LAPORAN PENDAHULUAN ASFIKSIA NEONATORUM NEONATORUM DI RUANG BAKUNG RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
Disusun Oleh : Sint !enin" Nur Shr NIM. SN#$###%
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA SURAKARTA &'#$(&'#)
LAPORAN PENDAHULUAN ASFIKSIA NEONATORUM NEONATORUM DI RUANG BAKUNG RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
A. K*nse+ K*nse+ Pen, Pen,-i -itt #. Deinisi Suatu keadaan bayi baru lahir yang mengalami gangguan tidak bernapas secara spontasn dan teratur setelah lahir. Asfiksia dapat terjadi selama kehamilan atau persalinan (Sofian, 2012). Asfiksia neonatarum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (Sarono, 2011). 2011). Asfiksia neonatarum adalah suatu keadaan dimana saat bayi lahir mengalami gangguan pertukaran gas dan kesulitan mengeluarkan karbondioksida (Sarono, 2010). Asfiksia neonatorum dapat merupakan kelanjutan dari kegagalan janin (fetal distress) intrauteri. !etal distress adalah keadaan ketidakseimbangan antara kebutuhan "2 dan nutrisi janin sehingga menimbulkan perubahan metabolism janin menuju metabolism anaerob, yang menyebabka n hasil akhir metabolismenya bukan lagi #"2 ($anuaba, 200%). &. Eti*l*"i &eberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang yang mengakibatkan hipoksia bayi di dalam rahim dan dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir. &eberapa faktor tertentu diketahui dapat menjadi penyebab terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir, diantaranya adalah ('urarif usuma, 201*)+ a. !aktor ibu 1) reekl reeklamp ampsia sia dan eklamp eklampsi siaa 2) endarahan endarahan abnormal abnormal (plase (plasenta nta pre-ia pre-ia atau atau solusio solusio plasenta) plasenta) *) artus artus lama lama atau atau part partus us macet macet ) /emam selama selama persalin persalinan an nfeksi nfeksi berat berat (malaria, (malaria, sifili sifilis, s, , , 3) 4) ehamilan ehamilan 5eat 5eat 6ak 6aktu tu (sesudah (sesudah 2 minggu minggu kehamila kehamilan) n) b. !aktor ali ali usat 1) 5ili 5ilita tan n tal talii pusa pusatt 2) ali pusa pusatt pen pendek dek *) Simp Simpul ul tal talii pusa pusatt ) rol rolaps apsus us tali tali pus pusat at c. !ak !aktor &ayi ayi 1) &ayi prematur prematur (sebelu (sebelum m *7 minggu kehamilan) kehamilan) 2) ersalinan ersalinan dengan dengan tindakan tindakan (sungsang, (sungsang, bayi bayi kembar, kembar, distosia distosia bahu, bahu, ekstraksi -akum, ekstraksi forsep) *) elain elainan an baaa baaan n (kong (kongenit enital) al) ) Air ketuban ketuban bercampur bercampur mekonium mekonium (arna (arna kehijauan) kehijauan)
!aktor $aternal
•
•
/isebabkan ipotensi
•
syok dengan
berkurang sehingga "2 dan nutrisi makin
sebab apapun
tidak seimbang untuk memenuhi
Anemia
kebutuhan metabolisme. emampuan transportasi "2 turun
•
maternal •
sehingga konsumsi "2 janin tidak
enekanan respirasi atau
•
•
8terus
paru $alnutrisi Asidosis dan
•
dehidrasi Supine
•
hipotensi Akti-itas
•
terpenuhi $etabolisme janin sebagian menuju metabolisme anaerob sehingga terjadi
penyakit •
eterangan Aliran darah menuju plasenta akan
timbunan asam laktat dan piru-at serta •
menimbulkan asidosis metabolic Semuanya memberikan kotribusi pada pertumbuhan konsentrasi "2 dan nutrisi makin menurun.
•
$enyebabkan aliran darah menuju
kontraksi
plasenta makin menurun sehingga "2
memanjang9
dan nutrisi menuju janin makin
hiperakti-ita
berkurang imbunan glukosanya yang
s :angguan
•
menimbulkan energy pertumbuhan
3askuler
melalui "2 dengan hasil akhir #"2 atau habis karena dikeluarkan melalui paru ; paru atau plasenta janin, tidak cukup •
untuk memenuhi kebutuhan. $etabolisme beralih menuju metabolisme anaerob yang menimbulkan
lasenta
•
/egenerasi
•
-askuler Solusio
•
plasenta ertumbuhan hypoplasia primer
•
asidosis !ungsi plasenta akan berkurang sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan "2
•
dan nutrisi metabolisme janin $enimbulkan metabolisme anaerob dan akhirnya asidosis dengan p darah turun.
ali
•
ompresi
•
tali pusat Simpul
usat
mati9lilitan •
•
Aliran darah menuju janin berkurang idak mampu memenuhi nutrisi "2 dan
•
nutrisi $etabolisme berubah menjadi
•
metabolisme anaerob
tali pusat ilangnya jelly
•
6harton nfeksi
•
ebutuhan metabolisme nutrisi makin tinggi, sehingga ada kemungkinan tidak dapat dipenuhi oleh aliran darah dari
•
Anemia janin
•
plasenta Aliran nutrisi dan "2 tidak cukup menyebabkan metabolisme janin menuju metabolisme anaerob, sehingga terjadi
•
timbunan asam laktat dan piru-at emampuan untuk transportasi "2 tidak cukup sehingga metabolisem janin berubah menjadi menuju anaerob yang menyebabkan asidosis.
/. Mni Mnie est sts sii Kli Klini niss Asfiksia neonatarum biasanya akibat dari hipoksia janin yang
menimbulkan tanda=tanda sebagai berikut ('urarif usuma, 201*) + a /<< irre irregul guler er dan frekue frekuensi nsi >1?0 >1?0 @9men @9menit it atau atau 100 100 @9menit @9menit.. ada keadaan umum normal denyut janin berkisar antar 120=1?0 @9menit dan selama his frekuensi ini bisa turun namun akan kembali normal b
setelah tidak ada his. erdapat erdapat mekonium pada air ketuban pada letak kepala. ekurangan "2 merangsang usus sehingga mekonium keluar sebagai tanda janin
c
asfiksia. ada peme pemerik riksaa saan n dengan dengan amnio amniosko skopi pi didap didapatk atkan an p janin janin turu turun n
sampai 7,2 karena asidosis menyebabkan turunnya p. 0. K*1+lili-si si omplikasi ini meliputi beberapa organ+ a. Bdem Bdemaa otak otak dan dan erd erdar arah ahan an ota otak k ada penderita asfksia dengan gangguan fungsi jantung yang telah berlarut sehingga terjadi aliran darah ke otak yang menurun. eadaaan ini akan menyebabkan hipoksia dan iskemik otak yang berakibat terjadinya edema otak. al ini juga dapat menimbulkan perdarahan otak. b. Anuria atau oliguria
/isfungsi -entrikel jantung dapat pula terjadi pada pen derita asfksia. eadaan ini dikenal istilah disfungsi miokardium pada saat terjadinya yang disertai dengan perubahan sirkulasi. ada keadaan ini curah jantung akan lebih banyak mengalir ke organ seperti mesentrium dan ginjal. al inilah yang menyebabkan terjadinya hipoksemia pada pembuluh darah mesentrium dan ginjal yang menyebabkan pengeluaran urine sedikit. c. ejang ada bayi yang mengalami asfksia akan mengalami gangguan pertukaran gas dan transport "2 sehingga penderita kekurangan persediaan "2 dan kesulitan pengeluaran #"2. al ini dapat menyebabkan kejang pada anak tersebut karena perfusi jaringan tak efektif. d. oma Apabila pada pasien asfksia berat segera tidak ditangani akan menyebabkan koma karena beberapa hal, diantaranya + hipoksemia dan perdarahan pada otak. Sedangkan akibat tindakan dari pemakaian bag and mask yang berlebihan dapat menyebabkan pneu motoraks, dimana pada pengembangan paru yang berlebihan dapat menyebabkan al-eolus pecah atau robekan pada mediastinum sehinga udara akan mengisi rongga pleura 9 mediastinum. 2. Pt* Pt*is isi* i*l*" l*"ii 3n 3n Pt Pth4 h4, , . Pt* Pt*i isi si*l *l*" *"ii ada aal proses kelahiran setiap bayi akan mengalami hipoksia relatif dan akan terjadi adaptasi akibat akti-itas bernapas dan menangis. Apabila proses adaptasi terganggu, maka bayi bisa dikatakan mengalami asfiksia yang akan berefek pada gangguan sistem organ -ital seperti jantung, paru=paru, ginjal dan otak yang mengakibatkan kematian ($anuaba, 200%). Asfiksia terjadi karena janin kekurangan "2 dan kadar #"2 bertambah, timbul rangsangan terhadap ner-us -agus sehingga /<< (denyut jantung janin) menjadi lambat.
apneu primer.
5. Pth4, $enurut $anuaba (200%) + $aternal (hipotensi syok, anemia maternal, penekanan respirasi,malnutrisi, respirasi,malnutrisi, asidosis, supine hipotensi)
lasenta (degenerasi -askuler, solusio plasenta, pertumbuhan pertumbuhan hypoplasia primer)
8terus (akti-itas kontraksi, gangguan -askuler)
ali pusat (kompresi, lilitan
AS!SA (sedang, berat)
aru=paru terisi cairan ( misal + aspirasi mekonium, air ketuban)
:angguan metabolism perubahan asam basa basa
'apas cepat
Apneu
Suplai "2 ke paru C
Suplai "2 dalam darah C
Asidosis respiratorik
ipoksia organ (jantung, otak paru)
:angguan perfusi=-entilasi perfusi=-entilasi erusakan otak
/<< / C sianosis
Keti3-ee-tin +*l n+s 6'''/&7
'apas cuping hidung, hidung, sianosis, hipoksia
ematian bayi
Keti3-ee-tin +erusi 9rin"n +erier 6''&'07
roses keluarga terhenti
Akral dingin Resi-* 8i3er Resi-* -eti3-sei15n"n suhu tu5uh 6''''27
6'''/27
Gn""un +ertu-rn "s 6'''/'7
$. Pen Pent tl l-s -sn n n n a. ind indak akan an eper epera aat atan+ an+ 1) &ersihkan &ersihkan jalan jalan nafas nafas + kepala kepala bayi dileta diletakkan kkan lebih lebih rendah rendah agar
lendir mudah mengalir, bila perlu digunakan laringioskop untuk membantu penghisapan lendir dari saluran nafas yang lebih dalam. 2) Dangsang Dangsang reflek reflek pernafasan pernafasan + dilakukan dilakukan setelah setelah 20 detik detik bayi bayi tidak memperlihatkan bernafas dengan cara memukul kedua telapak kaki menekan tanda achiles. /7 $empertahankan suhu tubuh. b. indakan khusus 1) Asfiksia Asfiksia berat+ berat+ &erika &erikan n oksigen oksigen dengan tekanan posit positif if dan intermiten melalui pipa endotrakeal. dapat dilakukan dengan tiupan udara yang telah diperkaya dengan oksigen. ekanan "2 yang diberikan tidak lebih dari *0 cm2". &ila pernafasan spontan tidak timbul lakukan massage jantung dengan ibu jari yang menekan pertengahan sternum %0 ;100 @9menit. 2) Asfiksia Asfiksia sedang9ri sedang9ringan+ ngan+ asang asang relkiek relkiek pernafasan pernafasan (hisap (hisap lendir, lendir, rangsang nyeri) selama *0=?0 detik. &ila gagal lakukan pernafasan kodok (!rog breathing) 1=2 menit yaitu + kepala bayi ektensi maksimal beri oksigen 1=2 l9mnt melalui kateter dalam hidung, buka tutup mulut dan hidung serta gerakkan dagu ke atas=baah secara teratur 20@9menit. enghisapan cairan lambung untuk mencegah regurgitasi. B. Asuh Asuhn n Ke+ Ke+er er4t 4tn n # Pen"-9in . Sirkulasi 'adi apikal dapat berfluktuasi dari 110 sampai 1%0 @9menit. ekanan ekanan
darah ?0 sampai %0 mmg (sistolik), 0 sampai 4 mmg (diastolik). 1 &unyi &unyi jantung, jantung, lokas lokasii di mediast mediastern ernum um dengan dengan titik titik intens intensita itass maksimal tepat di kiri dari mediasternum pada ruang intercosta 2
93. $urmur $urmur bias biasany anyaa terjad terjadii di selam selamaa beberap beberapaa jam pert pertama ama
kehidupan. * ali ali pusat pusat putih putih dan dan bergela bergelatin tin menga mengandun ndung g 2 arteri arteri 1 -ena. -ena. b. Bliminasi /apat berkemih saat lahir. c. $aka $akana nan9 n9ca cair iran an 1) &erat &erat badan+ badan+ 2400=0 2400=000 00 gram. gram. 2) anj anjan ang g bada badan+ n+ = =4 4 cm. cm. *) urgor urgor kulit kulit elastis elastis (ber-arias (ber-arias sesuai gestasi). gestasi). d. 'eur 'euros osen enssori ori 1) onus onus otot+ otot+ fleksi fleksi hipertoni hipertonik k dari semua semua ekstremit ekstremitas. as. 2) Sadar dan dan aktif aktif mendemonstr mendemonstrasika asikan n refleks refleks menghisap menghisap selama selama *0 *0 menit pertama setelah kelahiran (periode pertama reakti-itas). enampilan asimetris (molding, edema, hematoma).
*) $enangis $enangis kuat, kuat, sehat, sehat, nada nada sedang sedang (nada menangis menangis tinggi tinggi menunjukan abnormalitas genetik, hipoglikemia atau efek nerkotik yang memanjang). e. er ernafa afasan 1) Skor A:AD A:AD++ skor skor optimal optimal antar antaraa 7=10. 7=10. 2) Dentang Dentang dari *0=?0 *0=?0 permenit permenit,, pola periodik periodik dapat terlih terlihat. at. *) &unyi nafas bilateral, bilateral, kadang=kadang kadang=kadang krekels krekels umum aalnya aalnya silindrik thorak+ kertilago @ifoid menonjol umum terjadi. f. eamanan Suhu rentan dari *?,40# =*7,4o#. Ada -ermiks (jumlah dan distribusi tergantung pada usia gestasi). g. ulit ulit lembut, fleksibel, pengelupasan tangan9kaki dapat terlihat, arna merah muda atau kemerahan, mungkin belang=belang menunjukan memar minor (misal+ kelahiran dengan forseps), atau perubahan arna herliEuin, petekie pada kepala9ajah (dapat menunjukan peningkatan tekanan berkenaan dengan kelahiran atau tanda nukhal), bercak portine, ne-i telengiektasis (kelopak mata, antara alis dan mata atau pada nukhal), atau bercak mongolia (terutama punggung baah dan bokong) dapat terlihat. Abrasi Abrasi kulit kepala mingkin ada (penempatan &
/ N* . 1
elektroda internal). ($ansjoer, 2007) Di" Di"n* n*s s Ke+er e+er 4t 4tn n :angguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran 5
darah ke al-eoli, al-eolar edema, al-eoli=perfusi. etidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiper-entilasi. etidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
3
hipoksia organ. Desiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan
e
sianosis. Desiko cedera berhubungan dengan hipoksia jaringan.
Inte Inter; r;en ensi si Ke Ke+e +er r4 4t tn n
D< Ke+er4tn :angguan pertukaran gas b.d gangguan aliran darah ke al-eoli, al-eolar edema, al-eoli=perfusi (000*0)
Tu9un 3n Kriteri Hsil NO8 : Respiratory status : Gas Exchange Respiratory status : ventilation Vital Vital sign status Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama * @ 4 menit gangguan pertukaran gas klien dapat teratasi dengan kriteria hasil + 1 lien mampu menunjukkan peningkatan
Inter;ensi NI8 : 1 Resp Respir irat ator oryy Mon Monit itor orin ing g (3350) a $oni $onito torr rat rata=r a=rata ata kedalaman, irama dan usaha respirasi. b #atat pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunana otot tambahan, retraksi otot subkla-ikular dan interkostal. c $oni $onito torr suara uara napa napass seperti dengkur d $onitor otot
-entilasi dan oksigenasi yang adekuat 2 $emelihara kebersihan paru= paru dan bebas dari tanda=tanda distress pernapasan * anda= nda=ttanda anda -it -ital dalam rentang normal 2.
*.
.
NO8 : etidak dakefektifan pola napas (000*2) Respiratory status : Gas Exchange Respiratory status : ventilation Vital Vital sign status Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama * @ 4 menit ketidakefektifan pola nafas klien dapat berkurang dengan kriteria hasil + 1 lien mampu menunjukkan peningkatan -entilasi dan oksigenasi yang adekuat 2 $emelihara kebersihan paru= paru dan bebas dari tanda=tanda distress pernapasan * anda= nda=ttanda anda -it -ital dalam rentang normal etidak dakefektifan NO8 : Tissue perfusion : perfusi jaringan cerebral perifer berhubungan Setelah dilakukan dengan hipoksia tindakan keperaatan organ selama *@2 jam ketidkefektifan perfusi jaringan perifer dapat teratasi dengan kriteria hasil + 1. menunjukkan fungsi sensori motorik cranial yang utuh + tingkat kesadaran membaik, tidak ada gerakan=gerakan in-olunteer. Desiko NO8 : Thermoregulation ketidakseimbanga Thermoregulation: n suhu tubuh
diafragma (gerakan paradoksis) e Auskultasi sua suarra napas, catat area penurunan9 tidak adanya -entilasi dan suara tambahan. f Ausk Auskul ulta tassi sua suarra par paru u untuk mengetashui hasil tindakan g ola olabo bora rasi si pemb pember eria ian n "2 NI8 : 1 Oxyg Oxygen en Ther Therap apyy (33 (3320 20)) a $onito $onitorr aliran aliran oksigen b "bser-asi adanya tanda=tanda hipo-entilasi ertahankan jalan napas yang paten c Atur Atur perala peralatan tan oksigenasi d ertahankan ertahankan posisi posisi pasien.
NI8 : Peripheral Sensation management 1 $oni $onito torr adan adanya ya daer daerah ah tertentu yang hanya peka terhadap panas9dingin 2 $oni $onito torr ada adany nyaa par parat ates esee * $onitor adanya nya tromboplebitis ola olabo bora rasi si deng dengan an dokt dokter er
NI8 : 1 Temper mperat atur uree Regu Regula lati tion on (3900)
(00004)
4.
Desiko cedera berhubungan dengan hipoksia jaringan
newborn Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 2 @ 2 jam resiko ketidakseimbangan suhu tubuh klien dapat berkurang dengan kriteria hasil + Suhu kulit normal 1 Suhu badan *?o=*7o# 2 3 dalam bata atas normal * :ula da darah da dalam batas normal es eseim eimbang bangan an asam asam basa dalam batas normal 4 &ili &iliru rubi bin n dal dalam bat batas normal ? idrasi kuat NO8 : Risk Control
Setelah dilakukan
a b
c d e f g
NI8 : 1 n!ir !ironmenta ntal
Management ("#$0) a Sedi Sediak akan an lingk ingkun unga gan n
tindakan keperaatan selama 2 @ 2 jam tidak ada resiko cedera pada
$onitor su suhu tubuh buh minimal setiap 2 jam Dencanakan monitoring suhu secara kontinu $onitor /,D,DD $onitor a arna dan dan suhu kulit entuk ntukan an inta intake ke cair cairan an dan nutrisi Selimuti pasien ola olabo bora rasi si pemb pember eria ian n antipiretik bila perlu
yang aman untuk pasien b dentifikasikan
klien dengan kriteria hasil
kebutuhan keamanan
+
pasien sesuai dengan 1
2
li lien terbe erbeba bass dar darii
kondisi fisik dan
cedera
fungsi kognitif pasien
eluarga mampu ampu
serta riayat penyakit
menjelaskan
terdahulu pasien $enghindarkan
cara9metode untuk
c
lingkungan yang
mencegah cedera *
eluarga mampu ampu
berbahaya d $em $emasan asang g si side rai rail
menjelaskan faktor resiko lingkungan9
e
perilaku personal
tidur yang bersih dan
eluarga mampu ampu
nyaman $embatasi
memodifikasi gaya hidup untuk
f
pengunjung g $enganjurkan
mencegah cedera 4
tempat tidur $eny $enyed edia iaka kan n tempa empatt
keluarga untuk
eluarga dapat menggunakan
h
menemani pasien $engontrol
fasilitas kesehatan
lingkungan dari
yang ada untuk
kebisingan
klien ?
i
$emindah dahkan barang
eluarga mampu ampu
;barang yang dapat
mengenali
membahayakan &erikan penjelasan
perubahan status kesehatan klien
j
kepada keluarga tentang adanya status kesehatan dan penyebab penyakit
DAFTAR PUSTAKA