BERFIKIR KRITIS DALAM ASUHAN PERSALINAN
Oleh : KELOMPOK I Alifa Khana Fitrah Augesti Erisna Emi Irmawati Icha Novian Konita Husna Lyana Firsta Sentana Mita Puspita Sari eni A!riyani irin Ariesca Selli "unita #eng$u #eng$u %ewi Agustina &ulia &ulia Fitri Fitri
TINGKAT II DIV KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES RIAU '
2014/2015 KATA KATA PENGA P ENGANTAR NTAR Pu(i syu$ur syu$ur $eha)irat $eha)irat Allah &ang &ang Maha Esa* $arena $arena atas segala
limpahan
ahmat
)an
$arunia+Nya
$ami
)apat
menyelesai menyelesai$an $an tugas tugas ma$alah ma$alah yang ,er(u)ul ,er(u)ul -Apli$asi Apli$asi .erf$ir .erf$ir Kritis )alam Asuhan Persalinan Kala I+I/0 ini tepat pa)a wa$tunya1 %engan segala $eren)ahan hati $ami mengharap$an masu$an )an saran pem,aca yang mem,angun guna per,ai$an pa)a ma$alah+ ma$alah+ma$ ma$alah alah ,eri$utnya ,eri$utnya11 Semoga Semoga ma$alah ma$alah ini )apat )apat mem,eri$an man!aat $epa)a para pem,aca1 Amin1
Pe$an,aru* '2 Septem,er 34'5
Penulis
3
2014/2015 KATA KATA PENGA P ENGANTAR NTAR Pu(i syu$ur syu$ur $eha)irat $eha)irat Allah &ang &ang Maha Esa* $arena $arena atas segala
limpahan
ahmat
)an
$arunia+Nya
$ami
)apat
menyelesai menyelesai$an $an tugas tugas ma$alah ma$alah yang ,er(u)ul ,er(u)ul -Apli$asi Apli$asi .erf$ir .erf$ir Kritis )alam Asuhan Persalinan Kala I+I/0 ini tepat pa)a wa$tunya1 %engan segala $eren)ahan hati $ami mengharap$an masu$an )an saran pem,aca yang mem,angun guna per,ai$an pa)a ma$alah+ ma$alah+ma$ ma$alah alah ,eri$utnya ,eri$utnya11 Semoga Semoga ma$alah ma$alah ini )apat )apat mem,eri$an man!aat $epa)a para pem,aca1 Amin1
Pe$an,aru* '2 Septem,er 34'5
Penulis
3
DAFTAR ISI Kaa Pe!"a!a Pe!"a!a#$$$$ #$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$$$$ $$$$ Da&a# I'%111111111111111111111111111111111 I'%111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111 11111111111111111111111111111111111111111111111 11
% ii
BAB I PENDAHULUAN '1'111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111Lata r .ela$ang111111111111111111111111111111111111111111 .ela$ang11111111111111111111111111111111111111111111111111111 111111111111111111111111 11111111111111111 1111 ' '13111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111um usan Masalah11 Masalah1111111 1111111111 1111111111 1111111111 111111111111 111111111111111111 1111111111111111111111 11111111111111111111111 11111111111111 11 3 '1611111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111 '1611111111111111111111111111111 1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111# 1111111111111111111111#u(u u(u an Penulisan1111111111111111111111111111111111 Penulisan11111111111111111111111111111111111111111111111111111111 111111111111111111111111111111111 11111111111
3
BAB II PEMBAHASAN 31'#eori 31'#eori .erpi$ir .e rpi$ir Kritis11111111111 11111111111111111 111111111111 111111111111 111111111111 111111111111 1111111111111 111111111111111111 1111111111111
6
31'1' Pengertian Pengertian .erpi$ir Kritis111111111111111111111111111111111111111 Kritis111111111111111111111111111111111111111
6
31'13 7iri+ciri 7iri+ciri Khas Khas .erpi$i .erpi$irr Kritis111 Kritis11111111 1111111111 1111111111 1111111111111111 111111111111111111 1111111
8
31'16 In)i$ator .erf$ir Kritis11111111111111111111111 Kritis1111111111111111111111111111111111111111111 11111111111111111111
9
31'15 #ahapan .erf$ir Kritis11111111111111111111111111111111111 Kritis1111111111111111111111 111111111111111111111 11111111
:
31'18 A$tiftas .erf$ir Kritis11111111111111111111111111111111111111111111 111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111'5 31'12 Elemen .erf$ir Kritis111111111111111111111111111111111111111111111 111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111'8 313 Apli$asi .erf$ir Kritis )alam Asuhan Persalinan Kala I 1 111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111'8
6
316 Apli$asi .erf$ir Kritis )alam Asuhan Persalinan Kala II1 111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111'; 315 Apli$asi .erf$ir Kritis )alam Asuhan Persalinan Kala III 1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111113' 318 Apli$asi .erf$ir Kritis )alam Asuhan Persalinan Kala I/ 11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111135 BAB III PENUTUP 61' Kesimpulan11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111 1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111139 613 Saran11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111 1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111139 DAFTAR PUSTAKA1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111 3;
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Berfikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berfikir kritis merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berfikir yang berhubungan dengan proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen berfikir kritis dalam kebidanan yang di dalamnya dipelajari karakteristik, sikap dan standar berfikir kritis, analisis pertanyaan kritis, hubungan pemecahan masalah, pengambilan keputusaan dan kreatifitas dalam berfikir kritis serta factor-faktor yang mempengaruhi berfikir kritis.
5
Bidan sebagai bagian dari pemberi pelayanan kesehatan, yaitu memberi asuhan kebidanan dengan menggunakan proses kebidanan akan selalu dituntut untuk berfikir kritis dalam berbagai situasi. Penerapan berfikir kritis dalam proses kebidanan dengan kasus nyata yang akan memberi gambaran kepada bidan tentang pemberian asuhan kebidanan yang komprehensif dan bermutu. Seorang yang berfikir dengan cara kreatif akan melihat setiap masalah dengan sudut yang selalu berbeda meskipun obyeknya sama, sehingga dapat dikatakan, dengan tersedianya pengetahuan baru, seorang profesional harus selalu melakukan sesuatu dan mencari apa yang paling efektif dan ilmiah dan memberikan hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan diri maupun orang lain. Proses berfikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu untuk membetuk asumsi, ide-ide dan menbuat simpulan yang valid. Semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berfikir dan belajar.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, dapat di rumuskan masalah sebagai berikut !. $. &. '. (.
"pa dan bagaimana teori tentang berfikir kritis # Bagaimana aplikasi berpikir kritis dalam asuhan persalinan kala % # Bagaimana aplikasi berpikir kritis dalam asuhan persalinan kala %% # Bagaimana aplikasi berpikir kritis dalam asuhan persalinan kala %%% # Bagaimana aplikasi berpikir kritis dalam asuhan persalinan kala %) #
1.3 Tujuan Penulsan *ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memahami tentang !. +andasan teori berfikir kritis $. "plikasi berpikir kritis dalam asuhan persalinan kala % &. "plikasi berpikir kritis dalam asuhan persalinan kala %% '. "plikasi berpikir kritis dalam asuhan persalinan kala %%%
8
(. "plikasi berpikir kritis dalam asuhan persalinan kala %)
2
BAB II PEMBAHA!AN
2.1 Te"r Ber#kr $rts 2.1.1 Pengertan Ber#kr $rts Definisi berpikir kritis cukup bervariasi, beberapa ahli seperti Paul, Bandman, Stander mempunyai rumusan berpikir kritis masingmasing. enurut Paul $//(0 berpikir kritis adalah suatu seni berpikir yang berdampak pada intelektualitas seseorang, sehingga bagi orang yang mempunyai kemampuan berpikir kritis yang baik, akan mempunyai kemampuan intelektualitas yang lebih dibandingkan dengan orang yang mempunyai kemampuan berpikir yang rendah. enurut Bandman !1220, berpikir kritis adalah pengujian secara rasional terhadap ideide, kesimpulan, pendapat, prinsip, pemikiran, masalah, kepercayaan dan tindakan. Stander !11$0 berpendapat bahwa berpikir kritis adalah suatu proses pengujian yang menitikberatkan pendapat tentang kejadian atau fakta yang mutakhir dan menginterpretasikannya serta mengevaluasi pendapat-pendapat tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya perspektif atau pandangan baru. enurut para ahli Pery dan Potter,$//(0, berpikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterfensikan atau mengefaluasi informasi untuk membuat sebuah penilain atau keputusan berdasarkan kemampuan,menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. enurut 3nnis !1140 berpikir kritis adalah suatu proses, sedangkan tujuannya adalah membuat keputusan yang masuk akal tentang apa yang diyakini atau dilakukan. Berpikir kritis adalah berpikir pada tingkat yang lebih tinggi, karena pada saat mengambil keputusan atau menarik kesimpulan merupakan control aktif yaitu reasonable, reflective, responsible, dan skillful thinking. Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita
9
menjadi lebih mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid, semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar. Definisi para ahli tentang berpikir kritis sangat beragam namun secara umum berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir kognitif dengan menggabungkan mempelajari
kemampuan intelektual
dan kemampuan berpikir untuk
berbagai disiplin ilmu dalam
kehidupan, sehingga bentuk
ketrampilan berpikir yang dibutuhkan pun akan berbeda untuk masingmasing disiplin ilmu. Berpikir berpikir kritis merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan dengan proses belajar dan krisis itu sendiri sebagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen berpikir kritis dalam kebidanan yang didalamnya dipelajari krakteristik, sikap dan standar berpikir kritis, analisis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas dalam berpikir kritis. 5ntuk lebih mengoptimalkan dalam proses berpikir kritis setidaknya paham atau tahu dari komponen berpikir kritis itu sendiri, dan komponen berpikir kritis meliputi pengetahuan dasar, pengalaman, kompetensi, sikap dalam berpikir kritis, standar6 krakteristik berpikir kritis. 7eterampilan kongnitif yang digunakan dalam berpikir kualitas tinggi memerlukan disiplin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan dan dukungan. Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks, yang berdasarkan pada pikiran rasional dan cermat menjadi pemikir kritis adalah denominatur umum untuk pengetahuan yang menjadi contoh dalam pemikiran yang disiplin dan mandiri. enurut
8alpen
!1140,
berpikir
kritis
adalah
memberdayakan
keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai
;
kemungkinan, dan membuat keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi-mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil manakala menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat keputusan. Berpikir kritis juga biasa disebut directed thinking, sebab berpikir langsung kepada fokus yang akan dituju. Pendapat senada dikemukakan "nggelo !11( 40, berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis,
mensintesis,
mengenal
permasalahan
dan
pemecahannya,
menyimpulkan, dan mengevaluasi. Dari dua pendapat tersebut, tampak adanya persamaan dalam hal sistematika berpikir yang ternyata berproses.Berpikir kritis harus melalui beberapa tahapan untuk sampai kepada sebuah kesimpulan atau penilaian. Penekanan kepada proses dan tahapan berpikir dilontarkan pula oleh Scriven, berpikir kritis yaitu proses intelektual yang aktif dan penuh dengan keterampilan dalam membuat pengertian
atau
konsep,
mengaplikasikan,
menganalisis, membuat sistesis, dan mengevaluasi. Semua kegiatan tersebut berdasarkan
hasil
observasi,
pengalaman,
pemikiran,
pertimbangan,
dan
komunikasi, yang akan membimbing dalam menentukan sikap dan tindakan 9alker, $//! !0.
2.1.2 %r & %r $has Ber#kr $rts !. ampu membuat simpulan dan solusi yang akurat, jelas, dan relevan terhadap kondisi yang ada. $. Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai asumsi, implikasi, dan konsekuensi yang logis. &. Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan suatu masalah yang kompleks Berpikir kritis merupakan cara untuk membuat pribadi yang terarah, disiplin, terkontrol, dan korektif terhadap diri sendiri. 8al ini tentu saja
membutuhkan
kemampuan
komunikasi
efektif
dan
metode
penyelesaian masalah serta komitmen untuk mengubah paradigma
:
egosentris dan sosiosentris kita.Saat kita mulai untuk berpikir kritis, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan disini, yaitu '. ulailah dengan berpikir apa dan kenapa, lalu carilah arah yang tepat untuk jawaban dari pertanyaan tersebut. (. *ujuan pertanyaan akan apa dan kenapa 4. %nformasi yang spesifik untuk menjawab pertanyaan diatas. :. 7riteria standar yang ditetapkan untuk memenuhi jawaban atas pertanyaan. 2. 7ejelasan dari solusi permasalahan6pertanyaan. 1. 7onsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang kita inginkan. !/. engevaluasi kembali hasil pemikiran kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam proses berpikir kritis ini adalah kejelasan clarity0, tingkat akurasi accuracy0, tingkat kepresisian precision0, relevansi relevance0, logika berpikir yang digunakan logic0, keluasan sudut pandang breadth0, kedalaman berpikir depth0, kejujuran honesty0, kelengkapan informasi information0 dan bagaimana implikasi dari solusi yang kita kemukakan implication0. 7riteria-kriteria di atas tentunya harus menggunakan elemen-elemen penyusun kerangka berpikir suatu gagasan atau ide. Sebuah gagasan6ide harus menjawab beberapa hal sebagai berikut *ujuan dari sebuah gagasan6ide !. Pertanyaan dari suatu masalah terhadap gagasan6ide $. Sudut pandang dari gagasan6ide &. %nformasi yang muncul dari gagasan6ide '. %nterpretasi dan kesimpulan yang mungkin muncul. (. 7onsep pemikiran dari gagasan6ide tersebut 4. %mplikasi dan konsekuensi :. "sumsi yang digunakan dalam memunculkan gagasan6ide tersebut Dasar-dasar ini yang pada prinsipnya perlu dikembangkan untuk melatih kemampuan berpikir kritis kita. ;adi, berpikir kritis adalah bagaimana menyeimbangkan aspek-aspek pemikiran yang ada di atas menjadi sesuatu yang sistemik dan mempunyai dasar atau nilai ilmiah yang kuat. Selain itu, kita juga
'4
perlu memperhitungkan aspek alamiah yang terdapat dalam diri manusia karena hasil pemikiran kita tidak lepas dari hal-hal yang kita pikirkan. Sebagaimana fitrahnya, manusia adalah subjek dalam kehidupan ini. "rtinya manusia akan cenderung berpikir untuk dirinya sendiri atau disebut sebagai egosentris. Dalam proses berpikir, egosentris menjadi hal utama yang harus kita hindari. "palagi bila kita berada dalam sebuah tim yang membutuhkan kerjasama yang baik. 3gosentris akan membuat pemikiran kita menjadi tertutup sehingga sulit mendapatkan inovasi-inovasi baru yang dapat hadir. Pada akhirnya, sikap egosentris ini akan membawa manusia ke dalam komunitas individualistis yang tidak peka terhadap lingkungan sekitar. Bukan menjadi solusi, tetapi hanya menjadi penambah masalah. Semakin sering kita berlatih berpikir kritis secara ilmiah, maka kita akan semakin berkembang menjadi tidak hanya sebagai pemikir kritis yang ulung, namun juga sebagai pemecah masalah yang ada di lingkungan.
2.1.3 In'kat"r Ber#kr $rts 9ade !11(0 mengidentifikasi delapan karakteristik berpikir kritis, yakni meliputi !0 kegiatan merumuskan pertanyaan, $0 membatasi permasalahan, &0 menguji data-data, '0 menganalisis berbagai pendapat dan bias, (0 menghindari pertimbangan yang sangat emosional, 40 menghindari penyederhanaan berlebihan, :0 mempertimbangkan berbagai interpretasi, dan 20 mentoleransi ambiguitas.
7arakteristik lain yang berhubungan dengan berpikir kritis, dijelaskan Beyer !11( !$-!(0 secara lengkap dalam buku
a. 9atak dispositions0
''
Seseorang
yang
mempunyai
keterampilan
berpikir
kritis
mempunyai sikap skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik. b. 7riteria criteria0 Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan. 5ntuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. eskipun sebuah argumen dapat disusun dari beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda. "pabila kita akan menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta-fakta, berlandaskan sumber yang kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten, dan pertimbangan yang matang. c. "rgumen argument0 "rgumen adalah pernyataan atau proposisi yang dilandasi oleh data-data. 7eterampilan berpikir kritis akan meliputi kegiatan pengenalan, penilaian, dan menyusun argument. d. Pertimbangan atau pemikiran reasoning0 =aitu kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji hubungan antara beberapa pernyataan atau data. e. Sudut pandang point of view0 Sudut pandang adalah cara memandang atau menafsirkan dunia ini, yang akan menentukan konstruksi makna. Seseorang yang berpikir dengan kritis akan memandang sebuah fenomena dari berbagai sudut pandang yang berbeda. f. Prosedur penerapan kriteria procedures for applying criteria0 Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural. Prosedur tersebut akan meliputi merumuskan permasalahan, menentukan keputusan yang akan diambil, dan mengidentifikasi perkiraan-perkiraan. Selanjutnya, 3nnis !12( ((-(40, mengidentifikasi !$ indikator berpikir kritis, yang dikelompokkannya dalam lima besar aktivitas sebagai berikut
'3
a. emberikan penjelasan sederhana, yang berisi memfokuskan pertanyaan, menganalisis pertanyaan dan bertanya, serta menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau pernyataan. b. embangun keterampilan dasar, yang terdiri atas mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengamati serta mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi. c. enyimpulkan, yang terdiri atas kegiatan
mendeduksi
atau
mempertimbangkan hasil deduksi, meninduksi atau mempertimbangkan hasil induksi, dan membuat serta menentukan nilai pertimbangan. d. emberikan penjelasan lanjut, yang terdiri atas mengidentifikasi istilahistilah dan definisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidentifikasi asumsi. e. engatur strategi dan teknik, yang terdiri atas menentukan tindakan dan berinteraksi dengan orang lain. %ndikator-indikator tersebut dalam prakteknya dapat bersatu padu membentuk sebuah kegiatan atau terpisah-pisah hanya beberapa indikator saja. Penemuan indikator keterampilan berpikir kritis dapat diungkapkan melalui aspek-aspek perilaku yang diungkapkan dalam definisi berpikir kritis.enurut beberapa definisi yang diungkapkan terdahulu, terdapat beberapa kegiatan atau perilaku yang mengindikasikan bahwa perilaku tersebut merupakan kegiatan-kegiatan dalam berpikir kritis. "ngelo mengidentifikaasi lima perilaku yang sistematis dalam berpikir kritis.
2.1.( Taha)an Ber)kr $rts ". 7eterampilan enganalisis 7eterampilan menganalisis
merupakan
suatu
keterampilan
menguraikan sebuah struktur ke dalam komponen-komponen agar mengetahui pengorganisasian struktur tersebut . Dalam keterampilan tersebut tujuan pokoknya adalah memahami sebuah konsep global dengan cara menguraikan atau merinci globalitas tersebut ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan
'6
terperinci. Pertanyaan analisis, menghendaki agar pembaca mengindentifikasi langkah-langkah logis yang digunakan dalam proses berpikir hingga sampai pada sudut kesimpulan 8arjasujana, !12: ''0. 7ata-kata operasional yang mengindikasikan keterampilan berpikir analitis, diantaranya menguraikan, membuat diagram, mengidentifikasi, menggambarkan, menghubungkan, memerinci, dsb.
B. 7eterampilan ensintesis 7eterampilan mensintesis merupakan keterampilan yang berlawanan dengan
keteramplian
menganallsis.7eterampilan
mensintesis
adalah
keterampilan menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan
yang
baru.Pertanyaan
sintesis
menuntut
pembaca
untuk
menyatupadukan semua informasi yang diperoleh dari materi bacaannya, sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang tidak dinyatakan secara eksplisit di dalam bacaannya.Pertanyaan sintesis ini memberi kesempatan untuk berpikir bebas terkontrol 8arjasujana, !12: ''0. <. 7eterampilan engenal dan emecahkan asalah 7eterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada beberapa
pengertian
baru.7eterampilan
ini
menuntut
pembaca
untuk
memahami bacaan dengan kritis sehinga setelah kegiatan membaca selesai siswa mampu menangkap beberapa pikiran pokok bacaan, sehingga mampu mempola sebuah konsep.*ujuan keterampilan ini bertujuan agar pembaca mampu memahami dan menerapkan konsep-konsep ke dalam permasalahan atau ruang lingkup baru 9alker, $//!!(0. D. 7eterampilan enyimpulkan 7eterampilan menyimpulkan ialah kegiatan akal pikiran manusia berdasarkan pengertian6pengetahuan kebenaran0 yang dimilikinya, dapat beranjak mencapai pengertian6pengetahuan kebenaran0 yang baru yang lain Salam, !122 420.Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa keterampilan ini menuntut pembaca untuk mampu menguraikan dan memahami berbagai aspek secara bertahap agar sampai kepada suatu formula baru yaitu sebuah simpulan. Proses pemikiran manusia itu sendiri, dapat
'5
menempuh dua cara, yaitu deduksi dan induksi. ;adi, kesimpulan merupakan sebuah proses berpikir yang memberdayakan pengetahuannya sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah pemikiran atau pengetahuan yang baru. 3. 7eterampilan engevaluasi atau enilai 7eterampilan ini menuntut pemikiran yang matang dalam menentukan nilai sesuatu dengan berbagai kriteria yang ada.7eterampilan menilai menghendaki pembaca agar memberikan penilaian tentang nilai yang diukur dengan menggunakan standar tertentu 8arjasujana, !12: ''0. Dalam taksonomi belajar, menurut Bloom, keterampilan mengevaluasi merupakan tahap berpikir kognitif yang paling tinggi. Pada tahap ini siswa ituntut agar ia mampu mensinergikan aspek-aspek kognitif lainnya dalam menilai sebuah fakta atau konsep. Pengukuran indikator-indikator yang dikemukan oleh beberapa ahli di atas dapat dilakukan dengan menggunakan universal intellectual standars. Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat Paul $/// !0 dan Scriven $/// !0 yang menyatakan, bahwa pengukuran keterampilan berpikir kritis dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan >Sejauh manakah siswa mampu menerapkan standar intelektual dalam kegiatan berpikirnya?. 5niversal
inlellectual
standars
adalah
standardisasi
yang
harus
diaplikasikan dalam berpikir yang digunakan untuk mengecek kualitas pemikiran dalam merumuskan permasalahan, isu-isu, atau situasi-situasi tertentu. Berpikir kritis harus selalu mengacu dan berdasar kepada standar tersebut 3ider dan Paul, $//! !0. Berikut ini akan dijelaskan aspek-aspek tersebut a. Dapatkah permasalahan yang rumit dirinci sampai tuntas#?@ >Dapatkah dijelaskan permasalahan itu dengan cara yang lain#?@ >Berikanlah ilustrasi dan contoh-contohA?. 7ejelasan merupakan pondasi standardisasi. ;ika pernyataan tidak jelas, kita tidak dapat membedakan apakah sesuatu itu akurat atau relevan. "pabila
'8
terdapat pernyataan yang demikian, maka kita tidak akan dapat berbicara apapun, sebab kita tidak memahami pernyataan tersebut. "pa yang harus dikerjakan pendidik dalam sistem pendidikan di %ndonesia#? "gar pertanyaan itu menjadi jelas, maka kita harus memahami betul apa yang dipikirkan dalam masalah itu. "gar menjadi jelas, pertanyaan itu harus diubah menjadi, >"pa yang harus dikerjakan oleh pendidik untuk memastikan bahwa siswanya benar-benar telah mempelajari berbagai keterampilan dan kemampuan untuk membantu berbagai hal agar mereka berhasil dalam pekerjaannya dan mampu membuat keputusan dalam kehidupan sehari-hari#?.
b. "ccuracy keakuratan, ketelitian, kesaksamaan0 7etelitian atau kesaksamaan sebuah pernyataan dapat ditelusuri melalui pertanyaan
>"pakah
dipertanggungjawabkan#?@
pernyataan >Bagaimana
itu cara
kebenarannya mengecek
dapat
kebenarannya#?@
>Bagaimana menemukan kebenaran tersebut#? Pernyataan dapat saja jelas, tetapi tidak akurat, seperti dalam penyataan berikut, >Pada umumnya anjing berbobot lebih dari &// pon?.
c. Precision ketepatan0 7etepatan mengacu kepada perincian data-data pendukung yang sangat mendetail.Pertanyaan ini dapat dijadikan panduan untuk mengecek ketepatan sebuah pernyataan. >"pakah pernyataan yang diungkapkan sudah sangat terurai#?@ >"pakah pernyataan itu telah cukup spesifik#?.Sebuah pernyataan dapat saja mempunyai kejelasan dan ketelitian, tetapi tidak tepat, misalnya >"ming sangat berat? kita tidak mengetahui berapa berat "ming, apakah satu pon atau (// ponA0
d. elevance relevansi, keterkaitan0
'2
elevansi bermakna bahwa pernyataan atau jawaban yang dikemukakan berhubungan dengan pertanyaan yang diajukan. Penelusuran keterkaitan dapat diungkap dengan mengajukan pertanyaan berikut >Bagaimana menghubungkan pernyataan atau respon dengan pertanyaan#?@ >Bagaimana hal yang diungkapkan itu menunjang permasalahan#?.Permasalahan dapat saja jelas, teliti, dan tepat, tetapi tidak relevan dengan permasalahan.
terjadi, usaha tidak
relevan
dengan
ketepatan mereka
dalam
meningkatkan kemampuannya.
e. Depth kedalaman0 akna kedalaman diartikan sebagai jawaban yang dirumuskan tertuju kepada pertanyaan dengan kompleks, "pakah permasalahan dalam pertanyaan diuraikan sedemikian rupa#"pakah telah dihubungkan dengan faktor-faktor yang signifikan terhadap pemecahan masalah#Sebuah pernyatan dapat saja memenuhi persyaratan kejelasan, ketelitian, ketepatan, relevansi, tetapi jawaban sangat dangkal
kebalikan
dari
dalam0.isalnya
terdapat
ungkapan,
>7atakan
tidak?.5ngkapan tersebut biasa digunakan para remaja dalam rangka penolakan terhadap obat-obatan terlarang narkoba0.Pernyataan tersebut cukup jelas, akurat, tepat, relevan, tetapi sangat dangkal, sebab ungkapan tersebut dapat ditafsirkan dengan bermacam-macam.
f. Breadth keluasaan0 7eluasan sebuah pernyataan dapat ditelusuri dengan pertanyaan berikut ini. "pakah pernyataan itu telah ditinjau dari berbagai sudut pandang#@ "pakah memerlukan tinjauan atau teori lain dalam merespon pernyataan yang dirumuskan#@
enurut
pandangan..@
Seperti apakah
pernyataan
tersebut
menurutC Pernyataan yang diungkapkan dapat memenuhi persyaratan kejelasan, ketelitian, ketepatan, relevansi, kedalaman, tetapi tidak cukup luas.Seperti halnya
'9
kita mengajukan sebuah pendapat atau argumen menurut pandangan seseorang tetapi hanya menyinggung salah satu saja dalam pertanyaan yang diajukan.
g. +ogic logika0 +ogika bertemali dengan hal-hal berikut "pakah pengertian telah disusun dengan konsep yang benar#@ "pakah pernyataan yang diungkapkan mempunyai tindak lanjutnya# Bagaimana tindak lanjutnya# Sebelum apa yang dikatakan dan sesudahnya, bagaimana kedua hal tersebut benar adanya# 7etika kita berpikir, kita akan dibawa kepada bermacam-macam pemikiran satu sama lain. 7etika kita berpikir dengan berbagai kombinasi, satu sama lain saling menunjang dan mendukung perumusan pernyataan dengan benar, maka kita berpikir logis. 7etika berpikir dengan berbagai kombinasi dan satu sama lain tidak saling mendukung atau bertolak belakang, maka hal tersebut tidak logis
2.1.* Akt#tas 'alam Ber#kr $rts !. emperhatikan detil secara menyeluruh $. %dentifikasi kecenderungan dan pola, seperti memetakan informasi, &. '. (. 4.
identifikasi kesamaan dan ketidaksamaan, dll engulangi pengamatan untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan elihat informasi yang didapat dari berbagai sudut pandang emilih solusi-solusi yang lebih disukai secara obyektif empertimbangkan dampak dan konsekuensi jangka panjang dari solusi yang dipilih.
Bagi siswa, berpikir kritis dapat berarti a. encari dimana keberadaan bukti terbaik bagi subyek yang didiskusikan b. engevaluasi kekuatan bukti untuk mendukung argumen-argumen yang berbeda c. enyimpulkan berdasarkan bukti-bukti yang telah ditentukan d. embangun penalaran yang dapat mengarahkan pendengar ke simpulan yang telah ditetapkan berdasarkan pada bukti-bukti yang mendukungnya e. emilih contoh yang terbaik untuk lebih dapat menjelaskan makna dari argumen yang akan disampaikan f. Dan menyediakan bukti-bukti untuk mengilustrasikan argumen tersebut
';
2.1.+ Elemen Ber#kr $rts a. enentukan tujuan b. enyususn pertanyaan atau membuat kerangka masalah c. enujukan bukti d. enganalisis konsep e. "sumsi
2.2 A)lkas Ber#kr $rts 'alam Asuhan Persalnan $ala I Dalam memberikan asuhan persalinan kala %, yaitu salah satunya memantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf, ternyata bidan menemukan bahwa tidak terjadi kemajuan persalinan dan grafik pembukaan serviks hampir melewati garis waspada. Di sini bidan langsung berfikir kritis. A. Elemen Ber)kr $rts 1. Menentukan tujuan, 5ntuk mengetahui penyebab dari tidak majunya persalinan 2. Men-usun )ertan-aan atau memuat kerangka masalah. "pa penyebab terjadinya ketidakmajuan persalinan %bu tersebut# Bagaimanakah kekuatan mengejan ibu # "dakah kelainan jalan lahir # Bagaimana dengan letak janin # 3. Menunjukan ukt. Penyebab persalinan lama dikarenakan 7elainan his 7ekuatan mengejan kurang kuat 7elainan letak janin atau kondisi janin 7elainan jalan lahir
Dari hasil pemeriksaaan, kekuatan mengejan ibu baik, ibu belum lelah dan tidak sesak nafas.
Pada palpasi kontraksi uterus ibu adekuat. *idak ada
masalah dengan kondisi janin ataupun letak janin, presentasi kepala.
(. Menganalss k"nse)
Berdasarkan kasus, kemajuan persalinan berjalan sangat lama. 7emajuan persalinan bisa berjalan lama karena pengaruh kelainan his, kelainan letak janin, kelainan jalan lahir dan kekuatan mengejan kurang kuat. Dari hasil
':
pemeriksaan semuanya baik-baik saja, kecuali kelainan jalan lahir yang belum terdeteksi.
*. Asums.
7emajuan persalinan berjalan lama dikarenakan kelainan jalan lahir, yaitu bentuk panggul ibu yang sempit, sehingga kemajuan persalinan tidak berjalan dengan normal. *indakan selanjutnya yang dilakukan bidan adalah merujuk, agar bisa dilakukan persalinan secara caesar.
%"nt"h kasus -ang lan, Seorang ibu hamil aterm datang ke BP dengan keluhan nyeri pada perutnya. Sebagai seorang bidan, harus berfikir kritis terlebih dahulu sebelum melakukan suatu tindakan untuk menegakkan diagnosa yang tepat. engkaji apa yang terjadi dengan pasien dan memilih tindakan yang paling efektif berdasarkan evidence based.
Elemen er)kr krts antara lan, 1. Menentukan tujuan
5ntuk memastikan %bu benar-benar dalam keadaan inpartu kala %. 2. Men-usun )ertan-aan atau memuat kerangka masalah
!. $. &. '.
Sejak kapan ibu merasakan nyeri pada perutnya # Seberapa sering nyeri yang dirasakan ibu # Pada perut bagian mana ibu merasakan nyeri # "pa yang membedakan his palsu dengan his yang adekuat #
3. Menujukan ukt
Proses persalinan berbeda-beda pada tiap individu, namun ada beberapa tanda yang dapat membantu ibu untuk memperkirakan kapan waktu persalinan tiba. Salah satu tanda nya ibu merasakan mulas pada perut, namun mulas pada perut ada yang merupakan hisa palsu dan his adekuat. Sementara untuk persalinan adalah his yang adekuat. "dapun ciri-ciri his palsu adalah
34
!. *idak teratur, tidak menyebabkan nyeri perut dibagian bawah dan lipatan paha. $. +ama kontraksi pendek dan tidak begitu kuat, bila dibawa berjalan kontraksi biasanya menghilang. &. *idak bertambah kuat seiring dengan bertambahnya waktu. '. *idak ada pengaruh pada pembukaan mulut rahim. "dapun cirri-ciri his yang adekuat !. *eratur, makin lama makin sering, menyebabkan nyeri pada perut di bagian bawah. $. inimal $ kali dalam !/ menit, lamanya lebih dari $/ detik. &. engakibatkan dilatasi servi.
(. Menganalss k"nse)
Berdasarkan pertanyaan yang diajukan kepada klien, di dapatkan bahwa klien merasakan nyeri pada pinggang yang menjalar pada perut bagian bawah semenjak jam ! malam. Dimana semakin lama nyeri yang dirasakan klien semakin sering dan ketika subuh nyeri yang dirasakan $ kali dalam !/ menit, lamanya $/ detik. Berdasarkan teori, his yang adekuat adalah teratur, makin lama makin sering, minimal $ kali dalam !/ menit dengan durasi $/ detik.
Bahwa ibu6klien sudah mengalami his yang adekuat. Bidan bisa melakukan tindakan selanjutnya termasuk pemeriksaan dalam untuk menilai pembukaan.
2.3 A)lkas Ber#kr $rts 'alam Asuhan Persalnan $ala II Dalam memberikan asuhan persalinan kala %% bidan harus berfikir kritis yaitu
Elemen er)kr krts antara lan, 1. Menentukan tujuan 3'
5ntuk memastikan %bu benar-benar telah berada dalam kala %%. 2. Men-usun )ertan-aan atau memuat kerangka masalah, "pakah %bu sudah merasa ingin meneran bersamaan dengan
terjadinya kontraksi# "pakah sudah ada peningkatan tekanan pada rectum dan atau
vagina %bu# "pakah perineum sudah menonjol# "pakah vulva-vagina dan sfingter ani sudah membuka# "pakah terdapat peningkatan pengeluaran lendir bercampur darah# "pakah pembukaan serviks telah lengkap# "pakah sudah terlihat bagian kepala bayi melalui introitus vagina#
3. Menujukan ukt
7ala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap !/ cm0 dan berakhir dengan lahirnya bayi. 7ala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Eejala dan tanda persalinan kala dua adalah %bu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi %bu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan6atau
vagina . Perineum menonjol. )ulva-vagina dan sfingter ani membuka. eningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah. *anda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam • •
informasi obyektif0 yang hasilnya adalah Pembukaan serviks telah lengkap, atau *erlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina.
(. Menganalss k"nse)
Setelah dilakukan pemeriksaan secara inspeksi, ternyata bidan menemukan adanya tekanan pada rectum dan6atau vagina, perineum %bu telah menonjol, )ulva-vagina dan sfingter ani telah membuka, dan terlihat adanya peningkatan pengeluaran lendir bercampur darah. Dan setelah bidan melakukan periksa dalam, bidan menemukan pembukaan serviks telah lengkap. *. Asums
33
Berdasarkan hasil pemeriksaan bidan dan analisis kasus, ternyata %bu tersebut benar-benar telah berada dalam persalinan kala dua.
%"nt"h kasus -ang lan, 7etika bidan memberikan asuhan persalinan kala %%, ternyata ia menemukan terjadi distosia bahu, yaitu
setelah kepala bayi lahir, bahu bayi
tertahan dan tidak dapat di lahirkan. +alu bidan berfikir kritis untuk melahirkan bahu bayi tersebut.
Elemen er)kr krts antara lan, !. enentukan tujuan 5ntuk melahirkan bahu yang tertahan tersebut.
2. Men-usun )ertan-aan atau memuat kerangka masalah "pa saja komplikasi distosia bahu pada janin# *indakan apa yang harus segera dilakukan oleh bidan tersebut# 3. Menujukan ukt
7omplikasi distosia bahu pada janin adalah fraktur tulang klavikula dan humerus0, cidera fleksus brakhialis, dan hipoksia yang dapat menyebabkan kerusakan permanen di otak. Fraktur tulang pada umumnya dapat sembuh sempurna tanpa sekuele apabila didiagnosis dan diterapi dengan .memadai. *indakan yang dapat dilakukan segera oleh bidan dalam kondisi seperti itu adalah diperlukan seorang asisten untuk membantu, seehingga bersegeralah meminta bantuan. ;angan melakukan tarikan atau dorongan sebelum memastikkan bahwa bahu posterior sudah masuk ke panggul. Bahu posterior yang belum melewati P"P akan semakin sulit dilahirkan bila dilakukan tarikan pada kepala. 5ntuk mengendorkan ketegangan yang menyulitkan bahu posterior masuk panggul tersebut, dapat dilakukan 3pisiotomy yang luas, posisi mc. obert atau posisi dada-lutut.
36
Setelah kepala lahir, akan terjadi penurunan p8 arteria umbilikalis. Dengan demikian, pada bayi yang sebelumnya tidak mengalami hipoksia tersedia waktu antara ' ( menit untuk melakukan manuver melahirkan bahu sebelum terjadi cidera hipoksik pada otak.
(. Menganalss k"nse)
Pada asuhan persalinan kala %% terjadi distosia bahu pada janin. enurut teori, komplikasi distosia bahu pada janin adalah fraktur tulang klavikula dan humerus0, cidera fleksus brakhialis, dan hipoksia yang dapat menyebabkan kerusakan permanen di otak. aka hal yang harus dilakukan bidan adalah jangan melakukan tarikan atau dorongan. sebelum memastikan bahwa bahu posterior sudah masuk ke panggul. Bahu posterior yang belum melewati P"P akan semakin sulit dilahirkan bila dilakukan tarikan pada kepala. 5ntuk mengendorkan ketegangan yang menyulitkan bahu posterior masuk panggul tersebut, dapat dilakukan 3pisiotomi yang luas, posisi mc. obert atau posisi dada-lutut. *. Asums
Bayi dengan distosia bahu dapat ditolong oleh bidan dengan tindakan episiotomi dan posisi c. obert serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
2.( A)lkas Ber#kr $rts 'alam Asuhan Persalnan $ala III Elemen er)kr krts antara lan, 1. Menentukan tujuan
5ntuk melahirkan plasenta dalam waktu &/ menit setelah bayi lahir. 2. Men-usun )ertan-aan atau memuat kerangka masalah "pakah kandung kemih %bu kosong# • "pakah ada tanda-tanda pelepasan plasenta # • Berapa lama plasenta lepas setelah bayi lahir # • 3. Menujukan ukt
35
Bila kandung kemih %bu penuh, pada inspeksi uterus akan tampak menonjol di bagian sebelah kanan perut bagian bawah karena uterus tersebut terdorong oleh kandung kemih yang penuh. 8al ini dapat mengganggu kontraksi uterus %bu. *anda-tanda bila plasenta telah lepas dari implantasinya mencakup beberapa atau semua hal-hal berikut Perubahan bentuk dan tinggi fundus. Setelah bayi lahir dan
•
sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi fundus biasanya dibawah pusat. Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong kebawah, uterus berbentuk seritiga atau seperti buah pir atau alpukat dan fundus •
berada di atas pusat. *ali pusat memanjang. *ali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva. Semburan darah mendadak dan singkat. Darah yang terkumpul
•
di belakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar dibantu oleh gaya gravitasi. "pabila kumpulan darah dalam ruang diantrara dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya, maka darah tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas. Setelah bayi lahir, diberikan oksitosin sebanyak !/ %5 % pada sepertiga paha lateral kanan. ;ika dalam !( menit plasenta belum lahir, berikan suntikan oksitosin dosis kedua. ;ika dalam &/ menit belum lahir juga, sudah merupakan patologis dalam persalinan kala %%%. (. Menganalss k"nse)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kandung kemih %bu tidak penuh, dan sudah ada tanda-tanda pelepasan plasenta pada menit ke !/. 8al ini sesuai dengan teori bahwa %bu berada dalam kala %%% persalinan yang normal. *. Asums
38
%bu berada dalam kala %%% normal. Plasenta sudah lahir sebelum &/ menit.
%"nt"h kasus -ang lan,
Pada saat bidan memberikan asuhan persalinan kala %%%, yaitu bidan telah melakukan peregangan tali pusat terkendali, namun plasenta belum lahir juga dalam waktu !( menit.
Elemen er)kr krts antara lan, !. enentukan tujuan 5ntuk mengambil tindakan yang tepat melahirkan plasenta. $. enyusun pertanyaan atau membuat kerangka masalah •
"pa kemungkinan komplikasi yang terjadi bila plasenta tidak segera
•
lahir # "pa yang dapat dilakukan bidan bila plasenta belum lahir dalam waktu !(
•
menit setelah dilakukan Peregangan tali pusat terkendali# "pakah kandung kemih ibu penuh # 3. Menujukan ukt
;ika plasenta tidak segera lahir, komplikasi yang terjadi adalah terjadinya perdarahan. ;ika plasenta belum lahir dalam waktu !( menit, berikan !/ unit oksitosin % dosis kedua. Periksa kandung kemih. ;ika ternyata penuh, gunakan teknik aseptic untuk melakukan kateterisasi. 5langi kembali penegangan tali pusat dan tekanan dorso-kranial seperti yang diuraikan di atas. Gasehati keluarga bila rujukan mungkin diperlukan jika plasenta belum lahir dalam waktu &/ menit. Pada menit ke &/, coba lagi melahirkan plasenta dengan melakukan penegangan tali pusat untuk terakhir kalinya. ;ika plasenta tetap tidak lahir, segera lakukan rujukan. (. Menganalss k"nse)
Berdasarkan kasus, plasenta tidak lahir dalam !( menit. Setelah itu dilakukan pemberian oksitosin !/ unit % dosis kedua. Dan setelah
32
diperiksa ternyata bidan menemukan kandung kemih %bu tersebut penuh. +alu bidan melakukan kateterisasi dengan teknik aseptik. *. Asums
Plasenta tidak lahir dalam !( menit pertama karena kandung kemih %bu yang penuh. +alu bidan melakukan pengosongan kandung kemih dengan kateterisasi.
2.* Ber#kr $rts 'alam Asuhan Persalnan $ala I/ Elemen er)kr krts antara lan, 1. Tujuan,
5ntuk memastikan %bu berada dalam kala %) yang normal. 2. Men-usun )ertan-aan atau memuat kerangka masalah, "pakah plasenta dan selaput ketuban lengkap# Bagaimana kontraksi uterus# Berapakah *F5 %bu setelah plasenta lahir# "pakah kandung kemih %bu penuh# Bagaimana pengeluaran darah pervaginam %bu# Bagaimana tanda-tanda vital %bu# "pakah ada laserasi pada jalan lahir# 3. Menunjukkan ukt, Pada kala %) normal, plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap,
kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik, pengeluaran darah pervaginam dalam batas normal H !//-$// cc0, **) %bu dalam batas normal dan laserasi jalan lahir tidak ada. Pmantauan dini dan lanjutan pada kala %) dalam batas normal, menunjukkan bahwa kala %) berjalan dengan normal. (. Menganalss k"nse),
Berdasarkan hasil pemantauan pada kala %) baik dini maupun lanjutan, plasenta dan selaput ketuban %bu lahir lengkap, kandung kemih %bu kosong, kontraksi uterus baik, pengeluaran darah pervaginam dalam batas normal H !(/ cc0, **) %bu dalam batas
39
normal dan tidak terjadi laserasi jalan lahir pada %bu. 8al ini sesuai dengan teori mengenai kala %) normal.
*. Asums, 7ala %) dalam kasus ini berada dalam keadaan normal.
%"nt"h kasus -ang lan , 7etika bidan memberikan asuhan persalinan kala %) yaitu bidan melakukan penilaian perdarahan, ternyata bidan menemukan adanya pengeluaran darah dari jalan lahir yang banyak H (// cc. +alu bidan berfikir kritis untuk menghentikan perdarahan tersebut.
Elemen er)kr krts antara lan, 1. Tujuan,
5ntuk mengetahui penyebab perdarahan dan menghentikan perdarahan. 2. Men-usun )ertan-aan atau memuat kerangka masalah, + Berapa banyak volume darah yang keluar# + Bagaimana kontraksi uterus# + "pakah ada laserasi pada jalan lahir# + "pakah kandung kemih penuh# 3. Menunjukkan ukt,
Penyebab perdarahan pada kala %) dikarenakan "tonia uteri +aserasi jalan lahir 7andung kemih yang penuh sehingga mengganggu kontraksi
Dari hasil pemeriksaan kontraksi uterus ibu baik, tidak terdapat sisa plasenta, kandung kemih ibu belum penuh.
(. Menganalss k"nse),
Berdasarkan kasus, perdarahan terjadi pada kala %). Perdarahan postpartum dapat terjadi karna atonia uteri, sisa plasenta, laserasi jalan lahir dan kandung kemih yang terisi penuh sehingga mengganggu kontraksi uterus. Dari hasil pemeriksaan semuanya baik-baik saja, kecuali
3;
laserasi jalan lahir. Bidan menemukan adanya laserasi jalan lahir yang menyebabkan perdarahan.
*. Asums, Perdarahan postpartum tersebut terjadi karena adanya laserasi jalan
lahir. *indakan selanjutnya yang dilakukan bidan adalah menghentikan perdarahan dengan melakukan heacting
ataupun segera melakukan
rujukan bila laserasi yang terjadi bukan merupakan kewenangan bidan.
3:
BAB III PENUTUP
3.1$esm)ulan Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitab dengan penggunaan
nalar.Belajar
untuk
berpikir
kritis
berarti
menggunakan
proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan menilai6memutuskan. 7emampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam berpikir dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat.Ileh sebab itu kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah 6 pencarian solusi, dan pengelolaan proyek. Pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan integrasi beberapa bagian pengembangan kemampuan, seperti pengamatan observasi0, analisis, penalaran, penilaian, pengambilan keputusan, dan persuasi. Semakin baik pengembangan kemampuan-kemampuan ini, maka kita akan semakin dapat mengatasi masalah-masalah6proyek komplek dan dengan hasil yang memuaskan
3.2!aran Bidan sebagai pemberi layanan kesehatan, yaitu memberi asuhan kebidanan dengan menggunakan proses kebidanan akanselalu dituntut untuk berfikir kritis dalam berbagai situasi. Ileh sebab itu, setiap bidan harus dapat berfikir kritis dalam mengambil suatu keputusan yang tepat untuk memecahkan suatu masalah kebidanan.
64