Deskripsi Kasus
Susan seorang mahasiswa bisnis di Mt Eagle College sedang bekerja paruh waktu di dalam bar makanan ringan kampusnya 'The Devil's Den' yang dikelola kontrak dengan Company College Food Service (CFS). Karyawan siswa yang terlibat adalah mereka yang bekerja di shift malam dan pada akhir pekan. Mereka adalah siswa di perguruan tinggi dan berada di bawah pengawasan siswa lain yang memegang me megang posisi manajer. Karyawan Devil’s Den berjumlah 30 karyawan mahasiswa dan 6 siswa yang dipekerjakan oleh CFS untuk mengawasi Den. Pada siang hari CFS mempekerjakan manajer penuh waktu (non siswa). Manajer siswa adalah karyawan sebelumnya yang dipilih oleh manajer siswa lain dan mereka tidak menerima pelatihan formal atau peraturan tertulis melebihi apa yang telah mereka pelajari di sana. Susan jengkel pada keadaan tersebut dan ingin memperbaiki kesalahan yang terjadi, tapi dia tidak yakin apakah manajemen akan melakukan hal itu. Berbicara dengan karyawan tidak ada gunanya karena mereka menyalahgunakan aturan atau sadar akan apa yang sedang terjadi namun mengabaikannya. Hal tersebut sangat sulit bagi Susan, karena ia ingin menjadi manajer mahasiswa semester depan dan tidak ingin menciptakan gelombang negatif yang mungkin bisa dicegahnya. Kasus ini terutama berkaitan dengan etika dan sistem nilai pribadi dan bagaimana hal itu mempengaruhi reaksi seseorang. Ini juga menggambarkan pengaruh perilaku hukuman dan inefisiensi kerja organisasi. Susan adalah karyawan mahasiswa di Devil's Den yang dikelola oleh Food Service College (CFS) dan dia dalam dilema antara memilih yang benar dan yang salah berdasarkan nilai dan etikanya. Susan sadar tentang pencurian makanan yang terjadi di bar makanan ringan yang bertentangan dengan nilainya dan perlu dihentikan. Tapi pada saat yang sama dia juga memikirkan beberapa konsekuensi negatif pada keinginannya untuk menjadi manajer mahasiswa di semester berikutnya. Manajemen dalam CFS adalah para karyawan bisa makan apa yang mereka inginkan selama jam kerja di bar makanan ringan tanpa dipungut biaya, namun penerapan yang salah menyebabkan seringnya pencurian makanan dari ruang penyimpanan. Masalah lain yang ditunjukkan Susan adalah tidak ada yang memperhatikan perilaku karyawan shift malam yang membuat gangguan bagi karyawan shift pagi, karena mereka harus melakukan semua penutupan malam sebelumnya. Upah rendah dan jadwal kerja yang tidak konsisten ini menurunkan semangat karyawan.
Hambatan
Susan merencanakan overstepping ke student manager mengenai permasalahan di Devil’s Den. Tetapi Susan hanya sebagai karyawan biasa. Jika dia berkata ke manajer, dia ragu-ragu manajer dapat melakukan sesuatu, mungkin saja mereka tidak akan peduli.
Pertanyaan
-
Apa yang bisa dilakukan Susan untuk memperjelas hati nuraninya terhadap kebebasan, kenikmatan kepada teman, dan snack karyawan?
-
Apa yang harus dilakukan Susan tanpa menghambat kesempatannya untuk menjadi student manager suatu hari nanti?
Analisis
Sebelum membahas bagaimana yang harus dilakukan Susan, kita harus mengetahui standard etika yang digunakan pada kasus ini. Standard etika yang ada dengan dua pendekatan, yaitu universalism dan relativism. Menurut universalism, tindakan yang pencurian yang dilakukan oleh karyawan Devil’s Den merupakan tindakan tidak beretika. Konsep universal menyatakan tindakan yang dilakukan benar atau salah dalam kelompok masyarakat. Pencurian yang dilakukan dimana saja, kapan saja tetap tidak dibenarkan karena akan merugikan pihak lain. Pada konsep relativisme, tindakan pencurian yang dilakukan oleh karyawan Devil’s Den bisa dikategorikan perbuatan etis, ataupun tidak etis. Konsep ini perbuatan etis atau tidak etis tergantung berdasarkan budaya pada wilayah tersebut. Jika seseorang wajar untuk mencuri di wilayah tersebut dan mencuri merupakan budaya mereka, maka perbuatan mencuri merupakan perbuatan etis. Sebaliknya, jika perbuatan mencuri itu bukan merupakan budaya di wilayah tersebut, maka seseorang melakukan pencurian akan dianggap melakukan perbuatan tidak etis. Kegiatan pencurian tersebut diakibatkan karena berbagai masalah yang meliputi; upah rendah yang dibayarkan, manajemen siswa yang toleran yang tidak memiliki pelatihan formal yang tepat, pengendalian inventaris yang buruk, dan dalam hal ruang penyimpanan makanan sering membuat pintu tidak terkunci atau bahkan ketika dikunci semua karyawan masih memiliki akses terhadapnya. Meskipun dengan tingkat turnover karyawan yang tinggi di Devil's Den, para karyawan ini cenderung kurang dalam pengertian loyalitas dan komitmen perusahaan.
Sebaiknya Susan melakukan tindakan yang perlu mengatur kembali keseluruhan struktur Devil’s Den. Manajemen seharusnya member i teladan bagi orang lain dengan bekerja secara konsisten di dalam hukum dan kebijakan organisasi. Manajer perlu memberikan pelatihan agar karyawan memiliki kompetensi dalam pengembangan Devil’s Den. Siswa berkontribusi pada perilaku tidak etis karena manajemen Devil’s Den tidak berusaha untuk membangun kepemimpinan, disiplin dan kontrol. Siswa seakan diizinkan untuk mengambil makanan dan hal ini menjadi budaya kerja di Devil’s Den. Di sisi lain, siswa perlu mempertimbangkan etika bisnis yang mengacu pada norma dan nilai standar yang memungkinkan karyawan membedakan pekerjaan yang efisien dan tidak efisien. Rekomendasi
Ada dua hal yang harus dilakukan oleh Susan, yaitu menerapkan pada diri sendir, lalu menerapkannya kepada Devil’s Den Untuk Devil’s Den, Susan sebaiknya melaporkan ke CFS dengan menunjukkan bukti bukti permasalahan yang terjadi di Devil’s Den. Susan juga perlu menyampaikan pentingnya penyelesaian masalah tersebut dan efek negatif yang akan terajadi jika
tidak segera
diselesaikan. Selain itu, Susan juga harus menyarankan CFS untuk melakukan perubahan organisasi baik itu peraturan, kebijkan, struktur organisasi maupun strategi bisnis perusahaan. Ada kemungkinan jika pernyataan dari Susan tidak didengarkan oleh manajemen CFS. Oleh karena itu, Susan perlu meyakinkan orang-orang tersebut dengan karyawan yang mempunyai pemikiran yang sama. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan aspirasi Susan dapat sampai kepada pihak manajemen. Salah satunya, Susan dapat bekerja sama dengan Bill dan Mack. Kemampuan Bill tidak diragukan dalam melakukan restock. Bill juga memiliki keprihatinan yang sama dengan Susan terhadap karyawan yang membiarkan temannya mengambil makanan secara gratis. Mack juga memiliki keprihatinan yang sama. Susan juga berpikir bahwa Mack telah melakukan tindakan untuk pencegahan tetapi dia tidak bisa mengejar karena teman-temanya memberikan waktu buat teman lainnya buat kabur Kebijakan yang dapat diubah terkait upah karyawan dan kebebasan selama jam kerja untuk mengambil makanan di bar makanan ringan tanpa dipungut biaya. CFS sebaiknya meningkatkan upah karyawan dan menghapus kebebasan mengambil makanan saat jam kerja, sehingga tidak terjadi kecurangan-kecurangan dalam pembayaran makanan yang tidak sesuai. Selanjutnya CFS membuat struktur organisasi Devil’s Den yang jelas agar masingmasing manajer dan karyawan paham akan posisi dan tanggung jawab pada perusahaan. Hal
ini perlu dilakukan untuk mengurangi ambiguitas peran dalam menjalankan tugas. Perlunya membuat peraturan yang dapat mengatur kegiatan operasional serta membuat jobdesk agar masing-masing karyawan memahami dan menjalankan tugasnya dengan baik dan suatu tugas tidak dikerjakan dua orang, pengawasannya juga akan lebih mudah. Setelah memiliki peraturan yang jelas, Devil’s Den juga memberikan pelatihan kepada para karyawan mengenai standar dan ketentuan baru yang berlaku agar tidak terjadi penyimpangan penyimpangan. Devil’s Den juga dapat memberikan insentif kepada karyawan Devil’s Den. Hal ini dikarenakan dengan adanya insentif yang diberikan, karyawan dapat termotivasi untuk bekerja. Insentif yang dapat dilakukan, antara lain: 1. Memberikan penghargaan kepada karyawan terbaik setiap bulan, sehingga dapat memotivasi karyawan untuk kerja lebih baik. 2. Menciptakan suasana kerja di mana ada kepedulian dan rasa saling menghormati yang tulus di antara karyawan dan di antara manajemen dan karyawan. Dengan suasana kerja yang baik maka kinerja karyawan dapat maksimal. 3. Memberikan sertifikat kepada setiap karyawan dengan tujuan menambah skill yang dimiliki sebagai nilai tambah ketika sudah lulus. Sertifikat akan diberikan kepada setiap karyawan yang memenuhi kriteria yang ditentukan oleh perusahaan. 4. Mengikutsertakan karyawan dalam memberikan saran untuk perbaikan Devil’s Den. 5. Berbagi informasi dengan karyawan tentang kinerja keuangan, strategi, tindakan operasional, kondisi pasar, dan tindakan yang dilakukan para pesaing. Selain memberikan insentif, Manajer Devil’s Den juga perlu menerapkan sanksi kepada karyawan, apabila tidak disiplin atau melanggar aturan. Untuk lebih meningkatkan kedisiplinan karyawan Devil’s Den perlu memberikan sanksi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran, seperti: 1. Bagi karyawan yang kedapatan mencuri uang dari register akan dikenakan sanksi berupa pemecatan. Tindakan tegas ini perlu dilakukan agar setiap karyawan tidak bertindak seenaknya sendiri yang berakibat menurunnya profitabilitas perusahaan. 2. Pemberian peringatan (SP) ketika ada karyawan yang melakukan pelanggaran ringan seperti datang terlambat, tidak menyelesaikan tugasnya dengan benar ketika shift malam sehingga menggangu karyawan shift pagi. Ukuran keberhasilan pemberlakuan aturan yang tertulis ataupun tidak tertulis, pemberian pelatihan, pemberian insentif dan sanksi kepada karyawan adalah salah satunya kemampuan Devil’s Den untuk membayar makanan yang tidak terbayarkan. Dengan adanya
perlakuan yang diberikan manajer Devil’s Den, karyawan akan lebih sadar dan peka terhadap apa yang terjadi bar tersebut. Misalkan,. Karyawan yang melakukan pencurian semakin berkurang, dan sampai tidak terjadinya pencurian di bar tersebut. Konsumen yang ingin mencuri karyawan akibat perilaku karyawan sebelumnya, mulai untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Karyawan akan saling mengingatkan kepada karyawan lain untuk tidak melakukan hal tersebut, dan lain sebagainya. Hasilnya, baik karyawan ataupun konsumen yang ingin mengambil makanan tersebut harus membayar, dan uang tersebut dapat diberikan kepada CFS.