dexamethasone Deksametason (dexamethasone) adalah obat steroid jenis glukokortikoid sintetis yang digunakan sebagai agen anti alergi, imunosupresan, anti inflamasi dan anti shock yang sangat kuat. Obat ini 20!0 kali lebih kuat daripada hidrokortison dan "# kali lebih kuat daripada prednison. Deksametason (dexamethasone) bekerja dengan cara menembus membran sel sehingga akan terbentuk suatu kompleks steroidprotein reseptor. Di dalam inti sel, kompleks steroidprotein reseptor ini akan berikatan dengan kromatin D$% dan menstimulasi transkripsi m&$% yang merupakan bagian dari proses sintesa protein. 'ebagai anti inflamasi, obat ini menekan migrasi neutro neu trofil fil,, men mengur gurang angii pro produk duksi si pro prosta stagla glandi ndin n (se (senya nyaa a yan yang g ber berfun fungsi gsi seb sebagai agai med mediat iator or inflamasi), dan menyebabkan dilatasi kapiler. al ini akan mengurangi repon tubuh terhadap kondisi peradangan (inflamasi). golongan
arus dengan resep dokter kemasan
Deksametason (dexamethasone) umumnya dipasarkan berupa tablet atau kaplet 0." mg atau 0.#" mg. 'ediaan injeksi obat ini biasanya dengan kadar " mg * " ml.
Indikasi
+egunaan Deksametason (dexamethasone) adalah untuk pengobatan kondisikondisi berikut •
Obat golongan kortikosteroid seperti deksametason (dexamethasone) digunakan untuk berbagai kondisi inflamasi, misalnya radang reumatik, radang usus, radang pada ginjal, radang pada mata, radang karena asma dan radang pada tempat lainnya.
•
Obat in Obat inii ju juga ga di digu gunak nakan an un untu tuk k me menan nanga gani ni pe peny nyaki akit tpe peny nyaki akitt aut autoim oimun un se sepe pert rtii rheumatoid rheuma toid arthritis, arthritis, berbag berbagai ai jenis alergi, penyakit lupus, bronkospasme, bronkospasme, dan idiopa idiopatik tik thrombocytopenic (penurunan jumlah trombosit darah karena masalah kekebalan tubuh).
•
Obat ini berguna untuk menangani shock anafilaktik alergi dalam dosis tinggi.
•
Obat kortikosteroid termasuk deksametason (dexamethasone) juga digunakan untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan tubuh dalam proses pencakokkan organ.
•
Deksametason (dexamethasone) bisa juga digunakan untuk pasien kanker, sebagai terapi pendukung kemoterapi. Obat ini bisa menangkal perkembangan edema pada pasien tumor otak. 'ebagai agen kemoterapi, obat ini digunakan untuk pengobatan multiple myeloma baik tunggal ataupun dikombinasikan dengan obatobat seperti thalidomide, lenamide, borte-omidib, kombinasi dari adriamycin dan incristine atau elcade dan relimid. /ntuk mencegah efek samping mual dan muntah saat kemoterapi, deksametason (dexamethasone) bisa mendukung obat antiemetik seperti ondansetron.
•
Deksametason (dexamethasone) sering diberikan pada ibu hamil yang memiliki resiko melahirkan secara prematur. emberian obat ini bertujuan untuk mematangkan organ paruparu janin. /ntuk tujuan ini, pengobatan harus dilakukan dengan pengaasan yang ketat dari dokter karena penggunaan obat ini secara tidak tepat dapat meningkatkan resiko kecacatan janin.
•
ara pendaki gunung yang mengalami highaltitude cerebral edema (%1), atau high altitude pulmonary edema (%), sering menggunakan obat ini.
•
Deksametason (dexamethasone) yang diberikan secara injeksi sering digunakan sebagai pertolongan pada kondisi darurat untuk penyelamatan nyaa.
Kontra indikasi
•
jangan menggunakan deksametason (dexamethasone) untuk pasien yang memiliki riayat hipersensitif pada obat golongan kortikosteroid.
•
Deksametason (dexamethasone), sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang menderita tukak lambung, osteoporosis, diabetes melitus, infeksi jamur sistemik, glaukoma, psikosis, psikoneurosis berat, penderita 341 aktif, herpes -oster, herpes simplex, infeksi irus lain, sindroma 1ushing dan penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Baca efek samping, dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat menggunakan obat ini, termasuk efeknya jika digunakan oleh wanita hamil atau ibu menyusui di halaman berikutnya…
Efek samping
4erikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan deksametason (dexamethasone)
•
Obatobat glukokortikoid termasuk deksametason (dexamethasone), meningkatkan pembentukan glukosa dari protein. al ini menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah sehingga pemberian obat ini pada penderita diabetes mellitus sebaiknya dihindari.
•
enggunaan protein dalam proses pembentukan glukosa, juga menyebabkan pengeroposan tulang karena matriks protein penyusun tulang menyusut drastis. Oleh karena itu penggunaan deksametason (dexamethasone) pada pasien yang memiliki resiko besar seperti usia lanjut sangat tidak dianjurkan. /ntuk anakanak hal ini dapat menghambat pertumbuhan, khususnya pertumbuhan tulang.
•
Deksametason (dexamethasone) seperti glukokortikoid lainnya, juga mempengaruhi proses metabolisme lemak termasuk distribusinya di dalam tubuh. al ini menyebabkan efek di beberapa bagian tubuh seperti ajah yang kelihatan lebih tembem. fek samping ini, sering disalahgunakan dengan cara menambahkan obat ini ke dalam produkproduk penambah berat badan ilegal. emakai produk ilegal ini mengira dirinya mengalami kenaikkan berat badan, padahal hal itu adalah efek samping dari deksametason (dexamethasone), yang sangat berbahaya jika obat ilegal itu dikonsumsi dalam jangka aktu lama.
•
Obat ini menurunkan fungsi limfa yang mengakibatkan sel limfosit berkurang dan mengecil. al inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan sistem kekebalan tubuh akibat pemakaian deksametason (dexamethasone).
•
'ecara umum kumpulankumpulan efek samping ini dikenal sebagai Cushing sindrom, yaitu gejalagejala seperti muka tembem, penebalan seperti selulit pada punggung dan perut, hipertensi, penurunan toleransi terhadap karbohidrat dan gejalagejala lainnya.
erhatian
alhal yang harus diperhatikan saat menggunakan obat ini, adalah sebagai berikut •
enderita gangguan pencernaan seperti tukak lambung dan kolitis ulceratif sebaiknya hatihati jika menggunakan deksametason (dexamethasone), karena beresiko terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan.
•
asien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal misalnya pasien usia lanjut, deksametason (dexamethasone) diberikan dengan dosis terendah dan durasi sesingkat mungkin.
•
5angan menghentikan pemakaian obat ini secara tibatiba tanpa sepengetahuan dokter terutama pada penggunaan jangka panjang karena dapat mengakibatkan gejalagejala seperti mialgia, artralgia dan malaise.
•
•
'istem kekebalan tubuh yang menurun menyebabkan pasien lebih rentan terkena penyakit cacar dan campak. Obatobat sistemik kortikosteroid diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (%'6). +arena efek obat ini bisa menggangu pertumbuhan, mengganggu produksi kortikosteroid endogen, atau efek yang tak diinginkan lainnya, ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
enggunaan oleh wanita hamil
7D% (badan pengaas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan dexamethasone kedalam kategori 1 dengan penjelasan sebagai berikut enelitian pada reproduksi hean telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar. Dexamethasone dengan mudah dapat menembus plasenta. 5ika pemberian obatobat kortikosteroid dalam jangka panjang atau diulang selama kehamilan, resiko penghambatan pertumbuhan intrauterin dapat meningkat. $amun tidak ada bukti terjadinya gangguan pertumbuhan intra uterin selama pengobatan jangka pendek (contohnya pada pengobatan profilaksis untuk neonatal respiratory distress syndrome). 4eberapa gejala supresi adrenal pada janin akibat penggunaan obat ini selama kehamilan, biasanya akan hilang setelah bayi lahir dan tidak begitu bermakna klinis. Baca dosis obat ini, dan interaksinya jika digunakan bersamaan dengan obat-obat lain di halaman berikutnya…
interaksi obat
4erikut adalah interaksi deksametason (dexamethasone) dengan obatobat lain •
%minoglutethimide ! menurunkan kadar deksametason, melalui induksi en-im mikrosomal sehingga mengurangi efek farmakologis deksametason (dexamethasone).
•
%gen +aliumdepleting jika diberikan bersamaan dengan obatobat kaliumdepleting agen (misalnya, amfoterisin 4, diuretik), pengamatan ketat harus dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya hipokalemia
•
%ntibiotika makrolida ! menurunkan klirens deksametason (dexamethasone) sehingga meningkatkan kadar*efek farmakologisnya.
•
%ntidiabetik kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah, oleh karena itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin diperlukan.
•
6sonia-id +onsentrasi serum isonia-id mungkin akan menurun jika diberikan bersamaan dengan deksametason (dexamethasone).
•
1holestyramine dan efedrin 1holestyramine meningkatkan klirens kortikosteroid sehingga menurunkan kadar*efek farmakologisnya.
•
8aksin hidup ! deksametason (dexamethasone) menurunkan sistem imun tubuh sehingga meningkatkan resiko terjadinya infeksi. enggunaan aksin hidup pada pasien yang menggunakan deksametason (dexamethasone) sebaiknya dihindari.
•
%nti jamur a-ole seperti ketocona-ole ! mengurangi metabolisme kortikosteroid sehingga dapat meningkatkan kadar dan efek farmakologisnya.
•
$'%6D aspirin atau $'%6D lainnya meningkatkan resiko efek samping perdarahan pada saluran pencernaan.
"osis dexamethasone
deksametason (dexamethasone) diberikan dengan dosis sebagai berikut •
"osis la#im dewasa untuk anti inflamasi, asma akut dan mountain sickness akut
oral, injeksi intraena dan intramuskular (sebagai natrium fosfat) 0.#"9 mg * hari dalam dosis terbagi setiap : ; <2 jam •
"osis la#im dewasa untuk cerebral edema
Dosis aal <0 mg injeksi intraena sekali, kemudian = mg intramuskular setiap : jam sampai gejala cerebral edema mereda. Dosis boleh dikurangi setelah 2 ; = hari, dan dihentikan secara bertahap selama " ; # hari. •
"osis la#im dewasa untuk mual atau muntah akibat kemoterapi atau pasca operasi
encegahan <0 mg ; 20 mg secara oral atau injeksi intraena, <" ; !0 menit sebelum pengobatan pada setiap hari pengobatan
/ntuk kemoterapi melalui continuous infusion <0 mg secara oral atau injeksi intaena setiap <2 jam pada setiap hari pengobatan. /ntuk terapi emetogenik ringan = mg oral, injeksi intraena atau intramuskular setiap = ; : jam. •
"osis la#im dewasa untuk $yok
%ddisonian krisis * shock =<0 mg injeksi intraena sebagai dosis tunggal, ulangi jika perlu. /nresponsif 'yok <: mg * kg injeksi intraena sebagai dosis tunggal atau sampai dengan =0 mg sebagai dosis aal dan diulangi setiap 2 ; : jam jika syok berlanjut. •
"osis la#im dewasa untuk multiple myeloma
Oral, injeksi intraena =0 mg * hari, hari <=, 9<2, dan <#20, diulang setiap = minggu (tunggal atau sebagai bagian dari rejimen terapi). •
"osis la#im dewasa biasa untuk multiple sclerosis
Oral !0 mg * hari selama < minggu, diikuti oleh = ; <2 mg * hari selama < bulan. •
"osis la#im pediatric untuk cerebral edema
Dosis aal <2 mg * kg sekali secara oral, intraena atau intamuskular. emeliharaan < ; <." mg * kg * hari, dalam dosis terbagi setiap = ; : jam selama " hari kemudian kurangi dosis secara bertahap selama " hari, kemudian hentikan. Dosis maksimum <: mg * hari. •
"osis la#im pediatric untuk anti inflamasi
0.0>0.! mg * kg * hari atau 2."" mg * m2 * hari dalam dosis terbagi setiap : ; <2 jam. •
"osis la#im pediatric untuk %sma akut
Oral, intraena, intramuskular 0.: mg * kg sekali (dosis maksimum <: mg)