BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g
Operasi sectio caesarea merupakan metode standar untuk persalinan persalinan per-abdominam yang dilakukan oleh sebagian besar ahli medis di banyak rumah sakit. Seperti yang dilakukan banyak RSUD dan Rumah Sakit swasta di Indonesia. Keuntunga Keuntungan n dari tindakan sectio caesarea adalah untuk menurunka menurunkan n angka kematian ibu dan bayi tetapi selain keuntungan tersebut sectio caesarea dapat mengakibatkan terjadinya “komplikasi berupa infeksi dan pendarahan”. Adapun indikasi dilakukannya sectio caesarea adalah plasenta previa terutama plasenta previa totalis dan sub totalis, panggung sempit, kelainan letak, riwayat sectio caesarea sebelumnya, gawat janin, pre-eklamsia, tumor yang menghalangi jalan lahir dan keadaan-keadaan dimana usaha untuk melahirkan anak pervaginam gagal. Di negara-negara maju frekuensi Sectio Caesarea berkisar berkisar antara 1,5% dan 7% dari semua persalinan. Dewasa ini jauh lebih aman dari pada dahulu berhubung dengan banyaknya antibiotik, transfusi darah, teknik operasi yang lebi lebih h semp sempur urna na dan dan anas anaste tesi siaa yang yang lebi lebih h baik baik.. Kare Karena na itu itu kini kini ada ada kecenderun kecenderungan gan untuk melakukan melakukan Sectio Caesarea Caesarea tanpa tanpa dasar dasar yang yang kuat, kuat, (Wikno (Wiknojos josastr astro, o, Hanifa, Hanifa, 1999). 1999). Menuru Menurutt WHO (Badan (Badan Keseha Kesehatan tan Dunia) Dunia) standar rata-rata operasi Caesar di sebuah Negara adalah sekitar 20 %.
Di Indonesia persentase operasi saesar sekitar 5%. Di rumah sakit pemerintah rata-rata 11 % sementara di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30%. Adanya kecenderungan terus meningkatnya jumlah peserta operasi saesar tapi ironisnya si pasien sendiri diduga memilih operasi saesar yang tak seharusnya (tanpa indikasi kesehatan atau medis). Padahal operasi saesar itu sendiri dianjurkan apabila pasien dalam kondisi seperti plasenta previa (ariari janin menutupi jalan lahir), atau ukuran panggul tak sesuai dengan besar bayi. Indikasi operasi caesarea memang perlu, dan sudah bisa diperkirakan melalui pemeriksaan sebelumnya. Di RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung, insiden atau kejadian ibu melahirkan dengan
Sectio Caesarea termasuk tinggi jika dibandingkan
dengan partus spontan dengan jumlah 942 jiwa dari jumlah partus 1350 jiwa. Tabel 1 Distribusi jenis persalinan di ruang jeruk RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung – Lebak
No 1
Kasus Sectio Caesarea
2
Partus Spontan
3 4
Jumlah 760
Persentase 56,75
588
43,75
Vacum
2
0,14
Forcep
0
0
Jumlah 1350 100 % Sumber : Medikal Record RSUD Dr. Adjidarmo, Rangkasbitung
Berdasarkan data tabel diatas bahwa kejadian SC di RS tinggi, maka pengetahuan tentang perawatan Post SC merupakan hal yang sangat mendasar dan perlu diketahui oleh tenaga kesehatan khususnya perawat.
Tenaga
perawat hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang operasi SC, perawatan Post SC dan pengobatan melalui asuhan keperawatan yang komperhensif yang melibatkan aspek biopsikososial – spiritual. Dengan tingginya jumlah kasus SC, maka penulis merasa tertarik untuk menyusun studi kasus ini dan mengambil judul : “ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.”M” DENGAN P 1A0 POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PEB HARI KE-2 DI RUANG JERUK
RUMAH
SAKIT
UMUM
DAERAH
DR.
ADJIDARMO
RANGKASBITUNG – LEBAK”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum Untuk memperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan dengan
post section caesarea atas indikasi PEB secara
langsung dan komprehensif, meliputi aspek bio, psiko, social, spiritual dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus a. Penulis mampu melaksanakan pengkajian melalui pengumpulan data secara sistematis pada ibu nifas post sectio caesarea atas indikasi PEB. b.
Penulis mampu melakukan analisa hasil pengkajian dan merumuskan diagnosa keperawatan pada ibu nifas post sectio caesarea atas indikasi PEB.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada ibu nifas post sectio caesarea atas indikasi PEB. d. Penulis mampu melaksanakan rencana asuhan keperawatan pada ibu nifas post sectio caesarea atas indikasi PEB. e. Penulis mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada ibu nifas post sectio caesarea atas indikasi PEB. f. Penulis mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada ibu nifas post sectio caesarea atas indikasi PEB.
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif yang berbentuk studi kasus. Adapun teknik dalam pengumpulan data karya tulis ilmiah ini adalah : 1. Wawancara Komunikasi langsung dengan klien dan keluarga.
2. Observasi
Mengadakan pengamatan langsung kondisi klien pada saat melakukan asuhan keperawatan. 3. Pemeriksaan Fisik Melakukan pemeriksaan secara sistematis keadaan umum klien dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. 4. Studi Dokumentasi Pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan kasus dan data-data dari catatan klien. 5. Studi Kepustakaan Mengumpulkan teori dan bahan-bahan serta membaca buku literatur yang ada kaitannya dengan judul sebagai acuan dalam pembuatan karya tulis ini. 6. Partisipasi Aktif Melaksanakan asuhan keperawatan langsung kepada klien sesuai dengan prosedur keperawatan.
D. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam pemahaman karya tulis ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I adalah pendahuluan yang berisi
latar belakang, tujuan
penulisan, metode penulisan, teknik pengumpulan data dan sitematika penulisan. Bab II ialah tinjauan teoritis yang memuat konsep dasar medis definisi PEB, etiologi, diagnosis, penaganan. Pengertian sectio caesarea,
anatomi fisiologi tujuan, indikasi, jenis-jenis operasi caesarea dan komplikasi, Pengertian nifas, perubahan pisiologis pada masa post partum, perubahan psikologis dan perawatan pasca persalinan (nifas) dengan sectio caesarea. Dampak masalah post sectio caesarea. Bab III ialah menguraikan tentang kasus
yang
perencanaan,
diambil
mulai
pelaksanaan
pendokumentasian
catatan
dari
pengkajian,
sampai
dengan
perkembangan
dan
diagnosa
keperawatan,
evaluasi
termasuk
pembahasan
tentang
kesenjangan antara teori dengan kenyataannya. Bab IV ialah kesimpulan dari pelaksanaan asuhan keperawatan dan rekomendasi atau saran. Daftar pustaka dan lampiran-lampiran ini merupakan bagian akhir dari karya tulis ini.