Pertambahan jumlah kendaraan pribadi, terutama sepeda motor menambah kemacetan pada ruas jalan di Provinsi Banten khususnya di Kota Serang. Penumpukan kendaraan yang tidak teratur mengakibatkan penguraian kepadatan antrian kendaraan pada persimpangan menjadi lama. Banyak pengendara sepeda motor yang melintas di sembarang jalur, padahal, berdasarkan UU No.22 tahun 2009 menyatakan bahwa “sepeda motor, kendaraan kendaraan bermotor yang kecepatannya lebih rendah, mobil barang, dan kendaraan tidak bermotor berada pada lajur kiri”, akibatnya kemacetan dan kecelakaan di sejumlah ruas jalan dan persimpangan semakin bertambah. Menurut Youngky Riantara (2016, 10) upaya pemerintahan di Indonesia
dalam
mengatasi
masalah
kemacetan
terutama
pada
persimpangan bersinyal adalah adanya pemberlakuan Ruang Henti Khusus (RHK). RHK memisahkan antara antrian sepeda motor dengan kendaraan roda empat pada persimpangan bersinyal. RHK sendiri merupakan modifikasi dari Advanced dari Advanced Stop Lines Lines (ASLs) yang diterapkan di Inggris dengan tujuan memisahkan antrian pengendara sepeda dengan mobil untuk keselamatan pengendara sepeda.
1
2
Penumpukan sepeda motor yang tidak beraturan yang memenuhi ruas jalan dan mulut-mulut persimpangan selama fase merah sangat berpengaruh pada penurunan kinerja persimpangan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan rekayasa lalu lintas dengan cara memberikan ruang henti khusus untuk sepeda motor (RHK). Dengan memisahkan sepeda motor dari kendaraan lain diharapkan mampu mengurangi hambatan yang berasal dari sepeda motor, sehingga dapat meningkatkan arus lalu lintas yang dilewatkan pada waktu nyala hijau di persimpangan bersinyal (Idris M, 2010).
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik arus lalu lintas, khususnya sepeda motor di persimpangan bersinyal Jl. Jendral Ahmad Yani – Jl. Jendral Sudirman? 2. Bagaimana perilaku lalu intas di persimpangan tersebut? 3. Seperti apakah desain Ruang Henti Khusus (RHK) di persimpangan tersebut?
1.3. Tujuan
1.
Mengidentifikasi permasalahan lalu lintas khususnya sepeda motor di persimpangan Jl. Jendral Ahmad Yani – Jl. Jendral Sudirman.
2.
Menganalisa perilaku lalu lintas di persimpangan tersebut.
3
3.
Merencanakan Ruang Henti Khusus (RHK) bagi pengguna sepeda motor di persimpangan Jl. Jendral Ahmad Yani – Jl. Jendral Sudirman.
3.5. Pembatasan Masalah
1. Simpang yang akan di koordimasi adalah empat buah simpang yang berurutan. Tidak menghitung penghematan energi bahan bakar, pengurangan jumlah kecelakaan dan dampak lingkungan. 2. Lokasi yang di teliti adalah persimpangan Jl. Jendral Ahmad Yani – Jl. Jendral Sudirman. 3. Metode yang digunakan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) dan Pedoman Perencanaan teknis ruang henti khusus (RHK) sepeda motor pada simpang bersinyal di Kawasan perkotaan oleh Kementrian Pekerjaan Umum (PU) tahun 2012.
3.6. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran terhadap judul penelitian skripsi yang ada, sedikitnya ada 1 (satu) judul skripsi terkait Perencanaan Ruang Henti Khusus (RHK) Sepeda Motor Pada Persimpangan Bersinyal Di Serang (Studi Kasus: Persimpangan Jl. Jendral Ahmad Yani – Jl. Jendral Sudirman), dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) dan Pedoman Perencanaan Teknis ruang henti khusus (RHK) sepeda motor pada simpang bersinyal di Kawasan perkotaan oleh
4
Kementrian Pekerjaan Umum (PU) tahun 2012, yakni skripsi atas nama Naomi Astuti Purba dengan judul Perencanaan Ruang Henti Khusus (RHK) Sepeda Motor Pada Persimpangan Bersinyal Di Medan (Studi Kasus: Persimpangan Jl. Ir. H. Juanda – Jl. Brigjend Katamso). Oleh
karena
itu,
keaslian
skripsi
ini
dapat
dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan asas-asas keilmuan yang harus dijunjung tinggi yaitu kejujuran, rasional, objektif serta terbuka.
3.7. Plagiat
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi yang dibuat bukan merupakan plagiat hasil karya penulis lain. Penulis menuliskan kutipan sumber mengenai penyalinan kalimat dan penggunaan pemikiran penulis lain.
3.8. Manfaat Skripsi
1.
Untuk
memberikan
alternatif
yang
menguntungkan
dalam
menangani permasalahan lalu lintas di kota Serang khususnya di persimpangan Jl. Jendral Ahmad Yani – Jl. Jendral Sudirman. 2.
Dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan berlalulintas khususnya di persimpangan.
3.
Memberikan usulan sebagai bahan dasar pertimbangan bagi Pemerintah Daerah Kota Serang khususnya instansi yang terkait yaitu DLLAJ agar kinerja simpang dapat menjadi lebih baik.