It is a project for the student of AADFull description
Material Teknik
baca sendiri!!!
good
Geologi StrukturFull description
Pressure Vessel Design: Bree Diagram
Diagram Mollier Oleh Kelompok 1: 1. 2. 3. 4. 5.
Dhiko Dwi Naferi Ginting 130401005 Marthin L. Panjaitan 130401057 Pardamean Rio Sihotang 130401059 Mei A. Zebua 130401058 Henri Pasaribu 130401054
Definisi Diagram Mollier adalah sebagian kecil data dari tabel uap. Secara Terminologi diagram mollier berhubungan dengan: 1. Entalpi(Kj/Kg) adalah Ukuran Total energi suatu sistem thermodinamika 2. Entropi(Kj/Kg°K) adalah ukuran ketidakteraturan mikroskopik dari sebuah zat 3. Power (W) adalah laju energi yang ditransfer atau kerja yang dilakukan persatuan waktu. 4. Kerja (J) adalah jumlah dari energi yang ditransfer dari suatu sistem menuju sistem lain. 5. Isoentalpi adalah keadaan dimana entalpi dari sebuah sistem adalah konstan 6. Isoentropi adalah keadaan dimana entropi dari sebuah sistem adalah konstan
Tujuan digunakan Diagram Mollier digunakan untuk menentukan Nilai kerja dan power dari sebuah turbin uap dengan mencari entalpi dan entropi dalam sistem tersebut
Mengetahui persamaan yang relevan untuk menghitung power dan kerja dari turbin uap. Untuk menghitung power dan kerja dari turbin maka digunakan pendekatan perhitungan temodinamika pada saat kondisi ideal yaitu saat effisiensi dari turbin uap adalah sebesar 100% atau non ideal yaitu saat effisiensi dari turbin uap kurang dari 100%. Namun perlu kita ketahui bahwa dalam keadaan aktual, tidak ada sesuatu yang mencapai effisiensi sebesar 100%. Dari tabel berikut menyajikan kepada kita persamaan dari sistem isoentropi dan isoentalpi pada keadaan ideal dan non ideal. Persamaan isoentropi saat keadaan ideal dan non ideal dibedakan oleh adanya pengali berupa effisiensi pada saat non ideal, sedangkan persamaan isoentalpi pada keadaan ideal dan non ideal adalah konstan sehingga hasil dari power dan kerja adalah sama dengan nol.
cara membaca Diagram Molier terlebih dahulu harus diketahui koordinat-koordinat garis dari diagram ini. Keterangan garis menurut penomeran : 1. Garis kelembaban uap konstan menunjukkan kelembaban konstan dari steam exhaust. 2. Garis saturasi menunjukan zat cair yang sedang dipanaskan. 3. Garis temperatur konstan menunjukkan temperatur dari zat cair. 4. Garis entalpi menunjukkan garis untuk menentukan entalpi. 5. Garis entropi menunjukkan garis untuk menentukan entropi. 6. Garis tekanan konstan menunjukkan tekanan absolut dari zat cair.
Contoh Kasus Diketaui dalam kondisi yang ideal sebuah turbin uap mempunyai laju power output sebesar 30.000 kW dan laju aliran massa sebesar 26,4 kg/s. Uap buang (steam exhaust) menuju kondensor sebesar 0,12 bar pada tekanan absolut dan memiliki kandungan kelembaban uap konstan sebesar 18%. Tentukan : › Entalpi spesifik dari inlet dan outlet steam. › Tekanan dan temperatur inlet steam.
Penyelesaian Power = (laju aliran massa) (perbedaan entalpi) (effisiensi) Karena sistem berada dalam keadaan yang ideal maka effisiensi = 1 Sehingga : 30.000 kW = (perbedaan entalpi)(26,4 kg/s)(1) Perbedaan entalpi = (30.000 kW) / (26,4 kg/s) = 1136 kJ/kg Diketahui bahwa : Tekanan steam exhaust = 0,12 bar Kelembaban uap konstan = 81%
Dari parameter-parameter yang diketahui diatas, perhitungan selanjutnya adalah dengan menggunakan diagram molier . Langkah pertama : Berilah tanda garis pada tekanan konstan yang menunjukkan 0,12 bar. Langkah kedua : Berilah tanda garis pada kelembaban uap konstan sebesar 0,81. Langkah ketiga : Buatlah garis horisontal (garis entalpi) dari titik pertemuan antara kedua garis tekanan dan kelembaban uap untuk menentukan nilai entalpi. Sehingga dari titik pertemuan dari ketiga garis tersebut didapatkan nilai entalpi sebesar h2 = 2160 kJ/kg. Maka, h1- h2 = 1136 kJ/kg h1 = 1136 kJ/kg + 2160 kJ/kg = 3296 kJ/kg Sehingga dari perhitungan diatas telah didapatkan, Entalpi spesifik outlet (h2) = 1136 kJ/kg Entalpi spesifik intlet (h1) = 3296 kJ/kg