DEKOMPENSASI KORDIS Pendahuluan Dekompensasi kordis (DK) atau gagal jantung (GJ) adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat mempertahankan sirkulasi yang adekuat yang ditandai oleh adanya suatu sindroma klinis berupa dispnu ( sesak nafas ), fatik fatik ( saat saat istira istirahat hat atau aktivi aktivitas tas ), dilata dilatasi si vena dan edema, edema, yang yang 1, diakibatkan oleh adanya kelainan struktur atau fungsi jantung. !nsiden penyakit gagal jantung saat ini semakin meningkat. Dimana jenis penyakit gagal jantung yang paling tinggi preva lensinya adalah Congestive Heart Failure ("#$). Failure ("#$). Di %ropa, tiap tahun terjadi 1,& kasus per 1''' penduduk yang berusia tahun.& edang pada anak * anak yang menderita kelainan jantung ba+aan, komplikasi gagal jantung terjadi 'sebelum umur 1 tahun, sedangkan sisanya terjadi antara umur * 1 tahun. /erlu /erlu diketa diketahui hui,, bah+a bah+a dekompe dekompensa nsasi si kordis kordis pada bayi bayi dan anak anak memili memiliki ki segi segi tersen tersendir dirii dibandingkan pada orang de+asa, yaitu 0 1. ebagian besar penyebab gagal jantung pada bayi dan anak dapat diobati ( potentially curable ). curable ). . Dalam mengatasi gagal jantung tidak hanya berhenti sampai gejalanya hilang, melainkan harus diteruskan sampai ditemukan penyebab dasarnya. &. etelah ditemukan penyebabnya, bila masih dapat diperbaiki maka harus segera dilakukan perbaikan. . ebih ebih mudah diatasi dan mempunyai mempunyai prognosis yang lebih baik daripada gagal jantung jantung pada orang de+asa. ementara itu, menurut 2ulia ani, penyakit gagal jantung meningkat dari tahun ke tahun. 3erdasarkan data di 4 Jantung #arapan Kita, peningkatan kasus dari penyakit gagal jantung ini pada tahun 15 adalah 6 kasus, kemudian melaju dengan pesat hingga h ingga men7apai pun7ak pada tahun ''' dengan & kasus. Karena itulah, penanganan sedini mungkin sangat dibutuhkan untuk men7apai angka mortalitas yang minimal terutama pada bayi dan anak8anak.&, Etiologi 1. /enyakit jantung ba+aan terutama kelainan dengan pirau kiri ke kanan (9 L-R shunt 9) 9) yang besar atau kelainan obstruksi ventrikel kiri maupun kanan. . Kelainan jantung didapat, miokarditis, penyakit jantung rematik, endokarditis infektif. &. 2ritmia. . !atrogenik 0 pas7a operasi jantung terbuka (:D), overload 7airan. 7airan. . ;on kardiak 0 tirotoksikosis, fistula arterio8vena sistemik, penyakit paru8paru akut dan kronis, penyakit kolagen atau neuromuskuler. Patofisiologi 3elum jelas seluruhnya sehingga masih dilakukan penelitian lebih lanjut. 3eberapa mekanisme adaptasi terjadi pada gagal jantung di antaranya adalah 0 1. $aktor mekanis berupa hipertrofi dan dilatasi. . $aktor biokimia.
Gejala klinik e7ara hemodinamik, gejala klinis gagal jantung pada bayi dan anak dapat digolongkan dalam & golongan, yaitu 0 1. Gejala perubahan pada jantung>kerja jantung. a.
jasmani, elektrokardiografi>foto toraks, ekokardiografi8Doppler dan kateterisasi. ;amun +alaupun demikian beberapa gejala pokok dapat digunakan untuk menentukan diagnosis gagal jantung pada bayi yaitu 0 takikardia, takipnu, kardiomegali, hepatomegali dan irama derap. 3eberapa penyakit yang gejalanya menyerupai gagal jantung pada bayi ialah 0 sindrom gangguan pernapasan, bronkiolitis akut yang berat, fistula trakeo8esofagus, hernia diafragmatika dan lain * lain. Penatalaksanaan Dulu gagal jantung dianggap merupakan akibat dari berkurangnya kontraktilitas dan daya pompa sehingga diperlukan inotropik untuk meningkatkannya dan diuretik serta vasodilator untuk mengurangi beban jantung. ekarang gagal jantung dianggap sebagai remodelling progresif akibat beban>penyakit pada miokard sehingga pen7egahan progresivitas dengan penghambat neurohumoral (neurohumoral blo7ker) seperti 2"%8!nhibitor, 2ngiotensin 4e7eptor83lo7ker atau /enyekat 3eta diutamakan di samping obat konvensional (diuretika dan digilatis) ditambah dengan terapi yang mun7ul belakangan ini seperti bedah rekonstruksi ventrikel kiri ( LV reconstruction surgery) dan miplasti.
/enatalaksanaan dari dekompensasi kordis pada dasarnya diberikan hanya untuk menunggu saat terbaik untuk melakukan tindakan bedah pada penderita yang potentially curable. Dasar pengobatan dekompensasi kordis dapat dibagi menjadi 0 ;on medikamentosa, medikamentosa dan operatif.,,1' 1. ;on medikamentosa. Dalam pengobatan non medikamentosa yang ditekankan adalah istirahat, dimana kerja jantung dalam keadaan dekompensasi harus dikurangi benar * benar dengan tirah baring ( bed rest ) mengingat konsumsi oksigen yang relatif meningkat. ering tampak gejala * gejala jantung jauh berkurang hanya dengan istirahat saja. Diet umumnya berupa makanan lunak dengan rendah garam. Jumlah kalori sesuai dengan kebutuhan. /enderita dengan gi@i kurang diberi makanan tinggi kalori dan tinggi protein. "airan diberikan sebanyak 6' * 1'' ml>kgbb>hari dengan maksimal 1'' ml>hari.,1' . Aedikamentosa /engobatan dengan 7ara medikamentosa masih digunakan diuretik oral maupun parenteral yang masih merupakan ujung tombak pengobatan gagal jantung. ampai edema atau asites hilang (ter7apai euvolemik). 2"%8inhibitor atau 2ngiotensin 4e7eptor 3lo7ker (243) dosis ke7il dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal. /enyekat beta dosis ke7il sampai optimal dapat dimulai setelah diuretik dan 2"%8inhibitor tersebut diberikan.5,6 Digitalis diberikan bila ada aritmia supra8ventrikular (fibrilasi atrium atau :< lainnya) dimana digitalis memiliki mamfaat utama dalam menambah kekuatan dan ke7epatan kontraksi otot.,1 Jika ketiga obat diatas belum memberikan hasil yang memuaskan. 2ldosteron antagonis dipakai untuk memperkuat efek diuretik atau pada pasien dengan hipokalemia, dan ada beberapa studi yang menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian jenis obat ini.& /emakaian obat dengan efek diuretik8vasodilatasi seperti 3rain ; atriureti7 /eptide (;esiritide) masih dalam penelitian. /emakaian alat 3antu seperti "ardia7 4esy7hroni@ation
4evaskularisasi (perkutan, bedah)
•
Bperasi katup mitral
•
2neurismektomi
•
Kardiomioplasti
•
%Cternal 7ardia7 support
•
/a7u jantung, konvensional, resinkronisasi pa7u jantung biventri7ular.
•
Implantable cardioverter defibrillators (!"D).
•
Heart transplantation ventricular assist devices artificial heart!
•
ltrafiltrasi, hemodialisis. 5,6
Mekanisme kerja Dekompensasi kordis Aekanisme kerja dari dekompensasi kordis atau gagal jantung haruslah dipahami agar pengobatan serta pen7egahan dapat dilakukan se7ara tepat. /ompa yang tidak adekuat dari jantung merupakan dasar terjadinya dekompensasi jantung. 9/ompa yang lemahE tidak dapat memenuhi keperluan terus8menerus dari tubuh akan oksigen dan @at nutrisi. ebagai reaksi dari hal tersebut 0 2+alnya dinding jantung merentang untuk menahan lebih banyak darah karena hal ini, maka otot jantung menebal untuk memompa lebih kuat. ementara itu ginjal menyebabkan tubuh menahan 7airan dan sodium. !ni menambah jumlah darah yang beredar melalui jantung dan pembuluh darah. #al ini menyebabkan kenaikkan yang progresif pada tekanan pengisian sistemik rata8rata dimana tekanan atrium kanan meningkat sampai akhirnya jantung mengalami peregangan yang berlebihan atau menjadi sangat edema sehingga tidak mampu memompa darah yamg sedang sekalipun.11
Faktu timbulnya gagal jantung.
•
•
Derajat beratnya gagal jantung.
•
/enyebab primer.
•
Kelainan atau besarnya jantung yang menetap.
•
Keadaan paru.
•
"epatnya pertolongan pertama.
•
4espons dan lamanya pemberian digitalisasi.
•
eringnya gagal jantung kambuh.
pa!a pen"egahan /en7egahan gagal jantung, harus selalu menjadi hal yang diutamakan, terutama pada kelompok dengan risiko tinggi. Bbati penyebab potensial dari kerusakan miokard. /engobatan infark jantung segera di triase, serta pen7egahan infark ulangan. /engobatan hipertensi yang agresif. Koreksi kelainan kongenital serta penyakit katup jantung. Aemerlukan pembahasan khusus. 3ila sudah ada disfungsi miokard, upayakan eliminasi penyebab yang mendasari.