KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) SURVEIOR AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN 2014
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
a
b
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN .......................................... ....................................................... .............
1
A.
Latar Belakang ............................................. ................................................... ......
1
B.
Filosofi Pelatihan ........................................... ................................................. ......
3
PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI .....................
4
A.
Peran ............................................... .................................................................. ...................
4
B.
Fungsi .............................................. ................................................................. ...................
4
C.
Kompetensi ............................................ ......................................................... .............
4
TUJUAN PELA PELATIHAN TIHAN ............................................ ................................................. .....
5
IV.. STRUKTUR PROGRAM ............................................ IV
6
V.
GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELA PEMBELAJARAN JARAN
7
A.
Materi Dasar ........................................... ....................................................... ............
7
B.
Materi Inti ................................................ ........................................................... ...........
12
C.
Materi Penunjang ......................................... ................................................ .......
22
VI. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN .....................
27
VII. PESERTA PESERTA DAN PELA PELATIH TIH .................. ........... .............. .............. .............. .......... ...
27
II.
III.
VIII. PENYELENGGARA PENYELENGGARA DAN TEMP TEMPA AT PENYELENGGARAAN 28 IX. EV EVALUASI ALUASI ................................................ .................................................................. ..................
29
X.
SERTIFIKAT SERTIFIKA T ............................................ .............................................................. ..................
30
MATERI MA TERI INTI 6 TEKNIK MELA MELATIH TIH .................. ........... .............. .............. ........... ....
31
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
i
ii
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) SURVEIOR AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
I.
PENDAHULUAN A.
Latar Bel akang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional, tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan garda depan dalam penyelenggara upaya kesehatan dasar. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas merupakan landasan hukum dalam penyelenggaraan Puskesmas, yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Pelayanan kesehatan perorangan kepada masyarakat juga dilaksanakan oleh Klinik, yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 09 tahun 2014.
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
1
Agar fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam hal ini Puskesmas dan Klinik dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik; baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat melalui upaya pemberdayaan masyarakat dan swasta. Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, maka perlu dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi. Akreditasi merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Untuk melakukan penilaian secara objektif dengan menggunakan standar akreditasi perlu disediakan Surveior yang handal yang mampu melakukan penilaian akreditasi secara objektif berdasarkan standar dan instrumen yang ditetapkan. Agar tersedia Surveior Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, perlu dilakukan pelatihan bagi para calon surveior yang telah memenuhi persyaratan administrasi sebagaimana disebutkan dalam Pedoman Survei Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Untuk dapat melaksanakan kegiatan penilaian akreditasi diperlukan banyak surveior yang tersebar di semua provinsi di Indonesia, oleh karena itu 2
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
perlu dilakukan pelatihan pelatih surveior yang akan menghasilkan tenaga pelatih calon surveior yang mampu merencanakan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi pelatihan Surveior Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. B.
Filoso fi Pelatihan Pelatihan Pelatih (TOT) Surveior Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama menggunakan nilai-nilai dan keyakinan yang menjiwai, mendasari dan memberikan identitas pada sistem pelatihan sebagai berikut: 1.
2.
Pelatihan menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa, dengan karakteristik: a)
Pembelajaran pada orang dewasa adalah belajar pada waktu, tempat, dan kecepatan yang sesuai untuk dirinya.
b)
Setiap orang dewasa memiliki cara dan gaya belajar tersendiri dalam upaya belajar secara efektif.
c)
Kebutuhan orang untuk belajar adalah karena adanya tuntutan untuk mengembangkan diri secara professional.
d)
Proses pembelajaran melalui pelatihan diarahkan kepada upaya perubahan perilaku dalam diri manusia sebagai diri pribadi dan anggota masyarakat.
e)
Proses pembelajaran orang dewasa melalui pelatihan perlu memperhatikan penggunaan metode dan teknik yang dapat menciptakan suasana partisipatif.
Proses pelatihan memanfaatkan pengalaman peserta dalam melaksanakan pelatihan, KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
3
dan digunakan pembelajaran. 3.
II.
pada
setiap
tahap
proses
Proses pembelajaran lebih banyak memberi pengalaman melakukan sendiri secara aktif tahap-tahap penyelenggaraan pelatihan, atau menggunakan metode “learning by doing”.
PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI A.
Peran Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai pelatih pada pelatihan Surveior Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
B.
Fungsi Dalam melaksanakan perannya peserta mempunyai fungsi sebagai pelaksana pelatihan surveyor akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
C.
Kompetensi Untuk menjalankan fungsinya maka peserta memiliki kompetensi:
4
1.
Melakukan penilaian dengan menggunakan standar dan instrumen akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama .
2.
Melakukan identifikasi Dokumen akreditasi
3.
Menjelaskan Tata Laksana dan Metode Survei Akreditasi FKTP.
4.
Melaksanakan survei akreditasi FKTP
5.
Menyusun laporan survei akreditasi
6.
Menjelaskan kurikulum pelatihan surveior
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
7.
Melatih pada pelatihan surveior akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
III. TUJUAN PELATIHAN 1)
Tujuan Umum Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melatih pada pelatihan surveior akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
2)
Tujuan Khusus Setelah proses pelatihan, peserta latih mampu: a.
Melakukan penilaian dengan menggunakan standar dan instrumen akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
b.
Melakukan identifikasi Dokumen akreditasi
c.
Menjelaskan Tata Laksana dan Metode survei Akreditasi FKTP.
d.
Melaksanakan survei akreditasi FKTP
e.
Menyusun laporan survei akreditasi
f.
Menjelaskan kurikulum pelatihan surveior
g.
Melatih pada pelatihan surveior Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
akreditasi
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
5
IV. STRUKTUR PROGRAM Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka disusun materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel berikut : No A. 1.
Materi
Jam Pelajaran T P PL JML
2.
Materi Das ar Kebijakan akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Tugas dan Fungsi Surveior
3.
Kode etik Surveior Akreditasi FKTP
2
2
4
Organisasi Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Konsep Mutu Jum lah Materi Inti
2
2
2 9
1
2 10
Standar dan instrument akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Identifikasi Dokumen akreditasi FKTP Tata Laksana dan Metode Survei Akreditasi FKTP Pelaksanaan Survei Akreditasi Penyusunan Laporan Survei Akreditasi FKTP Tehnik Melatih Jum lah Materi Penunj ang
6
6
12
2
2
4
2
3
5
5 1
9 6
15 31
8 34
5 B. 1.
2. 3 4. 5. 6. C. 1 2 3 4
Anti korupsi Pengenalan Kurikulum Pelatihan Surveior Akreditasi FKTP BLC RTL Jum lah Juml ah (A+B+C)
2
2
1
1
2
21
21
3 2
1 6 46
35 7 23 86 3 2
3 2 5 40
21
3 3 11 107
Ket : 1 jpl = 45 menit Materi Standar dan instrumen Akreditasi FKTP dibagi 3 kelas @ 12 jpl Materi praktek teknik melatih dibagi 3 kelas @ 7 Jpl
6
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
n a t s a a a t i h . l i n n s s m e a u u a a t s r e h h m F a a s i e K T . T e s P s i i 5 k 9 k s a t a a t s n 0 7 i t n i i l . u d k l . e i g r K o P e o s n r i e a f N g N g k T F n A e s n i a s a n n e t e t s R a k k n n n a t a t n e e t e m a i e t h d o e 4 4 e m m r r 1 r 1 d s k e 0 e 0 e e A P 2 P 2 P K n . . . a 1 2 3 k a j i b e K u g t n i n a a a t n t t : a r B n d u l e d t u a e t p o t h l M l a d u n t o o i c d : a d n i D p p A i m a a o B p i a l C a N t d M a L L F S h e H l . . . . . . a A M 1 2 A 1 2 3 4 m R e A m J b a t a r A w e e L s d h a t a e a J p o E p t a a m h e , B d y a P i a r r n n M T i e n M a u e K i r C T C P E F t e . . . i P 1 2 3 a s a m t i ) i M n . a a d L t u a a A n e k m m k k r P i m a o a a a R k J g a s k t t i r r n j 2 n t n a A o b r n e n n e a e n n n G i a = e e h n a i P s a a P i t a d s n a t P s t t a a a m s s O a K n a t a a T P B b a t t a t a a k k ( a a i r i k h t a h e d a a k t t h h h a a a u R i i d r j j l a l a k S a k i k e r y e l a k i j i e i e e a s i i L g g t t a l P b s b s o m e r s s r P e B n n b J t g k n e k e e e e e e r k a i a i n n e e i a o K A F K T K F K T K a P K P A R R K 2 S T P d . . . A A : : : 1 2 3 S
E S n a B A r D a n j S a a I I r l a ) e j R R b l a K A E m e P e b T ( G T P A 1 m s S ) e u I M r a U P s u s R P n h a T a A . D ( u K i n G A r t u a m j u . V
e k u u T t a a j u m M W T U
i n i i r i e t s n a u t a t a . m p i a a d i t m e h r u a e m k s a i m : k r A e t g e K n h n n P e i a a s t t k k a s a t a a m l i j l a i h t i a l b s k g a e e a i l r n j e e n t K F T e s e e . S p m 1
n n a a d s t n r a a a r a e t k i a l t y i g m a i n n l s i r a e P a T F n n P n i a n a s n t . a t a a a i a t a a k a t k i k m h h a a r j j a i e t e d e i b s r t b s e r e e e e e e k K K P K K K A . . 2 3
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
7
n a g n e d i i t a a s k u a t g s i i n e d i s s e T r n r k n e o i r A t e f e i a v a e h r e v u R r s u e s i S e s g n K n a s a u a m f m t i a o l i n d s t r a e a e d P F P s a g u t i u t m a i n a t k i h d n a r r : u a a l a j B l a s p u e t h o u b n u o m M d t c i n D t u k d a : d m t e l p p a s a o e e i l p C a i m A i L L F S d M L P D B t u e . . a l . . . . p M 1 2 A 1 2 3 4 m a m b a a t r w e t e d h a a s J i a p o e t s a a h m p r u e y d a a k o i r r n n i n M s u e e a i e i i C p C T D v r r . . . e u . u t k 1 2 3 4 a S a i m l r n n s ) i e t g L u b a a r r d s n P k g o i a o i u J g n n h i F 2 n a a a e e v v y s r r n = e B a u u a m n s h k s i a d T ( h u a o s s t B k s L l a g n a P a o e t g n e k P g J t u u e e o u T F b T 2 S k k o u . . P S : : : 1 2 n a r a n j a a r l a ) e j b l a K m e P e b T ( P s m 2 ) e u r a U P s u s P n h a T a ( u K D i n u a m j r t u e k u u T t a a j u m M W T U
8
n i a n k i s i r l a e j e t a n m e r r i o t m i o i u u e e k v i p r r g m v u u n a s s i e m s m : a s g h t a g g n a r n u u l a T F e e t t s e e n . . e 1 S p t 2
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
i a u s e s r r s t o i a s o t i a k i n i e e l i g v e v r n r s i r u f e a u T s S F e n i k R n s t a a i t a a t a e m i h m d o e a e d e r r s t d e k e e o P A K P k i m a h a u m a t t e i n n a r : d a m e a B u p t h l d t o o n t c d u M l a : D a i p p p p a l l u B C a i A i m t L L F S d d a a e o l . . . . m P M M A 1 2 3 4 T a K P t T r F e i K b s s F a a e t p i i e t h w s i d a d a a J e a o r p n t i k t i h a m a e d i y d a A a r i M r r e n n r e e u e a t e k v a C p C T r A . . . m u r 1 2 3 o ) i t S i u n e L k a v i r P k n m n k g a r u J a k a o o d S 2 n d s k n g e i o u i t k = m e a o n k i a n l P h a e P a t T k v s i y a ( a i r r t h E n B b a l d d u o e L a a i a h l u a e h h s h k S e e e g d P t v J n e l e h l d o r a l o e e k n B e o o o l u K 2 S d o a K s H b b o P d . . : : : 1 2 n a r a n j a a r l a ) e j b l a K m e P e b T ( P s m 3 ) e u r a U P s u s P n h a T ( a D u K j i n u a m u r t e k u u T t a j a u m M W T U
i n i i r e t r a u o i m p i t m e v r u a k i m : u s g k n h n i a t e i t k a s e m l e a d h t a l a r j e o l e K e t s n e e e . S p m 1
h e n l a o d n a h k e u l o k a b l i g d n h a l y e l o r o a b i e h - k v l a r a d u i H t s . 2
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
9
i s a t i d e r s t k i a a k i t A s i e l g n i i v e n s i r s r i a u T e m f S F i n e o n s t a K R a t a a a i m i h m s o d e a a e d r s t r s i e k e e n P A K P a g r o i m u a t h i n a t a d r n a : a l a u B m e p t h o e M d t o n c d a : l a D t i m l p p a u B C a i l p A i u t L L F S d d p a e o l . . . . m M M A 1 2 3 4 a m a P t r b T e a K e s w e d F h j a p t i o a s i , m a e a t a n M i i r y d i e n a r e C T r e . . k t 1 2 a A m i s ) i i i i n n i t s s s a a u L g g g m i s k d n n n o P a g n u u u h K J a F F F a r i 2 n i n r s B o s = e n s a e n t a a T m h a a r n a a n r k s ( h s d i o d i i n i a i o d i o a o n s s s s n L l n a k d B i e u a a a r v a e a P e P k o s m r T g g o r g v t g g r J e K o P u r u o u o u u u S O T K T K S T S O 2 S F k b o u . . . . P S : : : 1 2 3 4 n a r a n j a a r l a ) e j b l a K m e P e b T ( P m s 4 ) e u r a U P s u s P n h a T ( a D u K j n i u a m u r t e k u u T t a j a u m M W T U
10
i n i i r e t a m i t u u k p i g m : n a n e m a m k s a h t a l a r j e l e e n t e s e e S p m
i s a s i n a g r O n a n u s u S . 1
r o i i i e s s v g g r n n u u u F r F S r o n e n t a n a a d i o d i n s i s s d a a r g m g o u o u o T K T K . . 2 3
i s g n u F n a r d i o s e a v g r u u T S . 4
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
i s n e r e f e R u t u m p e s n o k i m a h a m e m u p m a m a t r ) e 0 s = e p L i n P i , i 0 r e = t a P m , i L t u P k J i u 2 g t n u = e M T m p ( h e L l a s P e n J t o e K 2 S : : :
n n n e a n a t t m u , i g r a 5 n a i u k h i h 7 a n h r d a n n e . t a t e t s i l s o n t s n K a e N t a 1 e i e 7 g , M h t y n K K n t n s i e s s 4 l e n e 1 s a e t a i a k i a n d t a k s N a a k e k k n u m n n 0 K a m r a n K a i r n t 2 e s e r Q j a e t a e t a J d d e a l a y m n a y m 3 y a P k a n l a r u s s r 1 l a d n e t r s n a a h a e e a u e 0 e a t k u a o T M P P t P M P 2 P p S A P d . . . . 1 2 3 4
u t n a t i a r d n a l a p h e d B o t o e D t c d M l a d i p p l C a i l p A i S L L F S . . . . . 1 2 3 4 5 t a p a b d a n w e h j a a P m a h a a r y r e n u a C C T . . . 1 2 3
e d o t e M
n k a o s k a o n a h P s a a B b h u k S a o k n B o a P d
n a r a n j a a r l a ) e j b l a K m e P e b T ( P 5 m s r e u ) a s P U s u P n h a T D ( a u K j n i u a m u r t e k u u T t a j a u m M W T U
. u a t u m a u m i t t d r . u n n n n n e a a P m a t a p a s t n a t p n a a a h a a t r e a h e y i k l s y e i a e n l a s s g n l n o e s e e e a e i K P k P p F K T . 1
i n n i a i n r a e t y : l a a m g n e i a p t t u u u k p n i e t t g m u n n a n m t e m a p a a m k h s e s h t a a n e a r l e o s l j e e e n K k t s e e e . S p m 1
. 2
s a t i l i t a k u s t a g u F i n m i T n d n . a n a t p n a a a a r a h m e y e t a a s r n l e e e P e p K P . 2
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
11
n a k a n u i g s g n n e e r e m f a e m n a R a g a t r n e e P d m a t t r n a a e k i a P g l t i n a i n k e g T p n n u t n i a t T i n a a a k n a n d a B h u t a e e k a a M d t s l a l e e h e A K m s s e u K a t p i l i m s a s a t i l a m i F s i a a s t F r i e a t e s d i s t a t o d e i e p d e r ) i e k L r M n k i A P J i A n 6 r e n e = t m a e m m n u r P u n t L i t t a a s P u r s d s k n J i I a I n n h g 6 n a a a = n s e n a d T m d a B h k r ( a o a L h r a B a d k d P l o n J t e n k P a a t 2 e t o b S 1 S S k o u P S : : :
I T N I I R E T A M . B
n a r a n j a a r l a ) e j b l a K m e P e b T ( P m s ) e u 1 U P s u i P n h t T n ( a I u K j i n u r t m u e k a u T u t a a j u m M W T U
12
n i n z k a I g g i n s t t a 5 n 9 n g k a i t a 0 t a a h 7 t n a a i a e r a . n . n l t i l i s m o o P e e s n n e a N t N t e e a K n t t r s 4 s s 4 a n P F s n e e 1 a e 1 i n 1 e a n s a P k 0 m k 0 k 1 d a r n a a t a n t n 2 s n 2 e 0 a n t k a 2 s a e e e m i i k n n e / k o k o d y u k m u k 2 t i m k a g m a d d e s l r r r r l h h n e 5 a i n e a u e a l e k e i r e e 0 P A P T P T P P T K P 2 P P K . . . . 1 2 3 4 i s s n a u a m k d s s i s e D i a k k s i t t : k s m r a u n u l u t u a l j l i t p h P i o u l s e d n t o c o n k i : d i t f k a K u e a d d n D s i t r a n n p p p e k i a o o i i B a r u l l a C a d H M P P K D d t L L F S P A e . . . a . . . . . l . M 1 2 3 4 A 1 2 3 4 5 b n t h a a n n i a a w i s i e s a a s a a p j t i s m a g i h d m a u u g u d a r e r n a r y k n t r s n u e e n i e e s k a n C P C t D P P I A . . . . . . 1 2 3 4 5 6 a n r n a a a n g n s i s n s n g a e a t a : a p a i n y m m m m a s n l m e l i a s s s k a e e j r e e e e g m t e a y P k e k k u n s m i n i t s e n s n a s n j u u e n u p u n i a a e e P a P d M P M n K m P P . d a . . b A M a c . 1
, i n n i e i r m e e j t : a a n n m u a a p i i t m l a M u a i i k i m n s e a g r p t n h e i s t n i a a i n m l h t a k u m a r k d l a A e e l t e s e e . S p m 1
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
n a t a h : e t s a e k K a r a a y y a s p a U M . 2
n a t a h e t s a e k K a r a a y y a s p a U M . 2
n i e s a m t i u r d e t r s k n I a . 6
n a n j n s a n s r i i a a d t i i e n n t t n a n s i s l n i a i n ’ s h n g i l s t a a i n k n k e : a a a p e a a t a k n n t K G e n K t n a t t i m a a n n m n l a m m i a r a r n D s e a h a k K l e a a n e n j e j a n j i i e a a a n h r a g n m g r r a e y g o a e a M e e r y n y u a e K i e i u n g a n o y s s n r s p n n a s s a n i t a r s n s n y n a a e a a e a e a a p e a s a a r y a e a a e a n u e s a p K M y B S d M U K M a d y o a y B P P L e M K P a K M r U P S p e L . . . . . . b b a c U P a c . 3 i s r t a a i d n d e n r a k n a t g a n S A t a e n h d n a e e n k s a a m u e n t r K g u n g s a a n P r I y o g a r n T p e e n a K U P m d F . 3
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
13
i n s e a t a i d m m u e a t r k k o r e i s A D P n n n t e a r e a k e m n g f e u u n R i k s u o T d y n i n e t a s P a a k h i n f i t a e n m s e e o K d i d s e a u n P i l a t a t i k n s i n n a u a d a B k a e F d t a g l i n a e e d M l d A m a i m u a a p u t r m s e e a P s P . T m a t a K a m k F t r a g e i e t n d r i s s e a o T e t P n t i p d i t a e e M a t n k r ) i a k L i g h A P r n e e i t T s n J e e 2 a K m n m = i a s n n t t u P a a a u a i t , k h k L d s l a o i e i n h g s s D P a a a i J n e F s B s 2 e K i a a = m s h k T s t a a k i o ( h f a i i k B a t i t L l d i e k o e l n P t r o P e J e s a k k d I 4 S F A o b u P S : : : n a r a j a l e b m e P ) 2 U i P t T n ( I i n u a m r t e k u u t a j a u m M W T U
14
n a r a ) j a K l e P b T ( m s e u P s u n h a K u j u T
n a i n s n u a a s t t . u i a a y d h e n r e m a e k s t P A e r e n n K P a e s t a a m m t i k o u l i d k s g n e o a i P D F T i n s e u m k u s i k . d i o i t n s t : d s k e a r a u t t t u t u a j l i l p a d u o n m i h n o o : m e d d t c d u d u a e D n i t r a p k r o a B p p e r i o k i l a o k d F a M H t C L F S P d a e . a L l . . . . . . . M 1 2 3 A 1 2 3 4 5 b a h w a j a i m a s u a k r y s e n i a C . t . D . 1 2 3 d n l a a n p / n r a e n n o u k a a i m k r : a m a s u i d g n a k s j d e n a r i o o t a n a e d n a p s r u d i b o e e t r e c a d s e K P u S O P K i A n r . . . . k e c d J a a b
i s n i i n i e i r j - s e t s t a i a n i m j e d e i r t : n k u a a k i u k p g s n n m l a e e a j e m u m m n k e h t a o a r M d l e e t e s e . S p 1
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
i n s e a k m i u f k i t n o P e d T d i n K F n a i a p a s k k a u t i k g d a n l e e r l e e k M k a . 2
e i d e r o v t u e S M n i s n a a m n e d o r d e f a e e n P a R s k n a a L g n e a t d a i T a i u s m e u a s t h a n a a m i a n m t a d P a B e d t e r T e M m a K l P F A u t i p a s a m k t g i a i n d m T e r a n k t a r t A e a i e s h e e e d v p r o u ) i s e t e S L i n K M e i s d P J r a P e t i o 3 t l t e = a i s T a K M P m F F n n n ; i t i i a L u s d a a a P d s d P k i t a i J T n h g a d n K a a n 2 e e r F s B a = k i a s k k T m A s a h a a ( h i t o L L l a e i d B k o a P t e v e k P r t r a J e u k o b T 5 S S A k o u P S : : : n a r a j a l e b m e P ) 3 U i P t T n ( I i n u a m r t e k u u t a j a u m M W T U
n a r a ) j a K l e P ( b T m s e u P s u n h a K u j u T
i . e P v r T u K S F n i s e t a m i o d d e r e k P A . 1
t u l o u : d d a n i a o d H M e . . M 1 2
n a h e u n l i t t n o n a a R a a L a r u a s s n b s n o t : k i r k l e r k e i u u r i a l j r u t p a r e m m a h o n e t n t o b e c d u u n a u m n k i t e y p i m m k p a B D p e e k l a a o e e o l t C L F S P P d d L p d S P a L l . . . . . . . A 1 2 3 4 5 6 7
b u t a n w t a y n n a h J a b a e a a p n i r l s m i P m a h a a g u a a a h r b l e i r y r d n t n n t e a u e a e s m o n l e R C T C p L P i . . . . . 1 2 3 4 5 i s n i i a a i t e e i i n d d s i v v a e r n r a v e n n i a n n u u e n e S r S i r a d v a n i a a n s a s a n s k u t r u a a s s u a a a a p n a m t u t a e e e k j t t e i a i s i t i e d i j d a h s n s a a a u d k m d d a l e l e l e d t e o i e i e l o e n t o y L g a v u a n n n s r n s r r l r o k e a e a e e k e u e e a e e k t p e k t a P p a P s P r h P k a e M A M M U K T . M . . . . . b c d b . a . a 2 1
: i n a n k i i r s a e l t e a j m n e i t m a u k n i u g p a s n m k e a a m m L h t a a a r t l a e e T t e s e . S p 1
i e v r u S e d o t e M . 2
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
15
i e t v r a u n n k S t a a g a n r e a a d a h a y o y e r s t a s o a e p e r e M M U K P . c
i ) n n n i i s i g p p p a n t i a i t m m m r n i i i e n d n a m p m n n m n n e a e d a r n a e a e a a e a a m a k k i l i ) n s g r m M u M u p g k o A u a l a k n g e i u u n i n k i k k k m e e i m e i k u i m t i b i b n i t f e e g v u i e n n n n s i t t t e e v m s n r k r r k r m p e k e r a k r n l a e u e l e e u e e e o e e e o c P S : T p s T P P ( m T m k m T P P ( . . . . a b c d . 3
i e v r u S n a a l o i l e s a g t n i e d e r P k . 3 A
16
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
s a t i l i s a F i s a t i d e r k A i e v r u s
i s n e r e f e R
s t a a k i t i e l i g v n r s u a i T S F n n i s t a a t a a a m i h m a o d e s t d e r r e k e e P A K P
) n i a i e a a v i r l u n t u n n a n s e k a a c i a p ) n n ( d n a n a B t e e d r 1 a u t 2 n t p u e o a M l a : d s a s g m a n m i u i y u g u e A i s s r n a n t d a r v a r o u k e k e s e H f p - m i n M - - s - (
n a k a n a s k a l e m u p ) m L a P m J 1 a e 2 t d = r o t i L e s P s e e . a , t L p a M i d P i r m e a J t r t k 9 e r a e A = i m P e P i t n n v a a a , t r L u k u P k g d s a S J i n n h g i n 5 n T a a a = e n s B a T m a a h k n ( a o a L h t a s l a h B k P e k o e s k P a J t l e 5 e e o b P 3 S K k o u P S : : : n a r a n j a a r l a ) e j b l a K m e P e b T ( P m s ) e u 4 U P s u i P n h t T n ( a I u K j i n u r t a m u e k j u u T t a a u m M W T U
t 1 a p a b s u d a s n a w e h a k p a j i s h m a u y a r a r n k s u e a i C C T D - - - -
i s u n i k a e r s v i r e d u t s g n k k p r n e : l u j u i n j a l a i p h u m t o w p u n n a o c d n D t u t u m k t p i d p a C p i a p e e r l a o e a B L L F S J M d P P b t a . . . . . . l . . A 1 2 3 4 5 6 7 8 i e v r u i n s s a n a a i n a t s u y n u s n e k u a s e s y t i n r r D e e P - p p -
s P e i k T n e n a K i v r k i i F D u s u t e a , , s : n v r a r n n i o t e u i n i o a d b a s s e k r g / a p t m m o n v b a i e i o e r i d u a s P T K d s k r e r e k . . P a a b . 1 i r e t a n m a p i t : i i u u a k r s i p s a g m e t n a p i d e e n r a k m m k a h t a u i a r k l e a e e s l v t e e e r S p M u s . 1
i i e s v i i r n e d i u n a v s i e r n o n u k a n v n s r s i p a u i u e t a s a i n s s u l a i u a a y a u ) y m u d s n t s w n n p e k e r u a i e t d e o k d y c e P j s k a ( f P d a n n r e e k . . P r a a b . 2 i e v r u s a n a c n e r n i u s s t a u i y d n e r e k M a . 2
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
17
k i t i k s a r a p r k n k t a u s u j j g n n n o u m t u n a t e e e p a P d P l . . 0 9 1
n a n n a u a s y u n r y t a t n f a e a r e P d p . c
n r i a s s e u a p r s i t i n a n s s a n a k a i t i o m i d l a d m r u i e t e B S n e r e k D - - p a i i e s v a r t i n i s u d a t a s e i r n a k n d a : n a a e r a i a u s k n s t n k a a t a n i a a i s i t l e a e e k d l i e a e l r K n P v r e k . e . u P a a p b S . 3
k n e a g t k n a r a p P a - L
i e v r u s n a k a i n s a t a s i k a d l e r e k M a . 3
18
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
s a t i l i s s t a i a a k i t F i s e l i i g n v n s s i r e a a u r T t i e S F d f n e n i e s t a a r a t a k R a m i h m A d a o e i s t d e r r e e k e e v r P A K P u s n P a T r o K u p t F a i i n a l n s e n s e i a n s t n t e : d a r i r n r n t a a a u a a B t i t u e i a l u m i i a t o p a a d l a d w a s M d t l h u d r o n d o i a i r w : t e c t u l e e t o d t a n P n f r D n i r r f a s e k p i y p p A i T k a B l o e k o p C a n n d a t P A s p a S l a H a L L F S K e e I . . . . F . . . . m M 1 2 3 4 l i A 1 2 3 4 s u a p i t i e n n m v d a a a r e k k u , r m a a e i n b S k n n n n e n s a d a A t n u e i u r a u , a a o r t w i a a t g g i s u : h i e a a a e m l g w l d y r a j n g e s i i n u n t e n o v e a M n n a r f r m a r ) e e e p t e p y e k a o a h L u P i m i n r n M i p M s p a M L t S J r a e a a . . . t e r t C T L a b c n 6 a e a r = m P t i o i n n t a n e p P a a a i v u k d s , k a L r r e n g a L i n n e u i v a o r r k p g i h s s n n P a a : u a i n T s a a l a a a J i n i i t s w s i i e n B 1 n t s s s n a n = m a a n a a d r e f a l a e n i u r a a i a r u T t h k o t t t t e o i s a i a i i g a i n r s ( h a a o s i r a d g t e k p g t w d k u L l r d i o d w l B a h a e e e n f e p a l n y u n p o r r r r f e t e o k e s k P e i k e k a k n P t o . . F a a b P s p a L a m S a e J e e o b P 7 S K k o u . . . 1 2 3 P S : : : n a r a n j a a r l a ) e j b l a K m e P e b T ( P m s ) e u 5 U P s u i P n h t T a n ( u K I j i n u r t a m u e k u u T t a a j u m M W T U
i r e t a m i t u : k i u g p n m e a m m h t a a r l e e t e s e S p
e r a w t f o s
r u t i f n a k i s s a a t l i e j d n e r e k M a . 1
n a i s n i a g i n l a e i p n n e a p i s k e a r u t k a i a t w d l e r f e o k M s a . 2
i e v r u s n i a r a o u p s a e l s . n i n u s a a u s t i t u y d n n e e r t e k e M a k . 3
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
19
i s n n g a i n a i t t a i n d . h s a a a i d a t t n e d a h m a a t a i r a i l n h h r B e a k s e i a i a i d s t e n t A n P e e r d g d n s a a r r K e e l g e n r o e K n n t a m k s P n m i u e a s l r l u A e a u P t e f l a a a m u u l g a e i h h v e t u i r i e d u n l o y k y t i k u R k i v i a e g d d a n r r n r n l s s a S d n o u u a i e e u i t e e e n K S F T P P K M B S P P K a . . . h i 1 2 3 t a l i e s p o u r k e n c l i s u P n i a o t d a k r m A d r . a d n a S i k k k k a g t n r o : s t s u u u u r a n j j a j j i a a t a i B l b u a a l p l n n n h b l s t u e m n u h n e o t u o k d u u u u a d c y t d e l : o d t t t a t a m a c r i a a i D i l a m p l e e e e p o e v l i B i e L e l C h p a e M A i d M S F P P s P p P t t L W S L e . . . . . m a F . . . l . . . . . M 1 2 3 4 5 6 7 8 u A 1 2 3 4 5 p m a m . , o a a e b r ) t c a r 0 , m i , , d , = e h a w k y m t o L s a j a i o i r t s l g n i P e e e s p l a a n m p p a a , , P M u m u - h a y h r n k o l L i t i s l i t c m e e a i n a P i o a a e J i k C t d s r l e k r . . . . . . t g 8 t e 1 2 3 4 5 6 n = i P a T , , m n n n t L i a a t a a P u t n , , p a d s i J a , a k h a b s h i : a s i d g n h , a t 5 a e g n s n u n , n r , n a k 1 s a a , n e s t y w e a a a s i l h e a o r r a p i p , a s s e = e K a B a j a k n w j d a a a l n k n j a s a i e n n k t g M T o p ( m s h a h u m a i l a D a m l l a a u a o k a y a d h h k o n e e r n r s l i k a B k m e c h e p l a i L t t u a m i b g d b e a u i e a t i e o r a l i n i l t o n P s p n o e i c t c d k l s s d r p e k t a k J t s o P n m m r a a l i . . . . . . . . . . l e 3 e a k b r e r e e a e e e f g h i j T 2 S F o u P P O M P b c d P p . . . P S : : : 1 2 3 m , u i n m n i i U a r ) r i e g a t u n j p l n i a K a a a a s r l P m n r n l e a e d e i T a j i O r t ( b a o n l u : p n k g m t m s k u e n a i n n a u e s g p a r a e r b a l a i m P k j n b 6 m j m u e a p a i a p i a l a m m a l e n h t a e a g s m r e e P m n K a I b a a u e g b r j h a n m w n e b i u n ) u l r t a t m r e e e e t r a e k u U T e e e e t t s M P D M k b e p P a a j e e . u T . M W T ( S p 1 2
20
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
n a n h a i t k t a a l e a p f n n a a k m a e n m a c n n a e r g e n e M d . 3
n P a r a A t j n a S a n a l n n l a k a a a e n t r r r b a a n j a a a j a j a a a i n f a i a n l u m l s l d e n s P e e a e u a a i a u b l u u b c b l a y m m d t l n m a m m n l e e n a e v e e e e e i m m b p E p R P m p k I . . . 4 5 6
u t n a b t a n l a a r n j a a a d l e a b i d m e e m p
i s a t n e s e r i P f t k i k n a r k t e e n T i . 7
a r a c i A a m u n ) n a i m i l f l P a l s a t a l i i a k k a e u A s d i a k n u n t S a ( a l k r a m a ( u n n ) t a e s e c a a n t v n n n S n k n h e a e a n a n n a i g i r r r a r t r a a i n j a k n l a a k s a n j t j a a a a e j a t a a a l a u l a p k l t a u e s e i p l u e b p n e r e k b b u b c y u b e n e a s l m m y n n t n m m n m e e e e e e e e e a e r u e M p M p p P M m s p M p . . . . 4 5 6 7
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
21
i , I d R i s s , i r , e p s k u i u p t r s u m a o r n r e k M o a K e r D i K p , t e i A S n f t n P a e n t a a P t R A l a l k a n h . u i y a e 4 d d a s d s 1 o d u a e 0 u M P B K 2 b i m a h u a t n a m i a n t e d a B r e m a l p h d t o o M a e D t c d l d u i p p p i C p i A l l a m S L L F S a . . . . . 1 2 3 4 5 m a t r e b s a e e p h w d a a j o , t i m a e n i a r y M i e n a r C T e t . . a 1 2 m i t n n . i u . i ) k a a . s L i a d s s : i p p i m t i p a P g j i s u s r n n u n u s J t h r i i p r k n a e e n A a i o n : o e s 3 u k b r u i s B n i r A m K K j p = . t . a i . H s i . l . p a a a i i i n o / i i b s r p p s i s u T k s s k a h s r p K a r ( i i n a o p a u p i p i u p k p e g r e c o n t y s s h p k i u u u s u u n B o g f i n n r r n r r r a a K L e a i r e o i l o n u k o n o e o K o o i P l e i r G i s k e P D i J t g o n D C B K T K P K t K K N K P N t n e n k b o . . . n . . . . . . A o u l A A 3 S i K a b c d e f a b c P S . J : : : . 2 1 N U . n i i s , i a s N r n n p i e a t E n u j i r a r e a P r o l p e p t a ) I e e K j a a K m s R 1 b m i l n t o m K e P i o n E g T t e b ( : K A T n u a P / m s k n i u ) A j p n u e n a a g U s k k P n M u m P s u . e a s n i n h T a a e l l ( s a K m m e p . P e j u j u h j a i n n n t C r t u a m r u a r e r l e a o e u u s T e e t k j t M K M a a u m a e s e . . M W T U D S p 1 2
22
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
n n n n i a t a n a a r r n a h s o a a n s A . a t i p g . n a . i a g i s g n t a n n a s l n a s p e n a a a a h a e a c r . p u u r a l u u a . . k . e p r n i r i i i i n d a m d i s e g b o e e s g n s a p a a e s r a C a a s : a p a e u p r b p t K P m i i a K y y c g y g o u u u a n i a n n i k s a a a t a e s n r m r m r n t p c s a r f p p p : i n y P p e o e o t o o e e e a a u a t a g K L P T P P a s u A a n u r U P K U P K S K K t r r a o p a o . a u P . . . . . T d T a b c U d K a b c G K K . . . . 3 4 5 6 . i s p u r a o y a n K p a n U d a n n s a a a t k h n s a a a g r l e e e b j c n n m e e e M P P . 3
a . n ) r a K a C n k a P a a d T t n ( i i a a s T T g u p n D n u a r a o k n r a K s a g a r l o g a e j p n n a a a n l e e l e d i M P P P . 4
s . i u s s a a k k i f s i t u a r s a G k n n a a k k s s . a l a i l e e s j j p n n u e e r o M M k . . 5 6
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
23
P P B G n a d
i s n e r e f e R
n l a u t a n d g l u o n k i s a d u M d . y i s u 3 n n B P e a i , 1 P d d n 0 2 , n m n t a r a l u a a t u m u h i h a o i k t r a e d r l s a e u e e p P K P K A
m a r g o r p r u P t k T u K t r u F t s i n a s i i a : n t a d r t a B m u i e a l t p d a t n d h h o o M a a t c d e l D r a i p p p i A B C a l k m t L F S A e a L l . . . . r m A 1 2 3 4 o i e a t v r r e u s b S e a e n p h w d a i a j a o t h i m n e t a a y a i r M l e n e i r a C t e P t . . 1 2 m a m u l . u i t r n n k i o u a a i r ) k d s u L i e a m n v n h K P g a a r n r h a a i n J e u g t a 2 m S s o a B a l r l a = n h k p e a o a n T r ( h P e B k u a h i t o t g L l P r k k o e a n P t l P P i o u e J e e k r t B e P 2 S P o b r u S G v P S . . u : : : 1 2 S n i s , n i a r a r n n o i k i e a t n j i s e a r a e a v r l l e r p t ) a e e u j j a K a 2 b m S n l m e o m K e P m n g i T t e b ( m a a n P r h u a / i s k u m g j t ) p e u i o n g a r U l s P u n m p e P u e a n r n P T h e ( u a K m m t P P u k h t j a n i P u r u a r r t a m a u l r t e u e T u e s S B t k s j t G a a u m a e e . . M W T U D S p : 1 2
24
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
a n t r a u e j s u e t i p s n n a a n u d e a r k m k f e i e i a e s a u b R s n e e n y n a m t e i g n M m e o k d i a m n u a a t s n h k a a a a i n n a i d a B k m l r a e d e t e M t m t a u s l a A e y n u p a e p d M m a r a m j ) a r a g a t j r n e a e e d l y s m e a l e o t B p p r e e a n i j e m l e i n l a M a o m i e G R t r b . i . . e i 1 2 m t a a s o e p m s a K a o n g a r c r n n ) i t a m a n a e d s u L u p t m a a l g P k a a t m i y r e s n J g a a n h a s r l n a a p a i n g e l e s b 3 e a a a B g n b s p i a i d n k m = m s t h k n i a n n e P u n a n y k e o d k ( h a a a k a a i M B m h i h a ( L l h h n a a i t s l o i i i t k P t k r t a e t r p a l a o C P a n e l a t e m J l u L s l e e e k b o t i a b e i e B 3 S p p o u K A d p S d p P S . . . : : : 1 2 3 n i s , i a g r n n n i n e a t n a j i a a r n h e a y i r l e t e i a t a ) e p j n a s m l m g a t a K a 3 b m r e k i n l a m o P n l a s t u p m K e i g t m a e T t e b ( : o n e . a a n P s s u n k t e s i a / m s k t m i t n j i u ) i a o p e u r a l a a a r n g a a U k e k k s . a p P u n y m j P a a m u n u e s n n a a a n h T p p k a a y l e ( a K m m u n s n e e i a h e l p P l b y y u r i t h j a g n i n p m n n t e a i u a m r u a r t m l n r e l a e e i l e s b a e i e a a u u s T e e t k j t M y j p M d M d p s a a e e . u m a . . M W T U D S p 1 2 3
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
25
a c s a p s t a i a k t i t i s u e l j i g n v n n s i r e a a T u r L e S F f i n k e n s t a a a a a R t a m d m i h a n i o d e e T d r s t r e k e e a P A K P n a c n e R n u t a n n n a u i u n a t s : d r s a B l u u e a l u . t p y d t u h y L o n o n M l a d t c d n T : o m a e D r i p p a A i B p o e l a i m d M f p R t C L F S a L e . . u l . . . . p M 1 2 A 1 2 3 4 m a m b a a t n r e h w a e d j n u a s s o u t e a m a y y e p h a i n L r n t , M e a a e T i n C T L m R i i r . . . e 1 2 3 t a m n n n g i a a a L ) t n s n L d a u T L k a u n T y R P i n s a h g R n a J u h L a n a k T s B y t n i a 3 n e d i a n a a l R l n = m . e h k n a n e u P n p a r p o b u a s ( h a B k P i i t s o j a n n h u L l a a u a d i a o e y a a u t y k s y c e v P m a p L n P t u o n s r n l r h s e J e e k b o T e a u e m r i e P 3 S p o u F R P P S P u t d . . . P S 1 2 3 : : : n i s , i a L r n n i T e a n s j t i R a a r a c a e r t l e s r m n t a a ) a e p j a o s d a K b m a 4 P i e L r m m o l P i k T m K e L e g o v t s f e b T ( r T n P : u u k u n a / u a R S P R m s k j i i ) l p k e u i n n g n a a U s s n P u n s u m k b i P a u a s j e a l a n t n h i a n T u h e i ( e m a m d y a t j y K P u e a p n n h j a l r n i t r u n e e e m a r t e k m u r a l e k j e e u u a t s T t s M M P A M u a a m a e u e . . . S p 1 2 3 M W T U D
26
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
VI. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN. Pretest Pembukaan Building Learning Commitment Keterampilan: 1. Memahami dan menjelaskan: penilaian akreditasi, tugas dan kewajiban surveyor, kode etik, tata laksana survei akreditasi, metoda survei akreditasi, perencanaan survei akreditasi, penyusunan survei akreditasi 2. Proses Pembelajaran Orang Dewasa 3. Tehnik Belajar Mengajar 4. Merencanakan dan Mengevaluasi Pelatihan 5. Tehnik Micro teaching Metoda: 1. Ceramah Tanya Jawab 2. Diskusi Kelompok 3. Bermain peran 4. Praktik Lapaangan
Wawasan/Pengetahuan/Kemampuan: 1. Kebijakan akreditasi FKTP 2. Standar dan Instrumen Akreditasi FKTP 3. Organisasi Komisi AkreditasiFKTP Metoda: 1. Ceramah Tanya Jawab 2. Diskusi Kelompok 3. Curah Pendapat 4. Penugasan
RTL Post Test Ujian Komprehensif
Penutupan
VII. PESERTA DAN PELATIH A.
Peserta 1.
Kriteria Peserta: Peserta adalah komisioner akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan/ Dinas Kesehatan Provinsi dengan kriteria: a.
Pendidikan minimal S-1, memiliki belakang pendidikan Kesehatan.
b.
Diutamakan mempunyai pengalaman sebagai pendidik/ pelatih, minimal 2 tahun. KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
27
latar
2.
B.
c.
Mempunyai pengalaman Puskesmas minimal 2 tahun.
bekerja
di
d.
Bersedia menjadi pelatih surveior akreditasi FKTP minimal 3 tahun
e.
Memperoleh rekomendasi dari Kementerian Kesehatan/ Dinas Kesehatan Provinsi.
Jumlah Peserta dalam satu kelas minimal 30 orang.
Pelatih/fasili tator/Instru ktur : Kriteria Pelatih/Fasilitator: 1.
Pendidikan minimal S-2, memiliki latar belakang pendidikan bidang Kesehatan
2.
Menguasai materi yang akan dilatihkan
3.
Diutamakan pernah menjadi mengikuti pelatihan akreditasi/ sertifikasi mutu
4.
Diutamakan yang pernah mengikuti proses penyusunan standar dan instrument akreditasi Puskesmas dan Klinik
VIII. PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN A.
Penyelenggara Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar bekerjasama Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
B.
Tempat Penyelenggaraan Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau Lembaga Diklat Kesehatan.
28
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
IX. EVALUASI Tujuan evaluasi/penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta, penilaian proses pembelajaran dan penyelenggaraan Diklat. Evaluasi dilakukan terhadap: 1.
Peserta: Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dan kelayakan dari peserta, dilakukan melalui:
2.
a.
Penjajakan awal melalui pre-test
b.
Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima melalui post test
c.
Pengamatan dan penilaian terhadap sikap selama pelatihan dan tugas yang diberikan
d.
Penerapan RTL setelah bertugas
Fasilitator/Pelatih: Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
3.
Penyelenggaraan: Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Objek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi: a.
Tujuan pelatihan
b.
Relevansi program pelatihan dan tugas
c.
Manfaat setiap pokok pelaksanaan tugas
d.
Manfaat pelatihan bagi peserta
bahasan
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
terhadap
29
X.
e.
Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
f.
Pelayanan sekretariat terhadap peserta
g.
Pelayanan akomodasi
h.
Pelayanan konsumsi
i.
Pelayanan perpustakaan
SERTIFIKAT Setiap peserta yang telah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan minimal kehadiran 95% akan diberikan sertifikat kepesertaan pelatihan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dengan memperoleh 2 (dua) angka Kredit, ditandatangani oleh Kepala Pusdiklat Aparatur atas nama Menteri Kesehatan.
30
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
MATERI INTI 6 TEKNIK MELATIH I.
DESKRIPSI SINGKAT Pada setiap pelatihan, tugas utama seorang Pelatih atau Fasilitator adalah melatih/memfasilitasi peserta pelatihan untuk belajar dengan lebih baik secara bersama-sama. Dengan kata lain fasilitator harus menguasai teknik memfasilitasi peserta untuk “belajar bagaimana caranya belajar“. Untuk itu, fasilitator hendaknya tidak hanya mengembangkan minatnya dalam isi/substansi tapi juga dalam hal bagaimana proses peserta pelatihan belajar. Pada umumnya, semakin mampu seorang fasilitator menjaga kendali atas dirinya sendiri, untuk tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran, akan semakin baik fasilitator tersebut melakukan fasilitasi. Fasilitator harus menguasai teknik melatih/pembelajaran orang dewasa mulai dari merancang pelatihannya, melaksanakan proses pembelajaran, melaksanakan pengendalian dan evaluasi proses pelatihan tersebut sehingga tercapai tujuan kurikuler yang telah ditetapkan. Dengan demikian pelatih/ fasilitator dapat memfokuskan perhatiannya pada proses pembelajaran agar dapat melakukan fasilitasi secara maksimal, bukannya mengajar. Modul ini menguraikan bagaimana fasilitator mengembangkan ketrampilannya melalui tahapan fasilitasi proses pembelajaran sehingga dapat berperan penuh dan menampilkan dirinya sendiri dengan segala kreatifitasnya.
II.
TUJUAN PEMBELAJ ARAN Tujuan Pembelajaran Umum : Meningkatnya kemampuan peserta dalam melaksanakan Teknik melatih/fasilitasi pada pelatihan tenaga pelaksana Program BPJS . KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
31
Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah sesi ini selesai, peserta diharapkan mampu:
III.
1.
Menjelaskan konsep pembelajaran orang dewasa
2.
Merancang pelatihan
3.
Melaksanakan proses pembelajaran pelatihan
4.
Melaksanakan pengendalian proses Melaksanakan evaluasi proses pelatihan
pelatihan
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN 1.
2.
3.
Konsep Pembelajaran orang dewasa a.
Cara Belajar Orang Dewasa (CBOD)
b.
Peran sebagai Pelatih/Fasilitator
Perancang pelatihan tenaga pelaksana Program BPJS a.
Kurikulum dan GBPP
b.
Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
Proses pembelajaran pelatihan tenaga pelaksana BPJS a.
Menciptakan iklim pembelajaran
b.
Metode pembelajaran
c. d.
Media dan alat bnatu pembelajaran Teknik presentasi interaktif
4.
Pengendalian proses pelatihan tenaga pelaksana BPJS
5.
Evaluasi proses pembelajaran
32
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
V.
1.
Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai;
2.
Fasilitator menjelaskan konsep Pembelajaran orang dewasa;
3.
Fasilitator menjelaskan perancang pelatihan
4.
Fasilitator menjelaskan tentang proses pelatihan/ fasilitasi
5.
Fasilitator menjelaskan cara pengendalian proses pelatihan
6.
Fasilitator menguraikan tentang pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran.
URAIAN MATERI Tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, kepedulian, komitmen, dan partisipasi aktif dari para pelaksana program. Pada modul ini akan dibahas beberapa metode pembelajaran yang dapat dikelompokkan dalam 2 (dua) kelompok besar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, yaitu (1) metode pembelajaran yang ditujukan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada peserta dan (2) metode pembelajaran untuk membantu dalam peningkatan kemampuan sikap dan ketrampiulan peserta. Salah satu tujuan dari modul ini adalah membantu fasilitator untuk menggunakan pengetahuan, pemikiran, dan keterampilan dasar yang sudah dimiliki dalam bekerja dengan peserta. Seseorang tidak akan langsung menjadi seorang fasilitator yang efektif hanya dengan membaca sebuah buku. Fasilitator perlu menggabungkan pengalaman, umpan-balik, observasi dan refleksi guna KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
33
membangun kompetensi, karena kenyataan menunjukkan bahwa pengalaman adalah alat pembelajaran yang paling efektif.
34
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Pokok Bahasan 1: Konsep Pembelajaran Orang Dewasa A.
Cara Belajar Orang Dewas a (CBOD) Peserta latih pada Pelatihan Program API adalah peserta belajar dewasa (adult learners). Pelatih/ Fasilitator harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa, antara lain seperti berikut: 1.
Orang dewasa memiliki konsep diri, nilai, keyakinan dan pendapat.
2.
Orang dewasa mempunyai banyak pengalaman dan kaya akan informasi. Pengalaman peserta tidak bisa diabaikan atau bahkan dilecehkan. Sebagai peserta mereka merupakan sumber belajar bagi yang lain termasuk bagi fasilitator. Mereka setara dengan fasilitator dengan asumsi bahwa mereka datang ‘bukan tanpa isi’.
3.
Orang dewasa mempunyai gaya dan kesiapan belajar yang tidak sama pada setiap orang. Gunakan beberapa strategi dan metode pembelajaran yang tepat.
4.
Orang dewasa mempunyai kebutuhan sangat besar untuk mengarahkan dirinya sendiri. Mereka memiliki orientasi waktu dan arah belajar yang jelas. Atur beberapa saat tertentu untuk istirahat. Meskipun hanya peregangan badan selama 2 menit, akan sangat bermanfaat.
5.
Orang dewasa mempunyai kebanggaan. Beri dukungan peserta sebagai perorangan. Kepercayaan diri dan kepribadian seseorang akan menjadi resiko di dalam lingkungan kelas yang tidak aman dan mendukung. Peserta tidak akan berani bertanya atau berpartisipasi dalam pembelajaran jika ada kekhawatiran diremehkan atau tidak dihargai. KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
35
Kesempatan diberikan merata dan adil pada semua peserta. 6.
B.
Orang dewasa cenderung belajar dengan berorientasi kepada masalah. Upayakan belajar dalam format yang praktis dengan menggunakan metode audio-visual, raba dan partisipatori. Melalui metoda dan teknik pembelajaran yang sangat bervariasi seperti: studi kasus, kelompok pemecahan masalah dan kegiatan partisipatori lainnya seperti demonstrasi, tugas praktek, dll akan sangat meningkatkan kemampuan pembelajaran. Orang dewasa umumnya ingin segera menerapkan informasi atau ketrampilan baru kepada masalah atau situasi terkini.
Peran Sebagai Pelati h/ Fasilitator Agar dapat berperan sebagai Pelatih/Fasilitator, hendaknya dipahami hal-hal sebagai berikut : 1.
Hindari menggurui & memaksakan kehendak
2.
Hindari menyalahkan pelatih lain didepan peserta
3.
Jangan langsung menjawab pertanyaan, kesempatan pada peserta yg lain
4.
Hindari menguraikan sesuatu secara berbelit
5.
Hindari memberi contoh dengan pengalaman pribadi berlebihan.
beri
menguraikan
Selain itu ada beberapa persiapan yang harus dilaksanakan dan dikuasai, antara lain sebagai berikut: 1.
Mempersiapkan topik & bahan yang akan disampaikan
2.
Mempersiapkan metoda pembelajaran yg efektif bagi orang dewasa
3.
Memiliki sifat sabar & mau mendengar
36
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
4.
Mampu berkomunikasi dengan baik
5.
Memiliki kemampuan mengelola waktu
6.
Memiliki sifat fleksibel dan terbuka
7.
Menunjukan penampilan yang rapi
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
37
Pokok Bahasan 2: Perancang Pelatih an Pengerti an Pelatihan: Adalah proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kinerja, profesionalisme dan atau menunjang pengembangan karir tenaga/SDM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Agar tujuan pelatihan dapat tercapai sesuai kompetensi yang harus diperoleh peserta, maka sebelum pelatihan berlangsung harus terlebih dahulu disusun Kurikulum pelatihan tersebut, sama seperti halnya pada proses pendidikan. Selain itu untuk berlangsungnya proses pembelajaran dengan baik diperlukan pula GBPP dan SAP. (Biasanya kurikulum dan GBPP sudah dipersiapkan saat menyusun Modul Pelatihan.) A.
Penyusu nan Kurikulum dan GBPP 1.
Penyusunan Kuriku lum Pengertian Kuri kulum: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metoda yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Fungsi Kurikulum:
38
a.
Perencanaan pelaksanaan pelatihan/ pembelajaran (Curriculum is plan for learning )
b.
Menentukan materi yang akan dipelajari, kegiatan yang harus dilaksanakan dan pengalaman yang harus diperoleh (curriculum is matter of choice)
c.
Pemandu pelatihan untuk mencapai tujuan
d.
Sentral dari kegiatan pelatihan, menentukan proses pelaksanaan dan hasil pelatihan
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Komponen Kurikulum, adalah sebagai berikut: I.
II.
Pendahuluan: 1.
Latar belakang
2.
Filosofi
Sasaran dan Kompetensi yang diharapkan pasca pelatihan
III. Tujuan Pelatihan IV.
V.
Materi Pelatihan: 1.
Struktur Program
2.
Garis2 Besar Pokok Pembelajaran (GBPP)
Alur Proses Pembelajaran: 1.
Proses Pembelajaran
2.
Metoda dan Media pembelajaran
VI. Tempat dan waktu pelatihan VII. Monitoring dan Evaluasi Pelatihan VIII. Akreditasi dan Sertifikasi Pelatihan 2. Penyusunan GBPP (Garis-Garis Besar Progr am Pembelajaran) Pengertian GBPP: Menurut literatur adalah Course Outline yang merupakan rumusan dan pokok-pokok isi materi pembelajaran. GBPP merupakan bagian suatu kurikulum pelatihan dan disusun berdasarkan tujuan kurikuler (pelatihan) khusus yang berisi kompetensi umum. Kompetensi ini diharapkan dapat dicapai dan dimiliki peserta setelah mengikuti sesi bersangkutan.
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
39
Komponen–komponen meliputi:
yang
dikandung
GBPP
a.
Judul materi pembelajaran, yaitu judul substansi sesuai pengetahuan atau ketrampilan yang dilatihkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b.
Tujuan pembelajaran, yaitu arah yang harus dicapai setelah sesi materi berakhir. Tujuan pembelajaran menggambarkan kompetensi yang harus dapat dicapai peserta latih setelah selesai mengikuti sesi materi. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan rumusan ABCD, yaitu: A
=
(Audience/ada subyek yang belajar),
B
=
(Behaviour/kata kerja operasional mengacu pada taksonomi BLOOM),
C
=
(Condition/kondisi yang dicapai pada akhir sesi), dan
D
=
(Degree/tingkat kualitas kuantitas kemampuan).
dan
atau
Di dalam merumuskan tujuan pembelajaran, tidak harus selalu lengkap mencakup ABCD, bisa saja cukup dengan ABC sesuai situasi.
40
c.
Pokok Bahasan dan atau Sub Pokok Bahasan, yaitu bahasan yang terkandung dalam materi. Pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan dirumuskan sesuai dengan kompetensi yang telah dijabarkan dalam tujuan kurikuler pelatihan/ pembelajaran.
d.
Alokasi waktu, yaitu waktu dari masing-masing kegiatan pembelajaran.
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
e.
Metode pembelajaran, yaitu cara-cara dan teknik komunikasi yang digunakan oleh pelatih dalam menyampaikan materi pembelajaran dan melaksanakan proses pembelajaran.
f.
Media pembelajaran, yaitu berbagai alat yang menggunakan isi materi pembelajaran secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi tersebut. Misalnya bahan cetak berupa buku, hand out, bahan digital, film, dsb.
g.
Alat bantu pembelajaran, yaitu seperangkat benda yang digunakan sebagai “pembantu“ fasilitator/ pelatih untuk mempermudah dan mempercepat proses penyampaian materi pembelajaran kepada peserta latih. Misalnya OHP, slide/ film projector, manekin (boneka model anatomik), alat peraga, dsb.
h.
Referensi, yaitu buku-buku atau sumber lainnya yang digunakan dalam menyusun materi pembelajaran. Cara menuliskan referensi bermacam-macam.
GBPP penting baik bagi fasilitator maupun bagi penyelenggara pelatihan. Untuk penyelenggara pelatihan dapat dipakai sebagai pegangan kunci untuk melaksanakan proses pembelajaran sesuai tujuan kurikuler yang akan dicapai, juga untuk merancang sequence/ urutan materi yg harus diberikan dalam pelatihan tersebut. Untuk fasilitator GBPP diperlukan dalam menyusun Satuan Acara Pembelajaran agar tetap berada di dalam ruang lingkup materi. GBPP disusun untuk seluruh sesi pembelajaran dalam satu pelatihan. Di bawah ini, tersedia 2 (dua) alternatif format GBPP yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
41
Garis-Garis Besar Progr am Pembelajaran (GBPP) Judul Materi
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok Alokasi Bahasan Waktu & Sub Pokok Bahasan
Metode
Media
Alat Bantu
Refe rensi
1. 2. 3. Dst.
B.
Satuan Acara Pembelajaran (SAP) Apabila GBPP telah tersedia, kegiatan pelatih/fasilitator dilanjutkan dengan menyusun SAP atau Satuan Acara Pembelajaran dengan ketentuan berikut: 1.
SAP atau Satuan Acara Pembelajaran adalah dokumen berisi skenario proses pembelajaran suatu topik tertentu dalam pelatihan.
2.
SAP disusun untuk setiap sesi pertemuan. Format SAP disusun secara naratif agar dapat dioperasionalkan dengan mudah.
3.
SAP dikembangkan berdasar semua komponen yang terdapat dalam GBPP.
4.
SAP menguraikan secara rinci langkah demi langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan estimasi waktunya untuk masing-masing tahapan kegiatan tersebut. Uraian meliputi tiap tahap pembelajaran mulai dari pendahuluan hingga penutupan.
5.
SAP diperlukan sebagai pegangan fasilitator dalam memfasilitasi, agar tidak menyimpang dari alur dan lingkup materi sajian pembelajaran.
6.
SAP mengacu pada GBPP namun tidak persis sama dengan GBPP.
42
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Format SAP Komponen SAP untuk satu sesi pembelajaran tercantum dalam format berikut ini : 1.
Mata Diklat ( Materi Pembelajaran)
2.
Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan
3.
Waktu (hari, tgl, jam, durasi)
4.
Tujuan Pembelajaran Umum
5.
Tujuan Pembelajaran Khusus
6.
Kegiatan Pembelajaran a.
Materi Pembelajaran
b.
Metode Pembelajaran
c.
Langkah Kegiatan & Estimasi Waktu
d.
Media & Alat bantu Pembelajaran
7.
Evaluasi
8.
Referensi
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
43
Pokok Bahasan 3: Pelaksanaan Proses Pembelajaran A.
Penciptaan Ikl im Pemb elajaran Yang Ko ndusif Pelatihan berorientasi pembelajaran memberi kesempatan kepada masing-masing peserta untuk memperoleh pemahaman dan ketrampilan mereka secara alamiah. Tiga karakteristik berikut diperlukan untuk membangun suasana pembelajaran efektif di kelas (Combs, 1976): 1.
Atmosfir belajar harus diciptakan agar dapat memfasilitasi pencarian pengetahuan dan pemahaman baru. Peserta harus merasa aman dan diterima. Mereka perlu memahami risiko dan manfaatnya. Kelas harus mengakomodir pendekatan keterlibatan, interaksi dan sosialisasi sebagaimana orang bekerja menyelesaikan tugasnya.
2.
Peserta harus diberi kesempatan secara berkala untuk menghadapi informasi dan pengalaman baru ketika proses berlangsung. Sekalipun demikian, kesempatan ini harus diatur sedemikian rupa agar peserta lebih banyak melakukan sesuatu daripada sekedar menerima informasi. Peserta harus diperbolehkan untuk mengkonfirmasi tantangan baru dengan menggunakan pengalaman mereka di masa lalu tanpa dominasi fasilitator atau pemberi informasi.
3.
Pengetahuan dan pemahaman baru harus diperoleh melalui proses pencarian yang dilakukan secara mandiri. Metode yang digunakan mendorong pencarian secara mandiri tersebut sangat individual dan diadaptasikan pada gaya dan kecepatan belajar masing-masing. Pada pembelajaran orang dewasa lebih diterima apabila peserta dapat dilibatkan/ partisipasi secara penuh, misalnya melalui praktek, diskusi dsbnya.
44
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Untuk itu, seorang fasilitator ketika memfasilitasi proses pembelajaran pada suatu pelatihan harus memiliki penguasaan dan kesiapan atas berbagai aspek yang berperan besar dalam pencapaian tujuan pelatihan. Kesiapan dapat diperoleh antara lain dengan memahami hal-hal berkaitan pengelolaan/mengendalikan dan mengorganisasikan kelas yang mencakup lingkungan fisik dan lingkungan sosio-emosional. Tujuan pengelolaan kelas tentu saja agar tujuan pelatihan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Untuk mencegah terjadinya masalahmasalah di kelas, maka perlu dilakukan pengelolaan kelas antara lain sebagai berikut : 1.
Menciptakan iklim kelas yang baik (tindakan positif atau preventif). Fasilitator menyampaikan bahasan dengan baik dan lancar, serta melibatkan peserta dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan dengan demikian mencegah timbulnya gangguan atau penyelewengan.
2.
Memberikan motivasi Motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan dasar, kebutuhan akan rasa aman, dan kebutuhan untuk diakui. Dalam proses pembelajaran, motivasi peserta dapat di tumbuhkan dengan memenuhi kebutuhan untuk di hormati dan dihargai dengan ikut berpartisipasi. Proses pembelajaran harus dilakukan tanpa ancaman, lakukan motivasi dengan cara yang wajar, alamiah, namun demikian tetap dijaga agar tidak berlebih-lebihan.
3.
Memberi umpan balik positip kepada peserta Fasilitator harus mempunyai kumpulan kata-kata positif pilihan. Peserta yang mendapat umpan balik positif akan menebarkan semangat positif kepada peserta lain. Peserta yang tersinggung atas umpan negatif akan menjadi masalah kelas yang menetap. KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
45
Learning is most effective when it’s fun. Dapat disimpulkan bahwa pelatih lebih banyak berperan sebagai manajer (pengelola) kelas, agar kegiatan pembelajaran bagi peserta dapat berlangsung dengan efisien dan efektif. Hal ini sejalan dengan tuntutan perkembangan, bahwa pelatih harus lebih berperan sebagai fasilitator, motivator, dinamisator daripada sebagai penyampai informasi, penceramah apalagi operator. B.
Pemi Pe mililihan han Me Meto tode de Pe Pemb mbelajaran elajaran 1.
Pengertian Metode pembelajaran adalah cara dan teknik komunikasi/transfer subject/materi yang digunakan oleh pelatih dalam melakukan proses interaksi pembelajaran dengan sasaran/peserta belajar belajar,, dalam untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Sudjana, N dan Rivai, A, 2000) Pemilihan metode pembelajaran dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan subject/ materi pembelajaran. Pemilihan jenis metode pembelajaran yang akan digunakan tergantung pada banyak faktor, antara lain: kompetensi yang harus dicapai, kriteria dan jumlah peserta, tujuan materi, waktu dan sarana/ prasarana pembelajaran yang tersedia, kemampuan fasilitator dll.
2.
Ragam Ra gam meto metode de Pe Pemb mbelajaran elajaran Beberapa pilihan metode pembealajaran yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran di dalam kelas meliputi:
46
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
a.
Ceramah/ Ce ramah/ ku kulili ah/present asi
Pengertian: Metode ceramah seringkali disebut metode kuliah (The Lecture Method). Dapat pula disebut dengan metode deskripsi. Metode ceramah merupakan metode yang memberikan penjelasan atau memberi deskripsi lisan secara sepihak (oleh seorang fasilitator) tentang materi pembelajaran tertentu. b.
Brainst Br ainstorm orm ing / cur ah pendapat (gaga (gagasan) san)
Pengertian: Curah pendapat adalah metode penggalian sebanyak mungkin ide, gagasan, dan pendapat dari peserta. Fasilitator melontarkan suatu topik, isu, atau atau permasalahan dan mendorong peserta untuk mengembangkan pendapat-pendapatnya dan orang lain bisa melengkapi. Curah pendapat pada prinsipnya meniadakan kritik terhadap setiap pendapat, membiarkan peserta bebas berimajinasi dan memberikan kontribusi masing-masing. Setiap kontribusi dicatat dan ditayangkan sehingga terlihat oleh seluruh peserta. Hal ini sangat membantu fasilitator untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta sebelum penyampaian materi oleh pelatih. c.
Latihan/ Latih an/Pe Penug nugasa asan n Praktek
Pengertian Kegiatan yang dilakukan secara perorangan atau berkelompok untuk melaksanakan suatu tugas tertentu untuk mencapai suatu hasil berupa ketrampilan yang telah ditentukan dengan mengikuti pedoman yang ada. Latihan KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
47
memberikan suatu pengalaman belajar yang terstruktur. Kegiatan dapat berupa olah pikir, olah rasa (emosi), olah verbal atau olah motorik. Fasilitator perlu memiliki kemampuan untuk mempersiapkan bahan dan instrumen secara matang dan memilih jenis latihan yang tepat, antara lain: tugas praktek, assignment (penugasan) membahas/ menjawab pertanyaan/ soal esai, latihan verbal seperti latihan debat, diskusi dan dialog. d.
Role play/Bermain peran
Pengertian Peserta memerankan dirinya sebagai orang lain atau tokoh tertentu pada situasi yang dirancang secara spesifik atau seperti situasi nyata dan melakukan dialog seperti permintaan skenario. Melalui penokohan tersebut, peserta melibatkan dirinya dalam situasi tertentu dan mengekspresikan sikapnya ketika berada dalam situasi tersebut. Penekanan permainan terletak pada karakter, sifat atau sikap yang perlu dianalisa dan peserta mampu menggunakan pengalaman tersebut dalam menghadapi permasalahan di tempat kerjanya. Tunjuk beberapa pengamat yang bertugas mengamati dan mencatat kejadian selama role play dan lengkapi dengan instrumen pengamatan. Setelah selesai, para pengamat diminta menyampaikan hasil pengamatannya dan para pemeran diminta mengemukakan pengalamannya dalam memainkan perannya dan menganalisis peranan itu sendiri.
48
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
e.
Simulasi
Pengertian Simulasi berasal dari bahasa inggris “Simulation” artinya tiruan. Situasi merupakan tiruan dan kegiatan yang dilakukan bersifat pura-pura atau tidak dalam kondisi sesungguhnya. Menanamkan pemahaman melalui pengalaman berbuat dalam situasi yang mirip sesungguhnya. Lebih tepat bila dikatakan bahwa simulasi meningkatkan ketrampilan tertentu dengan jalan “melakukan sesuatu“ dalam kondisi tidak nyata. Misalkan “melakukan pemadaman kebakaran “, atau “mengemudikan pesawat terbang”. Simulasi digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk memberi kesempatan kepada peserta meniru satu kegiatan yang dituntut dalam pekerjaan seharihari, yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya atau kegiatan yang akan dan harus dilakukannya. Fasilitator harus mempersiapkan skenario simulasi berikut prosedur tetap (protap) penggunaan alat-alat, urutan dan waktu untuk setiap langkah-langkah. Rinci dan jelas. Berikan umpan balik dari para pengamat atau fasilitator setelah simulasi dilakukan, setelah itu refleksi peserta dan ditutup dengan rangkuman dari fasilitator. f.
Demonstrasi
Pengertian Metode ini dipakai dalam pembelajaran dengan cara mempertunjukan objek dan dan/atau memperagakan proses suatu ‘kegiatan’. Metode demonstrasi digunakan untuk memperjelas suatu objek dan proses suatu kegiatan bagi peserta,juga untuk memberi contoh. KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
49
Contoh: Demontrasi menolong persalinan, demonstrasi sampel air menggunakan Tehnologi Tepat Guna/TTG, dll. g.
Coaching
Pengertian Fasilitator membimbing intensif peserta di ‘kelas’nya secara perorangan. Di dalamnya digunakan metode demonstrasi, simulasi dan/ atau praktik yang diikuti dengan pemberian umpan balik segera untuk perbaikan. Tujuannya adalah meningkatkan, mengembangkan dan memantapkan kualitas kemampuan khususnya ketrampilan, sikap atau penampilan dalam melaksanakan atau menerapkan kegiatan atau prosedur tetap suatu jenis pelayanan tertentu. Fasilitator (coach) menjelaskan langkah demi langkah kegiatan dengan menggunakan berbagai media (misal slides–videotape, model alat tertentu). Peserta mensimulasi ulang interaksi dan ketrampilan yang diperoleh dari coach pada alat kerja, dalam ruang yang telah ditata seperti di tempat kerja sebenarnya (misalnya: klinik, bengkel, dsb). Contoh: bimbingan/coaching dilakukan untuk mempelajari dan menguasai teknik memasang infus dengan baik dan benar. Fasilitator mempersiapkan sarana dan prasarana semirip mungkin dengan situasi nyata di tempat kerja dan memperagakan setiap langkah tindakan yang harus dilakukan, kemudian peserta mempraktikkan dengan bimbingan. Setelah dinilai mampu melaksanakan ketrampilan secara 50
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
benar dan mandiri, peserta diberi kesempatan menerapkan kemampuannya di tempat kerja/ lapangan dengan pengawasan pembimbing. h.
Studi kasus
Pengertian Menurut Yin, R. (1996), studi kasus merupakan salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial, tapi bisa juga digunakan untuk masalah2 lain yang berkaitan dengan management. Studi kasus dapat menggambarkan isu administratif yang tipikal atau masalah yang berkaitan dengan organisasi. Secara ideal kasus diambil dari kehidupan nyata. Pernyataan masalah biasanya dinyatakan sekalipun tidak secara eksplisit. Penulis kasus akan menyediakan informasi tambahan tentang kegiatan organisasi, lingkungannya dan segala hal yang berkaitan dengan masalah itu. Kasus mengandung data cukup rinci, juga tidak terlalu umum (harus spesifik dan jelas). Tujuannya juga untuk melakukan pembelajaran kepada peserta untuk menggunakan pendekatan problem solving (penyelesaian masalah). Hendaknya dipilih kasus yang yang tepat, realistis, praktis dan tidak mempunyai sifat berlebihan. Lebih baik jika berkaitan dengan ruang lingkup pekerjaan atau tugas sehari-hari. i.
Metaplan
Pengertian Meta Plan adalah metode yang hampir sama prinsipnya dengan curah pendapat (Brainstorming) merupakan metode penggalian sebanyak mungkin ide, gagasan, dan pendapat dari peserta. Fasilitator melontarkan suatu topik, KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
51
isu, atau permasalahan dan mendorong peserta untuk mengembangkan pendapat-pendapatnya dalam satu lembar kertas (kertas plano). Meta Plan pada prinsipnya meniadakan kritik terhadap setiap pendapat, membiarkan peserta bebas berimajinasi dan memberikan kontribusi masingmasing. Setiap kontribusi dicatat dan ditempelkan pada papan/dinding sehingga terlihat oleh seluruh peserta. Hal ini sangat membantu fasilitator untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta sebelum penyampaian materi oleh pelatih. Metode ini bisa juga digunakan untuk membuat rencana aksi yang idenyadiharapkan berasal dari peserta dalam kelompok. CATATAN: Pendekatan yang dipergunakan untuk memilih suatu metode Sebelum memilih suatu metode yang akan dipergunakan, ada baiknya diketahui terlebih dulu hal-hal berikut:
52
1.
Kompetensi yang akan dicapai (Marpaung dan Saptoaji, 2002)
2.
Tujuan pembelajaran
3.
Jumlah sasaran atau besarnya kelas (Sianipar dan Supono, 2002)
4.
Kemampuan diri sendiri.
5.
Daya serap dalam proses pembelajaran (Lunardi, 1982)
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
C.
Media Pembelajaran Pengertian
Media pembelajaran bukan media massa atau media individu, tetapi media yang dipakai pada proses pembelajaran di dalam pelatihan. Namun ada baiknya jika secara singkat disampaikan mengenai mediasi dan dampaknya. Secara umum disepakati bahwa setiap pelatih/ fasilitator atau guru adalah mediator yang menyampaikan banyak pesan berisi informasi dan materi belajar kepada peserta/murid. Sebagai sumber pesan, pelatih/fasilitator atau guru menerjemahkan gagasan, pikiran, perasaan atau pesannya, juga mengubah, menyimpulkan, dan seringkali tak terhindarkan menambahkan prasangka pada informasi tersebut atau bahkan mengurangi pengetahuan yang mereka cari untuk ditanamkan pada peserta/ muridnya. Pelatih/fasilitator merupakan media-saluran untuk mengalirkan pengetahuan yang selalu disaring atau dimodifikasi bagi peserta/murid. Lambang itu dapat berupa bahasa, tanda-tanda atau gambar. Tetapi, media pembelajaran di sini bukanlah pelatih/ fasilitator atau guru atau ‘orang’nya, melainkan media teknologis yang digunakan oleh ‘orang’. Media teknologis mempunyai arti teori dan praktek tentang media sebagai ilmu pengetahuan terapan. Media bukan juga peralatan. Media dalam pendidikan secara fisik adalah perangkat lunak (software) berupa isi pesan/informasi yang dikembangkan dalam berbagai bentuknya dan disampaikan menggunakan berbagai alat bantu teknis/perangkat keras (hard ware). Media pembelajaran merupakan suatu cara/sarana mengkomunikasikan sesuatu antara pelatih/fasilitator/ guru dan peserta/murid, dan sebaliknya. Dalam proses KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
53
pembelajaran, media digunakan untuk membantu pelatih dalam menyalurkan materi pembelajaran. Media mengusung pesan. Semakin baik medianya, makin kecil distorsi/ gangguannya dan makin baik pesan itu diterima peserta. Media dapat digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan interaksi peserta dengan sumber belajar (fasilitator dan lingkungan) dengan dua cara, yaitu alat bantu (dependent media) dan digunakan sendiri oleh peserta (independent media). Sekalipun demikian, media tidak selalu dapat menggantikan fasilitator. Media pembelajaran dapat juga dibagi menurut bentuk penyampaian pesan melalui tulisan, gambar, suara (audio), visual sebagai berikut: 1.
Media cetak: Media yang ditulis dan diproduksi sebagai bahan bacaan. Contoh: buku teks, majalah, booklet, dsb
2.
Media grafis: Media yang mengkombinasikan ide, informasi, dan pesan ataupun data dalam pernyataan naratif dan gambar. Misal: sketsa, grafik, bagan, diagram, kartun, foto dsb.
3.
Media berbantuan komputer
4.
Media Audio
5.
Media Visual: Media yang menampilkan pesan dalam gambar baik yang bergerak maupun tidak, baik yang bersuara ataupun tidak.
6.
Media Audiovisual: Media yang dapat menampilkan gambar dan suara pada waktu bersamaan, seperi : Film, Compact disc, TV, Video dan sebagainya.
TIPS untuk membuat slides dengan power point: 1.
Buat bagian isi dengan huruf kecil (sentence case), maksimal 10 baris dan tiap barisnya sebanyakbanyaknya terdiri 7 kata.
54
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
D.
2.
Gunakan huruf sederhana, tidak banyak variasi dan mudah dibaca. Gunakan warna kontras antara warna dasar (latar belakang) dan warna huruf. Teks menggunakan warna-warna gelap seperti hitam, biru tua, coklat tua dan warna dasar / latar belakang cerah.
3.
Pesan yang disampaikan hanya kata-kata kunci, sehingga harus padat, singkat dan jelas (tidak bermakna ganda), menarik (impresif) namun sederhana. Satu lembar tayangan berisi satu pesan
4.
Gunakan gambar /ilustrasi yang sesuai.
Teknik Presentasi Interaktif Pengertian:
Adalah teknik penyajian timbal balik/bergantian antara penyaji dan peserta saling merespon (stimulus–respon). Peserta dapat merespon ditengah paparan penyaji, dan penyaji dapat mengembangkan respon peserta sepanjang masih dalam koridor pokok bahasan timbal–balik (mutually) Tujuannya adalah: 1.
Memunculkan perhatian dan minat peserta terhadap materi yang disajikan dan menghargai pengalaman peserta
2.
Mengurangi kejenuhan/kebosanan
3.
Menggali lebih banyak pendapat, sehingga pokok bahasan menjadi lebih komprehensif
Langkah awal untuk presentasi interaktif antara lain sbb: 1.
Mereview tujuan bahasan
2.
Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pokok bahasan.
3.
Menghubungkan pokok bahasan dengan materi/topic sebelumnya, pengalaman nyata penyaji, pengalaman kerja peserta, serta berbagai pengalaman. KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
55
4.
Menggunakan alat bantu yang sesuai/tepat
5.
Membuka presentasi dengan:
6.
Menjembatani apa yang baru berlalu dan yang akan terjadi.
7.
Paparkan tujuan dan sasaran presentasi ini
8.
Libatkan peserta dalam topik sesegera mungkin
9.
Bangun kepercayaan peserta dengan menjelaskan manfaat materi yg disampaikan.
10. Pastikan peserta memahami bahwa fasilitator tetap pemegang kendali proses pembelajaran. 11. Terbukalah mengenai diri Anda [jika diperlukan] 12. Pastikan peserta mengetahui bahwa Anda sebagai presentan senang berada di kelas. 13. Upayakan menangkap minat seluruh peserta 14. Menyiapkan mengikutinya
informasi
agar
peserta
dapat
15. Membuat peserta menyadari harapan pelatih tentang pentingnya pencapaian tujuan pembelajaran 16. Membantu pembelajar untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang positif dan kondusif Menutup presentasi secara mengesankan dengan cara: 1.
Membuat ringkasan
2.
Himbauan dan Pernyataan memotivasi
3.
Mengulangi manfaat
4.
Meminta peserta meringkas dengan bahasa mereka sendiri yang terkait erat/ relevan dengan pokok bahasan dan mudah dipahami.
Pada dasarnya ketrampilan berbicara/presentasi dapat dipelajari dan ditingkatkan dengan dengan berlatih,agar mampu berbicara secara efektif maka dalam tiap komunikasi dan presentasi, beberapa tehnik dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan efektifitas presentasi: 56
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
1.
Percaya diri
2.
Mengucapkan kata-kata dengan jelas dan perlahanlahan
3.
Bicara dengan wajar,jangan seperti penyair atau deklamasi
4.
Mengatur irama dan tekanan suara,tidak monoton,gunakan tekanan dan irama tertentu,untuk menampilkan point-point tertentu.
5.
Tarik nafas dalam-dalam 2-3 kali untuk mengurangi ketegangan.Mengatur nafas secara normal, tidak terkesan seperti orang yang dikejar-kejar.Bila perlu menghentikan pembicaraan sejenak,selain untuk mengambil nafas juga berguna untuk menarik perhatian
6.
Menghindari sindrom aaaa, anu, apa, ehm dst.
7.
Membaca paragraph yang dianggap penting dari teks tulisan.
8.
Siapkan air minum, membantu pembicara berhenti sejenak untuk membasahi kerongkongan.
Hasil riset (Mechribian & Ferris) menunjukkan bahwa pilar komunikasi ,khususnya pada saat presentasi keberhasilan penyampaian informasi adalah sbb: •
7 % ditentukan oleh kata-kata (word)
•
35 % Intonasi suara (voice tonality)
•
55 % Bahasa tubuh (body language)
Komunikasi bukan hanya apa yang kita sampaikan, tetapi juga bagaimana kita menyampaikannya. Ternyata menurut penelitian tersebut, cara kita menyampaikannya jauh lebih berpengaruh daripada isi komunikasi itu sendiri.
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
57
Pokok Bahasan 4: Pelatihan
Pelaksanaan Pengendali an Proses
Pada saat pelaksanaan pelatihan harus ada 1 orang yang ditugasi sebagai Pengendali Diklat/Master of Training (MOT) atau Training Coordinator, yang berfungsi sebagai pengatur, pelaksana dan pengendali proses pelatihan. Keberadaan Pengendali Diklat ini termasuk dalam SK Pelatihan. Pelaksanaan pelatihan harus sesuai dengan jadwal, kecuali ada perubahan yang disepakati oleh penyelenggara. Proses pelatihan harus dimulai dengan dinamisasi kelas, yang disebut sebagai fase pencairan/Building Learning Commitment, meliputi kegiatan (a) perkenalan dengan seluruh peserta dan panitia termasuk Pengendali Diklat dan fasilitator (b) membentuk tim, membangun kesepakatan dalam proses pembelajaran dan mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta Proses pembelajaran dilangsungkan dengan memperhatikan: -
Filosofi pelatihan yang telah ditetapkan sejak awal
-
Sekuensi penyampaian materi. Apabila terjadi penyimpangan & tidak dpt dipertahankan, Pengendali Diklat mengambil peran untuk menyelaraskan proses.
-
Pilihan metode dan media yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta, bahan belajar, ruangan/ tempat belajar dll.
-
Jaga hubungan dengan peserta dan pertahankan motivasi peserta hingga akhir sesi
Proses pengendapan merupakan fase pemantapan dan konsolidasi dari hasil-hasil pengalaman fase pencairan dan pembelajaran pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Perubahan yang terjadi mengenai pengetahuan, ketrampilan dan sikap dimantapkan pada antara lain dengan cara meng evaluasi penampilan peserta melalui berbagai kegiatan antara lain: dengan menyusun rencana tindak lanjut (RTL). 58
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Adanya jurnal harian yang disusun tiap hari baik oleh Pengendali Diklat/peserta merupakan bahan masukan untuk pengendalian proses pembelajaran hari demi hari, s/d penutupan. Penyusunan laporan hasil kegiatan pelatihan yang dibahas bersama, serta disajikan/ dibahas, termasuk hasil praktik kerja lapangan, dsb.
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
59
Pokok Bahasan Pembelajaran
A.
5:
Pelaksanaan
Evaluasi
Proses
Peng ertian, Tujuan dan Fu ngsi Eval uasi Pemb elajaran Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan pengukuran daya serap terhadap peserta atas pembelajarannya. Dengan kata lain diperolehnya informasi akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran (instruksional) merupakan indikator tingkat perkembangan/ kemajuan belajar yang telah dicapai para peserta, pedoman penentuan kelulusan (passing grade) atau sebagai penentu posisi peringkat seorang pembelajar dalam suatu agregat kelas. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam suatu kegiatan pelatihan mempunyai kaitan erat dengan materi pembelajaran, metode pembelajaran dan alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui sejauh mana peserta dapat menyerap materi pelatihan, dapat diperoleh informasinya melalui evaluasi. Evaluasi yang baik haruslah didasarkan pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai seperti tertuang dalam Tujuan Pembelajaran Umum dan Tujuan Pembelajaran Khusus yang merupakan penjabaran dari tujuan kurikulum atau tujuan pelatihan. Syarat umum Instrumen pengukuran yang baik adalah: 1.
Validitas: Mengukur apa yang harus diukur
2.
Reliabilitas: Hasil akan sama melakukan pengukuran berbeda
3.
Obyektifitas: Pemberian skore/ nilai yang sesuai
4.
Diskriminatif: Mempunyai daya beda yang tinggi
5.
Komprehensif: Mengukur semua hal yang dipelajari walaupun hanya sampel
60
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
walaupun
yang
6.
B.
Mudah digunakan: Sewaktu digunakan instrumen tidak berbelit-belit.
Jenis Evaluasi Pembelajaran dan Kegunaannya Berbagai jenis evaluasi pembelajaran yang digunakan dalam sebuah kediklatan mempunyai tujuan/kegunaan masing-masing, diantaranya: 1.
Pre Test (disesuaikan dengan kebutuhan) yang antara lain bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal, menentukan strategi pembelajaran, atau mengukur peningkatan yang diperoleh peserta (dibandingkan dengan Post test)
2.
Evaluasi terhadap tingkat pencapaian kompetensi peserta dapat dilakukan pada akhir setiap sesi pembelajaran atau akhir pelatihan, antara lain menggunakan : a.
Portofolio Berupa catatan, kumpulan hasil karya peserta yang didokumentasikan secara baik dan teratur. Dapat berbentuk tugas, jawaban peserta atas pertanyaan fasilitator, catatan hasil observasi fasilitator dan laporan kegiatan peserta.
b.
Tes /Ujian Diberikan dalam bentuk soal atau kasus untuk dijawab. Jawaban dinilai oleh fasilitator. Sebagai evalusi sumatif, tes atau ujian dilakukan untuk kepentingan dalam menentukan peringkat, kelulusan (passing grade), pemberian sertifikat, evaluasi terhadapa kemajuan, atau penelitian terhadap efektifitas kurikulum dan perencanaan pelatihan. Sebagai penentu tingkat kelulusan dapat dipilih 2 (dua) patokan yang biasa digunakan yakni Penilaian Acuan Norma (PAN) KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
61
yang diacukan kepada rata-rata kelompoknya dan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang diacukan pada penguasaan tujuan pembelajaran oleh peserta. 3.
V.
Sedangkan evaluasi pada tahap uji coba merupakan evaluasi formatif. Evaluasi ini dirancang untuk proses sistematik memberikan informasi tentang ketepatan materi pembelajaran atau program pelatihan. Dapat digunkan pelatih untuk melakukan perbaikan hasil belajar peserta. Biasa digunakan sebelum kelas berakhir, sehingga masih terdapat kesempatan untuk memperbaiki.
REFERENSI 1.
Depkes RI, 2006, Tekhnik Melatih. Depkes RIKerjasama Pusdiklat dengan Dit Keperawatan & Keteknisan Medik. Jakarta.
2.
Depkes RI, 2006, Modul Pelatihan Tenaga pelatih Program Kesehatan (TPPK). Pusdiklat. Jakarta
3.
Anderson, R.H; Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran, Pusat UI terbuka berkerja sama dengan PT Raja Grafindo Persada.
4.
Evan, T., Metode, Texts and Technologies in Flexible, Online and Distance Education, Study Guide, Victoria
5.
Lunardi, A.G., 1982, Pendidikan Orang Dewasa, PT Gramedia , Jakarta
6.
Mardjani dan Azhari, 2002, Pengukuran Hasil Belajar, Lembaga Administrasi Negara RI
7.
Sudjana N dan Rivai, A, 2001, Media Pengajaran, Sinar Baru Algesindo, Jakarta
8.
Yin, Robert K, 2003, Studi kasus (desain dan metode), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
62
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
9.
Suke Silverius, 1991, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, PT Gramedia Widyasarana Indonesia, Jakarta
10. Purwanto dan Atwi Suparman, 1999, Program Diklat, STIA LAN Press, Jakarta.
Evaluasi
12. Training manual , NLP-with Sinergy Lintas Batas 13. Terapi NLP Elfiky,2009
membangun
komunikasi,Ibrahim
14. Understanding NLP,RH Wiwoho,2008
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
63
LAMPIRAN - LA MPIRAN LAMPIRAN KURIKULUM TOT SURVEIOR AKREDITASI FKTP 1.
Handout Materi Kebijakan Akreditasi FKTP ( Draft Permenkes tentang Akreditasi FKTP).
2.
Handout Materi Tugas dan Fungsi Surveior (Pedoman Survei Akreditasi FKTP).
3.
Petunjuk diskusi materi tugas dan Fungsi Surveior
4.
Handout materi Kode etik Surveior Akreditasi FKTP (Pedoman Survei Akreditasi FKTP).
5.
Handout materi Organisasi Komisi Akreditasi FKTP (Pedoman Survei Akreditasi FKTP).
6.
Petunjuk Diskusi Penilaian Akreditasi.
7.
Format Dokumen Akreditasi
a. Form SK b. Form Pedoman/Panduan c. Form SOP d. Form Kerangka Acuan 8.
Petunjuk Diskusi Dokumen Akreditasi
9.
Petunjuk Latihan Pemeriksaan dan telusur dokumen
10. Form rencana Survei 11. Petunjuk diskusi perencanaan survei 12. Studi Kasus Survei Akreditasi. 13. Petunjuk Demonstrasi 14. Petunjuk Role Play Survei Akreditasi. 15. Panduan Praktik Kerja Lapangan.
64
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
16. Handout Materi Penyusunan Laporan Survei Akreditasi FKTP (Pedoman Survei Akreditasi FKTP). 17. Lembar Petunjuk Diskusi Materi Teknik Pembelajaran 18. Lembar Petunjuk Simulasi Materi Teknik Pembelajaran 19. Lembar Petunjuk Roleplay materi teknik pembelajaran 20. Lembar evaluasi
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
65
Lampir an 1. HANDOUT MATERI KEBIJAKAN AKREDITASI FKTP ( DRAFT PERMENKES NO. ….. TENTANG AKREDITASI FKTP)
66
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Lampir an 2. HANDOUT MATERI TUGAS DA N FUNGSI SURVEIOR (PEDOMAN SURVEI AKREDITASI FKTP)
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
67
Lampir an 3. PETUNJUK DISKUSI TUGAS DAN FUNGSI SURVEIOR ( Waktu 1 x 45 menit) A.
TUJUAN: Peserta mampu mampu menjelaskan tugas dan fungsi surveior
B.
PANDUAN DISKUSI: 1.
Kelas dibagi dalam 3 kelompok
2.
Masing-masing kelompok mendiskusikan : a.
Tugas surveyor akreditasi FKTP
b.
Fungsi surveyor akreditasi FKTP
3.
Hasil diskusi di presentasikan di kelas besar ( 3 kelompok)
4.
Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi. Kelompok yang lain menanggapi, memberikan koreksi atau melengkapi.
5.
Pelatih memberikan paparan tentang Tugas dan Fungsi Surveior ( Waku 1 X 45 menit)
68
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Lampir an 4. HANDOUT MATERI KODE ETIK SURVEIOR AKREDITASI FKTP (PEDOMAN SURVEI AKREDITASI FKTP)
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
69
Lampir an 5. HANDOUT MATERI ORGANISASI KOMISI AKREDITASI FKTP (PEDOMAN SURVEI AKREDITASI FKTP)
70
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Lampir an 6. PETUNJUK DISKUSI STANDAR DAN INSTRUMENT KREDITASI ( Penilaian akreditasi ) ( Waktu 6 x 45 menit) A.
TUJUAN: Peserta mampu mampu melakukan penilaian dengan menggunakan Standar dan Instrumen Akreditasi FKTP
B.
PANDUAN DISKUSI: 1.
Kelas dibagi dalam 3 kelompok : Admen, UKM dan UKP.
2.
Masing-masing kelompok mendiskusikan pemahaman masing-masing EP yang ada dalam masing-masing bab dalam Standar dan Instrumen akreditasi FKTP : 1.
2.
3.
Administrasi Manajemen : a.
Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas
b.
Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
c.
Peningkatan Mutu Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat : a.
Upaya Kesehatan Berorientasi Sasaran
Masyarakat
yang
b.
Kepemimpinan dan Manajemen Kesehatan Masyarakat
Upaya
c.
Sasaran Kinerja dan MDG’s
Upaya Kesehatan Perorangan : a.
Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien
b.
Manajemen Penunjang Layanan klinis KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
71
c.
Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
Keterangan : Waktu : 2 X 45 menit. 3.
Masing-masing kelompok mendiskusikan pemahaman batasan pemberian nilai, kesulitan yang dihadapi dalam penentuan nilai dan penyamaan persepsi tentang batasan pemberian nilai dalam masingmasing elemen penilaian. Keterangan : Waktu : 2 X 45 menit.
4.
Hasil diskusi di presentasikan di kelas besar ( 3 kelompok). Kelompok yang lain menanggapi, memberikan koreksi atau melengkapi. Keterangan : Waktu 3 X 20 menit.
5.
Pelatih memberikan tanggapan terhadap paparan masing-masing kelompok. Keterangan : Waktu 30 menit.
72
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Lampir an 7. FORMAT DOKUMEN AKREDITASI Lampiran 7.a. FORMAT DOKUMEN KEBIJAKAN ( SK): a.
Pembukaan : •
Judul: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS “ X” NOMOR :…./…../….. TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN DI …………….
•
Konsideran : 1.
Konsideran Menimbang : memuat uraian singkat ttg pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan ( dletakkan di bagian kiri).
2.
Konsideran Mengingat :
•
memuat dasar kewenangan dan peraturan perUU yang memerintahkan pembuatan keputusan tsb.
•
Adalah peraturan yg tingkatnya lebih tinggi atau sederajad.
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
73
b.
Diktum: MEMUTUSKAN Menetapkan : (diletakkan segaris dengan kata Mengingat)
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS “ X” Tentang Kebijakan Pelayanan di …………….
c.
Batang tubuh : •
Memuat semua substansi keputusan dirumuskan dalam diktum-diktum, misal :
yg
PERTAMA : KEDUA
:
DST
d.
74
•
Cantumkan saat pemberlakuan keputusan / perubahan/ pembatalan/pencabutan dll.
•
Materi Kebijakan dapat juga dibuat sebagai LAMPIRAN Keputusan.
•
Pada halaman pertama Lampiran harus dicantumkan JUDUL dan NOMOR Keputusan.
•
pada halaman terakhir ditandatangani oleh Pejabat yg membuat Keputusan.
Kaki. •
Merupakan bagian akhir substansi keputusan.
•
Memuat penandatangan penetapan Keputusan, pengundangan.
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
e.
•
Tempat dan tanggal penetapan
•
Nama, Jabatan dan Tandatangan serta Nama Lengkap Pejabat yg menandatangani.
Penandatanganan : •
ditandatangani oleh Pimpinan.
Lampir an 7.b. FORMAT PEDOMAN/PANDUAN :
1.
Format Pedoman Pengorg anisasian Unit Kerja BAB I
Pendahuluan
BAB II
Gambaran Umum Puskesmas
BAB III
Visi, Mis, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas BAB V
Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan BAB VII Tata Hubungan Kerja BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil BAB IX Kegiatan Orientasi BAB X
Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan Laporan Harian Laporan Bulanan Laporan Tahunan
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
75
2.
Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
B.
Tujuan Pedoman
C.
Ruang Lingkup Pelayanan
D.
Batasan Operasional
E.
Landasan Hukum
STANDAR KETENAGAAN A.
Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B.
Distribusi Ketenagaan
C.
Jadual Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap)
STANDAR FASILITAS A.
Denah Ruang
B.
Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN BAB V
LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN BAB VII KESELAMATAN KERJA BAB VIII PENGENDALIAN MUTU BAB IX PENUTUP
76
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Lampir an 7.c. FORMAT SPO : •
Di bakukan dg banyak format.
maksud agar tidak terjadi penggunaan
•
Untuk SPO tindakan agar memudahkan didalam melihat langkah- langkahnya dapat ditambah dengan bagan alir, persiapan alat dan bahan dan lain- lain, namun tidak boleh mengurangi item-tem yang ada di SPO.
•
Format SPO untuk Akreditasi Puskesmas : lihat lampiran
Petunjuk Pengisian SPO : a.
Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah kabupaten/ kota, nama organisasi adalah nama Puskesmas (untuk Klinik logo Klinik dan nama Klinik)
b.
Kotak Heading : masing-masing kotak ( Puskesmas, judul SPO, No. dokumen, No.revisi, Halaman, SPO, tanggal terbit, ditetapkan Kepala Puskesmas ) diisi sebagai berikut: •
Heading dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada halaman pertama kotak heading harus lengkap, untuk halaman-halaman berikutnya kotak heading dapat hanya memuat: kotak nama Puskesmas, judul SPO, No.dokumen, No.Revisi dan halaman.
•
Kotak Puskesmas/ Klinik diberi nama Puskesmas dan Logo pemerintah daerah, sedangkan Klinik sesuai logo organisasi Klinik,
•
Judul SPO : diberi Judul /nama SPO sesuai proses kerjanya
•
No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di Puskesmas/ Klinik yang bersangkutan, dibuat sistematis agar ada keseragaman. KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
77
•
No. Revisi : diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf. Contoh : dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi huruf B dan seterusnya. Dapat juga dengan angka, misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor 1, dan seterusnya.
•
Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk SPO tersebut. misalnya : halaman pertama : 1/5, halaman kedua: 2/5, halaman terakhir : 5/5.
•
SPO diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan Puskesmas/ Klinik, misalnya : SPO, Prosedur, prosedur tetap, petunjuk pelaksanaan, prosedur kerja dan sebagainya, namun didalam akreditasi Puskesmas dan Klinik memakai SPO.
•
Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal diberlakukannya SPO tersebut
•
Ditetapkan Kepala Pusksmas/ Klinik : diberi tandatangan Kepala Puskesmas/ Klinik dan nama jelasnya.
ISI SPO : 1.
Pengertian : berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/ menimbulkan multi persepsi.
2.
Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci : “ Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
3.
Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas/ Klinik yang menjadi dasar dibuatnya SPO tersebut, kemudian diikuti dengan peraturan/keputusan dari kebijakan terkait.
78
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
4. Referensi : berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SPO, bisa berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka, 5.
Langkah- langkah Prosedur : merupakan bagian utama, yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses kerja tersebut
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
79
Lampiran 7d. SISTEMATIKA KERANGKA ACUAN PROGRAM : 1.
Pendahuluan
2.
Latar Belakang
3.
Tujuan Umum dan Tujuan Khusus.
4.
Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan.
5.
Cara melaksanakan kegiatan.
6.
Sasaran
7.
Jadwal pelaksanaan kegiatan
8.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
9.
Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
PETUNJUK PENULISAN K A PROGRAM •
Pendahuluan : berisi hal-hal umum yg masih terkait dg program.
•
Latar belakang : justifikasi / alasan mengapa disusun program.
•
Tujuan Umum : tujuan secara garis besar.
•
Tujuan khusus : tujuan secara rinci.
•
Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan : adalah langkahlanglah kegiatan yg harus dilakukan untuk tercapainya tujuan program.
•
Cara melaksamakan kegiatan : metode melaksanakan kegiatan, a.l : membentuk Tim, melakukan rapat, adalah target per tahun ygmelakukan audit dsb.
•
Sasaran : adalah target per tahun yg spesifik dan terukur utk mencapai tujuan upaya / kegiatan. 80
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Sasaran upaya/ kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu •
•
•
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan : o
adalah merupakan perencanaan waktu melaksanakan langkah-langkah pelaksanaan upaya/ kegiatan .
o
Lama waktu tergantung rencana upaya/ kegiatan tersebut dilaksanakan.
o
Untuk program tahunan, maka jadwal yang dibuat adalah jadwal untuk 1 tahun,
o
untuk upaya/ kegiatan 5 tahun maka jadwal yang harus dibuat adalah jadual 5 tahun.
o
Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dibuat time table (Gan Chart). (lihat Lampiran)
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan : o
evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadual kegiatan.
adalah
evaluasi
o
jadual tersebut akan dievaluasi setiap kurun waktu tertentu, sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera dilakukan koreksi
o
Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah : o
bagaimana membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan
o
kapan laporan tersebut harus dibuat.
o
Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana membuat laporan evaluasi KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
81
dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa. •
Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan o
Pencatatan yang ditulis dalam kerangka acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan.
o
Pelaporan adalah:
•
bagaimana membuat laporan program dan
•
kurun waktu (kapan) laporan harus diserahkan dan
•
kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan. o
Evaluasi kegiatan : adalah evaluasi pelaksanaan Upaya/ kegiatan secara menyeluruh dan bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
82
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Lampir an 8. PETUNJUK DISKUSI DOKUMEN AKREDITASI ( Waktu 2 X 45 menit) A.
TUJUAN: Peserta mampu melakukan pemeriksaan dokumen dan melakukan telusur dokumen Akreditasi FKTP
B.
PANDUAN DISKUSI: 1.
Kelas dibagi dalam 3 kelompok : Admen, UKM dan UKP.
2.
Masing-masing kelompok mendiskusikan ketentuan tentang Jenis-jenis dokumen akreditasi: e.
Kebijakan
f.
Pedoman/panduan
g.
Standar Operasional Prosedur
h.
Kerangka Acuan
3.
Masing-masing kelompok melakukan identifikasi kelengkapan dokumen akreditasi FKTP yang harus ada untuk memenuhi kebutuhan setiap elemen yang ada setiap kriteria.
4.
Hasil diskusi di presentasikan di kelas besar ( 3 kelompok)
5.
Kelompok yang lain menanggapi, memberikan koreksi atau melengkapi.
6.
Pelatih memberikan tanggapan terhadap paparan masing-masing kelompok
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
83
Lampir an 9. PETUNJUK LATIHAN PEMERIKSAAN DAN TELUSUR DOKUMEN (Tata Laksana dan Metode Survei Akredit asi) ( Waktu 3 X 45 menit) A.
TUJUAN: Peserta mampu melakukan pemeriksaan dokumen dan telusur dokumen Survei Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
B.
PANDUAN DISKUSI: 1.
Kelas dibagi dalam 3 kelompok : Admen, UKM dan UKP.
2.
Masing-masing kelompok mendiskusikan : a.
tata laksana akreditasi dan
b.
metode survey akreditasi
3.
Masing-masing kelompok mendiskusikan cara melakukan pemeriksaan dokumen dan telusur dokumen dan menyusun pertanyaan survey yang paling efisien untuk memperoleh informasi tentang keseluruhan EP dalam masing-masing Bab.
4.
Hasil diskusi di presentasikan di kelas besar ( 3 kelompok)
5.
Kelompok yang lain menanggapi, memberikan koreksi atau melengkapi.
6.
Pelatih memberikan tanggapan terhadap paparan masing-masing kelompok
84
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Lampir an 10. FORM RENCANA SURVEI 4.
Check list kegiatan perencanaan survey : a.
Persiapan survei akreditasi : Koordinasi dengan Dinkes kab/kota, FKTP
b.
•
tanggal pelaksanaan survey : …………………..
•
Puskesmas yang akan disurvei: …………………
•
Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan Puskesmas yang akn disurvei untuk mendapatkan kepastian tentang transportasi dan akomodasi.
•
Hal lain yang perlu di konfirmasi : ........................
Pengorganisasian surveyor : •
Komunikasi dan koordinasi surveyor
•
Pembentukan Tim survei :
• 5.
1.
Bidang Administrasi Manajemen : ...............
2.
Bidang UKM : ..............................................
3.
Bidang UKP : ...............................................
Laporan Pembentukan Tim Surveior
Penyusunan rencana survei akreditasi d.
Penyusunan jadwal survei (sesuai kondisi fktp)
e.
Penyiapan dokumen survei akreditasi
f.
Penyusunan daftar pertanyaan survey yang efisien untuk memperoleh sebanyak mungkin informasi tentang semua EP idalam semua criteria.
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
85
Lampiran 11. PETUNJUK DISKUSI PERENCANAAN SURVEI ( Waktu: 6 X 45 menit) A.
TUJUAN: Peserta mampu melakukan penyusunan rencana survei Akreditasi FKTP
B.
PANDUAN DISKUSI: 1.
Kelas dibagi dalam 3 kelompok : Admen, UKM dan UKP.
2.
Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang : a.
Langkah-langkah dan kegiatan apa saja yang harus dilakukan dalam rangka Persiapan survei akreditasi ( Waktu 1 X 45 menit ).
b.
Kegiatan apa saja yang harus dilakukan dalam rangka Penyusunan rencana survei akreditasi ( Waktu : 1 X 45 menit )
c.
Pertanyaan survey yang efisien untuk memperoleh sebanyak mungkin informasi tentang semua EP dalam masing-masing Bab sesuai bidang tugas surveyor. ( Waktu : 4 X 45 menit).
3.
Hasil diskusi kelompok dipresentasikan dalam kelas besar untuk mendapatkan tanggapan.
4.
Pelatih memberikan tanggapan dilanjutkan dengan memberikan penjelasan tentang Form Rencana Survei.
86
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Lampir an 12. STUDI KASUS SURVEI AKREDITASI Pada hari kedua preassessment survey akreditasi di Puskesmas Kecamatan Sukajadi dengan pelayanan rawat jalan, IGD, dan penyelenggaraan 6 upaya puskesmas sebagaimana pada peraturan menteri kesehatan No 75/2014, tim surveyor melakukan rapat pada pukul 19.30 di Hotel Sukamaju, dan diperoleh hasil sementara sebagai berikut: Seluruh staf yang ada adalah 40 orang dengan seorang dokter sebagai kepala puskesmas, dua dokter sebagai staf fungsional, satu dokter gigi, 6 perawat, 8 bidan, satu petugas gizi, satu petugas sanitarian, dan staf pendukung yang lain. Penyediaan pelayanan kepada masyarakat ditetapkan dalam SK Kepala Puskesmas sesuai dengan hasil survey kesehatan masyarakat dan tersedia bukti-bukti pelaksanaan survey kesehatan masyarakat yang dilakukan pada tiap akhir tahun dan dianalisis pada bulan Januari. Di ruang pendaftaran tersedia brosur tentang jenis-jenis pelayanan yang ada dan jadual pelayanan baik di dalam gedung maupun jadual kegiatan di luar gedung puskesmas. Komunikasi dengan masyarakat dilakukan melalui forumforum pertemuan dengan masyarakat, sms, kotak saran, dan forum kesehatan desa yang ada di 17 desa darI 20 desa yang ada. Puskesmas melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana tertera dalam perencanaan lima tahunan puskesmas sesuai dengan yang ada pada permenkes 75/2014, tetapi tidak ada kejelasan visi puskesmas. Belum pernah dilakukan penghitungan kebutuhan tenaga di puskesmas baik untuk tenaga klinis maupun tenaga administrative. Struktur organisasi puskesmas sudah ada ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten dengan kejelasan tugas, tanggung jawab dan uraian jabatan serta alur komunikasi dan koordinasi. KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
87
Struktur ditetapkan tiga tahun yang lalu, tetapi belum dilakukan kajian terhadap struktur yang ada apakah masih relevan atau tidak. Visi puskesmas belum disusun, tata nilai yang disepakati bersama juga belum ada. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas tersebut adalah: a.
Upaya Promosi Kesehatan
b.
Upaya Kesehatan Lingkungan
c.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d.
Upaya Perbaikan Gizi
e.
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f.
Upaya Pengobatan
Dalam uraian jabatan ditetapkan juga persyaratan kompetensi untuk tenaga yang menduduki jabatan tersebut untuk seluruh jabatan dan karyawan yang ada, tetapi pola ketenagaan belum disusun, rencana pengembangan karyawan belum disusun. Catatan kepegawaian tidak lengkap. Dari 10 catatan kepegawaian yang disampling hanya 6 catatan yang lengkap dengan pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan pengalaman yang sesuai dengan persyaratan kompetensi. Dalam penganggaran puskesmas, kepala puskesmas melibatkan pengelola program dalam perencanaan anggaran, penggunaan anggaran, dan monitoring penggunaan anggaran. Telah ditetapkan bendaharawan puskesmas dan bendaharawan untuk masing-masing program dengan kejelasan tanggung jawab dan uraian tugas. Pembukuan dilakukan dengan tertib, audit keuangan dilakukan tiap tigas bulan sekali dengan buktibukti audit yang lengkap. Belum ada program orientasi bagi karyawan baru, dengan alasan selama 2 tahun terakhir tidak ada karyawan baru yang 88
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
masuk ke puskesmas. Pada dua tahun terakhir hanya dua pengelola program yang mengikuti pelatihan, dan hanya 2 staf puskesmas yang mengikuti seminar. Pengiriman petugas untuk pelatihan belum direncanakan dengan baik hanya mengikuti undangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan belum pernah dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan hasil pelatihan. RUK dan RPK disusun tiap tahun meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dijabarkan dalam program-program kegiatan, sesuai dengan rencana lima tahunan puskesmas. Minilokakarya lintas sector dilakukan tiap tahun untuk penyusunan rencana tahunan puskesmas, begitu juga dilakukan minilokakarya bulanan. RUK dan RPK disusun sebagai rencana terintegrasi untuk keseluruhan kegiatan puskesmas. Meskipun disusun berdasarkan rencana lima tahunan, ternyata RUK dan RPK tahun terakhir hanya 60 % sesuai dengan rencana yang dimuat dalam rencana lima tahunan puskesmas. Kepala puskesmas dan pengelola program menyampaikan rencana puskesmas, tujuan, sasaran-sasaran yang hendak dicapai, tugas pokok dan fungsi puskesmas serta kegiatan-kegiatan tahunan pada rapat lintas sector di kecamatan demikian juga pada saat penyuluhan di desa sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan di desa-desa tersebut. Untuk pelaksanaan kegiatan di desa disepakati bersama dengan perangkat desa meskipun terjadi juga penyimpangan dari jadual yang sudah ditentukan. Pencatatan dan pelaporan dilakukan sesuai dengan pedoman dan peraturan dalam penyelenggaraan program puskesmas. Dalam minilokakarya baik lintas sector maupun lintas program dan forum-forum masyarakat desa, disepakati bersama peran masing-masing dalam mensukseskan pelaksanaan program-program/kegiatan puskesmas. Koordinasi dan komunikasi dilakukan secara formal melalui rapat, begitu juga dilakukan koordinasi dan komunikasi informal oleh kepala puskesmas dan penanggung jawab program pada acara-acara KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
89
kegiatan di masyarakat. Akan tetapi belum dilakukan evaluasi terhadap peran masing-masing pihak terkait dalam kegiatan puskesmas. Penilaian kinerja terhadap pengelola/penanggung jawab program belum dilakukan Survei pelanggan dilakukan secara rutin tiap tahun untuk memeroleh umpan balik tentang mutu dan kinerja baik pelayanan pasien maupun penyelenggaraan upaya-upaya pokok puskesmas. Terdapat laporan hasil survey tiga tahun terakhir berturut-turut, tetapi untuk survey tahun terakhir belum ada analisis dan tindak lanjut. Karena keterbatasan tenaga Puskesmas hanya melaksanakan program-program sesuai dengan peraturan menteri kesehatan, tidak ditemukan adanya inovasi baru dalam penyelenggaraan kegiatan puskesmas. Upaya perbaikan berdasarkan umpan balik pelanggan dilakukan tetapi bersifat reaktif bila ada keluhan atau umpan balik negative. Tidak ada kriteria yang jelas dalam pendelegasian wewenang jika kepala puskesmas/penanggung jawab program maupun petugas jika berhalangan menjalankan tugas. Kepala puskesmas tidak melakukan monitoring secara teratur terhadap penyelenggaraan kegiatan puskesmas dan hanya percaya pada laporan-laporan yang disampaikan oleh pengelola program. Indikator untuk monitoring yang dilakukan oleh 4 dari 6 pengelola program berdasarkan indicator-indikator yang ditetapkan dalam pedoman-pedoman program/upaya puskesmas yang diterbitkan oleh kementerian kesehatan maupun Dinas Kesehatan Kabupaten. Monitoring tidak dilakukan secara teratur sehingga tidak pernah dilakukan revisi terhadap rencana tahunan. Permasalahan memang ditindak lanjuti dalam rapat bulanan berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan.
90
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Ketika ditanyakan kepada 8 staf puskesmas tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh puskesmas hanya 4 orang yang menjawab dengan benar. Dari survey pelanggan diperoleh bahwa 80 % responden dari masyarakat menyebutkan bahwa puskesmas mudah dijangkau baik secara jarak maupun biaya. 90 % dari responden menyatakan bahwa petugas ramah dan cepat dalam memberikan pelayanan dan komunikatif dalam memberikan penjelasan jika diminta. Jadual kegiatan tersedia di pendaftaran baik untuk pelayanan di dalam gedung maupun di luar gedung. Untuk kegiatan di luar gedung dari hasil evaluai 6 bulan terakhir hanya 60 % yang dapat dilaksanakan sesuai dengan jadual yang telah disusun, tetapi belum dilakukan analisis dan tindak lanjut terhadap ketidak sesuaian jadual. Masyarakat dapat menyampaikan keluhan melalui SMS di nomor 081274881882 dan memperoleh informasi yang diperlukan selama 24 jam di nomor 0812745768568. Belum pernah dilakukan evaluasi terhadap efektifitas media komunikasi yang disediakan Tersedia SPO untuk penyelenggaraan kegiatan kira-kira 70 % dari SPO yang dibutuhkan, yang disusun oleh masingmasing unit pelayanan dan ditetapkan oleh kepala puskesmas. Dari SPO yang ada 30 % telah direvisi sesuai dengan kebutuhan dan hasil analisis keluhan pelanggan maupun petugas yang biasanya dibahas dalam rapat bulanan atau rapat-rapat yang dilakukan oleh penanggung jawab program. Pada umumnya pelaksana ketika diwawancara menyatakan mudah untuk berkonsultasi dengan penanggung jawab program maupun dengan kepala puskesmas. Untuk pelayanan klinis maupun program telah disusun indicator-indikator pelayanan sesuai dengan pedoman program. Untuk pelayanan klinis indicator dimonitor tiap 3 bulan sekali, sedangkan untuk keenam program yang teratur dilakukan hanya untuk program KIA/KB, Promosi, Gizi, dan Kesehatan Lingkungan. Perencanaan program/upaya puskesmas KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
91
yang dibuat rinci hanya program KIA/KB, Promosi, Gizi, dan Kesehatan Lingkungan. Puskesmas belum pernah melakukan kajibanding dengan puskesmas lain karena keterbatasan biaya, demikian juga dalam rapat tiga bulan sekali kepala-kepala puskesmas yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten belum ada upaya pembandingan pencapaian kinerja Panduan (manual) mutu belum ada, meskipun panduan program tersedia. Panduan penyusunan dokumen tersedia dan dipatuhi. Tim mutu sudah ada dengan ketua salah satu dokter fungsional dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab. Program mutu dan keselamatan pasien belum disusun. Komitmen bersama untuk peningkatan mutu belum ada. Kajian terhadap risiko lingkungan belum dilakukan, manajemen risiko belum diterapkan. Puskesmas telah menerapan Sistem Informasi Puskesmas secara elektronik sesuai ketentuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten dengan kejelasan informasi yang harus tersedia, prosedur pengumpulan, penyimpanan, tetriving data dan distribusi. Evaluasi terhadap system informasi belum dilakukan. Hak dan kewajiban pelanggan dipasang di lobi puskesmas. Dari pengamatan yang dilakukan petugas memberikan pelayanan dengan ramah dan memperhatikan hak-hak pelanggan Belum ditetapkan standar perilaku dalam pelayanan. Puskesmas telah melakukan kontrak kerjasama dengan sarana kesehatan rujukan baik rumah sakit pemerintah maupun swasta, klinik, serta laboratorium swasta, yang dilakukan melalui proses identifikasi pihak-pihak yang diperlukan menjadi mitra untuk disusun naskah kerjasama melalui pertemuan dengan pihak mitra sampai terjadi kesepakatan kerjasama. Petugas untuk mengelola proses tersebut adalah salah satu perawat yang ditunjuk oleh kepala puskesmas. Meskipun dalam naskah 92
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
kerja sama tertulis indicator-indikator untuk penilaian kinerja, tetapi selama ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadap pihak-pihak yang diajak kerjasama. Petugas inventaris barang sudah ditetapkan, ada daftar inventaris, tetapi tidak dilakukan update untuk tahun terakhir. Program pemeliharaan disusun tetapi hanya 70 % terlaksana. Gudang tempat penyimpanan tidak sesuai dengan persyaratan penyimpanan yang baik. Program kebershinan lingkungan dilakukan dengan tertib sesuai jadual. Pemeliharaan ambulans dan kendaraan dinas terkesan tidak dialukan dengan tertib, program pemeliharaan ada, tetapi pelaksanaan tidak sesuai. Dalam pelayanan klinis tersedia pelayanan rawat jalan, laboratorium sederhana, IGD 24 jam, pelayanan obat. Prosedur pendaftaran tersedia, dengan bagan alur yang dipampang di ruang pendaftaran. Petugas mengikuti prosedur secara konsisten, dan prosedur diketahui oleh 4 dari 5 pasien yang ditanya. Survei kepuasan pelanggan belum pernah dilakukan. Identifikasi pasien dilakukan dengan nama, tanggal lahir, dan nomor rekam medis. Dari 10 rekam medis yang diperiksan 5 rekam medis tidak tertulis nomor rekam medis. Informasi dalam bentuk brosur tentang jenis pelayanan dan jadual pelayanan tersedia, tetapi belum pernah dievaluasi. Tidak tersedia informasi lain selain jenis dan jadual pelayanan yang tersedia. Pendaftaran dilakukan oleh dua orang tenaga lulusan SMA tetapi belum pernah mendapat pelatihan sebagai petugas pendaftaran. Dari hasil pengamatan, petugas pendaftarantersebut melayani dengan cepat ramah, dan tanggap terhadap pasien. Standar pelayanan klinis ada dan dituangkan dalam SPO untuk kasus-kasus yang banyak ditangani di puskesmas. Kerjasama dengan sarana kesehatan yang lain termasuk pembuangan limbah sudah dilakukan tetapi belum dilakukan evaluasi. KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
93
Ketika ditanyakan kepada Kepala Puskesmas dan staf tentang adanya kendala Bahasa, budaya, dan kendala fisik yang mungkin dijumpai pada masyarakat yang dilayani, mendapat jawaban bahwa selama ini tidak ada hambatan, dan belum pernah melakukan identifikasi apakah ada hambatan atau tidak. Pemeriksaan klinis dipandu dengan SPO pelayanan klinis dan dilakukan oleh dokter, perawat, bidan dan petugas pemberi pelayanan klinis sesuai dengan kompetensi mereka, tetapi tidak secara tertib dicatat dalam rekam medis (hanya 50 % yang lengkap). Untuk tindakan yang memerlukan informed consent telah ditetapkan dan pelaksanaan informed consent dilakukan secara tertib sesuai dengan SPO, dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien. Pendidikan/penyuluhan pasien pada waktu berobat umumnya diabaikan dengan alasan tidak sempat. Pelaksanaan rujukan dipandu dengan SPO dan sudah ada kerjasama dengan fasilitas rujukan. Komunikasi dengan fasilitas rujukan telah dilakukan setiap kali akan mengirim pasien, tetapi karena kendala komunikasi rata-rata hanya 50 % yang berhasil dilakukan komunikasi sebelum mengirim pasien untuk rujukan. Pasien mendapat informasi tentang rujukan sesuai dengan SPO. Resume klinis secara tertib dibuat setiap kali mengirim rujukan. Untuk kasus kegawatan yang dirujuk didampingi oleh perawat yang kompeten sesuai dengan SPO Pelayanan IGD dipandu dengan triase dan SPO yang disusun berdasar pedoman pelayanan gawat darurat di puskesmas. Dari pengamatan, pelaksanaan triase dilakukan dengan tertib. Untuk kasus-kasus yang perlu ditangani secara tim dipandu dengan SPO dan dilaksanakan dengan baik. Peralatan klinis tersedia sesuai dengan buku pedoman puskesmas, tetapi lebih kurang 10 % alat rusak. Sterilisasi alat dilakukan sesuai dengan prosedur.
94
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Evaluasi terhadap pelayanan klinis belum pernah dilakukan Belum ada kejelasan tentang prosedur pelayanan jika dibutuhkan pelayanan tim untuk pasien. Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien belum dibentuk Tidak ada pelayanan transfusi. Pelayanan anestesi local untuk pelayanan gigi dan bedah minor dipandu oleh SPO dan pelayanan dilakukan sesuai dengan SPO. Pelaksanaan bedah minor dipandu dengan SPO dan dilaksanakan sesuai dengan SPO, tetapi pencatatan dalam rekam medis tidak dilakukan dengan tertib. Indikator penilaian kinerja klinis belum ditetapkan Pelayanan laboratorium sederhana dilakukan dipuskesmas dengan jenis-jenis pelayanan yang ditempel di loket pelayanan laboratorium. Pelayanan dipandu oleh SPO. Peralatan dilakukan verifikasi sebelum memberikan pelayanan. Reagen tidak berlabel, belum ada penanganan khusus untuk reagen maupun bahan berbahaya yang lain. Petugas lab tidak dengan tertib menggunakan APD. Reagen pada umumnya selalu tersedia. Nilai normal ditetapkan oleh petugas laboratorium. Pengendalian mutu eksternal belum pernah dilakukan, dan belum diterapkan pengendalian mutu internal mulai dari preanalitik, analitik, dan pasca analitik. Kalibrasi peralatan klinis belum dilakukan, meskipun pemeliharaan dilakukan teratur (menurut pengakuran), tetapi tidak ada bukti pelaksanaan pemeliharaan yang teratur. Pelayanan obat dipandu dengan SPO yang jelas, ada kejelasan yang ditetapkan oleh kepala puskesmas tentang siapa yang berhak memberi resep dan melayani obat. Formularium belum tersusun. Obat psikotropika dan narkotika dikendalikan sesuai peraturan yang berlaku. Gudang obat tidak tertata dengan rapih, dan tidak sesuai dengan persyaratan penyimpanan obat. Banyak ditemukan obat kedaluwarasa baik KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
95
di gudang maupun di tempat pelayanan. Tidak ada prosedur pelaporan eek samping obat, meskipun pada rekam medis untuk kejadian reaksi alergi maupun efek samping obat pada 3 rekam medis yang diperiksa dituliskan dengan jelas. Kesalahan pemberian obat belum pernah dilaporkan dan belum ada ketentuan pelaporan jika terjadi KTD, KNC, KPC, maupun KTC. Pengelolaan obat emergensi belum dilakukan secara teratur, dan tidak dipandu oleh kebijakan maupun SPO. Tidak tersedia pelayanan radiologi Dalam pencatatan di rekam medis sesuai dengan SIMPUS, dilakukan sesuai dengan kode klasifikasi yang ditetapkan berdasar ICD X dan ICD9CM. Prosedur pengelolaan dan isi rekam medis sudah ditetapkan dan dilaksanakan dengan tertib. SPO akses terhadap rekam medis ada dan dilaksanakan dengan tertib Pemantauan sarana fisik lingkungan dan peralatan tidak dilakukan secara tertib, meskipun SPO sudah ada. Pendokumentasian juga tidak dilakukan dengan tertib.
96
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Lampir an 13. PETUNJUK DEMONSTRASI SURVEI AKREDITASI. ( Waktu : 1 X 45 menit )
A.
TUJUAN: Peserta mampu memperoleh gambaran pelaksanaan survei Akreditasi FKTP
B.
tentang
PELAKSANAAN DEMONSTRASI : 1.
3 (tiga) orang Pelatih berperan sebagai Surveior Akreditasi : •
Surveior bidang Administrasi Manajemen.
•
Surveior UKM
•
Surveior UKP
2.
Surveior mendemonstrasikan kegiatan akreditasi sesuai dengan ketentuan
3.
Tiga kelompok peserta (2 - 3 orang) diminta kerelaannya untuk berperan sebagai Responden atau auditee :
4.
Setelah demonstrasi selesai, peserta diberi kesempatan untuk bertanya atau mengemukakan pendapat.
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
survey
97
Lampir an 14. PETUNJUK BERMAIN PERAN (Survei Akreditasi) ( Waktu 3 X 45 menit ) A.
TUJUAN: Peserta memperoleh pengalaman dan gambaran tentang pelaksanaan survei Akreditasi FKTP
B.
PELAKSANAAN : 1.
Peserta dibagi menjadi 2 (dua) kelas.
2.
Dari masing2 kelas, dipilih 1 (satu) orang dari masing2 kelompok / bidang survey (Admen, UKM dan UKP) untuk menjalankan peran sebagai surveyor untuk 3 (tiga) Bidang Penilaian Akreditasi.
3.
Yang selebihnya membagi diri untuk melaksanakan peran sebagai Responden (yg diaudit): o
Kepala Puskesmas,
o
Ketua Panitya Akreditasi,
o
Kelompok Kerja Akreditasi,
o
Penanggungjawab Klinis
o
Lintas sektor
o
serta pihak2 lain yg diperlukan.
Program
dan
Pelayanan
4.
Yang akan berperan sebagai Surveior dipersilahkan berpindah ke lain ruangan, untuk mempersiapkan diri. Kepada Kelompok Surveior TIDAK diberikan lembar Studi Kasus.
5.
Selanjutnya peserta terpisah dalam 2 (dua) kelas.
98
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
6.
Kepada semua peserta diberikan Lembar Studi kasus diiberikan waktu 20 menit untuk mempelajarinya
7.
Informasi yang berasal dari study kasus dijadikan dasar bagi reponden dalam memberikan jawaban dan penjelasan kepada Surveior.
8.
Laksanakan Simulasi PenilaIan Akreditasi, mulai dari Opening Meeting, Pemeriksaan Dokumen, Telusur s/d Exit conference. Dalam exit conference sampaikan saja secara garis besar hasil survey dan jangan sampai memberi kesan kearah lulus tidak / lulus.
9.
Ingat kode etik, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh Surveior.
10. Laksanakan survey sesuai dengan ketentuan . 11. Setelah Exit Conference, peserta kembali membagi diri kedalam 3 (tiga) kelompok tugas penilaian Akreditasi. 12. Lakukan identifikasi informasi apa saja yang belum bisa diperoleh dari hasil di atas yang masih perlu dilakukan penggalian lebih dalam 13. Diskusikan apa yang saudara temukan selama survey dan berapa nilai yang akan diberikan serta rekomendasinya. 14. Paparkan hasil diskusi kelompok untuk mendapat tanggapan, saran, komentar dari kelompok yg lain.
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
99
Lampir an 15. PANDUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN SURVEI AKREDITASI FKTP A.
Tujuan: Peserta mampu melakukan survey akreditasi FKTP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B.
Persiapan Praktik Lapangan (H-1: jam 19.00 – 20.30): 1.
Pelatih menjelaskan tujuan dan lapangan
proses
2.
Peserta dibagi dalam dua kelompok besar A dan B sesuai obyek Praktek Kerja Lapangan.
3.
Dipilih salah seorang peserta sebagai Ketua Tim.
4.
Masing-masing kelompok besar dibagi dalam tiga kelompok: a.
Kelompok administrasi manajemen
b.
Kelompok UKM
c.
Kelompok UKP
praktik
5.
Masing-masing kelompok memilih ketua kelompok
6.
Masing-masing peserta wajib mempelajari standard dan instrument akreditasi puskesmas
7.
Ketua kelompok membagi tugas anggota kelompok untuk melakukan penilaian berdasarkan Bab dan standar akreditasi Puskesmas
8.
Kelompok menyiapkan daftar identifikasi dokumendokumen yang harus dilihat,
9.
Kelompok menyiapkan daftar pertanyaan yg efisien untuk proses pemeriksaan dokumen dan telusur.
100
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
10. Pembagian tempat Praktik lapangan untuk masingmasing kelompok besar:
C.
a.
Kelompok A di Puskesmas A
b.
Kelompok B di Puskesmas B
Pelaksanaan Praktik Lapangan di Puskesmas (hari I):
No
Waktu
Kegiatan Hari I
Penanggung jawab
1
08.00 – 09.00
Opening meeting:
Pelatih
2
09.00 – 12.00
1. Kepala Puskesmas menerima peserta 2. Ketua rombongan menjelaskan tujuan praktik lapangan dan menjelaskan jadwal survei 3. Perkenalan 4. Masingmasing kelompok diperkenalkan dengan masing masing penanggung jawab manajemen, UKM, dan Pelayananan Klinis Kelompok Admen : Telaah dokumen manajemen
Ketua masingmasing kelompok
Kelompok UKM : Telaah Dokumen UKM Kelompok UKP : Telaah Dokumen UKP dan Telaah rekam medis tertutup
3
12.00 – 13.00
4
13.00 – 15.30
Ishoma
Kelompok Admen : Telusur sistem manajemen Kelompok UKM : Telusur Sistem Penyelenggaraan UKM
5
15.30 – 16.00
Kelompok UKP : Telusur Sistem Pelayanan Klinis
Penyampaian singkat hasilhasil yang
Masingmasing
diperoleh kepada Kepala Puskesmas
Ketua kelompok
dan staf dan penjelasan praktik lapangan hari berikutnya
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
101
D.
E.
Analisis hasil praktik lapangan hari pertama (19.00 – 20.30): 1.
Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil praktik lapangan hari pertama dengan menggunakan instrument akreditasi
2.
Anggauta kelompok aktif memberikan tambahan informasi / data atau klarifikasi.
3.
Masing-masing kelompok mengidentifikasi kesenjangan terhadap standar akreditasi
4.
Berdasarkan kesenjangan yang ditemukan, kelompok menyusun konsep rekomendasi yang akan diberikan.
5.
Ketua kelompok Klarifikasi.
menyiapkan
Paparan
untuk
Pelaksanaan Praktik Lapangan di Puskesmas (Hari ke II).
No
Waktu
Kegiatan Hari ke II
Penanggung jawab
1
08.00 – 09.00
Klarifikasi dan Masukan.
Pelatih
2
09.0 – 12.00
3
12.00 – 13.00
102
Kelompuk Admen dan Kelompok UKM melakukan Telusur kepada Lintas Sektor dan Tokoh Masyarakat. Kelompok UKP : Telusur rekam medis terbuka dan wawancara pasien
Ishoma
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
masingmasing Ketua kelompok
4
13.00 – 15.00
Masingmasing kelompok melakukan Telusur system :
5
15.00 – 15.30
Telusur Sistem Manajemen Telusur Sistem Penyelenggaraan UKM Telusur sistem pelayanan klinis dan
Penyampaian singkat hasilhasil yang
masingmasing Ketua
diperoleh selama survey hari ke II
kelompok
kepada Kepala Puskesmas dan staf
F.
Analisis hasil praktik lapangan hari kedua (19.00 – 20.30): 1.
Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil praktik lapangan hari kedua dengan menggunakan instrument akreditasi
2.
Anggauta kelompok aktif memberikan tambahan informasi / data atau klarifikasi.
3.
Masing-masing kelompok mengidentifikasi kesenjangan terhadap standar akreditasi
4.
Berdasarkan kesenjangan yang ditemukan, kelompok menyusun konsep rekomendasi yang akan diberikan.
5.
Ketua kelompok Klarifikasi.
menyiapkan
Paparan
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
untuk
103
G.
Pelaksanaan Praktik Lapangan di Puskesmas (Hari ke III).
No
Waktu
Kegiatan Hari ke III
Penanggung jawab
1
08.00 – 08.45
Klarifikasi dan Masukan
Pelatih
2
08.45 – 09.30
Wawancara Pimpinan
Ketua Tim
3.
09.30 – 09.45
Istirahat
3
09.30 – 12.00
Kelompuk Admen : Telusur dokumen dan atau telusur system Manajemen
Telusur dokumen dan atau telusur system pelayanan UKM
Kelompok UKP : Telusur system pelayanan klinis
3
12.00 – 13.00
Ishoma
4
13.00 – 14.30
Kelompuk Admen :
5
15.00 – 15.30
6
15.30 16.30
Telusur dokumen dan atau telusur system Manajemen
Masingmasing Ketua kelompok
Pemeriksaan Fasilitas
Kelompok UKM :
Ketua kelompok
Kelompok UKM :
Masingmasing
Telusur dokumen dan atau telusur system pelayanan UKM
Kelompok UKP : Telusur sistem pelayanan klinis
Penyusunan laporan Hasil Survei /
Masingmasing
Persiapan Exit Conference.
Ketua kelompok
Exit Conference
Ketua Tim dan Ketuaketua Kelompok.
104
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
H.
Analisis hasil praktik lapangan hari ketiga (19.00 – 20.30): 1.
Masing-masing kelompok memberikan penilaian berdasar hasil praktik lapangan selama tiga hari.
2.
Masing-masing kelompok mendapatkan nilai masingmasing Bab yang ada dalam tanggungjawabnya.
3.
Masing-masing kelompok mengidentifikasi kesenjangan terhadap Elemen Penilaian dalam standar akreditasi dan menyusun rekomendasi
4.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil penilaian akreditasi berikut rekomendasinya ( dalam kelas besar).
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
105
Lampir an 16 : HANDOUT MATERI PENYUSUNAN LAPORAN SURVEI AKREDITASI FKTP (PEDOMAN SURVEI AKREDITASI FKTP)
106
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Lampir an 17 : LEMBAR PETUNJUK DISKUSI MATERI TEKNIK PEMBELAJARAN
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
107
Lampir an 18 : LEMBAR PETUNJUK SIMULASI MATERI TEKNIK PEMBELAJARAN
108
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
Lampir an 19 : LEMBAR PETUNJUK ROLEPLAY MATERI TEKNIK PEMBELAJARAN
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)
109
Lampir an 20 : LEMBAR EVALUASI
110
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT)