menduk mendukung ung diagno diagnosa sa suatu suatu penya penyakit kit.. Baik Baik pemeri pemeriksaa ksaan n dengan dengan kontras kontras maupun tanpa kontras. Salah satu pemeriksaan dengan menggunakan kontras adalah pemeriksaan barium enema. Pemerikasaan usus besar (colon) ini tidak akan terlihat dengan jelas jika diperiksa dengan radiograi biasa! karena usus besar (colon) merupakan jaringan lunak! untuk menampakkan daerah colon maka maka dipe diperl rluk ukan an peme pemerik riksaa saan n radio radiolo logi giss deng dengan an meng menggu guna naka kan n medi mediaa kontras. "eng "engan an berja berjala lann nny ya
#akt #aktu! u! pemeri pemeriks ksaa aan n
radi radiol olog ogii
colo colon n
juga juga
mengalami mengalami perkembanga perkembangan n yang yang pesat. Pemeriksaan dengan dengan menggunak menggunakan an medi mediaa kont kontra rass gand ganda! a! seba sebaga gaim iman anaa haln halny ya pada pada salu salura ran n penc pencer erna naan an khususnya pada colon! ternyata mampu menampilkan mukosa colon secara rinci. Salah satu pemeriksaan radiodiagnostik yang sering dilakukan untuk mendiagnosa adanya kelainan atau penyakit pada penderita yang mengalami gang ganggu guan an
penc pencer erna naan an
dike dikena nall
deng dengan an
peme pemeri riks ksaa aan n
Bari Barium um
$nem $nema. a.
Pemerik Pemeriksaan saan Barium Barium $nema $nema adalah adalah pemeri pemeriksaa ksaan n secara secara radiol radiologi ogiss sistim sistim pencernaan dengan memasukkan bahan kontras kedalam usus besar (%olon)! secara retrograde (Bontrager! &''). edia edia kontra kontrass yang yang biasa biasa diguna digunakan kan adalah adalah laruta larutan n barium barium sulat sulat dengan dengan
perban perbandin dingan gan konsentr konsentrasi asi tertentu! tertentu! pada metode metode kontras kontras ganda ganda
menggu menggunak nakan an konsent konsentrasi rasi tinggi tinggi diband dibanding ingkan kan dengan dengan metode metode kontra kontrass tunggal. *ntuk metode kontras tunggal menggunakan barium sulat dengan konsen konsentra trasi si &-&+ &-&+ , eigh eigh/ol /olume ume!! sedangk sedangkan an metode metode kontra kontrass ganda ganda dengan konsentrasi 0+-1+ , eigh/olume. Proyeksi yang biasa digunakan dalam pemeriksaan barium enema adalah proyeksi AP! Lateral! 2bli3 APPA!
&
AP Aksial! PA! PA Aksial! LL" dan Axial etode %hassard Lapine (Ballinger! 11+). Pada pelaksanaannya pemeriksaan barium enema pada anak berbeda dengan pemeriksaan pada orang de#asa. 4aktor yang mempengaruhi perbedaan pelaksanaan barium enema pada anak dengan pelaksanaan pada orang de#asa dikarenakan adanya pergerakan dari pasien! kesulitan berkomunikasi! penggunaan media kontras mengingat sensitinya organ pencernaan bayi! serta aktor lainnya. Sehingga pemeriksaan barium enema pada bayi memerlukan penanganan khusus. Pada kasus ini barium enema digunakan untuk perencanaan penutupan kolostomi. enurut teori untuk melihat dari struktur! kelainan patologis dan isiologis anus buatan tersebut pemeriksaan yang seharusnya dilakukan adalah Lopograi (Bontrager! &''). Lopograi adalah teknik pemeriksaan secara radiologis dari usus dengan memasukkan media kontras positi kedalam usus melalui lubang buatan (colostomy) pada daerah abdomen. 5olostomi merupakan membuat pembukaan buatan antara sebagian kolon dan permukaan tubuh. Alasan dibuat kolostomi adalah membuat pintu keluar sementara atau permanen utnuk tinja agar dapat keluar dari tubuh diatas tiap bagian kolon yang abnormal (6riith! 117). Biasanya pembuatan dilakukan di kolon desenden! hal ini dilakukan pada penderita yang daerah kolon dan rektumnya terdapat kelainan sehingga tidak dapat buang air besar. Salah satu indikasi tersebut adalah megakolon pada anak. egakolon ialah suatu kelainan yang disebabkan oleh kegagalan perkembangan dari pleksus submukosa eissner dan pleksus mensentrik aurbach (8obins dan 5umar! 11+). Patologi penyakit ini adalah karena tidak terdapat sel ganglion pleksus aurbach (aganglionosis). Bagian kolon aganglionik ini tidak dapat mengembang sehingga tetap sempit dan deekasi terganggu. Akibat gangguan deekasi ini kolon proksimal yang normal akan melebar oleh tinja yang tertimbun membentuk megakolon (Sjamsuhidrajat! 110).
=
Berdasarkan pengalaman yang penulis jumpai selama praktek di lapangan! penulis ingin mengemukakan adanya perbedaan antara teori yang penulis dapatkan dalam teori dengan praktek yang diterapkan di 9nstalasi 8adiologi 8umah Sakit "r. 5ariadi Semarang. :aitu penggunaan teknik pemeriksaan barium enema pada pemeriksaan kolostomi. Pemeriksaan barium enema tersebut menggunakan media kontras barium sulat ons ditambah dengan kurang lebih +'' ml air. Pada teknik pemeriksaaan ini cara pemasukan media kontras dengan menggunakan spuit. 2leh karena itu! berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis ingin menyajikanya
dalam bentuk karya
tulis
ilmiah dengan judul
“PERANAN PEMERIKSAAN BARIUM ENEMA PADA DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN PENUTUPAN COLOSTOMY“
B.
RUMUSAN MASALAH
"ari latar belakang diatas! maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut ; .
Bagaimana teknik pemeriksaan barium enema pada anak di instalasi 8S"5 semarang <
&.
engapa pada rencana penutupan colostomy digunakan teknik pemeriksaan barium enema untuk melihat dari struktur! kelainan patologis dan isiologis anus buatan tersebut <
=.
Apa peranan pemeriksaan barium enema pada diagnosa rencana penutupan tindakan penutupan kolostomi <
C.
TUJUAN PENELITIAN
.
*ntuk mendiskripsikan prosedur pemeriksaan barium enema di instalasi radiologi rumah sakit dr kariadi Semarang.
&.
*ntuk
mengetahui
kelebihan
dan kekurangan
dari
pemeriksaan barium enema dibandingkan dengan pemeriksaan lopograi. =.
*ntuk mengetahui peranan pemeriksaan barium enema pada diagnosa tindakan penutupan kolostomi.
7
D.
MANFAAT PENELITIAN
.
Bagi rumah sakit emberikan masukan kepada instalasi radiologi rumah sakit dr 5ariadi Semarang
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan
terutama
pada
pemeriksaan barium enema. &.
Bagi >urusan 8adiodiagnostik "an 8adioterapi Salah satu reerensi perpustakaan bagi mahasis#a jurusan teknik radiodiagnostik dan radioterapi peliteknik kesehatan semarang.
=.
Bagi Penulis enambah dan memperluas pengetahuan penulis mengenai prosedur dan peranan barium enema guna penutupan anus preter.
E.
KEASLIAN PENELITIAN “PEMERIKSAAN
LOPOGRAFI
PADA
DIAGNOSA
TINDAKAN
PENUTUPAN KOLOSTOMI DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT R.A KARTINI JEPARA?. 2leh Anita Agustien 5arunia#ati
@asil yang diperoleh adalah pemeriksaan menggunakan persiapan secara khusus. enggunakan media kontras barium sulat dan menggunakan satu proyeksi saja yaitu AP. Persamaanya adalah tindakan perencanaan penutupan anus buatan. Perbedaannya adalah tindakan rencana penutupan anus buatan pada colostomy menggunakan teknik pemeriksaan barium enema. “STUDI PEMERIKSAAN LOPOGRAFI PADA PENDERITA DENGAN RIWAYAT POST KOLOSTOMI PADA KASUS ATERSIA ANI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG”. OLEH ANI WIDANARTI
@asil yang diperoleh adalah ungsi dari pemeriksaan lopograi pada kasus atresia ani untuk menegakan diagnosa dan menentukan kelainannya apakah letak tinggi atau letak rendah. Proyeksi yang digunakan adalah PA dan Lateral. Pada posisi lateral mempunyai kelebihan yaitu dapat menampakan garis pubococcygeal dan jarak
+
pembedahan sedangkan pada proyeksi PA hanya dapat menentukan jarak pembedahan saja. Persamaanya adalah setelah dilakukan kolostomi Perbedaanya adalah pemerikasaan yang digunakan adalah barium enema “PEMERIKSAAN LOPOGRAFI PADA KASUS KOLOSTOMI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR SARDJITO YOGYAKARTA”. OLEH WAHYU ADI JATMIKO.
@asil yang diperoleh adalah pemeriksaan lopograi pada kasus kolostomi menggunakan barium untuk kolon. Pada bagian proximal kolon menggunakan media kontras barium sedangkan bagian distal kolon menggunakan media kontras urograin. enggunakan proyeksi AP dan Lateral saja enggunakan rektograi Persamaanya adalah menggunakan media kontras barium sulat Perbedaanya adalah pemeriksaan yang digunakan untuk melihat struktur dan isiologis dari kolostomi adalah barium enema.
F.
METODE PENELITIAN 1. Rencana Pene!"!an
a.
>enis Penelitian >enis Penelitian dalam 5arya ulis 9lmiah ini adalah penelitian obserasi dengan pendekatan studi! yang bertujuan untuk mengkaji lebih dalam tentang teknik pemeriksaan barium enema pada kasus perencanaan penutupan colostomy.
b.
Lokasi Pengambilan Pengambilan data untuk penyusunan 5arya ulis 9lmiah ini mengambil lokasi di 9nstalasi 8adiologi 8umah Sakit "okter 5ariadi Semarang.
c.
aktu Pengambilan "ata Pengambilan data dimulai dari bulan >anuari &''0 sampai selesai.
D
#. S$%&e' Pene!"!an
Subyek yang berperan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan barium enema tersebut sedangkan untuk dapat melengkapi data penelitian! menggunakan subyek dari tenaga medis yang terkait dalam pemeriksaan barium enema yang dilakukan di 9nstalasi 8adiologi 8umah Sakit "okter 5ariadi Semarang! seperti radiograer! dokter spesialis radiologi! pasien! dan dokter pengirim.
(. Me")*e Pen+$,-$an Da"a
a. 2bserasi Penulis
mengamati secara
langsung dalam pelaksanaan
pemeriksaan secara radiograi barium enema dengan kasus rencana penutupan colostomy di 9nstalasi 8adiologi 8umah Sakit "okter 5ariadi Semarang. b. a#ancara a#ancara dilakukan untuk mendapatkan data dan inormasi yang tidak didapatkan penulis pada saat melakukan obserasi. "alam hal ini penulis melakukan #a#ancara dengan satu radiograer! satu dokter spesialis radiologi!orang tua pasien dan satu dokter pengirim c. "okumentasi Penulis mendokumentasikan data C data yang terdiri dari hasil pemeriksaan baik radiogra maupun hasil bacaan dari radiogra. E. S!"e,a"!'a Pen$!an
"alam penulisan karya tulis ini sistematika yang digunakan penulis secara garis besar adalah ; Bab 9
; Pendahuluan berisi tentang latar belakang! rumusan masalah! tujuan
penulisan!
penulisan.
manaat
penulisan
serta
sistematika
0
Bab 99
; Bab ini berisi tentang anatomi kolon! isiologi kolon! patologi megakolon! kolostomi! prosedur pemeriksaan barium enema! dan pertanyaan penelitian.
Bab 999
; etodologi Penelitian berisi tentang jenis penelitian! lokasi pengumpulan data! #aktu pengambilan data! subyek penelitian! metode pengumpulan data! alur dan konsep pemikiran penelitian! serta analisa data.