Jl. dr. Moh. Hatta No.64Baturaja Ditetapkan di Baturaja, Oktober 2017 KepalaRumahSakit Tk. IV 02.07.05 dr. NoesmirBaturaja,
dr. Ely Sakti P. Sihotang, Sp.B Mayor Ckm NRP 11030008060777 11030008060777
PENGERTIAN
keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur dalam satu menit setelah lahir 1.
ASESMEN KEPERAWATAN
2.
Pada Kehamilan Denyut jantung janin lebih cepat dari 160 x/mnt atau kurang dari 100 x/mnt, halus dan ireguler serta adanya pengeluaran mekonium. a. Jika DJJ normal dan ada mekonium : janin mulai asfiksia b. Jika DJJ 160 x/mnt ke atas dan ada mekonium : janin sedang asfiksia c. Jika DJJ 100 x/mnt ke bawah dan ada mekonium : janin dalam gawat Pada bayi setelah lahir a. Bayi pucat dan kebiru-biruan b. Usaha bernafas minimal atau tidak ada c. Hipoksia d. Asidosis metabolik atau respiratori respiratori e. Perubahan fungsi jantung f. Kegagalan sistem multiorgan g. Kalau sudah mengalami perdarahan di otak maka ada gejala neurologik : kejang, nistagmus, dan menangis kurang baik/ tidak
menangis 1.
2.
3.
4.
DIAGNOSA KEPERAWATAN 5.
6.
KRITERIA EVALUASI / NURSING OUTCOME (NOC)
INTERVENSI (NIC)
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi mukus banyak. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi/ hiperventilasi Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi. Risiko cedera berhubungan dengan anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi pemajanan pada agen-agen infeksius. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan kurangnya suplai O2 dalam darah. Proses keluarga terhenti berhubungan dengan pergantian dalam status kesehatan anggota keluarga
1. Kepatenan Jalan Nafas dan Tidak ada suara nafas tambahan 2. Pasien menunjukkan pola nafas yang efektif 3. Kecepatan dan irama respirasi dalam batas normal 4. Fungsi paru dalam batas normal 5. Bebas dari cidera/ komplikasi 6. Temperatur badan dalam batas normal 1. Tentukan kebutuhan oral/ suction tracheal. 2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction 3. Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan melakukan pengisapan lender 4. Kaji bunyi paru, frekuensi nafas, kedalaman nafas dan produksi sputum 5. Lakukan pengkajian fisik secara rutin terhadap bayi baru lahir, perhatikan pembuluh darah tali pusat dan adanya anomali 6. Monitor temperatur dan warna kulit 7. Jaga temperatur suhu tubuh bayi agar tetap hangat
INFORMASI / EDUKASI
PENELAAH KRITIS
KEPUSTAKAAN
1. Tentang Asfiksia, penyebab, gejala klinis dan komplikasi 2. Tentang pemberian dan manfaat ASI
Kainstawatnap : KaptenCkmDarsun, S.Kep Sub KomiteMutuKeperawatan : SupriAstuti, AMK