- Bagaimana Proses Penyusunan Proyeksi - Proyeksi Laporan Keuangan - Proyeksi Penjualan - Laporan Proforma - Asumsi dalam Proyeksi - Langkah dalam menyusun Pro Forma Balance Sheet - Me…Full description
Analisis Laporan KeuanganDeskripsi lengkap
Full description
Full description
Berikut merupakan contoh laporan keuangan. Terdiri dari harga pokok produksi, income statement, dan balance sheet. Untuk akurasi dari contoh ini mohon di cek kembali.Full description
Lapkeu Publish Website BNI
Full description
Lapora kegiatan per bulan suatu perusahaan
Berikut merupakan contoh laporan keuangan. Terdiri dari harga pokok produksi, income statement, dan balance sheet. Untuk akurasi dari contoh ini mohon di cek kembali.Deskripsi lengkap
lapooran keuanganFull description
Full description
Deskripsi lengkap
cONTOH lAPORAN kEUANGAN jASA
Full description
Full description
PENGANTAR AKUNTANSI DASARFull description
Laporan Keuangan Rumah Sakit Sektor PublikDeskripsi lengkap
contoh
Dipergunakan untuk Pengusaha UKM yang kesulitan membuat Laporan Keuangan SederhanaFull description
Laporan Keuangan Rumah Sakit Sektor Publik
Contoh laporan keuangan sederhanaFull description
Deskripsi lengkap
Full description
CONTOH PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN
a.
Laporan L/R Tahun 2011 dan Laporan Proforma 2012 LANGKAH I PT CAHAYA Laporan L/R per 31 Desember 2011 dan Laporan L/R Proforma 31 Desember 2012 2011
Penjualan
34.450.288.560
2012
48.230.403.984
Bersih HPP
(Proforma)
(naik 40% dr Penjualan bersih 2011)
27.498.976.340
38.498.566.876
(naik 40% dr Penjualan bersih 2011)
Laba Kotor
6.951.312.220
9.731.837.108
Biaya
4.539.792.012
4.823.040.398(dibulatkan) (naik 10% dr Penjualan 4.823.040.398(dibulatkan)
Operasional
bersih 2012)
EBIT
2.411.520.208
4.908.796.710
Biaya Bunga
(6.151.110)
964.608.080(Dibulatkan) 964.608.080(Dibulatkan)
(naik 2% dr Penjualan bersih 2012)
EBT
2.405.369.098
3.944.188.630
Pajak 20%
(481.073.820)
788.837.726
Laba Bersih
1.924.295.278
3.155.350.904
Note Not e : Pr oyeksi oyeksi menggun akan Persent Persentas ase e Penj Penj ual an
Analisa pertama adalah pada akun penjualan, hal ini dikarenakan pendapatan terbesar dr perusahaan adalah dari penjualan. Pada umumn ya penjualan akan mengalami kenaikan penjualan setiap tahun karena dipengaruhi oleh waktu uang dan inflasi yang mempengaruhi harga bahan baku, kenaikan upah buruh dan sebagainya. sebagain ya.
KELEMAHAN PERSENTASE PENJUALAN
Berdasarkan data yang saya peroleh bahwa proyeksi Laporan keuangan dengan metode penjualan adalah kurang akuransinya angka hasil proyeksi. Hal ini terjadi akibat digunakannya rasio historis antara penjualan dan HPP, biaya operasi, dan biaya bunga. Rasio ini akan
menimbulkan kesan bahwa semua kompunen biaya adalah biaya variable atau tidak ada biaya tetap. Masalah akan muncul jika terjadi penurunan atau kenaikan volume penjualan. Perubahan pada volume penjualan akan diikuti oleh perubahan persentase yang sama besarnya dalam ketiga factor tersebut. Hal ini mengurangi tingkat akuransi proyeksi laporan yang kita buat.. Tetapi kelemahan ini dapat dihilangkan dengan cara membagi komponen-kompunen biaya menurut sifat masing-masing. Misalnya setiap komponen biaya dipilih menjadi biaya variable dan biaya tetap. Setelah itu ditetapkan besarnya persentase untuk tiap kompunen biaya. Misalnya besar biaya persentase biaya variable untuk biaya operasi adalah 10% dari penjualan.
LANGKAH II PT CAHAYA Laporan L/R per 31 Desember 2011 dan Laporan L/R Proforma 31 Desember 2012 2011
Penjualan Bersih
2012
34.450.288.560
48.230.403.984
Variabel
7.498.976.340
10.498.566.876*
-
20.000.000.000
20.000.000.000
6.951.312.220
17.731.837.108
- Variabel
3.445.028.856
4.823.040.398 (dibulatkan)**
- Tetap
1.094.763.156
1.094.763.156
EBIT
2.411.520.208
5.917.803.554
HPP:
Tetap
Laba Kotor Biaya Operasional
Note : Jelas kita lihat perbedaan yang begitu besar dari perolehan EBIT. Terutama kita lihat dari laporan proforma (2012) yang sebelumnya kita peroleh 3.155.350.904 menjadi 5.917.803.554 terjadi kenaikan. Hal ini disebabkan adanya perhitungan biaya tanpa pemilahan sifat, setiap kenaikan penjualan akan diikuti persentase yang sama dengan biaya-biaya. Diperolehnya angka : a.
7.498.976.340 + (40% x 7.498.976.340) = 10.498.566.876*
b.
20.000.000.000 angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap disetiap tahunnya;
c.
48.230.403.984 x 10% = 4.823.040.398 (dibulatkan)**
d.
1.094.763.156 angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap disetiap tahunnya; Jadi kalau menurut saya, apabila perusahaan yang kita buat adalah perusahaan lingkup kecil tanpa menghiraukan adanya penggolongan biaya (variable atau tetap) dengan kata lain perusahaan mengatakan semua biaya adalah biaya variable maka langkah pertama yang akan kita ambil. TETAPI Apabila perusahaan lingkup besar atau di golongkan setiap kompunen biaya maka langkah II yang kita pakai dalam menuyusun proyeksi. Apalagi kita ketahui bahwa
volume penjualan di perusahaan itu tinggi baik penurunan atau kenaikannya.
Contoh PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN » NERACA
1.
Kita menyiapkan data laporan L/R tahun sebelumnya (kita tarik contoh laporan 1 dan 2 tahun sebelumnya atau lebih). PT CAHAYA Neraca
Per 31 Desember 2011 (dalam Rp) AKTIVA
PASIVA
Aktiva Lancar
KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank
193.012.944
Hutang Dagang
6.185.561.705
Piutang Dagang
6.804.869.313
Hutang Pajak
1.130.836.955
Barang 3.493.722.140
Hutang Bank
2.684.946.087
Hutang Lancar Lainnya
1.057.313.556
Persediaan Dagangan
Jumlah AKtiva Lancar
10.491.604.397
Jumlah
AKTIVA TETAP
Kewajiban 11.058.658.303
Lancar
Inventaris
840.454.185
Akm Penyusutan
(523.279.228)
Modal
1.050.000.000
Jumlah Aktiva Tetap
317.174.957
Laba (Rugi) Ditahan
(3.453.883.785)
Jumlah AKTIVA
10.808.779.354
Laba
EKUITAS
(Rugi)
Tahun 2.154.004.837
Berjalan Jumlah Ekuitas
(249.878.948)
Jumlah
10.808.779.354
Kewajiban+Ekuitas
2.
Menganalisa
akun-akun
mana saja
yang diperkirakan
akan
naik,
dan dituangkan
kedalam Neraca Proforma . Jika dalam perhitungan tersebut terjadi ketidakseimbangan antara pos Aktiva dan Pos Pasiva, maka kita diperbolehkan membuat angka penyeimbang (plug figure) sehingga menjadi seimbang.
PT CAHAYA Neraca Proforma
Per 31 Desember 2012 (dalam Rp) AKTIVA
PASIVA
Aktiva Lancar
KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank
193.012.944
Hutang Dagang
2.009.600.166
Piutang Dagang
2.009.600.166
Hutang Pajak
1.130.836.955
Barang 3.493.722.140
Hutang Bank
2.684.946.087
Hutang Lancar Lainnya
1.057.313.556
Persediaan Dagangan
Jumlah AKtiva Lancar
5.696.335.250
AKTIVA TETAP
Jumlah
Kewajiban 6.882.696.764
Lancar
Inventaris
840.454.185
Akm Penyusutan
(523.279.228)
Modal
1.050.000.000
Jumlah Aktiva Tetap
317.174.957
Laba (Rugi) Ditahan
2.463.919.769
Angka Penyeimbang
6.537.111.163
EKUITAS
Laba
(Rugi)
Tahun 2.154.004.837
Berjalan Jumlah AKTIVA 12.550.621.370
Jumlah Ekuitas
5.667.924.606
Jumlah
12.550.621.370
Kewajiban+Ekuitas
ANALISA :
a.
Analisa pertama adalah peningkatan omzet penjualan sebesar 40% dan jumlah rata-rata piutang diperkirakan sebesar 50%. Dengan demikian rata-rata umur piutang adalah 50% x 30 hari = 15 hari. Jadi (15/360) x 48.230.403.984 = 2.009.600.166 (dibulatkan).
b.
Sekarang disisi Pasiva . Harga pokok pembelian bahan-bahan adalah 25% dari harga penjualan yi : 25% x 48.230.403.984 = 12.057.600.996 dan umur rata-rata hutang adalah 60 hari maka besarnya taksiran hutang dagang adalah 60/360 x 12.057.600 .996 = 2.009.600.166 (dibulatkan).
c.
Besarnya R/E mengalami perubahan yaitu 2.463.919.769 asalnya dari ((3.453.883.785) + 5.917.803.554)