ANALISIS DAMPAK UTANG LUAR NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pembangunan di Indonesia berjalan dengan menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai target. Untuk mencapai target pertumbuhan yang tinggi diperlukan investasi yang besar. Karena keterb ket erbata atasan san tab tabunga ungan n nas nasion ional al dal dalam am mem membiay biayai ai inv invest estasi asi,, mak makaa inv invest estasi asi asi asing ng men menjad jadii prioritas dalam menggenjot pertumbuhan. Besarnya arus modal asing, selain menggerakkan roda usaha usa ha sek sektor tor ri riil il jug jugaa dih diharap arapkan kan dapa dapatt mem memper perbes besar ar aru aruss per perput putara aran n uang di pas pasar ar uan uang, g, menambah kapitalisasi pasar modal/bursa saham Indoneia, serta menutup defisit neraca transaksi berjalan yang selama ini selalu dialami Indonesia. Pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, serta arus masuk modal asing belum tentu menggambarkan mengga mbarkan majunya perekonomian Indonesia. Pertum Per tumbuha buhan n eko ekonom nomii yang tin tinggi ggi di Ind Indones onesia, ia, ti tidak dak men menggam ggambark barkan an bah bahaa yang mengalami pertumbuhan adalah unit!unit usaha yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. "ustru sebaliknya, yang mendorong pertumbuhan adalah unit!unit usaha yang dimiliki asing dan para konglomerat. Begitu pula dengan semakin meningkatnya pendapatan perkapita Indonesia tidak menunjukkan penghasilan setiap arga negara Indonesia bertambah baik. #i dalam P#B terdapat milik orang asing yang kontribusinya cukup besar. "umlah yang besar dan terus bertambah dari investasi asing di Indonesia membuktikan ketergantungan yang besar perekonomian dalam negeri terhadap luar negeri. Investasi asing bagi perekonomian riil, baik terhadap negara maupun masyarakat sangat merugikan. Banyak investasi asing yang memasuki ilayah publik serta sumber daya alam. #engan dikuasainya aset!aset pelayanan publik ataupun industri yang menguasai hajat h ajat hidup orang banyak, maka pihak asing sangat dominan dalam mengatur supply mengatur supply dan dan menentukan harga. $odaro %&''() berpendapat baha akumulasi utang luar negeri (external debt) debt) merupakan suatu sua tu gej gejala ala umu umum m yan yang g aj ajar ar.. *en *endahn dahnya ya tab tabung ungan an dal dalam am nege negeri ri tid tidak ak mem memungk ungkink inkan an dilakukannya investasi secara memadai, sehingga pemerintah negara!negara berkembang harus menarik dana pinjaman dan investasi dari luar negeri. Bantuan luar negeri dapat memainkan peranan yang sangat penting dalam usaha negara yang bersangkutan guna mengurangi kendala utamany uta manyaa yan yang g ber berupa upa kek kekura urangan ngan dev devisa isa,, ser serta ta unt untuk uk mem memper pertin tinggi ggi tin tingkat gkat per pertum tumbuha buhan n ekonominya. +enurut nton Baono dalam makalah seputar utang luar negeri, dari sudut pandang makro ekonomi, salah satu tujuan pembangunan adalah pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cuku cu kup p ti ting nggi gi.. #a #ala lam m pe penc ncap apai aian an pe pert rtum umbu buha han n te ters rseb ebut ut di dipe perl rluk ukan an in indi dika kato torr ki kine nerj rjaa perekonomian yang tangguh dan hal ini sangatlah tergantung dari beberapa faktor pendukungnya. Beberapa faktor tersebut antara lain kapital, ka pital, sumberdaya sumberda ya alam, a lam, tenaga tenag a kerja dan teknologi serta struktur masyarakat %termasuk aturan dan kebijakan). #ari lima faktor di atas
unsur kapital dan aturan %kebijakan) adalah komponen utama dalam tinjauan khusus atas kebijakan moneter. Pada aalnya bantuan luar negeri sangat efektif sebagai injeksi untuk tetap mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi kita agar tetap tinggi rata!rata diatas - pertahun. $etapi rupanya hal tersebut membuat kita kecanduan untuk semakin tergantung pada bantuan luar negeri dari tahun ketahun dan sampai saat ini. Bahkan oleh beberapa pengamat ekonomi kita dikatakan baha hutang luar negeri kita telah berada pada posisi raan dan dapat mengganggu kondisi perekonomian kita. al ini perlu diaspadai oleh pemerintah dan sasta yang menerima modal sehingga diperlukan strategi dan kebijakan yang tepat. +enurut #idik ". *ahbini hutang luar negeri sebenarnya tidak sesederhana bila ditinjau dalam jangka panjang. Khususnya menyangkut implementasi pemanfaatannya serta evaluasinya. +eskipun dalam jangka aktu pendek berperan sebagai injeksi, tetapi dalam jangka panjang akan menjadi beban ekonomi jika tidak digunakan secara tepat, inilah yang perlu dipertahankan seleksi pemanfaatannya yang baik. +enurut Prasetiantono %dalam Baono0 &''1) baha pendapat tentang peran hutang luar negeri bukan lagi sebagai pelengkap akan tetapi sebagai sokoguru, sebenarnya ada benarnya akan tetapi hal ini ada salahnya. +enurut Prasetiantono tidak seluruh hutang luar negeri tersebut milik pemerintah akan tetapi hampir sebagian lebih dari hutang luar negeri tersebut milik dari sektor sasta, yang beliau juga katakan, baha secara mikro hutang luar negeri oleh sasta tersebut tidak salah karena memang pada kenyataannya baha suku bunga di luar negeri lebih rendah dan murah dari pada di dalam negeri, akan tetapi ditinjau secara makro hutang tersebut justru memberatkan pada neraca pembayaran dan pada cadangan devisa negara kita. "adi pendapat tersebut tidak salah akan tetapi juga tidak benar tergantung bagaimana pemerintah memanfaatkan hutang luar negeri tersebut dengan sebaiknya dan mengendalikan jumlah hutang luar negeri yang diciptakan oleh pihak sasta, dengan berbagai strategi dan kebijakannya. 1.2.Rumuan Maala! &.2.&. Bagaimanakah dampak pinjaman luar negeri yang dilakukan Indonesia terhadap pembangunan dan tatanan perekonomian Indonesia3 &.2.2. Bagaimana solusi untuk meminimalisir utang luar negeri Indonesia3 1.".Met#$#l#g% Penel%t%an 1.".1. Met#$e Penel%t%an +etode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode nalisis #eskriptif berdasarkan informasi!informasi yang diperoleh melalui buku dan internet. 1.".2. Sum&er Data #ata utang luar negeri pemerintah pusat dan bank sentral diperoleh dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. 1.'.T%n(auan Putaka 1.'.1. Pengert%an $an Latar Belakang Utang Luar Neger% Utang luar negeri merupakan bantuan luar negeri (loan) yang diberikan oleh pemerintah negara!negara maju atau badan!badan internasional yang khusus dibentuk untuk memberikan pinjaman dengan keajiban untuk membayar kembali dan membayar bunga pinjaman
tersebut. $ujuannya untuk menutup kekurangan kebutuhan pembiayaan investasi dan untuk membiayai defisit transaksi berjalan %current account ) neraca pembayaran dalam rangka pembiayaan transaksi internasional sehingga posisi cadangan devisa tidak terganggu. Berdasarkan buku 4tatistik Utang 5uar 6egeri Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, utang luar negeri pemerintah adalah utang yang dimiliki oleh pemerintah pusat, terdiri dari utang bilateral, multilateral, fasilitas kredit ekspor, komersial, leasing dan 4urat Berharga 6egara %4B6) yang diterbitkan di luar negeri dan dalam negeri yang dimiliki oleh bukan penduduk. 4B6 terdiri dari 4urat Utang 6egara %4U6) dan 4urat Berharga 4yariah 6egara %4B46). 4U6 terdiri dari 7bligasi 6egara yang berjangka aktu lebih dari &2 bulan dan 4urat Perbendaharaan 6egara %4P6) yang berjangka aktu sampai dengan &2 bulan. 4B46 terdiri dari 4B46 jangka panjang %Ijarah 8i9ed *ate /I8*) dan :lobal 4ukuk. Utang luar negeri bank sentral adalah utang yang dimiliki oleh Bank Indonesia, yang diperuntukkan dalam rangka mendukung neraca pembayaran dan cadangan devisa. 4elain itu juga terdapat utang kepada pihak bukan penduduk yang telah menempatkan dananya pada 4ertifikat Bank Indonesia %4BI), dan utang dalam bentuk kas dan simpanan serta keajiban lainnya kepada bukan penduduk. 4edangkan Utang luar negeri sasta adalah utang luar negeri penduduk kepada bukan penduduk dalam valuta asing dan atau rupiah berdasarkan perjanjian u tang(loan agreement) atau perjanjian lainnya, kas dan simpanan milik bukan penduduk, dan keajiban lainnya kepada bukan penduduk. Utang luar negeri sasta meliputi utang bank dan bukan bank. Utang luar negeri bukan bank terdiri dari utang luar negeri 5embaga Keuangan Bukan Bank %5KBB) dan Perusahaan Bukan 5embaga Keuangan termasuk perorangan kepada pihak bukan penduduk. $ermasuk dalam komponen utang luar negeri sasta adalah utang luar negeri yang berasal dari penerbitan surat berharga di dalam negeri yang dimiliki oleh bukan penduduk. 1.'.2. Pen)e&a& Bearn)a Utang Luar Neger% da beberapa penyebab meningkatnya utang 5uar negeri Indonesia secara umum yaitu; &. #efisit $ransaksi Berjalan %$B) $B merupakan perbandingan antara jumlah pembayaran yang diterima dari luar negeri dan jumlah pembayaran ke luar negeri. #engan kata lain, menunjukkan operasi total perdagangan luar negeri, neraca perdagangan, dan keseimbangan antara ekspor dan impor, pembayaran transfer. #engan terjadinya defisit transaksi berjalan sehingga dibutuhkan utang/pinjaman luar negeri. 2. +eningkatnya kebutuhan investasi +enurut 4unariyah %2<<=;>); ?Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka aktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa!masa yang akan datang.@ ampir setiap tahun Indonesia menghadapi dilema invesment!saving gap. +enurut kordinator bapenas rmida lisjahbana pada tahun 2<&&, jumlah dana tabungan; &2,(> triliun 4ementara kebutuhan investasi *p 2.>A(,- triliun0 #engan adanya gap, al ini mendorong meningkatnya pinjaman 56, terutama pinjaman sektor sasta. #i samping kelangkaan dana, meningkatnya utang 56 juga didorong oleh perbedaan tingkat suku bunga.
=. +eningkatnya Inflasi Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga!harga secara umum dan terus!menerus %kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor . 5aju inflasi mempengaruhi tingkat suku bunga, karena ekspektasi inflasi merupakan komponen suku bunga nominal. $rend inflasi meningkat menyebabkan Bank Indonesia memangkas suku bunga. #engan rendahnya suku bunga maka minat orang untuk berinvestasi rendah, maka pemerintah untuk memenuhi belanja negaranya melalui pinjaman luar negeri. >. 4truktur perekonomian tidak efisien !! dengan alat ukur I7* Incremental capital output ratio %I7*) adalah rasio antara investasi di tahun yang lalu dengan pertumbuhan output %P#*B). I7* mencapai >,' %&'(> C 2<&&) yang seharusnya antara = C =.A. "adi ada pemborosan sekitar =<, karena tidak efisien dalam penggunaan modal, maka memerlukan invetasi besar. al ini mendorong utang luar negeri. 1.'.".
&. a.
b.
c.
2. a. b. c.
1.'.'.
a. b. c. d.
Bentuk*&entuk P%n(aman Luar Neger% Bentuk pinjaman luar negeri dapat dilihat dari dua aspek, antara lain ; 4umber #ana Bila dilihat dari sumber dananya, pinjaman luar negeri dapat dibedakan menjadi; Pinjaman +ultilateral Daitu pinjaman yang berasal dari badan!badan internasional, misalnya Eorld Bank, sian #evelopment Bank %#B), Islamic #evelopment Bank %I#B). Pinjaman Bilateral Daitu pinjaman yang berasal dari negara!negara baik yang tergabung dalam :I maupun antar negara secara langsung %intergovernment ). Pinjaman 4indikasi Daitu pinjaman yang diperoleh dari beberapa bank dan lembaga keuangan bukan bank %5KBB) internasional. Pemberian pinjaman tersebut dikoordinir oleh satu bank/5KBB yang bertindak sebagai sindication leader . Pinjaman ini biasanya dalam jumlah besar dan bersifat komersial %commercial loan), misalnya dengan tingkat suku bunga yang mengambang %floating rate). 4yarat!syarat pinjaman yang dituangkan dalam loan agreement merupakan konsensus dan kesepakatan diantara para pemberi pinjaman. 4egi Pertimbangan Beberapa pertimbangan bagi Pemerintah dalam menerima pinjaman komersial adalah; +endukung penganekaregaman %diversifikasi) pinjaman atau memperluas sumber pinjaman yaitu memperoleh pinjaman dari perbankan dan lembaga keuangan bukan bank. "umlah pinjaman relatif lebih besar dan tatacara penarikannya lebih mudah. Penggunaan dana tidak terikat pada satu proyek tertentu namun lebih flesibel, baik untuk diinvestasikan kembali, untuk membiayai proyek atau untuk memperkuat cadangan devisa. Sum&er P%n(aman Luar Neger% 4umber pinjaman luar negeri dalam pembangunan Indonesia terdiri dari ; Eorld Bank sian #evelopment Bank %#B) onsultative :roup on Indonesia % :I ) Pinjaman di 5uar I::I/:I
e. 1.'.+.
a. b. c. d. e. f. g.
1.'.-.
Pinjaman/hibah lainnya Pr%n%, Daar Pener%maan P%n(aman Luar Neger% Beberapa prinsip dasar dalam penerimaan pinjaman luar negeri adalah ; Pinjaman yang diterima harus berjangka panjang dengan syarat!syarat yang ringan, yaitu syarat yang masih dapat dipenuhi secara normal dan ajar. Pinjaman yang diterima tidak disertai dengan suatu ikatan politik apapun dan dilandasi aFas yang saling menguntungkan secara ajar. "umlah dan syarat pinjaman disesuaikan dengan batas kemampuan untuk membayar kembali dan tidak menimbulkan beban yang terlalu memberatkan terhadap neraca pembayaran. Penggunaan dan penarikan dana pinjaman tidak terlalu ketat dan lebih disukai jenis pinjaman yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan 4umber dana pinjaman harus jelas dan pihak kreditor dikenal mempunyai reputasi yang baik. Perlu adanya penganekaragaman %diversifikasi) sumber dan bentuk pinjaman Penggunaan pinjaman tidak dibatasi untuk impor barang/jasa dari negara pemberi pinjaman saja, tetapi hendaknya bebas digunakan untuk kepentingan impor dari 6egara lain. Ketentuan $an Per)aratan Utang Luar Neger% Hutang Luar Neger% In$#ne%a ,$/ SULNI Maret 201' Utang luar negeri %U56) Indonesia pada "anuari 2<&> tercatat U4#2-',= miliar sehingga tumbuh 1,& %yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan #esember 2<&= sebesar >,- %yoy). Peningkatan pertumbuhan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan posisi U56 sektor sasta sebesar &2,2 %yoy) menjadi U4#&>&,> miliar. 4ementara itu, posisi U56 sektor publik tumbuh sebesar &,' %yoy) menjadi U4#&21,' miliar. "ika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya, U56 sector sasta hanya tumbuh <,-, sementara U56 sektor publik meningkat &,-. Berdasarkan jangka aktu, kenaikan pertumbuhan U56 terutama terjadi pada U56 jangka panjang. U56 berjangka panjang pada "anuari 2<&> tumbuh 1,& %yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan #esember 2<&= sebesar >,& %yoy). 4ementara itu, U56 berjangka pendek tumbuh 1,< %yoy), sedikit lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 1,& yoy. Pada "anuari2<&>, U56 berjangka panjang tercatat sebesar U4#222,( miliar, atau mencapai (2,1 dari total U56. #ari jumlah tersebut, U56 berjangka panjang sektor publik mencapai U4#&2&,A miliar %'A,< dari total U56 sektor publik), sementara U56 berjangka panjang sektor sasta sebesar U4#&<&,= miliar %1&,1 dari total U56 sasta). Untuk U56 sasta, peningkatan pertumbuhan terjadi pada U56 sektor finansial dan sector pengangkutan G komunikasi. U56 sektor sasta terutama terarah pada lima sektor ekonomi, yaitu sektor keuangan %pangsa 2-,A dari total U56 sasta), sektor industri pengolahan %pangsa 2<,>), sektor pertambangan dan penggalian %pangsa &(,&), sektor listrik, gas, dan air bersih %pangsa &&,-), dan sektor pengangkutan dan komunikasi %pangsa 1,-). #ari kelima sector tersebut, dua sektor yaitu sektor keuangan dan sektor pengangkutan dan komunikasi mencatat kenaikan pertumbuhan pada "anuari 2<&> masing!masing sebesar &&,& %yoy) dan A,( %yoy), dari bulan sebelumnya sebesar A,1 %yoy) dan >,> %yoy). 4ementara itu, pertumbuhan U56 sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan tumbuh
sebesar 2<,> %yoy) dan &&,1 %yoy), lebih lambat dari 2-,& %yoy) dan &2,& %yoy) pada bulan sebelumnya. #i sisi lain, U56 sektor listrik, gas, dan air bersih masih mengalami kontraksi sebesar &,1 %yoy). Bank Indonesia memandang perkembangan U56 tersebut masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal tercermin pada posisi U56 "anuari 2<&> yang cukup terkendali di level =<,( dari P#B. Peningkatan pertumbuhan U56 "anuari 2<&> antara lain tidak terlepas dari kebutuhan kebutuhan pembiayaan ekonomi, termasuk melalui utang luar negeri. Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan U56 Indonesia, terutama U56 jangka pendek sasta, sehingga tetap optimal mendukung perekonomian Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Dam,ak Utang Luar Neger% Ter!a$a, Pertum&u!an Ek#n#m% 2.&.&. Debt Service Ratio (DSR) #i luar masalah defisit transaksi berjalan %#$B) dan inflasi yang harus diperbaiki oleh pemerintah, maka pemerintah masih harus mencermati posisi debt service ratio %#4*) Indonesia agar jangan sampai melonjak. Debt Service Ratio%#4*) adalah jumlah pembayaran bunga dan cicilan pokok utang luar negeri jangka panjang dibagi dengan jumlah penerimaan ekspor. "ika #4* semakin besar, maka beban utang luar negeri semakin berat dan serius. 6amun, makna dari besarnya angka #4* ini tidak mutlak demikian, sebab ada negara yang #4*!nya ><, tetapi relatif tidak menemui kesulitan dalam perekonomian nasionalnya. 4ebaliknya, bisa terjadi suatu negara dengan #4* yang hanya sebesar kurang dari &< menghadapi kesulitan yang cukup serius dalam perekonomiannya. 4elama ada keyakinan dari negara kreditur dan investor baha telah terjadi perkembangan ekonomi yang baik di negara debiturnya, maka pembayaran kembali pinjaman diprediksikan akan dapat diselesaikan dengan baik oleh negara debitur. +enurut sumber www.businessnews.com, #4* Indonesia terlihat berfluktuasi. Pada 2<
,'A pada 2<&2 naik menjadi >2,1= pada akhir 2<&=. 4eiring dengan pelemahan pasar ekspor dunia sepanjang 2<&= telah membuat #4* mengalami peningkatan. Pada 2<&> seiring dengan membaiknya ekonomi sejumlah negara di Hropa, "epang dan merika 4erikat, pemerintah optimis ekspor nasional akan mengalami peningkatan dan membuat #4* akan tetap terjaga dalam rentang tetap aman sepanjang 2<&>.
2.&.2. #ampak Positif Utang 5uar 6egeri &. #ampak positif dari utang luar negeri yaitu terhadap pembangunan ekonomi dan peningkatan tabungan masyarakat. 4ebab, alirannya dapat meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik sehingga utang luar negeri menghasilkan multiplier effect positif terhadap perekonomian, kemudian terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan tabungan masyarakat sebagai dampak lanjutannya. lasannya, aliran bantuan luar negeri dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik dan seterusnya. 4ampai di situ, secara teori, bantuan luar negeri justru menghasilkan dampak pengganda %multiplier effects) yang positif pada perekonomian, pinjaman luar negeri dalam jangka pendek dapat menutup defisit PB6, dan ini jauh lebih baik dibandingkan jika defisit PB6, sehingga memungkinkan pemerintah untuk melaksanakan pembangunan dengan dukungan modal yang relatif lebih besar, tanpa disertai efek peningkatan tingkat harga umum. #engan demikian pemerintah dapat melakukan ekspansi fiskal untuk mempertinggi laju pertumbuhan ekonomi nasional. +eningkatnya laju pertumbuhan ekonomi berarti meningkatnya pendapatan nasional, yang selanjutnya memungkinkan untuk meningkatnya pendapatan perkapita.%nik Eahyuningsih;2<&2). 2. 4umber dana luar negeri merupakan sarana yang diperlukan untuk memperlancar pembangunan. #engan adanya modal maka proyek dapat dilaksanakan, dipercepat dan diperluas cakupannya. =. Pengejaran ketinggalan dari negara!negara maju bisa lebih dimungkinkan. #engan modal yang cukup maka kita bisa mengejar %dalam batasan tertentu) ketinggalan!ketinggalan dari negara! negara maju, paling tidak dari segi materiil yang pokok. lat!alat teknologi kita bisa impor dengan demikian proyek pembangunan bisa berjalan %+. 4uprihadi 4. &'(< 0 =<). 2.&.=. #ampak 6egatif Utang 5uar 6egeri &) 4isi efektifitas, secara internal, utang luar negeri menghambat tumbuhnya kemandirian ekonomi negara. 4erta pemicu terjadinya kontraksi belanja sosial, merosotnya kesejahteraan rakyat, dan melebarnya kesenjangan. 2) 4ecara eksternal, utang luar negeri menjadi pemicu meningkatnya ketergantungan negara pada modal asing, dan pada pembuatan utang luar negeri secara berkesinambungan . =) 4isi kelembagaan, lembaga!lembaga keuangan multilateral diyakini telah bekerja sebagai kepanjangan tangan negara!negara #unia Pertama pemegang saham utama mereka, untuk mengintervensi negara!negara penerima pinjaman. >) 4isi ideologi, utang luar negeri diyakini telah dipakai oleh negara!negara pemberi pinjaman, terutama merika, sebagai sarana untuk menyebarluaskan kapitalisme neoliberal ke seluruh penjuru dunia. A) 4isi implikasi sosial dan politik, utang luar negeri sebagai sarana yang sengaja dikembangkan oleh negara!negara pemberi pinjaman untuk mengintervensi negara!negara penerima pinjaman. 2.2 Strateg% Peman/aatan Hutang Luar Neger% +enurut nton Baono dalam modul Utang 5uar 6egeri Indonesia, alaupun timbul permasalahan di seputar hutang luar negeri kita, tetapi sumber permodalan luar negeri masih diperlukan untuk membiayai program!program pembangunan baik pemerintah maupun sasta. da pengaruh yang positif yang didapat dari peranan sumber dana luar negeri sebagai berikut ; &. sumber dana luar negeri merupakan sarana yang diperlukan untuk memperlancar pembangunan. #engan adanya modal maka proyek dapat dilaksanakan, dipercepat dan diperluas cakupannya.
2. pengejaran ketinggalan dari negara!negara maju bisa lebih dimungkinkan. #engan modal yang cukup maka kita bisa mengejar %dalam batasan tertentu) ketinggalan!ketinggalan dari negara! negara maju, paling tidak dari segi materiil yang pokok. lat!alat teknologi kita bisa impor dengan demikian proyek pembangunan bisa berjalan %+. 4uprihadi 4. &'(< 0 =<). 4umber pembiayaan luar negeri tersebut terdiri dari ; &. 7# %official #evelopment ssisteent) yaitu gabungan negara!negara yang membantu pemberian dana pada negara Indonesia. #alam istilah bantuan ini dinamakan bantuan dari sektor pemerintah. Bantuan ini terdiri dari bantuan program dan bantuan proyek 2. P+ %Penanaman +odal sing) bantuan ini dinamakan bantuan dari sektor sasta terdiri dari P+ langsung portofolio dan kredit ekspor %g. 4useno $riyanto, &''< 0 (-). Pemanfaatan bantuan luar negeri yang bersyarat lunak tersebut bagi peningkatan investasi dibidang infrastruktur dan sarana sektor publik yang dapat memperlancar aktivitas dan produktivitas perekonomian masyarakat yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan peningkatan efisiensi sehingga dapat mendukung upaya peningkatan daya saing perekonomian secara keseluruhan. Untuk bantuan luar negeri yang berupa bantuan program dimanfatkan semaksimal mungkin untuk program!program sosial kemasyarakatan seperti kesehatan, pendidikan dan peningkatan kesejahteraan. 4ementara sumber pendanaan untuk proyek!proyek baik oleh pemerintah %BU+6) maupun sasta dari bantuan proyek yang berbentuk pinjaman komersial luar negeri %PK56) harus ditentukan batasan oleh pemerintah melalui tim PK56 mengenai besarnya plafon pinjaman yang dapat diperoleh baik oleh BU+6 dan sasta. al tersebut dimaksudkan agar penerimaan PK5+ disesuaikan dengan kemampuan membayar kembali, baik pokok pinjaman maupun bunganya disamping untuk menghindari resiko!resiko pembayaran akibat adanya kesimpang siuran dalam memasuki pasar Internasional. $erutama oleh sasta yang kadang ?sok royal@ dalam jumlah pinjaman tetapi setelah jatuh tempo sering mengalami kesulitan dalam melunasinya. 4ehingga berdampak pada semakin meningkatnya beban keajiban hutang pemerintah. Untuk itu perlu benar!benar dipikirkan strategi pemanfatannya terutama dalam pemilihan proyek!proyek yang bersifat produktif seperti pengembangan sektor industri rakyat untuk memacu peningkatan sektor migas telah terbukti efektif dalam peningkatan ekspor non migas yang tentu saja semakin meningkatkan devisa negara dan peningkatan kesejahteraan rakyat. 4elain itu perlu dihindari pemanfaatan dana luar negeri terutama oleh pihak sasta untuk proyek!proyek raksasa yang beresiko tinggi dan bersifat latah secara berlebihan seperti proyek! proyek properti atau lapangan golf yang memakan dana besar tetapi pemanfaatannya untuk peningkatan kesejahteraan rakyat hanya sangat sedikit bahkan cenderung tidak ada. +asalah proyek!proyek tersebut gagal dan sasta tidak tanggap untuk bayar hutang maka pemerintah dan rakyat juga menanggung beban hutang tersebut. Pemanfaatan sumberdana luar negeri yang berupa investasi asing atau P+ dalam berbagai bidang usaha juga sangat potensial sebagai salah satu sumber dana luar negeri sebab dari tahun ketahun semakin meningkat. 6amun tentunya ditahun!tahun mendatang persaingan untuk menarik minat investor asing semakin ketat terutama dating dari negara!negara berkembang lainnya. Untuk itu diperlukan penciptaan iklim investasi yang kon dusif baik melalui deregulasi seperti PP no. 2&''> tentang investasi asing juga melalui kebijakan disegala bidang
baik dibidang sektor moneter maupun riil dan didukung oleh kestabilan ekonomi makro yang mantap. 6amun demikian perlu adanya sikap selektif dalam menerima investasi asing yang masuk agar tidak sampai terjadi pelarian modal ke luar malah merugikan kita. 4umber pendanaan luar negeri lain yang dapat dimanfaatkan baik oleh BU+6 maupun sasta adalah penjualan saham dipasar internasional. $entu saja hal ini membuat kesiapan terutama yang menyangkut kondisi perusahaan baik dalam menejemen maupun struktur keuangannya. 4elain pengaruhnya terhadap kestabilan ekonomi makro relatif lebih kecil juga dapat semakin memperkukuh keuntungan perusahaan yang bersangkutan. 6amun demikian diperlukan langkah!langkah persiapan yang matang sehingga langkah tersebut dapat lebih meningkatkan keuntungan bagi perolehan devisa negara dan bukan sebaliknya. 2." S#lu% Pengurangan Hutang da beberapa solusi pemecahan utang luar negeri Indonesia diantaranya ; &. Debt Swap 4olusi yang paling sederhana mengatasi utang luar negeri adalah dengan mengoptimalkan restrukturisasi utang. 4edangkan pengertian debt swap menurut Bank Indonesia adalah Pertukaran atau konversi utang, baik dalam bentuk perjanjian pinjaman maupun surat berharga, dengan kontrak utang baru. 2. #iplomasi Hkonomi #iplomasi ekonomi juga penting dilembagakan dengan sasaran untuk memperoleh keringanan dan penghapusan sebagian hutang sehingga proses pengurasan sumber daya dapat dihambat =. Potensi Internal Pemerintah 4endiri #engan menjaga kinerja makro!ekonomi dalam posisi yang stabil dan menghentikan utang luar negeri baru. >. Kebijakan Pemerintah Pemerintah harus mempunyai kemauan dan itikad baik untuk mengakhiri semua hasrat berhutangnya, dan menolak secara tegas pengaruh dan tekanan dari negara lain yang ingin menjerat negara ini dengan utang yang besar.
BAB III PENUTUP da beberapa catatan yang dapat diambil sebagai kesimpulan dari bab ini yaitu ; &. 4umber pendanaan luar negeri masih tetap dibutuhkan sebagai sumber pendanaan pembangunan terutama untuk menutupi kesenjangan antara besarnya investasi dengan tabungan dalam negeri. 2. Perlu adanya kebijakan dalam pemanfaatan sumber!sumber pendanaan luar negeri agar tidak menimbulkan permasalahan baru dalam proses pembangunan terutama yang menyangkut masalah pengembalian kembali pinjaman atau =. Pemanfaatan sumber!sumber dana luar negeri untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta produktifitas kegiatan perekonomian rakyat yang berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan
rakyat. 4elain itu pemanfaatan sumber dana luar negeri tersebut hendaknya dipertimbangkan pula dampaknya pada pemeliharaan kestabilan perekonomian secara makro, khususnya inflasi dan neraca pembayaran. >. Perlunya mencari alternatif!alternatif baru dalam penggalian sumber dana luar negeri seperti penjualan saham oleh perusahaan nasional baik BU+6 maupun sasta di pasar Internasional selain relatif lebih aman juga dapat memperkuat struktur keuntungan perusahaan yang bersangkutan. A. Perlu diingat baha sumber dana luar negeri hanyalah bersifat sementara untuk menutupi kebutuhan akan sumber!sumber pendanaan pembangunan. Untuk itu kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan tersebut harus terus ditingkatkan dari tahun ketahun dengan meningkatkan sumber!sumber dana dalam negeri yang tersedia.
DATAR PUSTAKA $odaro, +ichael P., &''(, ?Pembangunan Hkonomi di #unia Ketiga "ilid 2@, Hdisi ke!-, "akarta; Penerbit Hrlangga. *achbini, #idik "., 2<<2, ?Utang 5uar 6egeri dan Hkonomi *akyat@,http;//.academia.edu, 2<<2. Baono, nton, rtikel; ?4eputar Utang 5uar 6egeri@, antonbaono.staff.stainsalatiga.ac.id /p! content/uploads/sites/A2<&=/<2/4eputar!Utang!5uar!6egeri.pdf, diakses pada 2' 4eptember 2<&>. Eahyuningsih, nik, rtikel; ?Pengaruh Utang 5uar 6egeri $erhadap Pertumbuhan Hkonomi@, anikahyuningsih.blogspot.com, diakses pada 2' 4eptember 2<&>. rifin, +arissa ., dkk. +akalah;?Utang 5uar 6egeri@, http;//.slideshare.net/ +arlina #eliana/hutang!luar!negeri!admkeuangan!negara, diakses 2' 4eptember 2<&>. Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, 2<&>, ?4tatistik Utang 5uar 6egeri Indonesia@, ol; , +aret 2<&>. Peraturan Pemerintah *epublik Indonesia 6omor &< $ahun 2<&& $entang $ata ara Pengadaan Pinjaman 5uar 6egeri dan Penerimaan ibah. . 2<&>. ?+enyoal #ebt 4ervice *atio Indonesia@ dalamwww.businessnews.com , 2( 8ebruari 2<&>.