Dokumen.tips Upload Login / Signup
What are you looking for?
LEADERSH! "E#H$%L%&' "E#H$%L%&' EDU#A"%$ (AR)E"$& DES&$ (%RE "%!#S SEAR#H HomeDo*uments$+US A,ai-
!RA)")U( +%R(ULAS "E)$%L%& SEDAA$ S"ERLUR$AL AWAL $+US DE"R%SE 0 1DE"R%'2%leh3)elompok 0 &olongan Sagung "ri Diah !ur4ani 5676806069:;$i (ade Asih Wirade4i 56768060698;$i (ade %ka D4i*andra 567680606:<;A. A. )t. Sri "risna De4i Widhiani 567680606:=;#harli #han,aya 567680606:>;!utu Aan !ustiari 567680606:;URUSA$ +AR(AS
+A)UL"AS (A"E(A")A DA$ L(U !E$&E"AHUA$ ALA(U$@ERS"AS UDA' UDA'A$A=6<=A. !RA+%R(ULAS. !RA+%R(ULAS . "$AUA$ +AR(A)%L%& +AR(A)%L%& AHA$ AHA $ %A"nfus adalah larutan dalam ,umlah -esar terhitung mulai dari <6 mL yangdi-erikan yangdi-erikan melalui intraBena tetes demi tetes dengan -antuan peralatan yang *o*ok5LukasC =669;. nfus intraBenous adalah sediaan steril -erupa larutan atau emulsiC -e-aspirogen dan sedapat mungkin di-uat isotonis terhadap darahC disuntikkan langsung kedalam Bena dalam Bolume relatif -anyak. !em-erian o-at se*ara intraBena menghasilkanker,a o-at yang *epat di-andingkan dengan *ara*ara pem-erian lain. umlah optimumo-at di dalam darah dapat di*apai dengan kesegeraan yang tidak mungkin didapatdengan *ara*ara lain. !ada keadaan daruratC pem-erian o-at melalui intraBena men,adi*ara yang mampu menyelamatkan hidup karena penempatan o-at langsung ke sirkulasidarah sehingga efek o-at dapat *epat ter,adi. Se-aliknyaC
sekali o-at di-erikan se*araintraBenaC se*araintraBen aC maka o-at terse-ut tidak dapat ditarik lagiC ini merupakan kelemahanpem-erian o-at melalui intraBena 5AnselC =668;.Se*ara umumC keadaankeadaan yang dapat memerlukan pem-erian *airan infusadalah adanya pendarahan dalam ,umlah -anyak 5kehilangan *airan tu-uh dan komponendarah;C trauma a-domen -eratC patah tulang khususnya di -agian panggul dan pahaCserangan pahaCserangan panas 5kehilangan *airan tu-uh dan dehidrasi;C diare dan demamC luka -akarluasC semua trauma kepalaC dada dan tulang punggung 5AriFlantoC =6<<;. #airan infusedapat di-edakan men,adi > ,enis -erdasarkan tingkat osmolaritasnya osmolaritasny a yakni se-agai-erikut 3<. #airan hipotonik#airan hipotonik merupakan *airan yang daya osmolaritasnya le-ih rendahdi-andingkan dengan serum 5konsentrasi ion $aG le-ih rendah di-andingkanserum;C di-andingkanserum;C sehingga larut dalam serum dan menurunkan menurunkan osmolaritas serum. (akaC*airan ditarik dari dalam pem-uluh darah keluar ke ,aringan sekitarnya sekitarnya 5prinsip*airan 5prinsip*airan -erpindah dari osmolaritas osmolaritas rendah ke osmolaritas osmolaritas tinggi; sampaiakhirnya sampaiakhirnya mengisi selsel yang ditu,u. Digunakan pada keadaan sel mengalami
dehidrasi. (isalnya pada pasien *u*i darah 5dialisis; dalam terapi diuretikC ,ugapada pasien hiperglikemia hiperglikemia dengan ketoasidosis ketoasidosis dia-etik. )omplikasi )omplikasi yangmem-ahayakan yangmem-ahayakan adalah perpindahan ti-ati-a *airan dari dalam pem-uluh darahke selC sehingga menye-a-kan kolaps kardioBaskular dan peningkatan tekananintrakarnial 5dalam otak; pada -e-erapa orang. #ontoh sediaannya adalah $a#l01 dan dektrosa =C01.=. #airan isotonik%smolaritas *airannya mendekati serum sehingga terus -erada dalam pem-uluhdarah. ermanfaat pada pasien yang mengalami hipoBolemi 5kekurangan *airantu-uhC sehingga tekanan darah terus menurun;. (emiliki rasio ter,adinya oBerload 5kele-ihan *airan;C khususnya pada penyakit gagal ,antung kongestif danhipertensi. #ontohnya adalah *airan RingerLaktat 5RL; dan normal saline/larutan garam Fsiologis 5$a#l 6C71;. >. #airan hipertonik#airan hipertonik merupakan *airan yang osmolaritasnya le-ih tinggi di-andingkan serumC sehingga menarik *airan dan elektrolit dari ,aringan dan sel kedalam pem-uluh darah. (ampu mensta-ilkan tekanan darahC meningkatkanproduksi urin dan mengurangi edema. !enggunaannya kontradiktif dengan*airan dengan*ai ran hipotonik. (isalnya dekstrose 01C $a#l 01 hipertonikC detrosa 01 GRLC detrosa 01 G $a#l 6C71C produk darah dan al-umin.5AriFlantoC =6<<;.Larutan L@! 5sediaan parenteral Bolume -esar; dikemas dalam dosis tunggaldalam kemasan gelas atau plastik dengan ketentuan harus sterilC nonpirogenC dan -e-asdari pertikel partikulat. )arena Bolume pem-erian -esarC tidak -oleh ditam-ahkan Iat-akteriostatik 5penga4et; karena dapat menye-a-kan ter,adinya toksisitas aki-atpem-erian Iat/larutan -akteriostatik dalah ,umlah -esar. Larutan yang di-erikan se*araintraBena harus ,ernih dan mengandung Iat yang dapat diasimilasi diasimil asi dan dgunakan olehsistem sirkulasi seperti natrium kloridaC asam aminoC detroseC elektrolit danBitamin5AgoesC=668;. danBitamin 5AgoesC=668;. Selain ituC 4adah untuk in,eksi termasuk termasuk penutup tidak -oleh -erinteraksi melalui-er-agai *ara
-aik se*ara Fsik maupun kimia4i dengan sediaanC yang dapat mengu-ahkekuatanC mutu atau kemurnian diluar persyaratan resmi dalam kondisi -iasa pada 4aktu
penangananC pengangkatanC penyimpananC pen,ualan dan penggunaan. Wadah yangter-uat dari -ahan yang dapat mempermudah pengamatan terhadap isi 5Depkes RC<770;.Walaupun L@! se-aiknya isotonis untuk meminimalkan trauma terhadappem-uluh darahC larutan hipo dan hipertonis dapat di-erikan dengan -aik. Larutan hiperdan hipotonis dapat digunakan ,ika di-erikan se*ara perlahanlahan. erikutdi*antumkan hu-ungan osmolaritas dengan sifat isotonis dari sediaan yang -erpengaruhdalam pem-erian sediaan kepada pasien 3"a-el <. %smolaritas"onisitas%smolaritas 5(.osmol/L; "onisitas J >06 Hipertonis >=7 >06 Agak hipertonis=:6 >=8 sotonis=06 =97 Agak hipotonis6 =7 Hipotonis5AgoesC =667;nfus detrose merupakan infus yang digunakan se-agai sum-er kalori dan airCyang di-erikan kepada pasien pada keadaan dehidrasi. )onsentrasi detrose =C01 <;. Senya4a ini meningkatkan kadar glukosa dalam
darahC sehingga dapat memenuhi ke-utuhan akan kalori. )onsentrasi dektrose akanmenurun apa-ila ter,adi penurunan ,umlah protein dan nitrogen dalam tu-uhC dan,uga dapat memi*u pem-entukan glikogen. Detrose merupakan senya4amonosakarida yang sangat *epat diserap dalam usus halus dengan mekanisme difusiaktif. Detrose pada saluran pen*ernaan akan mengalami tiga ,alur meta-olismeyaitu3 glikolisisC siklus kre-s dan ,alur pentose fosfat. Detrose ,uga disimpanse-agai glikogen pada hati dan otot. (eta-olisme detrose akan menghasilkan #%=CairC dan sum-er energi 5ReynoldC <787;.<.=. ndikasi a. Se-agai terapi parenteral untuk memenuhi kalori pada
pasien yang mengalami dehidrasi. -. Se-agai terapi pada pasien hipoglikemi yang mem-utuhkan konsentrasiglukosa dalam darahC hal ini dipenuhi dengan *ara menyimpan dekstrosayang ada se-agai *adangan gula dalam darah 5(*EBoyC =66=;. <.>. (ekanisme AksiSenya4a ini meningkatkan kadar glukosa dalam darahC sehingga dapatmemenuhi ke-utuhan akan kalori 5ReynoldsC <787;.<.. )ontraindikasi!ada pasien hiperglikemi 5dia-etes;C pasien gangguan gin,alC gangguana-sorpsi glukosagalaktosaC sepsis akut 5(*EBoyC =66=;. Larutan Detrosase-aiknya digunakan dengan hatihati pada pasien dengan oBert atau diketahuimengalami dia-etes melistus atau intoleransi kar-ohidrat. Larutan Detrosa yangtidak mengandung elektrolit se-aiknya tidak diadministrasikan pada darahdengan infuse @ yang ama karena dapat ter,adi aglomerasi 5"risselC =66>;.<.0. Efek Sampinga. !oliuria3 peningkatan ,umlah urineC yang dise-a-kan karena gulayang ada menyerap air dengan kuat dalam tu-uh.
-. $yeri setempat3 hal ini dise-a-kan karena konsentrasi sediaanyang terlalu tinggiC -iasanya di-erikan pada pasien yang mem-utuhkan nutrisiparenteral dengan konsentrasi dekstrosa yang tinggi.*. Hiperglikemia3 ter,adi peningkatan kadar gula dalam darah danglukosuria. 5(*EBoyC =66=;<.9. !enyimpanan !enyimpanan pada suhu =o=0o#C terlindung dari sinar matahari 5(*EBoyC=66=;.. "$AUA$ S+A" +S)%)(A AHA$ %A"=.< Detrosa<.Struktur dan erat (olekul&am-ar <. Struktur )imia DetrosaRumus molekul 3 #9H<=%9.H=% o-ot molekul 3 <78C<: 5ReynoldsC <787;=. )elarutan<. )elarutan detrosa dalam air 3Detrosa mudah larut dalam air 5Depkes RC <770;.Detrosa sangat mudah larut dalam air mendidih 5"risselC =66>;.=. )elarutan detrosa dalam etanol 3 Detrosa sukar larut dalam etanol 5Depkes RC<770;.>. )elarutan detrosa dalam alkohol3Detrosa *ukup larut dalam alkohol dan alkohol mendidih 5"risselC =66>;.. )elarutan detrosa dalam #H#l>Detrosa praktis tidak larut dalam )loroform. 0. )elarutan detrosa dalam gliserinDetrosa larut dalam gliserin.9. )elarutan detrosa dalam eter 3Detrosa praktis tidak larut dalam eter.5)i--eC =666;>. Sta-ilitas a. "erhadap *ahaya3 Detrosa memiliki daya tahan yang -aik terhadap *ahayaC namunpenyimpanannya diusahakan terlindung dari sinar matahari 5(*EBoyC =66=;.-. "erhadap suhu3 Detrosa tidak sta-il terhadap suhu tinggiC pada pemanasan suhu tinggidetrosa akan -eru-ah men,adi 0hidroksimetilfurfuralC yang akhirnya-eru-ah men,adi asam lauBulini*. !enyimpanan pada suhu =o=0o# ataudisimpan pada suhu kamar 5tahan sampai < -ulan; 5(*EBoyC =66=;.*. "erhadap pH3>C0 sampai 9C0 5Depkes RC <770;. Sta-ilitas detrosa terdapat pada rentang >C0sampai 0C0 5dalam =61 -/B larutan;. pH yang le-ih rendah akan menye-a-kanter-entuknya karamel. ika pH terlalu -asa akan terdekomposisi dan -er4arna*oklat 5)i--eC =666;. d. "erhadap oksigen3Detrosa anhidtrat memiliki kemampuan a-sorpsi
yang signiFkan pada suhu=06# dan kelem-a-an sekitar 801 5(*EBoyC =66=;.. "itik le-ur Detrose memiliki titik le-ur pada suhu 8>6# 5)i--eC =666;. 0. nkompati-ilitas a. Sediaan detrosa tidak -er*ampur dengan o-ato-at seperti 3Bitamin <=C kanami*in sulfatC $anoBo-iosinC 4arfarin. Eritromi*yn tidaksta-il pada larutan detrosa pada pH di -a4ah 0C60 sedangkan Bitamin <=mengalami dekomposisi atau penguraian -ila dipanaskan dengan sediaandetrosa. -. !ada sediaan aldehidC glukosa -ereaksi dengan senya4a aminC amida asamaminoC peptidaC dan protein. !eru-ahan 4arna men,adi *oklat dan penguraiandapat ter,adi apa-ila sediaan -ereaksi dengan senya4a alkali kuat. 5(*EBoyC =66=;=.=. $atrium )lorida <. Struktur dan erat (olekul&am-ar =. Strutur kimia $a#lRumus molekul 3 $a#l o-ot molekul 3 08C5 AnonimC =66:; =. )elarutana.Dalam air 3 (udah larut 5< -agian larut dalam > -agian air; -.Dalam etanol 3 Sukar larut*.Dalam gliserin 3 Larut 5< -agian larut dalam <6 -agian gliserol;d.Lainnya 3 Sedikit le-ih mudah larut dalam air mendidih 5Depkes RC <770; >. Sta-ilitas a; Sta-ilitas terhadap *ahaya"idak sta-ilC simpan pada tempat yang terlindung *ahaya-; Sta-ilitas terhadap suhuSifat -akteriostatik dari in,eksi natrium klorida harus di,aga dari pendinginan5(*EBoyC =66=;.*; Sta-ilitas terhadap pHpH 3 C0 :5D =66> hal <<0; 9C::C> 5)i--eC =666;.. "itik le-ur $atrium klorida memiliki titik le-ur pada suhu 86<6# 5)i--eC =666;.0. nkompati-ilitas nkompati-ilitas terhadap logam AgC HgC +e 5ReynoldsC <787;=.>. )ar-on Aktif<. !emerian dan o-ot (olekula. !emerian 3 Ser-uk hitam tidak -er-au-. )egunaan 3 digunakan untuk menyerap -ahan-ahan pengotor*. )onsentrasi 3 6C<6C>1d. Alasan pemilihan 3 inert sehingga tidak -ereaksi dengan Iat aktif 5Depkes RC <770;=. )elarutana. Dalam air 3 !raktis tidak larut -. Dalam etanol 3 !raktis tidak larut 5Depkes RC <770; >. Sta-ilitas Sta-il ditempat yang tertutup dan kedap udara 5Depkes RC <770;=.. Air untuk n,eksia. DeFnisi 3 (enurut + @C air steril untuk in,eksi adalah air untuk in,eksi yang disterilkan dan dikemas dengan *ara yang sesuai."idak mengandung -ahan antimikro-a atau -ahan tam-ahanlainnya 5Depkes RC <770;.-. !emerian 3 #airan ,ernihC tidak -er4arnaC tidak -er-au *. Sterilisasi 3 )alor -asah 5autoklaf;d. )egunaan 3 !em-a4a dan melarutkan e. +ungsi 3 untuk melarutkan Iat aktif dan IatIat tam-ahanf. #ara pem-uatan 3 didihkan aKua dan diamkan selama >6 menitCdinginkan. . E$"U) SEDAA$C D%SS DA$ #ARA !E(ERA$>.<. entuk sediaanSediaan di-uat dalam -entuk infus detrose 01 . @olume sediaan yangdi-uat adalah <66 mL. Wadah yang digunakan -otol ka*a -ening denganBolume <66 mL.>.=. Dosisa. Dosis dari penggunaan sediaan detrose ini tergantung dari umurpasienC -erat -adanC kondisi klinikC *airan elektrolitC dan keseim-anganasam-asa dari pasien 5(*EBoyC =66=;.-. Dosis melalui in,eksi @ untuk pemulihan kondisi pasien la,unya ke*epataninfusnya adalah 6C0 g/kg per,am tanpa disertai produksi gula dalam urine5glukosuria;. La,u atau ke*epatan infus maksimum pada umumnya tidakmele-ihi 6C8 g/kg per,am 5(*EBoyC =66=;.*. Untuk pengo-atan hipoglikemia dosis umumnya adalah =606 mL
detrosa061C yang di-erikan dengan lam-at 5(*EBoyC =66=;.d. Untuk pengo-atan ge,ala hipoglikemia akut pada -ayi dan anakanak dosisumumnya adalah =mL/kg dengan konsentrasi glukosa <61=01 5(*EBoyC=66=;.>.>. #ara pem-eriannfus detrose 01 di-erikan se*ara intraBena . . +%R(ULASentuk dan formula yang akan di-uat adalahC sediaan infus detrose 01 dengan 4adahgelas ka*a -ening -erBolume <66 ml.. entuk dan +ormula yang Di-uat<.< +ormula yang digunakan+ormula yang akan di-uat adalah nfus Detrose 01C dengan formula se-agai-erikut3R/ Detrose Anhidrat 01)ar-on aktif 6C601$a#l ad. isotonisAKua pro in,eksi ad. <66 mL<.= !erhitungan ahana. Detrose monohidrat 0 1 5Iat aktif;Untuk < sediaan 3 Dekstrosa yang diperlukan grammLmLgr0<66<660 !enim-angan <66<600 gg 0C0 gramUntuk = sediaan 3 Dekstrosa yang diperlukan grammLmLgr<6=66<660!enim-angan <66<6<6<6 gg << gram-. )ar-on aktif 6C60 1 dari total sediaan 5adsor-ing agent;!enggunaan kar-on aktif pada pustaka 5$iaIiC =66; adalah 6C60 1 untuk <666mL sediaan tanpa penam-ahan -o-otC sehingga untuk <66 mL sediaanC kar-onaktif yang di-utuhkan adalah3 &ram kar-on aktif sediaan &ram kar-on aktif sediaan 6C660 gram*. $a#l!erhitungan "onisitas (assa $a#l yang diperlukan untuk <<6 mL 5< -otol; larutan isotonik(assa $a#l <<6 mL 6C7 1 -/B 6C77 g )esetaraan $a#l untuk Dekstrose (onohidrat 5untuk < -otol sediaan;)esetaraan $a#l gram dekstrose 5E; 0C0 g 6C<9 6C88 g$a#l yang diperlukan untuk < -otol sediaan. Dengan ,umlah penam-ahandetrose se-anyak 0C0 gram -erarti sudah menam-ahkan 6C88 gram $a#l.adi ,umlah $a#l yang ditam-ahkan untuk < -otol sediaan 3&ram $a#l )esetaraan $a#l kesetaraan $a#l untuk dektrose 6C77 g 6C88 g 6C<< g$a#l untuk = -otol sediaan = 6C<< g 6C== gadiC formula akhir yang digunakan adalah 3R/ Detrose Anhidrat 0 g)ar-on aktif 6C660 g$a#l 6C<< gAKua pro in,eksi ad. <66 mL<.> !enim-anganDi-uat infus detrosa 01 se-anyak = -otol dengan Bolume masingmasing <66 ml.$o ahan +ungsi!enim-angan< sediaan!enim-angan= sediaan< Detrose anhidrat ahan aktif 0C0 g << g= )ar-on aktif Adsor-en 6C660 g 6C6< g > $a#l !engisotonis 6C<< g 6C== g AKua pro in,eksi !elarut/!em-a4a ad <<6 mL Ad ==6 ml. !ermasalahan<. Detrose akan terurai men,adi senya4a furfuran 5hidroksi metilfurfuran; apa-iladipanaskan pada temperatur yang tinggi.=. Detrose merupakan sum-er nutrisi yang -aik -agi mikro-a sehingga dapatditum-uhi oleh mikro-a yang -ersifat pirogen.>. )e,ernihan detrose akan mempengaruhi dari 4arna yang dihasilkan sediaan.. !enguraian dapat ter,adi pada pH di-a4ah pH sta-ilitas dari detrose.0. Adanya sifat isotonis atau hipertonis dari sediaan.. !en*egahan (asalah<. Sterilisasi dilakukan pada suhu yang ter,aga dan diusahakan agar 4aktu yangdigunakan tidak terlalu lama. Suhu yang sta-il akan sangat menentukan hasil darisediaanC di mana dengan adanya kesta-ilan suhu akan mengham-at ter,adinyapenguraian detrose. )emurnian detrose akan mempengaruhi dari 4arna yangdihasilkan pada sediaan 5@oigtC <770;.=. Untuk mem-e-askan sediaan dari pirogen digunakan a-sor-ing agent yaitu kar-on aktif yang akan mengadsor-si pirogen dari larutan. )ar-on aktif
yang ditam-ahkan se-anyak 6C< 1 C diko*ok selama 0<6 menit 5enkins et al.C <70:;>. Untuk mempertahankan ke,ernihan sediaanC -iasanya ditam-ahkan kar-on aktifdalam sediaan yang akan di-uat. AktiBitas kar-on aktif ini -aik pada suhu 966Csehingga pada proses pem-uatan dilakukan pemanasan pada suhu terse-ut5@oigtC <770;.. Untuk men*egah agar infus yang dihasilkan tidak memiliki pH di luar rentang pHsta-ilitas detroseC yaitu pH >C09C0C maka pada sediaan ditam-ahkan $a#l untukmemperoleh pH yang sesuai 5@oigtC <770;.0. Sifat isotonis dari sediaan sangat -erpengaruh terhadap rasa sakit yangditim-ulkan pada saat penggunaan sediaan terse-utC sehingga dalam hal inidi-utuhkan perhitungan isotonis untuk mengetahui isotonis sediaan yang di-uat.iasanya sediaan yang mengandung kadar detrosa yang tinggi memiliki sifathipertonisC dan hal ini tidak dapat diatasi dengan melakukan pengen*eran sediaan dengan menam-ahkan *airan pem-a4a yang sesuaiC melainkan *ara yangdigunakan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mem-erikan peringatan padaetiket -ah4a sediaan ini hipertonisC sehingga pada saat menggunakannya harusdi-erikan se*ara perlahanlahan 5@oigtC <770;.@. (a*am(a*am +ormulasia. US! +ormula < +ormula =RL dan n,eksi Dekstrosa 01Setiap <66 mL -erisi 0 g Dekstrosa hidroM 966 mg $atrium )loridaM ><6 mg$atrium Laktat 5#>H0$a6>;M >6 mg )alium )loridaC dan =6 mg )alsium)loridaC US! 5#a#l= N =H=6;.-. Hand-ook of !harma*euti*al (anufa*turing +ormulations +ormula < +ormula = *. enkins et al 5<70:;R/ Detrose Anhydrous #. !. 01)ar-on aktif 6C<1AKua pro in,eksi ad <66 mLd. "rissel 5=66>; Amino A*ids 01Detrose 01@itamins 01"ra*e Ks #. !ELA)SA$AA$. #ara )er,a<. Alatalat yang digunakan disterilkan terle-ih dahulu.=. &elas -eaker ditera <66 mL dengan aKuades dan ditandai.>. AKuadest pada gelas -eaker dipanaskan diatas penangas air pada suhu 96o #.. Ditim-ang -ahan-ahan yang digunakan0. Setelah suhu air 96o #C detrose yang telah ditim-ang dimasukkan ke dalam aKuadestdan diaduk perlahan selama pemanasan 5<0 menit;.9. Ditam-ahkan kar-on aktif ke dalam *ampuran terse-utC diaduk perlahan dandipanaskan selama <0 menit. Diusahakan agar suhu tetap ter,aga 96o #.:. Ditam-ahkan $a#l ke dalam *ampuranC digoyangkan perlahan selama <0 menit.8. Larutan disaring dengan kertas saring 5dilakukan pengulangan se-anyak > kali;7. +iltrat yang diperolehC dituangkan ke dalam 4adah gelas ka*a <66 ml yang telahdisterilkan. )emudian tutup dengan penutup karet. <6. )emudian di-ungkus -agian atas -otol dengan aluminium foil dan ikat dengan talikasur 5dikat dalam -entuk simpul;.<<. )emudian sediaan disterilisasi akhir dengan autoklaf pada suhu <<6o# selama =6menit.<=. Etiket ditempelkan pada sedianC dimasukkan ke dalam kemasan sekunder.. AlatAlat yang Digunakan dan #ara Sterilisasinya$o. $ama Alat Ukuran #ara Sterilisasi Suhu Waktu<=>09:87.&elas ukur!ipet teteseaker gelas#orong gelas)ertas saringotol infusatang pengadukErlemeyer!entup karet<66 mL<66 mL )e*il <66 mLsedang<66 mL
AutoklafAutoklaf%Ben%BenAutoklafAutoklaf%BenDesinfektan <=<6<=<6=066=066<=<6<=<6=066<0O<0O>6O>6O<0O<0O>6O D. E@ALUAS SEDAA$. EBaluasi +isikaa.U,i %rganoleptis!engu,ian infus detrosa 0 1 meliputi -au dan 4arna sediaan. Selain itu ,ugadiperiksa kelengkapan etiketC -rosur dan penandaan pada kemasan.-.U,i pHU,i pH dilakukan dengan menggunakan pH meter atau kertas indikator uniBersal.*. !enetapan Bolume in,eksi dalam 4adah @olume tidak kurang dari Bolume yang tertera pada 4adah -ila diu,i satu per satuCatau -ila 4adah Bolume 6C6 ml06C6 mlAtau le-ih6C<6 ml6C<6 ml6C<0 ml6C>6 ml6C06 ml6C96 ml6C86 ml=16C<= ml6C<0 ml6C=0 ml6C06 ml6C:6 ml6C76 ml1 ila dalam 4adah dosis ganda -erisi -e-erapa dosis Bolume terteraC lakukan penentuan seperti di atas dengan se,umlah alat suntik terpisah se,umlah dosis tertera. @olume tiap alat suntik yang diam-il tidak kurang dari dosis yang tertera.d. U,i )e,ernihan Larutan!emeriksaan -iasanya dilakukan se*ara Bisual -iasanya dilakukan olehseseorang yang memeriksa 4adah -ersih dan luaran -a4ah penerangan *ahaya yang-aikC terhalang terhadap rePeksi ke dalam matanyaC an -elatar -elakang hitam danpitihC di,alankan dengan suatu aksi memutar C harus -enar-enar -e-as dari partikelke*il yang -e-as dari mata.e. ahan !artikulat Dalam n,eksiahan partikulat merupakan Iat asing C tidak larutC dan melayang ke*ualigelem-ung gasC yang tanpa senga,a ada dalam larutan parenreteral. ahanpartikulat di-edakan sesuai Bolume sediaan in,eksi yang ter*antum pada + Edisi@ tahun <770..EBaluasi )imia a. !enetapan kadar !ipet se,umlah Bolume in,eksi setara dengan kurang le-ih 76 mg natrium kloridaCmasukkan ke dalam 4adah dari porselen dan tam-ahkan <6 ml air dan < mldikloroPuoresein L!. #ampur dan titrasi dengan perak nitrat 6C< $ L@ hinggaperak klorida menggumpal dan *ampuran -er4arna merah muda lemah.< mL peraknitrat 6C< $ setara dengan 0C8 mg $a#l -. dentiFkasi(enun,ukkan reaksi natrium dengan *ara A dan . serta klorida dengan *ara AC dan # seperti yang tertera pada u,i identiFkasi umum.U ,i identiFkasi umum Reaksi natrium#ara A3 tam-ahkan )o-alt Uranil asetat L! se,umlah lima kali Bolume kepadalarutan yang mengandung tidak kurang dari 0 mg natrium per ml sesudah diu-ahmen,adi klorida atau nitrat3 ter-entuk endapan kuning keemasan setelah diko*okkuatkuat -e-erapa menit. #ara 3 Senya4a natrium menim-ulkan 4arna kuning intensif dalam nyala apiyang tidak -er4arna. Reaksi klorida#ara A3 tam-ahkan perak nitrat L! ke dalam larutan3 ter-entuk endapan putihseperti dadih yang tidak larut dalam asam nitrat !C tetapi larut dalam amoniumhidroksida 9 $ sedikit -erle-ih#ara 3 pada pengu,ian alkaloida hidrokloridaC tam-ahkan amonium hidroksida 9$C saringC asamkan Fltrat dengan asam nitrat !C dan lakukan seperti yang terterapada u,i A.#ara #3 #ampur senya4a klorida kering dengan mangan dioksida ! -o-ot samaC-asahi dengan asam sulfat ! dan panaskan perlahanlahan hingga ter-entuk kloryang menghasilkan 4arna -iru pada kertas kan,i iodida ! -asah..
EBaluasi iologi a. U,i sterilitas!rinsip 3 larutan u,i G media per-enihanC inku-asi pada =6o =0o#. ika ter,adikekeruhan / pertum-uhan mikroorganismeC -erarti larutan u,i terse-ut tidak steril.(etode u,i 3 "eknik penyaringan dengan Flter mem-ran 5di-agi men,adi = -agian;lalu diinku-asi.!rosedur u,i 3 nokulasi langsung ke dalam media per-enihan.@olume tertentu spesimen ditam-ah Bolume tertentu media u,iC inku-asi selamatidak kurang dari < hariC kemudian amati pertum-uhan se*ara Bisual sesering mungkin sekurangkurangnya pada hari ke> atau ke atau ke0C pada hari ke :atau hari ke8 dan pada hari terakhir dari masa u,i.-. U,i pirogenU,i pirogen dimaksudkan untuk mem-atasi resiko reaksi demam pada tingkat yangdapat diterima oleh pasien pada pem-erian sediaan in,eksi. !engu,ian meliputipengukuran kenaikan suhu kelin*i setelah penyuntikan larutan u,i se*ara intraBen. DA+"AR !US"A)AAgoesC &oes4in. =668.!engem-angan Sediaan +armasi. andung3 !ener-it "AgoesC &oes4in. =667. Sediaan +armasi Steril. andung3 !ener-it "Anonim. =66:. US! >6/$+ =0. Ro*kBille3 US! #onBention n*. AnselC H.#. =668. !engantar entuk Sediaan +armasi Edisi keempat. akarta 3 UniBersitasndonesiaAriFlanto. =6<<. #airan nfus ntraBena. 5*ited (ar*h >Depkes R. <770. +armakope ndonesia Edisi @. akarta 3 Departemen )esehatan R.enkinsC &.L. <70:. S*oBilleOs "he Art of #ompoundingC 7th ed. (a* &ra4 Hill ook #o.n*3 $e4 'ork.)i--eC A. H.. =666. Hand-ook of !harma*euti*al E*ipients "hird Edition. London3!harma*euti*al !ress 5!h!;. Hal <:0.LukasC S. =669. +ormulasi Steril. 'ogyakarta 3 !ener-it Andi(*EBoyC &.). =66=. AH+S Drug nformation. United State of Ameri*a3 Ameri*an So*ietyof Health System !harm*ists.$iaIiC S.). =66. Hand-ook of !harma*euti*al (anufa*turing +ormulations3 Sterile!rodu*ts. @olume 9. oka Raton 3 #R# !ressReynoldsC .E.+. <787. (artindale "he Etra !harma*opea "4entynineth Edition ook. Hand-ook on n,e*ta-le Drugs <=th edition -ook =. USA3 Ameri*anSo*iety of Health System !harma*ist n*@oigtC R. <770. uku !ela,aran "eknologi +armasi Edisi ke0. 'ogyakarta 3 &ad,ah (adaUniBersity !ress. Do4nload = of => Reader em-ed your logoQ
... $+US AA
-y putuaanpustiari on ul <8C =6<0 Report #ategory3 D%#U(E$"S
Do4nload3 6 #omment3 6 :0= Bie4s
Share
#omments
Des*ription
Do4nload $+US A,ai "rans*ript
!RA)")U( +%R(ULAS "E)$%L%& SEDAA$ S"ERL UR$AL AWAL $+US DE"R%SE 0 1 DE"R%'2 %leh3 )elompok 0 &olongan Sagung "ri Diah !ur4ani $i (ade Asih Wirade4i $i (ade %ka D4i*andra A. A. )t. Sri "risna De4i Widhiani #harli #han,aya !utu Aan !ustiari 5676806069:; 56768060698; 567680606:<; 567680606:=; 567680606:>; 567680606:; URUSA$ +AR(AS +A)UL"AS (A"E(A")A DA$ L(U !E$&E"AHUA$ ALA( U$@ERS"AS UDA'A$A =6<= A. !RA+%R(ULAS . "$AUA$ +AR(A)%L%& AHA$ %A" nfus adalah larutan dalam ,umlah -esar terhitung mulai dari <6 mL yang di-erikan melalui intraBena tetes demi tetes dengan -antuan peralatan yang *o*ok 5LukasC =669;. nfus intraBenous adalah sediaan steril -erupa larutan atau emulsiC -e-as pirogen dan sedapat mungkin di-uat isotonis terhadap darahC disuntikkan langsung ke dalam Bena dalam Bolume relatif -anyak. !em-erian o-at se*ara intraBena menghasilkan ker,a o-at yang *epat di-andingkan dengan *ara*ara pem-erian lain. umlah optimum o-at di dalam darah dapat di*apai dengan kesegeraan yang tidak mungkin didapat dengan *ara*ara lain. !ada keadaan daruratC pem-erian o-at melalui intraBena men,adi *ara yang mampu menyelamatkan hidup karena penempatan o-at langsung ke sirkulasi darah sehingga efek o-at dapat *epat ter,adi. Se-aliknyaC sekali o-at di-erikan se*ara intraBenaC maka o-at terse-ut tidak dapat ditarik lagiC ini merupakan kelemahan pem-erian o-at melalui intraBena 5AnselC =668;. Se*ara umumC keadaan keadaan yang dapat memerlukan pem-erian *airan infus adalah adanya pendarahan dalam ,umlah -anyak 5kehilangan *airan tu-uh dan komponen darah;C trauma a-domen -eratC patah tulang khususnya di -agian panggul dan pahaC serangan panas 5kehilangan *airan tu-uh dan dehidrasi;C diare dan demamC luka -akar luasC semua trauma kepalaC dada dan tulang punggung 5AriFlantoC =6<<;. #airan infuse dapat di-edakan men,adi > ,enis -erdasarkan tingkat osmolaritasnya yakni se-agai -erikut 3 <. #airan hipotonik #airan hipotonik merupakan *airan yang daya osmolaritasnya le-ih rendah di-andingkan dengan serum 5konsentrasi ion $aG le-ih rendah di-andingkan serum;C sehingga larut dalam serum dan menurunkan osmolaritas serum. (akaC *airan ditarik dari dalam pem-uluh darah keluar ke ,aringan sekitarnya 5prinsip *airan -erpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi; sampai akhirnya mengisi selsel yang ditu,u. Digunakan pada keadaan sel mengalami dehidrasi. (isalnya pada pasien *u*i darah 5dialisis; dalam terapi diuretikC ,uga pada pasien hiperglikemia dengan ketoasidosis dia-etik. )omplikasi yang mem-ahayakan adalah perpindahan ti-ati-a *airan dari dalam pem-uluh darah ke selC sehingga menye-a-kan kolaps kardioBaskular dan peningkatan tekanan intrakarnial 5dalam otak; pada -e-erapa orang. #ontoh sediaannya adalah $a#l 01 dan dektrosa =C01. =. #airan isotonik %smolaritas *airannya mendekati serum sehingga terus -erada dalam pem-uluh darah. ermanfaat pada pasien yang mengalami hipoBolemi 5kekurangan *airan tu-uhC sehingga tekanan darah terus menurun;. (emiliki rasio ter,adinya oBerload 5kele-ihan *airan;C khususnya pada penyakit gagal ,antung kongestif dan hipertensi. #ontohnya adalah *airan RingerLaktat 5RL; dan normal saline/ larutan garam Fsiologis 5$a#l 6C71;. >. #airan hipertonik #airan hipertonik merupakan *airan yang osmolaritasnya le-ih tinggi di-andingkan serumC sehingga menarik *airan dan elektrolit dari ,aringan dan sel ke dalam pem-uluh darah. (ampu mensta-ilkan tekanan darahC
meningkatkan produksi urin dan mengurangi edema. !enggunaannya kontradiktif dengan *airan hipotonik. (isalnya dekstrose 01C $a#l 01 hipertonikC detrosa 01 G RLC detrosa 01 G $a#l 6C71C produk darah dan al-umin. 5AriFlantoC =6<<;. Larutan L@! 5sediaan parenteral Bolume -esar; dikemas dalam dosis tunggal dalam kemasan gelas atau plastik dengan ketentuan harus sterilC nonpirogenC dan -e-as dari pertikel partikulat. )arena Bolume pem-erian -esarC tidak -oleh ditam-ahkan Iat -akteriostatik 5penga4et; karena dapat menye-a-kan ter,adinya toksisitas aki-at pem-erian Iat/larutan -akteriostatik dalah ,umlah -esar. Larutan yang di-erikan se*ara intraBena harus ,ernih dan mengandung Iat yang dapat diasimilasi dan dgunakan oleh sistem sirkulasi seperti natrium kloridaC asam aminoC detroseC elektrolit dan Bitamin5AgoesC=668;. Selain ituC 4adah untuk in,eksi termasuk penutup tidak -oleh -erinteraksi melalui -er-agai *ara -aik se*ara Fsik maupun kimia4i dengan sediaanC yang dapat mengu-ah kekuatanC mutu atau kemurnian diluar persyaratan resmi dalam kondisi -iasa pada 4aktu penangananC pengangkatanC penyimpananC pen,ualan dan penggunaan. Wadah yang ter-uat dari -ahan yang dapat mempermudah pengamatan terhadap isi 5Depkes RC <770;. Walaupun L@! se-aiknya isotonis untuk meminimalkan trauma terhadap pem-uluh darahC larutan hipo dan hipertonis dapat di-erikan dengan -aik. Larutan hiper dan hipotonis dapat digunakan ,ika di-erikan se*ara perlahanlahan. erikut di*antumkan hu-ungan osmolaritas dengan sifat isotonis dari sediaan yang -erpengaruh dalam pem-erian sediaan kepada pasien 3 "a-el <. %smolaritas "onisitas %smolaritas 5(.osmol/L; J >06 >=7 >06 =:6 >=8 =06 =97 6 =7 "onisitas Hipertonis Agak hipertonis sotonis Agak hipotonis Hipotonis 5AgoesC =667; nfus detrose merupakan infus yang digunakan se-agai sum-er kalori dan airC yang di-erikan kepada pasien pada keadaan dehidrasi. )onsentrasi detrose =C01<;. Senya4a ini meningkatkan kadar glukosa dalam darahC sehingga dapat memenuhi ke-utuhan akan kalori. )onsentrasi dektrose akan menurun apa-ila ter,adi penurunan ,umlah protein dan nitrogen dalam tu-uhC dan ,uga dapat memi*u pem-entukan glikogen. Detrose merupakan senya4a monosakarida yang sangat *epat diserap dalam usus halus dengan mekanisme difusi aktif. Detrose pada saluran pen*ernaan akan mengalami tiga ,alur meta-olisme yaitu3 glikolisisC siklus kre-s dan ,alur pentose fosfat. Detrose
,uga disimpan se-agai glikogen pada hati dan otot. (eta-olisme detrose akan menghasilkan #%=C airC dan sum-er energi 5ReynoldC <787;. <.=. ndikasi a. Se-agai terapi parenteral untuk memenuhi kalori pada pasien yang mengalami dehidrasi. -. Se-agai terapi pada pasien hipoglikemi yang mem-utuhkan konsentrasi glukosa dalam darahC hal ini dipenuhi dengan *ara menyimpan dekstrosa yang ada se-agai *adangan gula dalam darah 5(*EBoyC =66=;. <.>. (ekanisme Aksi Senya4a ini meningkatkan kadar glukosa dalam darahC sehingga dapat memenuhi ke-utuhan akan kalori 5ReynoldsC <787;. <..)ontraindikasi !ada pasien hiperglikemi 5dia-etes;C pasien gangguan gin,alC gangguan a-sorpsi glukosagalaktosaC sepsis akut 5(*EBoyC =66=;. Larutan Detrosa se-aiknya digunakan dengan hatihati pada pasien dengan oBert atau diketahui mengalami dia-etes melistus atau intoleransi kar-ohidrat. Larutan Detrosa yang tidak mengandung elektrolit se-aiknya tidak diadministrasikan pada darah dengan infuse @ yang ama karena dapat ter,adi aglomerasi 5"risselC =66>;. <.0. Efek Samping a. -. !oliuria3 peningkatan ,umlah urineC yang dise-a-kan karena gula $yeri setempat3 hal ini dise-a-kan karena konsentrasi sediaan yang yang ada menyerap air dengan kuat dalam tu-uh. terlalu tinggiC -iasanya di-erikan pada pasien yang mem-utuhkan nutrisi parenteral dengan konsentrasi dekstrosa yang tinggi. *. glukosuria. 5(*EBoyC =66=; <.9.!enyimpanan !enyimpanan pada suhu =o=0o#C terlindung dari sinar matahari 5(*EBoyC =66=;. . "$AUA$ S+A" +S)%)(A AHA$ %A" =.< Detrosa <. Struktur dan erat (olekul Hiperglikemia3 ter,adi peningkatan kadar gula dalam darah dan &am-ar <. Struktur )imia Detrosa Rumus molekul o-ot molekul 3 #9H<=%9.H=% 3 <78C<: 5ReynoldsC <787; =. )elarutan <. )elarutan detrosa dalam air 3 Detrosa mudah larut dalam air 5Depkes RC <770;. Detrosa sangat mudah larut dalam air mendidih 5"risselC =66>;. =. )elarutan detrosa dalam etanol 3 Detrosa sukar larut dalam etanol 5Depkes RC<770;. >. )elarutan detrosa dalam alkohol3 Detrosa *ukup larut dalam alkohol dan alkohol mendidih 5"risselC =66>;. . )elarutan detrosa dalam #H#l> Detrosa praktis tidak larut dalam )loroform. 0. )elarutan detrosa dalam gliserin Detrosa larut dalam gliserin. 9. )elarutan detrosa dalam eter 3 Detrosa praktis tidak larut dalam eter. 5)i--eC =666; >. Sta-ilitas a. "erhadap *ahaya3 Detrosa -. memiliki daya tahan yang -aik terhadap *ahayaC namun penyimpanannya diusahakan terlindung dari sinar matahari 5(*EBoyC =66=;. "erhadap suhu3 Detrosa tidak sta-il terhadap suhu tinggiC pada pemanasan suhu tinggi detrosa akan -eru-ah men,adi 0hidroksi metilfurfuralC yang akhirnya -eru-ah men,adi asam lauBulini*. !enyimpanan pada suhu =o=0o# atau disimpan pada suhu kamar 5tahan sampai < -ulan; 5(*EBoyC =66=;. *. "erhadap pH3 >C0 sampai 9C0 5Depkes RC <770;. Sta-ilitas detrosa terdapat pada rentang >C0 sampai 0C0 5dalam =61 -/B larutan;. pH yang le-ih rendah akan menye-a-kan ter-entuknya karamel. ika pH terlalu -asa akan terdekomposisi dan -er4arna *oklat 5)i--eC =666;. d. "erhadap oksigen3 Detrosa anhidtrat memiliki kemampuan a-sorpsi yang signiFkan pada suhu =06# dan kelem-a-an sekitar 801 5(*EBoyC =66=;. . "itik le-ur Detrose memiliki titik le-ur pada suhu 8>6# 5)i--eC =666;. 0. nkompati-ilitas a. Sediaan detrosa tidak -er*ampur dengan o-ato-at seperti 3 Bitamin <=C kanami*in sulfatC $anoBo-iosinC 4arfarin. Eritromi*yn tidak sta-il pada larutan detrosa pada pH di -a4ah 0C60 sedangkan Bitamin <= mengalami dekomposisi atau
penguraian -ila dipanaskan dengan sediaan detrosa. -. !ada sediaan aldehidC glukosa -ereaksi dengan senya4a aminC amida asam aminoC peptidaC dan protein. !eru-ahan 4arna men,adi *oklat dan penguraian dapat ter,adi apa-ila sediaan -ereaksi dengan senya4a alkali kuat. 5(*EBoyC =66=; =.=. $atrium )lorida <. Struktur dan erat (olekul &am-ar =. Strutur kimia $a#l Rumus molekul o-ot molekul 3 $a#l 3 08C 5 AnonimC =66:; =. )elarutan a. Dalam air 3 (udah larut 5< -agian larut dalam > -agian air; 3 Sukar larut 3 Larut 5< -agian larut dalam <6 -agian gliserol; 3 Sedikit le-ih mudah larut dalam air mendidih 5Depkes RC <770; -.Dalam etanol *. Dalam gliserin d. Lainnya >. Sta-ilitas a; Sta-ilitas terhadap *ahaya "idak sta-ilC simpan pada tempat yang terlindung *ahaya -; Sta-ilitas terhadap suhu Sifat -akteriostatik dari in,eksi natrium klorida harus di,aga dari pendinginan 5(*EBoyC =66=;. *; Sta-ilitas terhadap pH pH 3 C0 :5D =66> hal <<0; 9C::C> 5)i--eC =666;. . "itik le-ur $atrium klorida memiliki titik le-ur pada suhu 86<6# 5)i--eC =666;. 0. nkompati-ilitas nkompati-ilitas terhadap logam AgC HgC +e 5ReynoldsC <787; =.>. )ar-on Aktif <. !emerian dan o-ot (olekul a. !emerian -. )egunaan 3 Ser-uk hitam tidak -er-au 3 digunakan untuk menyerap -ahan-ahan pengotor *. )onsentrasi 3 6C< 6C>1 d. Alasan pemilihan 3 inert sehingga tidak -ereaksi dengan Iat aktif 5Depkes RC <770; =. )elarutan a. Dalam air 3 !raktis tidak larut 5Depkes RC <770; -. Dalam etanol 3 !raktis tidak larut >. Sta-ilitas Sta-il ditempat yang tertutup dan kedap udara 5Depkes RC <770; =.. Air untuk n,eksi a. DeFnisi 3 (enurut + @C air steril untuk in,eksi adalah air untuk in,eksi yang disterilkan dan dikemas dengan *ara yang sesuai. "idak mengandung -ahan antimikro-a atau -ahan tam-ahan lainnya 5Depkes RC <770;. -. !emerian 3 #airan ,ernihC tidak -er4arnaC tidak -er-au 3 )alor -asah 5autoklaf; 3 !em-a4a dan melarutkan 3 untuk melarutkan Iat aktif dan IatIat tam-ahan 3 didihkan aKua dan diamkan selama >6 menitC *. d. e. f. Sterilisasi )egunaan +ungsi #ara pem-uatan dinginkan. . E$"U) SEDAA$C D%SS DA$ #ARA !E(ERA$ >.<. entuk sediaan Sediaan di-uat dalam -entuk infus detrose 01 . @olume sediaan yang di-uat adalah <66 mL. Wadah yang digunakan -otol ka*a -ening dengan Bolume <66 mL. >.=. Dosis a. Dosis dari penggunaan sediaan detrose ini tergantung dari umur pasienC -erat -adanC kondisi klinikC *airan elektrolitC dan keseim-angan asam-asa dari pasien 5(*EBoyC =66=;. -. Dosis melalui in,eksi @ untuk pemulihan kondisi pasien la,unya ke*epatan infusnya adalah 6C0 g/kg per,am tanpa disertai produksi gula dalam urine 5glukosuria;. La,u atau ke*epatan infus maksimum pada umumnya tidak mele-ihi 6C8 g/kg per,am 5(*EBoyC =66=;. *. Untuk pengo-atan hipoglikemia dosis umumnya adalah =606 mL detrosa 061C yang di-erikan dengan lam-at 5(*EBoyC =66=;. d. Untuk pengo-atan ge,ala hipoglikemia akut pada -ayi dan anakanak dosis umumnya adalah =mL/kg dengan konsentrasi glukosa <61=01 5(*EBoyC =66=;. >.>. #ara pem-erian nfus detrose 01 di-erikan se*ara intraBena . . +%R(ULAS entuk dan formula yang akan di-uat adalahC sediaan infus detrose 01 dengan 4adah gelas ka*a -ening -erBolume <66 ml. . entuk dan +ormula yang Di-uat <.< +ormula yang digunakan +ormula yang akan di-uat adalah nfus Detrose 01C dengan formula se-agai -erikut3 R/ Detrose Anhidrat )ar-on aktif $a#l AKua pro in,eksi <.= !erhitungan ahan a. Detrose monohidrat 0 1 5Iat aktif; Untuk < sediaan 3 Dekstrosa yang diperlukan !enim-angan <6 0g G 0g <66 0C0
gram Untuk = sediaan 3 Dekstrosa yang diperlukan !enim-angan <6 <6 g G <6 g <66 << gram -. )ar-on aktif 6C60 1 dari total sediaan 5adsor-ing agent; !enggunaan kar-on aktif pada pustaka 5$iaIiC =66; adalah 6C60 1 untuk <666 mL sediaan tanpa penam-ahan -o-otC sehingga untuk <66 mL sediaanC kar-on aktif yang di-utuhkan adalah3 0 gr =66 mL <6 gram <66 mL 0 gr <66 mL 0 gram <66 mL 01 6C601 ad. ad. isotonis <66 mL &ram kar-on aktif sediaan &ram kar-on aktif sediaan 6C660 gram *. $a#l !erhitungan "onisitas (assa $a#l yang diperlukan untuk <<6 mL 5< -otol; larutan isotonik (assa $a#l <<6 mL 6C7 1 -/B 6C77 g )esetaraan $a#l untuk Dekstrose (onohidrat 5untuk < -otol sediaan; )esetaraan $a#l gram dekstrose 5E; 0C0 g 6C<9 6C88 g $a#l yang diperlukan untuk < -otol sediaan. Dengan ,umlah penam-ahan detrose se-anyak 0C0 gram -erarti sudah menam-ahkan 6C88 gram $a#l. adi ,umlah $a#l yang ditam-ahkan untuk < -otol sediaan 3 &ram $a#l )esetaraan $a#l kesetaraan $a#l untuk dektrose 6C77 g 6C88 g 6C<< g $a#l untuk = -otol sediaan = 6C<< g 6C== g adiC formula akhir yang digunakan adalah 3 R/ Detrose Anhidrat )ar-on aktif $a#l AKua pro in,eksi <.> !enim-angan Di-uat infus detrosa 01 se-anyak = -otol dengan Bolume masingmasing <66 ml. $o ahan +ungsi ahan aktif Adsor-en !engisotonis !elarut/!em-a4a !enim-angan < !enim-angan = sediaan 0C0 g 6C660 g 6C<< g ad <<6 mL sediaan << g 6C6< g 6C== g Ad ==6 ml ad. 0g 6C660 g 6C<< g <66 mL < Detrose anhidrat = )ar-on aktif > $a#l AKua pro in,eksi . !ermasalahan <. Detrose akan terurai men,adi senya4a furfuran 5hidroksi metilfurfuran; apa-ila dipanaskan pada temperatur yang tinggi. =. Detrose merupakan sum-er nutrisi yang -aik -agi mikro-a sehingga dapat ditum-uhi oleh mikro-a yang -ersifat pirogen. >. )e,ernihan detrose akan mempengaruhi dari 4arna yang dihasilkan sediaan. . !enguraian dapat ter,adi pada pH di-a4ah pH sta-ilitas dari detrose. 0. Adanya sifat isotonis atau hipertonis dari sediaan. . !en*egahan (asalah <. Sterilisasi dilakukan pada suhu yang ter,aga dan diusahakan agar 4aktu yang digunakan tidak terlalu lama. Suhu yang sta-il akan sangat menentukan hasil dari sediaanC di mana dengan adanya kesta-ilan suhu akan mengham-at ter,adinya penguraian detrose. )emurnian detrose akan mempengaruhi dari 4arna yang dihasilkan pada sediaan 5@oigtC <770;. =. Untuk mem-e-askan sediaan dari pirogen digunakan a-sor-ing agent yaitu kar-on aktif yang akan mengadsor-si pirogen dari larutan. )ar-on aktif yang ditam-ahkan se-anyak 6C< 1 C diko*ok selama 0 <6 menit 5enkins et al.C <70:; >. Untuk mempertahankan ke,ernihan sediaanC -iasanya ditam-ahkan kar-on aktif dalam sediaan yang akan di-uat. AktiBitas kar-on aktif ini -aik pada suhu 966C sehingga pada proses pem-uatan dilakukan pemanasan pada suhu terse-ut 5@oigtC <770;. . Untuk men*egah agar infus yang dihasilkan tidak memiliki pH di luar rentang pH sta-ilitas detroseC yaitu pH >C09C0C maka pada sediaan ditam-ahkan $a#l untuk memperoleh pH yang sesuai 5@oigtC <770;. 0. Sifat isotonis dari sediaan sangat -erpengaruh terhadap rasa sakit yang ditim-ulkan pada saat penggunaan sediaan terse-utC sehingga dalam hal ini di-utuhkan perhitungan isotonis untuk mengetahui isotonis sediaan yang di-uat. iasanya sediaan yang mengandung kadar detrosa yang tinggi memiliki sifat hipertonisC dan hal ini tidak dapat diatasi dengan melakukan pengen*eran sediaan dengan menam-ahkan *airan pem-a4a yang sesuaiC
melainkan *ara yang digunakan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mem-erikan peringatan pada etiket -ah4a sediaan ini hipertonisC sehingga pada saat menggunakannya harus di-erikan se*ara perlahanlahan 5@oigtC <770;. @. (a*am(a*am +ormulasi a. US! +ormula < +ormula = RL dan n,eksi Dekstrosa 01 Setiap <66 mL -erisi 0 g Dekstrosa hidroM 966 mg $atrium )loridaM ><6 mg $atrium Laktat 5#>H0$a6>;M >6 mg )alium )loridaC dan =6 mg )alsium )loridaC US! 5#a#l= T =H=6;. -. Hand-ook of !harma*euti*al (anufa*turing +ormulations +ormula < +ormula = *. enkins et al 5<70:; R/ Detrose Anhydrous #. !. )ar-on aktif AKua pro in,eksi d. "rissel 5=66>; 01 6C<1 ad <66 mL Amino A*ids Detrose @itamins "ra*e 01 01 01 Ks #. !ELA)SA$AA$ . #ara )er,a <. Alatalat yang digunakan disterilkan terle-ih dahulu. =. &elas -eaker ditera <66 mL dengan aKuades dan ditandai. >. AKuadest pada gelas -eaker dipanaskan diatas penangas air pada suhu 96o #. . Ditim-ang -ahan-ahan yang digunakan 0. Setelah suhu air 96o #C detrose yang telah ditim-ang dimasukkan ke dalam aKuadest dan diaduk perlahan selama pemanasan 5<0 menit;. 9. Ditam-ahkan kar-on aktif ke dalam *ampuran terse-utC diaduk perlahan dan dipanaskan selama <0 menit. Diusahakan agar suhu tetap ter,aga 96o #. :. Ditam-ahkan $a#l ke dalam *ampuranC digoyangkan perlahan selama <0 menit. 8. Larutan disaring dengan kertas saring 5dilakukan pengulangan se-anyak > kali; 7. +iltrat yang diperolehC dituangkan ke dalam 4adah gelas ka*a <66 ml yang telah disterilkan. )emudian tutup dengan penutup karet. <6. )emudian di-ungkus -agian atas -otol dengan aluminium foil dan ikat dengan tali kasur 5dikat dalam -entuk simpul;. <<. )emudian sediaan disterilisasi akhir dengan autoklaf pada suhu <<6o# selama =6 menit. <=. Etiket ditempelkan pada sedianC dimasukkan ke dalam kemasan sekunder. . AlatAlat yang Digunakan dan #ara Sterilisasinya $o. < = > 0 9 : 8 7. $ama Alat &elas ukur !ipet tetes eaker gelas #orong gelas )ertas saring otol infus atang pengaduk Erlemeyer !entup karet Ukuran <66 mL <66 mL )e*il <66 mL sedang <66 mL Autoklaf %Ben Desinfektan #ara Sterilisasi Autoklaf Autoklaf %Ben %Ben Autoklaf Suhu <=<6 <=<6 =066 =066 <=<6 <=<6 =066 Waktu <0O <0O >6O >6O <0O <0O >6O D. E@ALUAS SEDAA$ . EBaluasi +isika a. U,i %rganoleptis !engu,ian infus detrosa 0 1 meliputi -au dan 4arna sediaan. Selain itu ,uga diperiksa kelengkapan etiketC -rosur dan penandaan pada kemasan. -.U,i pH U,i pH dilakukan dengan menggunakan pH meter atau kertas indikator uniBersal. *. !enetapan Bolume in,eksi dalam 4adah @olume tidak kurang dari Bolume yang tertera pada 4adah -ila diu,i satu per satuC atau -ila 4adah Bolume 6C6 ml 06C6 ml Atau le-ih )ele-ihan @olume yang Dian,urkan Untuk #airan En*er Untuk #airan )ental 6C<6 ml 6C<6 ml 6C<0 ml 6C>6 ml 6C06 ml 6C96 ml 6C86 ml =1 6C<= ml 6C<0 ml 6C=0 ml 6C06 ml 6C:6 ml 6C76 ml 1 ila dalam 4adah dosis ganda -erisi -e-erapa dosis Bolume terteraC lakukan penentuan seperti di atas dengan se,umlah alat suntik terpisah se,umlah dosis tertera. @olume tiap alat suntik yang diam-il tidak kurang dari dosis yang tertera. d. U,i )e,ernihan Larutan !emeriksaan -iasanya dilakukan se*ara Bisual -iasanya dilakukan oleh seseorang yang memeriksa 4adah -ersih dan luaran -a4ah penerangan *ahaya yang -aikC terhalang terhadap rePeksi ke dalam matanyaC an -elatar -elakang
hitam dan pitihC di,alankan dengan suatu aksi memutar C harus -enar-enar -e-as dari partikel ke*il yang -e-as dari mata. e. ahan !artikulat Dalam n,eksi ahan partikulat merupakan Iat asing C tidak larutC dan melayang ke*uali gelem-ung gasC yang tanpa senga,a ada dalam larutan parenreteral. ahan partikulat di-edakan sesuai Bolume sediaan in,eksi yang ter*antum pada + Edisi @ tahun <770. . EBaluasi )imia a. !enetapan kadar !ipet se,umlah Bolume in,eksi setara dengan kurang le-ih 76 mg natrium kloridaC masukkan ke dalam 4adah dari porselen dan tam-ahkan <6 ml air dan < ml dikloroPuoresein L!. #ampur dan titrasi dengan perak nitrat 6C< $ L@ hingga perak klorida menggumpal dan *ampuran -er4arna merah muda lemah.< mL perak nitrat 6C< $ setara dengan 0C8 mg $a#l -. dentiFkasi (enun,ukkan reaksi natrium dengan *ara A dan . serta klorida dengan *ara AC dan # seperti yang tertera pada u,i identiFkasi umum. U,i identiFkasi umum Reaksi natrium #ara A3 tam-ahkan )o-alt Uranil asetat L! se,umlah lima kali Bolume kepada larutan yang mengandung tidak kurang dari 0 mg natrium per ml sesudah diu-ah men,adi klorida atau nitrat3 ter-entuk endapan kuning keemasan setelah diko*ok kuatkuat -e-erapa menit. #ara 3 Senya4a natrium menim-ulkan 4arna kuning intensif dalam nyala api yang tidak -er4arna. Reaksi klorida #ara A3 tam-ahkan perak nitrat L! ke dalam larutan3 ter-entuk endapan putih seperti dadih yang tidak larut dalam asam nitrat !C tetapi larut dalam amonium hidroksida 9 $ sedikit -erle-ih #ara 3 pada pengu,ian alkaloida hidrokloridaC tam-ahkan amonium hidroksida 9 $C saringC asamkan Fltrat dengan asam nitrat !C dan lakukan seperti yang tertera pada u,i A. #ara #3 #ampur senya4a klorida kering dengan mangan dioksida ! -o-ot samaC -asahi dengan asam sulfat ! dan panaskan perlahanlahan hingga ter-entuk klor yang menghasilkan 4arna -iru pada kertas kan,i iodida ! -asah. . EBaluasi iologi a. U,i sterilitas !rinsip 3 larutan u,i G media per-enihanC inku-asi pada =6o =0o#. ika ter,adi kekeruhan / pertum-uhan mikroorganismeC -erarti larutan u,i terse-ut tidak steril. (etode u,i 3 "eknik penyaringan dengan Flter mem-ran 5di-agi men,adi = -agian; lalu diinku-asi. !rosedur u,i 3 nokulasi langsung ke dalam media per-enihan. @olume tertentu spesimen ditam-ah Bolume tertentu media u,iC inku-asi selama tidak kurang dari < hariC kemudian amati pertum-uhan se*ara Bisual sesering mungkin sekurangkurangnya pada hari ke> atau ke atau ke0C pada hari ke: atau hari ke8 dan pada hari terakhir dari masa u,i. -. U,i pirogen U,i pirogen dimaksudkan untuk mem-atasi resiko reaksi demam pada tingkat yang dapat diterima oleh pasien pada pem-erian sediaan in,eksi. !engu,ian meliputi pengukuran kenaikan suhu kelin*i setelah penyuntikan larutan u,i se*ara intraBen. DA+"AR !US"A)A AgoesC &oes4in. =668.!engem-angan Sediaan +armasi. andung3 !ener-it " AgoesC &oes4in. =667. Sediaan +armasi Steril. andung3 !ener-it " Anonim. =66:. US! >6/$+ =0. Ro*kBille3 US! #onBention n*. AnselC H.#. =668. !engantar entuk Sediaan +armasi Edisi keempat. akarta 3 UniBersitas ndonesia AriFlanto. =6<<. #airan nfus ntraBena. 5*ited (ar*h > Depkes R. <770. +armakope ndonesia Edisi @. akarta 3 Departemen )esehatan R. enkinsC &.L. <70:. S*oBilleOs "he Art of #ompoundingC 7th ed. (a* &ra4 Hill ook #o. n*3 $e4 'ork. )i--eC A. H.. =666. Hand-ook of !harma*euti*al E*ipients "hird Edition. London 3!harma*euti*al !ress 5!h!;. Hal <:0. LukasC S. =669. +ormulasi Steril.
'ogyakarta 3 !ener-it Andi (*EBoyC &.). =66=. AH+S Drug nformation. United State of Ameri*a3 Ameri*an So*iety of Health System !harm*ists. $iaIiC S.). =66. Hand-ook of !harma*euti*al (anufa*turing +ormulations3 Sterile !rodu*ts. @olume 9. oka Raton 3 #R# !ress ReynoldsC .E.+. <787. (artindale "he Etra !harma*opea "4entynineth Edition ook . Hand-ook on n,e*ta-le Drugs <=th edition -ook =. USA3 Ameri*an So*iety of Health System !harma*ist n* @oigtC R. <770. uku !ela,aran "eknologi +armasi Edisi ke0. 'ogyakarta 3 &ad,ah (ada UniBersity !ress.
RE#%((E$DED &uia para la +utura Eesposa Do*uments &uia para la +utura Eesposa Re*omenda*iones y *onsidera*iones para aKuellas mu,eres Kue ya han tomado la de*isin de enfrentar un pro*eso de diBor*io.
*ontoh proposal Do*uments *ontoh proposal *ontoh
"E)S (# !E$U"U!A$ Do*uments "E)S (# !E$U"U!A$ "E)S !E$&A#ARA !ERAS(A$ !E$U"U!A$ !ER)HE(AHA$ DA$ A$A) A$&)A" SEA&A !R%&RA( $A $SA$ &URU !ER$&)A" !& )!( "AR)H 3 <.6:.=6<< "E(!A" 3 )&. SEAL$& SEA"U L #UEV
Lokasi AES Had La,u Do*uments Lokasi AES Had La,u L%)AS !E(ASA$&A$ )A(ERA AES U$"U) (E$&ESA$ HAD LAU $E&ER 3 !ERLS Lokasi il. < ALA$ )URU$& A"A$&C )A$&ARC !ERLS = )( <0 ALA$ )A$&AR!ADA$& ESAR > ALA$ "A(U$ "ULA$&V
AnarKuismo para prin*ipiantes Do*uments AnarKuismo para prin*ipiantes Lokasi AES Lampu syarat Do*uments
Lokasi AES Lampu syarat L%)AS !E(ASA$&A$ )A(ERA AES D LA(!U S'ARA" $E&ER 3 !ERLS il. Lokasi < ALA$ RAA S'ED ALW = %H%R LA"EH ALA$ )A$&ARAL%R SE"AR > L/S'ARA" ALA$ $"%$&/ALA$ !ADA$&V
*ontoh proposal usaha Do*uments *ontoh proposal usaha *ontoh proposal usaha
*ontoh laporan keuangan Do*uments *ontoh laporan keuangan lapooran keuangan
Slide Bsi Do*uments Slide Bsi <. 444.Leader@S.*om =. +%U$DER %W$ER3 'USU+ (A$SUR A ) A R"A C < 7 D E S E ( E R < 7 : 9!impinan !ondok !esantren "ahFdI Daarul Xuran!impinan penga,ian WisataV
*ontoh teks penga*ara 5Hari &uru; Do*uments *ontoh teks penga*ara 5Hari &uru; nBalid do*ument format
@ie4 more
Su-s*ri-e to our $e4sletter for latest ne4s.
'our email
$EWLE""ER A-out "erms D(#A #onta*t S"AR"U! Share Do4nload Unlimited +ly U!