif luas. Namunpun demikian, hal tersebut belum dapat memaksimalkan potensi pendapatan masyarakat setempat karena hal ini terkait juga dengan belum adanya pemberdayaan yang cukup dari pihak
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
Pusat pertumbuhan ekonomi Kegiatan ekonomi masyarakat Desa Pandauke dan desa-desa lain di Kecamatan Mamosalato saat ini berpusat di Desa Tanasumpu sebagai Ibu Kota kecamatan, dimana sebagian besar fasilitas penunjang kegiatan ekonomi seperti pasar kecamatan dan toko-toko yang berskala sedang berada dalam wilayah Desa Tanasumpu, selain itu juga terdapat pasar-pasar pendukung yang terdapat di masing-masing desa yang sifatnya temporer dan seadanya. Pada awalnya kegiatan ekonomi/perdagangan dalam skala besar di daerah ini masih mengalami kesulitan mengingat tidak adanya akses jalan darat menuju Kolonodale sebagai Ibu Kota Kabupaten, namun setelah dioperasikannya ASDP Verry KMP Teluk Tolo yang menghubungkan Kolonodale dengan Sliti (pelabuhan Baturube) dengan biaya terjangkau maka pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Pandauke khususnya dan masyarakat Kecamatan Bungku Utara dan Mamosalato umumnya semakin terbuka sebagaimana dituturkan oleh masyarakat dan pedagang di pasar Tanasumpu bahwa pedagang-pedagang lokal sudah dapat memasarkan hasil pertanian dan perkebunannya di Kolonadale dan Bungku, bahkan berdasarkan penuturan warga Desa Tanasumpu yang memiliki kebun kelapa sawit di Desa
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
Keadaan sarana dan prasarana Adapun sarana dan prasarana penunjang lainnya yangt terdapat di Desa Pandauke dapat dilihat pada Tabel 3.11. berikut: Tabel-3.11.
Sarana Prasarana Penunjang lainnya di Desa Pandauke Tahun 2016
No.
1
2
3
Sarana Prasarana
Tempat Usaha
Toko/warung Bengkel motor Penggilingan padi Penginapan Foto copy Perkebunan Meubel Rumah/warung makan
Sarana pendidikan
TK SD TPA/TPQ
Sarana Publik
Kantor Desa Puskesmas Saluran irigasi Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Jalan Lingkungan/Jalan Usaha Tani Deuker Jembatan Pos Kamling
Jumlah 20 1 2 1 1 1 1 7 1 3 1 1 4.321 1.560 987 2321 8 2 4
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
maupun manusia dengan lingkungannya. Dalam hal hubungan manusia dengan Tuhannya, baik orang Wana, Jawa maupun suku-suku lainnya yang lain sangat meyakini mengenai adanya kekuatan yang lebih tinggi yang mengatasi kekuatan manusia dan alam yaitu kekuatan Tuhan semesta alam. Oleh karena itu, mereka meyakini bahwa manusia harus taat dan patuh terhadap Tuhan yang Maha Kuasa. Segala perilaku dan tindakan—terlepas itu kemudian ditaati atau dipatuhi- selalu didasari oleh kesadaran mengenai adanya Tuhan. Kenyataan seperti ini didapati pada semua warga di Desa Pandauke. Dalam wujudnya yang paling nyata misalnya ketika mereka membuka lahan perkebunan mereka meyakini bahwa berhasil tidaknya usaha tersebut tergantung pada kehendak Tuhan. Selain percaya kepada Tuhan, masyarakat di daerah ini pula masih mempercayai mengenai adanya mahluk halus dan tabu (pantangan). Sebagai contoh masyarakat di Desa Pandauke masih percaya bahwa pada sebagian kawasan baik di hutan atau di laut dihuni oleh mahluk-mahluk halus sehingga untuk memasukinya diperlukan ritual-ritual tertentu. Dalam hal hubungan manusia dengan manusia, di kalangan masyarakat di Desa Pandauke masih menjunjung tinggi adat istiadat setempat seperti orang tua harus dihormati dan orang seusia harus saling menghargai. Adat istiadat seperti ini
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
menunjukkan bahwa banyak pekerjaan seperti kerja sama membangun rumah dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat yang tidak melihat status sosialnya, baik kaya mapun miskin, baik tokoh masyarakat maupun masyarakat biasa. Dalam hal perkawinan, walaupun masyarakat sebagian besar beragama Islam, tetapi dalam penyelenggaraan upacara perkawinan tetap dilaksanakan secara adat bersamaan tuntunan dalam agama Islam. Hal ini nampak dalam proses pelamaran dan perkawinan. Di kalangan warga masyarakat Desa Pandauke baik yang bersuku Jawa, Wana maupun suku-suku lain, upacara adat yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu antara lain: setelah panen dan membangun rumah. Dalam upacara mendirikan rumah baru, penduduk menyediakan makanan tradisional. Pada masyarakat Desa Pandauke misalnya dalam penyelenggaraan perkawinan lebih ditonjolkan sifat adatnya daripada agamanya, unsur agamanya hanya nampak pada pengucapan Ijab Qabul/janji dan sumpah kedua mempelai. Sedangkan adat terdapat pada keseluruhan proses perkawinan. Perkawinan semacam ini tidak saja diberlakukan pada perkawinan di kalangan masyarakat lokal Desa Pandauke sendiri saja tetapi pula diberlakukan bagi orang lain yang menikahi perempuan warga Desa Pandauke. Bahkan pada beberapa kasus orang luar yang
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
hubungan silaturrahmi antara sesama manusia dan mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa agar selalu diberikan keberkahan dari hasil-hasil pertanian mereka yang telah dipanen, dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa semoga tahun yang akan datang hasil pertanian mereka dapat meningkat. Pelaksanaan pesta rakyat ini masyarakat sangat antusias, dimana mereka telah membuat nasi bambu untuk dihidangkan di tempat acara, biasanya ditempatkan di balai desa atau tanah lapang. Para undangan bukan hanya penduduk setempat, tetapi juga dari tetangga kampung maupun dari pemerintah Kecamatan Mamosalato. Dalam hal hubungan manusia dengan lingkungannya masyarakat di daerah ini memiliki sejumlah pengetahuan yang bersifat ramah lingkungan baik yang bersifat rasio intelektualistik maupun yang bersifat religio magis. Dalam menebang pohon besar misalnya beringin terlebih dahulu diritualkan dengan menancapkan kampak di batang pohon tersebut dan disertai ayam putih satu ekor diikat di sekitar pohon yang akan ditebang, dan apabila kampak tersebut tidak jatuh berarti anggapan mereka penghuni pohon tersebut (makhluk gaib) telah mengizinkan penebangan Ini berarti warga yang tinggal di sekitar pohon tersebut senantiasa akan terhindar dari bala atau akan selalu sehat-sehat. Begitu pula penanaman padi atau kacang ijo, selalu orang tua-tua menentukan hari-hari yang baik untuk melakukan
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
hidupnya dari hasil-hasil pertanian dan perkebunan jangka panjang. Bagi kelompok ini sumberdaya (basis material) yang paling utama adalah tanah ( land) dengan suatu sistem kepemilikan (kepenguasaan) baik yang berdasarkan hukum positif (ipso jure) maupun yang berdasarkan hukum adat ( ipso facto). Kelembagaan Masyarakat Kelembagaan masyarakat yang terdapat di Desa Pandauke meliputi kelembagaan masyarakat yang bersifat modern, sementara itu yang bersifat tradisional seperti misalnya lembaga adat. Kelembagaan masyarakat yang bersifat modern tersebut meliputi pemerintah desa, BPD, PKK dan Persatuan Pemuda dan Lembaga bentukan masyarakat lainnya baik yang bersifat formal maupun informal. Lembaga-lembaga ini sangat berperan namun demikian peran pemerintah desa tetap menjadi ujung tombak dalam hal urusan pemerintahan. Sementara lembaga yang bersifat tradisional yakni Ketua Adat yang berperan menyelasaikan hal-hal yang sifatnya mengandung adat istiadat di kampung, seperti halnya perkawinan, acara pesta rakyat dan lain-lain. Pemerintah desa tidak saja mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pemerintahan tetapi pula mengurusi masalah-masalah kemasyarakatan
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
diselesaikan melalui TRIPIKA dan lembaga tersebut sebagai mediator bila terjadi permasalahan. Kepemimpinan Otoritas yang bersifat legal formal merupakan sumber kepemimpinan yang paling efektif dibandingkan dengan otoritas yang bersifat informal. Para tokoh yang memegang peranan penting di masyarakat adalah mereka yang memiliki kekuasaan secara formal dalam struktur pemerintahan. Sedangkan mereka yang tidak memiliki kedudukan secara formal dalam struktur pemerintahan tidak memiliki peran yang begitu efektif di masyarakat. Di antara mereka yang dianggap sebagai tokoh pemimpin karena kedudukannya di pemerintahan adalah Kepala Desa. Seorang Kepala Desa sangat disegani oleh masyarakat di Desa Pandauke dan Desa-desa lain disekitarnya yang sering pula disebut dengan istilah Pak De. Hal ini menunjukkan bahwa seorang Kepala Desa dianggap sebagai penguasa wilayah sebagaimana halnya seorang Camat, Bupati atau Gubernur. Artinya dalam konteks ini kedudukan seorang Kepala Desa masih dipahami seperti dulu ketika masih diberlakukan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Di Desa
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
tua, golongan peapua, dan penduduk asli di kampung tersebut. Apabila seseorang telah berhenti sebagai Kepala Desa maka dengan sendirinya pula penghargaan masyarakat terhadapnya menjadi hilang. Selain dari kepemimpinan yang berdasarkan pada otoritas legal formal di atas, terdapat pula kepemimpinan yang bersumber pada otoritas informal walau ini kenyataannya kurang efektif. Mereka yang termasuk dalam kategori ini adalah seorang pendeta/pastur yang memiliki kekayaan tertentu, seorang mantan pejabat baik pemerintahan, kepolisian atau militer, tokoh adat, seorang muda yang memiliki pendidikan relatif tinggi, dan guru sekolah. Mereka ini cenderung dipandang terhormat oleh masyarakat walaupun masyarakat belum tentu patuh terhadap saran atau perintah dari mereka. Dalam perjamuan atau suatu pesta misalnya mereka akan diperlakukan lebih dibanding dengan anggota masyarakat lainnya dan mereka diberi porsi perhargaan setingkat di bawah Tripika. c.
Komponen Kesehatan Masyarakat 1)
Sumberdaya Kesehatan Perbaikan
pemeliharaan
kesehatan
rakyat
dilaksanakan
dalam
usaha
peningkatan dan pemupukan kemampuan tenaga kerja bagi keperluan pembangunan
PUSKESMAS DPLH
-
Sarana Kesehatan : 1 buah : 1 buah : 1 Buah : 1 Buah : 1 Buah : 1 Buah : 1 Buah : 1 Buah : 23 buah : 12 Buah : 14 Buah : 1 Buah
-
a) Puskesmas Pandauke b) Pustu Tanasumpu c) Pustu Kolo Atas d) Pustu Kolo Bawah e) Pustu Tananagaya f) Pustu Momo g) Pustu Girimulyo h) Puskesmas Lijo i) Posyandu j) Pos Bersalin Desa (Polindes) k) Pos KB l) Toko Obat Tenaga Kesehatan a) Dokter Umum b) Bidan Desa c) Paramedis
: 2 Orang : 14 Orang : 24 Orang
PANDAUKE
Sumber: Mamosalato dalam Angka 2017
2)
Kondisi Kesehatan Masyarakat Didalam dokumen Analisis Mangenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
rencana Penambangan Bijih Nikel di Desa Pandauke, Tanasumpu dan Girimulya Kecamatan Mamosalato oleh PT. Total Prima Indonesia disebutkan bahwa kondisi kesehatan lingkungan pada Desa Tanah Sumpu dan Pandauke Kecamatan Mamosalato
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
Tabel-3.12. Banyaknya Penderita Penyakit Menurut Jenis Penyakit di Kecamatan Mamosalato Tahun 2017 NO.
URAIAN
JUMAH KASUS 593
1
Inspeksi Saluran Pernapasan Atas
2
Gastritis
156
3
Karies Gigi
89
4
Malaria Klinis
74
5
Diare
49
6
Penyakit Tekanan Darah Tinggi
41
7
Penyakit Pada Sistem Otot dan Jaringan Penyekat
35
8
Kecelakaan Ruda Paksa
31
9
Penyakit Mata Lainnya
14
10
Penyakit Kulit karena alergi
11
Jumlah
1.093
Sumber : Puskesmas Pandauke, 2017
Dari data tersebut, terlihat bahwa pada tahun 2017 penyakit terbesar yang diidap oleh warga Kecamatan Mamosalato berturut-turut adalah ISPA, Garsitis, Karies Gigi, Malaria Klinis,, Diare, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit sistem otot dan jaringan penyekat, kecelakaan ruda paksa, penyakit mata lainnya, dan Penyakit Kulit Alergi.
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
terukur, efektif dan efisien karena dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan. Pada tahap ini belum terdapat dampak yang muncul secara signifikan. b)
Sudi Kelayakan; Kegiatan studi kelayakan teknis dilakukan untuk memastikan bahwa proyek
dapat dilaksanakan secara teknis, yakni dengan melakukan kajian keterjangkauan lokasi puskesmas dengan pemukiman masyarakat dari semua arah dalam wilayah Kecamatan Mamosalato. Sementara kelayakan aspek lingkungan dilakukan dengan mengacu pada Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 34 ayat (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1)
wajib
memiliki UKL-UPL. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 tahun 2010 Output dari dokumen UKL-UPL adalah Izin Lingkungan yang akan diterbitkan oleh Bupati Morowali Utara melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Daerah Kabupaten Morowali Utara. DPLH bertujuan agar aspek sosial-ekonomi masyarakat dan lingkungan dapat terintegrasi di dalam implementasi proyek, sehingga pembangunan proyek tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
Tahap Konstruksi Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap konstruki adalah rekruitment tenaga kerja, pengadaan dan mobilisasi peralatan dan material, pembersihan lahan ( land clearing), pematangan lahan,
pembuatan basecamp, pembangunan puskesmas dan
sarana pendukungnya diantaranya: a)
Rekruitment dan/atau mobilisasi tenaga kerja konstruksi Rekruitment dan/atau mobilisasi tenaga kerja untuk mendukung kegiatan
konstruksi dilakukan untuk berbagai kualifikasi pekerjaan yang akan dilakukan, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan teknis pekerjaan. Jumlah tenaga kerja yang direkrut untuk kegiatan konstruksi ini berjumlah 10 orang dengan berbagai kualifikasi keahlian meliputi 1 orang kepala tukang, 1 orang tukang batu, 1 orang tukang kayu, 4 orang buruh, 1 orang pengawas/mandor lapangan (disediakan oleh konsultan pengawas), 1 orang supir truck (disediakan pihak ketiga/suplayer material), 1 orang teknisi listrik. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada penambahan tenaga pendukung lainnya. Pada tahap ini dampak yang timbul adalah adanya kecemburuan sosial diantara pekerja yang direkrut dan yang tidak direkrut. b)
Mobilisasi Peralatan, material dan kendaraan
PUSKESMAS DPLH
Kegiatan
penyiapan
lahan
meliputi
kegiatan
pembersihan
PANDAUKE
lahan
lokasi
pembangunan fasilitas tambahan Puskesmas. Kegiatan ini menimbulkan dampak berupa debu, kebisingan, hilangnya sejumlah vegetasi dan gangguan terhadap lalu lintas. d)
Pembangunan basecamp Pembagunan base camp berfungsi sebagai kantor pelaksana, P3K, penginapan
pekerja, bengkel perawatan dan perbaikan alat berat serta gudang penyimpanan material, disamping itu dilengkapi dengan sarana MCK. Kegiatan ini menimbulkan gangguan kebisingan. e)
Pekerjaan konstruksi pembangunan Puskesmas dan fasilitas penunjangnya Untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan pada Puskesmas yang akan
dibangun dan dioperasikan, maka di lokasi kegiatan pemrakarsa akan membangun dan mengadakan fasilitas sebagai berikut: Rumah dokter, Rumah paramedis, Ruang rawat inap, Ruang administrasi, IPAL, Incenerator, Gudang, Penataan lingkungan dan pengadaan Ambulance. Kegiatan tersebut di atas akan menimbulkan dampak berupa kebisingan, debu, peningkatan emisi gas buangan, sedimentasi, peningkatan aliran permukaan. Kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak adalah penumpukan material konstruksi, kebisingan, lalu lintas pengangkutan material dan aktivitas para
PUSKESMAS DPLH
h)
PANDAUKE
Pengadaan fasilitas Puskesmas dan sarana penunjangnya. Untuk menunjang operasional Puskesmas Pandauke dan sarana penunjangnya,
maka sebelum kegiatan mulai dilakukan maka terlebih dahulu pemrakarsa yang dalam hal ini adalah Puskesmas Pandauke terlebih dahulu melengkapi Puskesmas dan sarana penunjangnya dengan mengadakan fasilitas medis, alkes, obat-obatan dan fasilitas lainnya. Tahap Kegiatan Operasi Tahap operasional Puskesmas dan fasilitas penunjangnya dapat berlangsung sejak kegiatan pembangunan selesai dikerjakan. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap operasional diantaranya sebagai berikut: a)
Rekruitmen/mobilisasi tenaga medis dan para medis Pada bagian V Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mengenai Standar Ketenagaan ideal Puskesmas kawasan pedesaan dengan pelayanan rawat inap adalah sebanyak 27 orang tenaga medis dan para medis yang terdiri atas 2 orang dokter layanan primer, 1 orang dokter gigi, 8 orang perawat, 7 orang bidan, 1 orang tenaga
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
pelayanan perorangan antara lain, rawat jalan dan rawat inap serta, pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Bentuk pelayanan puskesmas diantaranya adalah Pelayanan kesehatan umum, Pelayanan kesehatan anak dan remaja, Pelayanan vaksinasi, Pemeriksaan ibu hamil, Pelayanan Keluarga Berencana, Posyandu, Rawat inap, Instalasi Gawat Darurat 24 jam, Laboratorium klinik dan Apotek. Pengoperasian Puskesmas, meliputi : 1)
Instalasi Rawat Jalan Fasilitas yang digunakan sebagai tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan
dan pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang masing-masing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan. Kegiatan ini menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah non medis. 2)
Instalasi Gawat Darurat. Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan gawat dan terancam
PUSKESMAS DPLH
6)
PANDAUKE
Instalasi Sterilisasi Pusat (CSSD/ Central Supply Sterilization Departement) Instalasi Sterilisasi Pusat (Central Sterile Supply Department = CSSD). Fasilitas
untuk mensterilkan instrumen, linen, bahan perbekalan. Kegiatan ini menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah non medis. 7)
Instalasi Laboratorium. Fasilitas kerja khususnya untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan ilmiah
(misalnya fisika, kimia, higiene, dan sebagainya). Kegiatan ini berdampak pada peningkatan sampah medis maupun non medis, gas buangan dan kebauan. 8)
Instalasi Rehabilitasi Medik. Fasilitas pelayanan untuk memberikan tingkat pengembalian fungsi tubuh dan
mental pasien setinggi mungkin sesudah kehilangan / berkurangnya fungsi tersebut. Kegiatan ini menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah non medis. 9)
Bagian Administrasi dan Manajemen Suatu unit dalam Puskesmas yang merupakan tempat melaksanakan kegiatan
administrasi pengelolaan/manajemen Puskesmas serta tempat melaksanakan kegiatan merekam dan menyimpan berkas-berkas jati diri, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan dan pengobatan pasien yang diterapkan secara terpusat/sentral. Kegiatan ini berdampak
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
ltr/org/hr untuk pasien Puskesmas), karyawan dan pengunjung 30 ltr/org/hr, dan ratarata tingkat hunian Puskesmas dalam wilayah Kecamatan Mamosalato tahun 2016 adalah 336 orang rawat inap dan 6.210 orang rawat jalan. Perhitungan kebutuhan air bersih untuk Puskesmas dapat dilihat pada Tabel-3.12. Tabel-3.12. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih untuk Puskesmas No.
Jenis Layanan
Orang
Fasilitas / Peralatan
1. 2.
Pasien Rawat Inap Tenaga Kerja Puskesmas Non Rawat Inap (lainlain) Pengunjung (Non Pasien)
10 27
-
200 30
Jumlah Kebubutuhan Air (ltr/hr) 2.000 810
20
-
30
600
50
-
30
1.500
3. 4.
Pemakaian Air (ltr/hr)
Jumlah Kebutuhan air untuk perawatan gedung = 20% Cadangan air untuk pemadam kebakaran = 5% Cadangan Persediaan Air Bersih = 10% Total Kebutuhan Air Bersih
4.910 982 245,5 491 6.628,5
Diolah dari berbagai Sumber
Dari tabel diatas diperoleh total kebutuhan air bersih untuk aktivitas harian
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
15. Instalasi Pengelolaan Limbah Padat Menurut SNI 3242 tahun 2008 tentang limbah padat/sampah untuk pemukiman kota menunjukan bahwa rata-rata limbah padat per hari sebesar 5 ltr/org/hr atau sebesar 2,5 kg /hari. Berdasarkan standar tersebut, untuk limbah padat Puskesmas diperkirakan 3 ltr/org/hr untuk sampah medis dan 2,5 ltr/org/hr untuk limbah non medis. Dengan demikian jumlah sampah medis yang dihasilkan sebesar =30 x 3 ltr/org/hr = 90 ltr/hr atau = 0,09 m 3/hr (dihasilkan oleh fasilitas pelayanan medis). Sedangkan untuk sampah non medis sebesar 107 x 2,5 ltr/org/hr = 267.5 ltr/hr atau = 0,267 m 3/hr (dihasilkan oleh fasilitas pelayanan non medis). Untuk mengelola limbah padat medis tersebut di atas telah disiapkan 1 unit incenerator medis tipe Maxpell dengan kapasitas 30 kg sampah / jam. Sedangkan limbah padat non medis pengelolaannya dilakukan dengan pembakaran dan atau penimbunan. Dampak dari kegiatan pengelolaan limbah padat medis maupun non medis berupa kebauan, polusi udara, gas buangan dari hasil pembakaran. 16. Tahap Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Pemeliharaan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperpanjang usia layanan,
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
19. Pengoperasian Ambulance Untuk melakukan mobilisasi pasien dari rumah ke Puskesmas Pandauke maka dioperasikan 2 unit ambulance sedangkan untuk keperluan rujukan pasien di RSUD Morowali Utara di Kolonodale ataupun Rumah Sakit lain di Kota Luwuk atau Palu. Dampak yang timbul dari kegiatan ini adanya kebutuhaan supir dengan mental yang tangguh serta meningkatnya kebisingan akibat mesin dan sirene Ambulance, peningkatan debu.
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
DPLH
PUSKESMAS
PANDAUKE
BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Sumber, jenis dan besaran dampak serta Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup kegiatan pembangunan, pengembangan dan pengoperasian Puskesmas Pandauke secara rinci disajikan dalam bentuk matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan sebagaimana disajikan Tabel-4.1. Peta 4.1.
sedangkan lokasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan disajikan pada
berikut:
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
PEMERINTAH KABUPATEN MOROWALI UTARA
DINAS KESEHATAN DAERAH Alamat : Jln. Poros Kolonodale – Ganda ganda Ke c. Petasia Kab. Morowali Utara
PERNYATAAN PELAKSANAAN UKL-UPL
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
:
Nama
:
DELNAN LAUENDE, M. Kes
NIP
:
19681123 198802 2 001
:
Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Morowali Utara
Alamat Kantor
:
Jln. Poros Kolonodale – Ganda ganda Kec. Petasia Kab. Morowali Utara
Lokasi Usaha/Kegiatan
:
Jabatan
Desa Pandauke, Morowali Utara
Kec.
Mamosalato
Kabupaten
Selanjutnya bertindak atas nama Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Morowali Utara, dengan ini menyatakan bahwa: 1. Data DPLH dari kegiatan tersebut di atas telah disusun dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku 2. Kami bersedia melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan yang tercantum didalam dokumen DPLH serta bersedia dipantau dampaknya oleh instansi yang berwenang selama kegiatan berlangsung dan mengirimkan laporan setiap 6 (enam) bulan satu kali ke Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Morowali Utara.
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
PUSKESMAS UKL-UPL
PANDAUKE
DAFTAR PUSTAKA
---------------, 2001, Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. ---------------,2002, SNI 19-6878-2002 metode penetuan kebisingan jalan ---------------, 2003, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. ---------------, 2009, Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. ---------------, 2010, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air. ---------------, 2012, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Dampak Lingkungan Hidup. ---------------, 2012, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. ---------------, 2012, Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. ---------------, 2012, Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
SOP PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
UPTD PUSKESMAS PANDAUKE
No. Dokumen : No. Revisi : SOP Tanggal Terbit: Halaman : Ttd Ka Puskesmas
Nama Kepala Puskesmas NIP. …………………. ………………….
1. Pengertian
Penanganan terhadap pasien yang secara tiba-tiba dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam anggota badannya dan jiwanya (menjadi cacat atau mati) bila tidak mendapat pertolongan dengan segera
2. Tujuan
Sebagai acuan penanganan pasien gawat darurat di puskesmas
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas No.... :..../Pusk. Sst II/2016 tentang Tahap Pelayanan Klinis Pedoman Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat Di Rumah Sakit, Cetakan I, tahun 1999
4. Referensi
5. Prosedur
Alat: 1. Stetoskop 2. Tensimeter Bahan:
PUSKESMAS DPLH
7. Bagan Alir Menerima pasien
Melakukan anamnesis pasien
Melakukan tindakan triase
Menegakkan diagnosis
ya
Pasien dapat di tangani di puskesmas?
PANDAUKE
PUSKESMAS DPLH
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit Terkait 10. Dokumen terkait 11. Rekaman historis perubahan
1. 2. 1. 2.
Poli Umum Apotek Rekam medis Register Pasien
No
Yang diubah
Isi perubahan
Tgl mulai diberlakukan
PANDAUKE
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS NO. DOKUMEN
SOP
NO. REVISI
HALAMAN 1/2
TANGGAL TERBIT
DITETAPKAN KEPALA PUSKESMAS
……………………..
………………………..
Pengertian
Limbah medis adalah limbah yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah citotoksik, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah container bertekanan dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi. Limbah medis di puskesmas berasal dari kegiatan pengobatan dan perawatan di pukesmas.limbah yang dihasilkan antara lain limbah infeksius, limbah farmasi, limbah yang berasal dari laboratorium dan limbah benda tajam
Tujuan
-
Kebijakan
Mencegah terjadinya penularan penyakit akibat limbah medis Mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat limbah medis Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
Limbah medis Puskesmas Pandauke dikirim ke RSUD Morowali Utara
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS NO. DOKUMEN
SOP
NO. REVISI
HALAMAN 1/2
TANGGAL TERBIT
DITETAPKAN KEPALA PUSKESMAS
……………………..
………………………..
Lokasi penyimpanan bebas banjir Tidak rawan bencana Berada diluar kawasan lindung Sesuai dengan rencana tata ruang. Mengirim limbah medis yang telah dikumpulkan di dalam tempat penampungan sampah sementara ke RSUD Morowali Utara dengan alat angkut yang kuat, tahan air dan tertutup. -
6.
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
HAND HYGINE (CUCI TANGAN) NO. DOKUMEN
SOP
NO. REVISI
HALAMAN 1/2
TANGGAL TERBIT
DITETAPKAN KEPALA PUSKESMAS
……………………..
………………………..
Pengertian
Hand Hygine adalah suatu rangkaian tindakan (prosedur) membersihkan tangan dengan menggunakan sabun atau antiseptik di bawah air bersih yang mengalir atau menggunakan hadscrub berbasis alkohol bila tangan tidak kotor.
Tujuan
Untuk menghilangkan mikroba yang mungkin mengkontaminasi petugas puskesmas, yang di peroleh karena kontak dengan pasien terinfeksi atau kontak dengan cairan yang keluar dari tubuh pasien, alatalat yang digunakan pasien serta lingkungan yang berada disekitar pasien dan menghilangkan bahan organik dari tangan.
Kebijakan
1. Untuk pengendalian dan pencegahan infeksi semua petugas kesehatan yang akan atau sesudah melakukan tindakan yang berkaitan dengan pasien wajib melakukan prosedur cuci tangan
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
HAND HYGINE (CUCI TANGAN) NO. DOKUMEN
SOP
NO. REVISI
HALAMAN 1/2
TANGGAL TERBIT
DITETAPKAN KEPALA PUSKESMAS
……………………..
………………………..
h) Tutup kran dengan siku atau bekas kertas tissue yang masih di tangan. 3. Hal yang perlu di perhatikan a) Jangan mengenakan perhiasan b) Jaga kuku selalu pendek dan bersih c) Jangan memakai kuku palsu ataupun cat kuku d) Jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan di antara pasien e) Tidak di anjurkan pakai handuk pakai ulang dan tissue rol f) Bila pakai sabun batang: kecil dan wadah belubang di bawah. Di anjurkan memakai sabun cair g) Pilih sabun antiseptic yang bersifat kurang iritatif h) Bila perlu gunakan lotion untuk meminimalisir iritasi atau terjadinya dermatitis kontak
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
STANDARD OPERATING PROCEDURE KEBAKARAN / WILDFIRE
I.
TUJUAN a. Tanggap darurat terhadap adanya kondisi emergency khususnya kebakaran b. Melindungi seluruh tenaga kerja dari potensi bahaya akibat kebakaran c. Melindungi asset perusahaan baik primer, sekunder, dan tersier
II. RUANG LINGKUP Pedoman ini berlaku di lingkungan Puskesmas Pandauke. III. REFERENSI Manual Mutu, Kebijakan Mutu, Ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan Puskesmas Pandauke. IV. DEFINISI Suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan tiga unsur yang harus ada, yaitu bahan bakar yang mudah terbakar, oksigen yang ada dalam udara, dan sumber energi atau panas yang berakibat timbulnya api yang tidak terkendali yang dapatmembahayakan keselamatan, kerugian harta benda, cidera, bahkan kematian V. TUGAS & TANGGUNG JAWAB a. Ketua Tim Tanggap Darurat
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
STANDARD OPERATING PROCEDURE EMERGENCY RESPONSE & PLANNING FLOODING (BANJIR) I.
TUJUAN a. Tanggap darurat terhadap adanya kondisi emergency khususnya banjir b. Melindungi seluruh tenaga kerja dari potensi bahaya atau kecelakaan akibat banjir c. Melindungi aset perusahaan baik primer, sekunder, dan tersier.
II. RUANG LINGKUP Pedoman ini berlaku di lingkungan Puskesmas Pandauke. III. REFERENSI Manual Mutu, Kebijakan Mutu, Ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan Puskesmas Pandauke. IV. DEFINISI Peristiwa atau bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan / menutupi permukaan bumi wilayah tersebut V. TUGAS & TANGGUNG JAWAB a. Semua Karyawan
PUSKESMAS DPLH
PANDAUKE
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
121°59'0"E
121°59'15"E
121°59'30"E
121°59'45"E
PETA LOKASI PEMBANGUNAN PUSKESMAS PANDAUKE S " 0 ' 7 3 ° 1
®
S " 0 ' 7 3 ° 1
Skala: 1:8,000 0
S " 5
1 ' 7 3 ° 1
0.2
Km 0.4
0.3
Lokasi dan Jenis Kegiatan: Desa : Pandauke Kecamatan : Mamosalato Kabupaten : Morowali Utara Provinsi : Sulawesi Tengah Kegiatan : Pembangunan Puskesmas Luas Area : 8.056 M2
Pandauke 2
S " 5
0.05 0.1
1 ' 7 3 ° 1
Legenda Jalan
Desa Pemukiman
Sungai Lokasi Puskesmas Pandauke 120°0'0"E
121°30'0"E
123°0'0"E
124°30'0"E
Lokasi Puskesmas Pandauke
S " 0 3 ' 7 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 1
S " 0 ' 0 ° 3
S " 0 ' 0 ° 3
S " 0 ' S 0 " 3 0 ° 3 4 ' 7 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 4
120°0'0"E
121°30'0"E
123°0'0"E
124°30'0"E
Area yang dipetaka n
Sumber Data: 1. Peta Administrasi Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000 2. Peta Pola Ruang Kabupaten Morowali Utara Skala 1:50.000 3. Peta Ruas Jalan Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000 4. Peta Jaringan Sungai Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000
121°59'0"E
121°59'15"E
121°59'30"E
121°59'45"E
PETA LOKASI PEMBANGUNAN PUSKESMAS PANDAUKE
APL S " 0 ' 7 3 ° 1
®
S " 0 ' 7 3 ° 1
Skala: 1:8,000
Tubuh Air 0
S " 5
1 ' 7 3 ° 1
0.2
1 ' 7 3 ° 1
Legenda Jalan
Desa Pemukiman
Sungai
APL
Lokasi Puskesmas Pandauke
APL
S " 0 3 ' 7 3 ° 1
Km 0.4
0.3
Lokasi dan Jenis Kegiatan: Desa : Pandauke Kecamatan : Mamosalato Kabupaten : Morowali Utara Provinsi : Sulawesi Tengah Kegiatan : Pembangunan Puskesmas Luas Area : 8.056 M2
Pandauke 2
S " 5
0.05 0.1
120°0'0"E
121°30'0"E
Hutan Lindung (HL) 123°0'0"E
124°30'0"E
Lokasi Puskesmas Pandauke S " 0 ' 0 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 1
S " 0 ' 0 ° 3
S " 0 ' 0 ° 3
S " 0 ' S 0 " 3 0 ° 3 4 ' 7 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 4
120°0'0"E
121°30'0"E
123°0'0"E
124°30'0"E
Area yang dipetaka n
Sumber Data: 1. Peta Administrasi Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000 2. Peta Pola Ruang Kabupaten Morowali Utara Skala 1:50.000 3. Peta Ruas Jalan Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000 4. Peta Jaringan Sungai Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000
121°59'0"E
121°59'15"E
121°59'30"E
121°59'45"E
PETA DAS LOKASI PEMBANGUNAN PUSKESMAS PANDAUKE S " 0 ' 7 3 ° 1
®
S " 0 ' 7 3 ° 1
Skala: 1:8,000 0
1446
1 ' 7 3 ° 1
0.2
Km 0.4
0.3
Lokasi dan Jenis Kegiatan: Desa : Pandauke Kecamatan : Mamosalato Kabupaten : Morowali Utara Provinsi : Sulawesi Tengah Kegiatan : Pembangunan Puskesmas Luas Area : 8.056 M2
Pandauke 2
S " 5
0.05 0.1
S " 5 1 ' 7 3 ° 1
Legenda Jalan
Desa Pemukiman
Sungai
DAS SOKA
Lokasi Puskesmas Pandauke 120°0'0"E
121°30'0"E
DAS TANASUMPU 123°0'0"E
124°30'0"E
Lokasi Puskesmas Pandauke
S " 0 3 ' 7 3 ° 1
1331
S " 0 ' 0 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 1
S " 0 ' 0 ° 3
S " 0 ' 0 ° 3
S " 0 ' S 0 " 3 0 ° 3 4 ' 7 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 4
120°0'0"E
121°30'0"E
123°0'0"E
124°30'0"E
Area yang dipetaka n
Sumber Data: 1. Peta Administrasi Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000 2. Peta Pola Ruang Kabupaten Morowali Utara Skala 1:50.000 3. Peta Ruas Jalan Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000 4. Peta Jaringan Sungai Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000 5. Peta DAS Sulawesi Skala 1:250.000
121°59'0"E
121°59'15"E
121°59'30"E
121°59'45"E
PETA UKL-UPL PEMBANGUNAN PUSKESMAS PANDAUKE S " 0 ' 7 3 ° 1
®
S " 0 ' 7 3 ° 1
Skala: 1:8,000 0
0.2
0.3
Km 0.4
Lokasi dan Jenis Kegiatan: Desa : Pandauke Kecamatan : Mamosalato Kabupaten : Morowali Utara Provinsi : Sulawesi Tengah Kegiatan : Pembangunan Puskesmas Luas Area : 8.056 M2
Pandauke 2
S " 5
0.05 0.1
S " 5
1 ' 7 3 ° 1
1 ' 7 3 ° 1
Legenda Jalan
Lokasi Puskesmas Pandauke
Sungai
Desa Pemukiman
Batas UPL Lokasi UKL
120°0'0"E
121°30'0"E
123°0'0"E
124°30'0"E
Lokasi Puskesmas Pandauke
S " 0 3 ' 7 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 1
S " 0 ' 0 ° 3
S " 0 ' 0 ° 3
S " 0 ' S 0 " 3 0 ° 3 4 ' 7 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 4
120°0'0"E
121°30'0"E
123°0'0"E
124°30'0"E
Area yang dipetaka n
Sumber Data: 1. Peta Administrasi Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000 2. Peta Pola Ruang Kabupaten Morowali Utara Skala 1:50.000 3. Peta Ruas Jalan Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000 4. Peta Jaringan Sungai Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000
121°59'0"E
121°59'15"E
121°59'30"E
121°59'45"E
PETA LOKASI SAMPEL PEMBANGUNAN PUSKESMAS PANDAUKE S " 0 ' 7 3 ° 1
®
S " 0 ' 7 3 ° 1
Skala: 1:8,000 0
0.05 0.1
0.2
0.3
Km 0.4
Lokasi dan Jenis Kegiatan: Desa : Pandauke Kecamatan : Mamosalato Kabupaten : Morowali Utara Provinsi : Sulawesi Tengah Kegiatan : Pembangunan Puskesmas Luas Area : 8.056 M2
Pandauke 2
S " 5
S " 5
1 ' 7 3 ° 1
1 ' 7 3 ° 1
Legenda
n m j k
Sampel Udara
Lokasi Puskesmas Pandauke DesaPemukiman
Sampel Air Jalan Sungai
k j m n
120°0'0"E
121°30'0"E
123°0'0"E
124°30'0"E
Lokasi Puskesmas Pandauke
n m j k
S " 0 3 ' 7 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 1
S " 0 ' 0 ° 3
S " 0 ' 0 ° 3
S " 0 ' S 0 " 3 0 ° 3 4 ' 7 3 ° 1
S " 0 ' 0 3 ° 4
120°0'0"E
121°30'0"E
123°0'0"E
124°30'0"E
Area yang dipetaka n
Sumber Data: 1. Peta Administrasi Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000 2. Peta Pola Ruang Kabupaten Morowali Utara Skala 1:50.000 3. Peta Ruas Jalan Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000 4. Peta Jaringan Sungai Kab. Morowali Utara Skala 1:50.000
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
DPLH
PUSKESMAS
PANDAUKE
DOKUMENTASI KEGIATAN SURVAI DPLH PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PUSKESMAS PANDAUKE
Peralatan yang digunakan dalam pengambilan data dan udara di sekitar lokasi
PUSKESMAS
DPLH
PANDAUKE
CURRICULUM VITAE
I.
DATA PRIBADI
Nama
: MOCH. ASSIDDIEQ, S.T.,M.Si.
Tempat/Tgl. Lahir
: Kendari/ 6 Agustus 1973
Pekerjaan
: Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Kendari
NIDN
: 0906087301
Pangkat/Gol.
: Asisten Ahli/ III a
Alamat
: Jalan Diponegoro No. 116 A Benu-benua Kendari
Agama
: Islam
E-mail
:
[email protected]
HP
: 085241916873
II. PENDIDIKAN
1. S1 Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Kendari Tahun 2008 2. S2 Pengelolaan Lingkungan Hidup Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2014 III. PELATIHAN/ KURSUS
Kursus Dasar-dasar Pengelolaan Lingkungan Hidup di LPPKM PPLH UNS Surakarta
▪
Penyusunan UKL-UPL Pembangunan dan dan Pengoperasian Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) di Desa Bahoruru Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali oleh Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Morowali. (2016)
▪
Penyusunan
UKL-UPL
Pembangunan
dan
Pengoperasian
Puskesmas
Se
Kabupaten Morowali oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Morowali. (2017) ▪
Penyusunan UKL-UPL Pembangunan dan Pengoperasian Sentra Industri Meubel oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Daerah Kabupaten Morowali. (2017)
▪
Demikian Curriculum Vitae ini saya buat dengan data yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan hukum yang berlaku. Kendari,
November 2017
Yang bersangkutan
MOCH. ASSIDDIEQ, S.T., M.Si.
CURRICULUM VITAE I.
DATA PRIBADI
NAMA
: ALIMUDDIN
TEMPAT TANGGAL LAHIR
: WASILOMATA, 18 SEPTEMBER 1988
ALAMAT
: JL. POROS MAWASANGKA, DESA WASILOMATA KEC. MAWASANGKA, KAB. BUTON, SULTRA
II.
JENIS KELAMIN
: LAKI-LAKI
AGAMA
: ISLAM
STATUS
: BELUM MENIKAH
WARGA NEGARA/SUKU
: INDONESIA/BUTON
NO. TELPON
: 0852 8811 9042
PENDIDIKAN
1. SEKOLAH DASAR (SD) NEGERT 01 WASTLOMATA, LULUS TAHUN 2001 2. SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI I MAWASANGKA, LULUS TAHUN 2004 3. SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI I MAWASANGKA, LULUS TAHUN 2007 4. PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS HALU OLEO, FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, PROGRAM STUDI S.1 KIMIA, LULUS TAHUN 2011. 5. PERGURUAN TINGGI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, FAKTULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
IV. SEMINAR DAN PUBLIKASI ILMIAH
1. SKRIPSI “OPTIMASI RASIO KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH), TEMBAGA SULFAT PENTAHIDRAT (H2SO4).5H2O DAN NATRIUM TIOSULFAT (Na 2S2O3) TERHADAP KUALITAS LAPISAN TEMBAGA OKSIDA (Cu2O)” TAHUN 2011. 2. TESIS “PENGARUH ADITIF DAN JENIS PELARUT TERHADAP KINERJA MEMBRAN POLIVINILIDEN FLUORIDA (PVDF)” TAHUN 2015
3. SEMINAR NASIONAL KIMIA “PENGARUH KONSENTRASI ZAT ADITIF DALAM TERHADAP PEMBUATAN MEMBRAN POLIVINILIDEN FLUORIDA (PVDF)” TAHUN 2015. V.
KEAHLIAN
1. DAPAT MENGOPERASIKAN KOMPUTER MCROSOFT OFFICE WORD, EXCEL, POWERPOINT. 2. DAPAT MENGOPERASIKAN INSTRUMEN SPEKTOSKOPI UV-VIS (Spekhonik-20D).
Curriculum Vitae
CURRICULUM VITAE
I.
DATA PRIBADI
1.
Nama
:
SAMSUL HUSEN, S.KM
2.
Tempat/Tanggal
:
Palangga, 03 Desember 1988
Lahir 3.
Alamat
:
Kec. Palangga Kab. Konawe Selatan
4.
Pendidikan Terakhir
:
S1 Kesehatan Masyarakat
II.
PENGALAMAN KERJA
Tahun 2017
1.
Keg. Penyusunan Dokumen UKL-UPL Rencana Penambangan Batuan, CV. Rezky Utama di Desa Unsongi Kec. Bungku Timur Kab. Morowali (Ahli Kesehatan Masyarakat);
2. Keg. Penyusunan Dokumen UKL-UPL Rencana Penambangan Batuan, CV. Asset Sulawesi di Desa Laroenai Kec. Bungku Pesisir Kab. Morowali (Ahli Kesehatan Masyarakat);