DEMAM TIFOID
dr. Thomas Harry Adoe, Sp.A Pembimbing :dr.
Presentan
:Ravensca Tamaela FK UKI 0761050125
Nama
: An. F
Tanggal lahir
: 25 Maret 2008
Umur
: 5 tahun
Berat Badan
: 20 kg
Agama
: Islam
Jenis kelamin
: Laki-laki
Nama Ayah Ayah : Tn. D Umur : 33 tahun Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : montir Agama : Islam Suku : Sunda
Nama Ibu : Ny. L Umur : 29 tahun Pendidikan : SD Pekerjaan : pembantu rumah tangga Agama : Islam Suku : Sunda
Alloanamnesa dilakukan dengan ibu kandung pasien pada hari Minggu, 24 Februari 2013, jam 13.00 WIB Keluhan Utama
: demam selama 7 hari
Keluhan Tambahan
: mual, muntah, muntah , diare
Pasien datang ke RSUD Kota Bekasi diantar oleh orangtuanya dengan keluhan demam sejak 7 hari SMRS. Demam dirasakan naik turun yang lebih tinggi pada sore menjelang malam hari dan berkurang pada pagi hari. Setiap makan pasien mengeluh mual dan muntah. Muntah > 3x berisi makanan, nafsu makan menjadi menurun. Batuk, pilek dan nyeri tenggorokan disangkal pasien. 1 hari SMRS pasien di bawa ke klinik karena demam dan BAB cair sebanyak 3x berisi ampas dan air, warna kuning, lendir (-), darah (-). Karena demam nya semakin tinggi sehingga dibawa ke RSUD Bekasi.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita keluhan yang sama sebelumnya. Pasien tidak ada riwayat keluar kota (daerah endemis malaria).
Riwayat Keluarga
Paman pasien menderita penyakit tipes sejak 2 minggu yang lalu.
Kehamilan
Morbiditas Kehamilan
Ibu pasien saat hamil tiak menderita penyakit apapun
Perawatan Antenatal Rutin kontrol ke bidan tiap bulan, vaksin TT (+) Kelahiran
Tempat kelahiran
Klinik bidan
Penolong kelahiran
Bidan
Cara persalinan
Normal
Riwayat kehamilan
38 minggu
Keadaan bayi
BB : 3000 gram PB : 46 cm
Pertumbuhan gigi pertama
: 7 bulan
Tengkurap
: 4 bulan
Duduk
: 8 bulan
Berdiri
: 12 bulan
Berjalan
: 14 bulan
Berbicara
: 12 bulan
Baca dan tulis
: 48 bulan
Kesan : riwayat perkembangan dalam batas normal
Riwayat makanan baik namun pasien memiliki kebiasaan suka memasukkan tangannya ke dalam mulutnya serta sering jajan di luar.
Umur Vaksin
0 bulan
1 bulan
4 bulan
6 bulan
9 bulan
18 bulan
√
BCG Hepatitis B
√
Polio
√
DPT
2 bulan
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√
Campak
Kesan : imunisasi dasar PPI lengkap
√
Kepemilikan rumah adalah rumah sendiri. Keadaan rumah adalah dinding rumah tembok, kamar mandi di dalam rumah. Sumber air bersih dari sumur pompa. Terdapat jamban keluarga. Limbah buangan ke saluran atau selokan yang ada. Keadaan lingkungan jarak antara rumah berdekatan, cukup padat.
Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis Tanda vital 1. Tekanan darah : 100/80 mmHg 2. Nadi : 112 x/mnt, reguler : 39,5 ˚C (aksila) 3. Suhu tubuh 4. Frekuensi pernapasan : 24 x/mnt
Data Antopometri 1. Panjang badan : 112 cm 2. Berat badan
: 20 kg
Kepala 1. Bentuk : normocephali 2. UUB
: sudah menutup
3. Wajah
: simetris, tidak pucat
4. Mata
: pupil isokor, RCL (+/+), RCTL (+/+), sklera Ikterik (-), konjungtiva anemis (+/+),
5. Telinga : normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen -/6. Hidung : bentuk normal, deviasi septum (-)
7. Mulut : Mukosa bibir kering, coated tongue (+), mukosa faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1, edema (-) 8. Leher
: kelenjar getah bening tidak teraba membesar
Thoraks Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris , retraksi supraklavikula (-), retraksi intercostal (-), retraksi subcostal (-) Palpasi : stem fremitus kanan = kiri Perkusi : sonor di kedua lapangan paru Pulmo : BND vesikuler, rhonki(-/-), Auskultasi : wheezing (-/-) Cor : BJ I & II Normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi Auskultasi Palpasi
Perkusi
: perut datar : bising usus (+) : 5x/mnt : supel, hepar&limpa tidak teraba membesar, turgor kurang : timpani, NT (-)
Kulit
: petekie (-), ikterik (-)
Ekstremitas
: akral hangat, sianosis (-), deformitas (-), capillary refill < 2 detik
NAMA TEST
HASIL
UNIT
NILAI RUJUKAN
Leukosit
3,9
Ribu/ul
5-10
Hemoglobin
10,2
g/dl
11-14,5
Hematokrit
31
%
40-54
Trombosit
180
Ribu/ul
150-400
4
Juta/ul
4,6-5,5
33
mm/jam
<10
Eritrosit LED Hitung Jenis Basofil
0
0-1
Eosinofil
0
1-3
Batang
1
2-6
Segmen
70
32-62
Limfosit
28
<30
S. Typhi O
1/160
S. Typhi H
1/320
S. Paratyphi AO
1/40
S. Paratyphi AH
1/40
S. Paratyphi BO
1/40
S. Paratyphi BH
1/160
S. Paratyphi CO
1/40
S. Paratyphi CH
1/40
Anak F, 5 tahun BB 20 kg, datang dengan keluhan demam sejak 7 hari SMRS. Selain itu pasien mengeluh adanya mual, muntah, penurunan nafsu makan, BAB cair. Pasien mempunyai kebiasaan jajan diluar dan suka memasukkan tangan ke mulut serta paman pasien menderita hal yang sama 2 minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang, suhu 39,5˚C, konjungtiva anemis, bibir terlihat kering, coated tongue (+). Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,2 g/dl, Ht 31%, leukosit 3,9 ribu/ul, trombosit 180 rb/ul, LED 33 mm/jam. Tes widal didapatkan S. Typhi O 1/160, S. Typhi H 1/320, S. Paratyphi BH 1/160
Demam Tifoid
Gastroenteritis
DBD
Infeksi saluran kencing
Tubex
Feces Lengkap
Non Medikamentosa - Tirah baring - Kebutuhan cairan terpenuhi - Edukasi pada orangtua agar menjaga kesehatan lingkungan Medikamentosa - IVFD Kaen 3B (20 tpm) - Injeksi ceftriaxone 80 mg/kgBB/hari - Injeksi ondancentron 0,2 mg/kgBB/kali - Injeksi ranitidine 1mg/kgBB/kali - Sanmol 10 mg/kgBB/kali
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad fungsional
: dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Definisi Demam tifoid adalah Penyakit infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam 1 minggu / lebih ,gangguan saluran pencernaan dengan / tanpa gangguan kesadaran.
-
Salmonella thyphosa, kuman gram negatif. Kuman ini mempunyai 3 macam antigen, yaitu : Antigen O ( somatik ) Antigen H ( flagel ) Antigen Vi ( kapsul ), merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan melindungi O antigen terhadap fagositosis.
Patogenesis
S. Typhi
Makanan + minuman
Aliran darah
Usus halus
Jaringan Limfoid
Bakteremia 10
Aliran darah
Organ RES
Bakteremia 20
Limpa, kandung empedu
Gejala klinis -
-
Masa inkubasi: 10 – 20 hari Gejala prodromal : nyari kepala, pusing, anoreksia, mual, muntah, tidak enak badan. Demam → 3 minggu bersifat febris, remiten, dan suhu tidak tinggi. minggu I : meningkat, pagi hari ↓, sore/malam ↑ minggu II : demam terus minggu III : suhu berangsur-angsur turun dan normal
Gangguan pada saluran pencernaan mulut → nafas bau tidak sedap, bibir kering, lidah tertutup selaput putih kotor ujung dan tepi hiperemis. abdomen → perut kembung ( metorismus ), hati dan limpa membesar, diare, konstipasi. - Gangguan kesadaran → apatis sampai somnolen - Gejala lain → roseola, biasanya pada minggu I demam. -
Relaps ( kambuh ) → keadaan berulangnya gejala demam tifoid,
terjadi dalam minggu ke 2 setelah suhu normal.
1. Dalam usus halus - Perdarahan usus - Perforasi usus - Peritonitis 2. Luar usus halus → terjadi karena peradangan akibat sepsis ( bakteremia ) yaitu meningitis, kolesistisis, ensefalopati. Terjadi karena infeksi sekunder→bronkopneumonia.
Darah tepi : leukopenia, limfositosis relatif dan anesofilia. • Pemeriksaan bakteriologis: kuman dapat ditemukan pada biakan empedu, feses, urin • Pemeriksaan serologis: Tes widal → reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum penderita dicampur dengan suspensi antigen salmonella typhosa. positif bila terjadi aglutinasi. Untuk membuat diagnosa : zat anti terhadap antigen O,bernilai 1/200 atau lebih ( positif). •
Titer dapat positif bila : - titer O dan H meningkat karena infeksi basil Coli patogen dalam usus. - pada neonatus, diperoleh dari ibunya melalui tali pusat. - terdapat infeksi silang dengan Ricketsia. - akibat imunisasi secara alamiah karena masuknya basil peroral.
- Paratifoid A,B,C - Influenza - Malaria - Tuberkulosis - Demam dengue - Pneumonia lobaris - Gastroenteritis - Infeksi saluran kencing
1.
Bedrest 2 minggu
2.
Diet
3.
Obat pilihan : kloramfenikol dengan dosis tinggi 50 mg/kgBB/hari, dibagi dalam 4 dosis.
▪
• •
umumnya baik prognosis kurang baik atau buruk bila terdapat gejala klinis yang berat, seperti : - panas tinggi ( hiperpireksia ) - kesadaran menurun sekali seperti sopor, koma atau delirium - terdapat komplikasi yang berat - keadaan gizi penderita yang buruk.