Laporan final tugas akhir Desain Arsitektur 3 Universitas Brawijaya
Full description
TERMINOLOGI DESAIN
Proses DesainFull description
Full description
Proposal SkripsiDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Kerjanya Elektro sama MesinFull description
Deskripsi lengkap
standar desain perkerasanDeskripsi lengkap
praktikumDeskripsi lengkap
desain
Full description
cafe desainFull description
textile
rppDeskripsi lengkap
desain surveyFull description
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang
Mesi Mesinn yang yang berp berput utar arak akan an meng mengha hasi silk lkan an day daya, hal hal ini ini akan akan lebi lebihh bermanfaat jika putaran dan daya yang dihasilkan dipindahkan agar dapat memutar bagian yang lain. Demikian halnya dengan kendaraan bermotor, yang apabila putaran dan daya yang dihasilkan pada mesin dapat dipindahkan kerodarodanya. Oleh karena jarak antara mesin dan roda terpisah pada jarak tertentu, maka untuk menghubu menghubungka ngkanny nnyaa dipergu dipergunaka nakann suatu suatu alat yang disebut poros poros transmisi yang sesuai dan efisien. Hubungan transmisi ini nantinya juga perlu diputuskan pada saat pertukaran gigi. Maka dalam hal ini sebuah kopling akan mempunyai peranan yang sangat penting pada sebuah mesin.
1. 2. Tujuan Penulisan
1. Menerapk Menerapkan an ilmu dari dari perkuliahan perkuliahan dan dan dapat dapat membandingk membandingkanny annyaa dengan dengan keadaan sebenarnya dilapangan. 2. Membia Membiasa sakan kan mahasis mahasiswa wa untuk untuk meran meranan angg eleme elemen-e n-elem lemen en mesin mesin dan dan sekaligus untuk memperluas wawasan dalam hal peranangan. !. Meningkat Meningkatkan kan pemaham pemahaman an elemen-elem elemen-elemen en mesin, mesin, khususnya khususnya kopling kopling dan dan komponen-komponennya. ". Menguasa Menguasaii system penyam penyambung bungan an dan pemutusa pemutusann putaran putaran dan daya daya pada kendaraan bermotor. #ada #ada syste system m koplin koplingg ini, ini, putara putarann dan daya daya dihubu dihubungk ngkan an melalu melaluii suatu suatu mekani mekanisme sme peny penyamb ambung ungan an dan pemutu pemutusan san putara putarann poros poros input input ke poros poros output yang dioperasikan tanpa mematikan mesin atau putarn poros input dan tidak ada Slip yang dapat merugikan atau mengurangi daya mesin.
1
1. 3. Batasan Masalah
#ada peranangan ini yang dibahas adalah desain suatu $opling kendraan bermotor, yakni
HNDA !A"" TIPE A yang
digunakan untuk memindahkan
dan memutuskan putaran dan daya antara poros input dengan daya dan putaran sebagai berikut % Da#a
$ 12% P&
Putaran
$ ''%% r()
Dalam hal ini akan dihitung ukuran daripada komponen $opling tersebut yakni meliputi % poros, plat gesek, Spline, Naaf , pegas matahari, baut, paku keling dan bantalan.
1. *. &iste)atika Penulisan.
#ada pendahuluan akan dibahas mengenai latar belakang penulisan, tujuan penulisan, batasan penulisan dan sistematika penulisan. &ang ang dilanjutkan dengan pembahasan mengenai poros $opling. 'dapun 'dapun elemen-elemen lain yang merupakan komponen utama daripada poros kopling antara lain adalah Spline dan Naaf yang yang
digunakan untuk menghindarkan terjadinya beban puntir pada poros
kopling, plat gesek dan plat baja, plat penekan yang digunakan untuk menekan daripada plat gesek dan plat baja, pegas yang digunakan untuk memberikan dorongan( gaya sehingga dapat mendorong plat penekan, plat pembawa yang berfungsi untuk mengalirkan( menghubungkan menghubungkan gaya yang diberikan pegas terhadap plat penekan, baut pengikat yang membatasi pergerakan plat pembawa, bantalan sebagai sebagai tumpuan( landasan landasan poros $opling. $opling. #ada akhir penulisan akan diperoleh kesimpulan, yang menyajikan datadata hasil perhitungan pada perenanaan $opling yang telah diperoleh pada pembahasan terdahulu.
2
1. 3. Batasan Masalah
#ada peranangan ini yang dibahas adalah desain suatu $opling kendraan bermotor, yakni
HNDA !A"" TIPE A yang
digunakan untuk memindahkan
dan memutuskan putaran dan daya antara poros input dengan daya dan putaran sebagai berikut % Da#a
$ 12% P&
Putaran
$ ''%% r()
Dalam hal ini akan dihitung ukuran daripada komponen $opling tersebut yakni meliputi % poros, plat gesek, Spline, Naaf , pegas matahari, baut, paku keling dan bantalan.
1. *. &iste)atika Penulisan.
#ada pendahuluan akan dibahas mengenai latar belakang penulisan, tujuan penulisan, batasan penulisan dan sistematika penulisan. &ang ang dilanjutkan dengan pembahasan mengenai poros $opling. 'dapun 'dapun elemen-elemen lain yang merupakan komponen utama daripada poros kopling antara lain adalah Spline dan Naaf yang yang
digunakan untuk menghindarkan terjadinya beban puntir pada poros
kopling, plat gesek dan plat baja, plat penekan yang digunakan untuk menekan daripada plat gesek dan plat baja, pegas yang digunakan untuk memberikan dorongan( gaya sehingga dapat mendorong plat penekan, plat pembawa yang berfungsi untuk mengalirkan( menghubungkan menghubungkan gaya yang diberikan pegas terhadap plat penekan, baut pengikat yang membatasi pergerakan plat pembawa, bantalan sebagai sebagai tumpuan( landasan landasan poros $opling. $opling. #ada akhir penulisan akan diperoleh kesimpulan, yang menyajikan datadata hasil perhitungan pada perenanaan $opling yang telah diperoleh pada pembahasan terdahulu.
#oros adalah merupakan komponen penting pada suatu mesin. ntuk meneruskan daya dan putaran dari suatu mesin, maka peran utama dalam transmisi ini dilakukan oleh poros. #ada poros juga terdapat elemen-elemen mesin lainnya, seperti % $opling,oda )igi, Pulley, oda )ila, Sproket dan elemenelemen pemindah lainnya. #oros sebagai penerus atau pemutus daya dan putaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut % 1. P0r0s Trans)isi.
#oros transmisi akan mendapat beban lentur dan putaran murni. Daya dan putaran ditransmisikan pada poros melalui $opling, oda )igi, Pulley, antai, dan komponen lainnya. 2. &(in/el
3pindel adalah merupakan poros transmisi yang ukurannya relatif lebih pendek seperti halnya pada poros utama mesin, dimana beban utamanya berbentuk puntiran. 3yarat utama yang harus dipenuhi poros ini adalah Deformai yang keil serta bentuk dan ukuran yang teliti. 3. ,an/ar
)andar adalah poros yang tidak berpuntir atau berputar, hal ini menyebabkan gandar banyak digunakan pada roda-roda kereta barang. 2.2. Halhal Penting Dala) Perenanaan &ebuah P0r0s.
Dalam perenanaan poros ini, poros yang akan dibahas lebih lanjut adalah poros transmisi. 'da beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam perenanaan sebuah poros, antara lain yaitu % 1. +ekuatan P0r0s
3uatu poros transmisi kemungkinan akan mengalami beban puntir atau beban lentur, atau kombinasi keduanya. #oros ini juga kemungkinan
0
akan mengalami gaya tarik atau gaya tekan, juga kemungkinan akan mengalami kelelahan atau konsentrasi tegangan akibat kerja. ntuk itu, maka sebuah poros diranang untuk dapat menahan semua kemungkinan beban dan gaya yang terjadi serta ukup kuat dan aman digunakan. 2. +ekakuan P0r0s
3uatu poros kemungkinan akan memiliki kekakuan yang ukup tinggi, tetapi jika momen yang terjadi ukup besar akan menimbulkan defleki pada poros. Oleh karena itu disamping faktor kekuatan, kekakuan
poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis pembebanan yang dialami oleh poros. 3. Putaran +ritis
'pabila putaran suatu mesin dinaikkan hingga menapai suatu kondisi tertentu serta menimbulkan getaran yang ukup besar, maka hal ini disebut dengan putaran kritis. #utaran kritis akan mengakibatkan terjadinya kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. 3ehingga hal ini perlu dihindarkan, yaitu dengan ara mengoptimalkan(mengusahakan agar putaran poros selalu lebih keil dari putaran kritis. *. Bahan P0r0s
Dalam hal pemilihan bahan poros, hal penting yang harus diperhatikan adalah bagaimana agar bahan poros yang telah dipilih nantinya dapat menanggulangi masalah-masalah yang akan timbul dari permasalahan sebelumnya serta tahan terhadap korosi 4 !orroion Reitan"e5,
aus 4#ear Reitan"e5 dan kelelahan 4 Fati$ue5. ntuk itu
maka biasanya poros dibuat dari bahan material baja batang yang ditarik dingin dan di finih, yaitu baja arbon kontruksi mesin yang diperoleh dari ingot yang di %ill. 2.3. Analisa Perhitungan P0r0s
#erhitungan poros pada umunya didasarkan terhadap apa yang dialami oleh poros tersebut. Dan biasanya poros pada kopling akan mengalami beban puntir atau beban lentur akibat adanya roda gigi. 6etapi karena adanya putaran, maka kemungkinan besar pembebanan yang terjadi adalah beban puntir 4momen
+
puntir5. 7uga hal-hal lain yang kemungkinan akan terjadi dilapangan, seperti saat berjalan atau pengereman 4berhenti5. Diketahui data-data sebagai berikut % Da#a P4
5 12% P& 5 12% P& 6 %7839 k:4 5 ;;72
k:4 Putaran n4
5 ''%% r()
ntuk meneruskan daya dan putaran ke poros kopling, terlebih dahulu harus diperhitungkan daya perenanaan 4#d5, dengan menggunakan fator koreksi daya yaitu % #d 8 f.# 4k95.4 Daar Peren"anaan dan Pemilihan &lemen 'ein(.Sularo,1))4 * Dimana % #d 8 Daya #erenanaan 4k95 : 8 :aktor $oreksi # 8 Daya Maksimum 4k95 6abel 2.1. :aktor koreksi daya yang ditransmisikan Da#a #ang /itrans)isikan N4