PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
I.
LATAR BELAKANG
Mineral memiliki memiliki banyak manfaat dalam kehidupan. kehidupan. Secara langsung mineral – mineral yang memiliki nilai jual dapat langsung dimanfaatkan dan diambil melalui proses tambang. Di sisi lain, mineral berfungsi sebagai indikator yang dapat memberikan informasi di bidang eksplorasi minyak dan gas, serta geothermal. Kala Kalauu dulu dulu kita kita sudah sudah perna pernahh memb membah ahas as menge mengena naii isti istila lah-i h-ist stil ilah ah dala dalam m minera mineralogi logi serta serta klasif klasifika ikasi si , sekarang sekarang akan akan membaha membahass sedikit sedikit mengen mengenai ai mineral mineral ekomonis, semoga tulisan yang sedikit ini bisa bermanfaat bagi anda semua. Dalam menunjang pembangunan, Indonesia masih membutuhkan komoditi mineral baik logam maupun non-logam. hli geologi adalah tulang punggung dalam kegiatan eksplorasi mineral baik logam maupun non-logam. !engetahuan akan geologi sumberdaya mineral merupakan pengetahuan dasar untuk memahami distribusi, keterdapatan dan genesis suatu endapan mineral Mineral memiliki banyak manfaat dalam kehidupan. Secara langsung mineral – mineral yang memiliki nilai jual dapat langsung dimanfaatkan dan diambil melalui proses tambang. Di sisi lain, mineral berfungsi sebagai indikator yang dapat memberikan informasi di bidang eksplorasi minyak dan gas, serta geothermal. "atuan yang mengandung satu atau lebih mineral logam #metallic mineral$ yang akan memiliki nilai ekonomis jika ditambang dinamakan %re Mineral atau mineral bijih. Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai ekonomisnya, bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu saat endapan mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi. !ada saat ekstraksi didapatkan bahan logam dan juga bahan limbah #gangue$ yang tidak memiliki nilai ekonomis. !roses ekstraksi tersebut menghasilkan timbunan limbah #tailing$ Mineral ekonomis secara khusus dipelajari di bidang &eologi 'konomi. &eologi ekonomi merupakan cabang dari geologi yang berhubungan dengan material bumi yang dapat digunakan untuk tujuan ekonomi atau industri. Material tersebut mencakup logam mulia dan logam murni, mineral non logam, batu untuk konstruksi, mineral minyak bumi, batubara, dan air. Istilah ini umumnya mengacu pada endapan mineral logam dan sumber mineral. %leh karena itu, betapa pentingnya kita mempelajari mengenai mineral ekonomis dan asosiasi mineral ekonomis, apalagi jika berbicara masalah kegiatan pertambangan karena tujuan utama kegiatan pertambangan adalah mengubah segala macam sumber daya alam menjadi lebih bersifat atau bernilai bernilai ekonomis. Mata acara asosiasi mineral ekonomis ini adalah salah satu usaha (urusan )eknik pertambangan *ni+ersitas Muslim Indonesi Indonesiaa untuk untuk mempers mempersiap iapkan kan sumberd sumberdaya aya manusi manusiaa yang yang memili memiliki ki dasar-d dasar-dasa asar r kem kemampu ampuan an
eksp eksplloras orasii
sumb sumber erda dayya
mine minera rall
yang ang
memperhatikan parameter dan syarat-syarat tertentu. ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
lebi ebih
ekon ekonom omis is,,
deng dengan an
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
II.
MAKSUD DAN TUJUAN
.
Maksud dapun maksud dari praktikan mengikuti praktikum asosiasi mineral ekonomis
ini adalah agar praktikan menggali semua atau lebih banyak ilmu mengenai asosiasi miner mineral al yang yang berni bernila laii ekono ekonomi miss guna guna mema memaju jukan kan dan mense menseja jaht hter eraka akann bangsa bangsa dikemudian hari dengan mengaplikasikann ilmu yang diperoleh saat ini. ".
)ujuan dapun tujuan dari praktikum ini adalah, sebagai berikut
.
!rakt !raktik ikan an menge mengeta tahui hui apa apa peng pengert ertia iann dari dari sosia sosiasi si Mine Mineral ral 'kon 'konom omis is
.
!rakt !raktik ikan an menge mengeta tahui hui apa apa saja saja mine mineral ral-m -min iner eral al iku ikuta tann dari dari Mine Minera rall eko ekonom nomis is
/.
!rak !rakti tika kann mamp mampuu mem membeda bedaka kann perb perbed edaa aann anta antara ra Min Miner eral al dan dan "ij "ijih ih
0.
!rak !rakti tika kann mamp mampuu mend mendes eskr krip ipsi sika kann Mine Minera rall-mi mine nera rall ekon ekonom omis is
III.
ALAT DAN BAHAN
.
lat
a$
lat tulis Menulis
b$
!apan standard
c$
Mistar /1 2m
d$
3up Mininal 14 !embesaran
e$
3ap kasar dan 3ap 5alus
f$
mineral 6 !eraga
g$
alat penguji kekerasan
.
"ahan
.
!roblem set #f0 7 3embar$
.
3arutan 523 1. M
IV.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Mineral Ekonomi
Mineral ekonomis adalah semua mineral yang bernilai jual tinggi yang memiliki manfaat dan kegunaan tertentu. Sedangkan sosiasi Mineral 'konomis adalah semua minera mineral-m l-mine ineral ral ikutan ikutan yang menjadi menjadi penanda penanda adanya adanya minera minerall ekonomi ekonomis. s. Mineral Mineral ekonom ekonomis is secara secara khusus khusus dipela dipelajari jari di bidang bidang &eolog &eologii 'konom 'konomi. i. &eolog &eologii ekonom ekonomii merupakan cabang dari geologi yang berhubungan dengan material bumi yang dapat digunakan untuk tujuan ekonomi atau industri. Material tersebut mencakup logam mulia dan logam murni, mineral non logam, batu untuk konstruksi, mineral minyak bumi, ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
batubara, dan air. Istilah ini umumnya mengacu pada endapan mineral logam dan sumber mineral. Mineral yang bersifat ekonomis dapat diketahui bagaimana keberadaan dan keterdapatannya dengan memperhatikan asosiasi mineralnya yang biasanya tidak bernilai ekonomis. Dari beberapa proses eksplorasi penyelidikan , pencarian endapan mineral, dapat diketahui bah8a keberadaan suatu endapan mineral tidak terlepas dari beberapa faktor yang sangat berpengaruh,antara lain banyaknya dan distribusi unsur – unsur kimia, aspek fisika dan biologis. Secara umumnya proses pembentukan endapan mineral baik jenis endapan logam maupun non logam dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh akti+itas magma ,dan endapan mineral ekonomis selain karena aktifitas magma ,juga dapat dihasilkan dari proses alterasi yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah ada karena suatu faktor.!ada proses pembentukan mineral baik secara mineralisasi dan alterasi tidak terlepas dari faktor faktor tertentu yang selanjutnya akan dibahas lebih detail untuk setiap jenis pembentukan mineral. dapun menurut M "ateman maka proses pembentukan mineral dapat dibagi atas beberapa proses yang menghasilkan jenis mineral tertentu baik yang bernilai ekonomis maupun mineral yang hanya bersifat sebagai gangue mineral $
!roses Magmatis. !roses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang
bersifat ultra basa lalu mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineralmineral silikat dan bijih. !ada temperatur tinggi 9 :11 o2 stadium lik8ido magmatis mulai membentuk mineral-mineral baik logam maupun non logam. sosiasi mineral yang terbentuk sesuai dengan temperatur pendinginan pada saat itu.
$
'arly magmatis yang terbagi atas a$
Disseminated, contoh endapannya Intan
b$
Segregasi, contoh endapan chromit
c$
Injeksi, contoh magmatik Kiruna
3ate magmatis yang terbagi atas a$
;esidual li
b$
;esidual li
c$
Immiscible li
d$
Immiscible lilackfontein, frika Selatan.
!egmatisme, Setelah proses pembentukan magmatisme, larutan sisa magma
#larutan pegmatisme$ yang terdiri dari cairan dan gas. Stadium endapan ini ? :11-071 o2 berupa larutan magma sisa. sosiasi batuan umumnya berupa granit. ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
!neumatolisis,Setelah temperatur mulai turun ? 771 – 071o2 akumulasi gas
/$
mulai membentuk mineral sampai pada temperatur 071o2 +olume unsur +olatilnya makin menurun karena membentuk jebakan pneumatolitis dan tinngal larutan sisa magma yang makin encer. *nsur +olatil akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan samping disekitarnya kemudian akan membentuk mineral baik karena proses sublimasi maupun karena reaksi unsur +olatile tersebut dengan batuan yang diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut endapan pneumatolitis. 0$
!roses hydrotermal, merupakn proses pembentukan mineral yang terjadi oleh
pengaruh temperatut dan tekanan yang santa rendah ,dan larutan magma yang terbentuk ini merupakan unsur +olatil yang sangat encer yang terbentuk setelah tiga tahapan sebelumnya.Secara garis besar endapan hidrotermal dapat dibagi atas
'ndapan hipotermal, dengan ciri-ciri yaitu
–
)ekanan dan temperatur pembekuan relatif paling tinggi.
–
'ndapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan intrusi dengan kedalaman yang besar.
–
sosiasi mineralnya berupa sulfida, misalnya pirit, kallopirit, galena, dan spalerit serta oksidasi besi.
–
!ada intrusi granit sering berupa nedapan logam u, !b, Sn, @, dan A.
–
'ndapan Mesotermal, dengan ciri-ciri yaitu )ekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah daripada endapan hipotermal
.–
'ndapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat dengan permukaan bumi.
–
)ekstur akibat B ca+ity fillingC jelas terlihat, sekalipun sering mengalami p proses penggantian antara lain berupa BcrustificationC dan BbandingC.
–
sosiasi mineralnya berupa sulfida, misalnya u, 2u, g, s, Sb dan %ksida Sn.
–
sosiasi mineral logamnya berupa u dan g dengan mineral BgangueCnya berupa klasit dan =eolit disamping kuarsa. dapun bentuk bentuk endapan mineral yang dapat dijumpai sebagai endapan
hidrotermal adalah sebagai 2a+ity filling 2a+ity filling yaitu proses mineralisasi berupa pengisian ruang-ruang bukaan atau rongga – rongga dalam batuan yang terdiri atas mineral – mineral yang diendapkan dari larutan pada bukaan–bukaan batuan. , yang berupa
issure
+eins
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
,Shear-=one
deposits,Stock8orks,3adder
HENDRA WAHID R.
+eins,Saddle
–
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
reefs,)ension crack fillings,"reccia fillings +ulkanik, )ektonik, dan 2ollapse,Solution – ca+ity fillings 2a+es and channels, &ash +eins, !ore – space fillings, >essiculer fillings . 7$
;eplacement, atau metasomatic replacement merupakan proses dalam
pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic yang didominasi oleh pembentukan mineral pada endapan 5ypothermal dan Mesothermal dan sangat penting dalam group 'pithermal. Mineral-mineral bijih pada endapan metasomatic kontak telah di bentuk oleh proses ini, dimana proses ini dikontrol oleh pengayaan unsur-unsur sulfida dan dominasi pada formasi unsur-unsur endapan mineral lainnya.;eplacement diartikan sebagai proses dari larutan yang sangat penting berupa pelarutan kapiler dan pengendapan yang terjadi secara serentak di mana terjadi penggantian suatu mineral atau lebih menjadi mineral-mineral baru yang lain. tau dapat diartikan bah8a penggantian mineral membutuhkan ion yang tidak mempunyai ion secara umum dengan =at kimia yang di gantikan. !enggantian mineral yang diba8a dalam larutan dan =at kimia yang diba8a keluar oleh larutan dan merupakan kontak terbuka.terbagi atas Massi+e, 3ode fissure, dan Disseminated. :$
Sedimenter, terbagi atas endapan besi, mangan, phospate, nikel dll.
E$
'+aporasi, terdiri atas e+aporasi laut, danau, dan air tanah.
F$
Konsentrasi ;esidu dan mekanik, terbagi atas G
H
Konsentrasi ;esidu berupa endapan residu mangan, besi, bau4ite dll
H
Konsetrasi mekanik #endapan placers $, berupa sungai, pantai, eli+ial, dan eolian.
1$
Metamorfisme, terbagi atas endapan termetamorfiskan dan endapan metamorfisme
B.
Mineral Bi!i" #Ore Mineral$
"ijih atau %re adalah material6batuan yang terdiri dari gabungan mineral bijih dengan komponen lain #mineral non logam$ yang dapat diambil satu atau lebih logam secara ekonomis. pabila bijih yang diambil hanya satu jenis logam saja maka disebut single ore. pabila yang bisa diambil lebih dari satu jenis bijih maka disebut comple4ore. Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai ekonomisnya, bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu saat endapan mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi. ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
"ijih diekstraksi melalui penambangan, kemudian hasilnya dimurnikan lagi untuk mendapatkan unsur-unsur yang bernilai ekonomis. Mineral non logam yang dikandung oleh suatu bijih pada umumnya tidak menguntungkan bahkan biasanya hanya mengotori saja, sehingga sering dibuang. Mineral non logam tersebut disebut gangue mineral, sedangkan timbunan limbah hasil ekstraksi disebut tailing. Mineral non logam yang dikandung oleh suatu bijih pada umumnya tidak menguntungkan bahkan biasanya hanya mengotori saja, sehingga sering dibuang. Kadang-kadang apabila terdapatkan dalam jumlah yang cukup banyak bisa dimanfaatkan sebagai hasil sampingan #by-product$, misalnya mineral kuarsa, fluorit, garnet dan lain-lain. Mineral non logam tersebut disebut gangue mineral apabila terdapat bersama-sama mineral logam didalam suatu batuan. pabila terdapat didalam endapan non logam yang ekonomis, disebut sebagai 8aste mineral. ang termasuk golongan endapan mineral non logam adalah material-material berupa padat, cairan atau gas. Material-material tersebut bisa berbentuk mineral, batuan, persenya8aan hidrokarbon atau berupa endapan garam. 2ontoh endapan ini adalah mika, batuan granit, batubara, minyak dan gas bumi, halit dan lain-lain. Kadar #persentase$ rata-rata minimum ekonomis suatu logam didalam bijih disebut cut off grade. Kandungan logam yang terpadat didalam suatu bijih disebut tenor off ore. Karena kemajuan teknologi, khususnya didalam cara-cara pemisahan logam, sering menyebabkan mineral atau batuan yang pada mulanya tidak bernilai ekonomis bisa menjadi mineral bijih atau bijih yang ekonomis. (enis logam tertentu tidak selalu terdapat didalam satu macam mineral saja, tetapi juga terdapat pada lebih dari satu macam mineral. Misalnya logam 2u bisa terdapat pada mineral kalkosit, bornit atau krisokola. Sebaliknya satu jenis mineral tertentu sering dapat mengandung lebih dari satu jenis logam. Misalnya mineral !entlandit mengandung logam nikel dan besi. Mineral 8olframit mengandung unsur-unsur logam )i, Mn dan e. Keadaan tersebut disebabkan karena logam-logam tertentu sering terdapat bersama-sama pada jenis batuan tertentu dengan asosiasi mineral tertentu pula, hal itu erat hubungannya dengan proses kejadian #genesa$ mineral bijih. "ijih logam secara umum merupakan persenya8aan oksida, sulfida, silikat, atau logam murni, biasanya tidak berbentuk persenya8aan seperti emas melainkan terdapat mineral yang berasosiasi dengan mineral ekonomis tersebut. "ijih harus diolah untuk mengekstraksi logam-logam mineral bijih dari mineral asosiasi. Seperti !irit #eS$ yang berasosiasi dengan bijih emas, karena mengandung fragmen emas murni sebagai inklusi #refractory gold$. !roses Jpembentukan bijihJ disebut sebagai ore genesis. !enggolongan bijih menurut pembentukannya
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
. Bi!i" %rimer #"i%o&en$ , yakni bijih yang diendapkan pada saat terjadinya proses pelogaman. . Bi!i" ek'n(er #'%er&en$ , yakni bijih yang diendapkan sebagai akibat alterasi dari bijih primer, oleh proses pelapukan dari air permukaan yang meresap ke dalam tanah. ).
Proe Pem*en+'kan Mineral Bi!i"
Kebanyakan bijih di dunia ini yang ditambang adalah berasal dari mineral bijih yang diendapkan oleh larutan hidrotermal. 3arutan hidrotermal dapat berasal dari larutan pelepasan air yang terkandung dalam magma saat magma naik dan mendingin #3arutan Magmatik$. Sumber lainnya berasal dari air meteoric atau air hujan yang masuk ke kerak bumi. Sistem pembentukan mineralisasi dalam system hidrotermal secara umum terdiri dari endapan mineral tipe porfiri, mesotermal sampai epitermal #2orbett dan 3each, :$ .
)ipe porfiri terbentuk pada kedalaman lebih besar dari km dan batuan induk berupa batuan intrusi
.
)ipe mesotermal terbentuk pada temperatur dan tekanan menengah
/.
)ipe epitermal terbentuk di lingkungan dangkal dengan temperatur L /11o2, dan fluida hidrotermal diinterpretasikan bersumber dari fluida meteorik. Sistem ini umumnya mempunyai +ariasi endapan mineral bijih. Mineral bijih tersebut diantaranya timonidsulfat, arsenidsulfat, emas dan perak, stibnite, argentit, cinabar, elektrum, emas murni, perak murni, selenid, dan mengandung sedikit galena, spalerit, dan galena. Mineral penyerta terdiri dari.
D.
Fak+or,Fak+or Mineral Dika+akan Ekonomi
Mineral dikatakan ekonomis ketika mineral tersebut bisa dimanfaatkan dan dapat digunakan serta dapat bernilai jual tinggi dengan memenuhu syarat-syarat tertentu. Mineral yang a8alnya ekonomis dapat tidak bernilai ekonomis ketika mineral tersebut tidak memenuhi syarat-syarat ekonomis. dapun factor-faktor yang mempengaruhi suatu mineral dikatakan ekonomis adalah, sebagai berikut .
"udaya
.
!olitik
/.
)eknologi
0
3ingkungan
7.
&eologi.
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
V.
PROSEDUR KERJA
.
Siapkan alat dan bahan yang akan kita gunakan
.
mbillah alat peraga atau mineral yang diketahui sebagai asosiasi dari mineralmineral yang ekonomis.
/,
Deskripsikan peraga – peraga tersebut dengan bantuan dari asisten
0,
)etesi 3arutan 523 1. M bila perlu
7,
3akukan pengulangan -/ kali pendeskripsian guna medapatkan data yang +alid
:.
(ika ada sesuatu yang tidak dipahami, hendaknya menanyakan kepada asisten
E.
)ertib.
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
VI.
HASIL
A.
HASIL ASOSIASI MINERAL EMAS
-.
PRITE
%. *;*)
1
@; S'&;
5I(* K'5I)M
@; 3!*K
2%K'3)
2';)
5I)M
KI3!
3%&M
"'35
S'M!*;
!'25
52K3
K'K';S
K2 #: – :.7$
"';) ('IS
7.1
)'2I)
S'2K)I3' #)IDK M*D5 52*;$
K%M!%SISI KIMI
eS
SIS)'M K;IS)3
IS%M');IK
M MI';3
!;I)' #eS$
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
/.
ARSENOPIRIT
%. *;*)
1/
@; S'&;
!*)I5 !';K
@; 3!*K
"*-"*
2';)
5I)M K'"*-"*
KI3!
3%&M
"'35
)IDK S'M!*;
!'25
)IDK ;)
K'K';S
7.7 - :
"';) ('IS
:.1E
)'2I)
S'2K)I3' #)IDK M*D5 52*;$
K%M!%SISI KIMI
esS
SIS)'M K;IS)3
M%%K3I
M MI';3
;S'%!I;I) #esS$
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
B.
HASIL ASOSIASI MINERAL TEMBAGA
-.
KALKOPIRIT
%. *;*)
1
@; S'&;
K*I& )';&
@; 3!*K
2%K'3)
2';)
5I)M K'5I(*
KI3!
3%&M
"'35
)IDK ('3S
!'25
52K3
K'K';S
/.7 - 0
"';) ('IS
0.F
)'2I)
S'2K)I3' #)IDK M*D5 52*;$
K%M!%SISI KIMI
2ueS
SIS)'M K;IS)3
)');&%3
M MI';3
K3K%!I;I) #2ueS$
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
/.
KALKOSIT
%. *;*)
@; S'&;
"*-"* K'5I)M
@; 3!*K
"*-"*
2';)
"*-"* K'5I)M
KI3!
3%&M
"'35
)IDK ('3S
!'25
2%K%ID3
K'K';S
.7 - /
"';) ('IS
7.E
)'2I)
";I)3' #M*D5 52*;$
K%M!%SISI KIMI
2uS
SIS)'M K;IS)3
%;)%;%M"IK
M MI';3
K3K%SI) #2uS$
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
).
HASIL ASOSIASI MINERAL NIKEL
-.
OLIVIN
%. *;*)
1/
@; S'&;
2%K3) K'K*I&
@; 3!*K
2%K'3)
2';)
!*)I5
KI3!
3%&M
"'35
S'M!*;
!'25
)IDK ;)
K'K';S
:,7-E
"';) ('IS
/,7-0,/
)'2I)
S'2K)I3' #)IDK M*D5 52*;$
K%M!%SISI KIMI
#Mg,e$#Si%0$
SIS)'M K;IS)3
%;)%;%M"IK
M MI';3
%3I>I #Mg,e$#Si%0$
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
/.
BAUKSITE
%. *;*)
1:
@; S'&;
"*-"*
@; 3!*K
2%K'3)
2';)
!*)I5
KI3!
% 3%&M #KI3! )5$
"'35
)IDK D
!'25
)IDK ;)
K'K';S
/ K@) )'M"&
"';) ('IS
.:
)'2I)
S'2)I3' #)IDK M*D5 52*;$
K%M!%SISI KIMI
l%/.5%
SIS)'M K;IS)3
%K)5'D;3
M MI';3
"*KSI) #l%/.5%$
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
D.
HASIL ASOSIASI MINERAL KASITERIT
-.
KUARSA
@; S'&;
!*)I5 )*3&
@; 3!*K
!*)I5 K'2%K3)
2';)
!*)I5 "'I&
KI3!
KI3! K2
"'35
)IDK S'M!*;
!'25
)IDK ;)
K'K';S
E SK3 M%5;S
"';) ('IS
,:7 &;62M/
)'2I)
";I))3' #M*D5 52*;$
K%M!%SISI KIMI
SI%
SIS)'M K;IS)3
5'N&%3
M MI';3
K*;S #SI%$
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
/.
0IR)ON
@; S'&;
"'I&, 2%K3), K*I&
@; 3!*K
2%K3)
2';)
!*)I5
KI3!
K2 #% 3%&M$
"'35
S'M!*;
!'25
;)
K'K';S
:.7 -E.7
"';) ('IS
0.7 – 7.F
)'2I)
S'2)I3' #S*3I) 52*;$
K%M!%SISI KIMI
ArSi%0
SIS)'M K;IS)3
IS%M');IK
M MI';3
AI;2% #ArSi%0$
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
E.
HASIL ASOSIASI MINERAL BESI
-.
HEMATIT
%. *;*)
1/
@; S'&;
5I)M
@; 3!*K
"*-"*
2';)
M';5 &'3!
KI3!
3%&M
"'35
)IDK ('3S
!'25
)IDK ;)
K'K';S
7-:
"';) ('IS
0. – 7.:
)'2I)
S'2K)I3' #)IDK M*D5 52*;$
K%M!%SISI KIMI
e%/
SIS)'M K;IS)3
);I&%3
M MI';3
5'M)I) #e%/$
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
/.
MAGNETIT
%. *;*)
1/
@; S'&;
5I)M K'"*-"*
@; 3!*K
"*-"*
2';)
5I)M
KI3!
3%&M
"'35
)IDK ('3S
!'25
25%25%ID3
K'K';S
7.7 -:.7
"';) ('IS
7.E – 7.F
)'2I)
S'2K)I3' #)IDK M*D5 52*;$
K%M!%SISI KIMI
e/%0
SIS)'M K;IS)3
IS%M');IK
M MI';3
M&')I) #e/%0$
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
VII.
PEMBAHASAN
A.
ASOSIASI MINERAL EMAS
-.
PRITE
!yrite memiiki 8arna segar hijau kehitaman dan 8arna lapuk
kecoklatan
berdasarkan hasil pengamatan secara kasak mata. Setelah kami menggoreskan porselen, yaitu tegel, maka akan memberikan cerat hitam dan jika diletakkan oleh sinar matahari memberikan kilap logam. "elahan dari mineral ini, yaitu sempurna dan pecahan hackly. Serta ketika diuji kekerasannya maka didapatkan kekerasan : – :.7 dengan menggunakan kaca. "erat jenis dari pyrite ialah 7.1 gr6cm /.pyrite memiliki tenacity sectile. Komposisi kimia nya adalah eS denagan system Kristal isometri. !yrite terbentuk dari proses pembekuan magma yang mengalami hidrotermal ataupun berasal dari reaksi mineral-mineral tertentu. !irit )erbentuk dari kombinasi antara sulfur #belerng$ dan unsur tertentu. !irit terbentuk di sekitar 8ilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. !ada daerah yang terjadi intrusi air laut yang memba8a senya8a-senya8a belerang #S$ dimana kandungan S dalam air laut sangat tinggi kurang lebih FF7 ppm #;ahutomo dan Sutarta, 11$. )erbentuk di 8ilayah gunung api yang kandungan sulfurnya tinggi. !irit biasanya berasosiasi dengan kalsit, kuarsa, fluorit, emas maupun tembaga dan lainnya.
Mineral pirit banyak
digunakan sebagai bahan produksi pembuatan asam sulfat. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan obat kulit #Subagio, 1$. /.
ARSENOPIRIT
rsenopirit memiiki 8arna segar putih perak dan 8arna lapuk abu-abu berdasarkan hasil pengamatan secara kasak mata. Setelah kami menggoreskan porselen, yaitu tegel, maka akan memberikan hitam keabuan dan jika diletakkan oleh sinar matahari memberikan kilap logam. "elahan dari mineral ini, yaitu tidaksempurna dan pecahan tidak rata. Serta ketika diuji kekerasannya maka didapatkan kekerasan 7.7 - : dengan menggunakan kaca. "erat jenis dari rsenopirit ialah :.1E. rsenopirit memiliki tenacity sectile. Komposisi kimia nya adalah esS dengan system Kristal Monoklin !roses pembentukkan rsenopirit adalah B.
ASOSIASI MINERAL TEMBAGA
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
-.
KALKOPIRIT
/.
KALKOSIT
).
ASOSIASI MINERAL NIKEL
-. OLIVIN
Mineral oli+in memiliki 8arna segar coklat kekuningan dan 8arna yang telah terkontaminasi nya adalah ber8arna coklat. pabila kita menggoreskannya dengan porselen maka 8arna bubuknya putih. %li+in memantulkan cahaya yang berasal dari permukaannya yaitu kilap logam. "elahan dari minearal ini sempurna dan pecahannya tidak rata. Kekerasannya :,E-E #kikir baja$ dan berat jenisnya /,0-0,/. )enacity oli+ine adalah Sectile #)idak mudah hancur$. Komposisi kimianya adalah Mge KSi%0 dan memiliki system Kristal orthorombik. Mineral oli+in terbentuk karena pada proses metamorfisme kontak pada batuan dolomite, dan proses pembentukan magma pada suhu 111-111 2. *mumnya merupakan pembentuk batuan dan juga sebagai mineral pengiring dalam batuan beku basa seperti gabbro, perodotit, kimberlit, ophiolit dal lain-lain. "iasanya mineral oli+ine berasosiasi dengan serpentin, piroksin, hornblende. Kegunaannya sebagai ornamaen, perhiasan, dipakai dalam industry pengecoran dengan cara dibuat pasir refraktori, bijih magnesium dan sebagai specimen mineral. dapun cara penambangan dari mineral oli+ine yaitu dengan tambang terbuka #%pen !it$ /.
BAUKSIT
"auksit memiiki 8arna segar abu-abu dan 8arna lapuk coklat berdasarkan hasil pengamatan secara kasak mata. Setelah kami menggoreskan porselen, yaitu tegel, maka akan memberikan cerat putih dan jika diletakkan oleh sinar matahari memberikan kilap logam. "elahan dari mineral ini, yaitu tidak jelas dan pecahan tidak rata. Serta ketika diuji kekerasannya maka didapatkan kekerasan / dengan menggunakan tembaga. "erat jenis dari bauksit ialah .: gr6cm/. "auksit memiliki tenacity sectile. Komposisi kimia nya adalah l%/.5% denagan system Kristal oktahedral. "auksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium tinggi, kadar e rendah dan sedikit kadar kuarsa bebas. Mineral silikat yang terubah akibat pelapukan, mengakibatkan unsure silika terlepas dari ikatan Kristal dan sebagian unsure besi juga terlepas. &enesa bijih bauksit, alumina dpat bersumber dari batuan primer #magmatic ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
dan hidrotermal$ maupun dari batuan sekunder #pelapukan dan metamorphosis$. amun, secara luas yang berada dipermukaan bumi ini berasal dari batuan sekunder hasil proses pelapukan dan pelindian. &enesa dari bauksit sendiri dapt terbentuk dari 0 proses yaitu magamatik, 5idrotermal, metamorfosa, dan pelapukan. "auksit berasosiasi dengan kaolinit, geothit, dll. "auksit digunakan sebagai bahan industry keramik, logam dll. )ambang bauksit berupa surface mining. 'ndapan bauksit di setiap lokasi mempunyai kadar yang berbeda-beda, sehingga penambangannya dilakukan secara selektif dan pencampuran #blending$ merupakan salah satu cara untuk memenuhi persyaratan ekspor. D.
ASOSIASI MINERAL KASITERIT
-.
KUARSA
Kuarsa mempunyai 8arna segar
putih mengkilap serta 8arna lapuk putih
kecoklatan yang terkontaminasi dengan tanah. Setelah digoreskan dengan porselin, maka dikathui ceratnya putih. Kilap yang diberikan oleh mineral ini adalah kilap kaca seperti yang dipantulkan oleh pantulan cahaya permukaan kuarsa. "entuk belahannya tidak sempurna dimana bidang belahnya tidak rata. Memiliki tingkat kekerasan E skala mohrs serta memiliki tenacity yakni mudah rapuh. dapun berat jenisnya ialah ,:7 gr6 cm/. Komposisi kimia kuarsa Si%. dan System kristalnya he4agonal. !roses pembentukan mineral yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat asam, setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme dan pnumatolisis pada proses hidrotermal yang bersuhu rendah #berkisar 111 – 0111 2$. 8alnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya serta penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh gra+itasi sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa, selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu pula. Mineral ini dijumpai pada batuan beku asam seperti granit, granodiorit, tonalit, ryolit. !ada batuan sedimen klastik sebagai detrital material, pada batuan metamorf yaitu phylit, kuar=it granulit dan eklogit. Di dalam geode berongga yang didapatkan di daerah batuan piroklastik didapatkan pula kuarsa kristal dengan struktur bergerigi. )eknik penambangan pasir kuarsa dilakukan secara tambang terbuka berbentuk jenjang. dapun kegunaan pasir kuarsa adalah, sebagai bahan baku pembuatan tegel, mosaik dan enamel. Industri cat sebagai bahan pengisi #filler$. /.
0IR)ON
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
Aircon memiiki 8arna segar bening, coklat dan kuning dan 8arna lapuk coklat dan abu abu. berdasarkan hasil pengamatan secara kasak mata. Setelah kami menggoreskan porselen, yaitu tegel, maka akan memberikan putih dan jika diletakkan oleh sinar matahari memberikan kilap non logam #kaca$. "elahan dari mineral ini, yaitu sempurna dan pecahan rata. Serta ketika diuji kekerasannya maka didapatkan kekerasan :.7 – E.7 dengan menggunakan kaca. "erat jenis dari Aircon ialah 0.7 – 7.F. =ircon memiliki tenacity sectile. Komposisi kimia nya adalah ArSi%0 dengan system Kristal isometric. Airkon terbentuk sebagai mineral asseccories pada batuan yang mengandung afeldspar #batuan beku asam dan batuan metamorf$. (enis cebakannya dapat berupa endapan primer atau endapan sekunder. Di indonesia, =irkon merupakan sedimen sungai yang terdapat di daratan dan lepas pantai. Mineral ini dijumpai bersama-sama dengan mineral kasiterit dan elektrum # u dan g $ sebagai mineral utama, ilmenit, magnesit, mano=it, pyrit dan kuarsa. Secara keseluruhan pada umumnya mineral ini berasal dari batu granit yang telah mengalami pelapukan dan transportasi. Kegunaan =ircon adalah sebagai batu hiasan, serta digunakan sebagai bahan pembuat gelas pada berbagai industry yang ada di Indonesia. Dan cara penambangan =ircon dengan cara tambang semprot, kapal keruk karena =ircon ada pada endapan allu+ial. E.
ASOSIASI MINERAL BESI
-.
HEMATIT
Magnetit memiiki 8arna segar hitam dan 8arna lapuk hitam ke-abu-abuan berdasarkan hasil pengamatan secara kasak mata. Setelah kami menggoreskan porselen, yaitu tegel, maka akan memberikan merah gelap dan jika diletakkan oleh sinar matahari memberikan kilap logam. "elahan dari mineral ini, yaitu tidak jelas dan pecahan tidak rata. Serta ketika diuji kekerasannya maka didapatkan kekerasan 7.: dengan menggunakan kaca. "erat jenis dari hematit ialah 0. – 7.:. hematite memiliki tenacity sectile. Komposisi kimia nya adalah e%/ dengan system Kristal trigonal Mineral hematite terbentuk pada lingkungan batuan beku melalui proses hidrotermal temperatur tinggi dan atau metamorfisme kontak. Mineral ini terdapat dalam lingkungan sedimen. Keterdapatan mineral hematite disekitar lingkungan batuan beku, atau di lereng gunung api. sosiasi dari hematite adalah magnetit, pirit, kalkopirit, dan lain lain. dapun kegunaan dari hematite adalah selain sebagai bahan pembuat besi juga digunakan sebagai bubuk pigmen, oker merah dan bubuk pengilap. Kristalnya yang ber8arna hitam dapat dibuat batupermata. 5ematit ditambang dengan cara pengerukkan pada surface mining.
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
/.
MAGNETIT
Magnetit memiiki 8arna segar hitam dan 8arna lapuk hitam ke-abu-abuan berdasarkan hasil pengamatan secara kasak mata. Setelah kami menggoreskan porselen, yaitu tegel, maka akan memberikan cerat hitam dan jika diletakkan oleh sinar matahari memberikan kilap logam. "elahan dari mineral ini, yaitu sempurna dan pecahan chonchoidal. Serta ketika diuji kekerasannya maka didapatkan kekerasan7.7 – :.7 dengan menggunakan kaca. "erat jenis dari magnetit ialah 7.F gr6cm/. pyrite memiliki tenacity sectile. Komposisi kimia nya adalah e/%0 denagan system Kristal isometri. Mineral ini terbentuk dari hasil sublimasi dalam hubungannya dengan gunung api. )erjadi juga dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai mineral tambahan dan terbentuk pada suhu yang tinggi sekitar F11 o2 - 11o2, maka mineral ini mempunyai bentuk yang sempurna dan idiomrf. Dijumpai pada batuan beku granit dan batu pasir merah sebagai penyemen. Dapat terbentuk pada . lingkungan batuan beku sebagai mineral asesori, atau sebagai deposit segregasi magmatik bersama apatit dan piroksen, . batugamping yang termetamorfisme kontak, berasosiasi dengan gamet, diopsit, oli+in, pirit, hematit dan kalkopirit, serta terdapat sebagai kristal dalam sekis khlorit, /. pegmatit, 0. hidrotermal temperatur tinggi, terdapat dalam urat-urat, dan 7. lingkungan sedimen sebagai mineral rombakan dalam pasir sungai, atau pantai. Kegunaannya sebagai bahan pembuat besi. 2ara penambangannya dengan cara pengerukkan.
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI LABORATORIUM BATUAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ASOSIASI MINERAL EKONOMIS
DAFTAR PUSTAKA
Korps. sisten 17. !enuntun !raktikum. Kristalografi dan mineralogi. *MI. Makassar oer =i= Megatsari. 11. Geologi Fisik . I)" Setia &raha, Doddy. FE. Batuan dan Mineral . o+a. "andung. Sapiie, "enyamin. 11. nonim. Geologi Fisik . "andung I)" http://arriqofauqi.blogspot.co.id/20!/02/mineral"ekonomis.html https://tambangunhas.#ordpress.com/tag/mineral"deposit/
ERWIN MALAIDJI 09320140026 09320120028
HENDRA WAHID R.