SURAT KEPUTUSAN No. 93/16/XII/SK_Dir_Keb/2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH
DIREKTUR RS BAPTIS BATU MENIMBANG
: a. Bahwa dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup dan upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Baptis Batu, maka diperlukan penyelenggaraan Pengolahan Air Limbah yang dapat menjamin mutu lingkungan rumah sakit; b. Bahwa agar Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Baptis Batu dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu sebagai landasan bagi penyelenggaraan Pengolahan Air Limbah di Rumah Sakit Baptis Batu; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu.
MENGINGAT
: a. Undang –Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan b. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. d. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. e. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3. f. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit. g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.875 / Menkes / SK / PER / VII / 2001 tentang penyusunan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan. h. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.876 / Menkes / SK / PER / VII / 2001 tentang pedoman teknis analisis dampak kesehatan lingkungan. i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1204 / Menkes / SK / PER / XI / 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.373 / Menkes / SK / PER / III / 2007 tentang Standar Profesi Sanitarian. k. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 61 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. l. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu. m. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, Departamen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2002. n. Pedoman Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Limbah Cair, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1993.
MEMUTUSKAN MENETAPKAN PERTAMA
: : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU TENTANG KEBIJAKAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT BAPTIS BATU
KEDUA
: Kebijakan Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Baptis Batu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA
: Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Baptis Batu dilaksanakan oleh Wakil Direktur Umum Keuangan Rumah Sakit Baptis Batu.
KEEMPAT
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Batu Pada tanggal : 16 Desember 2013 Direktur RS Baptis Batu
dr. Arhwinda Pusparahaju A.,SpKFR.,MARS.
Lampiran Surat Keputusan Direktur RS Baptis Batu No. 93/16/XII/SK_Dir_Keb/2013Tertanggal 16 Desember 2013
KEBIJAKAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT BAPTIS BATU
Kebijakan Umum 1.
Pengolahan Air Limbah harus selalu berorientasi kepada mutu kesehatan lingkungan.
2.
Semua petugas unit wajib memiliki izin kompetensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3.
Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
4.
Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etikket, dan menghormati hak mayarakat di lingkungan rumah sakit (pasien, pengunjung, karyawan dan masyarakat sekitar rumah sakit).
5.
Pengolahan Air Limbah dilaksanakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu.
6.
Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
7.
Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali.
8.
Setiap bulan wajib membuat laporan.
Kebijakan Khusus 1.
Saluran air limbah, bak kontrol, pre treatment dan setiap bak yang berada pada Pengolahan Air Limbah, harus selalu dilakukan pembersihan harian guna memperlancar proses.
2.
Peralatan yang digunakan untuk operasional Pengolahan Air Limbah harus selalu dilakukan pengecekan, pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3.
Volume debit air limbah yang masuk dan keluar dari proses Pengolahan Air Limbah, harus dilakukan pencatatan dan pelaporan harian untuk mengetahui waktu tinggal limbah cair didalam proses.
4.
Setiap parameter fisik-kimia air limbah baik inlet maupun outlet, harus selalu dilakukan pemeriksaan rutin harian untuk menjamin kualitas proses dan hasil akhir buangan air limbah.
5.
Pengujian berkala kualitas buangan air limbah setiap 3 bulan sekali yang dikirim ke dinas/badan pemerintah/badan swasta yang ditunjuk pemerintah sebagai bahan evaluasi dan rencana tindak lanjut/perbaikan proses Pengolahan Air Limbah.
6.
Untuk meningkatkan mutu kualitas buangan, mencegah pencemaran lingkungan dan memperlancar proses pengolahan air limbah, perlu dilakukan pemenuhan peralatan untuk operasional Pengolahan Air Limbah, peralatan untuk pemeriksaan kualitas buangan air limbah dan penambahan bakteri pengurai (biofecta/NS206) secara rutin.
7.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas wajib mengikuti pelatihan yang diselenggarakan.
Ditetapkan di : Batu Pada tanggal : 16 Desember 2013 Direktur RS Baptis Batu
dr. Arhwinda Pusparahaju A.,SpKFR.,MARS.