Alat Pemroses Material
Bab I Pendahuluan
Alat Alat bera beratt merup erupak akan an su suat atu u alat alat meka mekani nis s yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k memudahkan suatu proses pengerjaan konstruksi. Dalam suatu artian sempit, alat berat berat hanya hanya diguna digunakan kan dalam dalam penger pengerjaa jaan n pemind pemindahan ahan volume volume tanah tanah saja. saja. Akan Akan teta tetapi pi,, dewa dewasa sa ini ini alat alat bera beratt buka bukan n hany hanya a digu digunak nakan an sebag sebagai ai pem peminda indah h
tanah anah saja aja
nam namun su suda dah h
meran erangk gkum um pada pada seti setiap ap lingk ingkup up
pengerjaan konstruksi yang mustahil dilakukan secara manual oleh manusia.
Dalam merealisasikan suatu pengerjaan konstruksi fisik secara efektif dan efisien, tentunya harus memenuhi tiga hal wajib yakni : berkualitas, tepat waktu dan ekonomis. Dan dewasa ini, guna mewujudkan suatu proyek yang berdaya saing dalam tiga hal tadi, maka dikedepankanlah berbagai sumber daya yang ada. Dan perkembangan teknologi mekanis telah membawa para konstruktor masa kini ke arah pengembangan alat-alat mekanis (alat berat) yang yang secara secara makro makro memba membawa wa pening peningkat katan an kualit kualitas, as, ketepa ketepatan tan waktu waktu dan tingkat ke-ekonomis-an yang cukup besar.
Alat berat memiliki dua klasifikasi utama, yakni secara fungsional dan secara operasional, yang mana secara operasional, alat berat dibagi atas alat berat statis dan alat berat dengan penggerak serta secara fungsional antara lain terbagi atas alat berat pengolah lahan, alat berat penggali, alat berat pengangkut dan pemindah material, alat berat pemadat, alat berat pemroses material dan alat berat penempatan akhir material.
Dan untuk saat ini kita akan melihat lebih jauh menyangkut alat-alat berat yang digunakan dalam pemrosesan material, yang mana disaat ini akan dikaji lebih dalam mengenai tiga jenis alat pemroses material yakni, Concrete Batching Plant, Asphalt Mixing Plant, dan Crusher Plant.
1
Alat Pemroses Material
BAB 2 Alat Pemroses Material Alat pemroses material merupakan salah satu jenis dari alat berat yang secara fungsional dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan.
Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. aspal. Yang termas termasuk uk didalam didalam alat alat ini adalah adalah crushe crusherr dan concr concrete ete mixer mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.
Alat Alat pemros pemroses es materi material al berhub berhubung ungan an erat erat dengan dengan alat alat penemp penempatan atan akhir akhir materi material, al, dikare dikarenak nakan an hasil hasil proses proses materi material al di alat alat pemro pemroses ses akhir akhir material akan digunakan oleh alat penempatan akhir material seperti asphalt paver untuk AMP dan concrete spreader untuk CBP.
Concrete Batching Plant (CBP)
1.
Batching Plant atau nama lengkapnya Concrete Batching Plant adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material campuran antara semen dengan material agregat batu dan pasir yang disebut beton.
Proyek-proyek pembangunan jalan tol, khususnya untuk proyek yang menggunakan beton mutu (kekuatan) tinggi, mensyaratkan kontraktor menggunakan batching plant untuk produksi beton yang digunakan pada bangunan struktur dan perkerasan beton semen.
2
Alat Pemroses Material Penggunaan batching plant dimaksudkan untuk memproduksi material beton dengan jumlah yang besar dan kecepatan produksi tinggi, namun mutu dan keseragaman campuran tetap terjamin (homogen).
Ukuran kapasitas alat adalah satuan kecepatan produksi dalam meter kubik perjam. Agar batching plant dapat berproduksi sesuai kapasitasnya, harus didukung dengan kecepatan pasokan material dan jumlah truk pengangkut (Mixer Truck atau Agitator Truck) secara berimbang.
Prosedur pemrosesan beton mutu tinggi Beton merupakan campuran dari semen, agregat dan air. Campuran semen dan air disebut pasta. Agregat yang digunakan secara umum untuk membuat beton adalah agregat halus dan agregat kasar. Campuran beton yang normal mengandung ¾ bagian agregat dan ¼ bagian pasta berdasarkan volume dengan rasio air-semen berkisar antara 0,4 – 0,7 berdasarkan berat. Pekerjaan dalam pembuatan beton meliputi pengukuran berat setiap komponen beton, pencampuran bahan beton, pemindahan campuran beton, penempatan, konsolidasi, dan pengeringan. Sedangkan peralatan yang biasa dipakai dalam proses pembuatan beton sampai beton tersebut ditempatkan antara lain peralatan pencampur beton (concrete batching and mixing), peralatan pemindahan campuran beton, dan peralatan pengecoran.
1. Pencampuran Beton Agregat pada batching plant diletakan pada staple material atau storage bin. Baik pada storage bin maupun pada staple material, agregat dipisahkan menjadi empat bagian yaitu butir kasar (split), butir menengah, butir halus dan pasir. Sedangkan semen diletakan pada suatu tabung disebut cement silo. Tabung ini tertutup rapat sehingga semen dalam keadaan tetap kering. Proses yang dilakukan dalam batching plant dapat secara manual, semi 3
Alat Pemroses Material otomatis atau otomatis. Kapasitas dari batching plant biasanya tiga kali lebih besar dari kapasitas mixing plant.
2. Pemindahan Beton Yang termasuk alat pengangkut beton adalah truck mixer, truck agitator, conveyor, pompa dan crane yang dilengkapi dengan bucket. Pada saat beton tiba diproyek, beton tersebut dicor kedalam cetakan. Untuk memudahkan pengecoran salah satunya dengan menggunakan pompa. Beton disalurkan kedalam cetakan dengan menggunakan pipa. Pipa ini dapat diletakan secara horizontal, vertical dan miring.
3. Pengecoran Beton Setelah menggunakan
beton
plastis
bucket
dituangkan kedalam
maupun
pipa,
beton
cetakan
baik
tersebut
dengan
kemudian
dikonsolidasikan dan diratakan. Cetakan harus bersih, disangga dengan baik dan kuat dan cetakan dilapisi semacam minyak untuk mencegah beton cepat mongering.
4. Perkerasan Beton Perkerasan jalan yang menggunakan beton disebut perkerasan kaku (rigid pavement). Alat yang digunakan dalam pelaksanaan pengecoran beton untuk perkerasan antara lain Paving mixer,
Concrete
spreader,
Tranveerse
concrete finisher, Automatic curing machine, dan Slipform paver.
5. Produktivitas Mixer
4
Alat Pemroses Material Untuk mendapatkan kekuatan beton yang didiinginkan maka yang pertama dilakukan adalah menghitung volume masing-masing campuran bahan beton. Hasil dari penghitungan tersebut disebut dengan mix design.
Concrete Batching Plant,
Concrete Mixer,
http://en.wikipedia.org/wiki/concrete-
http://en.wikipedia.org/wiki/concrete-plant(mono)
2.
Asphalt Mixing Plant (AMP)
Asphalt Mixing Plant adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material campuran antara aspal dengan material agregat batu. Proyek-proyek pembangunan jalan tol perkerasan lentur maupun pelapisan ulang (overlay), umumnya mensyaratkan kontraktor untuk menggunakan asphalt mixing plant untuk produksi material lapis perkerasan seperti asphalt concrete. Penggunaan Asphalt
Mixing
Plant dimaksudkan untuk
memproduksi
material campuran perekerasan lentur dengan jumlah yang besar dengan mutu dan keseragaman campuran tetap terjamin (homogen). Material batu pecah dan aspal akan dipanaskan secara terpisah sebelum dicampurkan. Suhu pencampuran pada alat ini umumnya berkisar 160 derajat celcius.
5
Alat Pemroses Material Jenis-jenis Asphalt Mixing Plant (AMP)
Dilihat dari mobilitasnya, pada umumnya Asphalt Mixing Plant (AMP) dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1. AMP yang permanen, dengan beberapa jenis cara produksinya. 2. AMP yang portable (mudah dipindah-pindah) dan dapat dipasang di dekat lokasi proyek untuk menghasilkan campuran aspal
Dilihat dari jenis produksinya maka secara umum AMP terbagi menjadi tiga tipe yaitu :
1. AMP tipe batch (timbangan). 2. AMP tipe continous (menerus) 3. AMP tipe drum-mix.
1. AMP tipe timbangan
Pada AMP tipe timbangan mempunyai timbangan untuk agregat, timbangan untuk bahan pengisi (filler), timbangan untuk aspal. Agregat panas, filler serta aspal yang telah ditimbang tersebut di masukkan dan diaduk di dalam pugmill.
2. AMP tipe menerus Pada AMP tipe menerus maka gradasi campuran didapat dengan pengaturan keluaran agregat bin panas yang dicampur dengan kadar aspal yang diatur melalui pengaturan kecepatan pompa aspal.
3. AMP tipe drum-mix Pada AMP tipe drum maka agregat yang dikeringkan dan dipanaskan dalam drum juga dicampur dengan aspal dengan mengatur kecepatan pompa aspal.
6
Alat Pemroses Material
Bagian Utama AMP Tipe Batch Dan AMP Tipe Continous
Bagian-bagian komponen dan pengoperasian dan AMP tipe batch dan tipe continous secara garis besar hampir sama yaitu terdiri dari :
- Sistem Pemasok Agregat Dingin (Cold Aggregate Feeder)
Sistem pemasok agregat dingin umumnya digunakan pada unit produksi yang
mudah dipindah-pindah dan dipasang pada empat atau lebih bin
(penampung material), bukaan atau pintu yang dapat disetel, reciprocating feeder dan atau menggunakan ban pengangkut (conyeyer belt) feeder, dan material dingin pada ban pengangkut tersebut akan diteruskan oleh sistem pengangkut (dryerelevator) menuju pengering. Pada jenis lain dipasang bin yang terpisah, bukaan yang dapat diatur, dan sistem ban berjalan. Bukaan pada sistem pemasok harus dapat diatur sehingga didapat agregat dengan kuantitas dan ukuran yang tepat agar sesuai dengan job-mix formula yang diminta.
- Pengering (Dryer)
Dari pemasok dingin maka campuran agregat diangkat ke dalam pengering
untuk
dipanaskan
dan
dikeringkan
pada
temperatur
dan
kelembaban yang diminta. Komponen yang terdapat pada sistem pengering adalah :
a. Silinder berputar (pengering) yang umumnya berdiameter 91 sampai dengan 305 cm dan mempunyai panjang dari 610 sampai dengan 1.219 cm. b. Ketel pengering (burner) yang berisi gas atau minyak bakar untuk penyalaan.
7
Alat Pemroses Material Kipas (fan) sebagai bagian dari sistem pengumpul debu, tapi fungsi
c.
utamanya adalah untuk memberikan udara atau oksigen untuk pembakaran dalam drum.
Pada pengering dipasang serangkaian baris irisan atau potongan metal yang melengkung atau dilas dalam bentuk bervariasi dan melekat pada permukaan di bagian sebelah dalam silinder tersebut. Potongan-potongan ini dikenal sebagai "lifting flights atau flight cup" dan bentuk lainnya dengan fungsi yang relatif serupa. Flight yang dipakai untuk mengangkat dan menjatuhkan agregat melalui gas panas pembakaran umumnya berbentuk "L". Jumlah, bentuk dan susunan flights penting untuk efisiensi pengeringan. Bentuk pengering, kecepatan putaran, diameter, panjang, jumlah, dan disain dari flight mempengaruhi atau mengontrol lamanya waktu yang diperlukan pada proses pengeringan di dalam sistem pengering. Selanjutnya agregat dari pengering menuju elevator panas (hot elevator) melalui lubang atau pintu pengeluaran dekat pembakar di akhir alat pengering. Sebuah alat sensor dari instrumen thermometrik ditempatkan pada lubang pengeluaran yang akan mencatat atau memberikan data temperatur agregat yang keluar dari sistem pengering.
Dryer
:
Alat pengering yang menggunakan burner
(pembakar). Lifting Flights :
Potongan metal di dalam drum pengering yang tersusun.
Cold Bin
Tempat penampung material dingin biasanya berjumlah 4
:
s/d 6 buah bin. Thermostad
:
Alat pengukur temperatur yang menggunakan
tahanan (bukan air raksa). Feeder
:
Sistem pemasok dart bin dingin ke drum pengering.
Ring Gear
:
Ring bergigi untuk memutarkan drum pengering.
Damper
:
8
Alat Pemroses Material Alat pengatur udara yang berfungsi untuk merubah jumlah udara pembakaran. Nozzle
:
Alat untuk menyemprotkan bahan bakar untuk membakar
habis.
Parameter
Pekerjaan
Aspal
dan
Alat Berat
Yang Berhubungan
Dengan Pekerjaan Aspal Aspal sebagian besar digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. Jenis perkerasan yang mengunakan aspal disebut perkerasan lentur. Perkerasan aspal merupakan campuran dari aspal dan agregat (mix asphalt ). Fungsi dari aspal pada campuran aspal adalah sebagai pengikat antar agregat, aspal yang masih padat disebut aspal cement. Campuran aspal agar kuat dan sesuai dengan yang diinginkan maka harus dihitung berdasarkan mix design, yaitu antara lain : 1). Stabil 2). Tidal menyebabkan selip 3). Tahan lama 4). Tidak mengalami kelelahan bahan 5). Kedap air 6). Mudah dikerjakan Asphalt Mixing Plant , Nurantoro. Serba-serbi Jalan tol
7). Fleksibel
9
Alat Pemroses Material Alat-alat berat yang berhubungan dengan pekerjaan pengaspalan adalah sebagai berikut : 1. Asphalt Plant Merupakan tempat tempat campuran aspal diaduk, dipanaskan dan dicampur. Ada dua macam asphalt plant yang sering digunakan yaitu drum mix plant dan batch plant.
a. Batch Plant Ada beberapa komponen dari batch plant, yaitu sebagai berikut : 1). Cold feed system atau cold bin 2). Screen (saringan) 3). Drum dryer (drum pengering) 4). Hot bin (penampungan) 5). Hot elevator (elevator) 6). Pugmil mixer
b. Drum Mix Plant Setiap jenis agregat diukur beratnya pada cold feed system maka agregat tersebut dialirkan kedrum mixer yang berotasi secara vertical
c. Tempat Penyimpanan Aspal Aspal
yang digunakan untuk
berkisar 1500 C.
d. Silo
10
membuat
campuran
temperaturnya
Alat Pemroses Material Silo
adalah
silinder
vertical
yang
digunakan
sebagai
tempat
penyimpanan camuran aspal hasil dari mixer
2. Alat Untuk Perkerasan Pada saat membuat perkerasan dengan aspal, alat yang dibutuhkan berbeda dengan pembuatan perkerasan beton. Selain truck alat yang digunakan untuk perkerasan aspal adalah : a). Asphalt distributor (distributor aspal) b). Asphalt paver atau asphalt finisher c). Compactor (pemadat)
Asphalt Paver, oratoretinsinyur.blogspot.jpg
11
Alat Pemroses Material
3.
Crusher Plant
Crusher Plant adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material batuan dalam keadaan gradasi yang sesuai dengan suatu standar.
Batuan yang berasal dari alam, diangkut dari daerah gunung ke lokasi proyek dengan truck dan kemudian diolah di alat pemecah batuan /Crusher Plant . Proyek-proyek pembangunan jalan tol perkerasan lentur maupun pelapisan ulang (overlay), ataupun proyek reklamasi pantai, umumnya mensyaratkan kontraktor untuk menggunakan crusher plant untuk produksi material batuan yang sesuai dengan spesifikasi gradasi yang dibutuhkan. Penggunaan crusher plant dimaksudkan untuk memproduksi material batuan dengan jumlah yang besar dengan mutu dan keseragaman gradasi berdasarkan standarisai gradasi batuan.
Crusher dan Conveyor Belt CRUSHER Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Selain memisahkan batuan hasil pemecahan dengan menggunakan saringan atau screen. Crusher terdiri dari beberapa bagian yaitu crusher primer, crusher sekunder,
crusher
12
tersier.
Alat Pemroses Material Setelah batuan diledakan, batuan dimasukan kedalam crusher primer. Hasil dari crusher primer dimasukan kedalam sekunder untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Bila hasil crusher sekunder belum memenuhi spesifikasi yang ditetapkan maka batuan diolah kembali di crusher tersier dan seterusnya. Tabel Jenis crusher beserta rasio reduksi
Sumber: Masopikblog
1. Jaw Crusher Cara kerja alat ini adalah dengan menggerakan salah satu jepit, sementara jepit yang lain diam. Tenaga yang dihasilkan oleh bagian yang bergerak mampu menghasilakn tenaga untuk menghancurkan batuan yang keras. Kapasitas jaw crusher ditentukan oleh ukuran crusher. 2. Roll Crusher Roll crusher digunakan sebagai sekunder atau terseier setelah batuan melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer. Roll crusher terdiri
dari
single
roll
dan
double
roll.
Single
roll
digunakan
untuk
memecahkan batuan yang lembap dan tidak menguntungkan jika digunakan untuk memecahkan batuan yang abrasive. Kapasitas roll crusher tergantung pada jenis batuan, ukuran crusher primer, ukuran batuan yang diinginkan, lebar roda dan kecepatan roda berputar.
CONVEYOR BELT
13
Alat Pemroses Material Conveyor Belt merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah, pasir, kerikil batuan pecah beton. Kapasitas pemindahan material oleh belt conveyor cukup tinggi karena material dipindahkan secara terus menerus dalam kecepatan yang relative tinggi. Bagian dari belt conveyor adalah belt atau ban berjalan, idler, unit pengendali, pulley, dan struktur penahan. Jika material yang akan dipindahkan memiliki jarak perpindahan yang relative pendek maka portable conveyor dapat digunakan.
1. Belt
Belt terdiri dari beberapa lembar (ply) bahan disatukan dengan semacam perekat. Jumlah lapisan dapat 4, 6, 7, 8 dan seterusnya. Sedangkan berat setiap lapisan adalah 28, 32, 36, 42 oz dst. Bagian permukaan belt ditutupi oleh karet yang berfungsi untuk menghindari terjadinya abrasi akibat gesekan material.
2. Kapasitas Belt
Berat material yang dipindahkan oleh belt conveyor ditentukan dengan menggunakan rumus berikut ini :
T = 60ASW/2000
dengan : T = berat material yang dihitung dalam ton/ jam A = potongan luas area material (sq ft) S = kecepatan ban (ft/menit) W = berat jenis material (lb/cft) Conveyor Belt,
http://blogger.com/alatpemrosesagregardan-pengangkutannya/masopikblog
14
Alat Pemroses Material 3. Idler
Idler merupakan alat yang menahan ban. Idler bagian atas yang menahan beban berbentuk trapesiun dimana sepertiga lebar dibagian tengah rata dengan kedua bagian sisi yang mirring, sedangkan idler bagian bawah berbentuk rata. Untuk menentukan daya angkut belt conveyor maka tenaga yang diperlukan oleh idler untuk bergerak perlu ditetapkan. Tenaga tersebut tergantung dari tipe dan ukuran idler, berat bagian yang berputar, berat ban, dan berat material.
4. Tenaga Untuk Menggerakan Belt
Sejumlah tenaga luar yang dibutuhkan untuk menggerakan sebuah conveyor belt. Tenaga itu diperlukan untuk menggerakan belt dalam keadaan kosong, memindahkan beban secara horizontal serta mengangkat atau menurunkan beban
secara vertical.
Ketiga tenaga tersebut kemudian
dijumlahkan untuk mengetahui tenaga total yang dibutuhkan.
5. Feeder
Feeder yang diletakkan di bagian awal sebauh system conveyor berfungsi untuk mengatur agar material yang diletakkan di atas belt seragam dalam jumlah. Ada beberapa macam feder yang umum digunakan antara lain apron, reciproting, rotary vane, dan rotary plow.
Pemecahan Batuan Prosedur sederhana pemecahan batuan, meliputi : 1. Batuan alam (granit) yang berukuran sangat besar diangkut oleh alat pengangkut ke lokasi Crusher Plant.
15
Alat Pemroses Material 2. Batuan diangkat serta dimasukkan ke dalam Crusher Plant oleh alat pengangkat. 3. Batuan diolah didalam Crusher Plant serta dibagi menjadi ukuran /
gradasi yang lebih kecil. Secara umum, dibagi atas empat ukuran praktis, yakni : -
Butir kasar (split),
-
Butir menengah,
-
Butir halus dan
-
Pasir
4. Hasil olahan dari Crusher Plant yang berbeda ukuran ditempatkan di beberapa tempat,
dan
diambil
lagi oleh alat pengangkut untuk
digunakan sesuai kegunaan per gradasi batuan.
Bab III Penutup Dalam dunia konstruksi masa kini, ketepatan waktu, kualitas dan ekonomis menjadi harga mati yang harus dibayar oleh setiap konstruktor. Dan maka dari itu pemanfaatan sumber daya secara maksimal tentunya akan sangat menguntungkan. Hal ini dapat kita lihat dari pemanfaat sumber daya teknologi mekanis pada alat-alat berat yang digunakan dalam pemrosesan material konstruksi.
Dan akhir kata, suatu pengertian yang baik dan benar terhadap suatu alat berat akan menghasilkan suatu pemanfaatan alat berat tersebut secara maksimal.
16
Alat Pemroses Material Maka dari itu, marilah kita selalu memperbaharui pengetahuan kita mengenai perkembangan teknologi, terlebih pada perkembangan teknologi alat-alat berat yang kian hari, kian berkembang.
17
Alat Pemroses Material
Reference: http://blogger.com/alatpemrosesagregar-dan-pengangkutannya/masopikblog (diakses pada Sabtu, 20 November 2010, 04:18 AM)
http://blogger.com/senyawa/jenis-dan-fungsi-alat-berat (diakses pada Minggu, 14 November 2010, 01:46 PM)
http://blogger.com/serbaserbijalantol/Nurantoro-Desiono (diakses pada Sabtu, 13 November 2010, 09:31 AM)
http://en.wikipedia.org/wiki/concrete-plant(machine) (diakses pada Minggu, 14 November 2010, 02:26 PM) http://forumbebas.com/jenis-dan-fungsi-alat-berat (diakses pada Sabtu, 20 November 2010, 04:27PM) http://kaskus.com/(Share)Asphalt-Mixing-Plant-(AMP) (diakses pada Sabtu, 13 November 2010, 09:27 AM)
18
Alat Pemroses Material
Kata Pengantar Demi menunjang terlaksananya suatu pekerjaan konstruksi secara baik dan sesuai perencanaan awal, maka diperlukan sumber daya yang dapat menunjang terlaksananya seluruh proses konstruksi. Perkembangan teknologi telah membawa kita kedalam segala macam kepraktisan yang mempermudah segala sesuatu, termasuk kemudahan dalam pengerjaan konstruksi bangunan fisik.. Dan
salah
satu
sumber
daya
penunjang
terciptanya
konstruksi
bangunan fisik yang baik yaitu: ketersediaan alat-alat penunjang yang modern. Hal ini dapat kita lihat pada ketersediaan alat-alat penunjang berupa alat-alat berat. Alat berat memiliki beragam jenis dan fungsi, dan oleh karena lingkup studi alat berat yang terbilang besar, maka untuk saat ini kita hanya akan membahas mengenai alat berat pemroses material.
Apa yang dimaksud dengan alat pemroses material ? Bagaimana membuat beton mutu tinggi dengan CBP? Apa saja bagian-bagian dari AMP ?
Pertanyaan-pertanyaan diatas pastilah akan muncul bilamana kita baru pertama kali mendengar tentang alat pemroses material, dan biarlah kiranya materi
pembahasan
berikut
dapat
membawa
kita
kepada
jawaban
penyusunan
maupun
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Menyadari
akan
keterbatasan
baik
dalam
pengetikan, maka dari itu bilamana ditemukan kekeliruan dalam penulisan dan lain sebagainya, maka penyusun dengan sangat meminta ktitikan yang sekiranya dapat saling membangun antara pembaca dan penyusun, guna terciptanya suatu pengertian yang lebih baik lagi diwaktu yang akan datang.
November 2010 Penyusun.. 19
Alat Pemroses Material
i
20
Alat Pemroses Material
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II CONCRETE BATCHING PLANT ASPHALT MIXING PLANT
2 5
CRUSHER PLANT
11
BAB III PENUTUP
15
REFERENSI
16
21
i
Alat Pemroses Material
Pemindahan Tanah Mekanis / Alat-alat Berat
TUGAS Alat Pemroses Material Concrete Batching Plant, Asphalt Mixing Plant, dan Crusher Plant
Norman Supit 080211098
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2010
22