Pedoman diagnosis menurut PPDGJ III: a. Untuk Untuk menegakk menegakkan an diagno diagnosis sis pasti, gejala-ge gejala-gejala jala obsesif obsesif atau tindaka tindakan n kompul kompulsif, sif, atau keduakeduaduanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut. b. al tersebut merupakan sumber penderitaan !distress" atau mengganggu akti#itas penderita. $. GejalaGejala-geja gejala la obsesif obsesif harus harus men$ak men$akup up hal-ha hal-hall berikut: berikut: •
arus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri.
•
%edikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dila&an, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dila&an oleh penderita.
•
Pikiran Pikiran untuk untuk melakuk melakukan an tindak tindakan an tersebu tersebutt di atas bukan bukan merupa merupakan kan hal yang yang memberi memberi kepuasan atau kesenangan !sekedar perasaan lega dari ketegangan atau an'ietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud di atas.
•
Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan !unpleasantly repetiti#e"
d. (da kaitan kaitan erat antara gejala gejala obsesif, obsesif, terutama pikiran pikiran obsesif, obsesif, dengan dengan depresi. depresi. penderita penderita gangguan gangguan obsesif kompulsif seringkali juga menunjukkan gejala depresif, dan sebaliknya penderita gangguan depresi berulang dapat menunjukkan pikiran-pikiran obsesif selama episode depresifnya. Dalam Dalam berbag berbagai ai situasi situasi dari dari kedua kedua hal tersebu tersebut, t, mening meningkat kat atau atau menuru menurunny nnyaa gejala gejala depresi depresif f umumnya dibarengi se$ara paralel dengan perubahan gejala obsesif. )ila terjadi episode akut dari gangguan tersebut, maka diagnosis diutamakan dari gejala-gejala yang timbul lebih dahulu. Diagnosis gangguan obsesif kompulsif ditegakkan hanya bila tidak ada gangguan depresif pada saat gejalobsesif kompulsif tersebut timbul. )ila dari keduanya tidak adayang menonjol, maka baik mengan mengangga ggap p depresi depresi sebaga sebagaii diagn diagnosis osis yang yang primer primer.. Pada Pada ganggu gangguan an menahu menahun, n, maka maka priori prioritas tas diberikan pada gejala yang paling bertahan saat gejala yang lain menghilang. e. Gejala obsesif obsesif *sekunder* *sekunder* yang terjadi terjadi pada gangguan gangguan ski+ofrenia, ski+ofrenia, sindrom sindrom ou ourette, rette, atau gangguan gangguan mental organk, harus dianggap sebagai bagian dari kondisi tersebut !aslim. , /001"
23/.0 Predominan Pikiran 4bsesif atau Pengulangan Pedoman Diagnostik a. 5eadaa 5eadaan n ini dapat dapat berupa berupa gagasan gagasan,, bayangan bayangan pikiran pikiran,, atau atau impuls impuls ! dorong dorongan an perbuatan perbuatan", ", yang sifatnya mengganggu !ego alien" b. eskipun isi pikiran tersebut berbeda-beda, umumnya hampir selalu menyebabkan penderitaan !distress". !aslim. , /001"
23/.6 Predominan indakan 5ompulsif ! obsesional ri tual" Pedoman Diagnostik
a. Umumnya tindakan kompulsif berkaitan dengan kebersihan !khususnya men$u$i tangan", memeriksa berulang untuk meyakinkan bah&a suatu situasi yang dianggap berpotensi bahaya terjadi, atau masalah kerapian dan keteraturan. al tersebut dilatarbelakangi perasaan takut terhadap bahaya yang mengan$am dirinya atau bersumber dari dirinya, dan tindakan ritual tersebut merupakan ikhtiar simbolik dan tidak efektif untuk menghindari bahaya tersebut. b. indakan ritual kompulsif tersebut menyita banyak &aktu sampai beberapa jam dalam sehari dan kadang-kadang berkaitan dengan ketidakmampuan mengambil keputusan dan kelambanan. !aslim. , /001"
23/./ 7ampuran Pikiran dan indakan 4bsesif Pedoman Diagnostik a. 5ebanyakn dari penderita obsesif kompulsif memperlihatkan pikiran obsesif serta tindakan kompulsif. Diagnosis ini digunakan bialmana kedua hal tersebut sama-sama menonjol, yang umumnya memang demikian. b. (pabila salah satu memang jelas lebih dominan,sebaiknya dinyatakan dalam diagnosis 23/.0 atau 23/.6. hal ini berkaitan dengan respon yang berbeda terhadap pengobatan. indakan kompulsif lebih respondif terhadap terapi perilaku. !aslim. , /001"
23/.8 Gangguan 4bsesif 5ompulsif 9ainnya 23/. Gangguan 4bsesif 5ompulsif ;. !aslim. , /001"
%igmund 2reud menjelaskan tiga mekanisme pertahanan psikologis utama yang menentukan bentuk dan kualitas gejala dan sifat karakter obsesif-kompulsif< isolasi, meruntuhkan !undoing", dan pembentukan reaksi. / 1) Isolasi adalah mekanisme pertahanan yang melindungi seseorang dari afek dan impuls yang
men$etuskan ke$emasan. Jika terjadi isolasi, afek dan impuls yang didapatkan darinya adalah dipisahkan dari komponen idesional dan dikeluarkan dari kesadaran. Jika isolasi berhasil sepenuhnya, impuls dan afek yang terkait seluruhnya terepresi, dan pasien se$ara sadar hanya menyadari gagasan yang tidak memiliki afek yang berhubungan dengannya. / 2) Undoing. 5arena adanya an$aman terus-menerus bah&a impuls mungkin dapat lolos dari
mekanisme primer isolasi dan menjadi bebas, operasi pertahanan sekunder diperlukan untuk mela&an impuls dan menenangkan ke$emasan yang mengan$am keluar ke kesadaran. indakan kompulsif menyumbangkan manifestasi permukaan operasi defensif yang ditujukan untuk menurunkan ke$emasan dan mengendalikan impuls dasar yang belum diatasi se$ara memadai oleh isolasi. 4perasi pertahanan sekunder yang $ukup penting adalah mekanisme meruntuhkan ! undoing ". %eperti yang disebutkan sebelumnya, meruntuhkan adalah suatu tindakan kompulsif yang dilakukan
dalam usaha untuk men$egah atau meruntuhkan akibat yang se$ara irasional akan dialami pasien akibat pikiran atau impuls obsesional yang menakutkan. / 3) Pembentukan reaksi. Pembentukan reaksi melibatkan pola perilaku yang bermanifestasi dan sikap
yang se$ara sadar dialami yang jelas berla&anan dengan impuls dasar. %eringkali, pola yang terlihat oleh pengamat adalah sangat dilebih-lebihkan dan tidak sesuai. /