ANALISIS SISTEM JARINGAN KOMPUTER DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek
Oleh A.Abdurahman A.Abdurahman Saleh 0706001
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT Jalan Mayor Syamsu No.2 Telp/Fax.0262-232773, Telp/Fax.0262-232773, Jayaraga, Garut 44151
2011
A.ABDURAHMAN A.ABDURAHMAN SALEH, 0706001 Analisis Sistem Jaringan Komputer di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Dibawah bimbingan Bapak Nurdianto.S.Pd, MT. 91 Halaman +viii/55 Gambar/18 Tabel/9 Daftar Pustaka
ABSTRAK Sebuah organisasi memang sudah menjadi biasa memiliki lebih dari satu komputer yang masing-masing memiliki data dengan fungsi yagn berbeda, yang akan tetapi untuk mengkoordinir kebutuhan tersebut dibutuhkan suatu jaringan yang menghubungkan antar komputer sehingga memungkinkan terjadinya sharing data. Penelitian kerja praktek ini di lakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut adalah Analisis Sistem Jaringan Komputer yang meliputi seluruh aspek aspek komponen sistem jaringan dengan metoda analisis yang meliputi tahapan identifikasi, pemahaman tentang jaringan komputer, serta menganalisis kinerja sistem jaringan komputer. Objek yang penelitian penelitian yang dikaji adalah lingkungan fisik dari dari sistem jaringan, topologi sistem jaringan, software dan hardware komputer yang mendukung terhadap sistem jaringan komputer, sistem operasi yang digunakan dalam setiap komputer, baik komputer yang bertindak sebagai server atau client, serta dalam penelitian ini dipokuskan pada analisis beban kerja dan kinerja sistem jaringan komputer serta tools-tools apa saja yang digunakan, maka untuk mengetahui bagaimana kinerja jaringan komputer perlu adanya pengukuran yang harus dilakukan diantaranya pengukuran koneksi jaringan dan pengukuran kecepatan mengakses internet di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut. Hasil analisis dijadikan dasar dari sistem jaringan berbasis komputer yang dapat meningkatkan efektivitas kerja serta dapat menghemat biaya, ruang dan waktu.
Kata Kunci: Jaringan komputer, komputer, server, server, client, topologi topologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi (TI) saat ini semakin cepat
memasuki berbagai bidang, sehingga akan menjadi pemicu untuk mendorong banyak Instansi atau Organisasi baik itu milik Swasta maupun organisasi kepemerintahan dengan tujuan untuk meningkatkan dan mengefisiensikan dalam proses penyelesaian pekerjaannya dengan menggunakan teknologi jaringan komputer yang di implementasikan di dalamnya sebagai solusi pemecahan masalah. Teknologi Informasi banyak di dimanfaatkan oleh berbagai kalangan organisasi
karena mampu mampu untuk untuk menjadi menjadi solusi terbaik guna guna memecahkan memecahkan
berbagai permasalahan dan akan meningkatkan daya saing terhadap kemajuan suatu organisasiny organisasinya. a.
Dengan di adopsinya adopsinya sebuah jaringan komputer komputer akan
menjadi solusi seperti komunikasi menjadi cepat, dapat saling berbagi pemakaian file data (sharing data) dengan komputer lain, tukar data atau pengiriman data menjadi cepat dan akurat, memungkinkan untuk berbagi sebuah printer yang terhubung kejaringan secara bersama-sama dalam area jaringan, jari ngan, lebih menghemat biaya, efisiensi kerja menjadi lebih meningkat, pemeliharaan file-file data lebih mudah dan di proteksi dan masih banyak yang lainya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut sebagai suatu instansi keperintahan Negara yang menaungi bidang sumberdaya Kepariwisataan dan seni budaya daerah di bawah pemerintahan Kabupaten Garut, sebagai instansi pemrintah yang dituntut loyalalitas kinerjanya dalam mengolah bidang keorganisasianya yang sudah ditunjang dengan teknologi informasi sebagai alat untuk menyelasaikan permasalahanya. Dengan di integrasikanya sistem jaringan komputer sebagai harapan untuk menyelasaikan beban kerja secara efektif dan efisien. Berdasar pemahaman diatas, sehinga diperlukan adanya analisis terhadap sistem jaingan komputer yang dintegrasikan didalam tubuh organisasi sebagai pemahan apakah sistem jaringan komputer tersebut telah memenuhi terhadap
beban kerja operasional organisasi. Adapun judul yang diambil adalah “ANALISIS “ANALISIS SISTEM JARINGAN KOMPUTER DI DINAS KEBUDAYAAN
DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT ”.
1.2
Identifikasi Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam kerja praktek ini adalah: a. Apakah jaringan komputer berpengaruh terhadap efisiensi dan efektipitas kerja organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kabupaten Garut b. Sejauh mana kesesuaian beban kerja organisasi terhadap performa (unjuk kerja) jaringan komputer
1.3
Tujuan Penelitian Mengetahui sejauh mana kesesuaian performa (unjuk kerja) jaringan komputer terhadap beban kerja organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut
1.4
Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut : Analisis di lakukan hanya pada bagian sistem jaringan komputer di Dinas Kebudayaan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut
1.5
Metodologi Metodologi Penelitian
1.5.1
Metode Pengumpulan Data
1.
Untuk mengumpulkan data-data primer menggunakan teknik : a. Wawancara, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung dengan memegang pada instrumen penelitian dalam bentuk pedoman-pedoman wawancara untuk mendapatkan jawaban langsung dari bagian-bagian yang terlibat dalam ruang lingkup penelitian. b. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung bagaimana proses akumulasi sistem jaringan yang selama ini berjalan, sehingga dari sisi itu dapat diketahui informasi apa saja yang akan dianalisis.
c. Dokumen, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai dokumen yang ada pada sistem yang sedang berjalan. 2. Untuk mengumpulkan data sekunder yaitu dengan menggunakan teknik studi kepustakaan,
suatu
teknik
pengumpulan
data
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisa buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan penelitian ini.
1.5.2
Metode Analisis Analize, dan Adapun metode analisis sistem adalah Identify, Understand, Analize, Report, (ref: Pressman). Pressman).
Identify, Identify, mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahapan analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang di
inginkan untuk dipecahkah.
Understand,
mempelajari dan memahami secara terperinci
bagaimana sistem yang ada beroperasi.
Analize, langkah ini dilakukan berdasarkan hasil telaah yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
1.6
Report, yaitu tahapan akhir untuk membuat laporan hasil analisis.
Kerangka Pemikiran a. Studi Pendahuluan, teknik dalam meninjau suatu objek kerja praktek b. Studi Kepustakaan, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan menganalisa beberapa referensi buku pengumpulan data dengan cara mempelajari beberapa dokumen, literatur, atau file-file yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang ada dalam ruang lingkup penelitian ini. c. Analisis, yaitu proses pengumpulan data dan menganalisis sistem yang berjalan.
d. Kesimpulan, yaitu menjelaskan tentang usulan hasil akhir dari penelitian kerja praktek yang telah dilakukan.
START
Studi Pendahuluan
Studi Kepustakaan
Analisis Sistem
Kesimpulan
END
Gambar 1.1 : Flowchart Kerangka Pemikiran
1.7 Sistematika Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan Kerja Praktek ini terdiri dari empat bab, agar lebih dipahami dari bab-bab tersebut, maka pada penulisan sistematika pembahasan ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, metodologi penelitian, kerangka pemikiran, dan sistematika dari penulisan ini.
BAB II
LANDASAN TEORI Berisikan teori yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang disesuaikan dengan dengan materi penelitian.
BAB III
ANALISIS SISTEM Yaitu proses identifikasi terhadap sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan pendekatan metodologi analisis sebagai bahan acuan dalam proses analisis sistem.
BAB IV
KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan masalah yang telah dilakukan dilakukan analisis analisis sebelumnya, serta saran-saran yang yang mungkin dapat diambil manfaat bagi pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Sejarah Singkat Jaringan Komputer Sejarah jaringan komputer global ( dunia ), dimulai pada tahun 1969 ,
Advance Research ketika Departemen Pertahan Amerika, membentuk Defense Advance Projects Agency ( DARPA ) yang bertujuan mengadakan riset mengenai ‘cara
menghubungkan menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik’. Pada tahun yang sama pula, dua orang ahli komputer Vinton Cerf dan Bob Khan mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar yang menjadi cikal Network bakal pemikiran International Network
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui lebih dari satu juta komputer. Pada tahun yang sama muncul satu istilah yang beken, yaitu Surfing ( Menjelajah ). Tahun 1994, situs-situs dunia mulai tumbuh dengan subur ( setidaknya, saat itu terdapat 3.000 alamat halaman ) dan bentuk pertama kalinya Virtual Shopping atau e-retail muncul diberbagai situs.
2.2
Pengertian Jaringan Komputer Berikut ini bebererapa definisi definisi jaringan komputer sebagai sebagai berikut:
“Jaringan Komputer adalah sekumpulan “ interkoneksi” antara dua komputer atau lebih yang terhubung dengan media tranmisi kabel atau tanpa kabel ( wireless)” (Melwin safrizal, 2005).
“Jaringan komputer dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian dua atau lebih komputer. Komputer-komputer Komputer-komputer ini akan dihubungkan satu sama lain dengan sebuah sistem komunikasi. Dengan jaringan komputer ini dimungkinkan bagi setiap komputer yang terjaring di dalamnya dapat saling tukar-menukar data, program, dan sumber daya komputer lainnya seperti media penyimpanan, penyimpanan, printer, dan lain-lain” lain-lain” (Andrew S Tanenbaum, 1997) . Beberapa manfaat dan tujuan dibangunnya jaringan komputer adalah: o
Sharing Resource
Bertujuan agar seluruh program, peralatan, dan data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komuter tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Contohnya adalah pemakaian printer secara bersama-sama o
Media Komunikasi Komunikasi Jaringan komputer memungkinkan adanya komunikasi dengan pengguna
lain yang jaraknya berjauhan. Komunikasi ini dapat berupa gambar, suara, text dan lain sebagainya. o
Integrasi Data Data Dengan jaringan komputer proses pengolahan data tidak harus dilakukan
pada satu komputer saja, tetapi dapat dilakukan di komputer-komputer yang lain. Oleh karena itu akan dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat. Contohnya adalah program database yang bersifat client-server . o
Hiburan Jaringan
komputer
dapat
dijadikan
sebagai
media
hiburan
bagi
penggunanya. Contohnya chatting, game online, facebook, twitter, dan lain sebagainya. o
Efisiensi waktu, tenaga tenaga dan informasi Jaringan komputer yang dapat mengintegrasikan data, komunikasi
pengguna jarak jauh, berbagi data, tentunya akan menghemat waktu dan tenaga dalam pencarian data dan yang dihasilkan adalah data terkini.
2.3
Tipe Jaringan Menurut fungsi komputer pada sebuah jaringan, maka tipe jaringan dapat
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu: 1.
Jaringan Peer Jaringan Peer to Peer Pada jaringan peer to peer setiap komputer yang terhubung pada jaringan
dapat berkomunikasi dengan komputer-komputer lain secara langsung tanpa perantara. Pada jaringan tipe ini sumber daya komputer terbagi pada seluruh komputer yang terhubung pada jaringan tersebut, baik sumber daya berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Mengingat dari kondisis diatas dimana terdapat beberapa terminal komputer yang dihubungkan dengan kabel. Secara
prinsip, hubungan jaringan peer to peer ini adalah bahwa setiap komputer dapat berfung sebagai server (penyedia layanan) dan client . Pada jaringan ini sumber daya terbagi pada seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut, baik sumber daya yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak dan datanya. Komputer yang terhubung dalam jaringan peer to peer pada prinsipnya mampu untuk bekerja sendiri sebagai sebagai sebuah komputer stand alone.
Gambar 2.1 Jaringan Peer to Peer 2003] [Sumber: [Sumber : Madcom, 2003]
2.
Jaringan Client-Server Berbeda dengan jaringan peer to peer , pada jaringan client-server terdapat
sebuah komputer yang berfungsi sebagai server sedangkan komputer-komputer yang lain berfungsi sebagai client. Sesuai dengan namanya maka komputer server berfungsi dan bertugas melayani seluruh komputer yang terdapat dalam jaringan tersebut. Pada sebuah jaringan komputer dimungkinkan untuk digunakannya digunakannya lebih dari satu komputer server , bahkan dengan kemampuan dan fasilitas yang berbeda, sedangkan komputer-komputer
client sesuai
dengan namanya menerima
pelayanan dari komputer server , komputer-komputer ini juga disebut dengan workstation, yaitu komputer dimana pengguna jaringan dapat mengakses dan
memanfaatkan pelayanan pelayanan yang diberikan komputer komp uter server . Dalam sebuah jaringan komputer
biasanya
workstation
menggunakan
komputer
yang
memiliki
kemampuan yang lebih rendah dari komputer server , meskipun tidak selalu demikian.
Gambar 2.2 Jaringan Client Server 2003] [Sumber: Madcom, 2003]
2.4
Arsitektur Jaringan Komputer Selain tipe jaringan, hal lain yang berkaitan dengan bentuk jaringan
komputer adalah arsitektur jaringan komputer tersebut. Arsitektur sebuah jaringan f isik komputer dibedakan menjadi arsitektur fisik dan arsitektur logic. Aristektur fisik
berkaitan dengan susunan fisik jaringan. Sedangkan arsitektur logic berkaitan dengan logika hubungan masing-masing komputer dalam jaringan.
2.4.1 Bentuk-bentuk Bentuk-bentuk Arsitektur Jaringan Secara Fisik 1.
Topologi Bus. Bus. Pada topologi bus seluruh komputer dalam sebuah jaringan terhubung
pada sebuah bus atau jalur komunikasi data (kabel). Komputer-komputer tersebut berkomunikasi dengan cara mengirim dan mengambil disepanjang bus tersebut. Topologi ini merupakan topologi jaringan yang paling sederhana dan biasanya jaringan ini menggunakan menggunakan media yang berupa kabel coaxial dan mengunakan mengunakan T Konektor sebagai penghubungnya. Karena seluruh proses komunikasi data
menggunakan satu bus (jalur) saja maka topologi ini memiliki kelemahan pada tingkat komunikasi data yang cukup padat. Pada kondisi lalulintas data padat kemungkinan terjadinya tabrakan komunikasi antara beberapa komputer menjadi sangat besar. Hal ini akan berakibat turunya kecepatan lalulintas data, yang pada akhirnya menurunkan kinerja jaringan secara keseluruhan. Terdapat keuntungan keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu: Keuntungan hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah di kembangkan, sedangkan kerugiannya deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, Kepadatan lalu
lintas, bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi, dan diperlukan repeater untuk jarak jauh.
Gambar 2.3 Topologi Bus [Sumber: http://smk-yppt-garut-top.net, 2011]
2.
Topologi Ring Sesuai dengan namanya ring atau cincin, pada topologi ini seluruh
komputer dalam jaringan terhubung pada sebuah jalur data yang menghubungkan komputer satu dengan lainya secara sambung menyambung sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah cincin atau ring. Dalam sistem jaringan ini data dikirim secara berkeliling sepanjang jaringan. Setiap komputer yang akan mengirim data komputer lain dalam jaringan akan menempatkan data tesebut kedalam ring ini. Selanjutnya komputer yang dituju akan mengambil data tersebut dari ring. Seperti halnya dengan jaringan topologi bus, jaringan ini mempunyai kelemahan dimana bila terjadi gangguan pada salah satu titik atau lokasi dalam jaringan maka akan mempengaruhi mempengaruhi jaringan jar ingan secara keseluruhan. Namun demikian demikian jaringan ini memiliki kecepatan yang lebih baik dibanding dengan jaringan topologi bus.
Gambar 2.4 Topologi Ring [Sumber: http://smk-yppt-garut-top.net, 2011] 3.
Topologi Star Berbeda dengan kedua topologi diatas yang menggunakan satu bus untuk
berkomunikasi, dalam topologi ini masing-masing komputer dalam jaringan
dihubungkan dihubungkan kepusat atau sentral dengan menggunakan menggunakan jalur (bus) yang berbeda, komunikasi pada jaringan diatur di sentral jaringan. Dengan digunakanya jalur yang berbeda untuk masing-masing komputer manakala jika terjadi gangguan gangguan atau masalah pada salah satu titik dalam jaringan tidak akan mempengaruhi bagian jaringan yang lain. Topologi jaringan seperti ini memungkinkan memungkinkan kecepatan komunikasi data yang lebih baik jika dibandingkan dengan topologi yang lain (bus, dan ring). Kelemahan topologi ini adalah bahwa kinerja jaringan sangat dipengaruhi oleh kemampuan sentral dari jaringan tersebut.
Gambar 2.5 Topologi Star [Sumber: Madcom, 2003]
4.
Topologi Mesh Topologi mesh adalah topologi yang didesain untuk memiliki tingkat
restorasi , dengan berbagai alternatif rute yang umumnya disiapkan melalui
dukungan perangkat lunak. Setiap peripheral yang berada dijaringan ini dihubungkan dihubungkan secara langsung l angsung (point to point) kesetiap peripheral dalam jaringan. Topologi mesh diimplementasikan untuk menyediakan perlindungan semaksimal mungkin pada pengiriman data. Jaringan mesh menerapkan hubungan sentral secara penuh pada peripheral yang terhubung dengannya.
Gambar 2.6 Topologi Mesh [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]
5.
Topologi Tree/Hybrid Jaringan topologi tree disebuat juga dengan topologi hybrid karena
beberapa sistem rangkaian yang berbentuk star disambungkan pada topologi bus yang berperan sebagai tulang punggung jaringan. Topologi tree digunakan untuk menghubungkan menghubungkan antar sentral dengan beberapa hirarki jaringan yang berbeda.
Gambar 2.7 Topologi Tree/Hybrid. [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010].
2.4.2 1.
Arsitektur Jaringan Komputer Secara Logika Arsitektur ArcNet ArcNet Arsitektur jaringan ini sudah tidak begitu populer, arsitektur ini
dikembangkan oleh Datapoint Corp. Dan standarisasinya tidak diterbitkan oleh Electrical and Electronics Electronics Engeneer). Engeneer). IEEE ( Institute of Electrical
Arsitekttur jaringan ini bekerja dengan dengan topologi topologi jaringan bus maupun star dengan menggunakan media komunikasi berupa kabel coaxial RG-62A/U yang memiliki impedansi 93 ohm.
Gambar 2.8 Arsitektur ArcNet. [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010].
2.
Arsitektur Token Ring Jaringan Token Ring ini dikembangkan oleh IBM dan standarisasi yang
digunakan adalah standar IEEE 802.5. 802.5.
Meskipun menggunakan topologi star
dengan menggunakan perangkat hub atau concentrator , namun pada dasarnya seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan berada dalam satu lingkaran (ring).
Gambar 2.9. Arsitektur Token Ring Ring [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010].
3.
Arsitektur Ethernet Ethernet Arsitektur jaringan Ethernet bisa dikatakan sebagai bentuk jaringan yang
paling banyak digunakan. Media komunikasi yang banyak digunakan pada (Unshielded twister twi ster Pair). jaringan ini adalah adalah kabel UTP (Unshielded
Gambar 2.10 Arsitektur Ethernet. [[Sumber: http://smk-yppt-garut-top.net, 2011]
4.
Arsitektur FDDI FDDI FDDI (Fiber Distributed Data Interface), merupakan suatu protokol
jaringan yang menghubungkan menghubungkan antara dua atau beberapa jaringan yang jaraknya berdekatan ataupun berjauhan dengan menggunakan metoda token ring atau cincin.
Gambar 2.11 Arsitektur FDDI. [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]. 5.
Arsitektur ATM ATM (Asynchronous (Asynchronous Transfer Model) merupakan teknologi jaringan
berkecapatan tinggi yang mampu mengirim data, suara, dan video secara real time. ATM merupakan interface transfer paket yang efisien. ATM menggunakan paket-paket
dengan
ukuran
tertentu
yang
disebut
dengan
cell.
Karena
menggunakan ukuran tertentu ini, ATM menghasilkan skema yang efisien bagi pentransmisian pada jaringan berkecapatan tinggi.
Gambar 2.12 Arsitektur ATM. [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010].
6.
Arsitektur Arcnet Arcnet Arcnet (Attached Resource Computer network) didesain untuk sistem
komputer datapoint dan dikembangkan oleh Datapoint Corporation. Arcnet menggunakan ukuran frame kecil, yaitu 507 byte, didesain agar handal dan tahan terhadap kerusakan pada kabel dan station, serta hanya hanya memberikan dampak yang kecil terhadap sisa jaringan.
Gambar 2.13 Arsitektur Arcnet. [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]. 2.5
Jaringan Komputer Berdasarkan Cakupan Area. Macam-macam jaringan komputer bila dilihat berdasarkan luang lingkup
dan luas jangkauannya, jangkauannya, dapat dibedakan menjadi beberapa bagaian: 2.5.1
LAN (Local Area Network) Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling
dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam network . Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan ( network ) itu
biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di
bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan.
Terdapat beberapa keuntungan menggunakan LAN adalah:
Dapat menghubungkan komputer dalam jumlah banyak.
Akses antar komputer, baik tukar menukar data berlangsung cepat dan mudah.
Dapat saling menukar informasi dengan pengguna diluar area apabila terhubung dengan internet.
Gambar 2.14 Jaringan Jarin gan LAN [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]
2.5.2
Metropolitan Area Network (MAN) Metropolititan Area network network (MAN) merupakan pengembangan dari LAN.
Jaringan ini terdiri dari beberapa jaringan LAN yang saling terkoneksi. Letak jaringan ini bisa berjauhan atau dapat menjangkau lokasi yang berbeda tempat. MAN biasanya digunakan oleh sebuah perusahaan dalam satu kota, antar kampus, atau universitas. Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa jaringan kecil kedalam lingkungan lingkungan area yang lebih besar. Man biasanya mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan berhubungan dengan jaringan televisi kabel. Man hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunya elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melaui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadii lebih sederhana. Aspek penting dari sebuah MAN adalah
adanya sebuah medium broadcast (untuk 802.6, dua buah kabel) tempat semua komputer dihubungkan. dihubungkan.
Gambar 2.15 Jaringan MAN [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]
2.5.3
Wide Area Network (WAN) Wide Area Network (WAN) merupakan bentuk jaringan komputer yang
terdiri dari LAN dan MAN. Jaringan WAN telah memenuhi berbagai kebutuhan sistem jaringan. Biasanya WAN lebih rumit dan sangat kompleks bila dibandingkan LAN maupun MAN, meski demikian antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup area jangkauan yang berbeda satu dengan lainya. Jaringan WAN terbatas untuk bidang geografis yang tidak terlalu luas. Pada saat suatu jaringan diperluas, maka diperlukan teknologi yang berbeda. Dalam sistem jaringan WAN, kita dapat mengkases resource yang bukan milik kita sendiri.
Gambar 2.16 Contoh Jaringan Jari ngan WAN [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]
2.5.4
Internet Internet merupakan suatu jaringan komputer yang terdiri dari LAN
maupun WAN, serta internet untuk akses global. Internet dapat diartikan hanya memberikan layanan bagi sekelompok pengguna komputer yang terhubung dengan LAN maupun WAN untuk mengakses internet dalam lingkup lokal saja. Internet merupakan gabungan dari LAN dan WAN yang berada di sebuah
jaringan komputer dunia, sehingga sehingga terbentuk jaringan komputer dengan skala yang lebih luas dan mengglobal. Jaringan internet menggunakan protokol TCP/IP dalam mengirimkan paket data.
2.6
Elemen-Elemen Elemen-Elemen Jaringan. Untuk berdirinya sebuah sistem jaringan komputer maka dibutuhkan
komponen-komponen penunjang yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi, elemen-elemen jaringan tersebut dijadikan sebagai penunjang terhadap jaringan komputer karena dapat berupa pernagkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang akan menunjang terhadap kinerja jaringan.
2.6.1
Elemen-elemen Elemen-elemen Hardware (Perangkat keras). Komponen-komponen hardware secara fisik terdiri dari: PC ( personal
computare), Network Interface Card (kartu jaringan) ,konektor, Kabel jaringan,
dan konsentrator. 1.
PC ( personal personal computare) computare) Personal komputer akan sangat menetukan untuk media bekerja atau
interaksi dengan jaringan tersebut. Personal komputer sangat medukung terhadap keberlangsungan aktipitas jaringan baik yang difungsikan hanya sebagai server atau komputer yang khusus didesain sebagai server saja (penyedia layanan) atau sebagai komuter client .
Gambar 2.17 Personal Computare dan Server [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]
2.
Network Interface Card ( kartu ( kartu jaringan) Kartu jaringan merupakan perangkat yang sangat penting dan paling
utama, agar sebuah komputer dapat terhubung ke suatu jaringan maka komputer tersebut harus dilengkapi dengan perangkat berupa kartu jaringan atau NIC (network Interface Card).
Kartu ini berupa sebuah kartu ekspansi yang dipasang pada salah satu slot ekspansi pada mainboard yang telah disesuaikan jenisnya. Pada kartu jaringan terdapat sebuah konektor yang berfungsi untuk memasang kabel komunikasi jaringan, konektor yang tersedia sesuai dengan jenis atau tipe kabel yang digunakan.
Gambar 2.18 Kartu Jaringan [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010] Kartu jaringan memiliki standar yang diberikan oleh IEEE ( Institute of Electrical and Electronic Engeneers ) sebagai pengembang utama kartu jaringan.
Adapun standarnya adalah: o
Standar IEEE 802.3 Standar
Panjang Maksimal
Tipe Kabel
10 Base 5
500 m
50Ω Thick Co-Axial Co -Axial
10 Base 2
185 m
50Ω Thick Co-Axial Co -Axial
10 Base 2
100 m
Cat 3,4,5 UTP
Tabel 2.1 Standar IEEE 802.3.
[Sumber : Madcom, 2008 ]. ].
o
Fast Ethernet Standar IEEE 8023.u/ Standar
Panjang Maksimal
Tipe Kabel
100 Base Tx
100 m
Cat 5 UTP
100 Base T4
100 m
Cat 3 UTP
100 Base T2
100 m
Cat 3,4,5 UTP
100 Base Fx
200 m (Full Duflex)
FDDI Multi-Mode
100 Base FX
1000 m
FDDI Single-Mode
Fast Ethernet Tabel 2.2 Standar IEEE 8023.u/ 8023.u/ Fast
[Sumber: Madcom, 2008 ]. ]. o
Standar IEEE 802.3z/Gigabit Ethernet 802.3z/Gigabit Ethernet Standar
Panjang Maksimal
Tipe Kabel
100 Base Sx
220-550 m
FDDI Multi-Mode
100 Base Lx
3000 m
FDDI Multi-Mode
100 Base Cx
25 m
Shieled Copper
100 Base T
100 m
CAT 5 UTP
Ethernet Tabel 2.3. Standar IEEE 802.3z/Gigabit 802.3z/Gigabit Ethernet [Sumber: Madcom, 2008 ]. ]. 3.
Konektor Konektor adalah peripheral yang dipasangkan pada ujung kabel UTP,
tujuannya yaitu agar kabel dapat dipasang pada Port kartu jaringan, dan kebanyakan konektor yang dipakai dalam jaringan adalah konektor RJ-45, untuk dapat memasangkanya memasangkanya diperlukan sebuah alat khusus yaitu yai tu plug crimer (crimping tool).
Gambar 2.19 Contoh Konektor RJ-45 [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com , 2010]
4.
Kabel Jaringan.
Sebagai media komunikasi dan transfer data dalam jaringan komputer terdapat bermacam-macam media seperti kabel, glombang frekuensi, dan lain sebagainya. Media kabel banyak digunakan karena mudah didapat dan mudah instalasinya. Komputer membutuhkan sebuah alat sebagai media tranmisi untuk dapat terhubung dan melakaukan kegiatan dijaringan. Ada bermacam-macam kabel jaringan dengan karakteristik yang berbeda, diantaranya adalah:
4.1
Twisted Pair Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa
disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:
a.
Shielded Twisted-Pair (STP)
Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Shielded Twisted Pair (STP) Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi
tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidak tepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antena; menghisap sinyal-sinyal
elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater ). ).
Gambar 2.20 Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
[Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]
b.
Unshielded Twisted-Pair Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang
kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasanganpasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya
seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
Kecepatan dan keluaran: 10 – 10 – 100 100 Mbps
Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran: kecil
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek). Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang,
ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat perangkat-perangkat di sekelilingnya. sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan menggunakan kabel ini sebagai sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.
Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni: o
Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.
o
Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
o
Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
o
Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga hingga 20 MHz.
o
Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.
Gambar 2.21 kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP ) [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010] 4.2
Kabel Coaxial Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris
melingkar, yang mengelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network , dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.
Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran konektor: medium
Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan
500m untuk thick-coaxial. Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa . Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet , namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair .
Gambar 2.22 kabel Coaxial. [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]. 4.3
Fiber Optic Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan
untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang
tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial Tipe-tipe kabel fiber optic:
Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi ( range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang
memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.
Gambar 2.23 kabel Fiber Optic [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]
5.
Konsentrator Perangkat bantu jaringan yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima
file-file data dari komputer untuk kemudian meneruskannya kekomputer lain atau ketempat lain pada suatu jaringan. Tedapat beberapa alat yang biasa digunakan dalam jaringan diantaranya .
5.1
Hub Hub sebagai pusat konsentrasi kabel-kabel jaringan atau sebagai sentral
jaingan. Alat ini berfungsi untuk mengatur komunikasi data dalam jaringan j aringan fisik fi sik komputer. Selain itu alat ini juga berfungsi untuk mengontrol terjadinya terjadinya gangguan fisik dalam jaringan sehingga jika terjadi t erjadi kerusakan atau gangguan pada salah satu bagian dalam jaringan maka tidak akan mempengaruhi jaringan lain.
Gambar 2.24 Hub Dengan Jumlah Port 8. [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]
5.2
Switch
Switch sebenarnya hampir sama dengan hub, tetapi ada perebedaan yaitu
pada kecepatan akses lebih besar dibanding dengan hub, dan switch
hanya
mentransfer data yang diterimanya, kemudian meneruskan hanya pada port yang dituju saja. Untuk jaringan yang lebih luas seperti internet, switch masih tetap membutuhkan router untuk tetap meneruskan paket-paket data sebagai hub. Karena menawarkan kinerja transfer dan akses data yang lebih baik sehingga sering menjadi pilihan utama daripada hub. Switch juga mampu melakukan fungsi routing, sehingga dinamakan dengan IP switch, tetapi hanya beberapa switch saja
yang mampu melakukanya.
Gambar 2.25 Switch Dengan Jumlah Port 12 . [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010] 5.3
Repeater
Repeater merupakan alat yang dapat menerina sinyal digital dan memperkuatnya
untuk diteruskan kembali. Repeater juga dapat mempanjang jarak tranmisi data dan mampu memperkecil noice pada sinyal tranmisi yang akan datang.
Gambar 2.26 Repeater [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]
5.4
Bridge Alat yang dapat menghubungkan sebuah LAN dengan LAN yang lain,
apabila keduanya menggunakan teknologi yang sama, yang bekerja pada level data link layer pada model jaringan OSI. Bridge dapat menyambungkan jaringan
dengan metode tranmisi medium acces control yang berbeda, berbeda ,
serta mampu
memisahkan suatu paket data yang harus dikirimkan pada jaringaya sendiri atau pada jaringan yang lain. Bridge juga dapat berfungsi sebagai router pada jaringan yang lebih luas yang dinamakan brouter (bridge-router), juga dapat mengkopi frame data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain.
Gambar 2.27 Bridge [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010] 5.5
Router Router merupakan suatu alat yang berfungsi menentukan pada titk mana
suatu paket data harus diteruskan ke jaringan yang lain. Router akan memilih jalan terdekat untuk meneruskan paket aplikasi data. Fungsi utamanya adalah untuk merouting ke paket-paket data dengan suatu segmen jaringan yang berbeda router
dapat menetukan jaringan mana yang berhak mengkases suatu paket data yang diberikan oleh router tersebut.
Gambar 2. 28 Router [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]
5.6
Modem Modem (Modulator Demodulator) merupakan alat yang berfungsi sebagai
media yang menerima dan mengirimkan sinyal digital menjadi analog dan sebaliknya sebaliknya sinyal analaog menjdi sinyal digital melalui saluran telepon.
Gambar 2.29 Modem [Sumber: Farah Febrian, www.tkjdua.blogspot.com, 2010]
2.6.3.
Elemen-elemen Software ( perangkat perangkat lunak ) Jaringan Pemilihan perangkat lunak terutama sistem operasi dalam jaringan
sangatlah penting terutama terhadap pemilihan sistem operasi server karena akan mempengaruhi terhadap sistem jaringan, terdapat beberapa sistem operasi yang dikhususkan dikhususkan untuk server antara lain.
1.
Sistem Operasi Server
a.
Windows NT/2000 Server Salah satu sistem operasi yang dikeluarkan oleh Microsoft yang paling
populer. Windows NT diluncurkan dalam beberapa edisi, meskipun produk tersebut dibangun dari kode sumber yang sama, yaitu sebagai berikut: 1. Windows NT Workstation, yang dikhususkan untuk penggunaan pada workstation jaringan. 2. Windows NT Server , yang dikhususkan untuk penggunaan pada server jaringan. 3. Windows NT Enterprise Server atau Windows NT Advanced Server , yang
sama-sama ditujukan untuk penggunaan pada
server jaringan, tetapi
menawarkan lebih banyak fungsi dan fitur daripada Windows NT Server standar.
Kebutuhan perangkat keras minimum untuk menjalankan Windows NT
Versi Windows NT
CPU
RAM
Ruangan kosong
NT 3.51 Workstation
386 atau 486/25 MHz
12 MB
90 MB
NT 4.0 Workstation
486, 33 MHz
12 MB
124 MB
2000 Professional
Kelas Intel Pentium, 133 32 MHz MB
650 MB
XP
Kelas Intel Pentium MMX, 233 MHz
64 MB
1.5 GB
Fundamentals for Legacy PCs
Kelas Intel Pentium MMX, 233 MHz
64 MB
610 MB
Tabel 2.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Perangkat Keras Untuk Dapat Menjalankan Windows NT/2000 Server b.
Novell NetWare Novell NetWare adalah sebuah sistem operasi jaringan yang umum
digunakan dalam komputer IBM PC atau kompatibelnya. Sistem operasi ini dikembangkan oleh Novell, dan dibuat berbasiskan tumpukan protokol jaringan Xerox XNS Xerox XNS . NetWare telah digantkan oleh Open Enterprise Server (OES). Versi
terakhir dari NetWare hingga April 2007 adalah versi 6.5 Support Pack 6, yang identik dengan OES-NetWare Kernel, Support Pack 2 .
c.
Linux Linux adalah sistem operasi yang berbasiskan open source dan free.
Terdapat beberapa distro linux yang dibangun khusus untuk server diantaranya Mandriva. adalah Redhat dan Mandriva.
2.
Sistem Operasi Client/Workstation
Terdapat beberapa sistem operasi yang dapat di gunakan sebagai client karena tidak terlalu jauh dengan server hanya kebutuhan untuk spesipikasi perangkat keras lebih ringan. Diantara beberapa sistem operasi yang banyak digunakan adalah sebagai berikut: o
Microsoft Windows Windows 9x/Me
o
Microsoft Windows Windows NT Workstation/2000 Workstation/2000 profesional/xp profesional/xp profisional
o
Linux ubuntu, fedora, suse,kubuntu,mandriva suse,kubuntu,mandriva dari sistem operasi open source Linux.
2.7
Model OSI Layer Layer Model referensi OSI ( Open System Interconnection ) menggambarkan
bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masingmasing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol
internasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkasnya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja.
Nama unit yang dipertukarkan
Layer 7 Application
Application protocol
Application
APDU
Interface 6 Presentation
Presentation protocol
Presentation
PPDU
Session
Session protocol
Session
SPDU
4
Transport
Transport
TPDU
3
Netw Netw ork
Transport protocol Communi Communication cation subnet boundary Internet subnet protocol Netw Netw ork Network
Network
Packet
2
Data Link
Netw Netw ork
Data Link
Data Link
Frame
1
Physical
Physical
Physical
Physical
Bit
Host A
Router
Router
Host B
Interface 5
Netw Netw ork layer host-router protocol Data Link layer host-router protocol Physical layer host-router protocol
Gambar 2.30 Model Referensi OSI [Sumber: Tanenbaum, 1997 ] Model OSI memiliki tujuh layer . Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah : 1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda. 2.
Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasion i nternasional. al. 4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi i nformasi yang melewati interface. 5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan sedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi menjadi sulit dipakai.
Perlu dicatat bahwa model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur jaringan, karena model model ini tidak menjelaskan menjelaskan secara pasti layanan layanan dan protokolnya protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. layernya. Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standard untuk semua layer , walaupun standard-standard ini bukan merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standard internasional yang terpisah.
2.7.1 Karakteristik Karakteristi k Lapisan OSI Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan applikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna ( user ), ), keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke beberapa lapisan atas dari lapisan lapisan yang lain di model OSI . Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software.
Lapisan-lapisan
bawah
yang
lain
pada
umumnya
hanya
diimplementasikan dalam software. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan. Tabel berikut ini menampilkan pemisahan kedua lapisan tersebut pada lapisan-lapisan model OSI.
Application Presentation Session Transport Network Data Link Physical
Application
Lapisan Atas
Data Transport
Lapisan Bawah
Tabel 2.5 : Pemisahan Lapisan Atas dan Lapisan Bawah Pada Model OSI [Sumber: Tanenbaum, 1997]
2.7.2 Protocol Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar komputer, tetapi model ini bukan merupakan metoda komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat terjadi karena menggunakan protokol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protokol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana komputer bertukar informasi
melewati
sebuah
media
jaringan.
Sebuah
protokol
mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan-lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protokol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group: protokol LAN, protokol WAN, protokol jaringan, dan protokol routing. Protokol routing adalah protokol lapisan jaringan yang bertanggung bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas.
2.7.3 a.
Lapisan-lapisan Lapisan-lapisan Model OSI Physical Layer Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel
komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit , data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit . Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit
akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? ar ahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural , dan media fisik yang berada di bawah physical layer .
b.
Data Link Layer
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork layer , data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer -lah -lah untuk membuat dan mengenali
batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara i nsidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame. Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan
duplikasi frame.
Frame
duplikat
perlu
dikirim
apabila
acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan
rusaknya,
hilangnya
dan
duplikasi frame. Data
link
layer
menyediakan beberapa kelas layanan bagi network layer . Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan harganya. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi. Saluran yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan masalah. Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi software data link layer . Masalah yang dapat timbul di sini adalah bahwa frame-frame acknoeledgement yang mengalir dari A ke B bersaing saling mendahului dengan
aliran dari B ke A. Penyelesaian yang terbaik ( piggy backing) telah bisa digunakan. Jaringan broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer . Masalah tersebut adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama, untuk mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer , yang disebut medium access sublayer .
c.
Network Layer Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet . Masalah
desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan dihubungkan ke network . Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban beban jaringan saat itu. Bila pada saat yang sama dalam dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck . Pengendalian Pengendalian kemacetan seperti itu it u juga merupakan tugas network layer . Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer . Untuk membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti
menghitung jumlah paket atau karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda. Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.
d.
Transport Layer Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer ,
memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer , dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam
keadaan
normal,
transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer . Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan
yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput . Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer , dan pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya.
Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan layanan ditentukan pada membroadcast pesan-pesan saat koneksi dimulai. Transport layer merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber ke
tujuan. Dengan kata lain, sebuah program pada mesin sumber membawa percakapan dengan program yang sama dengan pada mesin yang dituju. Pada layer-layer bawah, protokol terdapat di antara kedua mesin dan mesin-mesin lain
yang berada didekatnya. Protokol tidak terdapat pada mesin sumber terluar atau mesin tujuan terluar, yang mungkin dipisahkan oleh sejumlah router . Perbedaan antara layer 1 sampai 3 yang terjalin, dan layer 4 sampai 7 yang end to end . Sebagai tambahan bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke satu channel, transport layer harus hati-hati dalam menetapkan dan memutuskan koneksi pada
jaringan. Proses ini memerlukan mekanisma penamaan, sehingga suatu proses pada sebuah mesin mempunyai cara untuk menerangkan dengan siapa mesin itu ingin bercakap-cakap. bercakap-cakap. Juga Juga harus ada mekanisme mekanisme untuk untuk mengatur mengatur arus
informasi,
sehingga arus informasi dari host yang cepat tidak membanjiri host yang lambat. Mekanisme seperti itu disebut pengendalian aliran dan memainkan peranan penting pada transport layer (juga pada layer-layer lainnya).
e.
Session Layer Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session
dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer , juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya. lainnya. Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan memungkinkan lalu lintas bergerak bergerak dalam bentuk dua dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat. Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol,
adalah
penting
untuk
memastikan
bahwa
kedua
pihak
yang
bersangkutan bersangkutan tidak melakukan melakukan operasi pada pada saat yang yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kri tis. Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah
masing-masing transfer dibatalkan, seluruh
transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami
kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
f.
Pressentation Layer
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk
menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri
suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan. Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger , bilangan floating point , struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih
sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan
sebagainya. sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.
g.
Application layer Application layer terdiri dari
bermacam-macam protokol. Misalnya
terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya. Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di ata, adalah dengan menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan programprogram lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal
virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar kiri, software tersebut harus mengeluarkan
urutan perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut. Seluruh software terminal virtual berada pada application layer. Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan appication layer , seperti pada surat elektronik, remote job entry , directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan
khusus lainnya.
2.7.4 Tranmisi Data Pada Model OSI Proses pengiriman memiliki data yang akan dikirimkan ke proses penerima. Proses pengirim menyerahkan data ke application layer, yang kemudian menambahkan aplication header, AH (yang mungkin juga kosong), ke ujung depannya dan menyerahkan hasilnya ke presentation layer . Penting untuk diingat bahwa presentation presentation layer tidak menyadari tentang bagian data yang mana yang diberi tanda AH oleh application layer yang merupakan data pengguna yang sebenarnya. Proses pemberian header ini berulang terus sampai data tersebut mencapai physical layer, dimana data akan ditransmisikan ke mesin lainnya. Pada mesin tersebut, semua header tadi dicopoti satu per satu sampai mencapai proses penerimaan.
Proses Pengiriman
Data
Application Application protocol Layer
AH
on protocol Presentation Presentation
PH
Layer Session Layer
Session protocol
Transport Transport protocol Layer Netw Netw ork Layer Data Link Layer Physical Layer
Proses Penerimaan
Netw Netw ork protocol
DH
Presentation
Data
SH
Layer Session Layer
Data
TH
NH
Application Layer
Data
Transport Layer
Data
Netw Netw ork Layer
Data
Data
DT
Bits
Data Link Layer Physical Layer
Path transmisi data sebenarnya
Gambar 2.31 Contoh Bagaimana Model OSI Digunakan [Sumber: Tanenbaum, 1997] Yang menjadi kunci di sini adalah bahwa walaupun transmisi data aktual berbentuk vertikal, setiap layer diprogram seolah-olah sebagai transmisi yang bersangkutan berlangsung secara horizontal. Misalnya, saat transport layer pengiriman mendapatkan pesan dari session layer , maka transport layer akan membubuhkan header transport layer dan mengirimkannya ke transport layer penerima.
2.8
TCP/IP ( Tranmission Control Protocol/Internet Protocol ) Protocol )
2.8.1
Sejarah TCP/IP ( Tranmission Control protocol/Internet Protocol ) Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket
switching digital yang didanai oleh DARPA ( Defence Advanced Research Projects Agency ) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah
besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983. TCP/IP digunakan untuk menghubungkan Internet pada jaringan komputer worldwide.
2.8.2
Keunggulan TCP/IP Perkembangan
TCP/IP
menjadi
standar
jaringan
yang
memiliki
keunggulan, yaitu : -
Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka, sehingga semua orang dapat membuat software agar dapat berkomunikasi dengan menggunakan protokol TCP/IP.
-
Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu,sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network , misalnya Ethernet, token ring, ring, dial-up line, dan lain lain.
-
Cara
pengalamatan
memungkinkan
bersifat
komputer
unik
dapat
dalam
skala
global
yang
mengidentifikasi
secara
unik
komputer yang lain dalam seluruh jaringan. Sehingga setiap komputer yang terhubung dengan jaringan TCP/IP akan memiliki address yang hanya dimiliki -
olehnya meskipun komputer-komputer itu terhubung dalam jaringan worldwide internet . -
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang
memungkinkan diterapkan pada internetwork . Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan (layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri.
2.8.3
Model Arsitektur TCP/IP Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer )
yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. TCP/IP model hanya memiliki 4 layer didalamnya :
Gamabar 2.32 Empat Layer TCP/IP [Sumber: www.Ilmukomputer.com, 2009] a)
Application Layer Berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan.
Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol ) untuk
transfer file, HTTP ( Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. ( Network
Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
b)
Transport Transport Layer Merupakan layer yang melakukan segmentasi dan menyatukan kembali
daya yang tersegmentasi tadi menjadi sebuah arus data. Transport layer mempunyai mempunyai dua jenis j enis protokol yang digunakan yakni : o
Transmission Control Protocol) : Protokol yang bersifat connection TCP (Transmission oriented yang berarti bahwa jika akan melakukan sebuah transfer data,
maka harus dilakukan pembentukan sebuah hubungan antar komputer. TCP, maka hal Dengan adanya sifat connection oriented dalam protokol TCP
itu menjamin bahwa nantinya data yang dikirim pasti akan sampai tujuan dengan baik dan benar karena dalam TCP jika data yang dikirim gagal atau tidak sampai pada tujuan maka data tersebut akan dikirim lagi. Dalam protokol ini juga mempunyai prinsip flow control yang berfungsi untuk mencegah terjadinya terj adinya overflowing buffer atau terjadinya banjir data dalam host penerima. o
UDP (User Datagram Protocol ) : Protokol ini mempunyai sifat yang berkebalikan
dengan
protokol
TCP.
UDP
mempunyai
sifat
connectionless yang berarti bahwa untuk melakukan transfer data, maka
tidak perlu melakukan permbuatan sebuah hubungan antar komputer. Protokol UDP bekerja dengan cara hanya menentukan antara port
pengirim dan penerima. Karena bersifat connectionless maka protokol ini juga bersifat unreliable yang berarti bahwa setiap data yang dikirm dengan protokol ini tidak terjamin sampai ke tujuan dengan baik dan benar. Dalam protokol TCP digunakan sebuah cara pengiriman data yang disebut dengan three way handsake . Proses three way handsake memiliki 3 tahap proses kerja. Berikut adalah langkah-langkah proses kerja dari three way handsake : 1) Segmen permohonan permbuatan koneksi dengan cara membuat parameter-
parameter dan aturan-aturan koneksi antar host . 2) Segmen persetujuan dengan cara mengirim sebuah acknowledgment . 3) Setelah melakukan persetujuan dan terbentuk koneksi maka transfer dapat dimulai.
c)
Internet Layer Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang
berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan jari ngan lokal, lapisan
ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Beberapa tugas penting pada l apisan ini adalah: o
Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet
dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan ( addressing )
pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software ), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan. o
Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai
tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless,
proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
d)
Network Access Layer Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan
ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik , Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dan sebagainya.
2.8.4
Pengiriman dan Penerimaan Paket Data Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP
menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke lapisan transport dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol Protokol menambahkan menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan segmentasi untuk menjaga
integritas data dan bit-bit untuk deteksi dan koreksi kesalahan. Dari Lapisan Transport , data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke Lapisan Network / Internet . Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi
informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data, yakni ke network dan interface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari
satu interface pada host . Pada lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data, karena panjang paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media komunikasi pada network yang akan dilalui. Selanjutnya data menuju Network Access Layer Layer (Data Link) dimana data akan diolah menjadi frame-frame,
menambahkan informasi keandalan dan address pada level link . Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi tertentu. Terakhir data akan sampai pada Physical Layer yang akan mengirimkan data dalam bentuk besaran-besaran listrik/fisik
seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan. Di bagian penerima, proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya dalam urutan yang berlawanan (dari bawah ke atas). Sinyal yang diterima l ayer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol akan memeriksa pada physical layer
integritasnya dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan dilepas. Selanjutnya data diteruskan ke lapisan network . Pada lapisan ini, address tujuan dari paket data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host yang bersangkutan, maka header lapisan network akan dicopot dan data akan diteruskan ke lapisan yang
diatasnya. Namun jika tidak, data akan di forward ke network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki. Pada lapisan Transport , kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima. Proses yang dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal dengan istilah enkapsulasi data. Enkapsulasi ini sifatnya transparan. Maksudnya, suatu lapisan tidak perlu mengetahui ada berapa lapisan yang ada di atasnya maupun di bawahnya. Masing-masing hanya mengerjakan tugasnya. Pada pengirim, tugas ini adalah menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data tersebut sesuai dengan fungsi protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan ke lapisan di bawahnya. Pada penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya, mengolah data sesuai fungsi protokol, mencopot header protokol tersebut dan meneruskan ke lapisan l apisan di atasnya.
2.9
Protocol Komunik Protocol Komunikasi asi Dalam Jaringan Protokol jaringan adalah aturan-aturan atau tatacara t atacara yang digunakan dalam
melaksanakan pertukaran data dalam sebuah jaringan. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data, mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah koneksi listrik dalam jaringan. Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah proses komunikasi antar entiti atau perangkat yang berlainan sistemnya. Entiti atau perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima
antara dua entiti dibutuhkan saling-pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian inilah yang dikatakan sebagai protokol. Jadi protokol adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur komunikasi data. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi. Elemenelemen penting daripada protokol adalah : syntax, semantics dan timing.
Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan
tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya sendiri.
Semantics mengacu pada maksud setiap section bit . Dengan kata lain
adalah bagaimana bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan.
Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan
seberapa cepat data tersebut dikirim. Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps) namun penerima hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah. Setiap jenis topologi jaringan memiliki protokol tertentu, misalnya pada topologi Bus dikenal protokol Ethernet Ethernet , dan pada topologi Cincin dikenal protokol Token-Ring. Protokol standard komunikasi data yang menjadi acuan dalam
perancangan hardware maupun software jaringan adalah: Model Referensi OSI (Open System Interconnection ) yang ditetapkan oleh organisasi acuan sedunia ISO International Standard Organization). Menurut OSI komunikasi antara dua ( International
komponen dalam jaringan memerlukan 7 lapisan, mulai dari lapisan Aplikasi, dimana pengguna memulai pengiriman datanya, hingga ke lapisan Fisik, dimana data dalam bentuk sinyal listrik di -transmisikan melalui media komunikasi.
a.
Protocol Protocol Komunikasi Dalam Jaringan LAN (Local Area Network) Protocol adalah aturan dalam komunikasi jaringan, atau dengan kata lain
protocol dapat disebut sebagai bahasa komunikasi jaringan. Seperti halnya kita
dalam berkomunikasi, bahasa merupakan sesuatu yang urgent . Jika Anda ingin
berkomunikasi dengan orang lain (apalagi dari Negara lain) maka penguasaan bahasa menjadi sesuatu yang “wajib”. “ wajib”. Dalam arsitektur jaringan juga diperlukan adanya aturan yang disepakati bersama supaya komunikasi berjalan dengan baik; aturan-aturan komunikasi jaringan inilah yang dinamakan dengan Protocol. Protocol sebagai salah satu protokol yang memegang peranan sangat
renting didalam Internet , terutama dalam memproses datagram yang diterimanya agar dapat dipertukarkan diantara Host/LAN yang beraneka ragam. Perkembangan yang pesat dibidang komputer, telah mendorong pertumbuhan berbagai jenis sistem jaringan data lokal ( Local Area Network ) yang tersebar secara geografis. Dengan semakin besarnya tuntutan terhadap kemampuan LAN, baik untuk mendukung sistem pengolahan data secara terdistribusi maupun untuk dapat saling bertukar informasi antar LAN yang terpisah secara geografis, maka perlu untuk menginterkoneksikan LAN-LAN tersebut, baik secara langsung maupun melalui sistem jaringan luas ( Wide Area Network ). ). Dalam Local Area Network (LAN) terdapat beberapa jenis Protocol, yang paling paling banyak digunakan adalah:
a.
NetBEUI / NetBIOS
IPX / SPX
TCP / IP
NetBEUI / NetBIOS NetBIOS Extended User Interface, adalah sebuah protokol jaringan yang
dikembangkan oleh International Business Machine Corporation (IBM) dan Microsoft Corporation pada tahun 1985 yang digunakan untuk jaringan lokal
(LAN) yang terdiri atas komputer hingga 200 stasiun kerja. Protocol NetBEUI ini sering digunakan dalam sistem operasi Windwos dan
sangat baik untuk berbagi sumber daya (seperti file dan printer) dalam jaringan. Tetapi salah salah satu kelemahannya adalah tidak dapat dirouting sehingga hanya dapat bekerja dalam satu jaringan lokal saja.
b.
IPX / SPX
Protokol ini biasanya digunakan pada sistem operasi Novell NetWare Net Ware dan hampir sama dengan NetBEUI , hanya saja protokol IPX / SPX dapat di-routing.
c.
TCP/IP TCP/IP adalah protokol yang digunakan dalam jaringan global sebab
protokol ini mempunyai sistem pengalamatan lebih baik dibanding dengan protokol yang lain. Oleh sebab itu tidak heran bila TCP/IP merupakan protokol yang paling populer dan banyak digunakan sampai saat ini. TCP/IP sendiri terdiri atas dua versi, yaitu IPv4 dan IPv6 . Untuk saat ini yang digunakan adalah IPv4 sedangkan yang IPv6 masih dalam pengembangan. pengembangan.
b.
Protocol Komunikasi Dalam Jaringan Jaring an WAN (Wide Area Network) WAN ( Wide Area Network ) merupakan sistem jaringan menghubungkan menghubungkan
jaringan antar Local Area Network (LAN ) dengan jaringan diluar atau WAN yang tidak dibatasi daerah geografis.Pada Sistem WAN kita dapat mengakses file/data milik orang lain pada tempat lain yang cukup jauh. Untuk memenuhi hal tersebut dibutuhkan suatu alat untuk dapat menyalurkan paket ke jaringan public, dapat berupa switch, router maupun peralatan lain yang dapat dipergunakan untuk komunikasi data. Jenis – jenis koneksi Protocol WAN Untuk jenis koneksi pada protocol WAN, dapat dibagi menjadi beberapa jenis koneksi, yaitu
Leased Line, yang juga disebut sebagai koneksi point to point atau
.Pada koneksi ini tidak membutuhkan proses call setup untuk dedicated .Pada memulai pengiriman paket/data. Mekanisme pengiriman paket dilakukan secara Synchronous serial .
Circuit Switching, koneksi ini terlebih dulu membuat call setup agar
memulai pengiriman paket, sebagai contoh PSTN dan ISDN merupakan protocol WAN yang menerapkan koneksi Circuit Switching pada jaringan public atau lebih dikenal sebagai Internet . Untuk mekanisme koneksi
dilakukan secara asynchronous serial .
Packet Switching, untuk koneksi Packet Switching kita dapat membagi bandwidth pada setiap pemakai sehingga koneksi akan lebih stabil dan
dapat memanage bandwidth sesuai dengan jumlah pemakai. Packet Switching merupakan pengembangan dari Leased Line koneksi dan
mekanisme koneksi nya secara Synchronous Serial . Saat ini terdapat beberapa protocol WAN untuk menyediakan mekanisme komunikasi pengiriman data melalui jaringan WAN atau jaringan Public diantaranya:
Protocol HDLC ( High Level Data Link Control), merupakan suatu protocol WAN yang bekerja pada data link layer dimana HDLC protocol
untuk menetapkan metode enkapsulasi packet data pada synchronous Serial.HDLC keluaran ISO memiliki kelemahan yakni masih bersifat Singelprotocol yang berarti hanya untuk komunokasi pada satu protocol,
sedangkan untuk HDLC keluaran CISCO multiprotocol dimana dapat melakukan komunikasi data dengan banyak protocol ( misal IP, IPX dsb) dan protocol yang terdapat pada layer tiga secara simultan.
Point to Point ( PPP ) protocol pada data link yang dapat digunakan Asynchronous Serial maupun Synchronous Serial . PPP untuk komunikasi Asynchronous
dapat melakukan authentikasi dan bersifat multiprotocol. Protocol ini merupakan pengembangan dari protocol SLIP ( Serial Line Inteface Protocol ) yaitu suatu protocol standart standart yang menggunakan protocol
TCP/IP.
X.25 Protocol merupakan protocol standard yang mendefinisikan
hubungan antara sebuah terminal dengan jaringan Packet Switching. Untuk protocol ini dibuat untuk komunikasi data secara analog yang berarti
proses pengiriman data harus mengikuti algoritma – algoritma yang ada pada Protocol X.25. Protocol ini melakukan suatu koneksi dengan membuat suatu Circuit Virtual dimana suatu jalur khusus pada jaringan public yang dipakai untuk komunikasi data antar protocol X.25
Frame Relay protocol untuk pengiriiman data pada jaringan public.
Sama hal nya dengan protocol x.25, Frame Relay juga memakai Circuit Virtual sebagai jalur komunikasi data khusus akan tetapi frame Relay
masih lebih baik dari X.25 dengan berbagai kelengkapan yang ada pada Protocol
Frame
Relay . Encapsulasi Encapsulasi
packet pada
Frame
Relay
menggunakan identitas koneksi yang disebut sebagai DLCI ( Data Link Connection Identifier ) yang mana pembuatan jalur Virtual Circuit akan
ditandai dengan DLCI untuk koneksi antara komputer pelanggan dengan Switch atau router sebagai node Frame relay.
ISDN ( Integrated Services Digital Digital Network ) suatu layanan digital yang berjalan melalui jaringan telepon.ISDN juga protocol komunikasi data yang dapat membawa packet data baik dalam bentuk text, gambar, suara, video secara simultan.Protocol ISDN beroperasi pada bagian physical, data link , dan network .
2.10
IP (Internet (Internet Protocol) Internet Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang
tepat. Oleh karena itu Internet Protocol memegang peranan yang sangat penting pada jaringan TCP/IP. Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik. IP juga didesain untuk dapat melewati berbagai media komunikasi yang memiliki karakteristik dan kecepatan yang berbeda-beda. Pada umumnya, semakin cepat kemampuan transfer data pada sebuah media, maka semakin besar panjang datagram maksimum yang digunakan. Akibat dari perbedaan ini, datagram IP dapat mengalami fragmentasi ketika berpindah dari media kecepatan tinggi ke kecepatan rendah. Pada router/host penerima, datagram yang ter- fragmen ini harus disatukan kembali sebelum diteruskan ke router berikutnya, atau ke lapisan transport pada host tujuan. Hal ini menambah
waktu pemrosesan pada router dan menyebabkan delay. IP memiliki keunggulan yakni berupa kemampuan untuk menggabungkan media komunikasi yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Selain itu, beberapa keunggulan lain dari IP adalah fleksibel dengan perkembangan jaringan, dapat merubah routing secara otomatis jika suatu rute mengalami kegagalan. Setiap protokol dalam IP memiliki bit-bit ekstra diluar informasi/data yang dibawanya.
Tabel 2.6 Format Datagram IP [Sumber: www.Ilmukomputer.com, 2009] Setiap paket IP membawa data yang terdiri atas : o
o
Version : yaitu versi dari protokol IP yang dipakai. Header Length : berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word.
o
Type of Service : berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara
penanganan paket IP. o
o
Total length Of Datagram : panjang IP datagram total dalam ukuran byte. Identification, Flags, dan Fragment Offset : berisi data yang berhubungan
fragmentasi paket. o
Time to Live : berisi jumlah router/hop maksimal yang dilewati paket IP
(datagram). Nilai maksimum field ini adalah 255. Setiap kali paket IP lewat satu router , isi dari field ini dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket tetap belum sampai ke tujuan, paket ini akan dibuang dan router terakhir akan mengirimkan paket ICMP time exceeded . Hal ini dilakukan untuk mencegah paket IP terus menerus berada dalam network . o
Protocol : mengandung angka yang mengidentifikasikan protokol layer atas
pengguna isi data dari paket IP ini. o
Header Checksum : berisi nilai checksum yang dihitung dari jumlah seluruh field dari header paket IP. Sebelum dikirimkan, protokol IP terlebih dahulu
menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung
kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak dan dibuang. o
Source Address dan Destination Address : isi dari masing-masing field ini
cukup jelas, yakni alamat pengirim dan alamat penerima dari datagram. Masing-masing field terdiri dari 32 bit , sesuai panjang IP Address yang Internet . digunakan dalam Internet
2.10.1 IP Addresss IP Addresssing ing IP address merupakan alamat logika yang di berikan ke semua perangkat
jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address memungkinkan host pada jaringan yang berbeda maupun pada jaringan yang sama untuk bisa saling berkomunikasi walaupun dalam platform yang berbeda. IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di
internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet ) maka kita harus memberi dua IP t ersebut masing-masing untuk setiap interfacenya. address untuk komputer tersebut IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4
segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 – 0 – 255 dengan jangkauan yang bisa di gunakan. Contoh: xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxx xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx xxx.xxxxxxxx x (label huruf x) 11000000.10101000.00000 11000000.10101000.00000000.00000001 000.00000001 (Jika x bernilai 1 atau 0) 192.168.0.1
(konversi ke desimal)
Untuk mengidentifikasi suatu host pada internet , maka tiap host diberi IP address , atau internet address. Apabila host tersebut tersambung dengan lebih
dari 1 jaringan maka disebut multi-homed dimana memiliki 1 IP address untuk Address terdiri dari : masing-masing interface. IP Address
> IP Address =
Penggunaan IP address adalah unik, artinya tidak diperbolehkan address yang sama dalam satu jaringan menggunakan IP address
2.10.2 Format Penulisan IP Penulisan IP Address IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda
titik setiap 8 bit nya. nya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxx xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx xxx.xxxxxxxx address ini mempunyai range dari Jadi IP address
00000000.00000000.00000 00000000.00000000.00000000.00000000 000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Berikut contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :
Tabel 2.7 Format IP Address [Sumber: www.Ilmukomputer.com, 2009] Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni
bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network .
2.10.3 Pembagian kelas IP kelas IP Addres
Dalam pengelompokan pengelompokan pembagian pengelolaat IP Addres dibagi menjdi 5 kelas, yang setiap kelas mempunya fungsi bit yang berbeda dengan kelas yang lainya.
Tabel 2.8 Pembagian Kelas IP Addres [Sumber: www.Ilmukomputer.com, 2009] a.
Kelas A Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar seperti untuk
jaringan WAN ( Wide Area Network ). ). Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya — berikutnya — untuk untuk melengkapi oktet pertama — akan akan membuat sebuah network identifier . 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier . Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit . Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.
Tabel 2.9 IP Addres Kelas A [Sumber: www.Ilmukomputer.com, 2009] b.
Kelas B Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan j aringan skala menengah hingga
skala besar seperti kelas jaringan MAN ( Metropolitan Area Network ). ). Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner
10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier . 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier . Kelas B dapat memiliki 16,384 network , dan 65,534 host untuk
setiap network -nya. -nya. Byte pertama dari IP kelas B dimulai dari 128-191. Network ID adalah 16
bit pertama dan 16 bit sisanya. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host .
Tabel 2.10 IP Addres Kelas B [Sumber: www.Ilmukomputer.com, 2009] c.
Kelas C. Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil seperti jaringan
local (LAN). Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier . 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier . Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network , dan 254 host untuk setiap network -nya. -nya. Dalam IP address kelas C, tiga bit pertama selalu diset 110. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host .
Tabel 2.11 IP Addres Kelas C [Sumber: www.Ilmukomputer.com, 2009] d.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast , sehingga berbeda dengan dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host . Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4. IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara
224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
e.
Kelas E Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “ eksperimental”
atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host . Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum. 2.10.4 IP Private Dalam penggunaan IP Addres untuk mempermudah pengelolaan dalam jaringan baik jaringan WAN atau LAN, maka m aka IP Addres dibedakan menjadi dua kelompok yaitu IP Addres yang terintegrasi di-internet dan IP Addres yang tidak diregistrasi dalam internet ( IP Private). Kelompok IP Addres private adalah alamat yang dipakai oleh LAN ( local Area network ) dan tidak dapat diakses oleh internet, range IP Private adalah seperti berikut:
Kelas
Kelompok Private Addres
A
10.0.0.1-10.255.255.2554
B
172.16.0.1-172.31.255.254
C
192.168.0.1-192.168.255.254
Tabel 2.12 IP Private
[Sumber: Melwin Saprizal, 2005]
Subnet Mask
2.10.5
Nilai subnet mask berfungsi untuk memanajemen jumlah host . Dengan subnet mask router dapat menetukan bagian mana yang menunjukan alamat
jaringan ( network ID) dan bagian mana yang menunjukan alamat host (host ID). Format subnet mask terdiri dari 32 bit yang setiap 8 bitnya dipisahkan dengan tanda titik (dot). Pada subnet mask depaul, bit yang menunjukan lamat jaringan di isi dengan biner 1 semua, sedang bit yang menunjukan alamat host di isi dengan biner 0 semua. Berikut tabel subnet mask depaul. Kelas
Subnet mask dalam biner
Subnet mask dalam desimal
A
11111111.0000000.0000000. 11111111.000 0000.0000000.0000000 0000000
255.0.0.0
B
11111111.1111111.00000 11111111.1111111.0000000.0000000 00.0000000
255.255.0.0
C
11111111.1111111.11111 11111111.1111111.1111111.0000000 11.0000000
255.255.255.0 255.255.255.0
Tabel 2.13 Subnet Mask [Sumber: Melwin Saprizal, 2005] Contoh subnet mask :
Kelas A IP Addres
:10.0.0.1
Subnet mask
:255.0.0.0
Network ID Broadcast ID
:10.255.255.255 :10.255.255.255
Kelas B IP Addres Subnet mask Network ID Broadcast ID
:10.0.0.0
:172.16.0.1 :255.255.0.0 :172.16.0.0 :172.16.255.255 :172.16.255.255
Kelas C IP Addres Subnet mask Network ID
:192.168.1.1 :192.168.1. 1 :255.255.255.0 :255.255.255. 0 :192.168.1.0 :192.168.1.0
Broadcast ID
:172.16.1.255 :172.16.1.255
Dalam sistem operasi LINUX cara penulisan subnet mask di tulis dengan tanda “ / ”. Contoh:
Address 192.168.0.1/24 192.168.0.1/24 {Kelas C}
/24 diambil dari banyaknya banyaknya jumlah angka 1 dari subnet . Subnet kelas C adalah 255.2555.2555.2555. Jika di tulis dalam bentuk biner adalah 1111111.1111111.111111 1111111.1111111.111111.0000000 .0000000 jika dihitung, maka jumlah 1 adalah sebanyak 24.
Addres 172.16.0.1/16 {kelas B}
Addres 10.0.0.1/18 {kelas A}
2.10.6 Subneting Subneting adalah suatu teknik untuk memperbanyak Network ID, apabila
sebuah organisasi hanya memiliki satu buah network ID, maka network ID nya dapat di perbanyak perbanyak sesuai dengan kebutuhan. Contoh: Sebuah Alamat IP kelas C dengan network ID 202.159.30.0, dengan subnet mask 2555.2555.2555.0 2555.2555.2555.0 atau (1111111.111111.11111111 (1111111.111111.11111111.00000000) .00000000) ingin di perbanyak menjadi dua network ID. Maka caranya adalah: Meminjam n bit paling depan dari Host ID Dengan Rumus :
– 2 ≥ Jumlah network} {2n – 2 Dimana n=2 (jumlah bit yang dipinjamkan), Maka subnetmask yang semula adalah 255.255.255.0 Menjadi 255.255.255.192 255.255.255.192 Atau
: (11111111.11111111.11111 (11111111.11111111.11111111.00 111.00 00000)
Menjadi : (11111111.11111111.11111111.11 (11111111.11111111.11111111.11 00000)
BAB III ANALISIS SISTEM JARINGAN KOMPUTER DI DINAS KEBUDAYAAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT
3.1
Tinjauan Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pariw isata Kabupaten Garut Rencana pembentukan Dinas Kebudayaan dimulai pada tahun 1970 yang pada waktu itu masih menginduk ke pemerintahan daerah ( pemda) di bagian keuangan yang dibentuk oleh badan harian Bupati. Pada tahun 1973 dibentuklah Dinas Kebudayaan Daerah dan statusnya masih menginduk ke bagian keuangan pemerintahan daerah Kabupaten Garut, kemudian pada tahun 1975 telah mempunyai bangunan sendiri yaitu Kantor Dinas Kebudayaan Gedung Nasional (yang sekarang menjadi Gedung KNPI). Sesuai dengan UUD RI no.2 tahun 1990 tentang Kebudayaanan di Indonesia merupakan acuan atau pedoman bagi Dinas atau kantor Kebudayaan di Indonesia maka dibentuklah dibentuklah STOK STOK (Struktur organisasi organisasi
Tata kerja), kerja), dengan dengan
adanya struktur organisasi yang baru maka diubah namanya menjadi “Dinas Kebudayaan Seni dan Budaya”. Kemudian pada tahun 2005 Dinas Kebudayaan seni diubah menjadi “Dinas Kebudayaan dan Pariwisata” dan ruang lingkupnya menjadi lebih luas dan transparan dalam pengembangan objek Kebudayaan di Kabupaten Garut. Sesuai dengan perkembangan waktu maka Dinas Kebudayaan kini telah berdiiri sendiri di bawah kepemerintahan Kabupaten Garut telah maju dan berkembang sehingga telah dikenal oleh masyarakat lokal bahkan sampai ke manca negara. Dan telah memiliki sebuah website untuk memperkenalkan Kebudayaananya kepada dunia luas yaitu alamatnya Jalan Ciledug No. 120 Telp./Fax (+62262) 233529 - 243624 http://www.Kebudayaan.garutkab.go.id
3.1.2 Visi, Misi dan Tujuan 1.
Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pariwi sata Kabupaten Garut
Terwujudnya Garut sebagai Daerah Tujuan Wisata yang Berwawasan Lingkungan Lingkungan Andalan di J awa Barat”. 2.
Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pariwi sata Kabupaten Garut
mewujudkan kebudayaan kebudayaan dan kebudayaan
yang mempunyai kapasitas
sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan pengembangan seni budaya.
menjadikan kebudayaan Garut yang mempunyai keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif berdasarkan konsep pengembangan kawasan kebudayaan.
mewujudkan iklim investasi dan usaha kebudayaan secara kondusif yang didukung oleh kualitas pelayanan yang baik. mewujudkan profesionalisme pengelolaan kebudayaan yang didukung oleh kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan yang optimal .
3.
Tujuan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut
Perumusan, pengaturan dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang Kebudayaan dan Kebudayaan;
Pengendalian Pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan koordinasi tugas di bidang produk wisata, Kebudayaan, kesenian, dan pemasaran wisata;
Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana, dan prasarana Dinas;
Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas.
3.1.3
Struktur Organisasi Organi sasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pariwi sata Kabupaten Garut Organisasi merupakan kerangka atau wadah segenap kegiatan kelompok
atau perorangan dalam mencapai suatu tujuan untuk menetapkan atau membagi pekerjaan ayang akan di lakukan, pembatasan wewenang, tugas dan tanggung jawab serta membangun hubungan antar unit-unit lain dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur Organisasi Disbudpar Kabupaten Garut
Peraturan Daerah Kabupaten Garut No. 23 Tahun 2008 Tentang: “Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut” BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT
LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 . .
KEPALA DINAS BUDPAR SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN UMUM
SUB BAGIAN KEUANGAN
BIDANGKEPARIWISATAAN
BIDANG KEBUDAYAAN
BIDANG PEMASARAN
SEKSI SARANA DAN PRASARANA
SEKSI KESENIAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI & PELAPORAN
SEKSI PROMOSI WISATA
SEKSI PENINGGALAN SEJARAH DAN KEPURBAKALAAN
SEKSI KELEMBAGAAN
SEKSI ATRAKSI WISATA
SEKSI NILAI TRADISIONAL DAN BAHASA
SEKSI SUMBER DAYA
SEKSI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
UPT TAROGONG
UPT LELES
UPT O.W SITU BAGENDIT
UPT GEDUNG KESENIAN
UPT PAMEUNGPEUK
UPT MUSEUM
KASUBAG TU
KASUBAG TU
KASUBAG TU
KASUBAG TU
KASUBAG TU
KASUBAG TU
UPT BUNGBULANG
UPT BAYONGBONG
UPT GARUT KOTA
UPT LIMBANGAN
KASUBAG TU
KASUBAG TU
KASUBAG TU
KASUBAG TU
UPT CIKELET.
KASUBAG TU
MENGETAHUI : KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT
YATIE ROHAYATI, SH., M.Si NIP. 480 100 311
Gambar 3.1 Struktur Organiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut 3.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Fungsi Organisasi Dinas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pariwisata Kabupaten Garut
Berdasarkan peraturan Bupati Kabupateh Garut Nomor 407 tahun 2008 menyatakan bahwa:
Bahwa dalam rangka melaksanaan pasal 4 ayat (3) peraturan daerah Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun 2008 tentang pembentukan dan susunan organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut, dipandang perlu menuyusun tugas poko, fungsi dan tata kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang petunjuk teknis penataan organisasi perangkat daerah.
Peraturan daerah Kabupaten Garut Nomor 14 Tahunn 2008 t entang penetapan urusan pemerintahan daerah Kabupaten Garut (lembaran daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 27).
Peraturan daerah Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun 2008 tentang pembentukan dan susunan organisasi Dinas daerah Kabupaten Garut (Lembaran daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 38).
1.
Kepalan Dinas mempunyai tugas pokok meminpin, memutuskan kebijakan teknis
operasional,
mengkoordinasikan,
melaksanakan
kerja
sama
mengendalikan kesekretariatan, pembinaan dan pengembangan kebudayaan, pengmbangan pengmbangan dan pembinaan kepariwisataan, pemasaran prodak kebudayaan serta pembinaan UPTD. Sementara tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu perumusan, pengaturan dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang kebudayaan dan pariwisata sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi. 2.
Sekretariat mempunyai tugas pokok dan fungsi merumuskan program kegiatan untuk pelayanan administrasi bidang umum, keuangan serta perncanaa, evaluasi dan pelaporan, pengkoordinasiaan dalam penyusunan perencanaan program bidang-bidang. bidang-bidang.
3.
Subbagian umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, karsipan , kepustakaan, humas, dan protokol, perlengkapan dan rumah tangga dinas, menyiapkan bahan kebutuhan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai serta administrasi kepegawaian.
4.
Subbagian keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, menyusun rencana kegiatan keuangan berdasarkan kebijakan teknis, sasaran dan program kerja dinas, penyiapan bahan dan penyusunan
rencana
anggaran
pendapatan
dan
belanja
rutin
serta
kepariwisataan. 5.
Subbagian
perencanaan
mempunyai
tugas
pokok
menyelenggarakan
koordinasi dalam pengumpulan dan pengolahan data perencanaan dinas serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dinas. 6.
Bidang kebudayaan mempunyai tugas pokok merumuskan program kerja dan menyelenggarakan kebijakan pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan kesenian, peninggalan sejarah, kepurbakalaan, dan nilai tradisional dan bahasa.
7.
Seksi keseniaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan pembinaan dan pengembangan.
8.
Seksi peninggalan sejarah dan kepurbakalaan mempunyai tugas pokok menyelenggaraka
kebijakan
pembinaan
dan
pengendalian
pelestarian
peninggalan sejarah dan kepurbakalaan. kepurbakalaan. 9.
Seksi
nilai
tradisional
dan
bahasa
mempunyai
tugas
pokok
menyelenggarakan kebijakan pembinaan dan pengendalian pelestarian nilainilai tradisional dan bahasa. 10. Bagian kepariwisataan mempunyai tugas pokok merumuskan program kerja dan menyelenggarakan kebijakan pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana, kelembagaan dan sumber daya. 11. Seksi sarana dan prasarana mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan pembinaan dan pengelolaan sarana dan prasarana kepariwisataan. kepariwisataan. 12. Seksi kelembagaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan pembinaan, pengendalian dan pemberdayaan pemberdayaan kelembagaan kepariwisataan. 13. Seksi sumber daya daya mempunyai mempun yai tugas pokok
menyelenggarakan kebijakan
pembinaan dan peningkatan sumber daya. 14. Bidang pemasaran mempunyai tugas pokok merumuskan program kerja dan menyelenggarakan kebijakan pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan promosi wisata, atraksi wisata dan komunikasi informasi.
15. Seksi promosi wisata wisata mempunyai mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan pembinaan dan pengendalian promosi wisata. 16. Seksi atraksi wisata mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan pembinaan dan pengembangan atraksi wisata. 17. Bidang
komunikasi
dan
informasi
mempunyai
tugas
pokok
menyelenggarakan kebijakan pembinaan dan pengendalian komunikasi dan informasi. 18. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan dinas secara profesioanal berdasarkan disiplin ilmu dan keahlianya serta disesuaikan dengan kebutuhan. 19. Unit pelaksanaan teknis dinas (UPTD) dibentuk untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjang yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau beberapa kecamatan.
3.2
Lingkungan Fisik Sistem Lingkungan fisik sistem menggambarkan semua sub atau entity yang
berhubungan berhubungan dengan sistem.
Dibangunya Dibangunya jaringan komputer di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, yang dijadikan sebagai media untuk menunjang kerja organiasi. Akses Internet di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut berhubungan langsung dengan PT.Telkom dalam pelayanan / penyediaan akses internet melaui program S peedy.
3.2.1 Fungsionalitas Sistem Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut mempunyai dua bangunan utama, dimana dua internet.
ruangan terdapat komputer komputer yang terhubung terhubung ke
Ruangan kesatu berfungsi sebagai ruangan kerja bagian pemasaran dan pengelolaan informasi, ruangan kedua sebagai ruang kerja bagian administrasi, dan ruangan ketiga ruangan kesenian.
Ruang Kepala
Ruang Rapat Ruang Kesenian
Ruangan Bagian Office
Admin Jaringan
Ruang Bagian Pemasaran dan Informasi Ruang Bagian Administrasi Security
Gambar 3.2 Layout Ruangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut
3.2.2 Model atau Tipe jaringan Model atau tipe jaringan yang di implementasikan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut menggunakan tipe jaringan clien server, dimana client mengakses atau meminta data (meminta layanan) , server menyediakan
layanan untuk client . Karena dalam tipe jaringan client server , server berperan sebagai komputer yang memberikan pasilitas pelayanan client, server berperan sebagai komputer yang memberikan fasilitas workstation-nya. Jaringan
client
server memiliki
kelebihan,
diantaranya
mudah
dikembangkan, kecepatan aksesnya lebih tinggi, karena penyediaan pasilitas , jaringan dan pengelolaanya pengelolaanya dilakukan secara khusus oleh satu komputer ( server ) ,
sera administrator jaringan memiliki control yang lebih baik atas jaringan. Tipe jarinag clien server juga memiliki kelemahan diantaranya memerlukan adanya satu komputer yang berkemampuan tinggi yang ditugaskan sebagai server , dan kelangsungan jaringan tergantung kepada kabel, boros kabel karena terpusat, jika komputer server mengalami masalah maka seluruh jaringan akan terganggu.
3.2.3 Spesifikasi Hardware Spesifikasi Hardware (perangkat keras) Jaringan Perangkat
keras
komputer
keberlangsungan keberlangsungan jaringan, perangkat
sangat
mendukung
sekali
terhadap
keras yang yang digunakan pada pada jaringan jaringan
komputer untuk mengkoneksikan node yang ada pada perangkat jaringan komputer menggunakan kabel UTP merek telebit, menggunakan HUB dengan merek D-Link dengan jumlah port 24. Berikut deskripsi perangkat keras yang digunakan di Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Garut.
1.
PC ( Personal Personal Computer Computer)) Spesifikasi perangkat keras PC ( Personal Computer ) yang digunakan
untuk server dan client yang digunakan di jaringan jari ngan komputer Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut yaitu:
Komponen
Merk/Type
kapasitas
keterangan
-
-
2,66 GHz
-
Mainboard
Asus P5PE-VM
Procesor
Intel celeron
RAM
Pc pro
512 MB
-
VGA Card
On board
64 MB
-
Hardisk
Seagete
80 GB
-
DVD/CD Room
Samsung
-
-
Flopy Disk
-
-
-
LAN Card
D-Link
100 Mbps
Sound Card
WDM
-
-
Monitor
Advance
14”
-
KeyBoard
komic
-
-
Mouse
PS 2 komic
-
-
Tabel 3.1 Spesifikasi Hardware Untuk S erver
Sedangkan Sedangkan spesifikasi hardware untuk client adalah sebagai berikut: Komponen
Merk/Type
kapasitas
keterangan
Mainboard
ASUS P4B533-X
-
-
Procesor
Intel Celeron
2.40 GHz
-
RAM
Pc Pro
256 MB
-
VGA Card
Onboard
-
-
Hardisk
Maxtor
40 GB
-
DVD/CD Room
Samsung
-
-
-
-
-
Flopy Disk LAN Card
D-Link
100 Mbps
-
Sound Card
WDM
-
-
Monitor
Advance
14
-
KeyBoard
Komic
-
-
Mouse
PS 2 Komic
-
-
Tabel 3.2 Spesifikasi Hardware Untuk Client
2.
Hub/Switch Hub sebagai konsentrator yang di gunakan di jaringan komputer Dinas
Kebudayaan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut adalah merek D-link dengan jumlah 24 port . Jenis Hub ini mempunyai kecepatan maksimal 10/100 mbps tergantung penggunaan penggunaan kartu kart u jaringan.
Gambar 3.3: Hub
3.
Media Tranmisi Media tranmisi yang digunakan di sistem jaringan komputer Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut menggunakan kebel UTP (Unshieled twisted pair ) merek telebit dengan konektor RJ-45 (registered Jack45).
Gambar 3.4 Kabel UTP RJ-45
Untuk pemasangan, ada dua jenis pemasangan kabel UTP yaitu pemasangan lurus (standar) dan pemasangan terbalik ( cross over ). ). Pemasangan UTP yang digunakan di Dinas Kebudayaan dan Kebudayaan Kabupaten Garut adalah pemasangan lurus (standar). Fungsi pemasangan kabel lurus (standar) ini adalah untuk menghubungkan tiap client ke hub.
Cara pemasangan kabel lurus (standar) adalah sebagai berikut: Pasangan#2 Pasangan#2 dihubungkan ke pin 1 dan 2 sebagai berikut Pin 1 warna kabel
White/Orang
Pin 2 warna kabel
Orange
Pasangan#3 Pasangan#3 dihubungkan ke pin 3 dan 6 sebagai berikut Pin 3 warna kabel
White/green
Pin 6 warna kabel
Green
Sedangkan sisa kabelnya dihubungkan sebagai berikut Pasangan#1 Pin 4 warna kabel
Blue
Pin 5 warna kabel
White/blue
Pasangan#4 Pin 7 warna kabel
White/brown
Pin 8 warna kabel
Brown
Tabel 3.3 Pemasangan Kabel Lurus (Standar)
4.
Modem Modem adalah suatu alat yang mampu membuat suatu komputer dapat
berkomunikasi dengan telepon. Modem berfungsi mengubah sinyal digital menjadi sinyal analaog, maka untuk mengubah menjadi sinyal digital di gunakan modem. Modem yang digunakan di Dinas Kebudayaan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Aztex. Modem ini digunakan untuk menghubungkan Garut adalah Modem merek Aztex. menghubungkan
komputer dengan telepon.
Gambar 3.5 : Modem
3.2.4
Spesifikasi S oftware Jaringan
1.
Spesifikasi Software Pada Server Sistem operasi yang digunakan pada komputer server adalah windows
XP Service Pack 2 , dan menggunakan beberapa software aplikasi lainya yang
diantaranya diantaranya adalah:
Anti virus
Corel draw 12
Tune up Utility 2009
Microsoft Office 2007
Mozila Firefox 3.6
Adobe reader 9.0
Nero 7
Winamp 5.4
2.
Spesifikasi Spesifikasi S oftware Pada Client Sistem operasi yang digunakan pada komputer client adalah Windows XP
Service Pack 2 , dan beberapa aplikasi tambahan lainya lainya sebagai berikut:
Microsft Office 2007
Anti virus
Mozila Firefox 3.6
Winamp 5.5
Adobe Reader 9.0
Winrar
Nero 7
3.2.5 Topologi Jaringan Topologi jaringan komputer adalah pola hubungan antar terminal dalam suatu jaringan komputer. Pola hubungan ini berhubungan erat dengan media akses dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang digunakan di Jaringan Komputer Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Garut adalah topologi jaringan star. Sistem komputerisasi di Dinas Kebudayaan Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Garut bersifat terkoneksi dengan jaringan dan internet, dengan jumlah komputer sebanyak 10 komputer. Topologi jaringan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 3.6 Layout Jaringan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut
Client 5
Client 4
Internet
Client 9
Hub Modem
Client 8
Server
Ruang admin
Client 7
Client 3 Ruang Pemasaran dan Informasi
Ruang Administrasi Client 1
Client 6
Client 2
IP Addres jaringan yang digunakan di jaringan komputer Dinas kebudayaan kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut menggunakan Kelas C adalah: Kmputer
IP Addres
Subnet Mask
Server
192.168.0.254 192.168.0.254
255.255.255.0 255.255.255.0
PC 1
192.168.0.2
255.255.255.0 255.255.255.0
PC 2
192.168.0.3
255.255.255.0 255.255.255.0
PC 3
192.168.0.4
255.255.255.0 255.255.255.0
PC 4
192.168.0.5
255.255.255.0 255.255.255.0
PC 5
192.168.0.6
255.255.255.0 255.255.255.0
PC 6
192.168.0.7
255.255.255.0 255.255.255.0
PC 7
192.168.0.8
255.255.255.0 255.255.255.0
PC 8
192.168.0.9
255.255.255.0 255.255.255.0
PC 9
192.168.0.10 192.168.0.10
255.255.255.0 255.255.255.0
Tabel 3.4 Alamat IP Addres
Keunggulan dari tipe pengekelasan IP Addres jaringan kelas C adalah dalam manjemen jaringan tesebut tidak terlalu rumit karena tipe pengkelasan jaringan ini di gunakan untuk jaringan berskala kecil dan sangat efisien dalam penggunaanya penggunaanya di Dinas kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Garut.
3.2.6
Pengecekan kerja Jaringan Komputer
3.2.6.1 Mengecek koneksi Jaringan komputer Untuk mengecek
jaringan komputer di Dinas Kebudayaan Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Garut perlu adanya perintah ping loopback dengan mengetikan perintah ping 127.0.0.1 di command promp, maka hasil eksekusi dari perintah tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.7 : Perintah Ping 127.0.0.1 Keterangan -
Pinging 127.0.0.1 with 32 bytes bytes of data, data , artinya kita sedang mengirim paket data kepada alamat 127.0.0.1. Adpaun alamat 127.0.0.1 adalah alamat loopback yaitu sebuah alamat yang berfungsi untuk memastikan bahwa
komputer tersebut terhubung dengan jaringan.
-
Reply from 127.0.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=128, TTL=128 , artinya alamat yang dituju memberikan balasan sebesar 32 byte data dengan waktu kurang dari 1 milidetik. Dan dengan TTL ( Time to live)= 128 yaitu waktu untuk hidup.
-
Ping statistics for 127.0.0.1, 127.0.0.1, artinya hasil akhir dari proses ping tersebut.
-
Packets Sent=4, Sent=4, artinya jumlah paket yang terkirim berjumlah 4.
-
Packets Received=4 Received=4,, artinya paket yang diterima berjumlah 4 paket.
-
, artinya paket yang hilang akibat gangguan pada Packets lost=0 (0% loss) ,
proses pengiriman adalah tidak ada. -
Approximate roudn trip time in milli-seconds-Minimum=0ms, milli-seconds-Minimum=0ms, artinya perjalan pulang pergi (mengirim-menerima) data dalam jangka waktu minimal mendekati 0 milidetik.
-
Approximate roudn trip time in milli-seconds-Maximu milli-seconds-Maximum=0ms m=0ms,, artinya perjalan pulang pergi (mengirim-menerima) data dalam jangka waktu maksimal mendekati 0 milidetik.
-
Approximate roudn trip time in milli-seconds-Average=0ms, milli-seconds-Average=0ms, artinya perjalan pulang pergi (mengrim-menerima) data dalam jangka waktu ratarata mendekati 0 milidetik. Adapun perintah lain untuk mengecek koneksi jaringan komputer yaitu
dengan mengetikan di command promp netstat dimana fungsi dari perintah ini adalah untuk memantau koneksi jaringan pada suatu komputer, baik itu jaringan lokal (LAN) maupun jaringan internet.
Gambar 3.8 : Perintah Netstat
Berikut ini keterangan dari output netstat diatas: -
Proto : kolom proto menunjukan jenis protokol yang dipakai bisa TCP atau UDP.
-
Local Addres : kolom ini menjelaskan alamat dan nomor port yang ada di komputer yang mana saat itu sedang aktif melakukan koneksi.
-
Foreign Addres : Kolom ini menunjukan koneksi yang dituju oleh local addres beserta nomor portnya.
-
State : kolom ini menunjukan status dari koneksi yang sedang terjadi. ESTABLISED artinya sudah terhubung dengan komputer lain dan siap
mengirimkan data data TIEM_WITE artinya sedang menunggu koneksi. State yang mungkin terjadi: LISTENING LISTENING : siap untuk melakukan koneksi SYN_SENT : SYN_SENT : mengirimkan paket SYN SYN_RECEIVED : menerima paket SYN ESTABLISED : koneksi terjadi dan siap mengirim data TIME_WITE : sedang menunggu koneksi
Berikut ini salah satu parameter lain yang bisa anda gunakan untuk perintah netstat.
Netstat – – e, menampilkan statistik paket yang dikirim dan yang diterima.
Gambar 3.9 : Perintah netstat – netstat – e
Perintah ini adalah untuk menampilkan menampilkan berapa besar besar data yang yang diterima dan berapa besar data yang dikirim.
– nr Netstat – nr , menapilkan routing table
Gambar 3.10 : Perintah netstat – netstat – nr nr Perintah ini untuk memperlihatkan alamat komputer mana saja yang telah berhubungan. berhubungan. Atau dengan kata lain perintah ini merupakan hasil routing.
– p protokol Netstat – protokol, menampilkan statistik berdasarkan protokol tertentu.
Gambar 3.11 : Perintah netstat – netstat – p Perintah ini digunakan untuk memperlihatkan koneksi yang aktif. Yang ditampilkan hanya judulnya saja.
1. Mengukur Bandwith Mengukur Bandwith Pada jaringan komputer di Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut terkoneksi ke internet. Maka perlu adanya pengukuran bandwith,masuk ke
http://portal.telkomspeedy.com , setelah itu website tersebut akan memproses
akuran bandwith yang sudah diperintahkan, untuk melihat hasil ukuran bandwith dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.12 : Hasil pengukuran bandwith Akses internet Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut berhubungan langsung dengan PT.Telkom dalam pelayanan/penyediaan akses internet melaui program Speddy. Speddy yang digunakan di Dinas kebudayaan dan Pariwisata memiliki bandwith rata-rata 249 kbps apabila semua komputer sedang terkoneksi ke internet.
2. Berbagi Data/Informasi Antara Server dan Client Dalam penggunaan atau pengaksesan data, user diberikan tempat-tempat khusus untuk menggunakan teknologi jaringan. Berikut cara sharing data pada jaringan komputer di Dinas kebudayaan kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut dapat dilihat dibawah ini: 3. Arahkan kursor mouse ke direktori atau polder yang hendak dibagi (share). Kli tombol kanan mouse sehingga muncul menu pop up seperti ditunjukan oleh gambar berikut:
Gambar 3.13 : Menu Sharing and Security
4. Setelah diklik akan muncul dialog Properties Polder yang dimaksud. Kemudian beri tanda cek pada check box share this polder on the network . Apabila memberi cek pada check box Allow network user to change my files maka file dalam polder yang dibagi dapat dimodifikasi (dihapus atau
dirubah namanya dan isinya).
Gambar 3.14 :Propeties Polder
5. Setelah mengklik tombol OK. Hasilnya dapat dilihat di Windows Xplorer
Adapun bagi pengguna yang ingin mengirim pesan kepada salah satu pengguna lain di jaringan, berikut langkah-langkahnya: langkah-langkahnya: 1.
Klik Start
2.
Run Klik Run
Gambar 3.15 : Menu RUN
6. Tulis perintah berikut: Net send pesan
7. Klik OK
Gambar 3.16 : Pesan dengan Menu Run
3.3
Analisis Jaringan Komputer Terhadap Beban Kerja di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut
3.3.1
Analisis Beban Kerja Jaringan
a.
CPU usage dan Memory Analisa Penggunaan Penggunaan CPU usage dan Memory Usage Pada Komputer Server Karena model jaringan komputer yang di terapkan di Dinas kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Garut menggunakan client
server sehingga semua
layanan aktivitas jaringan di lakukan oleh komputer server sebagai pemberi layanan kepada komputer client
Dengan kualifikasi server yang digunakan pada analisa berikut, yaitu Processor Intel Intel Celeron 2,66 GHz GHz dengan Memory 512 MB. 1. Analisa pertama yang diakukan berdasarkan client yang terkoneksi ke server tetapi tidak melakukan aktivitas apapun. Berikut tabel perubahan Memory dan CPU Usage pada komputer server :
Memory Usage Usage (MB)
Usage (MB) Selisih Memory Usage
Tanpa Client
193
0
Satu client Login
236
43
dua client Login
284
48
Tiga client Login
322
38
Empat client Login
368
46
Kriteria
Usage Server Tanpa Aktivitas Tabel 3.5 Perubahan Nilai Mory Usage
Berdasarkan hasil perhitungan nilai memory Usage pada tabel diatas, didapat suatu nilai rata-rata penggunaan memory usage untuk satu client yang melakukan login. Maka perhitungannya sebagai berikut: Memory User per Client = 0+43+48+38+46 0+43+48+38+46 5
Maka didapat = 43,75 MB Jadi untuk login satu komputer client , server mengalokasikan mengalokasi kan RAM
sebesar
±43,75 MB. Apabila hasil analisis tersebut digambarkan dengan sebuah grafik, maka akan dihasilkan grafik sebagai berikut:
Gambar 3.17: Diagram Batang Perubahan CPU Usage dan Memory Usage Tanpa Adanya Aktivitas
Dengan grafik diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa jika semakin banyak client yang terkoneksi ke server , nilai RAM pada komputer server akan bertambah, sedangkan CPU Usage tidak berubah nilainya.
2. Analisa yang kedua dilakukan berdasarkan login client dengan melakukan aktivitas berupa pengaksekan pengaksekan bebrapa aplikasi meliputi database server , Situs Kebudayaan dan Pariwsata http://www.Kebudayaan.garutkab.go.id , secara bersama ketika terhubung ke server. Berikut tabel perubahan Memory dan CPU Usage pada komputer server.
Memory Usage Usage (MB)
Usage (MB) Selisih Memory Usage
Tanpa Client
199
0
Satu client Login
271
72
dua client Login
353
82
Tiga client Login
414
69
Empat client Login
492
86
Kriteria
Berdasarkan perhitungan akumulasi nilai memory Usage pada tabel diatas, didapat suatu nilai rata-rata penggunaan memory Usage uantuk satu client yang melakukan login yang disertai dengan aktivitas akses beberapa aplikasi. Perhitunganya sebagai berikut:
Memory User User per Client = 0+72+82+69+86
5 Maka didapat =61,8 MB
Nilai Memory Usage sebesar 61,8 MB merupakan memory yang disimpan pada RAM server ketika salahsatu client melakukan aktivitas tersebut. Apabila hasil pengamatan kedua digambarka dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 3.18: Diagram Batang Perubahan CPU Usage dan Memory Usage Dengan Aktivitas
Berdasarkan pada kedua pengamatan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa alokasi memory khususnya untuk komputer server denga kapasitas tersebut belum cukup memenuhi sehingga akan menghambat terhadap beban kerja karena bertindak sebagai penyedia layanan sehingga perlu adanya pengalokasian memory yang cukup.
b. Analisis Taraffic Bandwidth Bandwidth merupakan jumlah data dan nilai kemampuan maksimum untuk
mengalirkan data dalam satuan waktu (detik). Bandwidth yang dibeli dan diberikan oleh ISP (Internet Service Providerr) sekitar 1 Mbps, dan tidak ada pengaturan yang khusus untuk mengelola managemen bandwidth di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, semuanya standar/default yang diberikan oleh ISP. Alokasi atau reservasi bandwidth adalah proses menetukan jatah bandwidth kepada client atau pemakai dan aplikasi dalam sebuah
jaringan yang termasuk didalamnya menetukan prioritas terhadap berbgai jenis aliran data berdasarkan seberapa penting atau krusial dan delay sensive aliran data tersebut.
Bandwidth yang tidak dibagi secara merata atau disuaikan dengan kebutuhan akan
menyebabkan koneksi beberapa client yang laian akan terasa lambat, hal ini dikarenakan adanya beberapa perbedaan karakter pengguna ( user client ) yang lain tidak sama anatara satu dengan yang lainya, ada yang bekerja sambil download (biasanya menghabiskan mengunduh/ download menghabiskan ), browsing, mengirim e-mail atau chatting yang tentu akan mempaengaruhi terhadap performa jaringan. Dibawah
ini merupakan contoh garafik yang menujukan performa bandwidth pada client .
Gambar 3.19 Performa Bandwidth Pada Jaringan Seperti pada gambar tersebut, bandwidth maksimal yang terlihat hanya sekita 23.9 .kbps pada sekitar jam 11:00 yang merupakan jam padat atau sibuk bagi para pegawai Dinas Kebudayaan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut. Sangat sukar sekali untuk dapat memastikan berapa besar bandwidth masing-masing client yang tidak dibagi secara merata, karena seperti yang telah dijelaskan diatas yang ditentukan terhadap karakter user . Rata-rata didapat bandwidth sekitar 23.9 kbps pada setiap masing-masing client, akan tetapi ada
kalanya pada komputer client 1 didapat bandwidth sekitar 397 kbps ketika ada satu atau dua komputer client yang tidak digunakan. Seperti grafik dibawah ini:
Gambar 3.20 Performa Bandwidth Pada Jaringan
Dalam grafik diatas terlihat performa bandwidth salah satu client tersebut dapat mencapai 397.5 kbps dimulai jam 11:27 ketika sebagian pegawai bersiap untuk istirahat makan siang, tentu taffict atau lalu lintas data tidak terlalu padat pada jam-jam memasuki istirahat, keadaan tersebut tentu mempengaruhi performa bandwidth, dan karena performa bandwidth diatas bersifat dianamis karena
banyak faktor yang mempengaruhinya. Penambahan bandwidth bukanlah solusi yang tepat, bahkan akan menjadi pemborasan, karena permasalahan utamanya terletak pada tidak terkontrolnya pemakaian bandwidth internet di dalam kantor tersebut. Jaminan ketersediannya akses internet yang berkualitas apabila dilakukan pengaturan distribusi bandwidth secara tepat. Tanpa adanya pengaturan bandwidth yang tepat, beberapa terminal akan menghabiskan pemakaian bandwidth yang tersedia, akibatnya terminal yang lain akan merasakan akses internet mereka cenderung lambat. Salahsatu solusi untuk permasalahan diatas adalah dengan manajemen bandwidth yang dapat mengatur
bandwidth,
mengalokasikan
maksimum
bandwidth untuk setiap user atau komputer, agar penggunaan bandwidth dapat
maksimal untuk keperluan kerja yang baik dengan keterbatasan yang ada.
Manjemen bandwidth yang tepat mampu memberikan garansi kepada aplikasi yang mendapat alokasi bandwidth untuk terus mengirimkan data sesuai dengan alokasinya sekalipun terjadi kemacetan dalam jaringan bahkan dalam keadaan
tertentu
ketika
alokasi
bandwidth
yang
dimiliki
oleh
sustu
layanan/aplikasi tidak digunakan maka oleh Bandwidth Manager alokasi bandwidth yang ideal tersebut dapat dialokasikan sementara waktu kepada kelas
yang
sedang
keuntungan
mengalami mempercepat
backlog /timbunan antrian, hal ini memberikan
hilangnya
backlog
suatu
kelas
sekaligus
mengoptimalkan penggunaan link yang ada sehingga performasi jaringan terjaga. Sebuah solusi dengan fitur pengaturan parameter yang fleksibel, seperti prioritas akses, batas minimum maksimum bandwidth yang memberikan jaminan Quality of Sevice (QoS) optimum.
Memberikan prioritas akses bandwidth pada aplikasi-aplikasi kritis sesuai besaran yang diperlukan untuk meningkatkan meningkatkan kinerja.
Mendistribusikan bandwidth secara proposioanal kepada setiap terminal didalam jaringan sesuai dengan tingkat kebutuhan masing-masing, Tidak ada lagi permintaan penambahan bandwidth tanpa alokasi yang tidak jelas.
Menyediakan sistem pengaturan bandwidth terpusat untuk instansi-instansi i nstansi-instansi yang mempunya hubungan secara online.
Tanpa adanya bandwidt managemen seperti halnya CC_Cutter®, pihak Dinas Kebudayaan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut bisa mendapat m asukan yang salah mengenai kulaitas akses internet di instansinya. instansinya. Dengan menggunakan bandwidth managemen seperti CC_ Cutter®, maka akan dengan mudah memonitor apakah pemakaian bandwidth sudah cukup, kurang atau bahkan berlebih. Pengambilan keputusan dari hasil evaluasi monitoring bandwidth dapat dilakukan tanpa mengurangi produktivitas instansi. i nstansi.
c.
Stabilitas Stabilitas hubungan antara client dengan server dapat diketahui dengan
menggunakan perintah ping. Bila keadaan tidak stabil, maka akan ditunjukan
dengan adanya jeda timeout . Gambar berikut contoh hasil penukuran dengan aplikasi ping.
Gambar 3.20 Hasil Tes ke Server
Setelah dilakukan pengecekan dengan perintah ping ke server dapat diketahui hubungan antara client dengan server cukup stabil bila dilihat dari statistic hasil pengecekan pada gambar 3.20 antara pengirim dan penerima sudah
terkoneksi. Informasi yang diperoleh dari data diatas adalah 4 paket dikirim dan 4 paket diterima, 0 paket hilang (0% paket hilang).
3.3.2
Analisis Beban Kerja yang Mempengaruhi Jaringan Komputer Analisis terhadap beban kerja atau rutinitas yang berinteraksi langsung
dengan jaringan sehingga perlu adanya pendekatan terhadap pekerjaan apa yang prioritasnya sangat tinggi sehingga mempengaruhi jaringan komputer. Jaringan komputer Dinas kebudayaan dan Pariwisata mempunyai program database server yang dapat diakses oleh semua client yang terhubung. hal lain dikarenakan adanya beberapa perbedaan karakter pengguna (user client) yang lain tidak sama anatara satu dengan yang lainya, ada yang bekerja sambil mengunduh/download (biasanya menghabiskan bandwidth ), browsing, mengirim e-mail atau chatting yang tentu akan mempaengaruhi mempaengaruhi terhadap terhadap performa kerja jaringan. jaringan. Dibawah ini merupakan contoh garafik yang menujukan performa jaringan .
Gambar 3.21 Hasil Pengecekan
Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aliran kerja jaringan menjadi menurun dan menyebabkan performa menjadi kurang stabil. a. Beban kerja yang terhambat dengan penggunaan jaringan komputer Karena banyaknya perbedaan karakter setiap user dalam hal penggunaan akses internet serta tidak adanya pembagian bandwidth sehingga beban kerja meningkat dan menjadi hambatan , antara lain: -
Pengaksesan database yang cenderung melambat.
-
Ketika jam sibuk dan semua user sedang menggunakan internet beban jaringan menjadi meningkat sehingga performa menurun dan mempengaruhi beban kerja.
b. Untuk mendukung kinerja apa saja biaia komputer digunakan Komputer yang terdapat di Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut secara garis besar telah difungsikan sebagai berikut: -
Untuk
mendukung
beberapa
pekerjaan
yang
memang
membutuhkan bantuan komputer. -
Untuk mempermudah pekerjaan yang sifatnya kompleks
-
Untuk menghemat biaya dan waktu pekerjaan
-
Untuk keperluan perancangan informasi yang dibutuhkan
-
Untuk memasarkan berbagai prodak Budaya dan Priwisata secara online
c. Pekrjaaan yang dilaku dilakukan kan berhubungan dengan komputer Dibawah ini beberapa pekerjaan yang secara langsung berhubungan dengan komputer:
3.3.3
-
Mengolah database
-
Mengelola website
-
Pengelolaan sistem administrasi dan keuangan keuangan
-
Pengelolaan sistem informasi dan data kepariwisataan
-
Riset pengembangan pengembangan dan Pengeloaan Budaya dan Pariwisata
-
Pemasaran
-
Laporan berkala dan Surat-menyurat Surat-menyurat
Kesesuaian
Kinerja
Jaringan
Terhadap
Beban
Kerja
Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut
Kinerja itu sendiri meruapakan hasil atau tingkat keberhasilan secara keseluruhan selama periode tertentu didalam pelaksanaan kerja dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang tela ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Berdasarkan hasil hasil analisa diatas kesesuaian kesesuaian kinerja jaringan terhadap beban kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata belum sepenuhnya terpenuhi karena ku rangnya rangnya manajemen terhadap kinerja jaringan dan sumberdaya yang kurang sehingga pengoptimalan jaringan komputer sangat rendah yang menyebabkan target dari jaringan komputer sebagai penunjang untuk membantu proses kerja di tubuh organisasi sepenuhnya sepenuhnya belum terpenuhi.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kinerja jaringan komputer di Dinas kebudayaan
dan Priwisata Kabupaten Garut dapat ditarik kesimpulan: a. Hasil analisis analisis beban kerja kerja jaringan Hasil dari analisis beban kerja jaringan yang dilakukan berdasarkan pada kedua pengamatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa alokasi memory khususnya untuk komputer server dengan kapasitas tersebut belum cukup memenuhi sehingga akan menghambat terhadap beban kerja karena bertindak sebagai penyedia layanan sehingga perlu adanya pengalokasian memory yang cukup b. Hasil analisis Kinerja jaringan j aringan Dari hasil analisis yang yang dilakukan terhadap Kinerja jaringan dapat dapat ditarik kesimpulan bahwa aliran kerja jaringan sering terjadi penurunan yang disebabkan berbagai faktor dan menyebabkan performa menjadi kurang stabil. c. Hasil analisis traffic bandwidth Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap traffic bandwidth sangatlah sukar karena perbedaan setiap karakter user dan disebabkan tidak adanya manajemen bandwidth yang tepat t epat sehingga bandwidth setiap client berbeda dan cenderung menurun sehingga mempengaruhi performa
dan kerja jaringan karena aktivitas setiap user berbeda.
4.2
SARAN
Perlu adanya penambahan alokasi memori khususnya untuk komputer server karena bertindak sebagai penyedia layanan.
Penambahan bandwidth bukan merupakan sebuah solusi yang tepat, bahkan akan menjadi pemborosan, tetapi perlu adanya manajemen
bandwidth dan distribusi yang tepat sehingga penggunaan internet lebih
stabil dan tepat guna untuk mendukung kinerja organisasi.
Perlu adanya perawatan berkala untuk menjaga kesetabilan jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
Tanenbaum, Andrew S, “Jaringan Komputer”, Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia, Prenhallindo, Jakarta, 1997. Syafrizal, Melwin. “Pengantar Jaringan Komputer”, Andi Yogyakarta, 2005. Kurniawan, Wiharsono. “Jaringan Komputer”, Andi Yogyakarta, 2007 Wagito., “Jaringan Komputer Teori dan Implementasi Berbasis Linux”, Gava Media, 2007.
Nurdiyanto, M.T “Modul Jaringan Komputer” 2009.
http://smk-yppt-garut-top.net
www.tkjdua.blogspot.com
www.Ilmukomputer.com
http://portal.telkomspeedy.com