Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan dari perencanaan pemboran : •
Mencari Mencari metoda metoda yang yang tepat tepat dan untuk menda mendapatka patkan n hasil hasil yang yang maksima maksimall dan efektif.
•
Meminimalkan kemiringan sumur pada waktu konstruksi yang dihasilkan.
Adapun tahapan-tahapan tahapan-tahapan perencanaan pemboran hidrogeologi adalah : •
Penentuan titik pemboran
•
Persiapan pemboran
•
Pelaksanaan pemboran
•
Konstruksi sumur
•
Pengujian (kualitas dan kuantitas)
•
Perencanaan pengembangan
I.2 Alat dan Bahan
1. Lembar kerja yang memuat pemerian contoh cutting dan log geofisika 2. Tabel daftar harga material konstruksi
I.3 Dasar Teori
Berdasarkan pada kondisi fisik batuan dalam kaitannya dalam kemampuan batuan untuk menyimpan air tanah , maka terdapat beberapa istilah perilaku batuan terhadap air tanah, maka terdapat beberapa istilah perilaku batuan terhadap air tanah sebagai berikut ( Fetter1994) :
1. Akuifer Akuifer,, yaitu yaitu kemampua kemampuan n suatu tubuh tubuh batuan batuan , tanah tanah , atau regolit regolith h yang berfungs berfungsii sebaga sebagaii reservo reservoar ar dan mempun mempunyai yai harga harga porosit porositas as dann dann permeab permeabilit ilitas as yang yang baik baik sehingga mampu dan menyimpan dan meluluskan air tanah dalam jumlah cukup besar dan dan cukup cukup suplesi. suplesi. Contoh : Batupasir dan Batugamping
Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
2. Akuitar Akuitar , yaitu yaitu kemampua kemampuan n suatu batuan batuan atau regolith regolith dengan dengan harga permeabil permeabilitas itas yang kecil tetapi masih mengandung air tanah dalam jumlah yang cukup dan dapat berperan berperan sebagai sebagai media transmisi transmisi air air yang berasal dari dari satu akuifer akuifer ke akuifer lainnya Contoh : Batulanau, Batulempung pasiran 3. Akuiklu Akuiklud d , Yaitu Yaitu kemampua kemampuann nn suatu batuan batuan atau regolit regolith h yang termasuk termasuk katego kategori ri kedap air (Immpe ( Immpermeable rmeable)) , tetapi masih mampu menyimpan menyimpan air dalam jumlah yang tidak banyak dan tidak mampu untuk meluluskannya. Contoh : Batulempung 4. Akuifug Akuifug,, Yaitu kemamp kemampuan uan suatu suatu batuan batuan atau regolit regolith h yang sama sekali sekali kedap kedap air serta tidak dapat mengandung air dan mempunyai harga permeabelitas nol. Contoh : Granit yang kompak keras.
Berdasarkan Berdasarkan posisi stratigrafinya stratigrafinya , variasi posisi dari akuifer, akuitar, akuitar, aluiklud, dan akuifug ditu ditunja njang ng pula pula dari dari sifat sifat fisik fisik lainy lainyaa maka maka dapat dapat dite ditentu ntukan kan berba berbaga gaii jenis jenis akui akuifer fer ( Kruseman, 1994), yaitu :
1. Akuife uiferr beba bebass Akuifer ini hanya sebagian yang terisi air dan terletak pada suatu dasar yang keda kedap. p. Pada Pada akui akuifer fer demik demikia ian, n, perm permuk ukaan aan air didal didalam am sumu sumurr meru merupak pakan an permukaan permukaan bebas atau permukaan permukaan phreatik. phreatik. Untuk mudahnya mudahnya , dianggap dianggap tubuh batuan batuan ini tidak mempunyai mempunyai rumbai rumbai rumbai kapiler , dimana sebenarnya sebenarnya tebal tubuh air tanah bervariasi dari satu titik ke titik lainnya. 2. Akuife uiferr tert tertek ekan an Sepenuhnya jenuh dengan air, bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air (k=0). Permukaan air terletak diatas lapisan kedap air bagian atas. Air didalam akuifer ini disebut Artesis. 3. Akui Akuife ferr Semi Semi ter terte teka kan n Akuifer ini biasa disebut akuifer setengah tertekan yaitu akuifer yang sepenuhnya jenuh air yang pada bagian atasnya dibatasi oleh lapisan setengah kedap air dan terletak pada dasar yang kedap air. Untuk ntuk lapi lapisa san n sete seteng ngah ah keda kedap p air air bias biasan anya ya beru berupa pa lapi lapisa san n batu batuan an yang yang mempunyai harga kelulusan lebih rendah daripada akuifer. Denga Dengan n demikia demikian n apabila apabila dilakuk dilakukan an pemomp pemompaan aan maka maka terjadil terjadilah ah penuru penurunan nan permukaan permukaan pizometrik pizometrik didalam akuifer. akuifer. Sebagai akibatnya akibatnya timbullah aliran tegak Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
yang yang mene menemb mbus us dari dari lapis lapisan an penu penutu tup p atas atas yang yang steng stengah ah keda kedap p air terse tersebu butt kedalam akuifer, inilah sebabnya akuifer ini dikenal sebagai akuifer bocor. 4. Akui Akuifer fer seten setenga gah h beba bebass Akuife Akuiferr jenis jenis ini mempun mempunyai yai jenis jenis lapisan lapisan penutu penutup p dengan dengan nilai nilai kelulu kelululsan lsan sede sedemi miki kian an besa besarr akan akan teta tetapi pi masi masih h lebi lebih h keci kecill dari dari kelu kelulu lusa san n aku akuifer ifer diba dibawa wahny hnya. a. Deng Dengan an demik demikian ian alira aliran n mend mendata atarr dalam dalam lapisa lapisan n akui akuifer fer itu senditi senditidak dak dapat dapat diabaik diabaikan an sehing sehingga ga akuifer akuifer ini disebut disebut juga juga dengan dengan akuifer akuifer setengah bebas.
Pemahaman kondisi hidrologi lokasi pemboran dan sekitarnya diperlukan guna untuk memahami: •
Arah aliran tanah serta besarnya pengisian kembali (recharge)
•
Kedalaman akuifer air tanah pada daerah tersebut
•
Urutan statigrafi hasil pemboran secar rinci
•
Kond Kondisi isi akui akuifer fer yang yang ditem ditembu buss (terke (terkeka kang ng/co /confi nfine ned, d, semi semi terke terkekan kang/ g/sem semii confined, atau bebas/unconfined.
•
Jarak serta debit pemompaan sumur dalam, didaerah sekitar lokasi pemboran Dari Dari pema pemaham haman an aspek aspek-as -aspe pek k hidro hidroge geolo ologi gi terse tersebu butt
diata diatas, s, dihar diharap apka kan n
perencanaan perencanaan konstruksi konstruksi sumur yang mampu menghasilkan menghasilkan pemanfaatan pemanfaatan secara maksimal dan dalam waktu yang relative lama (life time), disamping itu perlu juga diperhatik diperhatikan an kelestarian kelestarian lingkung lingkungan an di daerah daerah pembora pemboran.. n..
Debit sumur yang direncanakan dimaksud bagi sumur produksi yang akan dibuat dimana sebelumnya telah diperoleh data-data potensi air tanah dilokasi atau di daerah yang bersangkutan. Bagi lokasi yang potensi air tanahnya belum diketahui, pemboran dan dan kons konstru truks ksii sumu sumurr yang yang dilak dilaksan sanak akan an umum umumny nyaa ditu ditunj njuk ukka kan n untu untuk k kegi kegiat atan an eksplorasi berupa sumur uji (tess well), sehingga diameter casing, saringan dan lubang bor cukup diantisipasi berdasrkan berdasrkan evaluasi evaluasi data-data data-data yang tersedia. Aspek perencanaan debit pemompaan sumur dalam tahapan desain konstruksi terutama ditinjau atas dasar diameter diameter pompa selam (subsemersible (subsemersible pump) yang lasim tersedia di pasaran, pasaran, disamping disamping kecepatan maksimum aliran air ke atas yang diizinkan dalampipa untuk memperkecil nilai gesek (friction losses). Untuk dapat merencanakan / mendesain kontruksi sumur yang lebih baik perlu tersedianya beberapa informasi data pemboran antara lain: Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
•
Lokasi, kedalaman, serta ketebalan akuifer
•
Jenis litologi formasi yang ditembus dan kondisi akuifer
•
Muka airtanah (piezometric level) dan kualitas air tanah
Hal-hal tsb dapat diperoleh dari data yang direkam selama pemboran, berupa : •
Diskripsi contoh pemboran (cutting)
•
Rekam kecepatan laju pemboran
•
Pengujian Geofisika lubang bor
•
Analisa ayakan butiran penyusun akifer
•
Pengamatan muka air tanah selama pemboran
•
Rekaman data “circulation losses” jika ada
•
Data perubahan warna Lumpur pemboran
•
Catatan Catatan jumlah jumlah pemaka pemakaian ian campura campuran n lumpur lumpur (poly (poly meric) meric) dan rekama rekaman n data pemantauan pemantauan viskositas viskositas dan dan densitas densitas lumpur lumpur bor
•
Pengukuran dan peninjauan lubang bor lainnya.
Pengujian Geofisika Lubang Bor
Maksu Maksud d utam utamaa diad diadaka akann nnya ya peng penguji ujian an geofi geofisik sikaa luba lubang ng bor bor ini ini adala adalah h untu untuk k menentukan menentukan kedalaman serta ketebalan ketebalan akifer dan sususnan sususnan lapisan batuan yang ditembus ditembus dan didukung didukung oleh data-dat data-dataa litholo lithologi gi hasil hasil pembor pemboran, an, serta serta rekaman rekaman data lain yang yang diperoleh selama pemboran. Disamping itu sebagai sasaran yang tidak kurang penting dari pengujian pengujian ini adalah untuk untuk penentuan penentuan lokasi saringan pada konstruksi konstruksi sumur yang akan dibuat pada umumnya, untuk masing-masing pemboran sumur dalam, metode pengujian geofisika adalah : •
Resistivity logging, dengan konfigurasi short and long normal
•
Self potensial (spontaneous logging)
Penentuan jenis dan diameter pipa jambang dan pipa naik Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
Penentuan kedalaman pemasangan pipa jambang umumnya didasarkan pada kondisi setempat, dengan memperhatikan aspek-aspek lain sebagai berikut:
• Pengaruh terhadap sumur gali penduduk di sekitar sumur yang dibor • Kemungkinan penurunan muka air tanah pada wqaktu pemompaan Lokasi keterda keterdapata patan n lapisan lapisan yang yang imperme impermeable able untuk untuk penemp penempatan atan ujung ujung pipa • Lokasi bawah jambang. jambang.
Kriteria Pemasangan Kerikil Pembalut
Pemasangan ini bertujuan untuk membuat lapisan dengan koefisien permeabilitas tinggi tinggi di sekelilin sekeliling g saringa saringan n pada pada rongga rongga annulus, annulus, dimana dimana partike partikel-par l-partike tikell halus halus dari akuifer yang terbawa dapat tersaring sehingga air dapat mengalir ke dalam sumur melalui zona zona ini tanpa tanpa membaw membawaa pasir pasir dan dengan dengan kehilan kehilangan gan tinggi-t tinggi-teka ekan n (head (head loss) loss) dapat dapat diabaikan. Adapun persyaratan kerikil pembalut adalah :
• Kriteria Besar Butir Bertujuan untuk mencegah terjadinya pemompaan pasir (air mengandung pasir 0 dari dalam dalam sumur sumur dan agar agar tidak tidak menimb menimbulk ulkan an kerusak kerusakan an pada pada sumur, sumur, pompa pompa ataupun pada intilasi lainnya.
• Kriteria Hidrolik Keadaan Keadaan aliran pada zona kerikil pembalut harus mirip dengan dengan aliran pada akuifer maup maupun un saring saringan an.. Hal Hal ini bertu bertujua juan n untu untuk k meng menghin hinda dari ri atau atau memp memperk erkec ecil il kehilangan tinggi tekan (head loss) yang dapat mengakibatkan meningkatnya biaya operasi pemompaan, serta untuk memelihara saringan dari kemungkinan terjadinya instruksi atau korosi.
• Kriteria Mekanis Meru Merupak pakan an criter criteria ia yang yang diber diberlak lakuk ukan an deng dengan an angg anggap apan an bahw bahwaa pemb pembora oran n dilakukan dengan menggunakan lumpur/bentonite. Untuk membersihkan mud cake dari dinding lubang bor agar akuifer dapat terbuka penuh, kegiatan pembersihan dan penyempurnaan sumur (well development) harus dilaksanakan.
• Kriteria Kimia Keri Keriki kill pemb pembal alut ut tida tidak k haru haruss meng mengan andu dung ng mate materi rial al yang yang dapa dapatt laru larutt atau atau mempengaruhi kualitas air.
Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
Penentuan Penentuan interval interval kedalaman kedalaman pemasangan pemasangan kerikil pambalut, terutama didasarkan didasarkan atas kekenta kekentalan lan serta serta kondisi kondisi akuifer akuifer-aku -akuifer ifer yang yang akan disadap. disadap. Pada Pada daerah daerah dimana dimana terdapat lapisan akuifer yang mangandung asin. Interval ini akan ditutup dengan casing. Namun jika keseluruhan keseluruhan akuifer yang ditembus ditembus mengandung mengandung air tawar, biasanya biasanya seluruh akuifer dibawah akuifer bebas diisi kerikil pembalut. Sedangkan perhitungan volume kerikil pembalut pembalut tersebut tersebut didasarkan didasarkan pada pada anggapan anggapan bahwa diameter diameter lubang lurus.
Beberapa hal yang diperhatikan di dalam mendesain sumur adalah : • Bukaan Bukaan Slot Slot (Slot (Slot Opening Openings) s) Merupakan ukuran lubang/bukaan pada saringan penentuan besarnya didasarkan atas atas hasil hasil anal analisa isa besar besar butir butir dari dari conto contoh h lapisa lapisan n akui akuifer fer yang yang akan akan disad disadap ap menggunakan seperangkat ayakan. • Luas Bukaan Bukaan (Open (Open Area) Area) Saringan Saringan Parameter kapasitas jenis sumur sangat dipengaruhi oleh open area saringan yang dipasang guna menyadap akuifer, dimana makin besar open area semakin besar pula kapasitas kapasitas jenis jenis sumurnya. sumurnya. • Diam Diamete eterr Sarin Saringa gan n Penent Penentuan uannya nya pada pada umumny umumnyaa dilakuk dilakukan an setelah setelah panjang panjang dan ukuran ukuran bukaan bukaan saringan ditentukan yang mempengaruhi produktivitas sumur.
Prosedur Konstruksi
Tahapan Tahapan konstruksi konstruksi dan penyempurna penyempurnaan an sumur biasanya dilaksanakan dilaksanakan berurutan berurutan secara langsung (tanpa selang waktu) dengan urutan : • Pemasangan Pemasangan pipa jambang jambang dan atau pipa naik, naik, berikut pemasanga pemasangan n saringan • Pemasan Pemasangan gan kerikil kerikil pembal pembalut ut • Penguj Pengujian ian kelulu kelulusan san sumur sumur • Grou Grouti ting ng casti casting ng
Beberapa metode pemasangan saringan yang lazim digunakan adalah : • Metode Metode pasang pasang – tarik tarik (pull (pull back) back) • Metode Metode lubang lubang terbuka terbuka (open (open hole) hole)
Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
Pema Pemasan sanga gan n kerik kerikil il pemb pembal alut ut dila dilaku kuka kan n deng dengan an mema memasu sukk kkan an pipa pipa peng pengha hanta ntar r berdiameter berdiameter 25 mm sampai 50 mm ke dalam rongga rongga annulus annulus mencapai mencapai kedalaman kedalaman yang direncanakan, selanjutnya diangkat secara bertahap sesuai dengan kemajuan pemasangan kerikil yang dilaksanakan. Tahap berikutnya adalah uji kelurusan sumur, terutama ditujukan untuk pipa jambang. Peral Peralata atan n yang yang biasa biasa dipa dipaka kaii adala adalah h dumm dummy y beru berupa pa pipa pipa sepa sepanja njang ng 12 mete meterr yang yang dilengkapi oleh ring pada kedua ujungnya dengan diameter 8 mm yang lebih kecil dari diameter dalam casing yang di uji. Tahap akhir dari kegiatan konstruksi konstruksi sumur adalah penyemenan penyemenan yang bertujuan untuk memperkuat kedudukan pipa konstruksi dan menghindari kontaminasi sumber-sumber air yang tidak diinginkan.
Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
BAB II PEMBAHASAN
II. 1 Deskripsi Sumur
Sumur telitian yang saya teliti terletak di Desa Pringgolayan. Pada sumur Desa Pringgolayan ini terdapat beberapa litologi yaitu batupasir , batugamping , batulanau batulanau dan batulempung batulempung . Setelah Setelah melakukan melakukan penelitian penelitian pada pada litologi litologi , terdapat terdapat 7 akuifer dan mendapatkan 3 jenis akuifer yaitu akuifer bebas , akuifer semi tertekan dan tertekan .Akuifer bebas terdapat pada kedalaman 16 meter tetapi karena diatas reducer maka tidak dipasangi screen. Akuifer semi tertekan terdapat pada kedalaman 38,6 , 51,7 , 112,1 meter dan 144,5 meter meter tetapi screen tidak dipasang pada kedalaman 38,6 karena terletak di atas reducer dan masih terhitung sumur warga . Akuifer tertekan terdapat pada kedalaman 51,7 meter , 78,3 meter dan 105 meter tetapi pada kedalaman 51,7 tidak dipasangi screen karena tepat di bawah reducer. Pada tiap2 akuifer yang terletak di bawah reducer ini terdapat 4 screen , yang penempatanny penempatannyaa berdasarkan berdasarkan jenis jenis akuifer akuifer . Pada akuifer semi tertekan tertekan , diambil diambil 1/3 1/3 dari tebal akuifer . Pada akuifer tertekan diambil 75% - 90 % dari tebal akuifer . Reducer pada sumur ini saya tempatkan pada kedalaman 41,7 meter , pada litologi batulempung batulempung . Penempatan Penempatan reducer reducer pada pada batulempung batulempung untuk memperkecil memperkecil tekanan tekanan , karena jika diletakkan pada batupasir akan membuat tekanan menjadi lebih besar .
Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
BAB III REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA
1. Pipa Jambang
Panjang pipa jambang 50 meter Harga/satuan : Rp 650.000,Harga total : 50 m x Rp 290.000,- = Rp 32.500.000,-
2. Reducer 10” ke 8”
Yang dibutuhkan satu buah Harga / satuan : Rp 895.000,Harga total : Rp 900.000,-
3. Casing/pipa black stell 8” tebal 5,84mm + centralizer
Panjang casing total : 62 m Harga/ satuan : Rp 550.000,Harga total :62 x Rp 550.000,- = Rp 34.100.000,-
4. Screen
Panjang screen 48 m Harga/satuan Rp 1.000.000,Harga total : 48 x Rp 1.200.000,- = Rp 57.600.000,-
5. Volume Gravel pack
D1 = 10 inchi = 0,254 m D2 = 8 inchi = 0,212 m V= ¼ x 3,14 3,14 x D1 x t – ¼ x 3,14 3,14 x D2 x t = ¼ x 3,14 x (0,254) 2 x 62 m – ¼ x 3,14x (0,212) 2 x 62 m
=
3,140
-
2,187
Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
= 0,953 m 3
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
Harga /m3 = Rp 400.000,Harga total = x Rp 192.500,- = Rp 381.200,-
6. Volume growting
D1 = 12 inchi = 0,304m 0,304m D2 = 10 inchi = 0,254m V= ¼ x 3,14 3,14 x D1 x t – ¼ x 3,14 3,14 x D2 x t = ¼ x 3,14 x (0,304) 2 x 3.15 m – ¼ x 3,14x (0,254) 2 x 3.15 m
=
0.228
-
0.159 0.159
= 0.0069 m3 Harga /m3 = Rp 375.500,Harga total =0.0069 x Rp 375.500,- = Rp 25.909.5,-
-
Volume growting pada pipa jambang
D1 = 12 inchi = 0,304m D2 = 10 inchi = 0,254m V= ¼ x 3,14 3,14 x D1 x t – ¼ x 3,14 x D2 x t = ¼ x 3,14 x (0,304) 2 x 50 m – ¼ x 3,14x (0,254)
=
3,627
-
2
x 50 m
2,532
= 1,095 m3 Harga /m3
= Rp 450.000,-
Harga total = 1,095 x Rp 450.000= Rp 492.750,-
-
Volume growting pada reducer
D1 = 12 inchi = 0,304 m D2 = 10 inchi = 0,254 m V= ¼ x 3.14 x D1 x t –¼ x 3.14 x D2 x t = ¼ x 3.14 x (0,304) 2 x 2,5 m – ¼ x 3.14x (0,254)
=
0,725
-
2
x 2,5 m
0,506
= 0,219m3 Harga /m3 = Rp 450.5000,Harga total = 0,219 x Rp 450.000 = Rp 98.550,-
Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
7. Bottom cone 8 “
Yang dibutuhkan satu buah Harga / satuan : Rp 400.000,Harga total : Rp 400.000,-
8. Pipa Coloum medium GIP 4”
Panjang terukur 48 m Harga/satuan Rp 300.000,Harga total : Rp 3.600.000,-
9. Pompa submersible
Yang dibutuhkan satu buah Harga / satuan : Rp 88.000.000,Harga total : Rp 88.000.000,-
Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
Jadi total yang dibutuhkan untuk rekonstruksi sumur
Pipa Jambang
Rp 4.350.000,-
Reducer 10” ke 8”
Rp 895.000,-
Casing/pi /pipa black stell 8” tebal 5,84mm + centralizer
Rp 30.616.000,-
Screen
Rp 30.750.000,-
Gravel pack
Rp 407.907.5,-
Volume growting
Rp 25.909.5,-
Volume growting pada pipa jambang
Rp 123.164,-
Volume growting pada reducer
Rp 82.234,-
Bottom cone 8 “
Rp 596.000,-
Pipa Coloum medium GIP 4”
Rp 2.805.000,-
Pompa submersible
Rp70.000.000,-
Total
Rp 140.651.214,-
KESIMPULAN
Pada perencanaan pemboran ini terdapat tiga jenis akuifer yaitu akuifer tertekan dan akuifer semi tertekan pada lithologi l ithologi batupasir. Dengan konstruksi sumur Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7
Laboratorium Geoteknik dan Hidrogeologi
sedemikian rupa membutuhkan biaya Rp 263.708.275 Terdiri dari : pipa jambang, reducer, screen, bottom cone, pipa coloum, casing, pompa submersible, gravel pack dan grouting. Lithologi yang dipakai sebagai akuifer berupa batugamping ukuran rudit dan batupasir karena ukuran butirnya kasar sehingga dapat menyimpan dan dan meloloskan air air dengan baik. Grouting dilakukan pada lapisan tanah yang menyimpan air tanah yang tidak diinginkan yaitu air asin. Dengan menggunakan grouting tersebut maka air asin tersebut tidak akan diloloskan sehingga tidak akan masuk dan bercampur dengan air . Penggunaan gravel pack dilakukan untuk menyaring air sehingga air yang diambil dapat tersaring dan cepat masuk kedalam pipa pemboran.
DAFTAR PUSTAKA
Suharyadi, 1984, Diktat 1984, Diktat Kuliah Geohidrologi, Geohidrologi, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Nama : Gilang Jondi S Nim : 111 090 042 Plug : 5
7