DASAR TEORI FOSFAT
Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme air. Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau melalui drainase dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung fosfat, seperti industri logam dan sebagainya. Fosfat organis terdapat dalam air buangan penduduk (tinja) dan sisa makanan. Fosfat organis dapat pula terjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi pertumbuhannya ( Alaerts, 1984). Keberadaan senyawa fosfat dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. Bila kadar fosfat dalam air rendah (< 0,01 mg P/L), pertumbuhan ganggang akan terhalang, kedaan ini dinamakan oligotrop. Sebaliknya bila kadar fosfat dalam air tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang tidak terbatas lagi (kedaaan eutrop), sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut air. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelestrian ekosistem perairan. 2.5 Kegunaan Fosfor/Fosfat Kegunaan fosfor yang penting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, pestisida, odol dan deterjen. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi http://blogtriadesularso.blogspot.com/2013/04/ana http://blogtriadesularso .blogspot.com/2013/04/analisis-kandungan-fosfa lisis-kandungan-fosfat-pada-air.html t-pada-air.html
Alaerts, G. dan S.S. Santika. Santika. 1984. Metode Penelitian Penelitian Air, Surabaya : Usaha Nasional
Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5. Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit.
Phospat atau fosfat adalah sebuah ion poliatomik atau radikal terdiri dari satu atom fosforus dan empat oksigen. Dalam bentuk ionik, fosfat membawa sebuah -3 muatan formal, dan dinotasikan PO43-. Fosfat merupakan satu -satunya bahan galian (diluar air) yang mempunyai siklus, unsur fosfor di alam diserap oleh mahluk hidup, senyawa fosfat pada jaringan mahluk hidup yang telah mati terurai, kemudian terakumulasi dan terendapkan di lautan. Proses terbentuknya endapan fosfat ada tiga:
1.Fosfat primer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit dan takhit, mengandung mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit {Ca5 (PO4)3 F}dalam ke adaan murni mengandung 42 % P2 O5 dan 3,8 % F2. 2.Fosfat sedimenter (marin), merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam, pada lingkungan alkali dan suasana tenang, mineral fosfat yang terbentuk terutama frankolit. 3.Fosfat guano, merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah. Berdasarkan tempatnya endapan fosfat guano terdiri dari endapan permukaan, bawah permukaan dan gua. phospat adalah (Fosfor) sangat berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah ( www.wikipedia.org ). 1. ”Buku Petunjuk Praktikum Analisa Instrumen”, D3 Teknik Kimia FTI-ITS: Surabaya, 2008. 2. Ul-Qodry,T.Zia, Yulisman, Syahdan,Muhammad, dan Santoso, “karakteristik dan Sebaran Nitrat, fosfat, dan Oksigen terlarut di Periran Karimunjawa, jawa Tengah”, jurnal penelitian Sains, 2010. 3. Alaerts,G, dan Sumestri Santika, Sri, “Metoda Penelitian Air“, Usaha Nasional: Surabaya, 1981. 4. Khopkar, S.M, “Konsep Dasar Kimia Analitik”, Universitas Indonesia: Jakarta, 2002. 5. R. A. Day, Jr, dan A. L. Underwood, “Analisa Kimia Kuantitatif”, Erlangga: Jakarta, 1996.
Fosfat dalam jumlah kecil dapat menyebabkan lumut tumbuh dengan baik di dalam reservoir air. Fosfat sering terdapat dalam berbagai jenis air yang dipakai untuk kehidupan sehari-hari dan di alam. Meskipun fosfat juga terdapat dalam bentuk suspensi dan endapan, yang akan ditetapkan dalam percobaan ini hanya fosfat yang larut.Dalam suasana asam, asam fosfat dapat bereaksi dengan suatu asam molibdat membentuk suatu asam kompleks heteropoli yang rumusnyakadang-kadang ditulis sebagai H3[P(Mo3O10)4]. Tujuan analisa ialah penetapan kadar fosfat total, sehingga larutan yang dianalisa harus diasamkan supaya mengubah fosfat ganda menjadi ion fosfat. Penentuan kadar ion fosfat melalui spektrofotometriUV/Vis. http://www.scribd.com/doc/116144467/Anion-Fosfat http://www.scribd.com/doc/121760187/penetapan-anion-fosfat-dalam-air SPEKTROFOTOMETER
Kolorimetri dikaitkan dengan penetapan konsentrasi suatu z at dengan mengukur absorpsi relatif cahaya sehubungan dengan konsentrasi tertentu zat itu. Dalam kolorimetri visual, cahaya putih alamiah ataupun buatan umumnya digunakan sebagai sumber cahaya, dan penetapan biasanya dilakukan dengan suatu instrumen sederhana yang disebut kolorimeter atau pembanding
(comparator) warna. Bila mata digantikan oleh sel fotolistrik instrumen ini disebut kolorimeter fotolistrik. Alat yang dihunakan untuk analisa spektrofotometri adalah spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitrans atau absorbans suatu contoh sebagai fungsi panjang gelombang, pengukuran terhadap suatu deretan contoh pada suatu panjang gelombang tunggal mungkin juga dapat dilakukan. Alat-alat demikian dapat dikelompokkan baik sebagai manual atau perekam, maupun sebagai sinar tunggal atau sinar rangkap. Pengertian lengkap dari spektrofotometer memerlukan suatu pengetahuan terperinci tentang optik dan elektronika. Dan biasanya dalam praktek alat-alat sinar tunggal dijalankan dengan tangan dan alat-alat sinar rangkap biasanya menonjolkan pencatatan spektrum absorpsi (R. A. Day, Jr. and A. L. Underwood, 1989) Spektrofotometer terdiri atas alat spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsikan. Jadi spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif apabila energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini dapat diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis (Khopkar, 1990).