Atrofi papil nervus optikus adalah degenerasi nervus optik yang tampak sebagai papil berwarna pucat akibat hilangnya pembuluh darah kapiler serta akson dan selubung myelin nervus optikus dan digant...
tht klFull description
Full description
Full description
atrofi
ozaenaFull description
gilut
Full description
farm
Definisi Neutral Zone, Fungsi, dan tahapan pencetakan untuk mendapatkan ruang neutral zone.Full description
Atrofi
Atrofi adalah pengecilan ukuran suatu sel atau jaringan. Atropi otot dapat terjadi akibat tidak digunakannya otot atau terjadi pemutusan saraf yang mempersarafi otot tersebut. Pada atropi otot, ukuran miofibril mengurang walaupun tulang tidak mengalami atrofi, densietas tulang dapat berkurang akibat tidak digunakannyatulang tersebut atau adanya penyakit atau defisiensi metabolik.
Mengecilnya alat tubuh tersebut terjadi karena sel-sel spesifik yaitu sel-sel parenchym yang menjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil. Macam - macam atrofi : 1. Atrofi fisiologis : alat tubuh yang dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama masa perkembangan atau kehidupan kehidup an . mis: pengecilan kelenjar thymus, ductus d uctus omphalomesentricus omphalomesentricus , ductus thyroglossus. 2. Atrofi Senilis : mengecilnya alat tubuh pada orang yang sudah berusia lanjut (aging process). 3. Atrofi setempat (local atrophy) : atrofi setempat akibat keadaan-keadaan tertentu. 4. Atrofi inaktifitas (Disuse atrophy) : atropi yang terjadi akibat in aktifitas otot-otot yang mengakibatkan otot-otot tersebut mengecil. Mis. pada kelumpuhan otot akibat hilangnya persarafan seperti pada poliomyelitis (atrophy neurotrofik). 5. Atrofi Desakan (pressure atrophy) : yang terjadi karena desakan yang terus-menerus atau desakan untuk un tuk wakru yang yan g lama dan mengenai suatu alat a lat tubuh atau atau jaringan mis: Atrofi desakan fisiologis : pada gusi akibat desakan gigi yang mau tumbuh (pada anak-anak). Atrofi desakan patologis : pada sternum akibat aneurisma aorta. Pelebaran aorta di daerah substernal akibat syphilis. Akibat desakan yang tinggi dan terus menerus mengakibatkan sternum menipis. 6. Atrofi Endrokin : terjadi pada alat tubuh yang aktifitasnya bergantung pada rangsang hormon.
Pada sumber lain dika dikatakan takan bahwa berdasarkan berdasark an penyebab penyebabnya, nya, atrofi dibagi diba gi atas : 1. Atrofi Neurogen : akibat dari kelumpuhan saraf mis. pada orang yang lumpuh. 2. Atrofi Vaskuler : akibat dari gangguan sirkulasi darah, mis. pengecilan otak karena arteriosklerosis, pada usia lanjut.
3. Disuse Atrofi : akibat dari tidak dipergunakan dalam waktu yang lama, mis. pada orangsakit yang harus berbaring lama di tempat tidur. 4. Atrofi Endokrin : akibat dari pengaruh hormon, mis. pengecilan payudara pada wanita lanjut karena produksi hormon yang berkurang. Perbedaan antara atrofi dan hipoplasia Gambaran Klinis Atropfi Otot: y
Canggung,
y
Penurunan refleks tendon dalam
y
Imobilitas
y
Kurvatura spinal yang disebabkan oleh kelemahan awal.
Perangkat
y
gaya berjalan terguncang-guncang, dan sering jatuh pada toddler.
dan keterbatasan pada kursi roda pada usia remaja awal.
Diagnostik
Kadar enzim otot kreatin fosfokinase dalam serum meningkat bahkan sebelum gejala muncul.
y
Biopsi
otot akan memperlihatkan kematian se, jaringan parut, dan infiltrasi lemak.
y
Rekaman
elektromiografi(pengukuran sinyal listrik diotot) akan memperlihatkan
penurunan aktifitas. Komplikasi
y
Stres keluarga, perasaan bersalah atau menyalahkan, marah, dan duka cita sering terjadi.
y
Gagal nafas atau gagal jantung dan kematian mungkin terjadi sebelum masa dewasa.
Penatalaksanaan y
Kelompok pendukung dan konseling keluarga pentinguntuk memperbaiki koping keluarga.
y
Olahraga yang tidak berat direkomendasikan untuk mempertahankan mobilitas dan fungsi selama mungkin. Olahraga yang berat dapat mempercepat deteriorasi otot.
Upaya preventif kelainan pada otot : Dilakukan latihan peregangan otot dan sendi (range of mation) secara teratur baik pasif maupun aktif. berikan penyangga untuk mencegah kontraktur pada telapak kaki, tungkai dan langan. Kolaborasi dengan bagian fisioterapi. Upaya preventif pada kelainan kulit: Dilakukan massage pada daerah yang tertekan untuk membantu memperbaiki sirkulasinya dan berikan minyak pelumas/cream. Personal hygiene terutama pada daerah kulit yang tertekan harus diperhatikan. Merubah posisi tidur secara teratur tiap dua jam sekali. Diberikan cicin penyangga anti dikubitus pada kedua tumit, bantal angin pada bokong.